Anda di halaman 1dari 10

TUGAS EKONOMI KOPERASI X

MENGIDENTIFIKASI KEWIRAUSAHAAN KOPERASI

DISUSUN OLEH
FEBRIAN GAZY ARRASYID
A1A019078
B (IESP)

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS
UNIVERSITAS MATARAM
2021
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
A. PENGERTIAN KEWIRAKOPERASIAN......................................................................
B. FUNGSI KEWIRAKOPERASIAN ................................................................................
C. TIPE KEWIRAKOPERASIAN.................................................................... ..................
D. TUGAS WIRAKOP, JIWA DAN SEMANGAT WIRAKOP ........................................
E. PRINSIP – PRINSIP INOVASI......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................


PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEWIRAKOPERASIAN
Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam usaha komperatif dengan
mengambil prakasa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh
pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata,serta
peningkatan kesejahteraan bersama.
Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut diperhatikan.
a.  Kewirausahan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara
komperatif. ini berarti kewirakopersian harus mempunyai keinginan untuk memajukan
organisasi koperasi.
b. Tugas utama kewirakoperasian adalah mengambil prakasa inovatif artinya berusaha
mencari ,menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama.
c. Wirakoperasi harus mempunyai keberanian mengambil resiko karena dunia penuh
dengan kepastian. Oleh karena itu dalam menghadapi situasi semacam itu diperlukan
seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan mengambil resiko.
d. Kegiatan wirakoperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi yaitu
anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
e. Tujuan utama setiap wirakoperasi adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota koperasi
dan meningkatkan kesejahteran bersama.
Wirakoperasi dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota manajer birokrat yang
berperan dalam pembangunan koperasi.
B. FUNGSI KEWIRAKOPERASIAN
Fungsi atau kegiatan wirakoperasi ,jenis kewirakoperasian dibedakan menjadi 3 hal yaitu
kewirakoperasian rutin,arbitrage dan inovatif.
1. Kewirakoperasian Rutin
Kewirakoperasian rutin berkaitan dengan berbagai kegiatan yang bersifat rutin
dalam organisasi usaha koperasi seperti produksi, pemasaran, personalia, keuangan,
administrasi, dan lain-lain. Program-program telah direncanakan, di organisasi, dan
dilaksanakan. Tugas wirakop hanyalah meluruskan atau mengendalikan sesuatu agar
berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan. Dalam pengertian lain, tugas
wirakop yang bersifat rutin berhubungan erat dengan alokasi faktor produksi. Dalam
alokasi sumberdaya kadang terjadi penyimpangan dari hal yang direncanakan semula,
danpenyimpangan ini perlu diluruskan. Jadi pada dasarnya kegiatan wirakop dalam hal
ini hanyalah menyelesaikan permasalahan yangterjadi dalam aktivitas rutin sehari-hari.
Kewirakoperasian rutin mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Kegiatan kewirakoperasian berhubungan dengan evaluasi dan koreksi bila terjadi
misalnya alokasi sumberdaya.
b. Menejer (wirakop) mempunyi informasi yang banyak tentang sumber daya, tujuan dan
resiko yang dihadapai.
c. Rendahnya ketidakpastian memungkinkan wirakop mampu memaksimumkan tujuan
(misalnya provit).
2. Kewirakoperasian Arbitrage
Kewirakoperasian arbitrasi berkaitan dengan keputusan-keputusan wirakop yang
diambil dari dua kondisi yang berbeda. Tuga sutama dari wirakop dalam hal ini mencari
peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda. Misalnya hargainput di
daerah A lebih murah dari pada daerah B, maka wirakop yang jeli akan mendatangkan
input dari daerah A bila hal itu relative lebih menguntungkan. Kondisi lain, bila harga
output di daerah C lebih tinggi dari pada daerah D maka wirakop yang jeli akan menjual
di daerah C sepanjang memberikan tambahan keuntungan.
3. Kemudian, untuk memperoleh keberhasilan dalam kondisi ini, wirakop haru
mempunyai informasi yang banyak tentang lingkungan dan pasar yang hendak dituju dan
memanfaatkan informasi ini untuk kemajuan koperasi.Kewirausahaan arbitrage
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
 Wirakop mempunyai informasi yang banyak tentang perbedaan harga barang tertentu
bila ia beli saat ini dan jual pada waktu yang akan datang.
 Inti kewira koperasian terdiri dari penemuan dan pelaksanaan peluang yang
menguntungkan yang sampai saat ini belum dikenali dan direalisasikan.
Kewira koperasian inovatif artinya mencari mamfaat dan menemukan sesuatu yang baru.
Wirakop yang inovatif bebarti wirakop yang selalu tidak puas dengan kondisi yang
diperoleh. Ia sangat diperlukan terutama pada kondisi dimana perusahaan atau koperasi
yang menghadapi masalah ketidakpastian yang serius dalam lingkungan yan dinamis.
C. TIPE KEWIRAKOPERASI
Kewirakoperasian dibagi menjadi empat tipe yaitu: kewirakoperasian anggota,
kewirakoperasian manajer, kewirakoperasian birokrat, dan kewirakoperasian katalis.
1. Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakop bila ia mampu menemukan
dan memanfaatkan peluang yang ada untuk petumbuhan koperasi. Tetapi
kemungkinan ini sangat lemah mengingat kebanyakan kemampuan anggota dalam
berinovasi masih sangat rendah dan keterbatasan hak bertindak karena setiap tindakan
harus memperhatikan anggota lainnya. Anggota koperasi di Indonesia pada umumnya
mempunyai tingkat pendidikan yang rendah sehingga tingkat kemampuan dalam
menemukan sesuatu yang baru sangat terbatas. Di samping itu, kendatipun anggota
mempunyai kemampuan yang tinggi tetapi motivasi untuk  berprestasi di bidang
koperasi akan menjadi sangat rendah sebab manfaat dari hasil inovasi anggota yang
dinikmati hanya sebagian kecil oleh anggota yang bersangkutan dan sebagian  besar
dinikmati oleh anggota lainnya, anggota potensial atau bahkan para persaing koperasi.
Dalam kondisi seperti ini, anggota yang rasional akan memanfaatkan peluang tersebut
untuk kepentingan diri sendiri dengan jalan bekerja di luar koperasi.
2. Kewirakoperasian Manajer
Pada koperasi yang mengangkat manajer sebagai pelaksana dan penanggungjawab
kegiatan operasional, koperasi tentu sangat mengharapkan perubahan yang
memberikan keuntungan.Tetapi kendala yang dihadapi oleh manajer adalah
keterbatasan-keterbatasan untuk bertindak. Keterbatasan ini karena manajer
disamping dibebani peningkatan pertumbuhan usaha koperasi tetapi juga dibebani
peningkatan pelayanan terhadap anggotanya. Kedua hal tersebut kadang terjadi
kontradiksi. Bila manajer manginginkan meningkatan pertumbuhan koperasi, maka
ia harus berorientasi ke pasar ekternal dan ini berarti mengurangi nilai pelayanan
terhadap anggotanya. Sebaliknya bila manajer menginginkan peningkatan pelayanan
terhadap anggota, maka ia tidak akan dapat meningkatkan pertumbuhan koperasi.
Dalam kondisi seperti ini kendatipun manajer mempunyai kemampuan dan motivasi
yang tinggi untuk mengembangkan organisasi koperasi, tetap saja ia menghadapi
hambatan yang besar yang harus dilewatinya
3. Kewirakoperasian Birkorat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pengembangan gerakan koperasi.Setiap kegiatannya memang diarahkan untuk
memacu perkembangan koperasi. Tetapi untuk melaksanakannya, ia terbelenggu oleh
aturan-aturan yang telah ditetapkan dan setiap turut campur,birokat tersebut dalam
organisasi koperasi belum tentu sesuai dengan keinginan anggota koperasi. Dengan
demikian, kendatipun mempunyai kemampuan dan kemauan yang tinggi dalam
mengembangkan koperasi, tetap saja kewirakoperasiannya terbatas.
4. Kewirakoperasian katalis
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap pengembangan
koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan organisasi
koperasi. Para katalis ini jelas mempunyai kemampuan yang tinggi dan motivasi yang
tinggi kendatipun insentif yang diterimanya kadang- kadang kecil. Di samping itu ia
juga mempunyai kebebasan bertindak karena ia berada di luar organisasi koperasi dan
tidak terikat oleh aturan- aturan organisasi tersebut. Seorang katalis biasanya adalah
seorang Altruis, yaitu orang yang mementingkan kebutuhan orang lain. Dalam
konteks ini, pada dasarnya seorang katalislah yang mempunyai kemampuan dalam
membantu pertumbuhan gerakan koperasi.
D. TUGAS WIRAKOP, JIWA DAN SEMANGAT WIRAKOP
a. TUGAS WIRAKOP
Tugas utama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya
berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi
kepentingan bersama (Drucker, 1988). Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada
saat memulai usaha tetapi juga pada saat usaha itu berjalan, bahkan pada saat usaha
koperasi berada dalam kemunduran. Pada saat memulai usaha agar koperasi dapat
tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada saat usaha koperasi berjalan,
agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha koperasi yang
sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lehih penting adalah tindakan inovatif pada
saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi). Pada saat itu wirausaha
koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru.
Wirausaha koperasi harus mempunyai keberanian mengambil risiko. Karena
dunia penuh dengan ketidakpastian, sehingga hal-hal yang diharapkan kadang-kadang
tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu dalam
menghadapi situasi semacam itu diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai
kemampuan mengambil risiko. Tentu saja pengambilan risiko ini dilakukan dengan
perhitungan-perhitungan yang cermat.
Pada koperasi risiko-risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian sedikit
terkurangi oleh orientasi usahanya yang lebih banyak di pasar internal. Pasar internal
memungkinkan setiap usaha menjadi beban koperasi dan anggotanya karena koperasi
adalah milik anggota. Oleh karena itu secara nalar tidak mungkin anggota merugikan
koperasinya. Kalaupun terjadi kerugian dalam kegiatan operasional, maka risiko
tersebut akan ditanggung bersama-sama, sehingga risiko per anggota menjadi relatif
kecil. Tetapi bila orientasi usaha koperasi lebih banyak ke pasar eksternal seperti
KUD,maka risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian akan mempunyai bobot yang
sama dengan risiko yang dihadapi oleh pesaingnya. Dalam kondisi ini tugas wirausaha
koperasi lebih berat dibanding dengan wirausaha koperasi yang lehih banyak
orilentasinya di pasar internal.
Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas
koperasi, yaitu anggota sebagai pemilik dan, sekaligus sebagai pelanggan.
Kepentingan anggota harus diutamakan agar anggota mau berpartisipasi aktif terhadap
koperasi. Karena itu wirausaha koperasi bertugas meningkatkan pelayanan dengan
jalan menyediakan berbagai kebutuhan anggotanya.
Tujuan utama setiap wirausaha koperasi adalah memenuhi kebutuhan nyata
anggota koperasi dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Tugas seorang wirausaha
koperasi sebenamya cukup berat karena banyak pihak yang berkepentingan di
lingkungan koperasi, seperti anggota, perusahaan koperasi, karyawan, masyarakat di
sekitarnya, dan lain-lain. Seorang wirausaha koperasi terkadang dihadapkan pada
masalah konflik kepentingan di antara masing-masing pihak. Bila ia lebih
mementingkan usaha koperasi, otomatis ia harus berorientasi di pasar eksternal dan
hal ini berarti mengurangi nilai pelayanan terhadap anggota. Sebaliknya bila
orientasinya di pasar internal dengan mengutamakan kepentingan anggota, maka yang
menjadi korban adalah pertumbuhan koperasi.
Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer, birokrat
yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli
terhadap pengembangan koperasi. Keempat jenis wirausaha koperasi ini tentunya
mempunyai kebebasan bertindak dan insentif yang berbeda-beda yang selanjutnya
menentukan tingkat efektivitas yang berbeda-beda pula.
b. Jiwa dan Semangat Wirakop
1. Tekat yang Kuat Untuk Memulai.
2. Ibarat sebuah bangunan gedung yang menjulang tinggi, tekad kuat untuk memulai
usaha menjadi pondasi dasar yang perlu anda tanamkan agar bangunan anda nisa
berdiri dengan kokoh.
3. Mulailah dari Bakat dan Minat yang Anda Miliki.
4. Ketika berpikir menjadi seorang enterpreneur anda tidak perlu takut dan bingung
untuk memilih ide bisnis yang paling sesuai dengan diri anda. Mulailah dari hal-
hal yang anda cintai.
5. Fokus dan Konsisten.
6. Untuk menjadi enterpreneur sukses memang tidak mudah. Terkadang waktu yang
cukup lama, serta tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Sehingga wajar adanya bila
banyak pelaku usaha yang akhirnya menyerah ditengah jalan sebelum akhirnya
mereka meraih kesuksesannya.
7. Belajarlah dari Kisah Para Pengusaha Sukses.
8. Terkdang para pemula butuh motivasi dari seseorang yang sudah berpengalaman
di bidang dunia usaha. Dengan belajar dari kisah perjalanan para pengusaha
sukses yang dulunya pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya.
9. Paksa Diri Anda dan Lakukan Sekarang Juga.
10. Keterampilan Merumuskan Masalah dan Mengambil Keputusan.
11. Sebagai seorang wirausaha, kita sering kali dihadapkan pada kondisi
ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti
ini.
12. Keterampilan Mengatur dan Menggunakan Waktu.
13. Para psikolog mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah
ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Sebab itu,
seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola
waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah
diganriskan.
14. Keterampilan Memahami, Mengerti, Berkomunikasi dan Berkomunikasi.
15. Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal
keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan
keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan
mengembangkan usaha.
E. PRINSIP – PRINSIP INOVASI
§  inovasi harus mempunyai tujuan dan sistematis yang dimulai dengan menganalisis
peluang.
§  Inovasi bersifat konseptual dan perseptual.
§   Agar efektif sebuah inovasi harus sederhana dan harus difokuskan.
§  Inovasi yang efektif harus dimulai dari kecil,tidak perlu muluk-muluk dan cobalah
melakukan sesuatu yang khas.
§   Inovasi yang berhasil harus mengarah pada kepemimpinan.
§  Jangan berlagak pintar.
§  Jangan mencoba mengerjakan terlalu banyak pekerjaan sekaligus.
§  Jangan coba-coba melakukan inovasi bagi masa depan.
§  Harus diingat bahwa inovasi adalah karya.
§  Agar berhasil, seseorang inovator harus membina kekuatannya.
§  Harus diingat, inovasi adalah dampak dalam perekonomian dan masyarakat.
 
DAFTAR PUSTAKA
http://portalkoperasi.blogspot.com/2014/10/pengertian-dan-fungsi-
kewirakoperasian.html
http://portalkoperasi.blogspot.com/2014/10/pengertian-dan-fungsi-
kewirakoperasian.html
https://id.scribd.com/document/387725774/tipe-kewirakoperasian
http://raveltglory.blogspot.com/2010/10/tugas-utama-wirausaha-koperasi.html
https://www.kompasiana.com/firasafira/585cd5b95c7b61da13a5ba32/
membangun-jiwa-dan-semangat-wirausaha
http://andisayunita.blogspot.com/2017/12/bab-13-ekonomi-koperasi.html

Anda mungkin juga menyukai