Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR

MOMEN GAYA ( TORSI)

Horas Ronaldo Pakpahan, S.Pd


SMA NEGERI 2 BINJAI
PENDAHULUAN

IDENTITAS MODUL

Nama Mata Pelajaran : Fisika


Kelas / Semester / Alokasi Waktu : XI / 1 / 2 x 45menit
Judul Bahan Ajar : Momen Gaya

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Pastikan bila Anda membuka bahan ajar ini, Anda siap


mempelajarinya minimal satu materi hingga tuntas. Jangan
terputus-putus atau berhenti di tengah-tengah kegiatan.
2. Pahamilah tujuan pembelajaran yang ada pada bahan ajar atau
kegiatan belajar dalam bahan ajar anda.
3. Bacalah materi pada bahan ajar ini dengan cermat dan berikan
tanda pada setiap kata kunci pada setiap konsep yangdijelaskan.
4. Perhatikan langakah – langkah atau alur dalam setiap contoh penyelesaian
soal.
5. Kerjakanlah latihan soal yang ada, jika mengalami kesulitan
bertanyalah kepada teman atau guru anda
INTI

1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
3.1 Menerapkan titik berat dan kesetimbangan benda tegar dalam
kehidupan sehari-hari.
4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan
kesetimbangan benda tegar.

2. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN


Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat mencapai Sub Capaian
Pembelajaran sebagai berikut:
3.1.1. Menjelaskan pengertian momen gaya.
3.1.2. Menganalisis masalah sehari-hari terkait dengan momen gaya
3.1.3 Menentukan resultan momen gaya pada sebuah benda
4.1.1 Melakukan diskusi kelompok mengenai hubungan antarapengaruh
gaya, panjang lengan gaya, dan sudut gaya terhadapbesar momen
gaya
4.1.2 Mempresentasikan hasil kegiatan diskusi kelompok tentang
penyelesaian masalah momen gaya

3. Materi Pokok

Momen Gaya (Torsi)


a. Pengertian Momen Gaya (Torsi)

Apa yang dimaksud dengan momen gaya? Dalam ilmu mekanika, momen gaya
atau torsi adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya gaya yang bekerja pada
sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut bergerak melingkar
(berotasi) pada suatu poros.
Dengan kata lain, momen gaya (torsi) merupakan penyebab dari timbulnya
gerak melingkar. Jika dianalogikan, besaran fisika momen gaya mirip dengan
gaya yang bekerja pada gerak linear (translasi).
Perbedaannya adalah momen gaya (torsi) sebagai penyebab eksternal yang
mengakibatkan benda bergerak melingkar tidak hanya bergantung pada besarnya
gaya saja, tetapi bergantung juga pada arah dan jarak titik kerja gaya ke poros atau
sumbu.Jarak antara titik kerja gaya ke poros disebut juga dengan lengan gaya.
Untuk membantu pemahaman, mari kita lakukan percobaan sederhana
menggunaka gagang pintu yang ada di rumah. Perhatikan gambar di bawah ini!

Seperti yang kita tahu, untuk membuka pintu maka kita harus memutar
gagang yang terpasang pada daun pintu.
Misalnya, gagang itu kita diberikan besar dan arah gaya yang sama, kira-kira
lebih mudah mana memutar gagang di titik A atau di titik B?
Kita semua pasti akan sepakat menjawab bahwa lebih mudah memutar gagang
pintu di titik B.
Mengapa demikian?
Penyebabnya adalah momen gaya (torsi) di titik B lebih besar daripada
momen gaya di titik A, meskipun besar gaya yang diberikan sama.
Hal yang menjadi pembeda adalah jarak masing-masing titik tersebut dari poros,
di mana titik B memiliki jarak yang lebih jauh daripada titik A, sehingga momen
gayanya lebih besar.

b. Simbol dan Satuan Momen Gaya (Torsi)

Dalam fisika, momen gaya atau torsi disimbolkan dengan huruf


Yunani τ (dibaca: tau). Dalam Sistem Satuan Internasional (SI), momen gaya
dinyatakan dalam satuan Newton meter (Nm).Sekilas, satuan ini mirip dengan
satuan pada besaran usaha dan energi, di mana kombinasi antara Newton dan meter
sering ditulis Joule.
Namun, satu hal yang mesti diingat, bahwa momen gaya bukanlah usaha atau
energi sehingga satuannya harus tetap ditulis dengan Newton meter (Nm).
Sementara itu, berdasarkan jenis satuannya maka momen gaya (torsi) termasuk ke
dalam jenis besaran turunan. Selain itu, momen gaya juga merupakan besaran
vektor karena mempunyai nilai dan arah.

c. Dimensi Momen Gaya (Torsi)

Dimensi momen gaya bisa kita tentukan dengan melakukan analisis pada
satuan momen gaya. Berikut ini caranya:
Dimensi Momen Gaya = Newton . meter
= kg . m/s . m
= [M].[L].[T]-1.[L]
= [M].[L]2.[T]-1

d. Arah Momen Gaya (Torsi)

Terdapat kesepakatan mengenai arah dari momen gaya yang ditetapkan


berdasarkan arah putaran jarum jam. Berikut ini ketentuannya:
● Momen gaya (torsi), τ, bernilai positif jika cenderung memutar benda
searah putaran jarum jam.
● Momen gaya (torsi), τ, bernilai negatif jika cenderung memutar benda
berlawanan arah putaran jarum jam.
Selain itu, arah momen gaya dapat pula ditentukan berdasarkan aturan tangan
kanan. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika kita mengepalkan keempat jari tangan, arah jari-jari tangan menunjukkan
arah r dilanjutkan dengan F, maka arah ibu jari yang ditegakkan menyatakan arah
momen gaya (torsi). Aturan tangan kanan ini mirip dengan sumbu putar pada
sekrup.

e. Rumus Momen Gaya (Torsi)

Dalam pernyataan yang lebih matematis, momen gaya atau torsi (τ) merupakan
hasil perkalian vektor antara jarak sebuah titik (r) terhadap gaya (F) yang
mempengaruhi titik tersebut, dirumuskan dengan persamaan:

τ=rxF

Keterangan:
● τ = vektor momen gaya (Nm)
● r = vektor jarak (m)
● F = vektor gaya (N)
Aturan perkalian silang antara vektor r dan vektor F, menghasilan besar momen
gaya yang dirumuskan dengan persamaan:

τ = r . F . sin θ

Keterangan:
● τ = momen gaya (Nm)
● r = jarak gaya ke poros atau lengan gaya (m)
● F = gaya (N)
● θ = sudut yang dibentuk antara r dan F (o)
Oleh karena r.sin θ adalah lengan momen (l), maka momen gaya bisa juga disebut
sebagai hasil kali antara gaya dengan lengan momen, dirumuskan:

τ=F.l
Keterangan:
● l = lengan momen (m)

Jika garis kerja gaya (F) tegak lurus atau membentuk sudut 90o terhadap (r), maka
rumus momen gaya bisa disingkat menjadi:

τ=rxF
(karena sin 90o = 1)

Apabila terdapat lebih dari satu gaya yang bekerja pada benda, maka momen
gaya total benda adalah resultan momen gaya akibat masing-masing gaya,
dirumuskan:

Στ = τ1 + τ2 +...+ τn
Keterangan:
● Στ = resultan momen gaya (Nm)
● τ1 = momen gaya akibat gaya 1 (Nm)
● τ2 = momen gaya akibat gaya 2 (Nm)
● τn = momen gaya akibat gaya n (Nm)

f. Hal-Hal yang Mempengaruhi Momen Gaya (Torsi)

Dari rumus di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa momen gaya (torsi)
bergantung pada tiga hal, yaitu besarnya gaya, jarak gaya dari poros (lengan gaya),
dan arah bekerjanya gaya.

