Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LANJUT

Nama : Faldi Hadi Prabowo

NIM : 11180970000032

Fakultas : Sains dan Teknologi

Jurusan : Fisika

No. Percobaan :5

Nama Percobaan : Komparator

Tanggal Percobaan : Jum’at, 6 November 2020

Minggu ke- :5

Kawan Kerja : - Muhammad Azhar Irsyad P

- Abdillah Fikri

- Listia Rizka Triaswati

Dosen Pengampu : Nizar Septian M.Si

Asisten Dosen : Dimas Widiyanto Ramadhan


KOMPARATOR

I. TUJUAN
1. Mengamati perubahanVoutput pada variasi Vinput
2. Mengamati gelombang keluaran pada grafik dengan memvariasikan
frekuensi

II. DASAR TEORI


Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara penguat biasa dengan
Operational Amplifier. Meskipun demikian karakteristik dari penguat biasa
dipengaruhi oleh rangkaian didalamnya, sedangkan Operational Amplifier (OP-
AMP) dipengaruhi oleh rangkaian diluarnya. Sebuah Op-Amp memiliki
penguatan, hambatan input yang besar dan hambatan output yang kecil. Jenis
penguat ini dapat dipergunakan dalam analog computer dalam penggunaan
operasi matematik seperti pertambahan dan perkalian.
Dalam gambar Op-Amp dibawah ini terlihat input Op-Amp terdiri atas
dua kaki yaitu input inverting dan noninverting, input ±Vcc, dan output.
Sedangkan gambar 1.2 sebuah IC Op-Amp LM-741 yang terdiri dari 8 kaki,
keterangan fungsi kaki-kaki pada IC ini adalah:

Kaki 1 = Offset zero Kaki 5 = Offset zero


Kaki 2 = Input inverting Kaki 6 = Output
Kaki 3 = Input noninverting Kaki 7 = +Vcc
Kaki 4 = -Vcc Kaki 8 = Not asigned
Sebuah Op-Amp memiliki dif ference amplifier (membandingkan
tegangan pada kedua kaki inputnya) pada inputnya. Jika tegangan input
invertingnya lebih tinggi maka tegangan yang dihasilkan akan negatif. Jika
tegangan input noninvertingnya lebih tinggi maka tegangan yang dihasilkan
akan positif. Tegangan output yang terjadi tergantung pada beda tegangan antar
kedua input Op-Amp dan penguatannya.

III. ALAT KERJA


1. Op-Amp
2. Multimeter
3. Power supply
4. Function Generator

IV. CARA KERJA


PERCOBAAN 1
1. Susun rangkaian seperti gambar 1.3 di bawah ini dan pasang potensio R1
pada posisi tengah
2. Beri tegangan dc sebesar 5V dengan FG dan pastikan voltmeter MM1
dan MM2 telah terpasang untuk pengukuran tegangan dc.
3. Variasikan Input tegangan pada U1 dan catat perubahan tegangan output
yang terbaca pada Voltmeter MM2

PERCOBAAN 3
1. Susun rangkaian seperti gambar di bawah ini, ground kan input inverting
dan sambungkan input noninverting ke Function Generator

2. Pasang Function Generator pada gelombang sinusoidal dengan frekuensi


f < 5 KHz.
3. Amati dan catat gelombang keluarannya dengan menggunakan osiloskop

PERCOBAAN 4
1. Susunlah rangkaian seperti gambar dibawah
2. Masukkan nilai Vin mulai dari -10V – 10V lalu 10V – -10V
3. Amati Vout lalu buatlah grafik dari data tersebut

V. DATA PERCOBAAN
PERCOBAAN 1

Vpp (V) Vin (V) Vout (V) 10 10 -14.934


-10 -10 14.937
-9 -9 14.937
-8 -8 14.936
-7 -7 14.936
-6 -6 14.936
-5 -5 14.936
-4 -4 14.936
-3 -3 14.935
-2 -2 14.935
-1 -1 14.935
0 0 14.934
Vpp (V) Vin (V) Vout (V)
1 1 14.933
2 2 14.933
3 3 14.932
4 4 14.930
5 5 0
6 6 -14.930
7 7 -14.932
8 8 -14.933
9 9 -14.933
PERCOBAAN 3

PERCOBAAN 4

Vin (V) Vout (V) 0 -15.009 0 15.009


10 -15.012 -1 -15.009 1 15.009
9 -15.011 -2 -15.009 2 15.009
8 -15.011 -3 -15.008 3 15.008
7 -15.011 -4 -15.007 4 15.007
6 -15.011 -5 -15.007 5 15.007
5 -15.011 -6 -15.005 6 15.005
4 -15.010 -7 -15.002 7 15.002
3 -15.010 -8 15.011 8 -15.011
2 -15.010 -9 15.011 9 -15.011
1 -15.010 -10 15.012 10 -15.012
Comparator with hysteresis
20,000

15,000

10,000

5,000

0
-15 -10 -5 0 5 10 15
-5,000

-10,000

-15,000

-20,000

VI. PERHITUNGAN
PERCOBAAN 1
Diketahui rangkaian merupakan rangkaian terbuka dimana Gain (A)
bernilai infinit (tak terbatas). Tetapi dalam praktiknya Vout terbatas dengan nilai
Vsumber (Vcc) atau apabila titik saturasi lebih rendah daripada Vcc maka Vout
akan mencapai saturasi, maka dengan karakteristik :
 Saat V+ > V-, maka Vout = + Saturasi
 Saat V+ < V-, maka Vout = - Saturasi
 Saat V+ = V-, maka Vout = 0

No MM1(V-in) FG(V+in) MM2(Vout V-in : V+in Vout(Teori)


)
1 -10 5 14.937 V-in < V+in + Saturasi
2 -9 5 14.937 V-in < V+in + Saturasi
3 -8 5 14.936 V-in < V+in + Saturasi
4 -7 5 14.936 V-in < V+in + Saturasi
5 -6 5 14.936 V-in < V+in + Saturasi
6 -5 5 14.936 V-in < V+in + Saturasi
7 -4 5 14.936 V-in < V+in + Saturasi
8 -3 5 14.935 V-in < V+in + Saturasi
9 -2 5 14.935 V-in < V+in + Saturasi
10 -1 5 14.935 V-in < V+in + Saturasi
11 0 5 14.934 V-in < V+in + Saturasi
12 1 5 14.933 V-in < V+in + Saturasi
13 2 5 14.933 V-in < V+in + Saturasi
14 3 5 14.932 V-in < V+in + Saturasi
15 4 5 14.930 V-in < V+in + Saturasi
16 5 5 0 V-in = V+in 0
17 6 5 -14.930 V-in > V+in - Saturasi
18 7 5 -14.932 V-in > V+in - Saturasi
19 8 5 -14.933 V-in > V+in - Saturasi
20 9 5 -14.933 V-in > V+in - Saturasi
21 10 5 -14.934 V-in > V+in - Saturasi

Menghitung Kesalahan Literatur :

KL=
| X lit|
X −X lit
x 100 %

a. Pada saat V+ > V-, maka Vout = +saturasi


X =14,935
X lit =1 5
KL= |14,935−1
15
5
|x 100 %=0,04 %
b. Pada saat V+ < V-, maka Vout = -saturasi
X =¿-14,932
X lit =−15
KL= |−14,932+15
−1 5 |x 100 %=0,04 %

VII. PEMBAHASAN
Pada pekan ini kami melakukan percobaan mengenai komparator.
Komparator sendiri merupakan sebuah rangkaian penguat yang memiliki dua
buah input. Dalam praktikum kali ini kami melakukan 3 percobaan yang
seharusnya berjumlah 4 percobaan namun karena terdapat hambatan sehingga 1
percobaan kita lewatkan.
Pada percobaan 1, melihat bagaimana perubahan voltase output ketika
tegangan input pada inverting divariasikan. Kemudian didapat data tegangan
output yang besarnya sekitar 14,9 V ketika V-in (inverting) bernilai (-10) sampai
dengan 4 V dengan kenaikan tegangan input setiap +1 V. Dan nilai tegangan
output sekitar -14,9 V ketika V-in (inverting) bernilai 6 sampai dengan 10 V.
Berdasarkan dasar teori yang didapat ketika V+ > V–, maka Vout = + Saturasi,
saat V+ < V–, maka Vout = - Saturasi, dan saat V+ = V–, maka Vout = 0. Dan
setelah ditentukan -saturasi atau +saturasi maka dihitung kesalahan literatur nya
dan didapat nilai sebesar 0,04 %. Hal ini menunjukkan bahwa data yang didapat
pada saat praktikum mendekati nilai yang seharusnya.
Selanjutnya pada percobaan 3, percobaan ketiga yaitu mengamati
gelombang keluaran pada osiloskop dengan frekuensi tertentu. Frekuensi yang
digunakan pada rangkaian percobaan ketiga ini yaitu 500 Hz dengan voltage
swing yang digunakan yaitu ±15 V. Karena Gain (A) yang sangat besar, Vout
akan tersaturasi pada titik sekitar ±15 V.
Dan yang terakhir yaitu percobaan 4, pada percobaan ini kami
memberikan tegangan input variasi dari -10 V sampai 10 V. Setelah didapat data
output maka setelah itu di plot membentuk grafik maka menjadi grafik
Comparator with hysteresis.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telak kami lakukan, maka kami


menyimpulkan bahwa, tegangan output yang dihasilkan oleh dua tegangan input
pada rangkaian akan mengacu pada karakteristik rangkaian komparator. Dengan
karakteristik yang terdapat pada lembar perhitungan.

Lalu rangkaian komparator Op-Amp dapat digunakan sebagai penguat


pembalik (inverting) dan tidak pembalik (inverting). Perubahan bentuk sinyal
dari sinusoidal menjadi sinyal kotak karena pada saat rangkaian merupakan
openloop yang memiliki gain yang sangat besar sehingga memasuki keadaan
saturasi, sehingga sinyal yang sebelumnya sinusoidal berubah menjadi sinyal
kotak.

IX. DOKUMENTASI
Percobaan 1

Percobaan 3
Percobaan 4

X. DAFTAR PUSTAKA
Malvino, Albert dan David Bates. 2015. Electronic Principles. McGraw-
Hill Education, 2Penn Plaza, New York.
Priambodo, dkk. 2019. Panduan Praktikum Elektronika Lanjut. PLT UIN
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai