HASIL MOT KELOMPOK 2 - Perbaikan
HASIL MOT KELOMPOK 2 - Perbaikan
studi kasus
PENDAPATAN PETANI kelapa sawit
DI KABUPATEN ROKAN HULU
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami
bisa menyelesaikan Tugas Studi Kasus dengan menitik beratkan pada masalah “DAMPAK HARGA
SAWIT PADA TINGKAT PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN ROKAN HULU“ ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi dan kerjasama teman-teman terutama
teman satu kelompok kami dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa kami merupakan manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna. tidak
terkecuali dengan tugas kelompok kami ini.
Kami telah menyusun tugas studi kasus ini dengan kamampuan dan sarana yang kami miliki
dengan segala kelebihan dan kekuranggannya, dan tentunya hasil dari kelompok kami jauh dari
kata sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman serta
semua pihak.
Aceh, 09 Nopember 2019
Kelompok II
Halaman | i
Dampak Harga Sawit Pada Tingkat Pendapatan Petani di Kab. Rokan Hulu, Riau
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………… i
Daftar Isi………………………………………………………………………………. ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan Latihan……………………………………………………………………. 2
Bab II Permasalahan Dan Isu Strategis……………………………………………….. 3
2.1 Permasalahan……………………………………………………………………… 3
2.2 Isu Strategis……………………………………………………………………….. 3
Bab III Program, Kegiatan, Dan Pendanaan………………………………………….. 5
3.1 Program dan Kegiatan……………………………………………………………. 6
3.2 Pendanaan Program dan Kegiatan………………………………………………… 8
Bab IV Rekomendasi…………………………………………………………………. 9
Halaman | ii
Dampak Harga Sawit Pada Tingkat Pendapatan Petani di Kab. Rokan Hulu, Riau
BAB I
PENDAHULUAN
Halaman | 1
Studi Kasus Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kab. Rokan Hulu, Riau
Berdasarkan data BPS tahun 2010 sampai dengan tahun 2018 nilai IPM di Kabupaten
Rokan Hulu cenderung meningkat dari tahun ke tahun, namun angka tersebut masih
dibawah angka IPM di tingkat provinsi dan nasional. Rendahnya kualitas Sumber Daya
Masyarakat (SDM) di Kabupaten Rokan Hulu sangat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti
tidak ratanya penyebaran guru, rendahnya kualifikasi pendidikan guru, sarana dan
prasarana yang kurang memadai, serta kurangnya guru yang menguasai keahlian menjadi
andil dalam rendahnya tingkat pendidikan. Hal lain yang perlu diperhatikan untuk
meningkatkan kualitas SDM khususnya petani sawit adalah dengan memberikan
pembekalan berupa keahlian dan keterampilan mengolah serta memasarkan produk
turunan dari pohon kelapa sawit. Pendidikan dan keterampilan yang memadai diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan dan nilai tambah bagi petani sawit di Kabupaten Rokan
Hulu. Untuk mempercepat akselerasi tingkat pendidikan dan keterampilan petani sawit,
Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten Rokan hulu, dan swasta
beserta seluruh elemen pendidikan dan masyarakat harus bekerja keras dan cerdas dengan
menghadirkan program dan kegiatan yang fokus dalam meningkatkan kualitas SDM.
Halaman | 2
Studi Kasus Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kab. Rokan Hulu, Riau
BAB II
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
2.1 Permasalahan
Dari data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) angka ekspor CPO
Indonesia pada kurun waktu tahun 2000 – 2018 menunjukkan peningkatan. Namun
peningkatan ekspor CPO tidak diikuti oleh baiknya harga CPO global, sehingga hal ini
menyebabkan menurunnya pendapatan petani kelapa sawit Indonesia, salah satunya di
Kabupaten Rokan Hulu Riau. Selain pengaruh harga ditingkat global, penyebab utama
menurunnya nilai pendapatan petani sawit lebih disebabkan oleh harga beli ditingkat petani
sawit masih rendah. Rendahnya harga di tingkat petani sawit tersebut, disebabkan karena
kurang pengetahuan dan keterampilan petani sawit dalam mengolah produk dari pohon
kelapa sawit itu sendiri. Belum banyaknya hasil pengolahan sawit seperti kerajinan, bio
solar, bio gas dan pupuk organik membuat petani sawit tidak mampu meningkatkan nilai
tambah yang ada pada pohon kelapa sawit. Sebagai contoh petani sawit belum memiliki
kemampuan mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi CPO, selain itu petani tidak
dapat langsung menjual TBS tersebut ke PKS melainkan harus melalui pengepul.
Berdasarkan data BPS tahun 2018 rendahnya tingkat pendapatan petani kelapa sawit
berdampak juga kepada meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran serta
rendahnya tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Rokan Hulu.
Dari data yang di keluarkan BPS pada tahun 2018 jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Rokan Hulu meningkat sebesar 0,4% atau 3.040 penduduk di bandingkan tahun 2017.
meningkatnya tingkat kemiskinan tersebut sebagai salah satu dampak dari meningkatnya
angka pengangguran terbuka di Kabupaten Rokan Hulu. Berdasarkan data BPS angka
pengangguran di Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2019 mencapai 6,17% atau 641.208
jiwa atau naik 15,2% dibandingkan tahun 2018. Angka pengangguran yang terus
meningkat salah satu faktor penyebabnya adalah penduduk di Kabupaten Rokan Hulu saat
ini sangat mengandalkan pendapatannya dari berkebun Kelapa Sawit.
Berdasarkan data BPS terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Rokan Hulu periode
tahun 2010-2018 dapat disimpulkan bahwa IPM Kabupaten Rokan Hulu terus mengalami
Halaman | 3
Studi Kasus Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kab. Rokan Hulu, Riau
peningkatan, namun angka IPM tersebut masih di bawah angka IPM Nasional dan Provinsi.
Data IPM tersebut dapat dilihat pada Grafik 1.
80
75
NILAI IPM
70
65
60
55
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Indonesia 66.53 67.09 67.7 68.31 68.9 69.55 70.18 70.81 71.39
Provinsi Riau 71.13 71.61 72.36 73.02 73.4 73.75 73.99 74.45 74.84
Rokan Hulu 63.59 64.2 64.99 66.07 67.02 67.29 67.86 68.67 69.36
TAHUN
Selain itu, berdasarkan hasil analisa menggunakan metode pohon masalah dapat
disimpulkan bahwa salah satu isu strategis pada permasalahan pendapatan petani kelapa
sawit di Kabupaten Rokan Hulu adalah tenaga pengajar (penyuluh dan instruktur) atau guru
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Halaman | 4
Studi Kasus Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kab. Rokan Hulu, Riau
Gambar 2. Akar masalah
Halaman | 5
Studi Kasus Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kab. Rokan Hulu, Riau
BAB III
PROGRAM, KEGIATAN, DAN PENDANAAN
Tabel 1. Rancangan Program, Kegiatan dan Anggaran pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
No Program Kegiatan Tahun
2021 2022 2023 2024 2025
1 Program Pendidikan Formal Khusus Guru Beasiswa Sarjana 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
Beasiswa Magister 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000
2 Program Studi Banding Pendidikan Studi Banding
Sistem Pendidikan
500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000
Sekolah
Halaman | 6
Studi Kasus Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kab. Rokan Hulu, Riau
Tabel 2. Rancangan Program, Kegiatan dan Anggaran pada Dinas Perkebunan dan Peternakan
TAHUN
No Program Kegiatan
2021 2022 2023 2024 2025
1 Program Pendidikan Beasiswa Sarjana 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
Formal Khusus Penyuluh
dan Instruktur Perkebunan Beasiswa Magister 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000
2 Program Studi Banding Studi Banding
Penyuluhan dan Istruktur Sistem
Perkebunan Penyuluhan Budi
Daya dan 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000
Pengolahan
Produk Kelapa
Sawit
3 Program Peningkatan Kegiatan Pelatihan 500,000,000 517,500,000 535,612,500 554,358,938 573,761,500
Kesejahteraan Petani Petani dan Pelaku
agribisnis
Tabel 3. Rancangan Program, Kegiatan dan Anggaran pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
TAHUN
No Program Kegiatan
2021 2022 2023 2024 2025
1 Program Pendidikan Formal Beasiswa Sarjana 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
Khusus Penyuluh dan Instruktur
Beasiswa Magister 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000
2 Program Studi Banding Studi Banding
Penyuluhan Sistem
Penyuluhan
500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000
Pengolahan dan
Pemasaran Hasil
Kelapa Sawit
3 Program Peningkatan Kapasitas Pengembangan 500,000,000 517,500,000 535,612,500 554,358,938 573,761,500
IPTEK Sistem Produksi dan inovasi
industri kreatif
Peningkatan SDM
Pelaku Industri
Agro dan
penerapan
industri bersih 500,000,000 517,500,000 535,612,500 554,358,938 573,761,500
4 Program Pengembangan Industri Pemanfaatan
Kecil dan Menengah sumber daya bagi
industri kecil dan
menengah 500,000,000 517,500,000 535,612,500 554,358,938 573,761,500
Peningkatan
Kapasitas
Pengrajin IKM 500,000,000 517,500,000 535,612,500 554,358,938 573,761,500
Peningkatan
kemampuan
industri agro
berbasis teknologi
500,000,000 517,500,000 535,612,500 554,358,938 573,761,500
5 Program Peningkatan Pembinaan
Kemampuan Teknologi Industri kemampuan
Teknologi Industri 500,000,000 517,500,000 535,612,500 554,358,938 573,761,500
Penyediaan
mesin/ peralatan
bagi industri kecil
dan menengah
(IKM) 500,000,000 517,500,000 535,612,500 554,358,938 573,761,500
TOTAL ANGGARAN 5,500,000,000 3,622,500,000 3,749,287,500 3,880,512,563 4,016,330,502
Halaman | 7
Studi Kasus Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kab. Rokan Hulu, Riau
3.2 Pendanaan Program dan Kegiatan
Pendanaan program dan kegiatan dalam rangka mengdukung peningkatan kualitas SDM petani
sawit di Kabupaten Rokan Hulu diperoleh dari Pemerintah Pusat melalui APBN, Pemerintah
Provinsi melalui APBD 1, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu melalui APBD 2 dan
industri/perusahaan kelapa sawit melalui dana Coorporate Social Responsibility (CSR).
Halaman | 8
Studi Kasus Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kab. Rokan Hulu, Riau
BAB IV
REKOMENDASI
1. Tenaga pengajar (penyuluh dan istruktur) dan guru harus ditingkatkan mutu dan
kualitasnya dengan mengikuti pendidikan, pelatihan dan sertifikasi pada bidang
keahlian khususnya keahlian budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil dari kelapa
sawit.
2. Penerima program peningkatan SDM petani sawit miskin harus dipastikan tepat sasaran
agar sasaran dan tujuan program tercapai di Kabupaten Rokan Hulu.
3. Dinas terkait, Elemen Pendidikan, dan masyarakat harus ikut bertanggungjawab untuk
mensukseskan program peningkatan SDM petani sawit di Kabupaten Rokan Hulu.
4. Pemerintah Daerah perlu membentuk Tim Kerja dan Monitoring Peningkatan SDM
Daerah yang terdiri dari anggota Dinas terkait, elemen pendidikan dan masyarakat agar
pelasanaan program peningkatan SDM petani sawit miskin di Kabupaten Rokan Hulu
berjalan sesuai harapan.
5. Dalam mendukung peningkatan SDM petani sawit miskin di Kabupaten Rokan Hulu
elemen industri/perusahaan sawit harus turut serta membantu dengan menggunakan
dana Coorporate Social Responsibility CSR).
6. Dana CSR yang diberikan oleh industri/perusahaan sawit kepada pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu harus diinformasikan secara transparan ke publik dengan
membuat sistem terpadu penerimaan dan pengelolaan dana CSR menggunakan
teknologi sistem informasi, sehingga setiap orang ataupun instansi yang membutuhkan
informasi mengenai penerimaan dan pengelolaan dana CSR dapat mengakses sistem
tersebut.
Halaman | 9
Studi Kasus Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kab. Rokan Hulu, Riau
Lampiran 1. Analisa solusi penyelesaian akar masalah menggunakan metode pohon solusi
Lampiran 2. Analisa solusi penyelesaian akar masalah menggunakan metode pohon solusi
Lampiran 3. Contoh Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)
Harga JUMLAH
Kode Rekening Uraian Volume Satuan
Satuan (Rp)
1 2 3 4 5 6
5 Belanja 165,873,000.00
5.2 Belanja Langsung 165,873,000.00
5.2.1 Belanja Pegawai 99,000,000.00
5 . 2 . 1 . 01 Honorarium PNS 99,000,000.00
5 . 2 . 1 . 01 . 01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 99,000,000.00
Honorium Panitia Pelaksana Kegiatan 99,000,000.00
- Ketua 12.00 ob 1,000,000.00 12,000,000.00
- Sekretaris 12.00 ob 850,000.00 10,200,000.00
- Anggota 96.00 ob 800,000.00 76,800,000.00
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 66,873,000.00
5 . 2 . 2 . 06 Belanja Cetak Dan Penggandaan 8,745,000.00
5 . 2 . 2 . 06 . 01 Belanja Cetak 8,010,000.00
Belanja Cetak 8,010,000.00