Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya bisa
menyelesaikan makalah mengenai Upaya Penegakan Persatuan dan Kesatuan di Indonesia
tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga saya ucapkan kepada Guru Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga makalah mengenai Upaya Penegakan Persatuan
dan Kesatuan di Indonesia ini dapat disusun dengan baik.

Semoga makalah yang telah saya susun ini turut memperkaya khazanah ilmu serta dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Saya juga
menyadari bahwa makalah mengenai Upaya Penegakan Persatuan dan Kesatuan di
Indonesia ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu saya harapkan saran
serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan makalah mengenai Upaya
Penegakan Persatuan dan Kesatuan di Indonesia dengan tema yang serupa yang lebih baik
lagi.

Terimakasih.

Pekanbaru, 21 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN.....................................................................................................................................


A. Pengertian Penegakan persatuan dan kesatuan ........................................................
B. Upaya penegakan persatuan dan kesatuan.....................................................................
BAB III. PENUTUP..............................................................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yangdikenal sebagai
Nusantara,yang artinya negara kepulauan yang terdiri dariribuan pulau yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke, dan didiami olehratusan juta penduduk. NKRI dikenal juga sebagai
negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga
tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “berbeda-beda tetapi tetap satu
juga”. Indonesia mengalami bererapa kali pergantian bentuk negara, mulai daritanggal 6-
15Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS),kemudian tanggal 27
Desember 1949 belanda mengakui kedaulatan Indonesiaberubah menjadi Negara Serikat, bangsa
Indonesia bertekad untukmengubahRIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pada 17
Agustus 1950.RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuknegarakesatuan.

Tujuan NKRI adalah seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu pada alinea
ke 4 yang berbunyi “Melindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
Memajukan kesejahteraanumum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut melaksanakan
ketertibandunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
social”.Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945,Indonesia menjadi Negara yang berdaulat dan
berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri.Bentuk negara yang dipilih oleh para
pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. dalam perjalanan sejarah ada upaya
untukmenggantikanbentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan
olehrakyat. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap dipertahankan.

Kita sebagai generasi penerus wajib turut serta dalam usaha membela negara. Menjagasikap
dan perilaku dalam mempertahankan NKRI. Untuk mengetahui pengertian NKRI, dan cara
menjaga keutuhan NKRI,dalam makalah ini penulis akan mengulasnya kembali pada bab
pembahasan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi penulis dan pembaca.

A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut
1. Apakah pengertian dari penegakan kesatuan dan persatuan?
2. Bagaimana upaya penegakan kesatuan dan persatuan?

B. Tujuan
Untuk menambah wawasan kita tentang upaya penegakan kesatuan dan persatuan
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penegakan Kesatuan dan Persatuan


Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak pecah belah,
persatuan mengandung pengertian disatukannya berbagai macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan. Dengan perkataan lain, hal-hal yang beraneka ragam itu,
setelah disatukan, menjadi sesuatu yang serasi, utuh dan tidak saling bertengkar antara
satu dengan yang lain. Semangat persatuan dan kesatuan, wajib dimiliki setiap warga
negara untuk mewujukan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum didalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Indonesia 1945 alinea keempat yang berbunyi,
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan, Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan Mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

B. Upaya Penegakan Kesatuan dan Persatuan

1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila


Nilai-nilai Pancasila telah ada dan berasal dari adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai
religi yang berkembang dari bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila telah melalui proses
yang lama sepanjang sejarah bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila yang diterpakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya dengan


bersikap dan bertingkah laku: menjaga kerukunan warga dengan sikap tolong-menolong,
saling menjaga perasaan, saling menghormati, saling menghargai hak orang lain, tidak
membeda-bedakan suku, agama dan daerah, bersikap arif, mau bekerja sama dengan
orang lain, serta mau bekerja keras dalam membangun bangsa.
2. Gotong royong diantara warga masyarakat
Gotong royong adalah kepribadian masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia,
sejak dahulu kala dalam kehidupan sosialnya sudah terbiasa dalam suasana gotong
royong. Dalam keseharian, kita dengan mudah menjumpai warga yang bekerjasama
membersihkan lingkungan, membangun tempat ibadah, sampai tolong menolong saat
terjadi bencana alam. Itulah contoh sehari-hari tentan gotong royong.

Gotong royong dapat berarti, bekerjasama untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Sikap gotong royong adalah menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama dan
menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil.

Gotong royong memiliki arti penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan
serta meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan dengan sesama. Oleh karena itu,
gotong royong menjadi tanggung jawab setiap warga masyarakat.

Gotong royong muncul atas dorongan dari hati dengan dibarengi kesadaran dan
semangat untuk mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya, terutama yang
benar-benar, secara bersamasama, serentak dan beramai-ramai, tanpa memikirkan dan
mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan selalu untuk kebahagian
bersama, seperti terkandung dalam istilah ‘Gotong.’

Saat membagi hasil karyanya, masing-masing anggota mendapat dan menerima


bagian-bagiannya sendiri-sendiri sesuai dengan tempat dan sifat sumbangan karyanya
masingmasing, seperti tersimpul dalam istilah ‘Royong’.

3. Musyawarah mufakat unuk menyelesaikan persoalan


Musyawarah merupakan konsep diskusi yang asli Indonesia, dalam musyawarah yang
dipikirkan adalah mencapai keputusan yang dianggap paling utama berdasarkan hati
nurani, pertimbangan akal sehat, serta dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan
Yang Maha Esa serta nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Contoh musyawarah untuk mencapai mufakat dalam kegiatan sehari-hari di


masyarakat, misal saat pemilihan ketua kelas. Di masyarakat, dilakukan untuk memilih
ketua RT atau RW.

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Negara, digunakan sebagai tolak ukur
dalam berpikir dan bertingkah laku.Makna sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah adanya
penerimaan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat dengan cara musyawarah dan mufakat
melalui lembaga-lembaga perwakilan.
4. Mengukuhkan pemahaman tentang alat pemersatu bangsa
Alat pemersatu bangsa merupakan alat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia di era
globlalisasi, mengharuskan kita untuk melestarikan alat pemersatu bangsa, agar generasi
penerus bangsa tetap dapat menghayati dan mengamalkannya dan agar intisari nilai-nilai
yang luhur itu tetap terjaga dan menjadi pedoman bangsa Indonesia sepanjang masa.

Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia bukanlah hadiah dari pemerintah
kolonial Belanda atau pun Jepang. Kemerdekaan Indonesia diraih melalui perjuangan
panjang oleh segenap lapisan masyarakat Indonesia.

Lima alat pemersatu bangsa Indonesia untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan
adalah sebagai berikut:

- Dasar Negara Pancasila


Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia. Sejarah
bangsa Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus gagasan tentang
dasar negara Pancasila adalah Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
yang terbentuk tanggal 29 April 1945 dan dilantik tanggal 28 Mei 1945 kemudian
mulai bekerja tanggal 29 Mei 1945 merupakan badan resmi yang membahas dasar
negara. Badan ini beranggotakan 60 0rang dengan ketua Dr. Radjiman
Widiodiningrat.

Dengan dibentuknya BPUPKI, bangsa Indonesia dapat secara legal


mempersiapkan diri menjadi negara merdeka, merumuskan persyaratan yang harus
dipenuhi bagi sebuah negara merdeka. Hal yang pertama kali dibahas dalam sidang
BPUPKI adalah permasalahan “Dasar Negara”.

Sidang BPUPKI dibagi menjadi dua bagian, yaitu: sidang pertama berlangsung
tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, hasil sidang pertama ini akan dibahas dalam
sidang kedua yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 sampai 16 Juli 1945.

Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 akhirnya menetapkan UndangUndang


Dasar, yang selanjutnya dikenal dengan UUD 1945 dan Pancasila sebagai Dasar
Negara, yang rumusannya sebagaimana tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD
1945.

- Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Persatuan


Dilansir dari laman Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar (1)
bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga
dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa
Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal


18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar
1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia

- Bendera Merah Putih sebagai Bendera Kebangsaan


Bendera Merah Putih merupakan bendera perjuangan bangsa dan simbol
kemerdekaan. Bendera Indonesia ini pertama kali dikibarkan saat presiden pertama
Indonesia yaitu Soekarno, mengikrarkan Proklamasi Indonesia di Jalan Pegangsaan
Timur 56, Jakarta pada 17 Agustus 1945.

