Anda di halaman 1dari 11

Uji Efek Ekstrak Bawang Hitam (Allium sativum) terhadap Penurunan

Kadar Glikosa Darah pada Tikus Putih (Rattus novergicus L) dengan


Metode Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Wa Ode Yuliastri1*, Nike Herpianti Lolok1, Nurlena Ikawati1, Rifkha Maghvira1


*email korespondensi : waodeyaliastri@yahoo.com
1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari

Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak bawang hiam (allium sativum) memberikan
efek dalam penurunan kadar gula darah pada tikus putih (Rattus norvegicus L) galur wistar yang
diinduksi diabetes dibandingkan dengan kelompok negatif serta untuk mengetahui kelompok ekstrak
bawang hitam (allium sativum) dapat memberikan hasil yang optimal dalam penuunan kadar gula
darah dibandingkan kelompok positif. Pengujian efek antidiabetes hewan uji dibagi menjadi 4
kelompok. Analisis data dilakukan menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD.
Hasil uji terhadap tikus yang diinduksi diabetes menunjukkan bahwa ekstrak bawang hitam secara
signifikan mampu menurunkan kadar gula darah dibandingkan kontrol negative (p<0,05), namun
hasilnya tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol positif (p>0,05). Penelitian ini menunjukkan
bahwa bawang hitam memiliki kemampuan menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diinduksi
diabetes. Nilai % Penurunan Kadar Gula Darah (PKGD) dari kontrol positif sebesar 36%, Kontrol
negatif sebesar 66%, kontrol ekstrak 28%, Kontrol induksi diabetes sebesar 58%.

Kata Kunci : Bawang Hitam, Diabetes Mellitus, Glukosa

Test Effect Of Black Garlic (Allium sativum) Extract Againts Decreased


Blood Glucose Levels In White RaTS (Rattus novergicus L) By Using The
Oral Glucose Tolerant Method (TTGO)
Abstract : The Aim of this study was to determine reducing blood sugar levels effect of black onion
extract(allium sativum) in rats (Rattusnorvegicus) diabetes-induced compared with the negative
group and to assay the group of black onion (allium sativum) extract can give results the optimal
reduction in blood sugar levels compared to the positive group. The antidiabetic assay on tested
animals was divided into 4 groups: positive control group, extract group, negative control group and
diabetes control group. Data analysis was performed using One-Way ANOVA and continued with
LSD test. The results on diabetic-induced mice showed that the combination of black onion extract
(allium sativum) was significantly able to reduce blood sugar levels compared to negative controls (p
<0.05), but the results were not significantly different from the positive control group (p> 0.05 ). This
research shows that black onion (allium sativum) has the ability to reduce blood sugar levels in
diabetic-induced rats. The percentage value of blood glucose levels reduction (PKGD) of positive
control was 36%, negative control was 66%, extract control was 28%, and diabetes induction control
was 58%.

Keywords : Black Garlic, Diabetes Melitus, Glucose

53 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020


Pendahuluan merupakan negara ke-7 dari 10 negara
Diabetes melitus (DM) adalah sedunia dengan jumlah penderita diabetes
penyakit metabolik dengan karakteristik sebanyak 8,5 juta orang dengan peringkat
hiperglikemia kronis serta kelainan pertama yang di tempati oleh China
metabolisme karbohidrat, protein, dan dengan prevalensi sebanyak 98,4 juta.
lemak yang diakibatkan oleh defisiensi Selama ini pengobatan yang telah
insulin maupun resistensi insulin. dilakukan untuk penderita diabetes adalah
Defisiensi insulin ditandai dengan suntikan insulin dan pemberian obat oral
rusaknya sel β pankreas yang tidak dapat antidiabetes (ADO) yang memiliki banyak
memproduksi sekresi insulin dengan efek samping seperti sakit kepala, pusing,
kecepatan yang tinggi untuk mengimbangi mual, dan anoreksia serta membutuhkan
resistensi insulin, hiperglikemia puasa dan biaya yang mahal, disamping itu karena
diabetes terjadi, sedangkan resistensi penggunaan jangka panjang maka sering
insulin dianggap sebagai salah satu terjadi ketidak patuhan pasien, untuk itu
mekanisme yang mendasari terjadinya perlu dilakukan penelitian yang
diabetes tipe 2. Resistensi insulin menggunakan sumber bahan alam yang
merupakan penurunan ambilan glukosa di diyakini lebih aman tanpa efek samping
jaringan perifer dan mengakibatkan dibandingkan dengan pengobatan
produksi glukosa yang berlebihan oleh sintesis,serta pemanfaatan bahan alam
hati.1 sejalan dengan kebiasaan turun-temurun,
Ancaman penyakit diabetes dalam menangani penyakit diabetes
mellitus dan komplikasinya telah menjadi mellitus.3,4
masalah kesehatan masyarakat yang
Salah satu bahan alam yang banyak
serius, diabetes mellitus merupakan
digunakan oleh penderita diabetes millitus
penyebab penting dari angka kematian dan
karena memiliki manfaat antidiabetes
kecacatan diseluruh dunia. Diabetes
adalah umbi bawang hitam. Bawang hitam
mellitus menyebabkan sekitar 4%
merupakan hasil fermentasi dari umbi
kematian dari seluruh total kematian di
bawang putih,sehingga memiliki khasiat
dunia.2 Oleh karena itu penelitian dan
yang lebih baik dari umbi bawang putih.
penemuan obat tentang Diabetes mellitus
Bawang hitam mengalami fermentasi
sudah banyak dilakukan,namun perlu terus
melalui peroses pemanasan pada suhu 65-
dikembangkan.
80 °C dengan kelembaban relatif 70-80%
Menurut International Diabetes
selama 30-40 hari tanpa perlakuan
Federation (IDF) 2017, Indonesia
54 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020
tambahan apapun sehingga kandungan eksperimental dengan dosis bawang putih
airnya menurun dan berubah warna yaitu 300mg/kg BB yang memberikan efek
menjadi hitam, serta aroma tajam bawang hipoglikemik terbaik dibandingkan
putih akan menghilang setelah proses dengan induksi Aloxan.8 Seperti halnya
fermentasi.5 ada suhu 70oC dianggap pada penelitian yang dilakukan oleh
sebagai kondisi terbaik untuk penuaan Cahya,dkk,2015 yang menyatakan bahwa
bawang putih. Namun, kualitas bawang ekstrak umbi bawang putih dengan dosis 6
hitam tidak hanya dipengaruhi oleh suhu, mg/200 gBB tikus dan 12 mg/200 gBB
tetapi juga faktor-faktor lain seperti tikus mempunyai efek menurunkan kadar
kelembaban dalam proses fermentasi.6 glukosa darah tikus Wistar,tetapi perlu
Senyawa bioaktif yang terkandung dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
di dalam black garlic diantaranya adalah menggunakan hewan uji yang lebih
Allisin, SAC (S-allyl cysteine), phenol dan banyak, dosis ekstrak umbi bawang putih
flavonoids. Kandungan thiosulfinates yang yang besar, dan waktu pengukuran yang
terkandung dalam black garlic sampai lebih lama.9
lima kali lebih tinggi bila dibandingkan Maka dari itu perlu dilakukan
dengan sediaan bawang putih segar.7 penelitian lebih lanjut dalam efektifitas
Antioksidan pada bawang hitam juga bawang hitam (Allium sativum) terhadap
mengalami peningkatan. Nilai TEAC penurunan kadar gula darah pada tikus
antioksidan black garlic lebih tinggi putih (Rattus norvegicus L) dengan
dibanding bawang putih biasa yakni Metode Tes Toleransi Glukosa Oral.
sebesar 59,2 ± 0,8 µmol/g basah, Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
sedangkan bawang putih segar hanya efek ekstrak bawang hitam (Allium
sebesar 13,3 ± 0,5 µmol/g basah. sativum) terhadap penurunan kadar gula
Tingginya angka TEAC antioksidan dalam darah pada tikus putih (Rattus norvegicus
black garlic tersebut dapat dimanfaatkan L) dengan Metode Toleransi Glukosa Oral
untuk mencegah komplikasi diabetes. Efek serta untuk mengetahui kelompok Ekstrak
antioksidan tersebut karena adanya umbi bawang hitam (Allium sativum) dapat
kandungan asam sulfenat (SAC) yang memberikan hasil yang optimal
dibentuk dari dekomposisi allicin.7 dibandingkan kelompok positif.
Allicin dapat secara efektif
bergabung dengan senyawa seperti sistein
yang telah menunjukkan efek antidiabetes
pada tikus diabetes yang diinduksi secara
55 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020
Metode Kumpulkan semua maserat yang
Alat dan Bahan diperoleh. Uapkan alkohol dengan
1. Alat menggunakan destilasi vacum (rotavapor)
Alat–alat yang digunakan dalam hingga pelarut berkurang. Panaskan
penelitian ini terdiri yaitu, toples, wadah ekstrak dengan waterbath hingga
stainless,alumunium foil, oven,corong diperoleh ekstrak kental.
(Herma), kertas penyaring (Hario V60),
timbangan analitik (Ohouse USA), batang Pengujian
pengaduk, gelas ukur, rotary evaporator 1. Pengkondisian Hewan Uji
(Buchi), jarum oral tikus (Onmed),spoit Hewan coba yang digunakan pada
injeksi (Onemad), gunting, seperangkat penelitian ini adalah tikus jantan galur
alat untuk uji kadar gula darah: Wistar yang berusia 8 minggu dengan
Glucometer (Nesco),Glucostrip (Nesco). berat badan antara 150-200 g dan
2. Bahan ditempatkan dalam kandang terpisah
Bahan yang digunakan dalam penelitian sesuai kelompok uji. Hewan coba
ini terdiri bawang hitam,metformin, diadaptasikan dalam kandang percobaan
aquades ,glukosa,Na CMC,etanol satu minggu sebelum diberi perlakuan.
96%,pakan jagung dan hewan coba. Jumlah volume pemberian yaitu sebesar 2
ml yang merupakan volume yang boleh
Prosedur Penelitian diberikan berdasarkan pada volume normal
1. Pengolahan Sampel lambung tikus yakni 3-5ml. Jika volume
Cara fermentasi yang dilakukan adalah pemberian melebihi volume lambung,
dengan memasukkan bawang putih pada dapat berakibat dilatasi lambung secara
mangkuk stainless dan menutupnya akut yang dapat menyebabkan robeknya
dengan kertas alumunium foil, kemudian saluran cerna.
mangkuk ini diletakkan dalam oven dan 2. Pengujian Efek Diabetes
dipanggang dengan suhu 70oC selama 90 Tikus sebanyak 12 ekor dibagi dalam 4
hari. kelompok perlakuan,tiap kelompok terdiri
2. Pembuatan Ekstrak Sampel dari tiga ekor tikus. Kelompok I sebagai
Siapkan bawang hitam yang telah jadi Kontrol negative (Na CMC), Kelompok II
dan masukkan dalam botol Kontrol positif (Metformin) Kelompok III
maserasi,tambahkan etanol 96% kedalam diberi Ekstrak umbi bawang hitam dan
botol maserasi hingga bawang hitam Kelompok IV sebagai kontrol diabetes.
tertutup pelarut.Diamkan selama 5 hari .
56 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020
BB rata−rata tikus
3. Uji Toleransi Glukosa pada Tikus = Metformin 𝑥 1000 g
297𝑔
Normal = (9 mg/kgBB) × 1000𝑔
= 2,67 mg/kgBB
Hewan uji dibagi menjadi 4
kelompok, terdiri dari: Volume pemberian 2ml
dosis metformin x 0,3
= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 (𝑐)
Kelompok I : Kontrol Negatif (Na CMC) 𝑚𝑔
2,67 ×0,3
𝑘𝑔
Kelompok II : Kontrol Positif (Metformin) = 2
Kelompok III : Ekstrak bawang hitam (300 C (mg/ml) = 0,4 mg/ml

mg/kg BB)
Kelompok IV : Kontrol Diabetes Analisis Data
Hasil penelitian dinyatakan dalam rata-
a. Perhitungan pemberian dosis glukosa rata. Signifikansi data dianalisis dengan
per oral (2 ml) untuk Tikus dengan One-way Analysis of Variance
BB 220 gram sebagai berikut: (ANOVA). Data berupa kadar glukosa
Glukosa yang ditimbang = 2gram/kgBB darah (mg/dL) diubah ke dalam
BB Rata−rata Tikus
= glukosa 𝑥 1000 g presentase kadar glukosa darah terhadap
220g
= 2000 mg/kg × 1000g
= 440 mg/kg
kadar awal dengan rumus:
C
Vol. pemberian 2 ml P n = 𝐶n x 100%
0
Glukosa yang ditimbang x 0,2
= Volume pemberian (c) Ket:
𝑚𝑔 Cn = Kadar glukosa darah pada waktu
440 ×0,2
𝑘𝑔 tertentu
= c
C0 = Kadar glukosa awal
C (mg/ml) = 44 mg/ml
Pn = Presentase kadar glukosa darah pada
waktu tertentu terhadap kadar glukosa awal.
b. Pemberian dosis ekstrak bawang
hitam (2 ml) secara per oral