1. Besarnya Gaya (F)


Telah jelas bahwa untuk mengubah keadaan gerak suatu benda, maka kita
harus memberikan gaya pada benda tersebut. Besar kecilnya perubahan gerak yang
diharapkan, ditentukan oleh besarnya gaya yang diberikan.
Begitupun dengan momen gaya yang menjadi sebab timbulnya gerak melingkar,
sangat bergantung pada besar kecilnya gaya.
Semakin besar gaya yang bekerja pada suatu titik, maka semakin besar pula
momen gaya yang ditimbulkan, begitupun sebaliknya.
2. Jarak Gaya dari Poros (r)
Momen gaya juga bergantung pada seberapa jauh jarak titik kerja gaya
dari sebuah poros.
Semakin jauh jaraknya dari poros, maka semakin besar momen gaya yang
dihasilkan.
Begitupun sebaliknya, dengan gaya yang sama, momen gaya akan mengecil jika
titik kerjanya dimajukan mendekati poros.
3. Arah Gaya
Faktor selanjutnya yang berpengaruh pada besarnya momen gaya adalah arah
bekerjanya gaya. Momen gaya terbesar akan dihasilkan jika gaya bekerja dengan
arah tegak lurus (90o) terhadap benda.

Perhatikan gambar di bawah ini!


Dengan besar gaya yang sama, kita dapat menghasilkan momen gaya yang
besar jika gaya tersebut bekerja secara tegak lurus terhadap benda (panah hitam).
Namun, jika arah atau garis kerja gaya dimiringkan ke depan (panah biru) atau
dimiringkan ke belakang (panah merah), maka seketika momen gaya akan
mengecil.

Cara Memperbesar Momen Gaya (Torsi)


Dari penjelasan di atas, maka momen gaya bisa diperbesar dengan cara:
● Memperbesar gaya.
● Memperbesar lengan gaya atau menambah jarak antara titik kerja gaya dan
poros.
● Garis kerja gaya tegak lurus dengan lengan gaya.

g. Contoh Momen Gaya (Torsi) dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut ini adalah beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari yang


menunjukkan penerapan momen gaya:

1. Momen Gaya pada Gagang Pintu


Membuka pintu merupakan contoh peristiwa momen gaya yang paling
sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari, yaitu di saat kita memutar
gagangnya. Agar gagang pintu bisa berputar, maka kita harus memberikan gaya.
Ada banyak pilihan bagi kita terkait di titik mana pada gagang pintu tersebut yang
akan dikenakan gaya.
Namun, titik terbaik bekerjanya gaya adalah titik yang berada paling jauh
dari poros gagang, sebab di titik itulah yang menghasilkan momen gaya terbesar
sehingga gagang pintu lebih mudah berputar.

2. Momen Gaya pada Engsel Pintu


Engsel pintu adalah alat yang menyambungkan antara daun pintu dengan
kusen, di samping itu berfungsi juga sebagai poros pada saat pintu membuka atau
menutup.

Perhatikan gambar di bawah ini!


Misalnya, terdapat suatu keadaan di mana bagian dasar daun pintu
bergesekan dengan lantai. Akibatnya, diperlukan gaya ekstra untuk membukanya.
Pada gambar di atas, titik terbaik sebagai tempat bekerjanya gaya adalah titik C
karena letaknya yang paling jauh dari engsel (poros). Di titik ini pintu lebih
mudah terbuka karena momen gayanya besar.

3. Momen Gaya pada Kunci Inggris


Kunci inggris adalah alat yang digunakan oleh montir untuk
mengencangkan atau melonggarkan mur dan baut.
Fungsinya sama dengan kunci pembuka lainnya, namun kunci ini memiliki
kelebihan yaitu rahangnya bisa digeser-geser.
Namun, bukan tentang fungsinya yang akan kita bahas lebih jauh,
melainkan momen gaya yang bekerja padanya.
Untuk membuka sebuah mur atau baut, rahang kunci inggris dijepitkan kepada
mur/baut yang akan dibuka. Setelah itu, montir menekan atau menarik bagian
pegangan (handle) untuk memulai proses pembukaan.

Perhatikan gambar di bawah ini!


Sebuah kunci inggris dengan beberapa pilihan titik kerja gaya; A, B, dan
C. Pada kunci inggris, rahang penjepit berperan sebagai poros ketika menjepit mur
atau baut.
Titik kerja terbaik bagi montir agar mur bisa terbuka dengan mudah adalah titik C.
Di titik ini montir akan mendapatkan momen gaya paling besar dibandingkan
dengan titik A dan B.

4. Momen Gaya pada Jungkat-Jungkit


Momen gaya juga berlaku pada permainan jungkat-jungkit. Perhatikan gambar di
bawah ini!

Titik tumpu pada jungkat-jungkit berperan sebagai poros, sedangkan bagian


yang diduduki oleh anak adalah titik bekerjanya gaya.
Jarak masing-masing anak ke titik tumpu disebut lengan gaya. Andaikan masing-
masing anak memiliki berat badan yang persis sama, serta jaraknya dari titik tumpu
juga sama, maka momen gaya yang dihasilkan oleh kedua anak tersebut sama besar.
Namun, jika salah seorang anak memundurkan posisi duduknya ke
belakang, maka si anak ini akan memperbesar momen gayanya pada jungkat-
jungkit sehingga akan berputar ke arah anak tersebut (searah jarum jam)
EVALUASI

1. Sebuah tongkat homogen dengan panjang 40 cm bermassa 3 kg. Pada salah


satu ujung tongkat diberi beban, sedangkan ujung lainnya sebagai tumpuan. Jika
F = 280 N, maka momen gaya pada titik O adalah ......

A. 0 Nm
B. 6 Nm
C. 8 Nm
D. 14 Nm
E. 28 Nm UN 2009

2. Batang AB yang massanya diabaikan diletakkan mendatar dan dikerjakan tiga


buah gaya seperti gambar. Resultan momen gaya yang bekerja pada batang jika
diputar pada poros D adalah … (sin53° = 0,8) .

A. 2,4 Nm
B. 2,6 Nm
C. 3,0 Nm
D. 3,2 Nm
E. 3,4 Nm

3. Seorang tukang memasang mur menggunakan sebuah kunci, seperti tampak


pada gambar. Jika besar gaya yang diberikan 40 N dan garis kerja gaya
membentuk sudut 45° terhadap r, tentukan besar lengan gaya dan torsi yang
dikerjakan pada mur tersebut (r = 0,2 meter).
a. 0,14 m dan 5,6 Nm
b. 0,5 m dan 7 Nm
c. 1,3 m dan 2,5 Nm
d. 4,3 m dan 0,5 Nm
e. 0,27 m dan 8,5 Nm

4. Seorang Kakek mendorong pintu, dimana arah dorongan tegak lurus dengan
pintu seperti yang terlihat dalam gambar. Tentukanlah torsi yang dikerjakan
sang kakek terhadap pintu!

a.6 Nm
b.7 Nm
c.8 Nm
d.9 Nm
e.10 Nm

KUNCI JAWABAN :
1. B
2. D
3. A
4. E
KESIMPULAN

1. Jika kita anggap engsel pintu adalah sumbu putar (poros), maka jarak gagang
pintu dengan engsel merupakan lengan momen (d). Kemudian, kalau kita
perhatikan rumus momen gaya (torsi) akan sebanding dengan lengan
momen (d) dan gaya (F). Artinya, semakin besar lengan momen (d) dan gaya
yang dikeluarkan, semakin besar pula momen gaya yang dihasilkan. Hal ini
yang memudahkan kita untuk membuka atau menutup pintu.
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, & Resnick. (1998). Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga . Jakarta: Erlangga.
Kamajaya. (2015). Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika 2. Jakarta: Grafindo
Media Pratama.

kanginan, M. (2006). Fisika 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

https://www.youtube.com/watch?v=C1bppQ7wsrM&t=33s

https://www.youtube.com/watch?v=db6cWQpyxm0

Anda mungkin juga menyukai