A. Kesalahan Metabolisme Bawaan Jika polipeptida bertindak sebagai enzim/bagian dari enzim, mutasi pada gennya akan mengakibatkan defisiensi pada enzim tersebut, dan menyebabkan penyumbatan pada jalur biokimia dimana enzim tersebut dibutuhkan. Penyakit yang diakibatkan oleh penyumbatan tersebut disebut kesalahan metabolisme bawaan. Contoh citrullinemia, yang terjadi pada sapi Houston Friesian.
- Jenis Aksi Gen
Alel normal dominan terhadap alel yang rusak. Dengan kata lain, alel yang rusak bersifat resesif terhadap alel normal (sitrulinemia penyakit resesif). Pada kasus ini, alel normal dan alel cacat dikatakan masing-masing kodominan atau tidak sepenuhnya dominan karena heterozigot menunjukkan efek dari kedua alel tersebut. Istilah kodominan, dominan, resesif, dan tidak sepenuhnya dominan menggambarkan hubungan antara alel atau jenis aksi gen. - Genotipe dan Fenotipe Genotipe: mengacu pada konstitusi genetik individu pada satu lokus atau lebih. Dengan menggunakan lambang ‘D’ untuk alel normal dan ‘d’ untuk alel cacat. Genotipe pembawa sitrulinemia adalah Dd, sedangkan pedet yang terkena memiliki genotipe dd. Fenotipe: sifat yang dapat diamati dari seorang individu. Dalam gejala klinis, hubungan antara genotipe dan fenotipe tidak ada, tiga genotipe yang sama hanya menghasilkan dua fenotipe. Hewan DD dan Dd normal, sedangkan hewan dd terpengaruh. B. Sex-Limited Inheritance Contoh dari sex-limited inheritance ialah henny feathering disorder. Dimana hasil dari mutasi pada gen aromatase, menyebabkan gen tersebut diekspresikan di kulit ayam jantan maupun betina. Aromatase bersifat autosom, tetapi bentuk pewarisan bulu ayam tidak seperti yang biasanya terlihat pada mutasi autosom karena fenotipe yang terkait dengan mutasi (bulu betina pada jantan) hanya dapat dilihat pada jantan. C. Heterogenitas Genetik Penyakit Untuk mutasi pada heterozigot, setengah dari semua molekul kolagen tipe-I hanya diproses sebagian. Meskipun kedua enzim berada pada konsentrasi normal, hanya salah satu yang benar-benar dapat membelah prokolagen. Jika serangkaian tanda klinis tertentu muncul melalui lebih dari satu mutasi, ada heterogenitas genetik pada kelainan tersebut. D. Jenis Aksi Gen dan Jenis Penyakit Ada dua jenis aksi gen yang telah diamati, yaitu: kelainan yang diturunkan dalam kondisi resesif autosom yang dikaitkan dengan defisiensi enzim; dan kelainan yang diturunkan sebagai kondisi dominan autosomal yang merupakan hasil mutasi pada salah satu gen kolagen tipe -I. Pada umumnya, gangguan resesif disebabkan oleh defisiensi enzim, sedangkan gangguan dominan atau kodominan disebabkan oleh defek pada polipeptida non-enzimatik. E. Fenokopi Fenokopi: fenotip pada kelainan gen tunggal juga dipengaruhi oleh lingkungan. Berdasarkan sifatnya, sulit untuk membedakan fenokopi dari bentuk kelainan yang diturunkan . Oleh karena itu, fenokopi merupakan penyebab potensial komplikasi lain dalam pola pewarisan. F. Contoh Kelainan Gen Tunggal Jumlah potensial kelainan gen tunggal jauh lebih besar daripada jumlah total gen . Defisiensi pada hampir semua polipeptida kemungkinan besar akan menimbulkan kematian embrio (aborsi spontan) atau gejala klinis, dan mutasi yang berbeda pada gen yang sama dapat menimbulkan gejala klinis yang berbeda. Karena jumlah unit berulang terus meningkat pada generasi berikutnya, gejala klinis menjadi semakin parah. Peningkatan keparahan penyakit dari generasi ke generasi ini disebut antisipasi genetik. G. Sebuah Revolusi Dalam Memetakan dan Mengidentifikasi Mutasi Penyebab Gangguan Gen Tunggal Kemampuan untuk melakukan pemindaian genom dengan chip SNP menciptakan revolusi dalam pemetaan gangguan gen tunggal dengan mempertimbangkan gangguan resesif autosomal (jenis gangguan lokus tunggal yang paling umum). Ketika mutasi kausatif pertama kali terjadi, mutasi itu terletak di dalam kromosom dengan alel yang berada di semua lokus lain pada kromosom yang bermutasi. Ketika kromosom berpindah ke generasi selanjutnya, persilangan akan terjadi di suatu tempat, dan kemudian memecah kromosom asli yang bermutasi menjadi dua segmen, yaitu: berisi mutasi penyebab dan alel tetangga aslinya di lokus sekitarnya; dan fragmen kedua yang berisi sisa kromosom yang terdiri dari alel dari kromosom homolog yang tidak bermutasi. Kunci untuk memetakan mutasi kausal adalah dengan mengetahui secara jelas antara genotipe yang 'terpengaruh' dan 'normal' (kontrol) pada puluhan ribu atau ratusan ribu lokus pada chip SNP, yang mencakup semua wilayah dari semua kromosom. Selanjutnya, mencari wilayah kromosom di mana semua 'yang terpengaruh' adalah homozigot untuk set SNP yang tumpang tindih, sedangkan yang 'normal' tidak homozigot. Charlier et al. (2008) memetakan masing-masing dari lima gangguan autosomal-resesif pada sapi ke wilayah dengan ukuran mulai dari 0,87 Mb hingga 11,78 Mb, dan dengan mudah mengidentifikasi mutasi kausal pada tiga dari lima gangguan.
Bernapas Adalah Proses Untuk Memenuhi Kebutuhan Oksigen Yang Diperlukan Untuk Metabolisme Sehingga Didapatkan Energi Untuk Melakukan Proses Kehidupan Organisme Tersebut