Ekstrak Bawang Hitam


BB rata−rata tikus
= Dosis Bawang hitam 𝑥 1000 g
214𝑔
= (300 mg/kgBB) × 1000𝑔
= 64,2 mg/kgBB

Volume pemberian 2ml


Ekstrak Bawang Hitam x 0,2
= Volume Pemberian (c)
𝑚𝑔
64,2 𝑘𝑔 ×0,2
= c
C (mg/ml) = 6,42 mg/ml

c. Perhitungan Metformin sebagai


control positif secara per oral
Metformin = Dosis Metformin x Dosis
Konversi
= 500 mg/kgBB x 0,018
= 9 mg/kgBB

57 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020


Hasil

1. Hasil Pengukuran kadar Gula Darah Pada Tikus

250
213
200 183

Kadar Gula Darah


147 142
150 K. Negatif (Na CMC)
106 101
100 82 85 K. Positif (Metformin)
K. Ekstrak 300mg/kgBB
50
Induksi Diabetes
0
KGDP KGDIG
Perlakuan Sebelum Induksi dan Setelah Induksi

Gambar 1. Hasil Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Induksi Glukosa

Ket: KGDP : Kadar Gula Darah Puasa (mg/dL)


KGDIG : Kadar Gula Darah Induksi Glukosa (mg/dL)

180 161
160 142
140 127
Kadar Gula Darah

117 111
120 109
97 97 99 96
100 89 92 83
82 79 77
80 72
63 59
60 51
40
20
0
0 30 60 90 120
Perlakuan
K. Negatif (Na CMC) K. Positif (Metformin)

K. Ekstrak 300mg/kgBB Induksi Diabetes

Gambar 6. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Setelah Perlakuan

Keterangan :
0 : Kadar Gula Darah Perlakuan menit ke- 0 (mg/dL)
30 : Kadar Gula Darah Perlakuan menit ke- 30 (mg/dL)
60 : Kadar Gula Darah Perlakuan menit ke- 60 (mg/dL)
90 : Kadar Gula Darah Perlakuan menit ke- 90 (mg/dL)
120 : Kadar Gula Darah Perlakuan menit ke- 120 (mg/dL)

58 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020


Tabel 1. Pengukuran Kadar Gula Darahpada Setiap Kelompok

IK95%
No. Hasil pengamatan
Perlakuan Perbedaan Rata-rata P
Negatif vs Positif 20.667* .038
1. Menit ke-0 Negatif vs Ekstrak 26.333* 013
Positif vs Ekstrak 5.667 .516
Negatif vs Positif 42.333* .006
2. Menit ke-30 Negatif vs Ekstrak 44.667* .004
Positif vs Ekstrak 2.333 .843
Negatif vs Positif 21.667* .083
3. Menit ke-60 Negatif vs Ekstrak 26.667* .041
Positif vs Ekstrak 5.000 .660
Negatif vs Positif 34.333* .003
4. Menit ke-90 Negatif vs Ekstrak 35.667* .002
Positif vs Ekstrak 1.333 .874
Negatif vs Positif 42.333* .000
5. Menit ke-120 Negatif vs Ekstrak 48.667* .000
Positif vs Ekstrak 6.333 .374
Ket * = p < 0,05 = berbeda signifikan

Pembahasan
Pengujian efek antidiabetes menggunakan pengukuran kadar gula darah pada menit ke
metode uji toleransi glukosa terhadap tikus 0, 30, 60, 90, dan 120.
putih jantan galur wistar (Rattus
Pada penelitian ini data-data yang
norvegicus). Metode ini bertujuan untuk
terkumpul dianalisis menggunakan program
meningkatkan kadar glukosa darah yang
SPSS for windows. Tahap pertama
bersifat sementara dalam darah tanpa
dilakukan uji Normalitas menggunakan
merusak pankreas.3 Penelitian
metode Kolmogorov-Smirnov terhadap data
menggunakan empat kelompok perlakuan
kadar gula darah. Jika hasil uji menunjukan
dimana kelompok kontrol negatif diberikan
distribusi data adalah normal yang masing-
larutan Na CMC, kelompok kontrol positif
masing hasil uji ditunjukan oleh nilai p (sig)
diberi suspensi metformin dosis
> 0,05. Kemudian dilanjutkan dengan uji
500mg/kgBB dalam Na CMC, Kelompok
one way ANOVA memberikan nilai p (sig) <
ekstrak dengan dosis 300mg/kgBB dalam
0,05 artinya ada efek penurunan kadar gula
Na CMC, dan kelompok kontrol diabetes
darah terhadap pemberian ekstrak bawang
diberi induksi glukosa. Semua kelompok
hitam (Allium sativum), kemudian
mendapatkan pembebanan glukosa
dilakukan analisis Uji Post Hoc apabila dari
sebanyak 2 ml secara peroral lalu diukur
hasil uji one way ANOVA diketahui adanya
kembali kadar gula darahnya pada menit ke-
perbedaan signifikan, maka dilanjutkan uji
30. Selanjutnya diberi perlakuan sesuai
Post Hoc yaitu untuk mengetahui
kelompoknya masing-masing. Dilakukan

59 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020


perbedaaan bermakna pada masing-masing masing yaitu (p<0,05). Kadar gula darah
kelompok. kelompok perlakuan mengalami penurunan
Data kadar gula darah sesudah setelah diberikan perlakuan ekstrak. Hal
perlakuan diolah menggunakan metode Uji tersebut sejalan dengan penelitian yang
Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan telah dilakukan oleh Lisiswani dkk,2017
distribusi data. Hasil pengolahan data dimana pada penelitian ini menggunakan
menunjukkan bahwa data terdistribusi bawang putih dengan dosis 300mg/kgBB
normal sehingga pengolahan data dan 600mg/kgBB yang memiliki kandungan
dilanjutkan menggunakan analisis varians allicin sebagai efek antidiabetes,pada
satu arah (One Way ANOVA) untuk penelitian tersebut hasil pengukuran kadar
menentukan perbedaan antar kelompok glukosa darah setelah pemberian ekstrak
perlakuan. Analisis menggunakan variansi terjadi penurunan pada menit ke-90 dan 120
satu arah menunjukkan pada menit ke-0, 30, untuk dosis 300mg/kgBB,sedangkan pada
60 ,90 dan 120 dengan nilai signifikan dosis 600mg/kgBB terjadi penurunan kadar
yaitu P<0,05 yang menunjukkan adanya gula darah tetapi masih dalam kondisi
perbedaan bermakna pada kadar gula dalam hiperglikemia,peningkatan dosis seharusnya
darah tikus (Rattus norvegicus). Setelah juga akan meningkatkan efek yang sebandig
diperoleh adanya perbedaan yang bermakna dengan dosis yang ditingkatkan,namun
pada kadar gula dalam darah tikus (Rattus dengan mningkatan dosis efek pada
norvegicus) maka uji statistik dilanjutkan akhirnya akan menurun,hal ini dikarenakan
dengan uji Post Hoc untuk mengetahui antar sudah tercapainya dosis yang sudah tidak
kelompok mana yang terdapat perbedaan dapat meningkatkan efek itu lagi. Pada
bermakna kadar gula darah. bawang putih terdapat senyawa allicin
Dalam penelitian, hasil analisis dimana allicin dapat meningkatkan sekresi
statisik pada table 2 menunjukkan adanya insulin dari sel β pancreas sehingga glukosa
perbedaan yang bermakna antara perlakuan dalam darah akan masuk ke dalam jaringan
ekstrak dibandingkan dengan kelompok tubuh dengan adanya insulin yang diberikan
negatif setelah perlakuan menit ke-0, 30 , dari allicin tersebut sehingga terjadi
60, 90 dan 120 dengn nilai signifikan penurunan kadar gula darah. Pada ekstrak
(p<0,05). Selanjutnya hasil analisis statistik bawang hitam (Allium sativum) terjadi
juga menunjukkan adanya perbedaan perubahan kandungan senyawa aktif dalam
bermakna pada kelompok kontrol positif bawang hitam seperti S-alyl cysteine (SAC),
dibandingkan dengan kelompok kontrol vitamin, asam fenolik dan total senyawa
negatif dengan nilai signifikan masing- flavonoid dan peningkatan senyawa allicin
60 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020
lebih tinggi dibanding bawang putih yang 60. Namun, pada menit ke-90 dan 120
terjadi selama proses pemanasan dan terjadi penurunan kadar glukosa darah tetapi
menunjukkan aktivitas antioksidan, masih berada dalam kondisi yang
flavonoid yang berperan secara signifikan hiperglikemia. Secara fisisologi, pemberian
meningkatkan aktivitas enzim antioksidan glukosa dapat menyebabkan kenaikan kadar
dan mampu meregenerasi sel-sel β pankreas glukosa darah pada waktu sekitar 1 jam dan
yang rusak sehingga defisiensi insulin dapat setelah itu kembali normal pada waktu 2
diatasi. Penelitian sebelumya telah jam. Glukosa yang diinduksikan pada tikus
menyatakan banwa ekstrak umbi bawang dapat meningkatkan kadar glukosa darah
putih dengan dosis 300mg/kgBB tanpa merusak pankreas.
mempunyai efek menurunkan kadar gula Mekanisme kerja alicin pada
darah pada tikus yang lebih efektif. bawang putih sebagai antidiabetes bekerja
Penelitian ini sejalan dengan penelitian melalui insulin di dalam plasma, yaitu
sebelumnya dimana pemberian ekstrak dengan meningkatkan sekresi insulin dari
umbi bawang hitam (Allium sativum) sel beta pankreas. Alisin pada bawang putih
dengan dosis yang sama memberikan efek menstimulasi sel beta pankreas untuk
menurunkan kadar gula darah pada menghasilkan lebih banyak insulin, dengan
tikus,dimana terjadi penurunan kadar gula cara tersebut, glukosa di dalam darah akan
darah pada menit ke-60 sampai menit ke masuk kedalam jaringan tubuh dengan
120,penurunan kadar terjadi lebih cepat adanya insulin yang diberikan dari stimulasi
dibandingkan dengan penelitian alisin bawang putih tersebut. Efek
sebelumnya,hal ini dikarenakan kandungan antidiabetes dari bawang putih
dari ekstrak bawang hitam yang meningkat menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih
dua kali lebih baik dari dapat menjaga kadar glukosa dalam kadar
sebelumnya,sehingga hasil menyatakn normal. Sedangkan pada bawang hitam,
bahwa tidak adanya perbedaan signifikan kandungan allicin bawang hitam meningkat
antara kelompok perlakuan ekstrak dengan 2 kali, perubahan senyawa allicin menjadi
kelompok kontrol positif setelah perlakuan senyawa antioksidan seperti senyawa
menit ke- 0, 30 dan 60, 90, dan 120 dengan flavonoid. Flavonoid diduga berperan secara
nilai signifikan masing-masing (p<0,05). signifikan meningkatkan aktivitas enzim
Berdasarkan analisis statistik pada antioksidan dan mampu meregenerasi sel-
Gambar 3, terjadi peningkatan kadar sel β pankreas yang rusak sehingga
glukosa darah tikus pada kelompok induksi defisiensi insulin dapat diatasi. Flavonoid
diabetes dari menit ke-30 hingga menit ke- yang terkandung di dalam tumbuhan diduga
61 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020
juga dapat memperbaiki sensitifitas reseptor Daftar Pustaka
1. Raymond R Tjandrawinata.
insulin.
“Patogenesis Diabetes Tipe 2 Resistensi
Insulin dan Defisiensi Insulin”. Dexa
Laboratories of Biomolecular Sciences
Kesimpulan
(DLBS). 2016.
Ekstrak umbi Bawang Hitam (Allium
2. World Health Organization. The World
sativum) memberikan efek dalam Medicine Situation 2010 2ed. Rational
penurunan kadar gula darah pada tikus putih Use of Medicine. Geneva. 2010.
(Rattus norvegicus) pada metode Tes 3. Kairupan,B.Y., Wowor,M.P.,
Toeransi Glukosa Oral, dan ekstrak umbi Mambo,C.. “Pengaruh Pemberian
Ekstrak Umbi Bawang Merah (Allium
Bawang Hitam (Allium sativum) cepa L.) terhadap Kadar Gula Darah
memberikan hasil yang optimal pada dosis Tikus Wistar (Rattus novergicus) yang
diinduksi dengan Aloksan”. Jurnal e -
300mg/kgBB yang dibandingkan dengan biomedik (eBM). 2015; 3(1), 4-5.
kelompok positif dalam penurunan kadar
4. Lusia Oktroa Ruma Sari,2006.
gula darah. “Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan
Pertimbangan Manfaat Dan
Keamanannya”. Majalah Ilmu
Keterbatasan Penelitian Kefarmasian. Vol III.Universitas
Dalam proses penelitian ini, terdapat Jember.

beberapa kendala yang dialami oleh peneliti 5. Xin Wang, Fei Jiao, Qin-Wen Wang,
Juan Wang, Ke Yang,Rong-Rong Hu,
yaitu,tidak dilakukan perbandingan ekstrak
Han-Chen Liu, Hong-Yang Wang And
dengan dosis yang berbeda serta pada Yi-Shan Wang. “Aged black garlic
extract induces inhibition of gastric
penelitian ini masih menggunakan metode
cancer cell growth in vitro and in vivo”.
TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral) Molecular Medicine Reports. 2012; 5:
66-72.
dimana metode ini penurunan kadar gula
darah dapat dipengaruhi oleh insulin 6. Shunsuke Kimura,Yen-Chen Tung,
Min-Hsiung Pan, Nan-Wei Su,Ying-
endogen yang ada dalam tubuh. Jang Lai, Kuan-Chen Cheng. “Black
Pendanaan garlic: A critical review of its
production,bioactivity, and
Penelitian ini tidak didanai oleh sumber application”. Journal of food and drug
hibah manapun. analysis. 2017;25:. 62-70.
Konflik Kepentingan 7. Duk Ju Choi, Soo Jung Lee, Min Jung
Penulis menyatakan tidak terdapat potensi Kang, Hee Sook Cho,Nak Ju Sung, and
Jung Hye Shin.. “Physicochemical
konflik kepentingan dengan penelitian, Characteristics of Black Garlic (Allium
kepenulisan (authorship), dan atau publikasi sativum L.)”. J Korean Soc Food Sci
Nutr. 2008;37(4),465-471.
artikel ini.

62 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020


8. J.E. Eyo, J.C. Ozougwu, P.C. Echi..
“Hypoglycaemic Effects Of Allium
Cepa,Allium Sativum And Zingiber
Officinale Aqueous Extracts On
Alloxan-Induced Diabetic Rattus
Novergicus”. Medical Journal of
Islamic World Academy of Sciences
2011;19(3): 121-126.

9. Bimbi Putri Cahya,Christi


Mambo,Mona P. Wowor.“Uji Efek
Ekstrak Umbi Bawang Putih (Allium
sativum L.) Terhadap Kadar Glukosa
Darah Tikus Wistar (Rattus novergicus)
Yang Diinduksi Aloksan”. Fakultas
Kedokteran. Universitas Sam
Ratulangi. Manado. 2015

63 PharmaCine, Volume 01, Nomor 01, September 2020

Anda mungkin juga menyukai