OLEH :
KELOMPOK 1
• Pestisida (sida, cide = racun) sampai kini masih merupakan salah satu cara utama yang
digunakan dalam pengendalian hama dan penyakit.
• Pestisida di Indonesia banyak digunakan baik dalam bidang pertanian maupun
kesehatan. Di bidang pertanian pemakaian pestisida dimaksudkan untuk
meningkatkan produksi pangan.
• Pestisida merupakan racun yang mempunyai nilai ekonomis terutama bagi petani.
Pestisida memiliki kemampuan membasmi organisme selektif (target organisme),
tetapi pada praktiknya pemakaian pestisida dapat menimbulkan bahaya pada
organisme non target.
• Berdasarkan pada cara penggunaannya, pestisida dapat diklasifikasikan ke dalam
pestisida untuk penggunaan umum dan pestisida terbatas.
PENGERTIAN PESTISIDA
• Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan sida yang berasal dari
kata caedo berarti pembunuh. Pestisida dapat diartikan secara sederhana
sebagai pembunuh hama.
• Secara umum pestisida dapat didefinisikan sebagai bahan yang digunakan
untuk mengendalikan populasi jasad yang dianggap sebagai pest (hama) yang
secara langsung maupun tidak langsung merugikan kepentingan manusia
(Sartono, 2001).
• USEPA dalam Soemirat (2005) menyatakan pestisida sebagai zat atau campuran
zat yang digunakan untuk mencegah, memusnahkan, menolak, atau memusuhi
hama dalam bentuk hewan, tanaman, dan mikroorganisme pengganggu.
Pestisida menurut Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973
dalam Kementerian Pertanian (2011) dan Permenkes RI No.
258/Menkes/Per/ III/1992
adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
• Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian
tanaman atau hasil-hasil pertanian.
• Memberantas rerumputan
• Mengatur atau merangsang pertumbuhan yang tidak diinginkan
• Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan peliharaan atau ternak
• Memberantas atau mencegah hama-hama air
• Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam bangunan
rumah tangga alat angkutan, dan alat-alat pertanian
• Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada
manusia dan binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan tanaman, tanah dan air.
Menurut PP RI No. 6
tahun 1995
Pestisida
Untuk Pestisida
Penggunaan Terbatas
Umum
KRITERIA PESTISIDA TERBATAS
• Formulasi pestisida korosif pada mata (menyebabkan kerusakan tak terkembalikan
pada jaringan okular) atau mengakibatkan pengerutan kornea atau iritasi sampai 7
(tujuh) hari atau lebih;
• Formulasi pestisida korosif terhadap kulit (menyebabkan kerusakan jaringan dalam
dermis dan atau luka bekas) atau mengakibatkan iritasi berat sampai 72 (tujuh puluh
dua) jam atau lebih;
• Memiliki kandungan LC50 inhalasi Bahan Aktif dengan kadar lebih kecil dari 0.05 mg/l
selama kurun waktu empat jam pada waktu pemaparan.
• Bila digunakan seperti tertera pada label, atau menurut praktik yang biasa dilakukan,
pestisida tersebut masih menyebabkan keracunan yang nyata secara subkronik, kronik
atau tertunda bagi manusia sebagai akibat pemaparan secara tunggal dan majemuk
terhadap pestisida tersebut atau residunya; dan
• Termasuk dalam golongan bahan perusak lapisan ozon.
MACAM-MACAM JENIS
PESTISIDA TERBATAS
Berdasarkan peraturan perundang-undangan keputusan menteri pertanian No. 24/Permentan/SR.
140/4/2011. Berikut ini adalah beberapa contoh bahan aktif yang termasuk ke dalam pestisida
terbatas:
• Parakuat diklorida
Merupakan salah satu jenis pestisida yang banyak digunakan petani baik petani hortikultura
maupun pangan untuk mengendalikan gulma.
• Aluminium fosfida
Bahan aktif ini biasanya digunakan sebagai pestisida yang memiliki kegunaan dalam
penyimpanan hasil pertanian.
• Sulfuril fluorida
Memiliki kegunaan yang sama yaitu dalam penyimpanan hasil pertanian
• Magnesium fosfida
Sama halnya dengan tiga bahan aktif di atas
• Metil bromida
Digunakan pada saat mengamankan tanaman pada saat karantina
• Seng fosfida
Diaplikasikan dalam pengolahan lahan pertanian
• Dikuat dibromida
Digunakan dalam pengolahan lahan
• Ethyl formate dan fosfin
Kedua jenis pestisida ini juga digunakan dalam penyimpanan hasil
pertanian
KESIMPULAN