Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMAD LUTHFI

NIM : 19059179

MATKUL : PEMASARAN GLOBAL

QUIZ PERTEMUAN 3

SOAL :

1. Jelaskan perbedaan antara budaya konteks rendah dan budaya konteks


tinggi! Berikan contoh negara yang memiliki budaya konteks rendah dan budaya
konteks tinggi (jelaskan dengan kasus).
Jawab:

Budaya Konteks Tinggi

Komunikasi konteks tinggi merupakan komunikasi di mana sebagian besar informasi


diketahui orang tersebut, dan hanya sedikit yang dibagikan sebagai bagian dari pesan
(Samovar, Porter and McDaniel, 2010, p.257). Dengan kata lain, arti dari informasi yang
dipertukarkan selama interaksi tidak harus dikomunikasikan dengan kata-kata. Dalam
budaya konteks tinggi, komunikasi difokuskan lebih kepada bagaimana pesan tersebut
disampaikan daripada apa yang dikatakan serta waspada terhadap isyarat nonverbal.

Dalam budaya konteks tinggi, komunikasi yang dilakukan cenderung kurang terbuka,
mereka menganggap konflik berbahaya pada semua jenis komunikasi
(Samovar, Porter and McDaniel, 2010, p.257). Bagi masyarakat yang menganut budaya
ini, konflik dipandang harus dihadapi dengan hati-hati. Beberapa negara yang tergolong
menganut budaya ini adalah Amerika Indian, Amerika Latin, Jepang, China, Afrika-
Amerika, Korea, termasuk Indonesia (Samovar, Porter and McDaniel, 2010, p.258).

Asia, Afrika, Arab, Eropa Tengah, dan Latin kami menganggap budaya Amerika sebagai
budaya konteks tinggi.

• Asosiasi: Hubungan dibangun perlahan dan bergantung pada kepercayaan.


Produktivitas tergantung pada hubungan dan proses kelompok. Identitas individu
berakar pada kelompok (keluarga, budaya, pekerjaan). Struktur dan otoritas sosial
terpusat.
• Interaksi: Elemen nonverbal seperti nada suara, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan
gerakan mata adalah signifikan. Pesan verbal bersifat tidak langsung.
• Teritorialitas: Ruang bersifat komunal. Orang-orang berdiri berdekatan satu sama
lain dan berbagi ruang yang sama.
• Temporalitas: Semuanya memiliki waktu sendiri, dan waktu tidak mudah diatur.
Perubahan itu lambat, dan waktu adalah proses milik orang lain dan alam.
• Learning : Berpikir berlangsung dari umum ke khusus. Belajar terjadi dengan
mengamati orang lain ketika mereka mencontoh atau menunjukkan dan kemudian
berlatih.

Budaya Konteks Rendah


Budaya konteks rendah bergantung pada komunikasi eksplisit. Dalam komunikasi konteks
rendah, lebih banyak informasi dalam pesan dijabarkan dan didefinisikan. Budaya dengan
akar Eropa barat seperti Amerika Serikat dan Australia.
Budaya konteks rendah sering menampilkan kecenderungan berikut, menurut Halverson.
• Asosiasi: Hubungan dimulai dan diakhiri dengan cepat. Produktivitas tergantung
pada prosedur dan memperhatikan tujuan. Mereka mengakar identitas individu
dalam diri mereka sendiri dan pencapaian mereka.
• Interaksi: Unsur nonverbal tidak signifikan. Pesan verbal bersifat eksplisit. Kami
melihat komunikasi sebagai cara untuk bertukar informasi, ide, dan pendapat.
Fokusnya adalah pada solusi rasional (bukan pribadi). Seorang individu dapat secara
eksplisit tentang perilaku mengganggu orang lain.
• Teritorialitas: Ruang terkotak-kotak. Privasi itu penting, sehingga orang berdiri
lebih jauh.
• Temporalitas: Acara dan tugas dijadwalkan dan dilakukan pada waktu tertentu.
Perubahan itu cepat. Dan waktu adalah komoditas yang harus dihabiskan atau
dihemat. Waktu seseorang adalah miliknya sendiri.
• Learning : Salah satu sumber informasi yang digunakan. Proses berpikir dari
khusus ke umum. Belajar terjadi dengan mengikuti arahan dan penjelasan eksplisit
dari orang lain. Orientasi individu lebih disukai, dan kecepatan dihargai.
Contoh : masyarakat konteks rendah adalah masyarakat Amerika yang lebih bergantung
pada perkataan yang diucapkan dibanding perilaku nonverbal untuk menyatakan pesan.
Beberapa negara yang tergolong menganut budaya konteks rendah adalah Jerman Swiss,
Skandinavia dan Amerika Utara (Samovar, Porter and McDaniel, 2010, p.258).
2. Jelaskan perbedaan antara Amerika Serikat dan Jepang dalam hal tradisi dan
perilaku serta norma organisasi!
Jawab:

Budaya kerja di Jepang membuat para pekerja di sana lebih terlihat formal dibandingkan
Amerika Serikat. Mayoritas pakaian formal Jepang cenderung berwarna gelap seperti abu –
abu atau hitam. Berbeda dengan Amerika Serikat yang memiliki gaya lebih kasual. Hal
tersebut karena, Amerika Serikat memandang bahwasanya cara berpakaian adalah bentuk
kebebasan. Sehingga, siapapun bebas memilih outfit yang sesuai dengan karakter dan
preferensi mereka.
Kemudian, di Jepang memiliki budaya kerja ho-ren-so,
singkatan dari houkoku (laporan), renraku (komunikasi), dan soudan (konsultasi). Dalam
budaya ini setiap karyawan di Jepang harus menerapkan lapor, bicara, dan konsultasi
terutama pada senior mereka. Hal ini bikin para junior segan betul sama para seniornya.
Dengan kata lain, dalam budaya kerja Jepang unsur senioritas itu kental banget. Senioritas
seperti ini jelas gak berlaku di Amerika. Selama punya skill yang mumpuni, kamu bisa aja
mengutarakan pendapat tanpa melalui izin senior terlebih dulu.

3. Jelaskan the self-reference criterion (SRC) dan signifikansinya bagi pemasar global!s
(berikan contoh kasus)
Jawab:

SRC adalah suatu referensi secara tidak sadar kepada nilai-nilai kultural,
pengalaman,dan pengetahuan diri sendiri sebagai dasar keputusan,Sedangkan
Etnosentrisme adalahgagasan bahwa kultur atau perusahaan sendiri yang paling mengetahui
bagaimanamelakukan semua hal. Mengapa menjadi hambatan utama , karena dapat
menghalangikemampuan untuk menilai sebuah pasar asing secara apa adanya.
Hambatan utama untuk sukses dalam pemasaran internasional adalah referensi diri
seseorangcriterion (SRC) dan etnosentrisme terkait. RapatKoneksi adalah etnosentrisme,
yaitu, anggapan bahwa orang-orang dalam perusahaan, budaya,atau negara sendiri tahu cara
terbaik untuk melakukan sesuatu. Etnosentrisme terutama menjadimasalah bagi para
manajer Amerika pada awal abad ke-21 karena dominasi Amerika dalamekonomi dunia
selama akhir 1990-an. Etnosentrisme umumnya menjadi masalah ketika paramanajer dari
negara-negara makmur bekerja dengan para manajer dan pasar di negara-negarayang kurang
makmur. Baik SRC dan etnosentrisme menghalangi kemampuan untuk menilai pasar asing
dalam cahaya yang sebenarnya. Ketika dihadapkan dengan serangkaian fakta, kita bereaksi
secara spontan atas dasar pengetahuan yang berasimilasi selama seumur hidup pengetahuan
yang merupakan produk dari sejarah budaya kita. Kita jarang berhenti memikirkanreaksi;
kami hanya bereaksi. Jadi, ketika dihadapkan dengan
4. Jelaskan seberapa penting the self-reference criterion (SRC) bagi pemasaran
global dalam menganalisis budaya! (berikan contoh kasus)
Jawab:

Adaptasi budaya (cultural adaptation) mengacu pada penentuan kebijaksanaan bisnis yang
sesuai dengan ciri khas budaya suatu masyarakat.
Walaupun arti penting dari adaptasi budaya disadari sangat luas, namun pelaksanaannya
sangatlah sulit. Alasan utama dari kesulitan ini adalah kecenderungan menggunakan
(SRC) self-reference criterion (berdasar criteria sendiri) yang dapat dijelaskan sebagai
berikut, kapan saja orang yang berhadapan dengan kondisi unik, nilai-nilai mereka
sendirilah yang akan digunakan sebagai ukuran bagi pemahaman dan tanggapan mereka
atas situasi tersebut.
Baik SRC maupun etnosentrisme menghalangi kemampuan untuk menilai sebuah pasar
asing secara apa adanya.Reaksi kita sering berdasarkan pada arti, nilai, symbol dan
perilaku yang relevan pada kultur kita sendiri yang biasanya berbeda dengan kultur asing.

Dalam pemasaran internasional mengandalkan pada SRC seseorang akan menyebabkan


kegagalan dalam program pemasaran.

Ada beberapa langkah untuk menghindari SRC :

1. Definisikan masalah atau tujuan bisnis dalam cirri-ciri kebiasaaan dan norma-norma
cultural
di negara asal.
2. Definisikan masalah atau tujuan bisnis dalam cirri-ciri, kebiasaan dan norma-norma
cultural
dinegar tujuan melalui konsultasi dengan produk asli dari negara tersebut dan jangan
membuat penilaian.
3. Isolasi pengaruh SRC dalam masalah , dan periksa secara teliti untuk melihat
bagaimana
pengaruh tersebut dapat mempengaruhi masalah
4. Definisikan ulang masalah tanpa pengaruh SRC dan berikan pemecahan untuk situasi
tujuan bisnis yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai