Anda di halaman 1dari 7

Sholat yang difardlukan ada lima:(1) Sholat yang disunnatkan(11) ada lima: sholat dua hari raya, sholat

ada lima: sholat dua hari raya, sholat dua


gerhana (bulan/matahari) dan sholat istisqok (meminta hujan.
Sholat dhuhur: awal waktunya ketika matahari sudah tergelincir,(2) akhir
waktu sholat dhuhur ketika bayangan suatu benda sama panjang dengan Sholat sunnat yang mengikuti sholat fardlu (rowatib) ada 19 roka’at: dua
bendanya sesudah matahari tergelincir.(3) roka’at sebelum shubuh,(12) empat roka’at sebelum dhuhur dan dua
roka’at sesudahnya,(13) empat roka’at sebelum ashar,(14) dua roka’at
Sholat ashar: awal waktunya ketika bayangan suatu benda sudah lebih
sesudah maghrib,(15) dan tiga roka’at sesudah isyak, yang satu sebagai
panjang dari bendanya,(4) akhir waktu ashar ikhtiyar (baik)(5) sampai
sholat witir.(16)
bayangan dua kali panjang bendanya, dan waktu jawaz (masih
diperbolehkan) sampai terbenamnya matahari.(6) Tiga macam sholat sunat muakkad:(17) sholatul lail (sholat malam),(18)
sholat dluha,(19) sholat tarowih.(20)
Sholat maghrib: waktunya hanya satu, yakni terbenamnya matahai, dan
sekedar cukup waktu untuk mengumandangkan adzan, berwudlu, (Fasal): Syarat sholat yang dilaksanakan sebelum memasuki sholat ada lima
menutup aurat, lalu sholat maghrib, ditambah kira cukup untuk sholat lima hal: suci anggota badan dari hadats(21) dan dari najis,(22) menutup aurat
roka’at.(7) menggunakan pakaian yang suci,(23) berdiri di tempat yang suci,(24)
mengetahui bahwa sudah masuk waktu sholat,(25) dan menghadap ke
Sholat isyak: awal waktunya ketika mega merah sudah hilang, dan akhir
arah qiblat.(26)
waktu ikhtiyar sampai sepertiga malam, dan waktu jawaz (masih
diperbolehkan) sampai terbitnya fajar yang kedua.(8) Diperbolehkan tidak menghadap ke arah qiblat dalam dua keadaan: dalam
keadan khauf (ketakutan),(27) dan sholat sunnat dalam bepergian di atas
Sholat Shubuh: awal waktunya ketika sudah terbit fajar kedua, dan akhir
kendaraan.(28)
waktu ikhtiyar sampai ufuq timur kelihatan memerah, dan waktu jawaz
sapai matahari terbit.(9) (Fasal): Rukunnya sholat ada 18 macam: niyat,(29) berdiri bila mampu,(30)
takbirotul ihrom, membaca al Fatihah, dan Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
(Fasal): Syarat seseorang diwajibkan sholat ada tiga macam: beragama
termasuk ayat al Fatihah, ruku’ dengan tuma’ninah, berdiri dari ruku’ dan
Islam, sudah baligh, dan berakal sehat, ketiga-tiganya merupakan batasan
I’tidal dengan tuma’ninah, sujud dengan tuma’ninah, duduk di antara dua
taklif ( sudah dibebani hukum).(10)
sujud dengan tuma’ninah,(31) duduk akhir,(32) tasyahud (tahiyat) di
dalamnya,(33) mengucapkan sholawat kepada Nabi Muhammad saw. di
dalamnya,(34) salam yang pertama,(35) berniyat keluar dari sholat,(36) Bagi laki-laki mengangkat dan memisahkan dua siku-sikunya dari dua sisi
tertib sesuai dengan tata urutan rukun sholat sebagaimana yang telah kami pinggangnya (lempeng bhs. Jawanya),(55) mengempiskan perutnya terpisah
jelaskan.(37) dari kedua pahanya ketika ruku’ dan sujud,(56) mengeraskan suara pada
tempat yang seharusnya dibaca jahar, apabila mengingatkan di dalam sholat
Yang disunnatkan sebelum memasuki pelaksanaan sholat ada dua hal:
bertasbih,(57) aurat lelaki adalah bagian antara pusat dan dua lututnya.(58)
adzan dan iqomah.(38)
Wanita: mempertemukan (merapatkan) antara anggota badan yang satu
Yang disunnatkan sesudah masuk ke dalam sholat ada dua hal: tasyahud
dengan lainnya,(59) merendahkan suaranya ketika di hadapan laki-laki
awal,(39) dan qunut pada sholat shubuh,(40) dan dalam sholat witir di
ajnabie (bukan mahrom),(60) apabila memperingatkan sesuatu yang
separoh kedua dari bulam Romadlon.(41)
meragukan di dalam sholat dengan tashfiq,(61) dan seluruh tubuhnya

Sunnat hai-at dalam sholat ada 15 macam: mengangkat dua belah tangan menrupakan aurat, kecuali bagian wajah dan dua telapak tangannya,(62)

ketika bertakbirotul ihrom, ketika ruku’, dan ketika bangun dari ruku’,(42) dan bagi amat (wanita budak) auratnya sama dengan kaum lelaki.(63)

meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri,(43) bertawajjuh (membaca


(Fasal): Hal-hal yang membatalkan sholat ada 11 macam: berbicara dengan
do’a iftitah),(44) isti’aadzah (membaca ta’awudz),(45) menjaharkan
sengaja,(64) perbuatan (gerakan) yang banyak,(65) berhadats, terkena najis,
(mengeraskan) bacaan pada tempatnnya dan merendahkan suara (isror)
terbuka aurat, perubahan niyat,(66) membelakangi qiblat,(67) makan,
pada tempatnya,(46)
minum tertwa terbahak-bahak dan murtad.(68)

mengucapkan “aamiin”,(47) membaca surat al Qur’an sesudah al fatihah,


(Fasal): Jumlah roka’at sholat fardlu ada 17 roka’at meliputi: 34 kali sujud,
(48) bertakbir setiap kali bangun dan menunduk,(49) mengucapkan: "‫مسم ا مبر مل‬ 94 takbir, sembilan tasyahud, 10 kali salam, 153 kali tasbih. Jumlah seluruh
)50(, " ‫ ه كبّثمك محمك مم‬membaca tasbih dalam ruku’ dan sujud,(51) rukun sholat fardlu ada 126: sholat shubuh ada 30, sholat maghrib ada 42,

meletakkan dua tangan di atas dua paha ketika dudu, membuka tangan kiri sholat yang empat roka’at masing-masing 54 rukun.

dan menggenggam tangan kanan kecuali jari telunjuk, oleh akrena akan
Barang siapa yang tidak mapu berdiri dalam sholat fardlu, diperbolehkan
untuk memberikan isyarat dengan telunjuk ketika membaca syahadat,(52)
sholat dalam keadaan duduk, dan barang siapa tidak mampu duduk,
duduk iftiros untuk semua jenis duduk, dan tawarruk ketika duduk akhir,
diperbolehkan sholat sambil berbaring.(69)
(53) salam yang kedua.(54)
(fasal): Hal-hal yang tertinggal dari sholat ada tiga kategori: fardlu, sunnat,
(Fasal): Wanita berbeda dengan laki-laki dalam lima hal:
dan sunnat hai-at.
Yang fardlu: tidak dapat diganti dengan sujud sahwi (sujud karena Orang yang merdeka diperbolehkan menjadi makmum seorang budak, dan
kelupaan), tetapi apabila ingat dalam waktu yang dekat (segera) hendknya orang ayng sudah baligh boleh bermakmum kepada anak menjelang baligh,
dia mengerjakan lagi yang terlupa, dan sholatnya tetap dapat diteruskan, (79) tidak shah laki-laki bermakmum kepada wanita,(80) dan tidak boleh
kemudian dia melakukan sujud sahwi.(70) orang yang qorik (mampu membaca) bermakmum kepada yang ummi
(butahuruf).(81) Makum boleh sholat di mana saja di dalam masjid di mana
Yang sunnat (sunnat ab’adl): Tidak perlu diulangi setelah sudah
imam sholat di dalamnya, dan dia tahu sholatnya imam,(82) maka sudah
mengerjakan fardlu berikutnya, tetapi dia haurs sujud sahwii sebagai
mencukupi, selama tidak medahului imam, hal itu apabila makmum sholat
pengganti yang dilupakannya.(71)
di dalam masjid. Apabila makmum berada di luar masjid yang masih

Yang sunnat hai-at: Tidak usah diganti setelah ditinggalkan, dan tidak perlu berdekatan dengan masjid, dia tahu sholat imam, tanpa adanya

sujud sahwii karenanya.(72) pembatas(83) di sana, maka diperbolehkan.

Apabila orang ragu-ragu tentang sudah berapa jumlah roka’at yang sudah (Fasal): Bagi orang musafir (bepergian jauh) diperboelhkan mengqoshor

dilakukan, maka orang harus berpegang kepada apa yang meyakinkan, (meringkas) sholat yang roka’atnya empat(84) dengan lima macam syarat:

yakni yang lebih sedikit, lalu melakukan sujud sahwii.(73) kepergiannya bukan untuk perbuatan ma’siyat (dosa),

Sujud sahwii itu hukumnya sunnat,(74) dan tempatnya sebelum salam.(75) jaraknya minimal 16 farsah,(85) sholat yang diqoshor adalah sholat ada-an
(bukan qodlok) yang empat roka’at,(86) harus berniyat qoshor ketika
(Fasal): Ada lima waktu yang tidak diperbolehkan untuk melakukan sholat, melaksanakan takbirotul ihrom, dan tidak bermakmum kepada orang yang
kecuali sholat yang memiliki sebab: sesudah sholat shubuh sampai dengan mukim.(87)
terbit matahari, ketika saat-saat matahari terbit sampai sempurna dan
meninggi kira-kira setinggi tombak (lembing), ketika matahari persis di Diperbolehkan bagi orang musafir untuk menjamak (menyatukan dalam

tengah (kulminasi) sampai matahari tergelincir, sesudah sholat ashar sampai satu waktu) antara sholat dhuru dengan ashar di waktu yang dikehendaki,

matahari ternbenam, dan ketika mataahri terbenam sampai sempurna betul dan antara maghrib dengan isyak di waktu yang ia kehendaki.(88) Bagi

terbenamnya.(76) orang yang tidak bepergian jauh juga diperbolehkan menjamak antara dua
sholat di waktu awal (sholat pertama) dari keduanya.(89)
(Fasal): Sholat berjama’ah hukumnya sunnat muakkad,(77) dan bagi
makmum wajib berniyat bermakmum kepada imam, tidak demikan bagi (Fasal): Syarat orang diwajibkan melaksanakan sholat Jum’ah(90) ada

imam.(78) tujuh macam: Islam, baligh, berakal sehat, merdeka, laki-laki, sehat jasmani
dan mustauthin.(91)
Syarat pelaksanaan sholat Jum’ah ada tiga macam: tempat tersebut (Fasal): Sholat gerhana hukumnya sunnat muakkad, apabila sudah lewat
merupakan kota atau desa,(92) jumlah mencapai 40 orang terdiri dari orang tidak perlu diqodlok. Sholat gerhana matahari dan gerhana bulan sebanyak
yang wajib sholat Jum’ah,(93) bahwa waktunya masih ada,(94) apabila dua roka’at, setiap roka’at dua kali berdiri dengan memanjngkan bacaan di
sudah keluar waktu dhuhur atau tidak terpenuhinya persyaratan dimaksud, dalamnya dan dua ruku’ dengan memperpanjang tasbih dalam kedua ruku’
maka wajib melaksanakan sholat dhuhur. tersebut, dan tidak di dalam sujud. Sesudah sholat imam berkhotbah dua
kali.(107) dengan suara rendah ketika terjadi gerhana matahari dan suara
Yang difardlukan di dalam rangkaian sholat Jum’ah ada tiga macam: dua
keras ketika gerhana bulan.(108)
khotbah dalam keadaan berdiri dan duduk di antara keduanya,(95) sholat
dua roka’at,(96) dengan berjama’ah.(97) (Fasal): Sholat istisqok (meminta hujan) hukumnya sunnat.(109) Imam
(kepala negara) memerintahkan kepada masyarakat untuk bertaubat,
Sunnat hai-atnya ada empat macam: mandi dan membersihkan badan,
bersedekah, meninggalkan dari perbuatan dholim, berusaha untuk
memakai pakaian serba putih, memotong kuku, dan memakai wewangian.
memperbaiki hubungan dengan musuhnya, dan berpuasa selama tiga hari.
(98)
(110) Selanjutnya imam keluar bersama masyarakat pada hari ke empat

Disunnatkan diam ketika waktu khotbah,(99) bagi yang baru masuk masjid dengan berpakaian sederhana,(111) berlaku tenang/sopan dan merendahkan

dan imam masih berkhotbah, maka disunatkan sholat dua roka’at ayng diri,(112) melaksanakan sholat dua roka’at seperti sholat dua hari raya,(113)

ringan, lalu duduk.(100) kemudian berkhotbah sesudah selesai sholat,(114) memindahkan


selendangnya,(115) memperbanyak istighfar dan berdo’a,(116) berdo’a
(Fasal): Sholat Ied hukumnya sunnat muakkad,(101) sebanyak dua roka’at,
dengan do’a yang berasal dari rasulullah saw. yakni: " ‫ و ه‬,‫محلهما ج هلك مقاك كلمة‬
(102) pada roka’at pertama bertakbir sebanyak tujuh kali selain takbirotul
‫هلمك مقاك‬
ihrom, pada roka’at kedua bertakbir lima kali selain takbir ketika berdiri
dari sujud.(103) Berkhotbah sesudah sholat sebanyak dua kali, pada
‫ ( محلهما للمى محظما ب و وامك أ ومثكبمى محشم ا وبكم ألودميةأ‬117 )‫ و مل ا و غما أ‬, ‫ و دم ال و مبم‬,‫ملذ ب‬
khotbah pertama bertakbir sebanyak 9 kali, dan pada khotbah kedua
sebanyak tujuh kali.(104) ‫ ( محلهما مقثك غاقمك مضاقمك‬118 )‫محلهما ن محامثك و لالمثكأ‬,

Disunnatkan mengumandangkan takbir sejak terbenamnya matahari pada ‫ ( محلهما مقثك محضامع‬119 )‫مهك ملمك غم قك ابقمك جملوممأ د ئممك ىل مي محم يرأ‬ ,‫لثائمك مايئمك ماي مك‬
ّ ّ
malam Ied, sampai saat imam mulai sholat,(105) pada Iedul Adl-ha takbir
‫ ( محلهما ط بكحم مبكد و محمبمد ممر عهم و عم‬151 )‫و ه لثمك ممر محقمكيك أ‬
dilaksanakan setiap sesudah sholat fardlu, sejak dari shubuh hari Arofah,
sampai dengan ashar dari akhir hari tasyriq.(106)
‫ ( واميال لالمثك‬155 ), ‫وادك محثمك محلما‬
ّ ‫ ( محلهما ايبمى محثمك محماك‬151 )‫و محلثك مك يش ط طحمامكأ‬ (Fasal): Sholat khauf (dalam keadaan takut) ada tiga macam:

