Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN, PENERAPAN MODEL REA DALAM DATABASE
HUBUNGAN

Disusun oleh:

Frasdio Ismail (1901103010091)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2022
Sistem Buku Besar dan Pelaporan

Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan peran penting dalam sistem informasi akuntansi (SIA)
perusahaan. Fungsi utama sistem buku besar dan pelaporan keuangan adalah mengumpulkan dan
mengorganisasi data yang berasal dari sumber-sumber berikut:

 Tiap-tiap subsistem siklus akuntansi yang menyediakan informasi mengenai transaksi rutin.
 Manajer keuangan yang menyediakan informasi mengenai aktivitas pendanaan dan investasi.
 Departemen anggaran yang menyediakan angka-angka anggaran.
 Manajer akuntansi yang menyediakan ayat jurnal penyesuaian.

Model sistem online buku besar dan pelaporan keuangan


Diagram konteks berikut menunjukkan arus data yang masuk/keluar ke/dari sistem buku besar dan pelaporan
keuangan.

Gambar 1 Diagram konteks sistem buku besar dan pelaporan keuangan


Dari sumber-sumber tersebut, siklus buku besar dan pelaporan keuangan melaksanakan aktivitas-aktivitas
berikut:

1. Memperbaharui saldo-saldo buku besar


2. Membukukan ayat jurnal penyesuaian
3. Menyusun laporan keuangan
4. Menyusun laporan manajerial
Gambar 2 Sistem online buku besar dan pelaporan keuangan

Sistem buku besar dan pelaporan keuangan tidak hanya menghasilkan laporan keuangan untuk pengguna
eksternal, tetapi juga menghasilkan laporan-laporan internal bagi para manajer.
Investor dan kreditor meminta laporan keuangan berkala serta informasi baru dengan media lainnya secara tepat
waktu untuk membantu menilai kinerja organisasi. Berbagai instansi pemerintah juga menetapkan persyaratan-
persyaratan khusus terkait informasi yang harus dilaporkan. Para manajer membutuhkan informasi mengenai
hasil operasi yang menjadi tanggung jawabnya secara rinci dan tepat waktu.
Gambar di atas mengilustrasikan sistem online buku besar dan pelaporan keuangan, memberikan penekanan
bahwa sistem buku besar dan pelaporan keuangan bukan hanya melayani pelaporan keuangan kepada pihak
luar, tetapi juga digunakan oleh berbagai pihak internal. Semua aktivitas siklus buku besar dan pelaporan
keuangan yang diilustrasikan di atas tergantung pada database terintegrasi.

Prosedur pengendalian dalam sistem buku besar dan pelaporan keuangan


Gambar 3 Ancaman dan prosedur pengendalian dalam sistem buku besar

Penggunaan database terintegrasi dalam sistem online buku besar dan pelaporan keuangan bisa menimbulkan
ancaman berupa data buku besar yang tidak akurat dan tidak valid. Ancaman data buku besar yang tidak akurat
dan tidak valid bisa diminimalisasi dengan berbagai prosedur pengendalian integritas pemrosesan data.
Pengendalian integritas pemrosesan data bisa meminimalisasi kesalahan input data ketika manajer keuangan
atau manajer akuntansi menginput ayat jurnal secara langsung ke dalam sistem.
Akses ke buku besar juga harus dibatasi. Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga hanya karyawan
pemilik otorisasi yang bisa melakukan perubahan data master. Apa saja yang bisa dilakukan oleh pengguna
(operator) sistem harus didefinisikan. Sebagai contoh, para manajer, meskipun diberi akses ke sebagian data
buku besar, sifatnya cukup read-only. Pengecekan atas perubahan data buku besar harus dilakukan secara rutin
untuk memelihara keakuratan database.
Penggunaan database terintegrasi dalam sistem online buku besar dan pelaporan keuangan juga memungkinkan
informasi keuangan terungkap tanpa melalui proses otorisasi. Salah satu prosedur pengendalian untuk
mengurangi risiko terungkapnya laporan keuangan sebelum waktunya adalah penggunaan pengendalian
otentikasi multifaktor dan pengamanan secara fisik. Tujuannya adalah membatasi akses ke buku besar. Buku
besar hanya bisa diakses oleh karyawan yang memang memerlukan akses untuk melaksanakan pekerjaan.
Prosedur pengendalian lainnya yang bisa memberikan proteksi agar informasi keuangan tidak terungkap ke
publik tanpa melalui proses otorisasi adalah enkripsi database. Dengan enkripsi, informasi tidak bisa dibaca
meskipun seseorang berhasil mengakses database.
Sistem online dengan database terintegrasi juga rentan dengan kehilangan dan kerusakan data master.
Pengendalian yang bisa diterapkan adalah prosedur pencadangan (backup) dan pemulihan bencana.
Gambar 4 DFD sistem buku besar
Penerapan Model REA dalam Database Hubungan

Model REA adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam
perancangan database SIA. Dalam model REA ditentukan: entity apa yang harus disertakan dalam database SIA
dan bagaimana susunan relationship antara entity dalam database SIA.
Figur 18-3 menggambarkan porsi penggajian atas aktivitas siklus SDM/penggajian. Pertukaran ekonomi dasar
melibatkan pemerolehan penggunaan waktu dan keterampilan tiap pegawai menerima slip gaji. Setiap eristiwa
Waktu Pengerjaan mencatat waktu seorang pegawai mulai dan mengakhiri pekerjaan pada satu hari tertentu.
Setiap peristiwa semacam itu harus ditautkan ke seorang pegawai tertentu dan superbisornya; namun, setiap
pegawai atau supervisor mungkin ditautkan ke banyak pristiwa berbeda. Sebuah slip gaji juga diterbitkan ke
seorang pegawai tertentu dan ditanda tangani oleh seorang kasir tertentu, tetapi setiap pegawai dan kasir
mungkin terhubung dengan banyak peristiwa mengeluarkan kas yang berbeda dari waktu ke waktu. oleh karena
itu figur ini menggambarkan hubungan antara agen dan peristiwa sebagai 1:N. Kardinalitas minimum pada sisi
agen hubungan tersebut selalu 1, kardinalitas minimum pada sisi peristiwa hubungan tersebut selalu 0.
Hubungan antara peristiwa waktu pengerjaan dan mengeluarkan kas tersebuat adalah 1:N dikarenakan
kebanyakan bisnis. Perusahaan membayar pegawai secara periodik, tetapi mencatat waktu pengerjaannya
harian. Oleh karena itu, setiap peristiwa mengeluarkan kas ditautkan ke banyak peristiwa waktu harian.

Aturan Untuk Mengombinasikan Diagram REA

Perhatikan bahwa diagram terintegritas (figurn 18-4) menggabungkan berbagai salinan entitas sumber daya dan
peristiwa, tetapi ia menyimpan berbagai salianan entitas agen. Ini memaksimalkan keterbacaan diagram REA
komprehensif dengan menghindari kebutuhan untuk memiliki garis hubungan melntas satu sama lain.
1. Menggabungkan entitas sumber daya yang berulang, dapat dilakukan dengan menggambarkan ulang
sebuah diagram REA untuk menempatkan sumber daya umum di antara peristiwa yang
memengaruhinya. dengen melakukannya, maka merefleksikan dualitas penting lainnya yang harus
digambarkan dalam sebuah model REA lengkap atas segala organisasi.
2. Menggabungkan entitas peristiwa yang berulang, pada kasus sumber daya penggabungan berbagai
peristiwa yang sama dapat meningkatkan hasil diagram REA komprehensif yang lebih mudah
dipahami. Oleh karena itu figur 18-4 menunjukkan bahwa peristiwa mengeluarkan kas dihubungkan ke
peristiwa menerima persediaan dan waktu pengerjaan. dalam figur ini dapat mengungkapkan perbedaan
penting di antara dua penggabungan tersebut. Penggabungan sumberdaya yang berulang tidak
memengaruhi kardinalitas, tetapi penggabungan perstiwa yang berulang dapat mengubah kardnalitas
minimum yang diasosiasikan dengan peristiwa lain serta berhubungan dengan peristiwa yang
digabungkan tersebut.
3. Memvalidasi ketepatan diagram REA terintegrasi, diagram REA terintegrasi harus memenuhi enam
aturan ini.

a) Setiap peristiwa harus ditautkan setidaknya ke satu sumber daya.


b) Setiap peristiwa harus ditautkan ke dua agen yang berpartisipasi dalam peristiwa tersebut.
c) Setiap peristiwa harus melibatkan pelepasan sumber daya yang harus ditautkan kesebuah peristiwa
yang melibatkan perolehan sumber daya.
d) Setiap sumberdaya harus ditautkan setidaknya ke satu peristiwa yang menaikkan sumber daya
tersebut dan setidaknya ke satu peristiwa yang menurunkan sumber daya tersebut.
e) Peristiwa A dapat ditautkan ke lebih dari satu peristiwa lainnya, tetapi tidak dapat ditautkan secara
bersamaan ke seluruh peristiwa lain tersebut, kemudian diagram REA harus menunjukkan bahwa
peristiwa A ditautkan ke minimum 0 atas masing-masing dari peristiwa lain tersebut.
f) Sebuah peristiwa dapat ditautkan ke salah satu dari sekelompok agen, tetapi tidak dapat ditautkan
secara bersamaan keseluruh agen, kemudian diagram REA harus menunjukkan bahwa peristiwa
tersebut ditautkan ke minimum 0 atas masing-masing dari agen tersebut.

Mengimplementasikan Diagram REA Dalam Database Relasional

Ada tiga langkah untuk mengimplementasikan diagaram REA pada database relasional:

1. Buatlah tabel untuk masing-masing entitas yang berbeda dalam diagram tersebut dan untuk
setiap hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many, M:N).
2. Menentukan atribut untuk setiap tabel.

 Mengidentifikasi kunci utama.


 Menentukan atribut lain ke tabel yang sesuai
 Data harga dan biaya
 Data kumulatif dan dapat dihitung

3. Menggunakan kunci asing untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-satu (one-to-


one, 1:1) dan (satu-ke-banyak, 1:N)

 Menggunakan kunci asing untuk mengimplementasikan hubungan 1:1


 Menggunakan kunci asing untuk mengimplementasikan hubungan 1:N
 Pengecekan kelengkapan

Menggunakan Diagram REA Untuk Memuat Informasi Dari Sebuah Database

Pada bagian ini, kita merujuk pada figur 18-4 dan table 18-1 untuk menunjukkan cara penggunaan keseluruhan
diagram REA untuk memfasilitasi pemuatan infomasi guna mengevaluasi kinerja.

1. Membuat jurnal dan buku besar, Kemunkinan dapat terjadi bahwa sejumlah elemen yang ditemukan dalam
SIA tradisional seperti jurnal,bukubesar dan informasi mengenai utang piutang hilang. kita akan lihatbahwa
informasi semacam itu, ia dapat peroleh melalui query yang sesuai.

2. Menghasilkan jurnal dari query, Jurnal menyediakan sebuah daftar kronologis transaksi. Maka, sebuah jurnal
penjualan dapat dihasilkan dengan menuliskan sebuah query yang merujuk pada kedua tabel untuk
menhitung jumlah penjualan yang dibuat dalam suatu periode tertentu.

3. Menghasilkan laporan keuangan, Sebuah diagram REA yang lengkap dapat juga digunakan sebagai panduan
penulisan query untuk menghasilkan informasi yang akan dimasukkan dalam laporan keuangan.

4. Membuat laporan manajerial, Model data REA memfasilitasi pembuatan banyaknya variasi laporan
manajerial karena ia mengintegrasikan data nonkeuangan dan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai