Anda di halaman 1dari 25

SILABUS

1. IDENTITAS MATA KULIAH


Nama Mata Kuliah : Riset Keperawatan
Nomor Kode : PW 316
Jumlah SKS : 2 (1;1) SKS
Semester :5
Program studi : D3 Keperawatan
Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian
Dosen : Agnes Sri Rahayu, SKM,MH.Kes

2. TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan dengan metode cermah, tanya jawab, diskusi, dan
praktikum, mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan istilah riset, menguraikan riset seba-
gai poses penelitian ilmiah, mengidentifikasi keterbatasan proses riset ilmiah, mengklarifikasi
aktivitas riset, menguraikan peran perawat di dalam riset, dan menelusuri perkembangan se-
jarah riset keperawatan.

3. DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar peneliian keperawatan, proses penelitian
keperawatan yang mencakup penyusunan proposal, melaksanakan penelitian deskripyif dan
mengkomunikasikanhasil penelitian. Proses pembelajaran menekankan pada dicapainya
pemahaman mahasiswa tentang konsep penelitin dan perkembangan keperawatan serta
melakukan penelitian deskriptif. Kegiatan belajar dilakukan melalui kuliah, diskusi, penugasan,
dan praktikum.

4. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
a. Metode : ceramah dan tanya jawab, diskusi dan seminar, studi kasus. Prkatikum
b. Tugas : Mengkaji konsep dan prinsip, makalah, presentasi/seminar, tugas individu
dan kelompok
c. Media : LCD Projector, Laptop

5. EVALUASI
1) UTS : 30%
2) UAS : 30%
3) Praktikum : 25%
4) Seminar : 15%
T ot a l : 100%

6. RNCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN


Pertemuan 1 : Sifat riset dan riset keperawatan
Pertemuan 2 : Tahapan pada proses riset
Pertemuan 3 : Tradisi penelitian kuantitatif dan kualitatif
Pertemuan 4 : Pertimbangan etis untuk melindungi manusia sebagai subjek riset
Pertemuan 5 : Pemilihan dan pernyataan masalah
Pertemuan 6 & 7 : Pengumpulan data
Pertemuan 8 : UTS ( Ujian Tengah semester )
Pertemuan 9 : Pendekatan riset historis
Pertemuan 10 : Pendekatan riset deskriptif
Pertemuan 11 : Pendekatan riset eksperimental
Pertemuan 12 & 13 : Penyebarluasan hasil riset
Pertemuan 14 : Penggunaan hasil riset
Pertemuan 15 : UAS (Ujian Akhir Semester)

7. DAFTAR BUKU
Dempsey. 2002. Riset Keperawatan, Buku Ajar dan Latihan. Jakarta: EGC, hal. 12-68

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 1


====BAB I====
PENGANTAR METODOLOGI RISET

KOMPETENSI

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu :

A. Memahami pengertian metodologi riset.


B. Memahami metode ilmiah
C. Memahami jenis penelitian.
D. Memahami tahapan penelitian.
E. Memahami alur penelitian

A. PENGERTIAN METODOLOGI RISET

PENELITIAN atau RISET merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu karya tulis berdasarkan
kenyataan ilmiah. ILMU atau SAINS adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis.
Secara umum penelitian adalah cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang
diteliti, dengan menggunakan metode ilmiah yang teratur dan tuntas. Menurut Davis ( 1985),
karakteristik suatu metode ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Bersifat kritis dan analitis, suatu metode yang menunjukkan adanya proses yang tepat dan
benar untuk mengidentifikasi masalah.
2. Bersifat Logika, suatu metode yang digunakan dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesim-
pulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
3. Bersifat objektif, metode dapat menghasilkan penyelidikan yang dapat di contoh oleh il-
muwan lain dalam studi dan kondisi yang sama.
4. Bersifat konseptual dan teoritis, metode yang mengarahkan bahwa proses penelitian yang di-
jalankan harus memiliki pengembangan konsep dan struktur teori yang jelas, agar hasilnya da-
pat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
5. Bersifat empiris, metode yang dipakai erdasarkan kenyataan / fakta di lapangan.

Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan
jawaban atas masalah yang diajukan.

Metodologi Penelitian adalah cara mengetahui sesuatu untuk menemukan, mengembangkan


atau menguji kebenaran secara sistematik, logis dan empiris menggunakan metode ilmiah. Hasil
suatu penelitian berupa karya tulis ilmiah.

Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu tulisan hasil penelitian dan atau pengembangan dan atau
penyunting dalam suatu pertemuan ilmiah. Bentuknya adalah :

1. Karya tulis Ilmiah ( KTI )


2. Skripsi
3. Tesis
4. Disertasi
5. Laporan penelitian

Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan yang dilakukan
berdasarkan penyelidikan, pengamat dan pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu peneli-
tian.

Skripsi menggambarkan fenomena ilmu pengetahuan untuk menjawab pertanyaan yang seder-
hana, sehingga cenderung ke penelitian deskriptif.

Tesis Bertujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena ilmu pengetahuan secara komprehensif,
merumuskan hipotesis berdasarkan teori, dan menghasilkan jawaban dari hipotesis tersebut.

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 2


Disertasi bertujuan menjawab rumusan masalah berdasarkan teori yang disusun dalam hipotesis,
dan dapat menolak atau membantah teori yang sudah ada dan menyusun teori baru.

Laporan penelitian adalah karya tulis ilmiah yang disusun melalui tahap-tahap berdasarkan teori
tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan.

Perbedaan skripsi, tesis dan disertasi

ASPEK SKRIPSI TESIS DISERTASI


Permasalahan Pengalaman empirik yang Pengalaman empirik / Kajian teoritik di dukung
tidak spesifik teoritis yang spesifik fakta empirik yang anali-
tik / spesifik
Tujuan Mendeskripsikan variable Mendeskripsikan vari- Mendeskripsikan dan
atau hubungan 2 variabel able atau hubungan / menguji hubungan /
pengaruh variabel. pengaruh 3 variabel
atau lebih
Jenis Penelitian Jenis penelitian historis, Deskriptif dan analitik Eksperimen/eksperimen
deskriptif semu
Analisis Data Statistik deskriptif dan Statistik deskriptif dan Statistik deskriptif anali-
analitik sederhana analitik tik dan inferensial
Pembahasan Komparatif dan aplikatif Kritis analitik mengarah Filosofis, multidisiplin,
pada suatu kesimpulan sumbangan ilmu penge-
tahuan.

B. METODE ILMIAH
Metode Ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisik. Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah ( Scientific method) atau non-
ilmiah ( unscientific method ). Ketidakpuasan manusia terhadap cara-cara non-ilmiah (
unscientific ) membuat manusia menggunakan cara berfikir deduktif atau induktif. Kemudian
orang mulai memadukan cara berfikir deduktif dan induktif, dimana perpaduan ini disebut dengan
berfikir reflektif ( reflektif thinking ). Diperkenalkan oleh John Dewey, yang akhirnya menjadi dasar
metode penelitian ilmiah. Tahapannya adalah:
1. The Felt Need (adanya suatu kebutuhan ) : Seseorang merasakan adanya suatu kebutuhan
yang menggoda perasaannya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut.
2. The Problem ( menetapkan masalah ): dari kebutuhan yang dirasakan pada tahap the felt
need di atas, diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi permasalahan
( kebutuhan ). Penemuan terhadap kebutuhan dan masalah boleh dikatakan parameter yang
sangat penting dan menentukan kualitas penelitian. Studi literatur, diskusi, dan pembimbin-
gan dilakukan sebenarnya untuk mendisain kebutuhan dan masalah yang akan diteliti.
3. The Hypotehesis ( menyusun hipotesis ): Jawaban atau pemecahan masalah sementara yang
masih merupakan dugaan yang dihasilkan misalnya dari pengalaman, teori dan hukum yang
ada.
4. Collection of Data as Evidence ( merekam data untuk pembuktian ): Membuktikan hipotesis
dengan eksperimen, pengujian dan merekam data di lapangan. Data- data dihubungkan satu
dengan yang lain untuk ditemukan kaitannya. Proses ini disebut dengan analisis. Kegiatan
analisis dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis.
5. Concluding Belief ( Kesimpulan yang diyakini kebenarannya ): berdasarkan analisis yang di-
lakukan pada tahap sebelumnya, dibuatlah kesimpulan yang diyakini mengandung kebenaran,
khususnya untuk kasus yang diuji.
6. General Value of the Conclusion ( memformulasikan kesimpulan umum ): Kesimpulan yang
dihasilkan tidak hanya berlaku untuk kasus tertentu, tetapi merupakan kesimpulan ( bias
berupa teori, konsep dan metode ) yang bias berlaku secara umum, untuk kasus lain yang
memiliki kemiripan-emiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan di atas.

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 3


Kriteria Metode Ilmiah :
1. Berdasarkan fakta nyata, bukan daerah moral dan metafisika.
2. Bersifat objektif berdasarkan pengukuran yang tepat.
3. Bebas dari prasangka dan bias
4. Prinsip analisis, yaitu fakta harus dianalisis sebab akibatnya dan cara pemecahannya
5. Menggunakan teknik kuantifikasi, yaitu dapat diukur secara kuantitas ataupun kualitas

Langkah –langkah pemecahan masalah dengan metode ilmiah :


1. Merasakan adanya suatu masalah yang dihadapi
2. Merumuskan atau membatasi masalah
3. Mencoba mengajukan hipotesis untuk menjelaskan penyebab masalah
4. Mencoba mengajukan hipotesis untuk menjelaskan penyebab masalah
5. Menguji hipotesis dengan cara mengumpulkan fakta atau penelitian

Ciri pendekatan Metode Ilmiah

1. Berurutan dan sistematik dalam pemecahan masalah


2. Kontrol variabel untuk mengurangi bias dan menjaga validitas
3. Bukti empiris berdasarkan data
4. Generalisasi berdasarkan pembuktian

Kelebihan Metode Ilmiah:

1. Tersusun secara logis dan sistematis


2. Kebenaran teruji secara empiris
3. Siklus uji terus menerus ( siklus deduktif- induktif – verifikatif )
4. Terbuka untuk revisi dan tersurat.

Kekurangan metode ilmiah :

1. Tidak dapat menjawab permasalahan moral dan etika


2. Keterbatasan dalam pengukuran fenomena psikologis / kejiwaan.
3. Keunikan setiap manusia dalam karakter, lingkungan social, nilai, gaya hidup dan sebagainya
merupakan keutuhan yang sulit untuk dipisah-pisahkan berdasarkan kaidah ilmiah.

C. JENIS PENELITIAN
1. Menurut bidang ilmu: Penelitian kesehatan, pendidikan, sejarah, social.
2. Menurut tempat penelitian : Penelitian laboratorium, pustaka, lapangan.
3. Menurut ketersediaan data: Penelitian data primer dan sekunder.
4. Menurut waktu pengumpulan data : Penelitian prospektif dan retrospektif
5. Menurut analisis datanya : Penelitian deskriptif, komparatif, inferensial.
6. Menurut tujuannya : Penelitian deskriptif, eksploratif, evaluative dan tindakan.
7. Menurut pemakaiannya : penelitian dasar ( basic research ) dan terapan ( applied research ).

D. TAHAP PENELITIAN
Tahapan penelitian sebagai berikut :

TAHAP LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN


1. Perencanaan  Memilih Topik  Merumuskan Judul
 Merumuskan masalah  Mengumpulkan fakta
 Menganalisis masalah
 Merumuskan masalah

Merumuskan Tujuan  Merumuskan tujuan umum


dan tujuan khusus.
 Merumuskan manfaat

 Menyusun Hipotesis  Membuat kerangka konsep


 Merumuskan hipotesis

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 4


 Menyusun definisi operasional

 Memilih metode penelitian  Menentukan rancangan


 Menentukan pengumpulan
data
 Menentukan Pengolahan data

 Menentukan populasi target


 Memilih subyek penelitian  Menetapkan sampel ( kriteria,
jumlah dan sampling )

 Menyusun tim peneliti, biaya


Menyusun Administrasi dan jadwal kegiatan.

2. Pelaksanaan : Mengumpulkan data  Persiapan lapangan


 Perijinan lokasi dan etika
penelitian.
 Uji coba penelitian
 Pengumpulan data

 Pengolahan data  Editing data


 Coding
 Data File /struktur data
 Entry data
 Cleaning data

 Analisa data  Unvariat dan Bivariat


 Mungkin multivariate

3.Pelaporan  Penyusunan laporan peneli-  Menyajikan data


tian  Menggunakan referensi
 Menyesuaikan bentuk dan isi
 Menuliskan laporan penelitian

E. ALUR PENELITIAN
Proposal adalah suatu rencana kerja tertulis yang disusun secara sistematis, dan diajukan untuk
memperoleh dana.
Proposal adalah garis besar (Outline ) yang menjelaskan tentang siapa ( Who), Apa (what), men-
gapa ( Why ), bagaimana ( How), dimana ( where), Kapan ( when ), dan untuk siapa (for whom)
penelitian itu akan dilaksanakan.
Isi Proposal terdiri dari:
1. Judul penelitian dan identitas pengusul
2. Pendahuluan ( latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian )
3. Tinjauan Pustaka
4. Kerangka konsep, hipotesis dan variabel ( bila diperlukan )
5. Desain penelitian
6. Populasi dan sampel
7. Etik penelitian
8. Pengumpulan data
9. Instrumen penelitian
10. Pengolahan data
11. Analisis data
12. Daftar kepustakaan, dan
13. Lampiran ( hasil survey, kuesioner, hasil tabulasi, gambar, dll )

Berdasarkan teori, hasil penelitian sebelumnya atau praktek ( mengajar atau klinik ) dirasakan adanya
suatu masalah. Berdasarkan masalahan tersebut dirumuskan masalah penelitian, tujuan penelitian
dan manfaatnya. Kemudian disusun kerangka konsep, hipotesis dan definisi operasional variabel ( jika

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 5


penelitian ingin membuktikan hipotesis ). Berdasarkan masalah penelitian tersebut ditetapkan rancan-
gan penelitian, populasi target, criteria sampel, jumlah sampel, sampling, pengumpulan data, pengola -
han data dan analisis data. Pada akhirnya diambil kesimpulan yang ditulis dalam laporan penelitian.

Alur penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

TEORI HASIL PENELITIAN PRAKTIK

MASALAH PENELITIAN JUDUL

PRO- TUJUAN PENELITIAN Manfaat


POS
AL

PENE K.Konsep, hipotesis dan variabel


LI-
TIAN
Rancangan Peneli-
tian

Populasi dan sampel

Pengumpulan data instrumen

Pengolahan data/ Analisa data

Hasil Penelitian

Pembahasan

Kesimpulan dan saran

TES FORMATIF :

1. Apa yang dimaksud dengan metodologi riset ?


2. Apa perbedaan antara metodoli penelitian dan metode penelitian ?
3. Apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah ?
4. Sebutkan kaidah ilmiah ?
5. Sebutkan kaidah metode ilmiah ?
6. Sebut jenis penelitian menurut ketersediaan data dan pengumpulan data?
7. Sebutkan 4 contoh karya tulis ilmiah ?
8. Apa perbedaan penelitian dasar dan penelitian terapan ?
9. Apa perbedaan penelitian deskriptif dan penelitian analitik ?
10. Apa yang dimaksud dengan proposal penelitian ?

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 6


====BAB II====
Latar Belakang, Masalah, Dan Tujuan Penelitian
Keperawatan

KOMPETENSI

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu :

A. Memahami latar belakang penelitian keperawatan


B. Memahami masalah penelitian
C. Memahami tujuan penelitian
D. Memahami manfaat penelitian
E. Memahami ruang lingkup penelitian

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Adalah pejelasan lengkap topiK ( subject area ) penelitian, masalah penelitian yang kita pilih dan
mengapa melakukan penelitian pada topik dan lokasi tersebut. Latar belakang penelitian akan
menjawab semua pertanyaan mengapa ( why) dari judul penelitian kita.
Ciri tulisan yang baik adalah bahwa dengan hanya membaca latar belakang masalah, orang lang-
sung bisa memahami apa yang akan dilakukan pada penelitian. Untuk mencapai hal tersebut, isi
pokok seluruh paragraf pada latar belakang penelitian harus memuat 6 pola alur berikut :
1. Objek penelitian
2. Metode – metode yang ada terkait objek penelitian
3. Kelebihan dan kelemahan metode yang terkait objek penelitian.
4. Masalah pada metode yang dipilih
5. Rencana solusi perbaikan metode
6. Rangkuman tujuan penelitian.

Pada pembuatan proposal penelitian keperawatan, latar belakang harus dapat mengemukakan
dengan jelas argumentasi tentang pentingnya melakukan penelitian tersebut. Selain itu harus di-
uraikannya pula tentang proses identifikasi masalah, kejelasan masalah yang diteliti, derajat pent-
ingnya masalah, bagaimana keadaan permasalahan hingga saat ini (sudah diteliti atau belum ),
dan apakah masalah tersebut sudah ada terpecahkan atau belum ), dan apakah masalah tersebut
sudah ada terpecahkan atau belum, serta bagaimana solusinya.
Pada umumnya, pokok-pokok yang di tulis dalam latar belakang harus mengandung empat unsure
yang tersirat dalam pengembangan gagasan/masalah:
1. Unsur pentingnya masalah  ditulis pada awal gagasan atau pikiran pertama yang dapat
mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan seberapa besar masalah itu penting un-
tuk diteliti.
2. Unsur skala masalah  ditulis setelah mengemukakan gagasan adanya masalah dan itu pent-
ing untuk diteliti. Selanjutnya diberikan penegasan atau penguraian tentang derajat pent-
ingnya masalah itu untuk diteliti atau bila tidak diteliti bagaimana dampaknya.
3. Unsur kronologis masalah  menjelaskan proses terjadinya massalah atau relevansi peneli-
tian yang terdahulu / telah ada, tentunya dengan ditunjang data empiris dari permasalahan
penelitian yang akan diteliti.
4. Unsur solusi masalah  unsure ini digunaan sebagai alternative dalam memberikan solusi
atas masalah yang timbul serta alternative lain yang akan dilakukan dalam penelitian.

B. MASALAH PENELITIAN
Adalah suatu kesenjangan yang memerlukan pemecahan atau alternatif pemecahannya melalui
penelitian. Dalam menuliskan proposal penelitian keperawatan, rumusan masalah hendaknya
memiliki konsekuensi terhadap relevansi maksud dan tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian,
kerangka konsep, dan metode penelitian.
Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 7
Penulisan rumusan masalah dapat berupa pernyataan masalah atau juga dapat berupa pertanyaan
masalah. Pernyataan masalah pada umumnya adalah hasil identifikasi masalah yang ada berupa
asumsi dasar dan nilai yang ada dalam penelitian.
Contoh 1 :
Masih tingginya angka kematian ibu dan anak di daerah A disebabkan oleh berbagai faktor, di -
antaranya adalah status gizi, sarana dan prasarana kesehatan, budaya, dan status ekonomi.

Contoh 2 :
Adakah faktor status gizi berpengaruh pada angka kematian ibu dan anak di daerah A ?
1. Adakah faktor sarana dan prasarana kesehatan berpengaruh pada angka kematian ibu dan
anak di daerah A?
2. Adakah faktor budaya berpengaruh pada angka kematian ibu dan anak di daerah A ?
3. Adakah faktor ekonomi berpengaruh pada angka kematian ibu dan anak di daerah A ?

Manfaat perumusan masalah penelitian :

1. Langkah awal untuk mengembangkan judul, tujuan penelitian, kerangka konsep dan rancan -
gan penelitian.
2. Prediksi keberhasilan studi
3. Orisinalitas studi, bukan suatu duplikasi

Ciri perumusan masalah penelitian yang baik :

1. Orisinalitas ide, misalnya pengembangan teori, informasi atau metode baru.


2. Bermanfaat untuk bidang ilmiah maupun aplikasi
3. Pernyataan yang jelas tentang masalah penelitian
4. Aspek kelayakan dari biaya , waktu, alat, keahlian, subjek penelitian.

Contoh :

ANALISIS SITUASI KABUPATEN JAYAPURA KOTA BERDASARKAN DATA STATISTIK TAHUN 2010

Kabupaten Jayapura kota merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Papua. Secara administratif
Jayapura Kota terbagi dalam 30 Kecamatan, 342 desa dan 6 kelurahan. Laju pertumbuhan penduduk pada
tahun 2005 sebesar 1,96 %. Total penduduk kabupaten Jayapura Kota berjumlah 2.098.644 jiwa dengan
jumlah kepala keluarga sebesar 570.047 KK, terdiri dari laki-laki sebanyak 1.069.408 jiwa dan perempuan se-
banyak 1.029.236 jiwa . Penduduk kabupaten Jayapura Kota pada tahun 2005 menurut tingkat pendidikan
penduduk usia 10 tahun ke atas sebagai berikut : Tidak / belum sekolah sebesar 40.708 jiwa ( 4,02 % ),
tamat SD / MI sebesar 906.228 jiwa ( 78,10 % ), tamat SLTP / MTs 131.578 jiwa ( 11,34 % ), tamat SLTA / MA
71.342 jiwa ( 6,15 % ) dan tamat D1 / Universitas mencapai 4,444 jiwa ( 4,41 % ).

Sedangkan penduduk Jayapura Kota berdasarkan lapangan kerja adalah sebagai berikut : Pertanian 501.356
jiwa ( 61,0 % ), Perdagangan 126,950 jiwa ( 15,45 % ), angkutan dan jasa angkutan 105.732 jiwa (12,86 % ),
Industri 49.960 jiwa ( 6,07 % ) dan lain-lain sebesar 388.108 jiwa (4,6 % ). Dengan meningkatnya laju per -
tumbuhan penduduk Kabupaten Jayapura Kota pada tiga tahun terakhir ini ( 2010 : 1,96 % ). Jumlah pen -
duduk Jayapura KOta yang tidak mempunyai pekerjaan tetap cenderung meningkat ( 2005:5,50 % ). Sedan-
gkan persentase penduduk Jayapura Kota yang telah bekerja ada kecenderungan menurun bila diband -
ingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ( 2005; 44,44 %).

Dominasi penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan terlihat dari banyaknya kasus penyakit diare dan
ISPA / Penumonia pada balita yang terlaporkan maupun masih sering terjadinya kejadian luar biasa ( KLB)
penyakit menular di masayarakat. Kasus diare yang terlaporkan pada tahun 2001 sebanyak 78.890 kasus,
tahun 2002 sebanyak 61.329 kasus, tahun 2003 sebanyak 48.217 kasus, tahun 2004 sebanyak 45.551 kasus
dan apada tahun 2005 terlaporkan sebanyak 28.557 kasus. Sementara untuk kasus Pneumonia terlaporkan
sebagai berikut : Tahun 2001 sebanyak 12.287 kasus, tahun 2002 sebanyak 8.649 kasus, tahun 2010 se -
banyak 5.805 kasus dan pada tahun 2004 sebanyak 9.068 kasus.

Berdasarkan analisis situasi di Kabupaten Jayapura kota tahun 2010 , salah satu masalah kesehatan adalah :
“Kasus ISPA pada balita tinggi “.

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 8


Berdasarkan masalah tersebut, dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan peneli-
tian antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi anak balita yang menderita ISPA ?


2. Bagaimana peran puskesmas dalam penanggulangan ISPA pada balita ?
3. Bagaimana peran serta masyarakat dalam pencegahan ISPA pada balita ?
4. Faktor- faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita ?
5. Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap terhadap tindakan ibu dalam pengobatan anak
balitanya yang menderita ISPA ?

Judul penelitian apabila dipilih masalah penelitian nomor 1 adalah :

“ Deskripsi anak balita yang menderita ISPA di Kabupaten Jayapura Kota “

Masalah penelitian :

 Belum diketahui deskripsi anak balita yang menderita ISPA di KAbupaten Jayapura Kota ?
 Bagaimanakah deskripsi anak balita yang menderita ISPA di Kabupaten Jayapura Kota ?