Arti warna merah pada bendera ini yaitu melambangkan keberanian bangsa dalam
melawan penjajah, sementara putih melambangkan niat suci para pahlawan dan
rakyat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Bendera merah putih berkibar untuk mengenang jasa para pahlawan dan untuk
mensyukuri Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap tahun, tepat pada tanggal 17
Agustus diselenggarakan upacara pemasangan dan penurunan bendera di Istana
Negara.

- Lambang Negara Burung Garuda


Di dalam UUD 1945 menjelaskan bahwa Lambang Negara Indonesia adalah
Garuda Pancasila dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Lagu Garuda Pancasila
diciptakan oleh Sudharnoto sebagai lagu wajib perjuangan Indonesia.

urung Garuda melambangkan kekuatan. Warna emas pada burung Garuda


melambangkan kemuliaan. Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa
Indonesia. Setiap simbol pada perisai melambangkan setiap ajaran Pancasila, yaitu:

1. Bintang melambangkan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Rantai melambangkan prinsip Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Pohon Beringin melambangkan prinsip Persatuan Indonesia
4. Kepala Banteng melambangkan prinsip Demokrasi yang Dipimpin oleh
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial bagi Rakyat Seluruh dari
Indonesia

Warna Merah dan Putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Warna
merah berarti keberanian dan warna putih berarti kemurnian. Garis hitam tebal di
perisai melambangkan wilayah Indonesia dilalui oleh garis Khatulistiwa.

- Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan bangsa Indonesia yang diciptakan oleh
WR Supratman pada tahun 1924. Lagu Indonesia Raya dinyanyikan pertama kali
pada saat Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Pada tanggal 17 Agustus
1945, yaitu hari kemerdekaan Indonesia, lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu
kebangsaan Indonesia.

Kita harus bersyukur karena memiliki Dasar Negara Pancasila dan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku dengan budaya yang
beraneka ragam, tetapi kita tetap satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.

Kita juga memiliki bahasa yang mempersatukan yaitu Bahasa Indonesia, dan
memiliki bendera kebangsaan yang sama yaitu bendera Merah Putih sebagai lambang
identitas bangsa dan kita bersatu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.

Sebagai bangsa Indonesia, kita harus mempertahankan alat-alat pemersatu bangsa


Indonesia dan memegang teguh semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan selalu berpedoman kepada dasar negara Pancasila dan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika kita tentu lebih dapat bersikap bijaksana dalam pergaulan di rumah,
lingkungan belajar atau di masyarakat kita yang beragam. Kita akan selalu menjaga
persatuan dan kesatuan sehingga kehidupan yang rukun, serasi dan harmonis dapat
terwujud.
BAB III
PENUTUPAN.

A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yangberbentuk
kepulauan atau nusantara yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang sekaligus juga memiliki sifat
dan karakter yang berbeda-beda pula.
Oleh karena itu negara persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah
dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu
tertib hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia. NKRI dikenal juga sebagai
negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga
tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “berbeda-beda tetapi tetap satu
juga”. Yaitu persatuan bangsa dan negara Indonesia.Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat
manusia sebagai makhluk Tuhan YangMaha Esa.

B. Saran

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah
ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahankerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yangkami peroleh hubungannya dengan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Fa’izia, Khilya, Seri Pengayaan Pembelajaran PPKn: NKRI, Surakarta:Aksara Sinergi Media,
2019.

Hadiwijoyo, Suryo Sakti, Negara, Demokrasi dan civil Society,Yogyakarta:Ghara Ilmu, 2012.

https://www.scribd.com/doc/11690181/Bab-13-Terbentuknya-Nkri

#downloaddiakses pada tanggal 27 September 2019 pukul 10:00 WIB.

Huda, Ni’matul, Ilmu Negara, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma, 2014.


UPAYA PENEGAKAN PERSATUAN DAN KESATUAN DI
INDONESIA

NASYA ALYSIA PUTRI


XII MIPA 4

SMAN 5 PEKANBARU
TA/TP. 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai