Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 6/Offering G: Dina Nur Rahmawati

Syifa Najla’ Agdhiani

RQA GENETIKA II BAB 11


GEN MENGENDALIKAN SIFAT:
TIAP SIFAT DIKENDALIKAN OLEH BEBERAPA GEN
Goodenough (1978) dalam bukunya membahas bahwa:

 Suatu sifat dikendalikan oleh suatu gen


 Suatu sifat dikendalikan oleh gen yang berkelompok
 Suatu sifat dikendalikan oleh gen yang letaknya tersebar
 Gen tertentu mengendalikan lebih dari satu sifat

KONSEP YANG TERBENTUK DARI TEMUAN MENDEL

Persilangan pada Pisum sativum memperlihatkan bahwa induk-induk yang dipersilangkan


memiliki sifat yang mudah dibedakan pada F2, hal ini menunjukkan bahwa tiap sifat tersebut
dikendalikan oleh sepasang alela dari suatu gen (dalam kondisi diploid).

SIFAT-SIFAT MAKHLUK HIDUP YANG DITUNJUKKAN SEBAGAI CONTOH


YANG DIKENDALIKAN OLEH SATU GEN

Garrod (1902) menjelaskan beberapa penyakit akibat kelainan pada suatu gen misalnya
alkaptonuria, phenylketonuria, lesch-nyhan syndrome dan tay-sacs disease. Penderita
alkaptonuria memiliki urin yang hitam jika terkena udara, hal ini diakibatkan penderita tidak
mampu mengolah tyrosine dari phenylalanine sehingga phenylalanine menjadi derivate yang
lain. Penderita lesch-nyhan memiliki intelegensi rendah, lumpuh dan gemar menggigit jari
akibat bersangkut paut dengan gen tertentu pada kromosom X. Penderita tay-saches disease
mengalami degenerasi otak akibat tidak terdapatnya enzim lysosomal yang memecahkan
polysacharida, lipida, protein ataupun asam nukleat.

INFORMASI TENTANG SIFAT MAKHLUK HIDUP YANG DIKENDALIKAN OLEH


SATU GEN

Suatu sifat dikendalikan oleh beberapa gen yang berkelompok.

1. Contoh sifat yang dikendalikan oleh kelompok gen yang letaknya tidak tersebar
a. Contoh pada bakteri
Pada operon galactose, E.coli melakukan degradasi galactose menjadi Glu-1-P dan
UDPG dimana kode-kode genetika terangkai pada satu ARN-d yang bersifat
polycistonik. Informasi tentang sifat yang rangkaian biokimianya dikatalisis oleh
enzim dibawah koordinasi gen pada suatu model operon yang menunjukkan bahwa
sifat tertentu yang dikendalikan oleh kelompok gen yang letaknya berdekatan.
b. Contoh pada jamur
Kemampuan ragi untuk melakukan biosintesis histidine yang tergantung pada 3
enzim yang proteinnya dibentuk berdasarkan acuan kode genetika pada ARN-d
yang ditanskripsikan dibawah koordinasi gen pada lokus HIS 4 yang dibagi menjadi
HIS 4A, HIS 4B dan HIS 4C yang berfungsi sebagai 3 gen yang berbeda, hal ini
menunjukkan bahwa suatu sifat dikendalikan oleh kelompok gen yang berdekatan.
c. Contoh pada Drosophila
Reaksi biokimia yang mendukung D. melanogaster dalam biosintesis pyrimidine
dikatalisir oleh enzim yang proteinnya dibentuk mengikuti acuan kode genetic pada
lokus rudimenter (r).
d. Contoh pada makhluk hidup eukariot yang lebih tinggi
Sifat yang dikendalikan oleh gen yang letaknya pada lokus histocompatibilitas
major yang bersangkut paut dengan system imunitas tubuh misalnya:
 Gen pada daerah K dan D bertanggung jawab atas antigen
histocompatibilitas major pada membrane sel
 Gen pada daerah TL bertanggung jawab atas antigen transplantasi pada
permukaan sel
 Gen pada daerah I mengendalikan antigen Ia
 Gen pada daerah S mengendalikan protein penyusun serum yang berperan
dalam mengenal dan menghancurkan benda asing
 Gen pada daerah Glo bertanggung jawab atas enzim glyoxalase 1
 Gen pada daerah B dan A bertanggung jawab atas antigen
histocompatibilitas major pada membrane sel
 Gen pada daerah C dan D dikenal sebagai lokus minor
2. Contoh sifat yang dikendalikan oleh kelompok gen yang letaknya tersebar
a. Contoh pada Chlamydomonas reinhardi
Kemampuan C reinhardi melakukan proses biosintesis thiamine melibatkan enzim
yang dikendalikan oleh gen thi yang tersebar pada beberapa kromosom berbeda.
b. Contoh pada Neurospora crassa dan ragi
Letak gen thi dan gen arg tersebar pada beberapa kromosom yang berbeda.
c. Contoh pada D. melanogaster
Pemetaan lokus gen pada D. melanogaster menunjukkan bahwa sifat tertentu
dikendalikan oleh gen yang letaknya tersebar pada kromosom yang berbeda. Sifat
warna tubuh dikendalikan oleh:
Kromosom I: y +, y, s +, s
Kromosom II: b +, b
Kromosom III: e +, e
Seangkan warna mata dikendalikan oleh:
Kromosom I: w +, w, v + , v, car + , car
Kromosom II: pr + ,pr; bw + , bw
Kromosom III: se + ,se,st+, st, ca+, ca
d. Contoh pada manusia
Pembentukan enzim lactose dehydrogenase dikendalikan oleh gen pada lokus di
kromosom 11 dan 12. Melalui elektroforesis diketahui berkelompok menjadi 5
isozyme yaitu:
Isozyme 1: 4 polypeptida B (B4)
Isozyme 2: 1 polypeptida A dari 3 polypeptida B (AB3)
Isozyme 3: A2B2
Isozyme 4: A3B1
Isozyme 5: A4
e. Contoh lain yang berkenaan dengan multienzyme complex
Pembentukan polipeptida penyusun protein multienzyme complex dikendalikan
oleh gen yang letaknya tidak tersebar maupun tersebar. Misalnya biosintesis pada
tryptophan pada N. crassa dikendalikan oleh gen trp 1 dan trp 2 bahwa 4 polipeptida
produk dari gen trp 1 berinteraksi dengan 2 polipeptida produk dari gen trp 2
membentuk protein hexamerik.

