PENDAHULUAN
hidup. Kita terkadang mengalami kesulitan dalam membedakan dua hal tersebut,
karena dua hal tersebut selalu berjalan secara beriringan, bersama dan saling
volume serta jumlah sel secara irreversiabel atau tidak dapat kembali ke bentuk
organisme yang berupa perubahan bentuk dan ukuran sebagai akibat adanya
menuju keadaan yang lebih dewasa. Dalam kenyataannya kedua istilah tersebut
dan berkembang. Dalam hal ini yang digunakan adalah tanaman jagung dan
adalah mengamati secara langsung pada tanaman jagung dan kacang tanah yang
MATERI METODE
organisme dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 November 2013 pukul 09.00-
3.1. Materi
aqua bekas sebagai tempat menanam jagung dan kacang hijau, penggaris untuk
mengukur tinggi tanaman, panjang akar dan jumlah daun. Alat tulis untuk
mencatat hasil pengamatan. Menggunakan bahan yaitu biji kacang hiajau dan biji
3.2. Metode
yang pertama melubangi empat gelas aqua bekas pada bagian bawahnya agar air
dapat bersirkulasi dengan baik, mengisi gelas aqua bekas tersebut dengan kapas
basah sebagai media tanam. Minggu pertama menanam 2-3 biji jagung dan
kacang hiajau pada aqua bekas I. Minggu kedua menanam 2-3 biji jagung dan
kacang hijau pada aqua bekas II. Minggu ketiga menanam 2-3 biji jagung dan
kacang hijau pada aqua bekas III. Minggu keempat menanam 2-3 biji jagung dan
kacang hijau pada aqua bekas IV. Melakukan penyiraman pada setiap hari pada
jumlah daun.
BAB III
Keterangan : 1. Minggu I
2. Minggu II
3. Minggu III
4. Minggu IV
Tabel 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Jagung
5 Tinggi Tanaman
Panjang Akar
4
Jumlah Daun
3
0
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2013.
Ilustrasi 3 : Grafik Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Jagung.
dua minggu, tiga minggu dan empat minggu dadapatkan hasil yang berbeda.
Mulai dari jumlah daun minggu pertama sampai minggu ke empat, tinggi tanaman
dari minggu pertama sampai minggu keempat dan panjang akar dari minggu
pertama sampai minggu keempat. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung ini, tidak selalu bertambah, contohnya pada tinggi tanaman jagung minggu
pertama 8 cm dan minggu ke tiga hanya 5cm. Ini terjadi karena hormon yang
mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel. Hal ini sesuai dengan pendapat
selalu identik dengan jumlah yang terus bertambah karena pada pertumbuhan dan
dan pembelahan sel. Hal ini dipertegas oleh pendapat Salisbury dan Cleon (2002)
pemanjangan, dan diferensiasi sel. Hal ini sesuai pendapat Yandaru (2001) yang
bahwa hormon tumbuhan meliputi auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan
etilen Hormon auksin berfungsi pada pemanjangan dan diferensiasi sel. Hormon
yaitu intensitas cahaya, air, nutrisi, suhu atau kelembaban, dan oksigen. Peran
utama untuk respirasi. Air berfungsi untuk perkecambahan biji dan menjaga
2. Minggu II
3. Minggu III
4. Minggu IV
25
20
15
Tinggi Tanaman
Panjang Akar
10 Jumlah Daun
0
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
tanaman kacang hijau, kita dapat melihat pertumbuhan dari sebuah biji yang pada
antara dua keping bijinya, dari minggu keminggu panjang kacang hijau
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Selain itu, Istamar (2000)
juga menyatakan pada pembelahan mitosis, organisme yang tumbuh tidak akan
faktor dalam dan luar. Hal ini sesuai pendapat Salisbury dan Cleon (2002) yang
faktor lingkungannya. Hal ini dipertegas oleh pendapat Istamar (2003) yang
perkembangan, antara lain nutrisi yang terdiri dari senyawa kimia dan diperlukan
sebagai sumber energi, air dibutuhkan sebagai pelarut dan media dalam reaksi
3.1. Simpulan
hasil dari pembelahan sel, serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung dan kacang hijau khususnya dari waktu kewaktu
terjadi perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari jumlah daun, panjang akar
sipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu gen, cahaya matahari, suhu, udara,
3.1. Saran
Salibury, Frank B. Dan Cleon W. Ross. 2002. Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Insitut
Teknologi Bandung : Bandung.