ffiffiffi
't7.1 Cen menspesifikasi protein melalui transkripsi I(andungan informasi gen terdapat dalam bentuk sekuens
dan translasi nukleotida spesifik di sepanjang untaian DNA, materi
"I'ranskripsi genetik. Namun, bagaimana informasi ini menentukan
"A7
"'2 adalah sintesis RNA yang
sifat organisme? Dengan kata lain, apa yang sebenarnya
cliaral"rl<an oleh DNA; pengarnatan lehih rlekat
dikatakan oleh gen? Bagaimana pesan gen ditranslasikan
17 "3 $el eirkarint nrenrsldifikasi RhiA se{elah oleh se1 menjadi sifat yang spesifik, misalnya rambut cokelat,
transkripsi golongan darah A, atau, dalam kasus kijang albino, ketiadaan
17.4 Translasi adalah sintesis polipeptida yang pigmen? ICjang albino itu memiliki versi yang salah dari
cliaralTkan oleir RNAI pengamatan lebih clekat suatu protein kunci, enzim yang dibutuhkan untuk sintesis
pigmen, dan protein ini salah karena gen yang mengodekan
17.5 Mutasi titik dapat nrernengaruhi struktc.xr dan
protein tersebut mengandung informasi yang tidak benar.
fungsi protein Contoh tersebut mengllustrasikan poin utama bab ini.
17.6 tuleskipun ekspresi gen berbeda-beda di DNA yang diwarisl oleh suatu organisme menyebabkan
ar:tara don:ain-donrain kehidupal'1, konsep gen sifat-sifat spesilik dengan cara mendiktekan sintesis proteln
bersifat universal dan molekul RNA yang terlibat dalam sintesis protein.
Dengan kata lain, protein merupakan penaut antara
genotipe dan fenotipe. Ekspresi gen (gene expression)
adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein
(atau, dalam beberapa kasus, hanya RNA). Ekspresi gen
Afliram Infonrnasi Cenetik yang mengodekan protein mencakup dua tahap: transkripsi
dan translasi. Bab ini mendeskripsikan aiiran informasi dari
'f$"\ada tahun 2005, seekor kijang albino muda yang gen ke protein secara rinci dan menjelaskan bagaimana
$ Cte.lihat berialan-jalan bersama beberapa kijang mutasi genetik memengaruhi organisme melalui protein.
i\. cokelat di pegunungan Jerman bagian Timur Ekspresi gen melibatkan proses-proses serupa pada ketiga
memicu kepanikan publik ri;:1;:;1;; : i,. Suatu organisasi
.' domain makhluk hidup. Memahami proses-proses ini akan
perburuan lokal menyatakan kijang albino itu menderita memungkinkan kita meninjau ulang konsep gen secara
'kelainan genetik' dan harus ditembak. Beberapa orang terperinci pada pengujung bab.
merasa bahwa kijang itu harus dicegah agar tidak kawin
dengan kijang lain untuk menjaga lungkang gen @ene
pool) dari populasi tersebut. Yang lain memilih merelokasi
kijang albino itu ke cagar alam karena khawatir kijang itu
lebih mudah terlihat oleh pemangsa jika dibiarkan di alam E Gen menspesifikasi protein
bebas. Seorang penyanyi rock |erman bahkan mengadakan
nnelalui transkripsi dan translasi
konser amal untuk mengumpulkan dana untul< merelokasi
si kijang. Apa yang memicu fenotipe mengejutkan dari
kijang ini, penyebab terjadinya perdebatan yang seru? Sebelum mendalami bagaimana gen mengarahkan sintesis
Pada Bab 14 Anda telah mempelajari bahwa sifat-sifat protein secara terperinci, mari kita melangkah mundur
terwariskan ditentukan oleh gen dan bahwa sifat albinisme dan mengulas bagaimana hubungan fundamental antara
disebabkan oleh suatu alel resesif dari gen pigmentasi. gen dan protein ditemukan.
,
F'ls{OFA]l.| George Beadle dan Edward Tatum, saat itu di stanford University,
mengisolasi mutan-mutan kapang lVeurospora crassa yang membutuhkan arginin
dalam medium pertumbuhan. Para peneliti menunjukkan bahwa mutan-mutan ini
tergolong ke dalam tiga keias, masing-masing mengandung cacat pada gen yang
berbeda. Darl pertimbangan-pertimbangan lain, mereka menduga bahwa jalur
metabolik biosintesis arginin melibatkan suatu nutrien prekursor dan molekul-molekul Tldak ada
Pertumbuha n:
intermediat berupa ornttin dan sitrulin. Percobaan mereka yang paling terkenal, Selsel wild type pertu mbuhan
ditunjukkan di sini, menguji hipotesis satu gen-satu enzim sekaligus lalur penyintesis tumbuh dan Sel-sel mutan
arginin yang mereka postulasikan. Pada percobaan ini, mereka menumbuhkan ketiga membelah tidak bisa
tumbuh dan
kelas mutan dalam empat kondisi berbeda yang ditunjukkan di bagian Hasil di
membelah
bawah. Mereka menyertakan medium minimal (MM) sebagai kontrol karena mereka Medium minimal
tahu bahwa sel wild type dapat tumbuh di MM namun sel mutan tidak bisa (Lihat
tabung reaksi di kanan atas.)
Kelas-kelas Neu rospora crassa
l{A$lt. Galur wild type mampu
tumbuh dalam semua kondisi percobaan, Wild type Mutan kelas I Mutan kelas II Mutan kelas III
membutuhkan hanya medium minimal. Medium tt
Masing-masing dari ketiga kelas mutan
memiliki seperanqkat persyaratan
minimal
(MM) ,ff n. R
tl
l1
f1
pertumbuhan yang spesifik. Misalnya, (kontrol) Ui U U
rr;!;i:
mutan-mutan kelas ll tidak bisa tumbuh t| ,.Jil
ketika hanya ornitin yang ditambahkan, MM+ 1,4 l*d '
tSU,f,rttfif ,,,r, C.W. geadle and E.L. Tatum, Genetic control of biochemical reactions in A./eurospora, Proceedings of the National Academy
of Sciences 21:499-506 (1941\.
WffiAnggapIahpercobaanitumenunjukkanbahwamUtan-mutanke|as|hanyadapattumbuhdalamMM
yang disuplemen oleh ornitin atau arginin dan bahwa mutan kelas ll dapat tumbuh dalam MM yang disuplemen oleh sitrulin,
ornitin, atau arginin. Kesimpulan-kesimpulan apa yang akan ditarik oleh Beadle dan Tatum dari hasil-hasil itu tentang jalur
biokimiawi tersebut dan cacat pada mutan kelas I dan kelas ll?
Kocle Genetik
I(etika ahli biologi mulai mencurigai bahwa instruksi
untuk sintesis protein dikodekan dalam DNA, mereka
(a) Sel bakteri. Pada sel bakteri, yang tidak memiliki nukleus menyadari suatu masalah: hanya ada empat basa nukleotida
mRNA yang dihasilkan oleh transkripsi langsung ditranslasi
tanpa pemrosesan lebih lanjut. untuk menspesifikasi 20 asam amino. I(alau begitu, kode
genetik pastilah tidak seperti Bahasa Cina, misainya, yang
menggunakan satu simbol tertulis untuk melambangkan
Selaput suatu kata. I(alau begitu, berapa banyak basa yang
nukleus
bersesuaian dengan asam amino?