INFORMASI LAIN TENTANG GEN MENGENDALIKAN SIFAT MAKHLUK HIDUP


KONSEP INTERAKSI

Interaksi antar gen pada lokus yang berbeda dibedakan menjadi interaksi epistasis dan interaksi
nonepistasis. Interaksi epistasis terjadi jika gen mengendalikan pembentukan polipeptida dari
enzim pada suatu urutan reaksi biokimia yang sama yang mengarah ke terwujudnya satu sifat
fenotip. Interaksi nonepistasis terjadi jika gen mengendalikan pembentukan polipeptida dari
enzim pada urutan reaksi biokimia berbeda tetapi mengarah ke terwujudnya sifat fenotip.

1. Pleiotropi
Gen-gen tertentu yang mengendalikan lebih dari satu sifat sehingga menghasilkan
fenotip lebih dari satu macam (pleiotropi) misalkan gen vermilion (v) pada D.
melanogaster disamping mengendalikan warna mata juga mempengaruhi daya tarik
seksual.
2. Pengaruh modifier gene
Modifier gene adalah gen yang mengubah ekspresi fenotip suatu gen yang bersifat
kualitatif misalkan jumlah bercak-bercak yang bervariasi pada tikus mulai dari bercak-
bercak kecil sampai bercak-bercak yang memenuhi tubuh. Pengaruh modifier genes
menunjukkan bahwa ada sifat yang dikendalikan oleh lebih dari satu gen yang letaknya
pada lokus yang berbeda.

TIAP SIFAT ATAU KEMAMPUAN (FENOTIP) DIKENDALIKAN OLEH BERAPA


GEN?

1. Komposisi Protein Enzim


Jika protein enzim terdiri dari satu polipeptida maka macam polipeptida hanya satu
tetapi jika jumlah protein enzim tersusun dari dua atau lebih polipeptida maka
polipeptida tersebut mungkin hanya satu macam (seragam) atau lebih dari satu macam
(tidak seragam) maka jika dikendalikan oleh lebih dari satu macam maka polipeptida
bukan dikendalikan oleh satu macam gen.
2. Hubungan antara reaksi biokimia dalam sel sifat atau kemampuan fenotip
Dihasilkannya suatu produk maka dibutuhkan banyak enzim apabila tiap macam enzim
bekerja spesifik pada tiap tahap reaksi. Pembentukan tiap macam polipeptida protein
dikendalikan oleh gen yang spesifik.
3. Tiap sifat atau kemampuan (fenotip) makhluk hidup dikendalikan oleh banyak
gen
Suatu enzim dapat tersusun atas lebih dari satu polipeptida maka struktur dan fungsi
enzim berkaitan dengan struktur polipeptidanya. Polipeptida dapat tersusun oleh
beberapa gen yang saling berinteraksi. Selain itu suatu sifat tidak hanya ditentukan oleh
ekspresi gen yang saling berinteraksi tapi ditentukan oleh kondisi lingkungan eksternal
dan internal yang melingkupi seluruh proses ekspresi gen tersebut.
PERTANYAAN

Syifa Najla’ Agdhiani (160342606291)

1. Bagaimana hubungan komposisi protein pada suatu enzim dengan gen yang
mengendalikannya?
Jawab: Jika protein suatu enzim tersusun atas satu polipeptida maka macam
polipeptida dan gen yang mengendalikannya hanya satu macam sedangkan jika protein
suatu enzim tersusun atas dua atau lebib polipeptida maka mungkin tersusun atas satu
macam polipeptifa atau lebih dari satu macam, jika tersusun lebih dari satu maka gen
pengendalinya banyak.

2. Mengapa sifat fenotip yang muncul sebagai akibat dari interaksi banyak gen yang
tersebar lebih sering muncul pada eukariotik daripada prokariotik?
Jawab: mayoritas gen pada prokariot tersusun dalam suatu kluster dimana suatu gen
tersusun berdekatan dengan gen yang lainnya. Misalkan pada bakteri, regulasi
genetiknya menggunakan system operon.

Anda mungkin juga menyukai