Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LANJUT

Nama : Faldi Hadi Prabowo

NIM : 11180970000032

Fakultas : Sains dan Teknologi

Jurusan : Fisika

No. Percobaan :5

Nama Percobaan : ADDER

Tanggal Percobaan : Kamis, 8 Oktober 2020

Minggu ke- :5

Kawan Kerja : - Muhammad Azhar Irsyad P

- Abdillah Fikri

- Listia Rizka Triaswati

Dosen Pengampu : Nizar Septian M.Si

Asisten Dosen : Dimas Widiyanto Ramadhan


ADDER

I. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip kerja rangkaian Adder
2. Mengetahui hasil penjumlahan dari tegangan input pada kaki inverting
3. Mengetahui hasil pengurangan dari tegangan input pada kaki inverting

II. DASAR TEORI


Penjumlahan atau Adder adalah komponen elektronika digital yang
dipakai untuk menjumlahkan dua buah angka dalam system bilangan biner.
Rangkaian penjumlah dapat kita buat dari rangkaian inverting, tegangan negatif
output yang terjadi merupakan hasil penjumlahan dari tegangan input pada kaki
inverting.

Penjumlah
Pada Gambar 5.2 dapat kita lihat contoh dari rangkaian penjumlah
dengan dua buah input. Karena input noninverting di groundkan maka tegangan
antar kaki inverting dan noninverting ≈ 0. Tegangan yang akan dijumlahkan
akan dijadikan input pada kaki inverting setelah melewati hambatan Rn1 dan Rn2.
Gambar 5.2
Arus In1 didapatkan dari hasil pembagian U1 dengan Rn1 sedangkan In2
didapatkan dari hasil pembagian U2 dengan Rn2. Hasil penjumlahan kedua arus
tersebut (In1& In2) akan melewati hambatan Rf sehingga akan timbul tegangan
yang besarnya sama dengan tegangan output.
U1 U2
I n 1= ; I n 2= ; I =I + I ;U =−I f . R f
R n1 Rn 2 f n 1 n2 out

U out =−Rf
( U1 U2
+
Rn1 Rn2 )
=−( U 1 +U 2 )

Pengurangan
Tegangan output dari rangkaian pengurangan adalah hasil pengurangan
antar tegangan input noninverting dengan input inverting.

Gambar 5.4
Multiple Subtractor
Pada Rangkaian multiple subtractor tegangan input baik pada inverting
dan noninverting terdiri lebih dari satu. Tegangan output dari rangkaian tersebut
dapat dihitung dengan teori superposisi. Gambar 5.6 di bawah ini menunjukkan
beberapa contoh rangkaian multiple subtractor.

Gambar 5.6

III. ALAT KERJA


1. IC
2. Power Supply
3. Resistor
4. Multimeter
5. Multisim
IV. CARA KERJA
PERCOBAAN 1
1. Susun rangkaian seperti gambar di bawah ini

2. Dimana besarnya tegangan inputnya adalah :


a. U1 = 5V ;b. U2 = 3V ;c. U3 = -3V
3. Variasikan tegangan input dan catat tegangan output untuk setiap variasi
tegangan input yang diberikan

U1 +U2 U1 U2
+U3 +U3
Hasil Pengukuran

PERCOBAAN 2
1. Susun rangkaian seperti gambar di bawah ini

2. Dimana besarnya tegangan inputnya adalah:


a. U1 = 5V ;b. U2 = 3V ;c. U3 = -3V
3. Variasikan tegangan input dan catat tegangan output untuk setiap variasi
tegangan input yang diberikan

U1 +U2 U1 U2
+U3 +U3
Hasil Pengukuran

PERCOBAAN 3
1. Susun rangkaian seperti gambar di bawah ini

2. Dimana besarnya tegangan inputnya adalah:


a. U1 = 5V ;b. U2 = 3V ;c. U3 = -3V ;d. U4 = -5V
3. Variasikan tegangan input dan catat tegangan output untuk setiap variasi
tegangan input yang diberikan

Variasi Input Hasil Pengukuran


(U1 + U2) – (U3 + U4)
(U1 + U3) – (U2 + U4)
(U1 + U4) – (U3 + U2)
(U3 + U2) – (U1 + U4)
(U4 + U2) – (U3 + U1)
(U3 + U4) – (U2 + U1)

V. DATA PERCOBAAN
PERCOBAAN 1

U1 +U2 U1 +U3 U2 +U3


Hasil Pengukuran -7,9999 V -2 V 0V

PERCOBAAN 2

U1 +U2 U1 +U3 U2 +U3


Hasil Pengukuran -2 V -7,999 V -5,999 V

PERCOBAAN 3

Variasi Input Hasil Pengukuran


(U1 + U2) – (U3 + U4) -15,075 V
(U1 + U3) – (U2 + U4) -3,9999 V
(U1 + U4) – (U3 + U2) 0V
(U3 + U2) – (U1 + U4) 0V
(U4 + U2) – (U3 + U1) 3,9999 V
(U3 + U4) – (U2 + U1) 15,075 V

VI. PERHITUNGAN
PERCOBAAN 1 (Penjumlahan)
V out =−( V 1−V 2 )
V out 1=− (5+ 3 )=−8V
V out 2=−( 5−3 ) =−2V
V out 3=−( 3−3 )=0 V
Menghitung Kesalahan Literatur (KL) :

KL=
| X lit|
X −X lit
x 100 %

|−7,9999+8
KL 1=
−8 |x 100 %=¿0,00125 %
KL =|
−2 |
−2+2
2 x 100 %=0 %

KL =|
0 |
0−0
3 x 100 %=0 %

PERCOBAAN 2 (Pengurangan)
V out =V 2−V 1
V out 1=3−5=−2V
V out 2=−3−5=−8 V
V out 3=−3−3=−6 V
Mengitung Kesalahan Literatur (KL) :

KL=
| X lit|
X −X lit
x 100 %

|−2+2
KL 1=
−2 |
x 100 %=0 %

KL =| |x 100 %=¿0,00125 %
−7,9999+8
2
−8

KL =| |x 100 %=0,016 %
−5,999+6
3
−6

PERCOBAAN 3 (Multiple Subtractor)


V out =V 1+¿+V 2+ ¿−¿ ¿ ¿

V out 1=−3−5−( 5+3 )=−16V


V out 2=3−5−( 5−3 ) =−4 V
V out 3=3−3−( 5−5 )=0 V
V out 4 =5−5−( 3−3 )=0V
V out 5=−3+5− (−5+ 3 )=4 V
V out 6 =3+5−(−3+5 )=16 V
Menghitung Kesalahan Literatur (KL) :

KL=
| X lit|
X −X lit
x 100 %

|−15,075+16
KL 1=
−16 |x 100 %=5,78 %
KL =| |x 100 %=0,0025 %
−3,9999+4
2
−4

KL =|
0 |
0−0
3 x 100 %=0 %

KL =|
0 |
0−0
4 x 100 %=0 %

KL =| |x 100 %=0,0025 %
3,9999−4
5
4

KL =| |x 100 %=5,78 %
15,075−16
6
16
VII. PEMBAHASAN
Kali ini kami melakukan percobaan atau paktikum mengenai rangkaian
adder. Adder adalah komponen elektronika digital yang dipakai untuk
menjumlahkan dua buah angka dalam system bilangan biner. Rangkaian
penjumlah dapat kita buat dari rangkaian inverting, tegangan negatif output yang
terjadi merupakan hasil penjumlahan dari tegangan input pada kaki inverting.
Dalam praktikum ini, kami melakukan 3 percobaan untuk melihat prinsip kerja
Adder ini pada saat rangkaian Op-Amp.
Pada praktikum Pertama, kami melakukan percobaan untuk melihat
rangkaian penjumlah bekerja. Pertama-tama kami melakukan percobaan,
memasukkan tegangan input pada 1 kaki input Op-Amp yaitu kaki inverting.
Kemudian di dapatkan hasil dalam percobaan maupun perhitungan bahwa
“ketika ada dua input sinyal dimasukkan dalam 1 kaki Op-Amp maka akan
dijumlah kedua tegangan input tersebut”, hal ini juga terjadi dengan adanya
syarat fase kedua input tersebut sama yakni mempunyai tanda didepan yang
sama (positif-poitif atau negatif-negatif), sedangkan apabila fase kedua berbeda
(ada beda fase 180º) atau perbedaan tanda tegangan input (positif-negatif) maka
akan terjadi pengurangan antara kedua tegangan input tersebut. Pada percobaan
pertama ini kami mendapatkan nilai Kesalahan Literatur relatif rendah yaitu
dibawah 1 %, ini membuktikan bahwa hasil ini sudah sesuai dengan teori nya.
Kemudian, kami melakukan percobaan dengan memasukkan tegangan
input dikedua kaki Op-Amp baik inverting maupun non-inverting. Berdasarkan
teori yang ada ketika penguatan bernilai 1, maka Op-Amp akan bersifat
difference amplifier (membandingkan tegangan pada kedua kaki inputnya).
Tegangan output yang terjadi bergantung pada beda tegangan antar kedua input
Op-Amp tersebut, dalam hal (percobaan ini) tegangan output merupakan hasil
tegangan input non-inverting dikurangi oleh tegangan input inverting, ataupun
dalam percobaan ini kami melakukannnya dengan menjumlahkan negatif
tegangan inverting dengan tegangan non-inverting. Pada percobaan kedua ini
juga kami menghitung kesalahan literatur, dan nilai nya pun masih kecil yaitu
dibawah 1 %. Hal ini tentu membuktikan teori nya.
Pada percobaan terakhir ini, kami melakukan percobaan multiple
subtractor. Jika dilihat dari teori yang dijelaskan maka percobaan ini merupakan
gabungan dari percobaan 1 dan 2 dimana disetiap kaki-kaki input Op-Amp
diberikan tegangan lebih dari 1, dalam hal ini 2 tegangan input. Sehingga cara
perhitungannya pun merupakan gabungan dari perhitungan percobaan 1 dan
percobaan 2. Dan hasil yang didapat juga cukup memuaskan karena kesalahan
literatur nya masih cukup kecil yaitu dibawah 6 %.
Dari ketiga percobaan tersebut semua kesalahan sangat lah minim, ini
karena Op-Amp yang kami gunakan bersifat idela sehingga hasil yang
ditampilkan mendekati kesempurnaan.

VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dengan berbagai rangkaian, kami pun
menyimpulkan bahwa rangkaian adder merupakan rangkaian penjumlah yang
dasar rangkaiannya dapat berupa rangkaian inverting amplifier maupun
rangkaian non-inverting amplfier yang tegangan input pada tiap-tiap kaki input
OP-Amp lebih dari satu.
Lalu apabila diberikan 2 tegangan input yang diberikan pada satu kaki
Op-Amp maka nilai yang terbaca pada kaki input tersebut merupakan
penjumlahan dari 2 tegangan input tersebut. Hal ini akan dipengaruhi oleh fase
ataupun beda sudut fase anatar kedua input.
Sedangkan apabila kedua kaki-kaki input diberikan masing-masing
tegangan input, maka nilai tegangan yang dikeluarkan merupakan beda tegangan
antara kedua input, dalam hal ini tegangan input tersebut dapat dihitung dengan
menguarngi tegangan pada kaki input non-inverting oleh kaki input inverting.
Selain itu penguatan dalam rangkaian ini harus bernilai 1 agar tegangan keluaran
nilai sama besar dengan tegangan inputnya.
Dan yang terakhir prinsip kerja multiple subtractor dalam rangkaian Op-
Amp adalah dengan menjumlah nilai tegangan yang diberikan pada masing-
masing kaki input Op-Amp kemudian mengurangi hasil dari penjumlahan
tegangan kaki non-inverting dengan hasil penjumlahan kaki inverting, hal ini
dipengaruhi juga oleh fase tegangan dan peguatan yang diberikan pada
rangkaian.

IX. DOKUMENTASI
Gambar percobaan 1

Gambar percobaan 2

Gambar percobaan 3
X. DAFTAR PUSTAKA
Malvino, Albert dan David Bates. 2015. Electronic Principles. McGraw-Hill
Education, 2Penn Plaza, New York.
Priambodo, dkk. 2019. Panduan Praktikum Elektronika Lanjut. PLT UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
G. F. Pratiwi, H. Affandi, and D. N. ’Ainingsih, “HALF ADDER UNTUK
COUNTER PADA METODE DUMP ACCUMULATOR RFID
DENGAN TEKNOLOGI 0 . 35µm,” pp. 132–137, 2018, [Online].
Available:
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/download/
4209/3904.

Anda mungkin juga menyukai