*jp
i
I(arena kodon merupakan triplet basa, jumiah nukleotida
yang menyusun suatu pesan genetik pastilah tiga kali
lebih banyak daripada jumlah asam amino dalam protein
yang dihasilkan. Misalnya, 300 nukleotida diperiukan di
Untar sepanjang satu untai mRNA untuk mengodekan asam-asam
.etaLan | 3'
amino dalam polipeptida yang panjangnya 100 asam amino.
DNA ---1
T_-
TRANSLAST I ,1, dengan cara menautkan nukleotida-nukleotida RNA
identik yang mengandung urasil sebagai basa. Tidak peduli
Protein di mana pun pesan ini dimulai atau dihentikan, pesan itu
hanya dapat mengandung satu kodon berulang-ulang:
Asam amrno
UUU. Nirenberg menambahkan'poli-U' ini ke campuran
dalam tabung reaksi yang mengandung berbagai asam
A Peraga 17.,4 Kode triplet. Untuk setiap gen, satu untai DNA
amino, ribosom, dan komponen-komponen lain yang
berfungsi sebagai cetakan untuk transkrrpsi. Aturan perpasangan
basa untuk sintesis DNA juga memandu transkripsi, namun urasil dibutuhkan untuk sintesis protein. Sistem buatannya
(U) menggantikan posisi timin (T) dalam RNA. Saat translasi, mRNA mentranslasikan poli-U menjadi polipeptida yang
dibaca sebagai sekuens triplet basa, disebut kodon. Setiap kodon mengandung banyak unit asam amino fenilalanin (Phe),
menspesifikasi satu asam amino untuk ditambahkan ke rantai terangkai bersama sebagai suatu rantai polifenilalanin
polipeptida yang sedang tumbuh. mRNA dibaca dengan arah 5'-+3'.
panjang. Dengan demikian, Nirenberg memastikan
bahwa kodon mRNA UUU menspesifikasikan asam
Molekul mRNA komplementer, bukan identik, dengan amino fenilalanin. Dengan segera, asam-asam amino yang
cetakan DNA karena basa-basa RNA dirakit pada cetakan dispesifikasikan oleh kodon AAA, GGG, dan CCC juga
berdasarkan aturan perpasangan basa. Perpasangan serupa dapat ditentukan.
dengan yang terbentuk saat replikasi DNA, hanya'saja Walaupun membutuhkan teknik-teknik yang lebih
U, pengganti untuk T pada RNA, berpasangan dengan rumit untuk mengodekan triplet campuran seperti AUA
A, dan nukleotida mRNA mengandung ribosa, bukan dan CGA, ke-64 kodon dipecahkan pada pertengahan
deoksiribosa. Seperti untai baru DNA, molekul RNA tahun 1960-an. Seperti yang ditunjukkan oleh Peraga 1?.5,
disintesis dengan arah yang antiparalel terhadap untai 61 dari ke-64 triplet mengodekan asam amino. I(etiga
cetakan DNA. (Untuk mengulas kembali apa yang kodon yang tidak mengodekan asam amino merupakan
dimaksud dengan 'antiparalel' dan ujung-ujung 5' serta sinyal 'stopl atau kodon terminasi, yang menandai akhir
3'pada rantai asam nukleat, lihat Peraga 16.7). Misalnya, translasi. Perhatikan bahwa kodon AUG berfungsi ganda:
triplet basa ACC pada DNA (ditulis sebagai 3'-ACC-5') mengodekan asam amino metionin (Met) dan berfungsi
menjadi cetakan untuk 5'-UGG-3'pada molekul mRNA. sebagai sinyal 'mulail atau kodon inisiasi. Pesan-pesan
Triplet basa mRNA disebut kodon (codon), dan biasanya genetik dimulai dengan kodon mRNA, AIJG, yang
ditulis dengan arah 5'+3'. Dalam contoh kita, UGG memberi sinyal pada mekanisme penyintesis protein untuk
merupakan kodon untuk asam amino triptofan (disingkat mulai mentranslasikan mRNA pada lokasi itu. (I(arena
Trp). Istilah kodon juga digunakan untuk triplet basa di AUG juga mengodekan metionin, rantai polipeptida
sepanjang untai bukan cetakan (non templafe). I(odon- diawali oleh metionin saat disintesis. Akan tetapi, sejenis
kodon ini komplementer terhadap untai cetakan, dan enzim mungkin segera menyingkirkan asam amino starter
dengan demikian bersekuens identik dengan mRNA, hanya dari rantai tersebut.)
saja mengandung T bukan U. (I(arena alasan ini, untai Perhatikan Peraga 17.5, ada redundansi dalam kode
DNA bukan cetakan terkadang disebut 'untai pengode'). genetik, namun tidak ada ambiguitas. Misalnya, walaupun
Saat translasi, sekuens kodon di sepanjang molekul kodon GAA dan GAG sama-sama menspesifikasikan asam
mRNA diterjemahkan, atau ditranslasi, menjadi sekuens glutamat (redundansi), tidak satu pun di antaranya yang
asam amino yang menyusun rantai polipeptida. I(odon menspesifikasikan asam amino lain (tidak ada ambiguitas).
I cAC l
lHis
ccc
I I
J
o
CCG, misalnya, ditranslasikan sebagai asam amino prolin
tr1
o) lPro lArq ol pada semua organisme dengan kode genetik yang telah
CUA ccA CAA I cGA
I lGln I dikaji. Pada percobaan di laboratorium, gen-gen dapat
(o
CUG ccG _.j cAG l CGG ]
ditranskripsi dan ditranslasi setelah ditransplantasikan
G
E -l ttl dari satu spesies ke spesies lain, terkadang dengan
6
P Acu AAU I AGU I Ser ,F
o
o
ACC AAC l
lAsn
AGC
t hasil yang cukup mengejutkan {Ferag* 'x7.6}l Bakteri
CL I
J
Ithr zE, dapat diprogram dengan penyisipan gen manusia agar
2
&
AcA AAA I
Lvs
AGA I menyintesis protein-protein manusia tertentu untuk
I I lArg E
E
tE
ACG I AAG J AGG I 6
(!
kepentingan medis, misainya insulin. Penerapan semacam
(g co itu telah menghasilkan banyak perkembangan menarik
6 Gcu
I GAU I
lAsp
GGU-l
dalam bidang bioteknologi (lihat Bab 20).
GCC I
lAta
GAc l GGC I
GUG GCG I GAG ] GGG I kodon yang berbeda dari kodon standar. Variasi kecil
pada kode genetik terdapat pada beberapa eukariota
uniselular tertentu dan gen-gen organel dari berbagai
d" FeraEa 17.5 Kamus kode genetik. Ketiga basa kodon mRNA spesies. Ada pula beberapa pengecualian berupa translasi
di sini disimbolkan sebagai basa pertama, kedua, dan ketiga,
kodon stop menjadi salah satu dari dua asam amino
dibaca dengan arah 5'-+3' di sepanjang mRNA. (Berlatihlah
menggunakan kamus ini dengan mencari kodon-kodon pada
yang tidak ditemukan pada sebagian besar organisme.
Peraga 17.4). Kodon AUG tidak hanya berarti asam amino Walaupun salah satu asam amino ini (pirolisin, pyrrolysine)
metionin (Met) namun juga berfungsi sebagai sinyal 'mulai' untuk
ribosom agar mulai mentranslasikan mRNA pada titik tersebut.
Tiga dari ke-64 kodon berfungsi sebagai sinyal ltop', menandai
akhir pesan genetik. Lihat Peraga 5.17 untuk memperoleh daftar
singkatan tiga huruf untuk semua asam amino.
W17,2
f_
pemanjangan (elongasi), dan terminasi rantai RNA. Pelajari
Peraga 17.7 untuk mengakrabkan diri Anda dengan
$ Transkripsi adalah sintesis RNA tahap-tahap dan istilah-istilah yang digunakan untuk
mendeskripslkan berbagai tahap tersebut.
yang diarahkan oleh DNA;
pengafttatan lebih dekat Pengikatan ft.NA Polimerase dan
lnisiasi Transkripsi
Sekarang setelah kita mempelajari logika linguistik Promoter suatu gen mencakup titik mulai transkripsi
dan nilai penting gvolusioner kode genetik, kita siap (nukleotida tempat dimulainya sintesis RNA) dan
mempelajari ulang transkripsi, tahap pertama ekspresi umumnya membentang dari beberapa lusin pasangan
gen, secara lebih terperinci. basa yang menuju ke hilir dari titik mulai. Selain berperan
sebagai situs pengikatan untuk RNA polimerase dan
menentukan di mana transkripsi dimulai, promoter
KoNnponen-kompomen Molekular
menentukan manakah di antara kedua untai heliks DNA
T'ranskripsi yang digunakan sebagai cetakan.
RNA duta, pembawa informasi dari DNA ke mekanisme Beberapa bagian tertentu dari promoter sangat
penyintesis protein dalam sel, ditranskripsikan dari untai penting untuk pengikatan RNA polimerase. Pada bakteri,
cetakan gen. Enzim yang disebut RNA polimerase RNA polimerase sendiri secara spesifik mengenali dan
(RNA polymerase) memisahkan kedua untai DNA berikatan dengan promoter. Pada eukariota, sekelompok
dan menggabungkan nukleotida-nukleotida RNA saat protein yang disebut faktor transkripsi (transcription
membentuk pasangan basa di sepanjang cetakan DNA factor) memediasi pengikatan RNA polimerase dan
DNA polimerase yang berfungsi
{Peraga 17.7). Seperti inisiasi transkripsi. Ingatlah lagi dari Bab 16 bahwa DNA
dalam replikasi DNA, RNA polimerase dapat merakit kromosom eukariot membentuk kompleks dengan histon
5',
3'
RNA yang
baru dibuat
Transl.rip RNA
^& Peraga 17.7 Tahap-tahap transkripsi: inisiasi,
$ Terminasi. Pada akhirnya, transkrip pemanjangan, dan terminasi. Gambaran umum transkripsi ini
RNA dilepaskan, dan polimerase berlaku untuk bakteri maupun eukaflota, namun perincian dari
melepaskan diri dari DNA.
terminasi berbeda, seperti yang dideskripsikan dalam teks. Selain
itu, pada bakteri, transkrip RNA segera berguna sebagai mRNA.
Pada eukariota, transkrip RNA harus diproses terlebih dahulu.
5', 3',
3', 5',
.(,,
Transkrip RNA yang sudah selesai Pernaniangan Untai RNA
i(etika RNA polimerase bergerak di sepanjang DNA,
enzim tersebut terus membuka puntiran heliks ganda,
mengekspos sekitar 10 sampai 20 basa DNA dalam satu
waktu untuk perpasangan dengan nukleotida RNA (lihat
dan protein-protein lain sebagai kromatin. Peran protein- Peraga 17.7). RNA polimerase menambahkan nukleotida
protein ini yang menjadikan DNA bisa diakses oleh ke ujung 3' RNA yang sedang tumbuh sambil terus
faktor transkripsi akan dibahas pada Bab 18. Baru setelah menyusuri heliks ganda. Setelah gelombang sintesis RNA
faktor-faktor transkripsi tertentu melekat ke promoter, yang maju ini, molekul RNA baru akan melepaskan diri
RNA polimerase II dapat berikatan dengan promoter. dari cetakan DNA-nya, dan heliks ganda DNA terbentuk
I(eseluruhan kompleks faktor transkripsi dan RNA kembali. Transkripsi berlangsung dengan laju sekitar 40
polimerase II yang terikat ke promoter disebut kompleks nukleotida per detik pada eukariota.
inisiasi transkripsi (trancr iption initiation comp lex). Satu gen tunggal dapat dltranskripsikan secara
Peraga 17.8 menunjukkan peran faktor transkripsi dan bersamaan oieh beberapa molekul RNA polimerase yang
suatu sekuens DNA promoter yang sangat penting, disebut saling mengikuti bagaikan konvoi truk. RNA yang sedang
kotak TATA (TATA boa), dalam pembentukan kompleks tumbuh terlepas dari setiap polimerase, dengan panjang
inisasi pada promoter eukariot. setiap untai baru mencerminkan seberapa jauh enzim
Interaksi antara RNA polimerase II dan faktor-faktor telah bergerak pada cetakan dari titik mulai (lihat molekul-
transkripsi pada eukariota merupakan contoh nilai penting molekul mRNA pada Peraga 17.24). Pengelompokan
interaksi protein-protein dalam mengontrol transkripsi banyak molekul polimerase yang mentranskripsi suatu
eukariota. Begitu polimerase melekat erat ke DNA gen secara bersamaan akan meningkatkan jumlah mRNA
promoter, kedua untai DNA membuka di tempat itu, dan yang ditranskripsi dari gen tersebut, yang membantu sel
enzim mulai mentranskripsi untai cetakan. membuat protein yang dikodekan dalam jumlah besar.
ffi1?.?
l. Bandingkan DNA polimerase dan RNA polimerase
dalam kaitannya dengan bagaimana kedua enzim itu
3',
berfungsi, kebutuhan terhadap cetal<an dan primer,
5'
arah sintesis, serta tipe nukleotida yang digunakan.
$ Faktor-f aktor transkripsi 2. Apakah promoter itu, dan apakah promoter terletak
tambahan /ungu) oe.ika'an Ke pada ujung hulu atau hilir dari unit transkripsi?
DNA oersama-sana denqan RNA
poiimerase Il, rne.nbentuk 3. Apa yang membuat RNA polimerase mulai
kompieks inisiasi transkripsi. He}ks mentranskripsikan gen di tempat yang tepat pada DNA
ganda DNA kemudian membuka, dalam sel bakteri? Bagaimana dalam sel eukariot?
dan sintesrs RNA diawali dari titik
mular pada untar cetakan. 4. mrffi Anggaplah sinar-X menyebabkan
perubahan sekuens dalam kotak TAIA dari promoter
suatu gen tertentu. Bagaimanakah hal ini memengaruhi
:RNA polimerase ll r transkripsi gen tersebut? (Lihat Peraga 17.8.)
-...
' ,',\
' \r:
l:" Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, I hat t
: : ,;;' '1r;:1 ''" ;
Apendiks A j
(. t---=1"-rrTi -:---l-: _
--:---.'" *- j I " -: -- "
t2t "
.::'i
I
l
w$7.3
,.:, :
\.r,1r;:
t
Kompleks inisiari transkripsi tr Sel eukariot mernodifikasi RNA
A Peraga tr7.8 lnisiasi transkripsi pada promoter eukariot.
setelah transkripsi
Dalam sel-sel eukariot, protein-protein yang disebut faktor-faktor
transkripsi memediasi inisiasi transkripsi RNA polimerase ll. Enzim-enzim dalam nukleus eukariot memodifikasi pre-
ffij$] ,relattan bagaimana interaksi RNA polimerase dengan promoter mRNA dengan cara-cara yang spesifik sebelum pesan
akan berbeda jika Peraga menunjukkan inisiasi transkrtpsi untuk bakteil genetik dikirimkan ke sitoplasma. Selama pemrosesan
RNA (RNA processing) ini, kedua ujung transkrip primer
diubah. Selain itu, pada sebagian besar kasus, bagian-
Terffiinasi Transkripsi bagian interior tertentu dari molekul RNA akan dipangkas
dan bagian-bagian yang tersisa disatukan. Modifikasi ini
Mekanisme transkripsi berbeda pada bakteri dan
menghasilkan molekul mRNA yang siap untuk translasi.
eukariota. Pada bakteri, transkripsi berlanjut melalui
suatu sekuens terminator pada DNA. Terminator yang
ditranskripsikan (suatu sekuens RNA) berfungsi sebagai Fengubahan Uiung-ujumg rnRNA
sinyal terminasi, menyebabkan polimerase melepaskan Setiap ujung molekul pre-mRNA dimodifikasi dengan cara
diri darl DNA dan melepaskan transkrip, yang bisa tertentu {Feraga 17.9). Ujung 5' disintesis terlebih dahulu,
digunakan langsung sebagai mRNA. Pada eukariota, RNA dan menerima tudung 5' (5' cap), bentuk termodifikasi
poiimerase II mentranskripsikan sekuens pada DNA yang dari nukleotida guanin (G) yang ditambahkan ke ujung
\\ mRNA .//
,,: i4,
\\ \....--r-7 t-,/,/
t TRANsrAel ,8bam Kodon stop
ev:> 3',UTR Ekor poli'A
Nilio"oau
A. Peraga 17.9 Pemrosesan RNA: ekspor mRNA dari nukleus, dan membantu ribosom. Tudung 5' dan ekor poli-A tidak
penambahan tudung 5' dan ekor poli-A. melindungi mRNA dari degradasi. Ketika ditranslasikan menjadi protein, demikian pula
Enzim-enzim memodifikasi kedua ujung mRNA mencapai sitoplasma, ujung-ujung dengan wilayah-wilayah yang disebut wilayah
molekul pre-mRNA eukariot. Ujung-ujung termodifikasi, bersama-sama beberapa protein 5' tak tertranslasikan (5' UTR) dan wilayah 3'
termodifikasi ini bisa mempromosikan sitoplasma tertentu, memfasilitasi pelekatan tak tertranslasikan (3' UTR).
5'setelah transkripsi 20 sampai 40 nukleotida pertama. mengejutkan lagi bahwa sebagian besar sekuens bukan
Ujung 3' molekul pre-mRNA juga dimodifikasi sebelum pengode ini berselang-seling dengan segmen-segmen
mRNA keluar dari nukleus. Ingatlah lagi bahwa pre- pengode gen, yang berarti juga berada di antara segmen-
mRNA dilepaskan segera setelah sinyal poliadenilasi, segmen pengode pre-mRNA. Dengan kata 1ain, sekuens
AAUAAA, ditranskripsikan. Pada ujung 3', sejenis enzim nukleotida DNA yang mengodekan polipeptida eukariot
menambahi(an lagi 50 sampai 250 nukleotida adenin biasanya tidak berkesinambungan, melainkan terpisah-
(A), membentuk ekor poli-A @oly-A tail). Tudung pisah menjadi beberapa segmen. Segmen bukan pengode
5' dan ekor poli-A memiliki beberapa fungsi penting. dari asam nukleat yang terletak di antara wilayah-wilayah
Pertama, keduanya tampak memfasilitasi ekspor mRNA pengode disebut sekuens penyela (intervening sequence),
matang dari nukleus. I(edua, tudung 5' dan ekor poli-A atau intron. Wilayah-wilayah yang lain disebut ekson
membantu melindungi mRNA dari degradasi oleh (exon), karena mereka akhirnya diekspresikan, biasanya
enzim-enzim hidrolitik. I(etiga, keduanya membantu dengan cara ditranslasikan menjadi sekuens asam amino.
ribosom meiekat ke ujung 5' mRNA setelah mRNA (Pengecualiannya mencakup UTR-UTR ekson di ujung-
mencapai sitoplasma. Peraga 17.9 menunjukkan diagram ujung RNA, yang menjadi bagian mRNA namun tidak
suatu molekul mRNA eukariot dengan tudung dan ekor. ditranslasikan menjadi protein. I(arena pengecualian ini,
Peraga tersebut juga menunjukkan wilayah yang tak mungkin bermanfaat bagi Anda untuk memikirkan ekson
tertranslasikan (untranslated region, UTR) pada ujung sebagai sekuens RNA yang keluar dari nukleus.) Istilah
5'dan 3'mRNA (disebut sebagai 5'UTR dan 3'UTR). intron dan ekson digunakan untuk sekuens RNA maupun
UTR merupakan bagian dari mRNA, yang tidak ai<an sekuens DNA pengodenya.
ditranslasikan menjadi protein, namun memiliki fungsi- Dalam pembuatan transkrip primer dari suatu gen,
fungsi lain, misainya pengikatan ribosom. RNA polimerase Ii mentranskripsikan intron maupun
ekson dari DNA, namun molekul mRNA yang memasuki
sitoplasma merupakan versi yang telah diringkas. Intron
Cen Terpisah-pisalr dan dipotong dan dibuang dari molekul, sedangkan ekson
Fenyambungan DNA digabung-gabungkan, membentuk molekul mRNA dengan
Suatu tahap mengagumkan dari pemrosesan RNA sekuens pengode yang tak terputus. Proses ini disebut
dalam nukleus eukariot adalah pembuangan beberapa penyambungan RNA (RNA splicing).
bagian besar molekul RNA hasil sintesis awal-kerja Bagaimanakah penyambungan pre-mRNA
potong-tempel yang disebut penyambungan RNA berlangsung? Para peneliti teiah mempelajari bahwa sinyal
(RNA splicing), mirip dengan penyuntingan video untuk penyambungan RNA merupakan sekuens nukleotida
{Fenaga 17.10}. Panjang rata-rata dari unit transkripsi pendek pada masing-masing ujung intron. Partikei-partikel
di sepanjang molekul DNA manusia adalah sekitar yang disebut ribonukleoprotein nukleus kecil atau small
27.000 pasang basa, sehingga transkrip RNA primer juga nuclenr ribonucleoprotein yang disingkat snRNP (dibaca
sepanjang itu. Akan tetapi, hanya 1.200 nukleotida dalam 'snurp'), mengenali situs-situs penyambungan ini. Sesuai
RNA yang dibutuhkan untuk mengodekan protein yang dengan namanya, snRNP terletak di daiam nukleus sel
berukuran sedang dari 400 asam amino. (Ingat, setiap dan tersusun atas molekul-molekul RNA dan protein.
asam amino dikodekan oleh suatu triplet nukleotida.) Ini RNA di dalam partikel snRNP disebut R]{A nukleus
berarti sebagian besar gen eukariot dan transkrip RNA- kecil alias small nuclear RNA (snRLIA). Setiap molekul
nya mengandung rentangan panjang nukieotida bukan panjangnya sekitar 150 nukleotida. Beberapa snRNP
pengode, wilayah-wilayah yang tidak ditranslasikan. Lebih yang berbeda bergabung dengan beberapa protein
r,,.,^z^'/
lntron djpotong dan dibuang;
^RNA Segmen sedangkan ekson disambung-sambungkan
I
-/ pengode
t mm--l I ,R bosom
cKpolo"otdu
rnRNA
--.^l'/*- 146
5' UTR
,& Peraga '17.10 Pemrosesan RNA: nya mengandung tiga ekson, bersesuaian dan dibuang, sedangkan ekson disambung-
penyambungan RNA. Molekul RNA yang dengan sekuens yang akan meninggalkan sambungkan. Pada banyak gen, intron
ditunjukkan di sini mengodekan p-globin, nukleus sebagai mRNA. (UTR 5'dan relatif jauh lebih besar daripada ekson
salah satu polipeptida hemoglobin. Jumlah UTR 3' merupakan bagian ekson karena yang ada pada gen B-globin. (Pre-mRNA
di bawah RNA mengacu kepada kodon. diikutkan dalam mRNA. Akan tetapi, tidak digambarkan menurut skala.)
B-globin pan,angnya 146 asam amino. keduanya itu tidak mengodekan protein.)
Gen B-globin dan transkrip pre-mRNA- Saat pemrosesan RNA, intron dipotong
-
t_- 6
@
s
*#F
dan membangun polipeptida sesuai pesan tersebut. Pesan I mRNa
1,8 bosom
qd
s *@
*k-!
I TRAN5TAS1 1.,'-1_2-:-
itu merupakan serangkaian kodon di sepanjang molekul
mRNA, dan sang penerjemah disebut RNA transfer
. #l*ota, - \'\tJ @ .t
4/
W
(transfer RNA, tRNA). Fungsi tRNA adalah mentransfer
asam amino dari kumpulan asam amino di sitoplasma
ke ribosom. Se1 menjaga suplai ke-20 asam amlno dalam
sitoplasmanya, dengan menyintesis sendirl dari senyawa-
senyawa lain atau mengambil dari larutan di sekelilingnya.
Ribosom menambahkan setiap asam amino yang dibawa
kepadanya oleh IRNA ke ujung rantai polipeptida yang
sedang tumbuh iPeraga n7.13:.
Molekul-molekul IRNA tidak sepenuhnya identik.
I(unci penerjemahan pesan genetik menjadi sekuens
asam amino spesifik adalah setiap tipe molekul IRNA
mentranslasi kodon mRNA tertentu menjadi asam
amino tertentu. i(etika suatu molekul tRNA tiba di
ribosom, molekul tersebut membawa suatu asam amino
spesifik pada salah satu ujungnya. Pada ujung lain IRNA
terdapat suatu triplet nukleotida yang disebut antikodon
(anticodon), yang berpasangan basa dengan kodon
komplementer pada mRNA. Ambil contoh kodon mRNA
UUU, yang ditranslasi sebagai asam amino fenilalanin.
IRNA yang berpasangan basa dengan kodon ini melalui
& PeraEa 5?.13 Translasi: konsep dasar. Ketika seutas molekul
ikatan hidrogen memiliki AAA sebagai antikodon dan mRNA bergerak melalui ribosom, kodon ditranslasikan menjadi
membawa fenilalanln di ujung iain (lihat IRNA di sebelah asam amrno, satu demr satu. Sang penerjemah adalah molekul
tengah pada Peraga 17.I3).I(etika seutas molekul mRNA IRNA. Setiap tipe IRNA mengandung antikodon spesifik pada salah
bergerak melalui ribosom, fenilalanin akan ditambahkan ke satu ujungnya dan asam amino yang bersesuaian pada ujung lain.
IRNA menambahkan muatan asam aminonya ke rantai polipeptida
rantai polipeptida setiap kali kodon UUU disalikan untuk
yang sedang tumbuh saat antikodon membentuk ikatan hidrogen
translasi. I(odon demi kodon, pesan genetik ditranslasikan dengan kodon komplementer di mRNA. Peraga-peraga setelah ini
ketika tRNA meletakkan asam amino daiam urutan menunjukkan sejumlah perincian translasi dalam sel bakteri.
yang tertera, dan ribosom menggabungkan asam amino
itu menjadi seutas rantai. Molekul IRNA merupakan BtoFI'ix Kunjunsi
penerjemah karena dapat membaca kata asam nukleat www.campbellbiology.com untuk memperoleh
(kodon mRNA) dan menerjemahkannya menjadi kata Animasi 3-D BioFlix pada Protein Synthesis.
protein (asam amino).
Translasi bersifat sederhana dari segi prinsip, namun
bersifat kompleks darl segi biokimiawi dan mekanismenya, ribosom, dan kemudian meninggalkan ribosom, siap untuk
terutama dalam sel eukariot. Dalam membedah translasi, mengambll asam amino lagi.
kita akan memusatkan perhatian pada versi yang tidak Suatu molekul tRNA terdiri dari seutas untai RNA
terlalu rumit dari proses tersebut, yaitu translasi yang tunggal yang panjangnya hanya sekitar 80 nukieotida
terjadi pada bakteri. Pertama, mari kita tengok komponen- (dibandingkan dengan sebagian besar molekul mRNA
komponen utama dalam proses sel ini. I(ita kemudian akan yang panjangnya ratusan nukleotida). I(arena keberadaan
lihat bagaimana komponen-komponen tersebut bekerja rentangan basa komplementer yang dapat saling berikatan-
bersama-sama membuat polipeptida. hidrogen, untaian tunggal ini dapat menggulung dan
membentuk molekul berstruktur tiga dimensi. Dengan
.$fruf<fur dan Fungsi Rf#A Fransfer dipipihkan ke dalam satu bidang untuk menunjukkan
Seperti mRNA dan tipe-tipe RNA sel lain, molekul RNA perpasangan basa ini, molekul IRNA terlihat seperti daun
transfer ditranskripsikan dari cetakan DNA. Dalam sel semanggi {Feraga 17"14a}. IRNA sebenarnya memuntir
eukariot, tRNA, seperti mRNA, dibuat di dalam nukleus dan menggulung menjadi struktur berdimensi tiga
dan harus berpindah dari nukleus ke sitoplasma, tempat padat yang berbentuk kira-kira seperti huruf L {Peraga
translasi terjadi. Pada
bakteri maupun eukariota, setiap
se1 17.14bi. I(elokan yang membentang dari salah satu
molekul IRNA digunakan berulang-u1ang, mengambil ujung L itu mencakup antikodon, triplet basa tertentu
asam amino yang sesuai dengannya dl dalam sitosol, yang berpasangan basa dengan suatu kodon mRNA
meletakkan muatan ini pada rantai polipeptida di spesifik. Dari ujung lain molekul tRNA yang berbentuk-L
Aminoasil-tRNA
Asam amtno
sintetase (enzim)
I i,J.tA
i:+:{#
'-1
i t{ri rilrla,i i ,::.i;f
(a) Struktur dua dimensi. Keempat wilayah yang berpasangan
basa dan ketiga kelokan merupakan ciri khas semua IRNA, $4-
demikian pulJ dengan urutan basa pada situs pelekatan fnrp ?
asam amino di ujung 3'. Setiap tipe IRNA memiliki triplet ?nN
/\
antikodon yang unik, seperti juga sebagian sekuens dr kedua
kelokan lain. (Tanda bintang menandai basa-basa yang telah
termodifikasi secara kimiawi, ciri khas tRNA) r.i.if r -:irr,1r:1:rl
1" I
Situs pelekatan
asam amino
,\ ]
i:6i
Aminoasil-tRNA
/ ,_:::{1, tRNA si ntetase
Antikodon
\^ , I .i ,
,
-{-44
.GTP7 GDP
? N"
t-/r +
t)
ffisubunit ribosom kecil berikatan dengan ffi Ked.tungun subunit ribosom besar
sebuah molekul mRNA. Pada sel bakteri, situs melengkapi kompleks inisiasi. Protein-protein
pengikatan mRNA pada subunit ini mengenali yang disebut faktor inisiasi (tidak ditunjukkan)
sebuah sekuens nukleotida spesifik pada mRNA diperlukan untuk menyatukan semua komponen
yang terletak tepat ke arah hulu dari kodon translasi. GTP menyediakan energi untuk
mulai. IRNA inisiator, dengan antikodon UAC, perakitan. IRNA inrsiator berada pada situs P
berpasanqan basa dengan kodon mulai, AUG, Situs A tersedia untuk IRNA yang membawa
1RNA ini mengangkut asam amino metionin (Met) asam amino berikutnya.
ribosom memiliki tiga situs pengikatan untuk IRNA membantu proses translasi. Energi juga dibutuhkan untuk
(lihat Peraga 17.16). Situs P (P site, situs peptidil-tRNA) aspek tertentu dari inisiasi dan pemanjangan rantai. Energi
menampung IRNA yang membawa rantai polipeptida yang tersebut disediakan oleh hidrolisis GTP (guanin trifosfat),
sedang tumbuh, sedangkan situs A (A site, situs aminoasil- molekul yang berkerabat dekat dengan ATP.
IRNA) menampung IRNA yang mengangkut asam amino
yang akan ditambahkan berikutnya ke rantai tersebut. Asosr*si ffir&cscrff dasr fffrsre"cf ?'rarlsfssd
IRNA yang telah melepaskan muatannya meninggalkan Tahap inisiasi dari translasi menyatukan mRNA, IRNA
ribosom dari situs E (exit atau E slfe, tempat keluar). yang membawa asam amino pertama dari polipeptida,
Ribosom menahan IRNA dan mRNA dalam posisi dan kedua subunit ribosom {Fer*ga x7.i'i}. Pertama,
yang sangat berdekatan dan menempatkan asam amino suatu subunit ribosom kecil berikatan dengan mRNA
baru untuk ditambahkan ke ujung karboksil polipeptida sekaligus IRNA inisiator spesifik, yang mengangkut
yang sedang tumbuh. Ribosom kemudian mengkatalisis asam amino metionin. Pada bakteri, subunit kecil dapat
pembentukan ikatan peptida. Sembari bertambah panjang, mengikat kedua molekul tersebut ke dalam urutan mana
polipeptida melewati terowongnn keluar (exit tunnel) pada saja. Subunit kecil bakteri berikatan dengan mRNA pada
subunit besar ribosom. Setelah selesai dibuat, polipeptida sekuens RNA spesifik yang terletak tepat di bagian hulu
dilepaskan ke sitosol melalui terowongan keluar. dari kodon muiai, AUG. Pada eukariota, subunit kecil,
Penelitian terbaru sangat kuat menyokong hipotesis yang telah berikatan dengan IRNA inisiator, berikatan
bahwa rRNA, bukan protein, adalah yang paling dengan tudung 5' mRNA dan kemudian bergerak, atau
bertanggung jawab terhadap struktur dan fungsi ribosom. memindai, ke arah hilir di sepanjang mRNA hingga
Protein-protein ribosom, yang sebagian besar berada mencapai kodon mulai, dan IRNA inisiator membentuk
pada posisi eksterior, menyokong perubahan bentuk ikatan hidrogen dengan kodon tersebut. Pada bakteri
molekul rRNA saat melakukan katalisis selama translasi. maupun eukariota, kodon mulai memberi sinyal-sinyal
RNA ribosom merupakan penyusun utama antarmuka agar translasi dimuiai. Ini penting karena menetapkan
(interface) di antara kedua subunit sekaligus penyusun
bingkai pembacaan kodon untuk mRNA.
situs A dan situs P, dan merupakan katalis pembentukan Penggabungan mRNA, tRNA inisiator, dan subunit
ikatan peptida. Dengan demikian, ribosom dapat dianggap
ribosom kecil diikuti oleh pelekatan subunit ribosom besar,
sebagai suatu ribozim yang berukuran raksasal
sehingga kompleks inisiasi translasi (translation iniation
co mp I e x) p un lengkap. Protein- protein yang disebut fakto r
Mernbangun Folipeptida inisiasi (initiation factors) diperlukan untuk menyatukan
I(ita dapat membagi translasi, sintesis rantai polipeptida, semua komponen ini. Sel juga menggunakan energi dalam
menjadi tiga tahap (analog dengan transkripsi): inisiasi, bentuk molekul GTP untuk membentuk kompleks inisiasi.
elongasi atau pemanjangan, dan terminasi. I(etiga tahap Saat proses inisiasi selesai, IRNA inisiator berada pada
tersebut membutuhkan'faktor-faktor' protein yang situs P ribosom, dan situs A yang kosong siap untuk
-t
&--
&
ta Pcmbe*t.;kan ikatan peptida"
hr'lolekul rR[]A sr.ibLrni I riboscnr
besar merrqaurlisi: ;:oinbel rtr:kan
@ Tr*nsi*knsi. Ribo:onr
nrentrnrr:iiokisikan tRi\'lA di sebuah rketan pettji;r di aniara
sitLrs A ke slius P tftNlA kosong dr ;rsaft an:lno liail-: dr sil.us A ihri
5itLr:i P Lrerqerak ke silLis [, tlair u1 ulr; kathclrsri J:r:lrpeptrd;i -vai-iq
diiep,:rkar Lii 5ilLr. r-nliNA beioerak :;ed,rngt i::nibuii dl siri;: P Lenqkilir
terur bers.r ila ifii'.lA- lRf]A yarrg beli k;r'ian lli rnerlrrnqkirk.:rr pL-lipeOitda ciari
rlenqrnnya, nr€n1b,t\&it kodon ber kut uir luir tilNA di siius l"'nan rlelek.:tkann"va
ilitranslasikan ke d.ilanr silu: A. ke a:lnr ainiric paija IRNA c'l rrl.us A
& Peraga 17.18 Siklus pemanjangan translasi. Hidrolisis GTP berperan penting dalam proses
pemanjangan. Protein-protein yang disebut faktor pemanjangan tidak dituniukkan.
tRNA aminoasil berikutnya. Perhatikan bahwa polipeptida pentingnya adalah bahwa ribosom dan mRNA saling
selalu disintesis ke satu arah, dari metionin yang terietak bergerak satu sama lain, ke satu arah, kodon demi
paling pertama di ujung amino, disebut juga N-terminus, kodon. Siklus pemanjangan memakan waktu kurang dari
ke arah asam amino terakhir di ujung karboksil, disebut sepersepuluh detik pada bakteri, dan diulangi setiap kali
juga C-terminus (lihat Peraga 5.18). asam amino ditambahkan ke rantai itu sampai polipeptida
selesai dibentuk.
Pemaniangan ftantai Polipeptida
Dalam tahap pemanjangan dari translasi, asam amino Ferpmsrsasd flrans/asi
ditambahkan satu per satu ke asam amino sebelumnya. Tahap terakhir dari translasi adalah pengakhiran atau
Setiap penambahan meiibatkan keikutsertaan beberapa terminasi (FeraEa 17 "19, dihalaman berikut). Pemanjangan
protein yang disebut faktor pemanjangan (elongation berlanjut sampai kodon stop pada mRNA mencapai situs
factors) dan terjadi dalam siklus berlangkah tiga yang A dari ribosom. Triplet basa UAG, UAA, dan UGA tidak
dideskripsikan dalam Peraga 17.18. Energi digunakan mengodekan asam amino, melainkan bekerja sebagai sinyal
pada langkah pertama dan ketiga. Pengenalan kodon untuk menghentikan translasi. Suatu protein yang disebut
membutuhkan hidrolisis satu molekul GTP, yang faktor p elep asan (release factor) berikatan langsung dengan
meningkatkan akurasi dan efisiensi dari langkah ini. Satu kodon stop di situs A. Faktor pelepasan menyebabkan
lagi GTP dihidrolisis untuk menyediakan energi bagi penambahan molekul air, sebagai pengganti asam amino,
langkah translokasi. ke rantai polipeptida. Reaksi ini memutus (menghidrolisis)
mRNA digerakkan melalui ribosom ke satu arah ikatan antara polipeptida yang sudah selesai dengan
saja, ujung 5' terlebih dahulu. Ini sama dengan ribosom IRNA di situs P, sehingga melepaskan polipeptida melaiui
yang bergerak dengan arah 5'-+3' pada mRNA. Poin terowongan keluar pada subunit besar ribosom (lihat
J>
'-------v/
Kodon stop
(UAG, UAA, aTaU UGA)
$ fetika ribosom mencapai kodon stop di $ Faktor pelepasan menghidrolisis ikatan antara $ fedua subunit ribosom dan
mRNA, situs A ribosom menerima sebuah IRNA di situs P dan asam amino terakhir pada komponen-komponen rakitan lain
'{aktor pelepasan', protein yang berbentuk rantai polipeptida. Polipeptida pun terlepas memrsahkan diri.
seperti IRNA, sebagai ganti tRNA aminoasil. dari ribosom.
Proses translasi seringkali tidak cukup untuk membuat S Per-ag;r 'X? lil Poliribosom
protein fungsional. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari
tentang berbagai modifikasi yang dijalani oleh rantai sekuens asam aminonya (struktur primer), membentuk
polipeptida setelah proses translasi, juga beberapa protein dengan bentuk yang spesifik: molekul berdimensi
mekanisme yang digunakan untuk menargetkan protein tiga dengan struktur sekunder dan tersier (lihat Peraga
ke tempat-tempat yang spesifik di dalam sel. 5.21). Dengan demikian, gen menentukan struktur primer,
dan struktur primer sendiri menentukan bentuk. Pada
Penggulungan Protein dan Madifikasi banyak kasus, protein chaperone (chaperonin) membantu
Pasca-Iransfasi polipeptida menggulung dengan benar (lihat Peraga 5.24).
Saat sintesis, rantai polipeptida mulai mengumpar dan Langkah-langkah tambahan-modifikasi pasca-translasi
menggulung secara spontan sebagai konsekuensi dari (post-translational modifications) diperlukan
-mungkin
\
I
ri.
t,1,"t
Partikel
pengenalan
sinyal (SRP)
Protein
reseptor
SRP 'r { ,/ ,../,
-{
aa-: ;:,:.:
A Peraga 17.21 Mekanisme sinyal asam amjno yang menargetkan polipeptida protein akan diproses lebih lanjut. Terakhir,
untuk menargetkan protein ke RE. tersebut ke RE. Peraga ini menunjukkan suatu vesikel transpor akan mengantarkan
Polipeptida yang ditakdirkan menuju sistem sintesis sejenis protein sekresi dan protein tersebut ke membran plasma untuk
endomembran atau disekresikan dari sel impornya secara bersamaan ke dalam RE. dilepaskan dari sel (lihat Peraga 7.10).
diawali dengan peptida sinyal, serangkaian Di dalam RE dan kemudian di dalam Golgi,
dari suatu kompleks translokasi multiprotein. Sintesis E Mutasl titik dapat memengaruhi
polipeptida berlanjut di sana, dan polipeptida yang struktur dan fungsi protein
tumbuh akan merambat melintasi membran ke dalam
lumen RE melalui pori protein. Peptida sinyal biasanya I(ni setelah menjelajahi proses ekspresi gen, Anda siap
dibuang oleh suatu enzim. Bagian lain dari polipeptida
memahami efek-efek perubahan infromasi genetik sel
yang telah selesai, jika akan disekresikan dari sel, (atau virus). Perubahan ini, disebut mutasi (matation),
dilepaskan ke dalam larutan di dalam lumen RE (seperti
bertanggung jawab atas keanekaragaman luar biasa gen
pada Peraga 17.2I). Alternatif lainnya, jika polipeptida yang ditemukan pada organisme karena mutasi merupakan
akan menjadi protein membran, protein tetap tertanam
sumber pamungkas gen baru. Pada Peraga 15.15, kita
sebagian dalam membran RE.
mempelajari berbagai mutasi berskala besar, penyusunan
Jenis-jenis peptida sinyal yang lain digunakan untuk ulang kromosom yang memengaruhi segmen-segmen
menargetkan polipeptida ke mitokondria, kioroplas, bagian
panjang DNA. Di sini kita mengulas mutasi titik Qtoint
dalam nukleus, dan organei-organel lain yang bukan mutation), perubahan kimiawi pada satu pasangan basa gen.
merupakan bagian dari sistem endomembran. Perbedaan
Jika mutasi titik terladi dalam gamet atau se1 yang
terpenting dalam contoh-contoh ini adalah translasi menghasilkan gamet, perubahan itu bisa diteruskan ke
diselesaikan di dalam sitosol sebelum polipeptida dilmpor
keturunan dan generasi berikutnya. Jika mutasi memiliki
ke dalam organel. Mekanisme translokasi juga beraneka
efek buruk pada fenotipe organisme, kondisi mutan disebut
ragam, namun pada semua contoh yang telah dipeiajari
sebagai kelainan genetik atau penyakit turunan. Misalnya,
sejauh ini, 'kode pos' yang mengarahkan protein untuk
kita dapat melacak dasar genetik penyakit sel sabit, yaitu
melakukan sekresi atau mengarahkan ke lokasi tertentu
mutasi satu pasangan basa dalam gen yang mengodekan
dalam sel selalu berupa peptida-peptida sinyal. Bakteri juga
polipeptida B-globin dari hemoglobin. Perubahan satu
memanfaatkan peptida-peptida sinyal untuk menargetkan
nukleotida tunggal dalam untai cetakan DNA menyebabkan
protein agar melakukan sekresi. produksi protein abnormal (Ferag* -l .r.22: lihat juga Peraga
5.22). Pada orang-orang yang homozigot untuk alel mutan
ffir7.4 tersebut, sel darah merah yang berbentuk bulan sabit
akibat hemoglobin yang berubah menghasilkan berbagai
1. Apa saja kedua proses yang memastikan bahwa asam
gejala yang terkait dengan penyakit se1 sabit (lihat Bab
amino yang benar ditambahkan ke rantai polipeptida
l4). Contoh lain adalah kondisi jantung yang bertanggung
yang sedang tumbuh?
jawab atas peristiwa kematian mendadak pada atlet muda,
2. Deskripsikan bagaimana pembentukan poliribosom disebut kardiomiopati familial. Mutasi titik pada beberapa
dapat menguntungkan sel.
gen telah diidentifikasi, masing-masing bisa menyebabkan
3. Deskripsikan bagaimana polipeptida yang hendak kelainan ini.
disekresikan ditranspor ke sistem endomembran.
4. ffiffiffi*qffiKffi-ffi Diskusikan cara-cara struktur
Tipe-tipe tututasi Titik
rRNA mungkin berperan terhadap fungsi ribosom.
Mutasi-mutasi titik dalam suatu gen bisa dibagi menjadi
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I dua kategori umum: substitusi (penggantian) pasangan basa
APendiks A ,**J dan insersi atau delesi pasangan basa. Sekarang mari kita
kaji bagaimana mutasi-mutasi ini memengaruhi protein.
mftl\lAmutan : :
memiliki U sebagai:
penggantiApadarr.
salah satu kodon.
W ffi
:
{sel sabit)'memillki
vaiin (Val) sebagai ganti
asam gkrtamat (Glu). :
mRNA 5' J
A pengganti G A ekstra
-,-,
f ffi ffi;w.ffiffi ffi.ffi;w;w*ffiiw;wffi Htr
U ekstra
ffiffi-li6-p
ffiffiffiffi \ J
ffiV
Bisu (tak ada pengaruh pada sekuens asam amino) Pergeseran bingkai pembacaan menyebabkan mutasi tak bermakna
kontan (insersi 1 pasanqan-basa)
A pengganti G
lll hilang
I
5',
ffiV
Salah makna Pergeseran bingkai pembacaan menyebabkan mutasi salah makna
ekstensif (delesi 1 pasangan basa)
ffiWEWd hilans
:,WS'
U pengganti A
I
flf$ hilans
s',
ffiV ffiV
Tak bermakna Tidak ada pergeseran blngkai pembacaan, namun satu asam amino
hilang (delesi 3 pasangan basa). lnsersi 3 pasangan basa (tidak
ditunjukkan) akan menyebabkan satu asam amino ekstra.
(a) Substitusi pasangan basa (b) lnsersi atau delesi pasangan basa
,A Peraga 17.23 Tipe-tipe mutasi titik. Mutasi adalah perubahan pada DNA yang menyebabkan perubahan pada mRNA.
PEMROSESAN RNA
Ekson
',$:.: Pucta eukariotjk, transkrip RNA
transkrip RNA (pre-mRNA) (pre-mRN A) .,
dimodifikasi untuk
menghasrlkan mRNA, - lntron'
yang berpindah dari
nukleus ke sitopLasma.
NUKLE[JS
*1
/', 1- I
.:::.\
nrur=ffi '\
a o r'-/.$.
m in :
..
SITOPLASMA
'.',1;F
Setiap asam amtno
:i.rmRNA meninggal- terikat ke IRNA yang sesuai
kan nukleus dan ber dengan bantuan enzim
ikatan dengan ribosom. spesifik dan ATP
Polipeptida
,t: yang tumbuh
o'
,":,1--:,:.*
."
-".:1.,.
\Asa* r*ino
'.,.;j;:i '!i yanq teraktivasi
Sub-unrt
Ribosom
:
i i'. i.:: :::TRANSLi[5] : :]: :t::::.
:::. Rangkuman transkripsi mRNA dapat ditranslasikan beruLang untuk eukariota. Perbedaan utamanya adalah
dan translasi pada sel eukariot. membentuk berbaga molekul polipeptida terjadinya pemrosesan RNA dalam nukleus
Diagram ini menunjukkan jalur dari satu identik (lngat juga bahwa hasil akhrrnya eukariot. Perbedaan lainnya terletak pada
gen ke satu polipeptida. Ingatlah bahwa bukanlah polipeptida, melainkan molekul tahap inisiasi dari transkripsi dan translasi
masing-masing gen dalam DNA daPat RNA, termasuk tRNA dan rRNA.) Secara dan pada akhir proses transkripsi.
diterjemahkan berulang ke dalam berbagai umum, langkah transkripsi dan translasi
rrolektrl RNA .denLrl, dan m":ing-n'asi"g serupa pada sel bakteri, archaea, dan
ffiffiruGtr# tI.a
Transkripsi adalah sintesis RNA yang diarahkan
ffireffffiffi'17"! oleh DNA: pengamatan dari dekat (hal. 359-361)
Gen menspesifikasi protein melalui transkripsi dan > K*mp*nen-kompsnen Molekular Tra*sE<ripsi Sintesis
translasi (hal. 352-359) RNA dikatalisis oleh RNA polimerase. Sintesis mengikuti
aturan perpasangan basa yang sama dengan replikasi
DNA, kecuali pada RNA, timin digantikan oleh urasil.
DNA mengontrol metabolisme dengan cara mengarahkan
sel-sel untuk membuat berbagai enzim spesifik dan
Unit transkripsi
protein-protein lain. Rangkaian percobaan Beadle dan
Tatum dengan galur-galur mutan Neurospora menyokong
hipotesis satu gen-satu enzim. Gen mengodekan rantai
5' 3'
polipeptida atau molekul RNA. 5',