Anda di halaman 1dari 50

Jenis-jenis OPTK dan

Penanganannya

TIM DOSEN KARANTINA TUMBUHAN FP UNAND


✓ Karantina tumbuhan adalah tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya
Organisme Pengganggu Tumbuhan dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri
atau keluarnya dari dalam wilayah negara Republik Indonesia.
✓ Organisme Pengganggu Tumbuhan yang selanjutnya disebut OPT adalah semua organisme yang
dapat merusak, mengganggu kehidupan dan/atau menyebabkan kematian tumbuhan.
✓ Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang selanjutnya disebut OPTK adalah semua OPT
yang ditetapkan oleh Menteri untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya di dalam wilayah
negara Republik Indonesia.
✓ Organisme Penggangu Tumbuhan Penting yang selanjutnya disebut OPTP adalah OPT selain OPTK,
yang keberadaannya pada benih tanaman yang dilalulintaskan dapat menimbulkan pengaruh yang
merugikan secara ekonomis terhadap tujuan penggunaan benih tanaman tersebut dan ditetapkan
oleh Menteri untuk dikenai tindakan karantina tumbuhan.
✓ Media Pembawa OPTK dan/atau OPTP yang selanjutnya disebut Media Pembawa adalah
tumbuhan dan bagian-bagiannya dan/atau benda lain yang dapat membawa OPTK dan/atau OPTP.
✓ Tumbuhan adalah semua jenis sumberdaya alam nabati dalam keadaan hidup atau mati, baik
belum diolah maupun telah diolah. 7. Benda lain adalah antara lain sarana pengendalian hayati,
biakan organisme, tanah, kompos, pupuk organik, atau media pertumbuhan tumbuhan lainnya,
dan vektor.
❖ Organisme pengganggu tumbuhan karantina (disingkat OPTK)
adalah istilah perkarantinaan yang digunakan untuk menyebut
semua organisme pengganggu tumbuhan yang dicegah
oleh pemerintah Indonesia untuk masuk ke dalam dan tersebar di
dalam wilayah negara Indonesia. Lembaga pemerintah yang bertugas
melakukan hal ini adalah Badan Karantina Pertanian yang berada di
bawah Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

❖ Istilah OPTK pertama kali ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 16


Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (UU 16/1992)
serta peraturan turunannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
2002 tentang Karantina Tumbuhan (PP 14/2002).
Beberapa definisi terkait organisme pengganggu tumbuhan di
dalam peraturan perundang-undangan yaitu:

➢ Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat


merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan.

➢ Organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) adalah semua organisme


pengganggu tumbuhan yang ditetapkan oleh menteri untuk dicegah masuknya ke
dalam dan tersebarnya di dalam wilayah negara Republik Indonesia.

➢ OPT penting adalah OPT selain OPTK yang keberadaannya pada benih tanaman
yang dilalulintaskan dapat menimbulkan pengaruh yang merugikan secara ekonomis
terhadap tujuan penggunaan benih tanaman tersebut dan ditetapkan oleh menteri
untuk dikenai tindakan karantina tumbuhan.
❖ Pada tahun 2019, diterbitkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang
Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (UU 21/2019) yang menggantikan UU
16/1992.

❖ Dalam Undang-Undang yang baru ini, definisi OPTK diubah menjadi "Organisme
yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian
tumbuhan, menimbulkan kerugian sosioekonomi serta belum terdapat di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia atau sudah terdapat di sebagian wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya di dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Penggolongan dan Jenis-jenis

Berdasarkan hasil tindakan karantina tumbuhan melalui perlakuan, OPTK digolongkan


menjadi OPTK golongan I dan golongan II, sedangkan berdasarkan keberadaannya,
OPTK dikategorikan menjadi OPTK kategori A1 dan A2. Definisi masing-masing istilah
tersebut yaitu:

o OPTK golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media
pembawanya dengan cara perlakuan.

o OPTK golongan II adalah semua OPTK yang dapat dibebaskan dari media
pembawanya dengan cara perlakuan.

o OPTK kategori A1 merupakan OPTK yang belum terdapat di Indonesia.

o OPTK kategori A2 merupakan OPTK yang sudah terdapat di Indonesia, tetapi


masih terbatas dan sedang dikendalikan
Saat ini, jenis-jenis OPTK ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25
Tahun 2020. Dalam peraturan ini, ditetapkan 831 jenis OPTK dengan rincian seperti
dalam tabel berikut ini
CONTOH CONTOH OPTK
Daerah sebaran organisme pengganggu tanaman (opt) di indonesia
Menurut Sudiono, 2013
Menurut Sudiono, 2013
Penyebaran Hama Baru pada Jagung

• Sejak pertama sekali ditemukan di Sumatera Barat pada bulan Maret


2019 sampai bulan April 2020, serangan ulat grayak Spodoptera
frugiperda pada jagung sudah menyebar di 32 provinsi yaitu Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka
Belitung, Palembang, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku
Utara, Papua dan Papua Barat. Penyebaran ulat grayak yang sangat
cepat dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ngengat mempunyai
kemampuan terbang yang jauh, terbawa melalui alat transportasi dan
keadaan iklim yang sesuai
Penyebaran Hama Baru pada Jagung
Sekian

Anda mungkin juga menyukai