Anda di halaman 1dari 3

MMSE (Mini Mental Status Exam) oleh,

Donna Putri Purnama; 2111316020


PROGRAM S1 KEPERAWATAN
INTAKE D3 RPL KELAS KEJASAMA
RS DR M JAMIL PADANG FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
ANDALA

MMSE atau kependekan dari Mini Mental Status Exam efektif digunakan sebagai alat
skrining untung gangguan kognitif pada lansia. MMSE (Mini-Mental State Examination)
merupakan alat untuk skrining kerusakan kognitif. MMSE tidak dapat mendeteksi kerusakan awal
kognitif karena hasil dari skrining ini dapat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan status
sosial (Pinto & Peters, 2009 dalam Miller, 2012). Hasilnya akan lebih jika tes ini dilakukan secara
rutin, sistematis, dan menyeluruh.
Alat yang dibutuhkan untuk melakukan tes ini diantaranya adalah:
1. Form MMSE
2. 3 buah benda yang berbeda (misalnya jam tangan , buku, dan pensi)
3. Alat tulis Prosedur:
1. Memperkenalkan diri
2. Bina hubungan saling percaya

3. Jelaskan tujuan dan membuat kontrak dengan klien

4. Berikan pertanyaan dan nilai sesuai dengan format MMSE

a. Tes Orientasi Waktu (5 poin). Berikan pertanyaan mengenai waktu. Klien tes MMSE,
klien harus mampu menyebutkan tanggal, bulan, tahun, nama hari, dan nama musim.

b. Tes Orientasi Tempat (5 poin). Berikan pertanyaan kepada klien sedang berada di
mana. Klien harus bisa menyebutkan jalan, kota/kabupaten, propinsi, dan negara.

c. Tes Registrasi (3 poin). Perawat menyebutkan 3 nama benda. Kemudian minta klien
untuk mengulanginya segera. Perawat harus mengatakannya sekaligus, jangan satu per
satu. Klien juga harus mengulanginya sekaligus, segera setelah perawat selesai
menyebutkan 3 nama benda.

d. Tes Perhatian (5 poin). Minta klien untuk menyebutkan kata, misalnya “DUNIA” dari
belakang. Kemudian minta klien untuk menyebutkan angka 100 dikurangi 7 dst sampai
5 kali.

e. Tes Mengingat kembali (3 poin). Minta klien menyebutkan 3 jenis benda yang telah
perawat sebutkan beberapa menit yang lalu (lihat poin c).

f. Tes Bahasa (2 poin). Tunjukan kepada klien tiga benda yang berbeda, misalnya jam
tangan, buku, dna pulpen. Kemudian minta klien untuk mneyebutkan nama benda tadi.

g. Tes Repetisi (1 poin). Minta klien untuk mengulangi frase “jika tidak, dan, atau tetapi”.

h. Tes Kemampuan Mengikuti Instruksi yang Kompleks.

1) Minta klien melaksanakan 3 tahap instruksi (3 poin). Misalnya, minta klien


mengambil kertas menggunakan tangan kanan, lalu minta klien melipat kertas
tersebut menjadi setengahnya, lalu minta klien meletakkan kertas itu di lantai.

2) Dalam selembar kertas, tulislah “tutup mata Anda”, dan minta klien mengikuti
instruksi ini (1 poin).

3) Minta klien menulis 1 kalimat (1 poin). Kalimat itu harus mengandung kata benda
dan kata kerja. Kalimat itu harus memiliki arti.

4) Minta klien meniru desain geometris, misalnya pentagon overlapping (1 poin).

Intreperasi hasil:
MMSE adalah tes yang menggunakan nilai maksimal 30 poin. Jika seseorang memiliki
nilai MMSE di bawah 23, maka kemungkinan orang tersebut mengalami Demensia, atau paling
tidak ada penurunan kognitif.
>23: Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 - 22: Kerusakan aspek fungsi mental ringan

<17: Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

Daftar Pustaka:
___.____.MMSE (Mini-Mental State Examination) https://scele.ui.ac.id/pluginfile.php/2702
61/mod_resource/content/1/Form%20MNA%2C%20GDS%2C%20MFS%2C
%20BBS%2C%20BI%2C%20MMSE.pdf pada 10 Septrmber 2015
___.____. Mini-Mental State Examination (MMSE). Diakses di http://www.sco.edu/asset
s/1813/course_5_b_handout.pdf pada 10 Septrmber 2015
Kurlowicz, Lenore. & Wallace, Meredith . (___).The Mini Mental State Examination (MMSE). Di
iakses di http://www.mountsinai.on.ca/care/psych/on-call-resources/on-
callresources/mmse.pdf pada 11 Septrmber 2015
Miller, C. A. (2012). Nursing for Wellnes in Older Adults. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai