Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA

MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

Satuan Acara Pembelajaran

Hari/tanggal : Jumat, 03 juni 2022


Tempat : jl. Dr Murjani Gg Hidayah
Kota Palangka Raya
Waktu : 08.00 - selsesai
Sasaran : Lansia kelurahan pahandut RT 003
Materi : Pendidikan Kesesehatan Hipertensi

A. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit diharapkan klien mampu
memahami tentang hipertensi
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien
mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
c. Menyebutkan factor resiko terjadinya hioertensi
d. Menyebutkan pencegahan dan pengandalian hipertensi
e. Mampu menjelaskan cara pengobatan tradisonal dan terapi obat
B. Sasaran
Lansia kelurahan pahandut RT 003
C. Materi
1) Pengertian hipertensi
2) Tanda dan gejala
3) Factor resiko terjadinya hipertensi
4) Pencegahan dan pengandalian hipertensi
5) Cara pengobatan tradisional dan terapi obat
D. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Demonstrasi
E. Setting
1) Setting waktu
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab Kata-
b. Memperkenalkan diri salam kata/
c. Menyampaikan tentang b. Mendengarkan kalimat
tujuan pokok materi dan menyimak
d. Meyampakaikan pokok c. Bertanya
pembahasan mengenai
e.  Kontrak waktu perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang
jelas

2. Pelaksanaan 35 Kegiatan inti penyuluhan : a. Menyimak dan PPT dan


menit memperhatikan leaflet
a. Pengertian hipertensi
penyuluhan
b. Tanda dan gejala
b. Menanyakan
c. Factor resiko terjadinya
hal-hal yang
hipertensi
belum jelas
d. Pencegahan dan
pengandalian hipertensi
e. Cara pengobatan
tradisional dan terapi
obat

3 Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi Memperhatikan


b. Menyampaikan dan menjawab
kesimpulan materi salam
c. Mengakhiri pertemuan
dan menjawab salam

F. Media
1) Leaflet
G. Evaluasi
1) Sebutkan pengertian Hipertensi ?
2) Sebutkan tanda dan gejala?
3) Sebutkan factor resiko hipertensi ?
4) Sebutkan pencegahan dan pengandalian ?
5) Sebutkan cara pengobatan hipertensi ?

Referensi

Aris, S. 2019. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari
Mediatam.

Armilawaty. 2018. Hipertensi dan Faktor Resiko Dalam Kajian Epidemiologi. Bagian
Epidemiologi FKM UNHAS http//ridwanamiruddin. com/2007/12/08 hipertensi-dan-
faktor-risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/.

Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2017. Understanding Health Promotion.
Victoria, Australia : Oxford University Press.

Notoadmodjo, Sukidjo. (2019). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Renika Cipta : Jakarta.

Lampiran Materi
HIPERTENSI
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
“Hipertensi atau Tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana
tekanan darah tinggi meningkat secara jangka waktu yang lama, lebih dari 150/90
mmHg pada kondisi istirahat. Untuk menegakkan diagnosis hipertensi dilakukan
pengukuran tekanan darah minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu”
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini
dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa
sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian
Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi
darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang berada dalam
tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa
keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan semakin
sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin tinggi
Hipertensi dapat diketahui dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan
darah. Setidaknya, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah,
termasuk tekanan darah setiap lima tahun sekali.

B. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI


Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul,
antara lain:
1. Sakit kepala;
2. Lemas;
3. Masalah penglihatan;
4. Nyeri dada;
5. Sesak napas;
6. Aritmia; dan
7. Adanya darah dalam urine.

C. FAKTOR RESIKO HIPERTENSI


Seiring bertambahnya usia, seseorang akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi
untuk mengalami hipertensi. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko
hipertensi yaitu:
1. Berusia di atas 65 tahun.
2. Konsumsi makanan tinggi garam berlebihan.

3. Kelebihan berat badan atau obesitas.

4. Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.

5. Kurang asupan buah dan sayuran.

6. Jarang berolahraga.

7. Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.


8. Mengonsumsi minuman beralkohol.

D. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI


Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:
1. Mengonsumsi makanan sehat.
2. Batasi asupan garam. 
3. Mengurangi konsumsi kafein yang berlebihan.
4. Berhenti merokok.
5. Berolahraga secara teratur.
6. Menjaga berat badan.
7. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

E. CARA PENGOBATAN HIPERTENSI


1. TRADISONAL
a. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan diambil airnya
diminum pagi dan sore hari
Metode:
1) Buah mentimun
2) ½ kg buah mentimun dicuci bersih
3) Dikupas kulitnya kemudian diparut
4) Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
5) Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari
b. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal
satu gelas diminum pagi dan sore
Metode:
Cara yang paling mudah untuk menggunakan daun salam sebagai obat
hipertensi adalah dengan merebusnya di mana anda hanya membutuhkan 40
gram daun salam dan air sebanyak 800 cc. Jika anda sudah memiliki kedua
bahan tersebut maka selanjutnya adalah dengan mengolahnya dengan cara
merebus daun salam ke dalam 800 cc air . tunggu hingga air menguap dan
menyisakan 400 cc air rebusan daun salam saja. Lalu minum 2 kali pagi dan
sore hingga darah tinggi membaik jangan lupakan menerapkan pola hidup
sehat.

2. TERAPI OBAT
Diuretik : Chlorthalidon, Hydromax, Lasix, Aldactone, Dyrenium Diuretic
bekerja melalui berbagai mekanisme untuk mengurangi curah jantung dengan
mendorong ginjal meningkatkan ekskresi garam dan airnya. Sebagai diuretik
(tiazid) juga dapat menurunkan TPR.
Penghambat enzim mengubah angiostensin II atau inhibitor ACE berfungsi
untuk menurunkan angiostenin II dengan menghambat enzim yang diperlukan
untuk mengubah angiostenin I menjadi angiostenin II. Kondisi ini menurunkan
darah secara langsung dengan menurunkan TPR, dan secara tidak langsung dengan
menurunakan sekresi aldosterne, yang akhirnya meningkatkan pengeluaran natrium
Lampiran Leaflet

Anda mungkin juga menyukai