Anda di halaman 1dari 13

Rangkaian

Pembanding
K O M P A R A T O R
Rangkaian Komparator
Rangkaian komparator berfungsi untuk
membandingkan tegangan sebuah
masukan dengan tegangan masukan
lainnya. Perbedaan tegangan di antara
masukan akan mengayunkan op-amp
ke dalam saturasi.
Rangkaian Komparator
Vout = Vmasukan tak membalik – Vmasukan membalik

Arah saturasi keluaran ditentukan oleh polaritas sinyal masukan.


Negatif ( -Vsat) : tegangan masukan tak-membalik < masukan membalik
Positif ( +Vsat) : tegangan masukan tak-membalik > masukan membalik
Bila polaritas dan amplitudo kedua masukan sama, keluaran akan nol.
*** hubungan polaritas masukan membalik terhadap masukan tak-
membalik menyebabkan keluaran berbeda fasa 180°
5K

Contoh 2K
+15V
+15V
- Vo1
+
1V + +15V Vo2
Tentukan tegangan keluaran dan arus beban rangkaian -
-15V
10K -15V 10K
Penyelesaian :
2K

Vo = ±Vsat = ±15 ± 2V = ± 13V

Vo1 > Vo2 , maka saturasi positif ( Vo = +13 V )


Penginderaan Gelombang Sinus
pada Masukan Membalik
Sumber sinyal diberikan pada masukan membalik
dan masukan tak-membalik ditahan pada 0V.
Selama perubahan positif sinyal masukan,
keluaran akan –Vsat, sedangkan ketika sinyal
berubah negatif, keluaran akan +Vsat , sehingga
berbeda fasa 180° dengan masukan.
R1 berperan sebagai beban sumber sinyal dan R2
membumikan masukan tak-membalik dengan
menyeimbangkan arus offset yang timbul.
Penginderaan Gelombang Sinus
pada Masukan Tak-Membalik
Sumber sinyal diberikan pada masukan tak-
membalik dan masukan membalik ditahan pada
0V. Selama perubahan positif sinyal masukan,
keluaran akan +Vsat, sedangkan ketika sinyal
berubah negatif, keluaran akan –Vsat , sehingga
sefasa dengan masukan.
Rangkaian penginderaan gelombang sinus disebut
pula detektor nol. Setiap sinyal melintasi nol,
keluaran diayunkan ke polaritas yang berlawanan.
Deteksi Beda Fasa
Pembanding dapat digunakan untuk mendeteksi
beda fasa dua sinyal dari frekuensi yang sama.
Bila kedua sinyal berlawanan fasa, maka pada
masukan akan muncul tegangan diferensial, dan
keluaran akan ± Vsat. Bila V1 lebih positif daripada
V2, keluaran akan – Vsat dan sebaliknya. Bila kedua
sinyal sefasa, keluaran akan nol (efek dari
penolakan modus sekutu).
Detektor Level Tegangan Positif
Masukan membalik berperan sebagai pengindera
perubahan tegangan dan tegangan acuan ( Vref )
ditempatkan pada masukan tak membalik.
Pembagi resistif dihubungkan di antara catu +V
dan bumi. Selama perubahan tegangan masukan
membalik kurang dari Vref, keluaran akan +Vsat

R2
Vref   V 
R2  R3
Detektor Level Tegangan Negatif
Masukan membalik berperan sebagai pengindera
perubahan tegangan dan tegangan acuan ( Vref )
ditempatkan pada masukan tak membalik.
Pembagi resistif dihubungkan di antara catu – V
dan bumi. Bila perubahan tegangan pada masukan
membalik melampaui Vref, keluaran akan – Vsat.
Sebaliknya ketika terjadi deteksi, keluaran akan
meloncat ke + Vsat
Pembagi Tegangan Resistif
1. Tentukan Vref , yakni tegangan jatuh V2 yang melintasi resistor R2
2. V1 diperoleh dengan mengurangkan V2 dari Vsumber
3. R2 adalah resistor masukan op-amp,
biasanya sama dengan resistor masukan lainnya.
Bila tegangan jatuh dan resistansi sebanding :

V1 R1
 V1  R2
R1 
V2 R2 V2
Latihan
1. Tentukan tegangan keluaran pada
rangkaian di samping jika R1 = 10KΩ,
R2 = 2KΩ dan V2 = 2 V
2. Tentukan R2 pada rangkaian
komparator di samping jika catu daya
dirubah menjadi ± 22V dengan V1 = 6V,
V2 = 5V dan R1 = 24KΩ.
3. Rangkaian pembalik penyilang nol dengan histerisis dengan op amp terhubung
catu daya ±12 volt, R1 = 10 KΩ, R2 = 50 KΩ. Hitunglah Vlt, Vut, Vh, Vctr.
Latihan
4. Rangkaian pembalik taraf tegangan dengan histerisis dengan op amp yang
terhubung dengan catu daya ±12 volt, R = 10 KΩ, nR = 40 KΩ dan RL =
10KΩ. Hitunglah Vlt, Vut, Vh, Vctr.
5. Rangkaian di bawah ini menggunakan oop amp dengan catu daya ±12 volt, R1
= 10 KΩ, dan mR = 30 KΩ. Hitunglah Vlt, Vut, Vh, dan Vctr serta gambarkan
tegangan keluaran Vo
Latihan
6. Rangkaian di samping menggunakan
catu daya ± 12 volt, dihubungkan sinyal
masukan seperti yang ditunjukkan,
Hitunglah Vlt, Vut, Vh dan Vctr dan
gambarkan tegangan keluaran Vo
7. Rancanglah detektor jendela dengan batas-batas Vlt = 3 volt dan Vut = 5 volt.
Tegangan keluaran yang dihasilkan dihubungkan dengan sebuah LED. Jika
tegangan masukan dibawah Vlt atau di atas Vut maka LED akan menyala dan
jika tegangan masukan antara Vlt dan Vut maka LED padam. Rancanglah
menggunakan op amp yang terhubung dengan catu daya +12volt dan 0 volt.

Anda mungkin juga menyukai