PENGESAHAN
S U R A T K E P U TU S A N K A S A L
NOMOR SKEP /16361 XI / 2006 TANGGAL 9 NOVEMBER 2006
TENTARA NASIONAL INDONESIA.
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SALINAN
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: Skep/ 1636 / XI /2006
t e n t a n g
Nlenimbang 1. Bahwa pada dasarnya usaha menunjang pelaksanaan t ugas dan kegiatan
di KRI dan Pendirian Darat TNI Angkatan Laut telah diatur secara terinci
dengan tata cars kegiatan rutin kehidupan sehari-hari di dalam Peraturan Dinas
Dalam TNI Angkatan Laut sebagai pedoman bagi sel uruh anggota TNI
Angkatan Laut.
2. S urat Keput usan P angab Nom or Skep/ 555/ IX/ 1990 t anggal
20 September 1990 tentang Pengesahan Peraturan Urusan Dims Dalam
Angkatan 13ersen,jata Republik Indonesia (PUDD-ABRI).
/ MEMUTUSKAN ...
Salinan
2 Surat Keputusan Kasal Nomor
Skep / 1636 / XI / 2006
Tanggal 9 N o v em b er 2006
MEMUTUSKAN
2. Peraturan Dinas Dalam Khas TNI Angkatan Laut tersebut pasal 1 di atas
digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan Dinas Dalam di
seluruh jajaran TNI Angkatan Laut.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 9 November 2006
I _ 4
,I\
BAGIAN KEEMPAT : TATA TERTIB KEHIDUPAN ANGGOTA TNI ANGKATAN LAUT ........... 151
_______________________________________________________________________________________________________________________ I
iii
BAB IV TATA TERTIB KEHIDUPAN TAMTAMA TNI ANGKATAN LAUT ............ 161
:
BAGIAN KELIMA KETENTUAN PERINTAH.., .................................. 164
BAGIAN KEENAM : PERATURAN PENGHORMATAN TNI KHAS TNI ANGKATAN LAUT .... 198
BAB V
21. Penghomatan dari suatu sekoci ............................................................ 210
BAB VI :
KUNJUNG MENGUNJUNGI KEPADA ATASAN ........................................ 212
BAGIAN KETUJUH PERATURAN TATA UPACARA TNI KHAS TNI ANGKATAN LAUT ....... 216
B A G I A N P E R T A M A
PENDAHULUAN
1. UMUM.
a. Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pencapaian tugas pokok organisasi
adalah Tertib dan Disiplin yang tinggi dalam melaksanakan tugas oleh setiap personel
yang mengawaki organisasi. Setiap atasan khususnya Perwira TNI Angkatan Laut secara
langsung atau tidak langsung akan terlibat dalam pembinaan disiplin dan ketertiban
anggotanya dan bertanggung jawab terhadap personel yang langsung diternpatkan di
bawah wewenangnya. Mabes TNI dalam usahanya membina kedisiplinan prajurit TNI,
telah mengeluarkan keputusan-keputusan yang mengatur dan mengarahkan setiap anggota
kepada terwujudnya TNI yang tangguh, tertib dalam melaksanakan perintah-perintah
pemimpin, baik yang menyangkut tugas organisasi maupun ketentuan-ketentuan kedinasan
lainnya yang berlaku umum di semua Angkatan.
b. TNI Angkatan Laut sebagai salah satu komponen TNI yang harus melaksanakan
peraturan-peraturan tersebut di atas, memerlukan peraturan-peraturan yang khas sesuai
matranya. Hal ini disebabkan karena adanya kehidupan yang khas disamping adanya kaitan
dengan kebiasaan Angkatan Laut Intemasional. Untuk ini perlu adanya petunjuk khusus
tentang dinas dalam di KRI dan Pendirat TNI Angkatan Laut.
C. Tatanan kehidupan yang khas didukung pula oleh adanya Trisila TNI
Angkatan Laut yang terdiri dari Disiplin, Hierarkhi serta Kehormatan Militer akan lebih
rnewarnai kehidupan khas bagi anggota TNI Angkatan Laut. Sila pertama disiplin
merupakan kunci ikatan dari dasar dari kedua sila yang lainnya. Tanpa adanya disiplin maka
hierarkhi dan kehormatan militer tidak akan dapat terlaksana dengan baik. Penerapan makna
Trisila TNI Angkatan Laut dalam satu kesatuan yang utuh saling mengisi satu dengan
lainnya dapat dilihat di rangkaian arti tiap silanya. Tingkat hierarkhi yang baik dan
kehormatan militer yang diharapkan tidak akan tercapai tanpa didukung oleh disiplin
pada sila pertama. Disiplin mempunyai arti bahwa anggota TNI Angkatan Laut karena
kesadaran akan pengabdiannya mentaati segata peraturan dan tata tertib, terutama
yang berlaku di lingkungan TNI Angkatan Laut. Hierarkhi mengandung arti bahwa anggota
TNI Angkatan Laut karena disiplin yang telah dimiliki melaksanakan tata urutan
kepangkatan militer, dengan kesadarannya menempatkan dirinya sesuai dengan pangkat
atau jabatannya. Dengan kehormatan militer dirnaksudkan bahwa anggota TNI Angkatan
Laut rnenjunjung tinggi nama baik Angkatan maupun diri sendiri dengan selalu berpikir dan
berbuat yang tidak tercela.
d. Peraturan Dinas Dalarn Khas TNI Angkatan Laut merupakan penyempurnaan dan
pengembangan dari Buku Himpunan Peraturan Khas TNI Angkatan Laut tentang Dinas
Dalarn (Perbaikan-2) yang telah disesuaikan dengan situasi, kondisi TNI Angkatan .Laut
dan perkembangan teknologi modern serta tuntutan kebutuhan mutakhir yang berpengaruh
kepada kehidupan kedinasan di KRI dan Pendirat.
2
a. Maksud. Peraturan Dinas Dalam Khas TNI Angkatan Laut ini disusun dengan
maksud untuk memberikan pedoman bagi anggota TNI Angkatan Laut baik di KRI
maupun Pendirat TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan Dinas Dalam TNI Angkatan
Laut sesuai tradisi kehidupan Angkatan Laut.
b. Tujuan. Peraturan Dinas Dalam Khas TNI Angkatan Laut ini disusun dengan
tujuan untuk membantu mencapai kesiapsiagaan operasional yang tinggi di segenap jajaran
TNI Angkatan Laut, terciptanya disiplin dan ketertiban baik di KRI maupun di Pendirat
TNI Angkatan Laut serta tetap terpeliharanya tradisi dan nilai-nilai Angkatan Laut yang
unik tetapi universal
4. Dasar.
5. Tata Urut. Peraturan Dinas Dalam Khas TNI Angkatan Laut ini disusun dengan tata
urut sebagai berikut:
g. Bagian Ketujuh Peraturan Tata Upacara Militer Khas TNI Angkatan Laut
6. Pengertian.
a. KRI adalah kapal milik 'TNI Angkatan Laut yang memiliki tanda-tanda khusus, di
bawah komando seorang Perwira . TNI Angkatan Laut yang diawaki oleh ABK yang
tunduk kepada hukum disiplin tentara yang mempunyai persyaratan teknis dan persyaratan
tertentu.
b. Pendirat adalah suatu tempat/daerah TNI yang berada di darat yang digunakan oleh
satu kesatuan atau lebih sebagai tempat bekerja, tempat tinggal atau tempat bekerja dan
tempat tinggal di bawah kekuasaan/pimpinan seorang Komandan dengan batas-batas yang
ditentukan oleh yang berwenang.
C. Jaga tetap adalah petugas jaga yang ditetapkan oleh komandan setempat untuk
melaksanakan dinas jaga pada hari kerja sesuai dengan strata pangkat dan jabatannya
(Paga, Baga, Danjaga, Caraka dan lain-lain) yang merupakan jabatan tetap sehari-hari di
kesatuan tersebut.
d. Jaga harian adalah petugas, jaga yang ditetapkan oleh komandan setempat untuk
melaksanakan dinas jaga setelah habis kerja dan padu hari libur sampai dengan hari
berikutnya sesuai dengan strata pangkat dan jabatannya (Paga, Baga, Danjaga, Caraka dan
lain-lain) dimana setiap hari petugasnya selalu bergantian.
e. Pos jaga adalah tempat personel dinas jaga yang berada di pinto keluar/masuk
kapal atau Pendirat dalam melaksanakan tugas keamanan.
H A G I A N K E D U A
ORGANISASI DAN PROSEDUR KAPAL, PENDIRAT
BAB I
UMUM
1. Tugas Pokok KRI. Tugas pokok KRI pada umumnya adalah melaksanakan operasi
tempur di laut, oix-rasi keamanan laut Berta angkutan lintas laut militer sesuai dengan fungsi
asasinya.
2. Dasar Organisasi. Organisasi. KRI disusun sesuai dengan tugas dan fungsi tempurnya.
demi tercapainya efisiensi dalam penggunaan alat dan manusia demi tercapainya kesiagaan tempur
yang setinggi-tingginya, maka organisasi didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Organisasi Administrasi
b. Organisasi tempur.
C. Organisasi Penjagaan.
d. Organisasi Pemeliharaan.
e. Organisasi Perbekalan.
4. Organisasi Pendirat. Pada dasarnya organisasi pendirat harus mencerminkan organisasi KRI
dan disesuaikan dengan kondisi kebutuhan setempat dalam melaksanakan tugas pokoknya.
B A B I I
ORGANISASI ADMIMSTRASI
5. Dasar Organisasi.
I
Organisasi administrasi dibuat untuk melaksanakan tugas-tugas
pembinaan dalam bidang administrasi dan personel.
6. Struktur Organisasi.,
1) Departemen Operasi.
2) Departemen Senjata/Bahari.
3) Departemen Permesinan.
4) Departemen Logistik.
5) Departemen Elektronika.
e. Suruktur organisasi dibedakan antara KRI Combatan dan Non Combatan tercanturn
dalam sublampiran A.
5
7. Kedudukan, tugas, tanggung jawab dan wewenang serta hubungan organisasi para
pejabat di KRI pada umumnya.
a. Komandan.
b. Palaksa.
4) Hubungan organisasi.
C. Kepala Departemen.
2 ) T u ga s po ko k. K e pa l a De p ar t e me n a da l ah p e n ye l en gga r a w e w e n a n g
Komandan yang dilimpahkan Berta pelaksana kebijaksanaan dan perintah
Komandan dalam departemennya.
(11) Setiap hari pads waktu yang telah ditentukan laporan kepada
Palaksa tentang basil-basil pelaksanaan rencana pendidikan dan
latihan serta kejadiaf-i-kejadian untuk hari itu dan tentang rencana
untuk hari berikutnya mengenai departemen.
4) Hubungan organisasi.
d. Kepala Divisi.
1) Kedudukan. Divisi adalah suatu ese lon bawah dari departemen dan
merupakan suatu kelompok kejuruan dikepalai oleh seorang Perwira yang disebut
Kepala Divisi.
f) M e mi mp i n p a r a a n g g o t a n y a d a l a m b i d a n g P E K d a n t i n d a ka n
pengamanan terhadap serangan nubika.
3) Hubungan organisasi.
3) flubungan organisasi.
f. Kepala Bagian.
1) Tugas pokok. Kepala bagian bertugas sebagai pembantu utama kepala
divisi tentang pembinaan bagiannya dalarn bidang personal dan material.
o) Dada waktu peran tempur, kepala bagian dapat menjadi kepala pos
temper.
q) Catatan:
9'1 Memelihara buku -buku catatan dan jurnal jurnalsemua observasi dan
perhitungan navigasi dengan tanggalnya masing -masing. Buku tersebut harus
merupakan bagian dari catatan resmi KRI.
10) Dalarn pelayaran, setiap hari pads jam 08.00 dan. 20.00 harus melaporkan
posisi KRI kepada komandan secara tertulis demikian pule pads waktu-waktu lain
jika komandan menghendaki.
11) Memperoleh dan memelihara semua peta hydrografi dan peta laut, petunjuk
pelayaran (sailing directions), daftar lampu -lampu, semua publikasi lainnya,
catatan-catatan tentang perubahan pads peta dan publikasi, mengadakan koreksi
tentang perubahan pads, peta-peta sebelum peta-peta dan publikasi tersebut dipakai
dalam pelayaran twrdasar.kan inforniasi yang masuk KRI.
12) Bertanggung jawab terhadap penyiapan, perawatan jurnal KRI dan catatan-
catatan. Jika perlu mengambil tindakan-tindakan korektif serta menjamin bahwa
barang-barang tersebut disimpan dengan baik di bawah pengusaannya.
15) Menyusun dan membuat laporan pelayaran segera, setelah KRI tiba kembali
di pangkalan.
8) Memelihara buku primbon, livret induk material, lain -lain jurnal kamar
mesin dan berkas-berkas dokumen.
10) Bertanggung, jawab atas pelaksanaan sebaik mungkin atas semua instruksi
dan prosedur pads waktu:
b) Pengi sian dan pengosongan baterai terutama kapal selam dan tender.
12) Untuk IOU jenis PK ke bawah, mengendalikan kepala -kepala seksi kawah,
kepala seksi dinar luar dan kepala seksi listrik.
13) Untuk j enis kapal selam, mengendalikan kepala -kepala seksi motor
pokok/dinas leer/diesel.
14) Membuat dan mengajukan defter perbaikan KRI serta memeriksa hasil
perbaikan yang telah dilaksanakan.
22
a) Perbekalan.
C) Kantin KRI.
e) Buku-buku rahasia.
f) Barang cetakan.
g) Arsip.
h) Alat-alat hies.
1) Kendaraan.
7) Untuk KRI yang tidak ada Perwira Perbekalan, tugas tanggung jawab dan
wewenang dilaksanakan oleh Perwira. Pelaut atau Perwira yang ditunjuk.
23
3) Penggunaan, pemeliharaan dan perawatan semua alat deteksi (radar, sonar, RDF,
IFF) dan perlengkapan elektronika lainnya untuk dapat memperoleh dan
mengevaluasi data operasi.
2) Dalam pelayaran pada pukul 08.00 dan 20.00 hares melaporkan posisi KRI
kepada Komandan secara tertulis demikian pula pada waktu lain jika Komandan
menghendaki.
12) Mengetalitti dan melaporkan kondisi terbam dare kesenjataan artileri (sus
laras), alat-alat Icendati, (penyimpanan) dan mesiu (umur) untuk menghindari,
ke'salahan-kesalahan taktii.
4) Me.ngetahui penggunaan bahan bakar dan minyak lincir per jam untuk
pendorong pokok KRI.
a. UMUM.
j) M e r n e r i l L s a s e g a la k o r e s p o n de n s i y a ng d i s u s u n un t u k
ditandatangani Koinandan/Palaksa Berta memperhatikan keseragaman dan
instrul,si-inst.nAsi tulisan dings yang berlaku.
g
) Mengumpulkan data pribadi tamu penting KRI dan meneruskan
kepada komandan.
(2) A g a r s e m u a p e r a t u r a n m e n g e n a i p e n c e ga h a n d a n
pemadaman kebakaran ditaati serta dilaksanakan dengan seksama.
(4) Bila ada tanda "Nval. t selesai istirahat malam" tiap orang
meninggalkan tempat tidurnya denga teratur dan rapih sesuai dengan
peraturan.
C) Mengawasi:
(1) Peker aan Para penanting agar_ waktu makan anak buah
ber atan dengan tertib dan teratur.
a) Preventif.
(2) Vaksinasi.
C) Peningkatan kesehatan.
d) Rehabilitasi.
10. Tugas, tanggung jawab dan wewenang Kepala Departemen, Kepala Divisi, Asisten Kepala
Divisi dan Kepala Bagian di KRI secara khusus disesuaikan dengan jenis, tipe KRI atau fungsi
asasinya dan dijabarkan dalam Perintah Komandan Sifat Tetap (PKST).
39
B A B M
ORGANISASI TEMPUR
11. Dasar Organisasi. Organisasi temper di KRI disusun berdasarkan fimgsi asasi, jenis
kesenjataan dan tugas pokok kapal. Organisasi tempur dibuat untuk mengatur penempatan dan
penugasan anak bush kapal pads setiap pos tempur di kapal dalam melaksanakan togas -togas
temper.
12. Struktur Organisasi Jaga di KRI. Struktur organisasi tempur di KRI - dibuat sesuai
type dan jenis kapal. Pads urnunutya dalam melaksanakan tugas aksi temper di laut, Komandan
kapal mengendalikan kegiatan temper dari Pos Komando Utama/Darurat (PKU/D). PKU/D
untuk mengendaUan beberapa Pos Komando (PK) yang terdiri dari beberapa Pos Tempur (PT).
(Tercanturn dalam sublampiran D).
13. Pengertian.
1) Tempat dimana alat teknik dan Ben ata ditempatkan dan mempunyai tugas
temper tertentu.
40
a. Nomor Pos Komando dan Pos Tempur. Semua PK dan PT di kapal hares
mempunyai nomor tersendiri dengan tujuan untuk mempermudah anggota menempati pos
tempur serta untuk mempermudah pengawasan.
1) Di kapal atas air. Pemberian nomor pada Pos Komando (PK) dan Pos
Temper (PT) di kapal atas air diadakan dalam departemen masing-masing dengan
urutan dari haluan Ice buritan dan dari atas ke bawah dengan mengingat pule tingkat
kepentingannya.
3) Di Kapal Selarn. Pemberian nomor PT-PT pada KS terdiri dari dua, angka.
Angka pertam.a adalah nomor ruangan, angka, kedua adalah nomor PT atau
Kedinasart.
Contoh:
b. Nomor Tempur.
b) Kelompok kedua terdiri dari sate atau dua angka menunjukkan pos
temper di departernen itu.
C) Kelompok. ketiga terdiri dari sate dua angka menunjukkan nomor/
tugas anggota di Pos Temper itu.
Contoh:
Contoh:
Departemen Navop/operasi.
Departemen Torpedo.
Departemen Mesin.
b) Pada pakaian keda di kapal (ketelpak dll yang bukan untuk keluar
kapal).
C. Buku Tempur.
1) Tiap Bintam dan Tamtarna menerima buku tempur, yang berisi semua
tugas-tugas dalam perm-peran operatif dan peran-peran harian.
2) Pa.da halaman muka buku tempur dicantumkan divisi jaga anggota dengan
huruf. A, B, C.
1) NAV
Navigasi
2) Operasi
OPS
NOP
3) Navop
4) Senjata/Bahari
SEN
5)
Permesinan SIN
6) Penyelama.tan Kapal
PEK
7)
Bantu BAN
8) Udara UD
9) Kesehatan KES
15. Tugas, Tanggung.-lawab dan Wewenang PKU, PKUD, PKL dan PT. Tugas, tanggung
jawab dan Wewenang PKU, PKUD, PK dan PT diatur dalam Perintah Komandan Sifat Tetap
(PKST).
BAB PV
ORGANISASI PENJAGAAN
17. Dasar Organisasi. Organisasi penjagaan di KRI maupun Pendirat dibuat untuk
mengatur pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap petugas jaga sehingga, tercapai
tingkat kesiapsiagaan, pengawasan keselamatan serta keamanan secara efektif dan maksimal untuk
menjamin terlaksananya tugas pokok. Jaga di KRI terdiri dari jaga laut dan jaga darat.
a. Jaga Laut. Untuk melaksanakan tugas pokoknya pada waktu kapal berlayar,
Komandan dibantu oleh pejabat-pejabat jaga sebagai berikut:
2) Perwira Jaga,
4) Bintara Jaga.
5) Provos Jaga.
7) Caraka.
1) Kapal yang merapat di det-maga dan dinyatakan jaga darat oleh Komandan
KR-1 maka untuk melaksanakan tugas jaga diatur sebagai berikut:
a) Perwira jaga.
b) Kepala dinar.
C) Bintarjga.
d) Provosjag.
44
C) Kopral pengantar/pengganti.
f) Komandan jaga.
g) Pengawal bersenjata.
h) Caraka.
2) Kapal yang sedang lego jangkar dan dinyatakanjags darat oleh Komandan
maka diberikan penjagam seperti kapal merapat di den -naga dan diberikan
tambahan:
a) Jaga navigasi.
b) Jaga operasi/PIT.
C) Jaga seniata/bahari.
d) Jaga permesinan.
19. Penjagann di Pendirat. Untuk melaksanakan tugas pokoknya dibantu oleh pejabat -
pejabat jags sebagai berikut:
a. Jaga Tetalp. Padaji:tga tetap yang ada hanya orgartisasi penjagaan umum.
1) Paga tetap.
2) Baga tetap.
3) Provos j aga..
4) Dan j aga.
5) Pengawal.
7) Caraka,
b. Jaga flarian.
1) Penjagmtri iffnum.
a) Padis.
C) Paga.
e) Kepala dinas.
f) Bintarajaga.
g) Provos jaga.
h) Kopral.jiaga.
i) Kopral pengantar.
j) Pengawal/pengawas.
k) Caraka,
C. Jaga Khusus. Jaga Khusus disesuaikan. dengan kebutuhan Pendirat yang diatur
dan dijabarkan dalarn Perintah Komandan Sifat Tetap (PKST).
46
20. Tugas, tanggung jawab dan wewenang Berta hubungan organisasi pejabat jags di
KRI.
a. Jaga Lut.
1) Penjagaan umum.
(7) Miusus untuk perwira jaga kapal selam waktu kapal selam
berlayar di bawah pen-nukaan air.
(9) Memberi aba -aba kepada j uru mudi dan kam ar m esin
menurut kebutubati, sesuai prosedur yang berlaku. Perintah yang
diberikan kepada jtwu mudi harus jelas dan singkat, dapat didengar
dengan nada yang tajam dan pasti. Perintah yang diberikan harus
sesuai dengan prosedur tentang aba-aba juru mudi.
(22) Perwira jaga barus tetap berada. di -wijungan kecuali dalam hal
sangat luar biasa/bila kedaan mengizinkan, perwira jaga dapat
meninggalkan anjungan (bilamana ads penggantinya). Pads saat
"pecan tempur" perwira jaga menyerahkan penjagaan kepada
komandan atau kepada kepala pos temper anjungan bila pos
kornanda.n tidak di anjungan, kemudian segera menuju pos
tempurnya, bertindak sesuai dengan togas tempurnya.
(23) Setiap, menjumpai kapal, daratan dan hal-hal lain yang luar
biasa. (terapungnya noktah minyak yang mencurigakan, terapungnya
pelampung-pelampung, skit-skit dan lain-lain), Perwira Jaga
laporan kepada Komandan, kecuali bila Komandan inenentukan
lain.
(2'7) Penjelasan.
e) Bintara jaga-
(o Papan pejabat.
(14) Bintara Jaga hams
In
selalu berada di sekitar anjungan.
f) Provos jaga.
(9) Harus mertj amin agar pads jam kerja tidak ada anggota yang
berada di ruang tidur kecuali yang sedang bertugas.
h) Carak-a.
i) Pengawas anjungan.
(2) la harus:
Catatan:
Selama waktu istirahat malam laporan langsung kepada
Bintara Jaga dan laporan penggantian penjagaan apabila akan
menyeralikan/mencrima penjagaan. Lamanya penjagaan diatur oleh
-Palaksa-
(4) Memi mpin penj agaan dan bert anggung j awab atas
pengelolaan pesawat-pesawat dan sistemnya sesuai dengan
peraturan•peraturan yang berlaku.
Pengisian jurnal ja-ga kamar mesin.
(6)
66
_(9) Harus laporan terlebih dahulu kepada Perwira Jaga jika akan
mengadakan pernbersihan cerobong penghembusan uap, melensen
air-air dan peker aan yang dapat merugikan tindakan taktis.
b. Jaga Karat.
1) Perwira Jaga.
(4) Menjamin dan menekankan agar semua berita untuk dan dari
kapal baik secara visual maupun radio terlaksana dengan baik sesuai
prosedtir.
n) Dalam hal filar biasa atau yang dianggap perlu, Perwira Jaga hares
segera laporan kepada Koniandan/Palaksa/Perwira Dinas.
P) Hubungan 4-jrganisatoris.
2) Kepala Dinas.
d) Hubtmgari organisatoris.
3) Bintara Jaga.
4) Bintara Jaga.
k) Hubung,,Ln organisatons.
5) Provosjaga..
j) Hubungan organisatoris.
6) KomandanSekoc.i.
h) Selama berlayar, tali-tali clan damps tidak tergantung di. luar, pars
penumpang harus di tempatnya, dilarang berdiri dan dilarang merokok.
Komandan Jaga.
C) Bila provos jaga tidak ada maka dia mengerjakan tugas pekerjaan
tersebut.
k) Anak buahnya selalu siap sedia untuk rnenger akzan perintah. clan
tidak boleh meninggalkan tempat yang ditentukan tanpa izinnya. 1)
Memerfl.sa makanan (Ian barang lainnya untuk orang yang berada
dalam Bilkum, sesuai dengan ketentuan.
n) Waktu menghirup
gh uclara bagi para huk-uman, dikedakan menurut
peraturan yang berlaku dan diawasi.
o) Bila ter adi kebakaran dan membahayakan anggota yang terhukum-
dalain bilkum maka is bertanggung jawab atas keselamatan para tahanan. P) g
Melaran setiap orang membawa barang keluar kapal atau kesatrian/
Melarang
pendirat tanpa surat izin, jUga orang yang, keluar/masuk tidak sesuai
prosedur.
9) Pengawal.
Hubungan organisatoris.
Catatan:
21. Tugas, tanggung jawab dan wewenang serta hubungan organisasi pejabat jaga di
Pendirat.
a. Perwira Dinas.
1) Perwira Dinas selama bertugas, bertindak dan bertangung jawab atas Hama
Pang),Iima/Konian&-iuVGi.ibemur/Pendirat.
2) Dalam keadaan yang luar biasa. Perwira Dinas harus dapat bertindak untuk
mengatasi keadwin tersebut dan segera. melaporkan pada Panglirna/Komandan/
Gubeinur.
82
3) Perwira Dinas selaku koordinator dan pengawas dari semua Perwira Jaga.
C. Perwira Jaga.
6) Segala tindakan yang diambil oleh Perwira Jaga adalah a tas Hama
Komandan Kesatrian/Pendirat.
7) Serah terima tugas Perwira Jaga pads hari ker a dilaksanakan dihadapan
Wadan/Wagub/Kas, Palaksa dan pads hari libur/Minggu dilaksanakan langsung
kepada Paga yang bare.
:8) Menempatkan dan mengatur anggota Jaga untuk tugas bahaya kebakaran,
pecan temper dan sebagainya.
83
10) Dapat beristhraliat mulai pukta 24.00 sampai pa-lul 04.30 keesokan harinya
dan raenunjuk- Baga,yang inewakilin3ra-
e. Kepala Dinas.
7) Kepala Dinas adandi orang ke dua sesudah Perwira Jaga, apabila tidak ada
Asisten Paga.
10) Mengadakan apel Divisi Jaga serval waktu yang telah ditentukan atau atas
perintah Penvira Jaga.
f. Bintara Jaga.
7) Mengawasi (Ian I-lertanggung jawab - alas lalu limas manusia clan barang
yang keluar masuk Pendirat.
9- Provos .Jaga.
4) Bertanggung jawab atas ketertiban dan kelancaran lalu lintas -kendaraan dan
barang.
8) Bertanggung jawab atas terlaksananya tata tertib lalu lintas untuk mencegah
bahay.a kebakaran.
10) Bertugas mengikuti ronda penutup pada waktu habis jam keda.
i. Pengawas.
Pengawal. (Lihat. tugas Pengawal sesuai jags darat pads jags KRI).
k. Caraka Jaga.
4) Pada waktu akari istirahat, harms melapor kepada Paga dan memberitahukan
tempat istirah.atnya.
I)- Dilaksanakan sehabis jam ked a sampai dengan pi" 07.30 hari berikutnya.
C. Jurnlah Perwira, Bintara dan Tam.tw-na yang jaga dalam satu hari/periode jaga fidak
boleh melebihi sepertiga dari j wnlah seluruh ABK/anggota.
d. Divisi jaga di kapal, Pendirat disusun atas. dasar tiap bagian yang terintegrasi
menjadi sate divisi jaga (Divisi A - Divisi B - Divisi C):
a. Jaga Kapal.
b. Jaga Pendirat.
24. Jaga Kapal. Jaga kapal adak~ i h suatu penjagaan yang diatur berdasarkan pertimbangan
kearnanan kapal, efisiensi kerja dan kebutuhan operasi sehingga kapal setiap saat siap operasional.
Jaga kapal ada dua macam:
a. Jaga laut.
2) Perubahan Divisi Jaga Darat menjadi Divisi Jaga Laut serta penunjukan
Divisi. Jaga atas perintah Komandan Kapal.
3) Divisi jaga bertugas selama 24 jam, mulai pukul 08.00 sampai dengan. pukul
08.00 hari berikutnya.
6) Pembagian waktu penjagaan pada jags laut tercantum pada Bab III.
7) Pejabat-pejabat pada jaga laut tercantum pada Bagian Kedua pada Bab IV
tentang Organisasi Penjagaan.
b. Jaga Darat
1) PelaksanaanjagadimulaidandiakhiriatasperintahKomandanKapal-
2) Perubahan divisi jaga laut menjadi divisi jaga darat serta penunJukkan divisi
jaga etas perintah Komandan Kapal.
3) Divisi jaga bertugas selama24 jam, mulai pukul 08.00 sampan dengan 08.00
hari berikutnya.
4) Divisi jaga
L.~barn menempati penjagaan paling lambat 30 menit sebelum
serah terima penjagaan, divisi jaga lama meninggalkan penjagaan paling cepat 30
menit setelah serah terima penjagaan.
6) Pembagian waktu penjagaan pada jaga Darat tercantum pada Bab III.
7) Pejabat-pejabat pada jaga Daiut lihat Bagian Kedua pada Bab IV tentang
Organisasi Penjagaan.
25. Jaga Pendtrat. Jaga pendirat adalah suatu din g s jaga yang disusun berdasarkan
pertimbangan keselamatan, keamanan (Ian ketertiban di dalam den di bear pendirat untuk
menjamin kesiap siagaan kesatuan. Jaga Pendirat diatur sebagai berikut:
a. Jaga Tel-ap.
2) Bertugas pada hari kerja selama jam kerja, mulai pukul 08.00 sampai
dengan 30 menit sebelum habis kerja pada hari itu.
3) Divisi jaga tetap n-Leninggalkan penjagaan paling cepat tiga puluh menit
setelah serah terima penjagaan.
4) Pembangian waktu penjagaan pada jaga tetap tercantum pada Bab III.
5) Pejabat-pejabat pada jaga tetap tercantum• pada Bagian Kedua pada Bab IV
tentang Organisasi Penjagaan.
89
b. Jaga Harian.
1) Di dalam pelaksanaannya jaga harian dibagi dua, yaitu: jaga pada hari ker a
dan jaga pada hari rninggVlibur-
2) Divisi jaga harian menempati penjagaan tiga puluh menit sebelum serah
terima penjagaan dengark divisi jaga tetap, kecnali pada hari minggu/libur serah
terima penjagaan dengan divisi jaga harian lama.
3) Divisi jaga harian bertugas 30 menit sebelum habis ker a sampai dengan
08.00 hari berikutnya, kecuali pada hari mingguAibur bertugas selama 24 jam,
mulai pulcul 08.00s-ampeti dengan pukul 08.00 hari berikutnya.
6) Pembagian waktu penjagaan pada jaga harian tercanturn pada Bab III.-
7) Pejabat-pejabat pada jaga harian tercantum pada Bagian Kedua pada Bab IV
tentang Organisasi Penjagaan.
a. Jaga
KaFal.
2) Jaga Darat. Pembagian waktu penjagaan pada jaga darat diatur dengan
membentuk tiga. kelompok penjagaan pada. divisi jaga sebagi berikut:
a) Jaga Pagi Hari dan Malam Hari, pada pukul 08.00 - 12.00 dan
20.00 -- 24.00.
b) Jaga Siang Hari dan Larut Malam, pada pukul 12.00 - 16.00
dan 00.00 - 04.00.
C) Jaga Petang Hari dan Dini Hari, pada pukul 16.00 --20.00 dan
04.00 - 08.00.
b. Jaga Pendirat.
a) Hari Kerj a.
(1) Jaga Pagi Hari dan Malam Hari, pada pukul 08.00 - 12.00
(dilaksanakan olch.faga Tetap) Malam Hari pukul 20.00 - 24.00.
(2) Jaga Siang Hari dan Larut Malam., pada pukul 12.00 - 16.00
dan 00.00 04.00.
(3) Jaga Petang Hari dan Dini Hari, pada pukul 16.00 - 20.00
dan 04.00 - 08.00.
b) Hari MiAggu/Libur.
(1) Jags l Pagi Hari dan Malam Hari, pada. pukul 08.00 -
12.00 dan 20.00 - 24.00.
Larut
(2) Jaga Siang Hari dan Malam, pada pukul 12.00 - 16.00
dan 00.00- 04.00.
(3) Jaga Petang Hari dan Dini Hari, pada pukul 16.00 - 20.00
dan. 04.00 - 08.00.
27. Periengkapairk Petugas Jaga. Pada dasainya petugas jaga di kapal dan pendirat
disiapkan untuk semraktu-waktu menghadapi ancaman/bahaya terhadap keamanan dan ketertiban
kapal, pendirat. Oleh karenanya perlengkapan perorangan petugas jaga disesuaikan den gan
tugasnya. Tenue jaga menggunakan pakaian yang berlaku hari itu atau atas perintah Komandan
kecuali hari bestir Nasional (17 Agustws, .5 Oktober, 10 Nopember, Hari Armada dan. Hari Dharma
Samudra) tenue jaga sesuai yang berlaku hari itu sampai dengan upacara penurunan benders
91
1) Di kapal.
2) Di pendirat.
1) Di kapal.
Kopelriem.
2) Di pendirat.
ASPAGA. Kopelriem.
C. Bintara Jaga.
1) Di kapal.
Kopehiern.
2) Di pendirat.
Kopelriem.
e. Koniandan
Jaga. 1) Di
Ko~ehiern.
Pluit.
2) Di pendirat.
Kopelriem.
Pluit.
93
Pengawal.
1) Di kapal.
Suspender.
2) Di pendirat.
b) Persenjataan : Senapan-panjang.
Pengawas.
1) Di kapal.
2) Di pendirat.
1) Di kapal.
2) Di pendirat.
a. Untul: rnenjamin Iceamanan di kap;31, pendirat di jajaran TNI Angkatan Laut maka
disusunlah peniagaan dengan dipersenjatai setiap hari, dimana anggotanya terdiri dari Ba dan
'Ta atau siswa Barra dan Kadet Akademi Angkatan Laut yang dipimpin oleh seorang Pa.
b. Untuk menjarnin keamanan pejaba:t VIP serta tata tertib dan disiplin anggota yang
berada di liar kapal, pendirat dan kompleks perumahan TNI Angkatan Laut -maka
dikh-inikan sekelompok peronda/patroli, berkoordinasi dengan Kogar/Pomal setempat.
d. Jika pengawal atau kelornpok peronda di lengkapi dengan senjata, maka diberikan
juga sate atau lebih magasen berisi peluru, jika dipandang tidak ada yang membahayakan,
senjata dapat dikosongkan sedangkan magasen berisi peluru disimpan dalam tas magasen.
e. Sesuai pertitribangan situasi komandan kapal, pendirat dapat menetapkan perlu atau
tidaknya pengawal. dilengkapi senjata yang diisi amunisi. Untuk itu komandan perlu
memperhatikan:
29. Kewajiban Perwira Jaga dan Bintara Jaga. Kewajiban Perwira jaga dan Bintara Jaga
terhadap anggota jaga yang melaksanakan divasjaga di bawah perintahnya.
C)
a. Para. perwira dan bintara yang bertugas jaga, hares berusaha supaya penjaga -
penjaga, kelompok-kelompok peronda, pengawas dan sebagainya masing -masing
melak-ukan pekedwui clengan turtib, agar tujuan penjagaan tercapai.
C. Pelaksanaan divas jaga diatur secara bergiliran clan seadilnya -adilnya. Anggota
jaga hares d.itempatk-an di penjagaan/pos-pos yang telah ditentukan/ditetapkan dan
dilengkapi konsignes.
31. Konsignes. Konsignes ialabi peraturan/petunjuk yang dikeluarkan oleh pernimpin dan
oleh karenanya harus dipatuhi/dilaksanakan oleh petugas jaga dengan penuh rasa tanggung jawab.
Ada dua macam konsignes yaitu:
a. Perim Dinas.
1) Kedudukan:
1) Kedudukan:
C. Perwira Jaga.
1) Kedudukan:
a) Perwira Jaga clisingkat Paga dijabat oleh seorang perwira pertama atau
bintara tinggi yang -ditetapkan dengan surat perintah oleh Komandan setempat
d) Di luar jam ked a bila Komandan ticlak di tempat dan di kesatuan itu
terdapat Padis maka secara otomatis ia dikendalikan dan dikoordinasikan
oleh Padis.
a) Selalu sadar dan penuh rasa tanggung jawab bahwa Paga sedang
melaksanakan perintah divas.
1) Kedudukan:
e. Kepala Divas.
1) Kedudukan:
f. Bintara Jaga.
1) Kedudukan.:
Komandan Jaga.
1) Kedudukan:
h) Menganibil tindakan yang cepat dan tepat jika ter adi hal -hal
berbahaya dan segera melaporkan kepada perwira jags.
h. Kopral Pengantar/1'einksmanti.
1) Kedudukan:
i. Pengawal.
1) Kedudukan:
Pengawas.
1) Kedudukan:
C) M e m b u a t c a t a t a n k ej a d i a n (J u m al ) ya n g p e n t i n g s e l a m a
melaksanakan tugasnya.
k. Kurir.
1) Kedudulcan:
a. Peran adalaft suatu system untuk membagi dan menempatkan ABK di Pos -pos
temper dan tempat-tempat lain yang ditentukan untuk dapat menggunakan alat-alat teknik dan
senjata secara efektif sesnai ftmgsinya dalam semua aksi yang dilaksanakan oleh kapal.
105
b. SeTnua tugas, kewajiban dan tanggung jawab anggota dalam melaksanakan segala
jenis peran dicantumkan dalam Buku Induk Tempur Kapal dan Buku Tempur Anggota,
1) Peran operatif.
2) Peran administratif/harian.
3) Peran darurat.
4) Peran khusus.
Dalam mernbagi anggota untuk semua Pos tempur, harus diperhatikan keahliannya
(vak) massit-ig-masing serta kondisi jasmani dengan tujuan untuk dapat mencapai daya
tempur dalam pen-agunngri alai-alat teknik dan dapat Baling mengganti antara, Pos tempur.
Setiap Perwira di kapal hams mempunyai satu pengganti. Ketentuan ini berlakla juga untuk
Bintara yang mempunyai jabatan yang amat penting, misalnya Kepala PT. Bintara dan
Tamtama lainnya masing-masing harus mempunyai satu orang pengganti. Selama
pertempuran jika Komandan kapal tidak dapat memimpin lagi (gugur/luka dsb) make
pemimpin/pengendalian kapal diambil alih oleh Palaksa dan seterusnya oleh Perwira-
Perwira lainnya yang tercantum dalam daftar yang telah ditetapkan oleh Komandan- Para
Perwira yang telah ditentukan tersebut harus mendapatkan pendidikan (training) untuk itu.
Rencana daftar peran operatif dari suatu kapal yang bare, terlebih dahulu hares mendapat
persetujunn/pengesahan dari Kasal. Dalam pelayaran percobaan kapal-kapal tersebut di
atas komandan berdasarkan nasehat-nasehat/petunjuk-petunjuk para, perwira sahli
menyernpurrudcan daftar peran tempur. Dalarn hal ini harus ditinjau juga, penempatan alai
teknik dan senjata yang ada.. Dalam hal. adanya usul perubahan mengenai alat -alat teknik
dan senjata atau hal-hal yang berdasarkan pengalaman sehingga dianggap perlu
mengadakan perubahan atas persetujuan dan petunjuk perwira sahli, diadakan perubahan-
perubahan dalam daftar peran tersebut. Perubahan-perubahan daftar peran tersebut harus
mendapat pengesahan dari Panglima Armada.
1) Peran Tempur.
6) Peran p(-,rtahanan/penggeledahan/pemeriksaan.
7) Peran bahaya Nubika.
C) Peran menyelam/timbul.
2) Peran pemanduan.
6) Peran tunda.
7) Peran jangkar.
8) Peran pelumasan.
1) Peran penyelarnatan.
a) Peran tabrakan.
107
b) Peran kebakaran.
C) Peran penghancuran.
d) Peran peninggalan.
e) Peran cuaca buruk.
1) Peran. penggelapan.
f. Catalan.
2) Daftar pemeriksaan adalah tata keda yang sistematik sesuai dengan jadwal
waktu, untuk menjamin efesiensi pelaksanaan pemeriksaan, antara lain:
3) Dalarn d1aftar peran hares disebut: tempat pos, komando, catatan tentang
ruangan, kamar, bagian kapal, kewajiban, jabatan para Perwira serta jab atan dan
nomor para, Bintara, dan Tarntarna, serta penggantinya. Nama anak buah hanya
dicantumkan dalam daftar peran tempur dan pada tabel nomor anggota (dengan
pensil.). Tugas/kewajiban anak buah dalam pos tempurnya mengenai kekedapan
kapal (penutupan XYZ) clan peran-peran bahaya Nubika, dicantumkan dalam peran
tempur sebagai tugas tambahan. Semua daftar peran dimasukkan ke dalam buku
peran kapal. Pada, buku ini hares dilampirkan:
Peran Operatif.
1) Peran Temper.
b) Pelaksan&m.
b) Pelak-sana,-Ln.
b) Pelaksanaan.
a) Tujuan.
b) Pelaksanaan.
b) Pelaksanaan.
b) Pelaksanaan.
b) Pelaksanaan.
b) Pelaksamun.
b) Pelaksanaan.
(1) Sebagai inti dari pe laksana merupakan sate tim yaitu tim jaga
y
LSBA ang -bertugas mengawasi dan mengamankan kapaldari
I -
b) Pelaksanaan.
(2) Kadep Senjata Bahari menyiapkan sekoci dan tim SAR yang
terdiri dari Juru Isyarat, Regu Penolong, Regu PEK dan lain-lain
sesuai keblatuhan.
(1 ) Tu j u an . Me m b a wa Ka p al S e l a m da ri ko ndi si di at as
pertnuk-aan atau berlayar dengan snorkel, ke kondisi menyelam
dalam waktu yang singkat.
(4) Timbul.
(a) Komandan-
(2) Pelaksanaan.
(a) Komandan.
(b) Kadepsin.
Peran Menyelarn/Timbul.
(2) Pelaksanann.
(a) Menyelam.
(b) Komandan/Paga.
(2) Pelaksanaan.
(a) Perwirajaga.
(ii) M e n g a w a s i k e d a l am a n , h a l u a n , t r i m ,
kekedapan ruangan dan days apung kapal, sesuai
instruksi yang diberikan oleh Komandan.
b) Pelaksanaan.
b) Pelaksanwin.
b) Pelaksanaan.
(2) 'cutup layar. Dimulai dari layar atas, ke bawab. dan layar
buritan ke haluan.
h. Peran administrasi/harian.
b) Pelaksanaan.
(1) 1 1
1 ),emua depwiernen sesuai ketentuan.
2) Peran Pemanduan.
b) Pelaksanaan.
(b) Me n yi ap k an P S U d a n s en j a t a l ai n n ya s e su ai
kebutuhAn.
b) Pelaksanaan.
b) Pelaksanaan.
6) Peran Tunda.
b) Pelaksanaan.
7) Peran Jangkar.
b) Pelaksanaan.
8) Peran Pelumasan.
b) Pelaksanaan.
i. Peran Darurat.
(2) Perwira PEK (Kadep Sin bila di kapal tidak ada Pwa PEK).
(4) Kadepsin.
(b) M e m b e r i k a n i n f o k e p a d a k a p a l - k a p a l ya n g
berdekatan Berta laporan kepada Komandan Satuan dan
pejabat di darat yang bersangkutan.
a) Peran Tabrakan.
(1) T u j u a n . M e n? k o o rd i n i r a n g g o t a d al a m ra n g k a i a n
mempertahankan daya apung kapal.
(2) P e l a k s a n a a n . P a d a u m u m n ya d i l a k s a n a k a n s e s u ai
pelaksanaan peran darurat, khususnya untuk penanggulangan
terhadap bahaya alcibat labrakan.
b) Peran Kebocoran.
Peran Kebakaran.
(2) Pelaksanaan.
(8) Perwira Jaga. Bila kapal tidak dalam. keadaan Peran Temper,
segera niernbunyikan tanda alarm kebakaran disertai kata-kata
"Kebakaran". Apabila kebakaran ter acli pada waktu kapal berada di
pelabuhan, Paga laporan kepada Padin dan Dinas PEK Jaga.
d) Peran Penghancuran.
(2) Pelaksanaan.
(3) lKeterangan.
(iii) l,enibaran-lembaranibendel-bendel.
129
C) Peran Peninggalan.
(b) Palaksa.
Mengontrol persiapan-persiapan.
Mengontro
( i)
Memberikan petunjuk khusus antara lain ke
arch lambang rnana harus meninggalkan kapal,
pembagian kembali personel ke dalam sekoci-
sekoci/flot-floc sebagai akibat adanya kerusakan-
kerusakan peralatan dan korban-korban personel.
rkat baju
apung dan buka topi baj a.
Ti nggal kan
kapal kearah angi n, hindari daetah
berminyak.
(2) Pelaksanaan.
(2) Pelaksanaan.
b) Pelaksanaati.
(0 -" Am bi l t i n d ak an a g ar si k or b an s e l al u d a p at
dilihat/diawasi.
( c) B i l am an a. ka p al dal am k ea d aa n p e c an t em p er ,
personel hares tetap di PT masing-masing. Pemira Artileri
menunjuk personelnya untuk menurunkan sekoci penolong.
(f) K e s e h a t a n s u p a ya a k s i u n t u k m e m b e r i k a n
pertolongan pertama.
Peran Khusus.
1) Peran Penggelapan.
b) Pelaksanaan.
2) Peran Sekoci.
b) Pelaksanaan.
(2 ) De p ar t e m e n B a ha ri m en yi a p k an se ko ci ya n g a k an
diturunt aw'dinaikkan beserta regu penurunan/penaikan.
Tanda Peran. a.
Tujuan.
15 detik
15 delik
15 detik
Pelaksanaan.
1) Didahului dengan tanda peran yang bersifat operatif adalah peran tempur,
peran 1,chusus kapal selai.m...
Contoh:
a) (15
detik) "Peran tempur bahaya kapal selam" (2x).
138
b) (15
detik) "Peran menyelam cepat" (2x).
a) Peran darurat.
b) Peran tabrakan.
C) Peran ke.bocoran.
d) Peran Kebakaran.
Contoh:
.. (15 detik)
3) Didahului dengan tanda peran yang bersifat kliusus adalah Peran Nubika.
Contoh:
(15 detik)
e. Jenis-jenis peran yang tidak tercantum di atas, langsung diumumkan melalui siaran
kapal diulangi sebanyak tiga ka.li tanpa didahului dengan tanda peran.
37. Tingkat I(esiagaan. Untuk mengjia.dapi ti ap-tiap sitimsi yang mungkin timbul,
ditentukan tingkat-tingkat kesiagaan yang akan berkalt'm dengan kondisi penjagaan maupun jenis
peran yang hares diker akan oleh kapal.
,rINGKAT
SITUSAI YA114G DI RADAPI KONDISI PENJAGAAN PERAN
KESIAGAAN
1 2 3 4
Pertama Adanya. serangan langsung I. Semua PT siap Peran temper
dalamwaktu singkat
139
1 2 3 4
Kedua Adanya ancaman bahaya II. PT-PT diduduki siap Jaga perang
pennukaa.n, KS, udara menghadapi ancaman bahaya
setengah awak PT istirahat
PT-nya
Ketiga Dalam pelayaran diduga 111. PT yang menjamin Jaga Laut
adanya ancaman pelayaran dan keamanan
permukaan, KS, udara kapal ditempati (sesuai
organisasi jaga laut)
Keempat Di pangkalan IV. Sesuai organisasi Jaga Jaga Darat
Darat
b. Tingkat kesiagaan kedua. Seluruh PT ditempati untuk aksi tempur, tetapi situasi
memungkinkan personel istiraliat sementara di PT masing-masing. Pada kesempatan ini
anggota yang ditunjuk mernbagi -balftan makanan darurat. Organisasi penjagaan
dihilangkan.. Kondisi penjagaan II.
C. Tingkat kesiagaan ketiga. Pada kondisi III dimana masih dibutuhkan kesiagaan
yang harus dilaksanakan, berlaku jaga taut dimana PT-PT yang menjamin pelayaran dan
keamanan kapal ditempat (sesuai organisasi jaga laut). Kondisi Penjagaan III.
C) Kesiagaan dipertinggi.
d) Sudah mejaernpati claerah dispersi.
f) Semua anggota kapal dan kesatuan operasi lainnya selalu siap untuk
togas tempur.
2) Tingkat kesiagwan II. Berarti kea.daan dalam negeri mulai tidak aman,
kemungkinan akan timbul perang, keadaan sudah mulai terganggu, berlaku tata
keda masa vvaspada/genting.
i) Jaga Perang.
3) Tingkat Kesiag,,%ui III. Berarti keadaan aman berlaku tertib sipil dalam
negeri, tata ker a masa dwnai.
b) Operasi nitro.
a. Secara tunwu peran darat diartikan sebagai suatu usaha, kegiatan atau tindakan
untuk mengorganisir seluruh anggota kesatrian yang kemudian mengerahkannya secara
efektif dan efisien pads suatu (empat di dalam kesatrian tersebut dalam menghadapi/
menanggulangi/mengatisi ancanian yang timbul Berta dapat membahayakan kelangsungan
kegiatan organisasi di dalm-nnya.
1) Peran kebakaran.
3) Peran sabotase.
C. Uraian terperinci dari ma. ,.--ing-masing, peran tersebut di stns dicantumkan di dalam
buku suplemen dari buku peturijuk din g s dalam di kapal dan kesatrian/pendirat TNI
Angkatan Laut.
142
1 3 A G I A N K E T I G A
PEMFLUIARAAN DAN PERBEKALAN
B A B I
ORGAN ISASI PENtELHIARNAN
a. Kualifikasi ABK.
a. Komari dan.
2) Bertanggung jawab bahwa anak buah kapal telah menerima pendidikan dan
mengerti Sistem Pemeliharaan Terencana.
(1) Alar-alai penyelarnat kapal tidak ada, rusak atau tidak cocok
dengan tipe kapal.
(3) Badan kApal kurang kedap hingga daya apung dan stabilitas
kapal dapat berkurang.
b. P al a ks a.
d. Perwira Pengawas.
5) Memelihara dan menjaga pesawat agar tetap sesnai index yang ada dengan
toleransi yang sudall ditentukan.
e. Pengawas Kelompok-
L Pelaksana Pemeliharaaa.
B A B H
ORGA,NISASI PERBEKALAN
a. ]Komandan.
4)) Mengusulkan tentang perubahan macarn dan jumlah barang logistik yang
tak sesuai lagi berdasark.an pengamatan dengan mengusulkan perubahan jenis,
N3N, Part Number dan jumlah jatah.
11) Meneliti barang yang diterima apakah sesi in i baik mutu maupun j w-nlahnya.
b. Palaksa.
4) Meneliti jumlah dan mutu barang yang diterima, melaporkan bila ter adi
kelainan kepada Komandan kapal untuk diteruskan.
6) Menampung, men •ari y ng Berta mener u skan usul dan saran dari kepala
departemen dan kepala divisi dalam biding sistem logistik di kapal.
148
c. Kepala Elepartemen.
d. Perwira Perbekalan.
10) Bertanggung jawab atas pengetahuan ABK yang terlibat dalam pengelolaan
sistem perbekalan, yak-ni rnengertai peraturan dan prosedur yang berlaku.
12) Untuk kapal jenis PK ke bawah, tugas, tanggung jawab dan wewenang
Perwira Perbekalan dirangkap oleh Kepala Departemen Logistik.
4.) Melayani permintaan barang bekal/suku cadang dan mencatat dalam. kartu
1--)arang,,
5) Mengatur penyimpanan barang bekal di gudang pokok menurut kelorn k
I PO
jenis dalam sistem. penggud,~tngan.
150
4) Mengawasi dart meneliti barang tetap, barang bekal, barang habis dan
peralatan kerja serta melaporkan kepada Kepala Departernen/Perwira Divisi apabila
tidak sesuai dalam jumlah, mute dan jenisnyu.
5) Menyiapkan, menyediakan dan mencatat alat kerja dan barang bekal untuk
diberik,wi kepdda "k sebagai perlengkapan kerja, serta menyimpan kembali alat
kerja setelah selesai digunakan.
PENGESARAN
SURAT KFPUTUSAN KASAL
NOMOR SKEP 11636! XI / 2006 TANGGAL 9 NOVEMBER 2006
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SALINAN
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: Skep/ 1636 / XI /2006
t e n t a n g
Menimbang 1. Bahwa pada dasarnya usaha menunjang pelaksanaan tugas dan kegiatan
di KRI dan Pendirian Darat TNI Angkatan Laut telah diatur secara terinci
dengan tata cars kegiatan rutin kehidupan sehari-hari di dalam Peraturan Dinas
Dalam TNI Angkatan Laut sebagai pedoman bagi seluruh anggota TNI
Angkatan Laut.
/ MEMUTUSKAN...
Sal i nan
2 Surat Keputusan Kasai
Nomor Skep / 1636 / XI / 2006
Tanggal 9 November 2006
MEMIJTUSKAN
2. Peraturari Dinas Dalam Khas TNI Angkatan Laut tersebut pasal 1 di atas
digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan Dinas Dalam di
sehiruh jaj arart IM Angkatan Laut.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 9 November 2 0 0 6
Untuk Salinan
Distribusi A dan B ngan aslin a
f-&/ ZTUMA
wh
PAO
L KADIR, S.E.
KOLONEL LAUT (S) NRP 7867/P
151
BAGIAN KEEMPAT
-
TATA TERTIB KER fDLJPAN ANGGOTA TNI ANGKATAN LAUT
BAB I
umum
1. Pengetrapan.
a. Di dalam suatu organisasi TNI, tennasuk organisasi TNI Angkatan Laut, harus
organisas
oleh aturan/ tats tertib kehidupan bagi anggotanya sebaik mungkin. Peraturan
tersebut adalah menipakan tata tertib yang harus dilaksanakan ataupun ditaati oleh seluruh
anggota.
b. Kehidupan anggota TNI Angkatan Laut yang diatur di dalam bagian ini merupakan
rangkaian kegiatan sehari--hari yang mengandung aspek atau menyangkut kehidupan
TNIJTNI Angkatan Laut baik untuk di kapal maupun di Pendirian Darat (Pendirat).
C. Agar selunill anggota dapat melaksanakan tugas dengan baik, sehingga tugas-tugas
yang dibebankan kepada. 17M Angkatan Laut dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
O.AB H .I
3. Kehidupan Perwira.
a. Kedudiakan Perwira.
1) Penggolongan.
2) Fungsi Perwira.
(h) Satya, yaitu 4ap loyal yang timbal batik dari atasan
terhadap bawahan, bawahan terhadap atasan dan ke samping.
a) Diri pribadi.
(2) Sikap tegas ditunjukkan oleh sikap yang tidak ragu, male,
Began dan rasa rendah diri. Sikap yang tepat ditunjukkan oleh sikap
yang sesuai dengan waktu dan keadaan lingkungannya, tidak
berlebihan dan tidak pula kekurangan. Sikap tegas dan tepat serta
disipli n pri badi yang kuat sekali gus dapat m encermi nkan
kewibawaan dari diri pribadi Perwira itu.
(a) R a m b u t k e p a l a s el a l u d i p a n g k a s t e p a t p a d a
'WaktLMya. Fambut tidak menutupi alis mats, dawn telinga
dan leher baju.