Anda di halaman 1dari 6

JMH e-ISSN.

2715-9728
p-ISSN. 2715-8039
Jurnal Medika Hutama
Vol 03 No 02, Januari 2022
http://jurnalmedikahutama.com

Open Acces
Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih
(Rattus norvegicus) yang Diinduksi Streptozotocin
Ahmad Aulia Fadly1
1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Corresponding Author: Ahmad Aulia Fadly, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.
E-Mail: ahmadauliafadlyraf@gmail.com

Received 02 September, 2021; Accepte 14 September, 2021; Online Published 28 Januari 2022

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana efek hipoglikemik dari ekstrak bawang putih (Allium sativum)
pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi streptozotocin melalui pendekatan telaah literatur (literature
review). Dilakukan pengumpulan literatur dengan kriteria inklusi berupa literatur yang terbit minimal tahun 2010 yang
membahas tentang;bawang putih, diabetes melitus, streptozotoin, tikus putih. Sedangkan kriteria ekslusi berupa
literatur yang diterbitkan pada tahun 2009 kebawah. Didapatkan 50 literatur dalam proses pengumpulan kemudian
diseleksi menjadi 14 literatur yang digunakan dalam penelitian ini. Didapatkan bahwa bawang putih (Allium sativum)
memiliki efek hipoglikemik terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi streptozotocin. Selain itu, bawang
putih juga memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, antibiotik, antiprotozoal, antitrikomonal dan antihpiertensi.
Keywords: Bawang putih ; DM ; Glukosa darah ; Streptozotocin.

International Diabetes Federation (IDF)


menyebutkan bahwa 463 juta orang pada usia 20-
PENDAHULUAN
70 tahun menderita DM dengan angka prevalensi
Diabetes Melitus (DM) ialah penyakit yang DM adalah 9,3% pada tahun 20194. Berdasarkan
ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) jenis kelamin, prevalensi DM pada wanita ialah
melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu 9% dan pada laki-laki ialah 9,65%4. Pada tahun
sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula 2018, Riset kesehatan dasar (RISKESDAS)
darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl. memperkirakan pervalensi DM di Indonesia ialah
Diabetes merupakan penyakit menahun1. DM juga 8,5% pada usia di atas 15 tahun5. Hampir setiap
ditandai dengan terjadinya gangguan metabolisme provinsi di Indonesia mengalami peningkatan
karbohidrat, lemak, dan protein yang prevalensi DM pada tahun 2013 – 20186.
dihubungkan dengan kekurangan secara absolut Penderita DM di Provinsi Lampung berjumlah
atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin 2. 84.089 orang dengan angka prevalensi sebesar
DM sering tidak disadari oleh penderitanya dan 1,37%7.
saat diketahui sudah terjadi komplikasi sehingga
Kerusakan progresif sel β pankreas baik secara
dikenal sebagai silent killer3.
kualitatif maupun kuantitatif yang diawali oleh

1739
sebukan sel radang mononuklear (limfosit) pada Tujuan penelitian secara umum adalah untuk
pulau Langerhans (insulitis) mengindikasikan mengetahui pengaruh dari ekstrak bawang putih
telah terjadi aktivasi sistem imun yang dapat (Allium sativum) terhadap kadar glukosa darah
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain virus, pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang
bakteri, rangsangan eksternal seperti diinduksi streptozotocin berdasarkan telaah
streptozotocin. Kerusakan tersebut dapat literatur.
menyebabkan hiperglikemia yang akhirnya
Hasil penelitian ini diharapkan mampu
8
menimbulkan diabetes . Terapi utama pada DM
memberikan informasi ilmiah mengenai pengaruh
adalah terapi makanan dengan mengatur pola
ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap
makan penderita bekerjasama dengan ahli gizi
kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus
untuk menentukan makanan apa yang dapat
norvegicus) yang diinduksi streptozotocin.
dikonsumsi. Obat-obatan dapat diberikan bila
terapi makanan tidak berhasil9. Terapi medis
ISI
konvensional seperti insulin dan obat
hiperglikemik oral (OHO) masih belum optimal METODE PENELITIAN
mencegah komplikasi-komplikasi sekunder yang Metode yang digunakan dalam penelitian ini

berhubungan dengan diabetes, sehingga terapi adalah literature review dari berbagai jurnal

kombinasi pada diabetes sebaiknya dilakukan, nasional maupun internasional. Kemudian

karena tidak ada obat tunggal yang dapat sumber bacaan yang telah diperoleh dianalisis

mencegah komplikasi diabetes seutuhnya8. dengan metode sistematik literature review


yang meliputi aktivitas pengumpulan, evaluasi,
Obat-obatan tradisional saat ini banyak
dan pengembangan penelitian dengan fokus
dikembangkan sebagai antidiabetik, di antaranya
tertentu. Pengumpulan literatur dilakukan
bawang putih (Allium sativum). Bawang putih
dengan kriteria inklusi berupa literatur yang
(Allium sativum) merupakan tumbuhan yang
diterbitkan pada tahun 2010 keatas, membahas
dikenal sebagai bahan makanan ataupun obat.
tentang kata kunci berupa : bawang putih,
Bawang putih (Allium sativum) sudah banyak
diabetes melitus, streptozotoin, tikus putih.
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai
Sedangkan kriteria ekslusi berupa literatur
salah satu komponen bumbu dalam masakan,
yang diterbitkan pada tahun 2009 kebawah.
bahkan penggunaannya sebagai pengobatan
Didapatkan 50 literatur dalam proses
alternatif telah dikenal sejak jaman nenek
pengumpulan kemudian diseleksi menjadi 14
moyang8. Ekstrak bawang putih (Allium sativum)
literatur yang digunakan dalam penelitian ini.
mengandung antioksidan tinggi seperti S-
allylcysteine (SAC) dan S-allylmercaptocysteine HASIL PENELITIAN
(SAMC), allyl sulphides dan diallyl polisulphides,
Bawang putih (Allium sativum) termasuk
serta flavonoid. Flavonoid diduga bersinergi dan
kedalam kerajaan Plantae, Divisi
meningkatkan aktivitas antioksidan dengan
Magnoliophyta, Kelas Liliopsida, Ordo
meningkatkan enzim antioksidan seluler seperti
Asparagales, Famili Alliaceae, Upafamili
superoxide dismutase (SOD), catalase dan
Allioideae. Bangsa Allieae, Genus Allium,
glutathione peroxidase8.
1740
Spesies A. sativum. Bawang putih (Allium tuberculosis dan Vibrio cholerae. Dalam
sativum) termasuk klasifikasi tumbuhan terna larutan air 0,5 % , bawang putih (Allium
berumbi lapis atau siung yang bersusun. sativum) dapat mematikan Bacillus typhosus
Bawang putih (Allium sativum) tumbuh secara dalam 5 menit10.
berrumpun dan berdiri tegak sampai setinggi
Bawang putih (Allium sativum) juga bersifat
30-75 cm, mempunyai batang semu yang
antiprotozoal dan antitrikromonal. Amuba
terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian
menjadi tidak aktif setelah bersentuhan dengan
daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan
larutan bawang putih (Allium sativum)
memanjang. Akar bawang putih (Allium
berkadar 5-15 %. Penelitian sebelumnya
sativum) terdiri dari serabut-serabut kecil yang
membuktikan persentuhan langsung atau
bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang
penggandaan metode penyulingan getah
putih (Allium sativum) terdiri dari sejumlah
bawang putih (Allium sativum) bisa
anak bawang (siung) yang setiap siungnya
membunuh semua trikomonas dalam tabung-
terbungkus kulit tipis berwarna putih10.
tabung percobaan dalam waktu 15-25 menit
Kandungan dari umbi bawang putih (Allium dan komponen yang mudah menguap bisa
sativum) per 100 gram adalah Alisin 1,5% membunuh mereka dalam waktu 90-180
yang merupakan komponen penting dengan menit. Efek bawang putih (Allium sativum)
efek antibiotik; Protein sebesar 4,5 gram; terhadap sistem kardiovaskuler dapat
Lemak 0,20 gram; Karbohidrat 23,10 gram; berpengaruh terhadap hipertensi dan
Vitamin B1 0,22 miligram; Vitamin C 15 aterosklerosis (penebalan dan pengerasan
miligram; Kalori 95 kalori; Posfor 134 dinding arteri). Bawang putih (Allium sativum)
miligram; Kalsium 42 miligram; Zat besi 1 dapat mengurangi tekanan darah sistolik
miligram; dan Air 71 gram. Beberapa sebanyak 0,5 sampai 2,7 kPa10.
penelitian menerangkan umbi bawang putih
Efek bawang putih (Allium sativum) bersifat
(Allium sativum) juga mengandung zat aktif
antidiabetik lebih baik dari gibenklamid.
seperti enzim alinase, germanium, sativine,
Kandungan flavonoid pada bawang putih
sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid
(Allium sativum) mampu menstimulasi
10
. Ekstrak Bawang putih (Allium sativum)
peningkatan pengeluaran insulin dari sel β
mengandung antioksidan tinggi seperti S-
pankreas. Aksi tersebut melalui pengaturan
allylmercaptocysteine, allyl sulphides dan
peroxisome proliferators activated receptors
diallyl polisulphides, serta flavonoid8.
(PPAR-α dan PPAR-γ)8. Flavonoid diduga
Bawang putih (Allium sativum) memiliki efek bersinergi dan meningkatkan aktivitas
antibiotik. Getah bawang putih (Allium antioksidan dengan meningkatkan enzim
sativum), ekstrak bawang putih (Allium antioksidan seluler seperti superoxide
sativum) dan alisin memiliki efek dismutase (SOD), catalase dan glutathione
bakteriostatis dan bakterisidal terhadap peroxidase8. Hal ini berperan dalam mencegah
Staphylococcus, Meningococcus, kerusakan DNA sel β pankreas yang
Corynebacterium diphtheriae, Mycobacterium diakibatkan alkilasi DNA oleh streptozotocin.

1741
Efek antiinflamasi dari ekstrak bawang putih manusia 70 kg ke tikus 200 g yaitu 0,018.
(Allium sativum) turut mencegah kerusakkan Dosis ekstrak yang dapat digunakan untuk
sel β pankreas dengan menghambat terjadinya tikus yaitu 3 mg/200 gBB tikus dengan volume
8
stres oksidatif . Efek farmakologi pada bawang pemberian 0,3 ml; 6 mg/200 gBB tikus dengan
putih (Allium sativum) berasal dari allicin dan volume pemberian 0,6 ml; dan 12 mg/200 gBB
turunannya yaitu diallyl disulfide (DADS), tikus dengan volume pemberian 1,2 ml12.
diallyl sulfide (DAS), diallyl trisulfide (DTS) Menurut Dewi, Wijaya, dan Wijayahadi dosis
dan sulfur dioxide. Mekanisme kerja alisin ekstrak bawang putih (Allium sativum) yang
pada bawang putih (Allium sativum) sebagai dapat diberikan adalah 0,1 g/kgBB; 0,25
antidiabetes bekerja melalui insulin di dalam g/kgBB; dan 0,5 g/kgBB8.
plasma, yaitu dengan meningkatkan sekresi
Penelitian yang dilakukan oleh Shakya yang
insulin dari sel β pankreas. Alisin pada bawang
secara spesifik mengidentifikasi zat yang
putih (Allium sativum) menstimulasi sel β
terkandung didalam ekstrak bawang putih
pankreas untuk menghasilkan lebih banyak
menggunakan soxhlet menunjukkan hasil
insulin, dengan cara tersebut, glukosa di dalam
kandungan dari ekstrak berupa tertinggi
darah akan masuk kedalam jaringan tubuh
ethanol 10.55%, petroleum ether 8.46%,
dengan adanya insulin yang diberikan dari
chloroform 6.14%, ethyl acetate 4.39%.
stimulasi alisin bawang putih (Allium sativum)
Kemudian ditunjukkan hasil efek hipoglikemik
tersebut. Efek antidiabetes dari bawang putih
dengan 3 macam dosis ekstrak bawang putih
(Allium sativum) menunjukkan bahwa ekstrak
yaitu 100mg/kgbb, 250mg/kgbb, dan
bawang putih (Allium sativum) dapat menjaga
500mg/kgbb dibandingkan dengan pemberian
kadar glukosa dalam kadar normal11.
glibenclamide 500g/kgbb. Dari hasil tersebut
Umbi bawang putih (Allium sativum) didapatkan bahwa terdapat efek hipoglikemik
dikeringkan di oven lalu dihaluskan dengan yang maksimal pada dosis 500 mg/kgbb
menggunakan blender. Sebanyak 424,31 gram ekstrak bawang putih dibandingkan dengan
tepung umbi bawang putih (Allium sativum) perlakuan lainnya13. Pada penelitian Eidi juga
diekstraksi dengan cara maserasi menunjukkan bahwa terdapat efek
menggunakan 2000 ml etanol 70%. Setelah hipoglikemik yang signifikan pada pemberian
dimaserasi selama 10 hari (setiap hari diaduk), ekstrak bawang putih dengan dosis
hasil larutan disaring menggunakan kertas 500mg/kgbb dibandingkan dengan pemberian
saring, didapatkan filtrat sebanyak 1300 ml. glibenclamide dengan dosis 500g/kgbb dan
Filtrat kemudian ditempatkan dalam cawan ekstrak bawang putih dengan dosis
petri dan diuapkan sampai didapatkan ekstrak 100mg/kgbb dan 250mg/kgbb14. Efek
pekat sebanyak 134,39 gram12. antidiabetik bawang putih (Allium sativum)

Menurut Cahya, Mambo, dan Wowor dosis lebih baik dibandingkan dengan glibenklamid

ekstrak bawang putih (Allium sativum) untuk telah dibuktikan pada percobaan dengan Tikus

manusia dewasa dengan berat badan 50 kg Wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi oleh
streptozotocin dengan pemberian ekstrak
yaitu 7,2 gram/hari. Faktor konversi dari

1742
bawang putih (Allium sativum) dengan dosis untuk diteliti lebih lanjut. Demikian juga dengan efek
0,5 g/kgBB8. antidiabetik bawang putih (Allium sativum) masih
diperlukan penelitian lebih lanjut.
PEMBAHASAN
Dari banyaknya literatur yang sudah di telaah, DAFTAR PUSTAKA
didapatkan kandungan bawang putih (Allium
1. Hestiana DW. Faktor-faktor yang berhubungan
sativum) yang memiliki efek antidiabetik
dengan kepatuhan dalam pengelolaan diet pada
berupa allicin dan turunannya yaitu diallyl
pasien rawat jalan diabetes mellitus tipe 2 di Kota
disulfide (DADS), diallyl sulfide (DAS), diallyl
Semarang. Jurnal of Health Education.
trisulfide (DTS) dan sulfur dioxide yang
2017;2(2):138-45.
bekerja dengan meningkatkan sekresi insulin
2. Fatimah RN. Diabetes melitus tipe 2. J
dari sel β pankreas. Selain itu bawang putih
MAJORITY. 2015;4(5):93-101.
(Allium sativum) memiliki kandungan
3. Nugroho RH, Samingan. Determinan tingkat
antioksidan yang tinggi seperti S-
keparahan pada pasien penderita diabetes melitus.
allylmercaptocysteine, allyl sulphides dan
Jurnal Kesehatan Masyarakat;3(2):193-204.
diallyl polisulphides, serta flavonoid.
4. International Diabetes Federation. IDF Diabetes
Flavonoid diduga bersinergi dan meningkatkan
Atlas, 9th ed. Brussels, Belgium : International
aktivitas antioksidan dengan meningkatkan
Diabetes Federation. 2019.
enzim antioksidan seluler seperti superoxide
5. Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar. Kementrian
dismutase (SOD), catalase dan glutathione
Kesehatan RI : Badan Penelitian dan
peroxidase, sehingga berperan dalam
Pengembangan Kesehatan. 2018.
mencegah kerusakan DNA sel β pankreas yang
6. Pangribowo S. Infodatin tetap produktif, cegah,
diakibatkan alkilasi DNA oleh streptozotocin.
dan atasi diabetes melitus 2020. Jakarta : Pusat
Effek hipoglikemik dari bawang putih (Allium
Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
sativum) terhadap tikus putih (Rattus
2020.
norvegicus) telah diteliti oleh Shakya dkk, Eidi
7. Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Lampung.
dkk, Dewi dkk, Setiawan dkk, Lisiswanti dkk,
Profil Kesehatan Provinsi Lampung . Bandar
dan Cahya dkk. Didapatkan bahwa bawang
Lampung : Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi
putih (Allium sativum) memiliki efek yang
Lampung. 2019.
signifikan terhadap penurunan gula darah pada
8. Dewi M, Wijaya I, Wijayahadi N. Ekstrak Bawang
dosis efektifnya yaitu 500mg/kgbb tikus.
Putih (Allium sativum) dan Ekspresi Insulin serta
Derajat Insulitis Pankreas Tikus Sprague-dawley
SIMPULAN
Dari telaah literatur yang dilakukan, maka yang Diinduksi Streptozotocin. MEDIA MEDIKA
didapatkan bahwa bawang putih (Allium sativum) INDONESIANA. 2011;45(2):105-12.
memiliki efek hipoglikemik terhadap tikus putih 9. Setiawan AS, dkk. Efek Antidiabetes Kombinasi
(Rattus norvegicus) yang diinduksi streptozotocin. Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum linn.) dan
Selain itu, bawang putih juga memiliki efek Rimpang Kunyit (Curcumma domestica val.)
antioksidan, antiinflamasi, antibiotik, antiprotozoal, dengan Pembanding Glibenklamid pada Penderita
antitrikomonal dan antihipertensi yang sangat potensial
1743
Diabetes Melitus Tipe 2. Majalah Kedokteran
Bandung. 2011;43(1):26-34.
10. Untari I. Bawang Putih Sebagai Obat Paling
Mujarab Bagi Kesehatan. GASTER.
2010;7(1):547-54.
11. Lisiswanti R, Haryanto FP. Allicin Pada Bawang
Putih (Allium sativum) Sebagai Terapi Alternatif
Diabetes Melitus Tipe 2. MAJORITY.
2017;6(2):31-36.
12. Cahya BP, Mambo C, Wowor MP. Uji Efek
Ekstrak Umbi Bawang Putih (Allium sativum l.)
Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar
(Rattus norvegicus) yang Diinduksi Aloksan.
Jurnal e-Biomedik. 2015;3(1).
13. Shakya VK, Saxena RC, Shakya A. Effect of
Ethanolic Extract of Allium sativum Bulbs on
Streptozotocin Induced Diabetic Rats. Journal of
Chemical and Pharmaceutical Research.
2010;2(6):171-5.
14. Eidi A. Eidi M. Esmaeili E. Antidiabetic Effect of
Garlic (Allium sativum L.) in Normal and
Streptozotocin-induced Diabetic Rats. Elsevier :
Phytomedicine. 2006;624-9.

1744

Anda mungkin juga menyukai