Anda di halaman 1dari 3

Nama : Desy Novita Lumbantoruan

NIM : 4163240005

Jurusan : Fisika Nondik'16

Jawaban Ujian Akhir Semester

Senin, 23 Mei 2022

2. Pengertian-pengertian serta pengaplikasiannya Nano Partikel, Nano Komposit, dan Nano


Clay

A. Nano partikel : nano dalam terminologi ilmiahberarti satu per satu milyar (0,000000001).
Satu nanometer adalah seper seribu mikrometer, atau seper satu juta milimeter, atau Seper satu
milyar meter. Jika panjang pulau jawa dianggap satu meter, maka Diameter sebuah kelereng
kira-kira sama dengan 10 nanometer .Nanosains didefinisikan sebagai studi tentang fenomena
dan manipulasi Bahan pada skala molekuler dan makromolekuler, dimana sifatnya berbeda
secara Signifikan dari bahan yang berada di skala yang lebih besar. Nanoteknologi
Didefinisikan sebagai desain, karakterisasi, produksi dan penerapan struktur, Perangkat dan
sistem dengan mengontrol bentuk dan ukuran pada skala nanometer.

Pengaplikasian nano partikel : Pembentukan nanopartikel dengan keteraturan yang tinggi dapat
Menghasilkan pola yang lebih seragam dan ukuran yang yang seragam pula. Kebanyakan
penelitian telah mampu menghasilkan nanopartikel yang lebih bagus Dengan menggunakan
metoda-metoda yang umum digunakan, seperti: Kopresipitasi, sol-gel, mikroemulsi,
hidrotermal/solvoterma, menggunakan cetakan (templated synthesis), sintesis biomimetik,
metode cairan superkritis, dan sintesis Cairan ionik. Pada makalah ini, akan difokuskan pada
metoda kimia basah (wet Chemical method).

B. Nano komposit : Nano-komposit sendiri merupakan salah satu jenis komposit. Nano-
komposit merupakan perkembangan dari material komposit yang memanfaatkan teknologi
nanomaterial.

Untuk contoh aplikasinya sendiri seperti yang sudah dijelaskan di atas yaitu dapat
dimanfaatkan untuk teknologi pengemasan makanan. Dengan menggunakan nanomaterial
sebagai material utamanya, kemasan akan memiliki properti yang jauh lebih baik dari properti
yang bukan nanomaterial. Dan ini sangat berpegaruh terhadap daya tahan dari kemasan itu
sendiri. Selain itu, bila nanomaterial tersebut memiliki sifat antimikrobial juga, maka
nanokomposit ini juga akan berperan sebagai surface biocides.

C. Nano clay : Dewasa ini lempung (clay) sudah Digunakan sebagai penguat pada material
Komposit. Penambahan clay dalam polimer Biasanya bertujuan untuk meningkatkan sifat
Mekanik seperti kuat tarik, modulus kekakuan Dan meningkatkan daya tahan tembus oksigen
. Penambahan clay Yang berukuran nano dalam matriks polimer Dapat meningkatkan kekuatan
sifat material Polimer dalam bentuk komposit nanoclay-Polimer. Meningkatnya sifat mekanik
pada Komposit tersebut sangat bergantung pada Pendispersian partikel nanoclay dalam matrik
Polimer serta kompatibilitasnya. Secara Konvensional, nanoclay sudah lama digunakan
Sebagai filler (bahan tambahan) dalam produk Seperti cat, komposit, kosmetik bahkan secara
Tersendiri nanoclay sudah digunakan sebagai Pelumas pada penggalian minyak bumi dan
Pemutihan/pemucatan pada minyak goreng.

Dalam pembuatan komposit berbasis Polimer- nanoclay ini, faktor utama yang Menentukan
keberhasilan dalam peningkatan Sifat material adalah pendispersian nanoclay Dalam matrik
polimer yaitu masuknya molekul Polimer diantara lapisan silikat sehingga Nanoclay ini akan
terdistribusi secara acak ke Dalam matrik polimer.

5. Performa komposit

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi performa Fiber-Matrik Composites


antara lain :

A. Faktor Serat Serat adalah bahan pengisi matrik yang digunakan untuk dapat memperbaiki
sifat dan struktur matrik yang tidak dimilikinya, juga diharapkan mampu menjadi bahan
penguat matrik pada komposit untuk menahan gaya yang terjadi.

B. Faktor Matrik Matrik dalam komposit berfungsi sebagai bahan mengikat serat menjadi
sebuah unit struktur, yang melindungi dari perusakan eksternal, meneruskan atau
memindahkan beban eksternal pada bidang geser antara serat dan matrik, sehingga matrik dan
serat saling berhubungan. Bahan polimer yang sering digunakan sebagai material matrik dalam
komposit ada dua macam adalah termoplastik dan termoset.

Klasifikasi Komposit

Sebagai material yang baru, setiap orang yang berkutat di bidang konstruksi sangat berharap
bahwa kualitasnya mampu bersaing dengan material baku. Hal tersebut juga berdampak pada
nilai yang lebih bermutu. Umumnya, komposit akan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis
berdasarkan jenis penguatnya, antara lain:

• Komposit fiber yang terbuat dari material serat dalam menopang konstruksi. Oleh sebab
itu, bahan bakunya harus benar-benar diperhitungkan.
• Komposit partikel yang dihasilkan dari penguat berupa partikel atau serbuk dalam
rangka meningkatkan kekokohan sebuah material.
• Komposit struktural berasal dari bahan penguat berupa lembaran.

3. Pengolahan material yang saya ketahui untuk mendapatkan nano partikel adalah sebagai
berikut:

Metode sintesis nanopartikel secara garis besar diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu
metode fisika dan metode kimia. Namun, dalam perkembangannya, untuk mengikuti prinsip-
prinsip Green Synthesis maka nanopartikel juga dapat disintesis dengan metode biologi. Dalam
artikel ini akan dibahas mengenai cara sintesis nanopartikel secara fisika khususnya metode
Ball Milling dan Laser Ablation. Metode kimia yang dibahas antara lain Polyol Process,
Chemical Precipitation Method dan Sol-Gel Method. Sedangkan untuk metode biologisnya
yaitu dengan menggunakan tumbuhan dan mikroorganisme.

Anda mungkin juga menyukai