Tujuan Khusus penelitian :


Mengetahui deskripsi anak balita yang menderita ISPA di Kabupaten Jayapura Kota

Manfaat penelitian :
Informasi untuk pencegahan dan pengobatan ISPA pada anak balita di Dinas Kesehatan Kabupaten
Jayapura Kota.

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian
mencakup langkah-langkah dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam penulisan tujuan dapat di-
lakukan dalam dua jenis, yakni penulisan tujuan umum dan penulisan tujuan khusus. Penulisan tu-
juan umum dilakukan untuk mempelajari atau menjelaskan tujuan yang hendak dicapai secara
umum, sedangkan tujuan khusus, dilakukan sebagai langkah-langkah untuk mencapai tujuan
umum.

Jenis tujuan penelitian adalah :


1. Mendapatkan informasi baru bagi pengetahuan yang sudah ada alam disiplin ilmu tertentu.
2. Mengembangkan metode / alat / teori / konsep byang lebih efektif dan atau efisien diband -
ingkan dengan yang sudah ada.
3. Membuktikan hipotesis factor-faktor yang berhubungan atau berpengaruh terhadap suatu ke-
jadian, yang akan berguna untuk perencanaan, pengambilan keputusan atau perumusan kebi-
jakan program.
4. Evaluasi atau penilaian pelaksanaan program / kegiatan dalam disiplin ilmu tertentu, atau
menjelaskan fakta terkait dengan peraturankebijakan program.
5. Meramalkan, prognosis penyakit atau kecenderungan frekuensi penyakit dimasa yang akan
datang.

Contoh :
Tujuan Umum :
Mempelajari factor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian ibu dan anak di daerah
A.

Tujuan khusus:
1. Mengidentifikasi angka kematian ibu di daerah A.
2. Mengidentifikasi angka kematian anak di daerah A.
3. Mengidentifikasi status gizi pada ibu dan anak di daearah A.
4. Mengidentifikasi sarana dan prasarana kesehatan di daerah A.
5. Mengidentifikasi budaya di daerah A.

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 9


6. Mengidentifikasi status ekonomi di daerah A.
7. Menganalisa factor status gizi, sarana dan prasarana kesehatan, budaya, status ekonomi
berpengaruh terhadap kematian ibu dan anak di daerah A.

D. MANFAAT PENELITIAN
Adalah penggunaan hasil penelitian yang berupa informasi, model /alat/ teori /konsep baru yang
lebih efektif dan efisien, faktor-faktor yang berpengaruh, evaluasi, dan peramalan kejadian .

Manfaat penelitian harus diuraikan secara singkat dan jelas yang menunjukkan manfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi keperawatan, seni pemecahan masalah, pengem-
bangan institusi, profesi keperawatan, dan kesehatan pasien.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN KEPERAWATAN


Dalam penelitian keperawatan memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan penelitian lainnya se-
bagaimana disiplin ilmu yang dipelajari. Ruang lingkup keperawatan dapat dikategorikan sebagai
berikut :
1. Keperawatan Dasar
Lingkup penelitian ini adalah segala bentuk penelitian yang membahas tentang berbagai
masalah dalam ilmu keperawatan dasar, seperti masalah pendidikan kesehatan/ keperawatan
pada klien, kebutuhan dasar manusia, komunikasi keperawatan, tatanan praktik keperawatan,
manajemen pelayanan keperawatan, serta berbagai masalah yang terkait dengan penerapan
teori-teori keperawatan.

Contoh 1 : ( pendidikan Keperawatan )


“ Efektivitas model pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kemandirian

2. Keperawatan Klinik
Ruang lingkup ini membahas tentang berbagai masalah yang terjadi didalamnya, seperti
masalah dalam keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan medical bedah,
keperawatan kritis / gawat darurat, dan keperawatan jiwa. Masalah tersebut dapat berupa
pengujian terhadap tindakan keperawatan atau factor yang berhubungan / mempengaruhi
masalah yang ada.

Contoh 1 : ( Keperawatan Maternitas )


“ Pengaruh kehadiran suami terhadap percepatan proses persalinan pada ibu yang
Dirawat di Rumah Sakit Bersalin A. “

3. Keperawatan komunitas
Ruang lingkup penelitian keperawatan komunitas ini mencakup masalah-masalah keper-
awatan pada kelompok khusus, keperawatan keluarga, dan keperawatan gerontik. Masalah
yang dapat diteliti adalah masalah yang berkaitan dengan aspek keperawatan dapat berupa
penerapan tindakan atau faktor yang berkaitan dengan masalah yang ada.

Contoh 1 ; ( Keperawatan Komunitas)


“ Gambaran peran masayarakat dalam pelaksanaan posyandu di desa A keca-
Matan B Kabupaten B. “

SISTIMATIKA PENELITIAN

Sebelum melakukan penelitian seorang peneliti hendaknya memahami berbagai langkah yang akan di -
lakukan, mengingat langkah-langkah yang akan ditempuh adalah bagian dari perjalanan penelitian
yang dapat termuat dalam proposal penelitian yang akhirnya dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
penelitian, beberapa langkah atau sistematika dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 10


Langkah (1)

Menentukan atau Melalui studi pendahuluan /


memilih masalah menyusun latar belakang

Langkah (2) Langkah (3) Langkah (4)

Merumuskan masalah Menentukan tujuan Mencari Aspek manfaat

Langkah (7) Langkah (6) Langkah (5)


Menyusun kerangka Menentukan landasan teori/
Menyusun Hipotesis konseptual pustaka

Langkah (8) Langkah (9) Langkah ( 10)


Menentukan populasi, Menentukan variabel dan
Menentukan disain sampel, dan teknik sam- definisi operasional
penelitian pling

Langkah (13) Langkah (12) Langkah (11)


Menentukan disain Mengumpulkan data Menyusun dan menentukan in-
penelitian strument penelitian

Langkah (14) Langkah (15)


Menyusun Laporan
Menarik Kesimpulan

Gambar 1.2
Bagan Langkah – langkah Penelitian
Sumber: Arikunto, 1998

TES FORMATIF
1. Apa saja yang harus tercantum dalam latar belakang penelitian ?
2. Apa yang dimaksud dengan masalah penelitian ?
3. Dari mana sumber masalah penelitian bias didapat ?
4. Sebutkan 4 ciri masalah penelitian yang baik ?
5. Apa yang dimaksud dengan tujuan penelitian ?
6. Apa perbedaan tujuan umum dan tujuan khusus penelitian ?
7. Bagaimana hubungan antara tujuan khusus dan masalah penelitian ?
8. Apa yang dimaksud dengan manfaat penelitian ?
9. Sebutkan ruang lingkup Keperawatan klinik ?
10. Apa saja yang harus tercantum dalam judul penelitian ?

===========================

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 11


====BAB 3====
TEHNIK PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan proposal penelitian


2. Menjelaskan sistematika proposal penelitian
3. Menjelaskan komponen dan tehnik penulisan proposal penelitian
4. Menjelaskan kriteria penelitian proposal penelitian
5. Menjelaskan alasan-alasan penolakan proposal penelitian

Proposal penelitian merupakan sebuah usulan yang dibuat sebelum penelitian mengadakan peneli-
tian. Usulan tersebut dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian.
Tujuan proposal adalah memberikan gambaran secara singkat terhadap rencana kegiatan penelitian
yang akan dilakukan. Melalui proposal, peneliti akan memahami segala kebutuhan yang direncanakan.

Sistematika Proposal Penelitian :


Dalam menyusun proposal penelitian, hendaknya peneliti mengikuti aturan penularan proposal
( sistematika )pada institusi tempatnya berada. Di bawah ini adalah sistematika proposal penelitian
yang umumnya dilakukan pada institusi pendidikan kesehatan.

JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Relevansi Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 …………………….( disesuaikan dengan variabel penelitian )
2.2 Kerangka Konseptual dan HIpotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Desain/ Rancangan Penelitian
3.2 Kerangka Kerja
3.3 Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.5 Pengumpulan Data dan Tehnik Analisa Data
3.6 Masalah Etika Penelitian
3.7 Keterbatasan

DAFTAR PUSTAKA
RENCANA JADWAL KEGIATAN DAN LOKASI PENELITIAN
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN
LAMPIRAN
1. Instrumen / Alat Ukur Penelitian
2. Riwayat Hidup Peneliti

KOMPONEN dan TEHNIK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN

Tehnik tersebut meliputi tehnik penulisan bahasa, sistematika, dan materi yang disajikan. Untuk
menghasilkan proposal yang baik, maka ada beberapa persyaratan di antaranya :
1. Sistematis, yaitu menurut pola tertentu dari sederhana hingga kompleks. Proposal yang dia-
jukan hendaknya dapat memberikan gambaran sistematis tentang rencana penelitian yang di-

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 12


ajukan, seperti penyampaian latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, ren-
cana metodologi, alat ukur yang akan digunakan sehingga memudahkan pembaca.
2. Terencana, yaitu harus sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaan. Hendaknya memiliki
rencana jadwal yang akan dilakukan dalam penelitian secara terencana, seperti jadwal
pengumpulan data, analisis data hingga penyajian untuk laporan.
3. Mengikuti konsep ilmiah, seperti tata cara penulisan, bahasa, dan cara analisisnya, dis-
esuaikan dengan aturan yang ada.

JUDUL PENELITIAN
Judul merupakan cermin dari keseluruhan isi karya ilmiah. Judul penelitian keperawatan harus
jelas, menarik, sehingga orang langsung dapat menduga apa materi dan masalah keperawatan yang
dikaji dalam penelitian tersebut. Judul penelitian juga harus dapat memberikan gambaran global ten-
tang arah, maksud dan tujuan,serta ruang lingkup penelitian. Secara umum, syarat judul yang baik
adalah sebagai berikut :
1. Menarik minat peneliti  Judul penelitian keperawatan dapat disesuaikan oleh masalah
keperawatan.
2. Mampu dilaksanakan oleh peneliti
3. Mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti.
4. Tersedia cukup data.
5. Hindari duplikasi dengan judul lain
6. Berisi variabel yang akan diteliti
7. Berupa kalimat pernyataan .
8. Jelas, singkat, dan tepat.

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS


Merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang dilakukan dan member landasan kuat
terhadap topic yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya. . Kerangka konsep harus di dukung
landasan teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang bersumber pada berbagai laporan ilmiah,
hasil penelitian, jurnal penelitian, dan lain-lain. Ada tidaknya hipotesis tergantung dari permasalahan,
tidak semua penelitian terdapat hipotesis. Hipotesis diperlukan pada penelitian yang bersifat deskrip-
tif namun tidak diperlukan pada penelitian yang bersifat analitis.

METODE PENELITIAN
Merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Dalam menyusun proposal, metode
penelitian harus diuraikan secara rinci seperti:

a. Variabel penelitian
b. Rancangan penelitian
c. Tehnik pengumpulan data
d. Analisis data
e. Cara penafsiran dan
f. Penyimpulan hasil penelitian.
Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif dapat dijelaskan metode pendekatan yang di-
gunakan, secara lebih mendetail.

JADWAL DAN LOKASI PENELITIAN


Jadwal dan lokasi penelitian merupakan rencana tentang tempat dan jadwal yang akan dilakukan oleh
peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya. Membuat jadwal penelitian merupakan suatu
yang harus dilakukan karena dapat memberikan rencana secara jelas dalam proses pelaksanaan
penelitian. Jadwal penelitian meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan
penelitian yang dapat dilihat dalam bentuk table sebagai berikut:

Contoh Jadwal Kegiatan Penelitian :


NO URAIAN KEGIATAN BULAN KE :
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan ( pengajuan proposal penelitian )
2. Pelaksanaan ( pengumpulan data )
3. Pengolahan data ( analisis data )
4. Penyusunan laporan
5. Presentasi/ seminar hasil

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 13


KRITERIA PENELITIAN PROPOSAL PENELITIAN
Penilaian terhadap proposal penelitian disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Secara umum
proposal yang dapat diterima oleh tim penilai adalah proposal yang memenuhi standar penilaian
seperti ketajaman rumusan dan tujuan penelitian, pengembangan “Iptek”, relevansi, kemutakhiran
penyususnan daftar pustaka, ketepatan metode yang digunakan , serta kesesuaian judul dan tim
dalam penelitian.

BEBERAPA ALASAN PENOLAKAN USULAN PENELITIAN


Ada beberapa alas an penolakan terhadap proposal penelitian yang telah diajukan di antaranya:

NO KRITERA INDIKATOR PENILAIAN ALASAN PENOLAKAN


1. Perumusan masalah Ketajaman perumusan masalah Perumusan masalah lemah dan tidak fokus,
serta tujuan penelitian tidak/kurang jelas
2. Manfaat hasil Kontribusi hasil penelitian pada Kontribusi hasil penelitian pada pengemban-
penelitian pengembangan iptek, pem- gan iptek, pembangunan, dan pengemban-
bangunan, dan kelembagaan gan institusi kurang/tidak jelas.
3. Tinjauan Pustaka Relevansi, kemutakhiran, dan Bahan kepustakaan kurang menunjang, pus-
penyusunan daftar pustaka. taka tidak relevan, kurang mutakhir, umum-
nya bukan artikel jurnal ilmiah, dan
penyusunan daftar pustaka kurang baik.
4. Metode Penelitian Metode Penelitian Metode penelitian kurang tepat dan kurang
rinci, sehingga langkah-langkah penelitian
yang dilakukan tidak jelas.
5. Kelayakan peneli- Kesesuaian judul, kesesuaian Kelayakan penelitian kurang ditinjau, lemah-
tian keahlian personalia, dan kewa- nya kualifikasi personalia, dan kurangnya ke-
jaran biaya sesuaian judul
6. Lain-lain Format usulan, kesesuaian Usulan belum mengikuti format yang diten-
sumber, dan lain-lain. tukan atau penyampaian terlambat, masalah
sudah banyak diteliti, penelitian kurang rel-
evan dengan bidang studi.
Sumber: Dirjen Dikti,2000

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 14


====BAB 4====
TINJAUAN PUSTAKA DAN DAFTAR KEPUSTAKAAN

KOMPETENSI
Setelah mempelajari babini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami pengertian tinjauan pustaka.
2. Memahami fungsi tinjauan pustaka.
3. Memahami langkah-langkah membuat tinjauan pustaka.
4. Memahami pengertian daftar kepustakaan.
5. Memahami penulisan daftar kepustakaan gaya Harvard
6. Memahami penulisan daftar kepustakaan gaya Vancouver

PENGERTIAN TINJAUAN PUSTAKA


Adalah peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait dengan naskah (review of related lite-rature).
Sesuai dengan artinya, tinjauan pustaka berfungsi sebagai peninjauan kembali ( review ) pustaka ( la-
poran penelitian, dan sebagainya ) tentang masalah yang berkaitan tidak selalu harus tepat identik
dengan bidang permasalahan yang dihadapi, tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan (collat-
eral ).

Tinjauan pustaka bukan hanya sekedar daftar hasil penelitian sebelumnya yang sudah diterbitkan, na -
mun merupakan hasil evaluasi dan sintesis agar sebuah Tinjauan Pustaka yang dihasilkan memiliki nilai
akademik yang tinggi. Tinjauan kepustakaan sebaiknya memuat teori, hasil penelitian sebelumnya dan
praktek yang terkait dengan topik penelitian.

Kelemahan tinjauan pustaka adalah ada sebagian penulis (usulan penelitian atau karya tulis ) men-
ganggap tinjauan pustaka merupakan bagian yang tidak penting sehingga ditulis “asal ada” saja atau
hanya untuk sekedar membuktikan bahwa penelitian ( yang di usulkan ) belum pernah dilakukan se-
belumnya. Kelemahan lain yang sering pula dijumpai adalah penyusunan, penstrukturan atau pengor-
ganisasian tinjauan pustaka. Banyak penulisan tinjauan pustaka yang mirip resensi buku ( dibahas
buku perbuku, tanpa ada kaitan yang sistematik) atau mirip daftar pustaka ( hanya menyebutkan siapa
penulisnya dan dipustaka mana ditulis, tanpa membahas apa yang ditulis).

FUNGSI TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah skripsi, tesis atau disertasi den-
gan fungsi sebagai berikut:

1. Mengkaji sejarah permasalahan


Pengkajian kronologis atas penelitian-penelitian yang pernah dilakukan atas permasalahan akan
membantu memberi gambaran tentang apa yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain dalam
permasalahan tersebut. Gambaran bermanfaat terutama tentang pendekatan yang dipaai dan
hasil yang didapat. Hai ini dapat menunjukkan adanya celah-celah kosong (gap) dalam literature
yang perlu diisi melalui penelitian.
2. Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu
Di bagian awal tulisan ini disebutkan bahwa kegunaan tinjauan pustaka yang dikenal umum adalah
untuk membuktikan bahwa penelitian ( yang diusulkan) belum pernah dilakukan sebelumnya, per -
nah ada tetapi belum mantap atau masih mengandung kesalahan atau kekurangan dalam beerapa
hal dan perlu dilengkapi. Suatu penelitian mempunyai lingkup keterbatasan serta kelebihan dan
kekurangan. Evaluasi yang tajam terhadap kelebihan dan kelemahan tersebut akan berguna
terutama dalam memahami tingkat kepercayaan ( level of significance )hal-hal yang di acu.
3. Menunjang perumusan permasalahan
Kegunaan yang keenam dan taktis ini berkaitan dengan perumusan masalah. Pengkajian pustaka
yang meluas ( tapi tajam ), komprehensif dan sistematik, pada akhirnya harus diakhiri dengan su-
atu kesimpulan yang memuat permasalahan apa yang tersisa, yang memerlukan penelitian; yang
membedakan penelitian yang diusulkan dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 15
4. Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan
Salah satu karakteristik penelitian adalah kegiatan yang dilakukan haruslah berada pada konteks
ilmu pengetahuan atau teori yang ada. Pengkajian pustaka, dalam hai ini, akan berguna bagi pen -
dalaman pengetahua seutuhnya (unfied explanation) tentang teori atau bidang ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan permasalahan. Pengenalan teori-teori yang tercakup dalam bidang atau
area permasalahan diperlukan untuk meumuskan landasan teori sebagai basis perumusan
hipotesa atau keterangan empiris yang diharapkan.
5. Menghindari duplikasi penelitian
Tinjauan pustaka berguna untuk membeberkan seluruh pengetahuan yang ada sampai saat ini
berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi ( sehingga dapat meyakinkan bahwa tidak terjadi
duplikasi). Membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita lKUKn berbeda dengan
penelitian-penelitia sebelumnya).
6. Membantu pemiliha prosedur penelitian
Dalam merancang prosedur penelitian (research design), banyak untungnya untuk mengkaji
prosedur-prosedur (atau pendekatan) yang pernah dipakai oleh peneliti-pene;liti terdahulu
dalam meneliti permasalahan yang hamper serupa. Pengkajian meliputi kelebihan dan kelema-
han prosedur-prosedur yang dipakai dalam menjawab permasalahan.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT TINJAUAN PUSTAKA


Langkah-langkah umum yang bias dilakukan dalam menulis tinjauan Pustaka menurut Emerald
adalah:

1. Tentukan Masalah atau Topik.


2. Menelaah semua kepustakaan dan atau penelitian yang relevan dengan masalah yang menjadi mi-
nat peneliti.
3. Kemudian merumuskan masalah penelitian atas dasar onsep yang disesuaikan dengan daerah
yang berbeda secara geografis , sosial budaya, kondisi dan situasi dari penelitian sebelumnya yang
pernah dilakukan.
4. Atas dasar telaah dan kritik tersebut, peneliti mengembangkan kerangka teoritis dan atau
kerangka konsep srta hipotesis penelitian.
5. Akhirnya peneliti harus menyusun ringkasan yang menjelaskan keunikan atau kelebihan dari
penelitian yang sudah ada. Dalam hal ini termasuk kerangka konsep, variabel, racangan penelitian,
sampling, pengumpulan data dan atau analisis data.

PENGERTIAN DAFTAR KEPUSTAKAAN


Daftar kepustakaan (=daftar rujukan= Bibliografi ) adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikel-atikel dan bahan- bahan penerbitan lainnya, yang terkait dengan sebuah karangan (makalah).
Kegunaan membuat daftar kepustakaan adalah memberikan penghormatan secukupnya kepada sum-
ber informasi yang telah kita kutip dan memungkinkan pembaca untuk menelusuri sumber asli dari
kepustakaan, baik untuk tujuan verifikasi maupun sebagai sumber informasi yang lebih lengkap. Daftar
kepustakaan diperlukan sebagai sumber informasi dalam proses penyusunan laar belakang, penulisan
metode dan pembahasan hasil penelitian. Dalam bagian-bagian ini kita memerlukan hasil penelitian
orang lain sebagai bahan rujukan. Untuk setiap pustaka informasi ini ditulis dalam daftar rujukan. Un -
tuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar kepustakaan, begitu juga
sealiknya setiap pustaka yang muncull dalam daftar kepustakaan harus pernah dirujk dalam tubuh
tulisan.

Daftar kepustakaan mengandung unsure-unsur sebagai berikut:

1. Penulis: mencakup penulis utama dan penulis pendamping ( co-author ). Jika penulis lebih dari 6,
maka hanya ditulis 6, kemudian di belakangnya ditulis et al. (berasal dari et ali ). Nama keluarga
ditulis pertama kemudian diikuti singkatan nama pertama dan nama tengah. Untuk etnis yang
tidak mempunyai nama keluarga, nama terakhir dianggap sebagai nama keluarga. Gelar kesar -
janaan tidak perlu ditulis.
2. Judul : Mencakup judul, sub judul makalah dalam jurnal, bab atau bagian buku dan judul. Sub
judul majalah, buku atau monografi.

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 16


3. Fakta-fakta penerbitan: mencakup tempat (kota), penerbit, waktu penerbitan (datum), dan jika
perlu volume dan atau edisi ( kecuali edisi pertama ).

PENULISAN DAFTAR KEPUSTAKAAN GAYA HARVARD


Penulisannya sebagai berikut:

1. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabeth berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa
menggunakan angka arab (1,2,3 dan seterusnya ).
2. Daftar pustaka ditulis sebagai berikut : tulis nama pengarang ( nama belakang terlebih dahulu,
baru nama depan ).
3. Tulis tahun terbit buku. Setelah tahun trbit diberi tanda titik (.)
 Tulislah judul buku ( dengan diberi garis bawah atau cetak miring ). Setelah judul buku diberi
tanda titik (.). Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi
tanda titik dua (:) Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
4. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber
dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Diantara kedua
sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
5. Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet dan referensi dapat dilihat pada
contoh.

Contoh:

Hermans, B., 2000.Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch, [online], (http:www.her-
mans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal 25 Juli 2008 )

Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. 2008. Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit
Informatika.

PENULISAN DAFTAR KEPUSTAKAAN GAYA VANCOUVER


Contoh daftar kepustakaan gaya Vancouver dalam tinjauan pustaka / naskah tulisan.

“Dampak meluasnya penyakit flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain ⁽ ᶦ ⁾,.
Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah social yang berkaitan
dengan fenomena tersebut, terutama Lane⁽²⁾ dan Lewis⁽³⁾. Hasil penelitian dari beberapa sumber me-
nunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal⁽⁴‚⁵⁾
bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak⁽³‚⁵⁾”.

Penulisan daftar kepustakaan gaya Vancouver sebagai berikut :

1. Rujukan diberi nomor sesuai dengan pemunculannya untuk pertama kali dalam naskah. Sum-
ber rujukan di tulis dalam naskah memakai angka ( Arab) dalam kurung ( parentheses). Nomor
rujukan pada keterangan gambar atau table urutannya sesuai dengan pemunculannya dalam
naskah, 1,3,4,5,6.
2. Judul jurnal disingkat sesuai dengan singkatan menurut Index Medicus. Daftar singkatan ini
dapat juga diakses pada Library”s web site (http:// www.nlm.nih.gov )
3. Hindarkan memakai abstrak sebagai rujukan. Naskah yang telah diterima oleh suatu majalah,
tetapi belum diterbitkan diberi tanda “ in pres” atau ” forthcoming”. Penulis harus mendapat
izin tertulis untu dapat melakukan kutipan serta kepastian tentang penerbitannya. Naskah
yang sudah dikirim ke suatu majalah , tetapi belum mendapat kepastian tentang diterima atau
tidak, disebutkan sebagai “unpublished observations”. Naskah ini jika sangat penting dapat di-
pakai sebagai bahan rujukan dengan izin tertulis dari penulis naskah tersebut.
4. Hindari memakai sumber “ personal communication” atau “ hubungan pribadi”.
5. Semua rujukan harus divertifikasi oleh penulis dari dokumen asli.

Contoh Penulisan Daftar Kepustakaan Gaya Vancouver :

1. Artikel jurnal baku ( standar journal article)


Pengarang lebih dari 6 atau kurang:

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 17


Mandrelli F, Annini L, Rotoli B. The GIMEMA ALL 0813 trial : analysis of 10-year follow-up. Br j
Haematol 1996; 92:665-72.

Organisasi sebagai pengarang:


The cardiac Society of Australia and New Zealand. Clinical exercise stress testing. Safety and
performance guidelines. Med J Aust 1996;164:282-4.

2. Volume dengan suplemen


Aulitzky WE, Despres D, Rudolf G, Aman C, Peschel C, Huber C. Recombinant Interferon Beta in
Chronic Myelogenous Leukemia. Semin Hematol 1993; 30 Suppl 3 ; 14-6.
Volume dengan bagian (part):
Ozben T, Nacitarhan S, Tuncer N. Plasma and urine sialic acid in non insulin dependent dia-
betes mellitus. AnnClin Biochem 1995 ; 32 (Pt 3):303-6.
3. Buku dan monograf lain
Armitage P, Berry G. Statistical Methods in Medical Research. 2 nd ed. Oxford (UK): Blackwell
Science; 1994

Organisasi sebagai pengarang:


Institute of Medicine (US). Looking at the future of the Medicaid programs. Washington: The
Institute; 1992

4. Makalah dalam suatu pertemuan ilmiah


Bengstsson S, Solheim BG, Enforcement of data protection, privacy and security in medical in-
formatic. In:Lun KC, Degoulet P, Piemme TE, Rienhoff O, editors.

5. Laporan teknis atau laporan ilmiah


WHO Scientific Group. Intestinal protozoan and helminthic infection. Geneva : World Health
Organization; 1981. Technical Report Series No. 666.

6. Disertasi, tesis dan skripsi


Kaplan SJ. Post –hospital home health care: The elderly access and utilization. [dissertation].
St.Louis ( MO): Washington Univ.: 1995

7. Artikel surat kabar


Joesoef D. Mendambakan Utopia, Kompas 1998 Jan 8; Sect.A:4 ( Col.5).

TES FORMATIF:
1. Apa yang dimaksud dengan tinjauan pustaka ?
2. Sebutkan 6 kegunaan tinjauan pustaka?
3. Sebutkan langkah-langkah membuat tinjauan pustaka ?
4. Apa kaitannya antara tinjauan pustaka dengan masalah penelitian ?
5. Apa kaitannya antara tinjauan pustaka dengan kerangka konsep penelitian ?
6. Apa saja yang harus tercantum dalam tinjauan pustaka ?
7. Apa yang dimaksud dengan daftar kepustakaan ?
8. Apa kegunaan daftar kepustakaan ?
9. Bagaimana penulisan daftar kepustakaan gaya Harvard ?
10. Bagaimana penulisan daftar kepustakaan gaya Vancouver ?

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 18


====BAB 5====
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN VARIABEL
KOMPETENSI
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu :
A. Memahami kerangka teori
B. Memahami kerangka konsep
C. Memahami hipotesis
D. Memahami jenis Variabel penelitian
E. Memahami definisi operasional variabel

A. KERANGKA TEORI
Adalah kerangka yang dibangun dari berbagai teori yang ada dan salin berhubungan sebagai dasar
untuk membangun kerangka konsep. Kerangka teori perlu diungkapkan, dan merupakan kerangka
acuan komprehensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Kerangka teori atau kerangka piker adalah hubungan
antara konstruk berdasarkan studi empiris.

B. KERANGKA KONSEP
Adalah uraian tentang hubungan antar variabel- variabel yang terkait dengan masalah penelitian
dan dibangun berdasarkan kerangka teori / kerangka piker atau hasil studi sebelumnya sebagai
pedoman penelitian.
Kerangka konsep merupakan bagian dari kerangka teori yang akan diteliti, untuk mendeskripsikan
secara jelas variabel yang dipengaruhi ( variabel dependen) dan variabel pengaruh ( variabel inde-
pendent ). Kerangka konsep sebaiknya dibuat dalam bentuk skema atau diagram, sehingga memu-
dahkan untuk melihat hubungan antar variabel dan analisis datanya.

C. HIPOTESIS
Adalah suatu asumsi pernyataan hubungan antar 2 variabel atau lebih yang disusun berdasarkan
kerangka konsep penelitian eksperimen dan analitik. Hipotesisi dalam penelitian ini harus opera-
sional dalam bentuk narasi ( bukan hipotesis nol ).
Hipotesis berasal dari kata hypo (=di bawah ) dan thesis (= kaidah ) adalah suatu pernyataan se-
mentara yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan uji statistik yang sesuai.

Sumber hipotesis :
1. Pengalaman dalam klinik
2. Teori
3. Review literature.

Ciri hipotesis :

1. Dalam bentuk pernyataan.


2. Dibuat berdasarkan kerangka konsep penelitian
3. Hubungan antara dua variabel atau lebih
4. Harus dapat dibuktikan secara empirik.

Kegunaan hipotesis :
1. Tuntunan arah penelitian
2. Identifikasi variabel independen dan dependen yang akan digunakan.
3. Menentukan desain penelitian.
4. Menentukan uji statistic yang akan digunakan.

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 19


Dikenal dua jenis hipotesis, yaitu :

1. Hipotesis nihil / Ho
Hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh, tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan an-
tara satu variabel dengan variabel lain.
2. Hipotesis alternatif / Ha
Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan atau ada perbedaan antara satu variabel
dengan variabel lain.

Contoh Hipotesis:

HIPOTESIS NOL ( Ho ) HIPOTESIS ALTERNATIF (Ha)


Nilai A sama dengan nilai B Ada perbedaan antara nilai A dan nilai B atau Nilai
A lebih besar dari pada nilai B

Tidak ada hubungan antara faktor C dan factor D Faktor C berhubungan dengan faktor D atau Fak-
tor C berhubungan searah dengan D

Secara bersama-sama A,B,C tidak berhubungan Secara bersama-sama A, B, C berhubungan den-


dengan D gan D

Pengujian hipotesis dapat berguna untuk pengambilan keputusan apakah suatu hipotesis yang dia-
jukan akan diterima atau ditolak. Bentuk uji hipotesis adalah :
1. One tail atau satu sisi, bila hipotesis alternative menyatakan ada hubungan searah atau
berlawanan, atau salah satu variabel lebih tinggi atau lebih rendah daripada variabel lainnya.
2. Two tail atau dua sisi, bila hipotesis alternative hanya menyatakan ada hubungan atau ada
perbedaan tanpa menyebutkan arahnya hubungan atau perbedaan.

D. JENIS VARIABEL PENELITIAN

Variabel adalah karakteristik dari subyek penelitian, atau fenomena yang dapat memiliki beberapa ni-
lai ( variabel nilai ). Variabel yang dikumpulkan harus mengacu pada tujuan, dan kerangka konsep.

Variabel adalah konsep yang mempunyai nilai bervariasi.

Jenis variabel berdasarkan angkanya :

1. Variabel diskrit adalah variabel yang terdiri atas bagian – bagian atau kategori- kategori yang
dapat dipisahkan dengan tegas. Umumnya data didapat dengan cara menghitung, misalnya
tingkat pendidikan.
2. Variabel kontinyu adalah variabel yang dapat ditentukan nilainya dalam jarak tertentu sampai
dengan decimal. Umumnya data di dapat dengan cara mengukur menggunakan alat, misalnya
berat badan, tinggi badan.

Jenis variabel berdasarkan urutan waktu :

1. Variabel pendahulu adalah variabel yang penampilannya mendahului variabel bebas dan
berhubungan dengan variabel terikat.
2. Variabel bebas adalah variabel yang variasi nilainya dapat mempengaruhi variabel terikat.
Variabel bebas juga variabel independen, variabel pengaruh, variabel penyebab atau variabel
perlakuan.
3. Variabel antara adalah variabel penghubung ysng terletsk amtara variabel bebas dan variabel
akibat.
4. Variabel terikat adalah variabel yang variasi nilainya diakibatkan oleh satu atau lebih variabel
bebas. Variabel terikat disebut juga variabel dependen, variael terpengaruh, atau variabel aki -
bat.

1 2 3 4

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 20


E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Adalah: batasan dan cara pengukuran variabel yang akan diteliti.
Definisi operasional ( DO ) variabel disusun dalam bentuk matrik, yang berisi : nama semua vari -
abel yang diteliti pada kerangka konsep penelitian, deskripsi variabel ( DO), alat ukur, hasil ukur dan -
skala ukur yang digunakan. Definisi operasional dibuat untuk memudahkan dan menjaga konsistensi
pengumpulan data, menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel.
Contoh :
Judul penelitian :
Hubungan antara karakteristik ibu da pengetahuannya tentang penyakit ISPA pada Balita di Kabupaten
X.
Masalah penelitian :
Belum diketahui apakah ada hubungan antara karakteristik ibu dan pengetahuan tentang penyakit
ISPA pada Balita di Kabupaten X.

Tujuan khusus penelitian :


1. Mengetahui karakteristik ibu balita.
2. Mengetahui pengetahuan ibu balita tentang penyakit ISPA.
3. Mengetahui hubungan antara karakteristik ibu dan pengetahuannya tentang penyakit ISPA padaa
balita di Kabupaten X.

Manfaat penelitian :

Bahan penyuluhan pencegahan dan pengobatan penyakit ISPA terhadap ibu yang mempunyai anak
balita di Kabupaten x.

Tinjauan Pustaka Mencakup:

 Karakteristik ibu
 Pengetahuan
 Penyakit ISPA

Kerangka konsep :

Berdasarkan teori perilaku Green (1980) dimana pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh karakteris-
tiknya, maka disusun kerangka konsep sebagai berikut :

Variabel bebas / Independen: Variabel Terikat / Dependen:

KARAKTERISTIK:
 UMUR PENGETAHUAN
 PENDIDIKAN

Hipotesis alternatif:
1. Ada hubungan antara umur responden dengan pengetahuannya.
2. Ada hubungan antara pendidikan responden dengan pengetahuannya.

Definisi operasionalnya variabel:

DEFINISI
VARIABEL ALAT UKUR HASIL UKUR SKALA
OPERASIONAL
1. UMUR Umur dihitung sam- Kuesioner Umur dalam tahun Rasio
pai dengan ulang
tahun terakhir.

Pendidikan dinilai
2. Pendidikan Kuesioner Tidak lulus SLTP Ordinal
berdasarkan ijasah
Lulus SLTP
tertinggi yang dimiliki
responden.

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 21


TES FORMATIF
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN VARIABEL

1. Apa yang dimaksud dengan kerangka konsep penelitian ?


2. Apa dasar penyusunan kerangka konsep penelitian?
3. Apa perbedaan antara kerangka teori dan kerangka konsep penelitian?
4. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
5. Sebutkan prinsip uji hipotesis !
6. Sebutkan perbedaan antara hipotesis nol dan hipotesis alternatif !
7. Apakah ada penelitian tanpa menggunakan hipotesis ?
8. Apa yang dimaksud dengan variabel penelitian ?
9. Ada berapa jenis variabel penelitian ?
10. Apa yang dimaksud dengan definisi operasional variabel ?

LATIHAN

Judul penelitian:

a. Kegiatan Posyandu balita di Kelurahan Narama Mimika Baru


b. Kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika
c. Hubungan antara tingkat ekonomi dan kesiapan psikis primigravida dalam menghadapi persalinan
di Rumah sakit Umum daerah Mimika.
d. Hubungan antara ketersediaan kartu berobat gratis pada keluarga dan frekuensi kunjungan ke
puskesmas di Kabupaten Mimika.

Berdasarkan judul penelitian tersebut, tuliskan secara singkat :

1. Masalah penelitian.
2. Tujuan khusus penelitian.
3. Manfaat.
4. Topik tinjauan pustaka
5. Lokasi penelitian.
6. kerangka konsep
7. Hipotesis alternative
8. definisi operasional variabel

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 22


====BAB 6====
JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN KEPERAWATAN
KOMPETENSI;
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan jenis-jenis penelitian
2. Menjelaskan rancangan penelitian noneksperimental
3. Menjelskan rancangan penelitian eksperimental.

Dalam disiplin ilmu kesehatan, terdapat berbagai jenis penelitian. Secara umum jenis peneli-
tian tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan:

1. Ruang Lingkup
2. Tempat
3. Waktu
4. Cara pengumpulan data
5. Ada tidaknya perlakuan
6. Tujuan penelitian
7. Sumber datanya, dan
8. Jenis datanya

PENJELASAN / URAIAN;
1. Penelitian berdasarkan Ruang Lingkupnya terdiri atas Penelitian Kasus dan inferensial. Pada
penelitian kasus, objeknya hanya satu kasus tertentu dan kesimpulannya hanya berlaku pada ka -
sus yang diteliti. Sedangkan pada penelitian Inferensial objeknya adalah populasi kasus, meluas,
dan kesimpulannya digeneralisasi untuk populasi.
2. Jenis penelitian berdasarkan tempat terbagi menjadi dua, yakni penelitian lapangan dan laborato-
rium. Penelitian lapangan dilakukan di lingkungan alami di mana kegiatan dilakukan sehari- hari,
namum kepada satu atau lebih kelompok diberikan perlakuan tertentu. Pada peelitian lapangan
biasanya mustahil untuk mengontrol semua variabel pengganggu, karena ada hal-hal tertentu
yang tidak bias dikendalikan oleh peneliti. Penelitian Laboratorium, bertempat di laboratorium
dengan kondisi yang ideal dan kondisi yang dapat dikendalikan oleh peneliti.
3. Penelitian berdasarkan Waktu, terdiri atas ; penelitian longitudinal dan Cross Sectional ( pontong
lintang ). Pada penelitian Longitudinal, populasi yang diteliti adalah sama dan diamati selama peri-
ode waktu tertentu dan satu populasi yang beragam diamati dalam waktu yang sama. Penelitian
longitudinal bisa bersifat retrospektif atau prospektif. Sedangkan penelitian cross sectional
adalah penelitian pada beberapa populasi ysng diamati pada waktu yang sama. Penelitian jenis ini
sangat cocok untuk penelitian deskriptif dan tidak cocok untuk penelitian yang bersifat analitis/
eksplanatif maupun kausalitas.

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 23


BAB 7
KARYA TULIS ILMIAH STUDI KASUS
TATA CARA PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH DENGAN STUDI KASUS:

JUDUL KTI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN ( UMUM, KHUSUS )
C. METODE PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR MEDIK
1. PENGERTIAN
2. ANATOMI FISIOLOGI
3. ETIOLOGI
4. PATOFISIOLOGI
5. MANIFESTASI KLINIS
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. KOMPLIKASI
8. PENATALAKSANAAN MEDIS
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
BAB III TINJAUAN KASUS
A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENGAMBILAN KASUS
B. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a. IDENTITAS KLIEN
b. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
c. TRIAGE
1) Keluhan Utama
Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 24
2) Riwayat Keluhan Utama
3) Tanda-tanda Vital
4) Berat Badan
d. PENGKAJIAN PRIMER
e. PENGKAJIAN SEKUNDER
1) Pengkajian Riwayat Penyakit
2) Pengkajian Head To Toe
3) Pemeriksaan penunjang
4) Terapi Medis
f. PENGELOMPOKAN DATA
1) Data Obyektif
2) Data Subyektif
g. ANALISA DATA ( data, etiologi, masalah )
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

BAB IV PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI

BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
PATOFLOW
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Metodologi Riset Keperawatan ( ASR, SKM,MH.Kes-15) Page 25

Anda mungkin juga menyukai