‫ و امشا لثمك ممر محمبم ممك‬,‫ممر باامك محسممك أ وايبمى ممر باامك ألكض‬ Pertama: musuh tidak berada di arah qiblat (di belakang), maka jama’ah
dibagi oleh imam menjadi dua bagian, satu bagian berdiri menghadap
) 153 )‫ الأك ل محسمك لالثك م ك ك أ‬, ‫ي شاله غ أ محلها طيك يستضالا طيك اثى غالكك‬
musuh (kelompok I) dan satu bagian membelakangi musuh (kelompok II),
imam sholat bersama dengan bagian yang membelakangi musuh (kelompok
(Yaa Allah jadikanlah air hujan sebagai minuman yang penuh rahmat, dan
II) satu roka’at, selanjutnya mereka (II) menyelesaikan sendiri, lalu
jangan Engkau jadikan sebagai minuman siksa, bukan sebagai pemusnah
menghadap ke arah musuh, lalu datang kelompok I sholat bersama imam
dan bukan pual sebagai cobaan, bukan penghancur dan bukan untuk
satu roka’at, lalu menyelesaikan sendiri, imam menunggu sehingga salam
menenggelamkan, yaa Allah, terhadap bukit, dan tanah, tetumbuhan dan
bersama kelompok I.(126)
lembah. Ya Allah, rubahlah kami kearah yang lebih baik, bukan kearah
kerusakan. Yaa Allah, berilah kami minum dari air hujan yang mampu Kedua: musuh berada di arah qiblat (di depan mereka), maka imam
merobah kesengsaraan kearah yang baik dan terpuji, dan pengembalaan mebentuk mereka menjadi dua shof, dan beliu bertakbirotul ihrom bersama
yang berlipat ganda, suatu kejadian yang hebat, menyeluruh, yang banyak, mereka, ketika beliau imam sujud, maka ikut sujud makmum salah satu shof
merata keseluruh bumi dengan nyata, selamanya sampai hari qiyamat. Ya (shof I), dan tetap berdiri shof yang lain untuk menjaga keselamatan
Allah, berilah kami minum dari air hujan, dan janganlah menjadikan kami mereka, ketika imam sudah bangun, maka shof berikutnya sujud dan
orang yang berputus asa menunggu datangnya hujan dari-Mu. Ya Allah, mengejar imam (untuk roka’at kedua).(127)
sesungguhnya penduduk ini, negeri ini dalam keadaan kesempitan dan
Ketiga: Dalam keadaan ketakutan ya(128)ng hebat dan perang berkecamuk,
kemelaratan, kami tidak mengeluh kecuali hanya mengeluh kepada-Mu. Ya
maka orang sholat dengan cara yang memungkinkan, mungkin sambil
Allah, tumbuhkanlah pertanian, dan perbanyak curahan air susu hewan
berjalan, atau berkendaraan, mungkin bisa menghadap ke qiblat mungkin
kami, dan turunkanlah kepada kami keberkatan dari langit dan tumbuhkan
membelakangi qiblat.
pula keberkatan dari bumi. Dan bebaskanlah dari kami balak (bencana) di
mana tidak ada yang mampu menghindarkannya selain Engkau. Ya Allah, (Fasal): Diharamkan bagi kaum lelaki memakai pakaian dari bahan sutera,
kami memohon ampunan-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, dan memakai cincin dari emas, dan hal itu dihalalkan bagi kaum wanita.
maka curahkanlah dari langit kepada kami air yang deras dan terus Emas yang sedikit atau banyak sama saja keharamannya bagi kaumlelaki.
menerus). Selanjutna mandi di telaga setelah air mengalir,(124) dan (129)
bertasbih ketika mennyaksikan guntur dan kilat.(125)
Apabila baju sebagian dari bahan sutera dan sebagian dari bahan katun atau ‫ وط اك مسمائك الت مكوع لثمهأ‬,‫ وق جئثك ك غب طحماك شال ك محهأ امحلها ط اك دسثك الاد طنسكيه‬,‫لذ به‬
bulu, maka diperbolehkan memakainya, selama bahan sutera tidak dominan.
‫ و المسم محمه‬,‫ وقمه التثمة محقمرب ولذ مبه‬, ‫ومحقمه بالتمك كومك‬
(130)

) ‫ بالتمك ميك‬,‫ منآ تب قمه ملثمك طلى جثتمك‬,‫ وجك ف ألكض ملر جثبامهأ ومحقمه بالتمك ألممر ممر ملذ بك‬,‫قربه‬
(Fasal): Hal-hal yang wajib dilakukan terhadap mayit ada empat macam:
memandikannya, mengafaninya (membungkus), melakukan sholat atasnya, 139 )‫( اكنما محما ل أ‬Ya Allah, inilah hamba-Mu putera dua hamba-Mu, dia
dan menguburkannya.(131) keluar dari kenikmatan dunia dengan segala keluasannya, dan segala yang
dicintai dan yang mencintainya, menuju ke kegelapan kubur dengan segala
Ada dua jenis mayit yang tidak perlu dimandikan dan disholati untuk
apa yang ia temui. Ia bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau satu-
keduanya: mati syahid dalam pertempuran melawan kaum musyrikin,(132)
satunya tanpa sekutu bagi-Mu, dan Muhammad adalah hamba-Mu dan
dan janin yang dilakhirkan karena keguguran dalam keadaan meninggal,
utusan-Mu. Engkau Maha Mengetahui tentang dia dari pada kami. Ya
yang belum mengeluarkan suara tangisan.(133)
Allah, sesungguhnya dia turun karena-Mu dan Engkau yang terbaik sebagai
Dimandikan mayit dengan witir (ganjil), diawali dengan air bercampur tempat turun. Maka ia sangat membutuhkan rahmat-Mu, dan Engkaulah
dedaunan yang digiling (sidir), diakhiri dengan air bercampur kapur barus. yang Maha kaya (mampu) untuk menghidarkan dari siksa. Dan sungguh
(134) kami datang kepada-Mu penuh harap kepada-Mu agar diberikan syafa’at
baginya. Ya Allah, bila dia orang yang baik, maka tambahlah kebaikannya,
Dan dikafani sebanyak tiga lapis dengan kain putih, tanpa baju dan surban.
dan apabila dia jahat, maka bebaskanlah dari kejahatan itu. Dan
(135).
pertemukanlah dia dengan rahmat dan ridlo-Mu. Selamatkanlah dia dari

Ditakbirkan sebanyak empat kali (dalam sholat),(136) membaca al Fatihah fitnah kubur dan siksanya. Luaskanlah kuburnya, jauhkanlah himpitan bumi

sesudah takbir pertama,(137) membaca sholawat kepada Nabi saw. sesudah dari tubuhnya, dan pertemukanlah dengan rahmat-mu keamanan dari siksa-

takbir kedua,(138) berdoa’ untuk mayit sesudah takbir ketiga dengan Mu, sampai Engkau bangkitkan nati, selamat sampai masuk surga-Mu,
berkat rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Pemurah lagi Penyayang).
ucapan: " ‫ ىل ظلممة‬,‫ ودب به وانبّكؤه الاهك‬,‫ يراج مر َك ْو ل حم ياك و هتك‬,‫محلها لذ لب و بر لب يك‬

‫محقمرب وممك مل قامهأ امك يشمه ا‬ Sesudah takbir keempat mengucapkan: " ‫ و غالما‬,‫محلهما مامثمك امجاه و تالتثمك ب م ه‬

)140( ‫( محثمك ومحمهأ‬Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami untuk


‫ واميى اللما مبه مثّمكأ محلهما طيمه ميال مبك واميى يرم‬,‫ وا دمم لبم وك م محك‬,‫طحممه ط اميى ومن مشايك محمك‬
menrima pahala dia, dan janganlah Engkau timpakan fitnah kepada kami
‫مثماو ل هبأواصمبم القم طلى كلتمك واميى غم ملر‬
sesudah di tiada, ampunilah kami dan dia), salam sesudah berdo’a pada
takbir ke empat.(141)

Menguburkan di dalam liang lahat menghadap ke arah qiblat,(142) dan


ditarik dari arah kepalanya dengan lembut (pelan-pelan),(143) orang yang
memasukkan ke dalam liang lahat mengucapkan: "‫بسما ا‬

) 144 )‫( للمى ملمة ك م ل ا صملى ا لالمه و ماّل "أ‬Dengan nama Allah, sesuai dengan

agama Rasulillah saw.), meletakkan jenazah dengan posisi miring


menghadap qiblat setelah liang kubur digali sampai dalam dan sesuai
dengan ukuran panjang.(145) ratakanlah pekuburan, dan janganlah didirikan
bangunan, dan jangan diplester.(146)

Tidak berdosa orang menangisi mayit,(147) dengan tanpa meratap dan


menyobek saku baju.(148) Berta’ziyah kepada keluarganya selama tiga hari
sesudah pemakaman.(149)

Tidak diperbolehkan mengubur dua jenazah dalam satu liang kubur, kecuali
karena sangat diperlukan.(150)

Anda mungkin juga menyukai