Anda di halaman 1dari 6

TERM OF REFERENCE ( TOR )

PELATIHAN BTCLS
1. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung dan pembuluh darah sampai dengan saat ini masih merupakan
penyebab kematian nomor satu didunia. Setiap tahunnya didunia diperkirakanakan
semakin banyak orang yang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah
jika dibandingkan dengan penyakit lainnya.
Dari survey yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2004, diperkirakan sebanyak
17,1 juta orang meninggal (29,1% dari jumlah kematian total) karena penyakiut jantung
dan pembuluh darah. Dari kematian 17,1 juta orang tersebut diperkirakan 7,2 juta
kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Pada tahun 2030 WHO
memperkirakan terjadi 23,6 juta kematian karena penyakit jantung dan pembuluh
darah. Asia tenggara juga diprediksi merupakan daerah yang mengalami peningkatan
tajam angka kematian karena penyakit jantung dan pembuluh darah.
Manifestasi komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah yang paling sering
diketahui dan bersifat fatal adalah kejadian henti jantung mendadak. Sampai dengan
saat ini, kejadian henti jantung mendadak merupkan penyebab kematian tertinggi di
Amerika dan Kanada.walaupun angka insiden belum diketahui secara pasti, akan tetapi
pihak pusat pengendalian pencegahan dan kontrol penyakit di Amerika Serikat
memperkirakan sekitar 330.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner
diluar rumah sakit.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2007, hanya disebutkan prevalensi nasional penyakit jantung sebesar 7,2% namun
angka kejadian henti jantung mendadak belum didapatkan.
Selain penyakit jantung dan pembuluh darah, penyebab kematian tertinggi
disunia adalah trauma baik yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja, peperangan, konflik sosial, bencana alam, terorisme, dan kriminalitas.
Trauma merupakan penyebab kematian tertinggi pada usia produktif 1 – 34
tahun. Di Amerika Serikat pada tahun 2012 tercatat 23,7 juta orang dirawat karena
mengalami kecelakaan dan cidera.
Sehubungan dengan hal tersebut petugas kesehatan terutama Dokter, bidan
dan perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan
penanggulangan kegawat daruratan kardiovaskuler dan trauma.
Pelatihan BTCLSuntuk perawat merupakan salah satu solusi untuk menurunkan
angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler dan trauma.

2. JENIS KEGIATAN
Pelatihan BTCLS
3. TUJUAN
1. Peserta memahami sistem peanggulangan penderita gawat darurat terpadu.
2. Peserta memahami konsep dasar penanggulangan penderita gawat darurat
kardiovaskuler dan trauma sesuai standar internasional.
3. Peserta mampu mengenali keadaan yang mengancam nyawa pada penderita gawat
darurat kardiovaskuler dan trauma.
4. Peserta mampu melakukan penanggulangan / penanganan penderita gawat darurat
kardiovaskuler dan trauma berdasarkan prioritas masalah.
5. Peserta mampu melakukantriase baik dilokasi bencana atau di Unit Gawat Darurat
(UGD).
6. Peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan penderita
gawat darurat kardiovaskuler dan trauma yang memadai untuk bekerja di UGD, ICU,
Klinik, puskesmas dan ambulan gawat darurat.

4. PELAKSANAAN KEGIATAN
- Metode
Daring : 16 -18 Pebruari 2022
Luring : 26 – 27 Maret 2022

- Tempat
Balai LATKESMAS Madiun

- Penyelenggara
Medical Services Training 119 Jakarta

5. PESERTA

NURUL HIDAYAH, Amd.Kep.

6. ANGGARAN BIAYA

N
URAIAN JUMLAH
O
1. Biaya Pelatihan Rp 1.700.000,- Rp. 1.700.000,-
2. Akomodasi dan transportasi
Mengikuti ketentuan Rumah Sakit Rp.
220.000,-
JUMLAH RP.
1.920.000,-
7. SUMBER DANA
Anggaran RS Griya Husada Madiun

8. PENUTUP
Demikian ToR “PELATIHAN BTCLS”yang kami susun , Semoga kegiatan ini dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dalam pelayanan di rumah sakit
khususnya IGD.

Madiun,30 Maret 2022

Ka. Inst. Gawat Darurat Ka. Ruang IGD

dr. EMAWAN NOOR FIKRI TRI WAHYU H., Amd. Kep.


NIP dr 08.00.03 NIP 01.00.05
Mengetahui,
Direktur
Rumah Sakit Griya Husada
Madiun

dr. Dewi Surya Atini


NIP dr 08.00.01
TERM OF REFERENCE ( TOR )
PELATIHAN BTCLS
9. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung dan pembuluh darah sampai dengan saat ini masih merupakan
penyebab kematian nomor satu didunia. Setiap tahunnya didunia diperkirakanakan
semakin banyak orang yang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah
jika dibandingkan dengan penyakit lainnya.
Dari survey yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2004, diperkirakan sebanyak
17,1 juta orang meninggal (29,1% dari jumlah kematian total) karena penyakiut jantung
dan pembuluh darah. Dari kematian 17,1 juta orang tersebut diperkirakan 7,2 juta
kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Pada tahun 2030 WHO
memperkirakan terjadi 23,6 juta kematian karena penyakit jantung dan pembuluh
darah. Asia tenggara juga diprediksi merupakan daerah yang mengalami peningkatan
tajam angka kematian karena penyakit jantung dan pembuluh darah.
Manifestasi komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah yang paling sering
diketahui dan bersifat fatal adalah kejadian henti jantung mendadak. Sampai dengan
saat ini, kejadian henti jantung mendadak merupkan penyebab kematian tertinggi di
Amerika dan Kanada.walaupun angka insiden belum diketahui secara pasti, akan tetapi
pihak pusat pengendalian pencegahan dan kontrol penyakit di Amerika Serikat
memperkirakan sekitar 330.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner
diluar rumah sakit.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2007, hanya disebutkan prevalensi nasional penyakit jantung sebesar 7,2% namun
angka kejadian henti jantung mendadak belum didapatkan.
Selain penyakit jantung dan pembuluh darah, penyebab kematian tertinggi
disunia adalah trauma baik yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja, peperangan, konflik sosial, bencana alam, terorisme, dan kriminalitas.
Trauma merupakan penyebab kematian tertinggi pada usia produktif 1 – 34
tahun. Di Amerika Serikat pada tahun 2012 tercatat 23,7 juta orang dirawat karena
mengalami kecelakaan dan cidera.
Sehubungan dengan hal tersebut petugas kesehatan terutama Dokter, bidan
dan perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan
penanggulangan kegawat daruratan kardiovaskuler dan trauma.
Pelatihan BTCLSuntuk perawat merupakan salah satu solusi untuk menurunkan
angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler dan trauma.

10. JENIS KEGIATAN


Pelatihan BTCLS

11. TUJUAN
7. Peserta memahami sistem peanggulangan penderita gawat darurat terpadu.
8. Peserta memahami konsep dasar penanggulangan penderita gawat darurat
kardiovaskuler dan trauma sesuai standar internasional.
9. Peserta mampu mengenali keadaan yang mengancam nyawa pada penderita gawat
darurat kardiovaskuler dan trauma.
10. Peserta mampu melakukan penanggulangan / penanganan penderita gawat darurat
kardiovaskuler dan trauma berdasarkan prioritas masalah.
11. Peserta mampu melakukantriase baik dilokasi bencana atau di Unit Gawat Darurat
(UGD).
12. Peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan penderita
gawat darurat kardiovaskuler dan trauma yang memadai untuk bekerja di UGD, ICU,
Klinik, puskesmas dan ambulan gawat darurat.

12. PELAKSANAAN KEGIATAN


- Metode
Daring : 8 – 11 Nopember2022
Luring : 13 Nopember 2022

- Tempat
Akper Sudono Madiun

- Penyelenggara
EMT 118 Surabaya

13. PESERTA
- Lilis Suryani, Amd.Kep.
- Uswatul Khoiriyah, Amd. Kep’

14. ANGGARAN BIAYA

N
URAIAN JUMLAH
O
1. Biaya Pelatihan Rp 2.000.000,- x 2 Rp. 4.000.000,-
2. Akomodasi dan transportasi
Mengikuti ketentuan Rumah Sakit
Rp 250.000,- x 2 Rp. 500.000,-
JUMLAH RP. 4.500.000,-
15. SUMBER DANA
Anggaran RS Griya Husada Madiun

16. PENUTUP
Demikian ToR “PELATIHAN BTCLS”yang kami susun , Semoga kegiatan ini dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dalam pelayanan di rumah sakit
khususnya IGD.

Madiun,30 November 2021

Ka. Inst. Gawat Darurat Ka. Ruang IGD

dr. EMAWAN NOOR FIKRI TRI WAHYU H., Amd. Kep.


NIP dr 08.00.03 NIP 01.00.05
Mengetahui,
Direktur
Rumah Sakit Griya Husada
Madiun

dr. Dewi Surya Atini


NIP dr 08.00.01

Anda mungkin juga menyukai