Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

PERILAKU HARIAN BURUNG UNTA (Struthio camelus) DI TAMAN


SAFARI GURUN PUTIH LESTARI, ACEH BESAR

Geubrina Rahmatan(1), Abdullah Abdullah(1), Devi Syafrianti(1),


Khairil Khairil(1), Ismul Huda(1)
(1)
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh

*Email: geubrinarahmatan.bio16@fkip.unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Burung unta (Struthio camelus) merupakan burung yang tidak bisa terbang
(Ratite) yang dibudidayakan salah satu konservasi eksitu yaitu Taman Safari Gurun
Putih Lestari, Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian
dan tingkat kesejahteraan hewan pada burung unta. Pengumpulan data dilakukan
pada bulan Maret 2020. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini merupakan
deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan teknik observasi langsung menggunakan
metode Scan Sampling. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh persentase
dari perilaku ingestif (40%), perilaku merawat diri (12%), perilaku berdiri (1%),
perilaku bergerak (31%), perilaku sosial (2%), perilaku bersuara (0.3%), perilaku
istirahat (3%), perilaku seksual (1%), dan perilaku lainnya (aktivitas menguap dan
aktivitas mematuk pagar) (9%). Perilaku dominan yang dilakukan burung unta
adalah perilaku ingestif, sedangkan perilaku yang paling sedikit yang dilakukan
burung unta adalah perilaku bersuara.
Kata Kunci: perilaku harian, burung unta, scan sampling

1
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

ABSTRACT
Ostrich (Struthio camelus) is a bird that can not fly (Ratite), which is cultivated
in one of the ex-situ conservation namely Taman Safari Gurun Putih Lestari, located
in Aceh Besar. This study aims to determine the daily behavior and animal welfare
level of ostriches. Data collection was conducted in March 2020. The approach used
in this research is quantitative descriptive, using direct observation techniques using
the Scan Sampling method. Based on research conducted obtained a percentage of
ingestive behavior (40%), grooming behavior (12%), standing behavior (1%),
locomotion behavior (31%), social behavior (2%), vocalization behavior (0.3%),
resting behavior (3%), sexual behavior (1%), and others behavior (yawning and
pecking activities) (9%). The dominant behavior by ostriches is ingestive behavior,
while the least behavior by ostriches is vocalization behavior.
Keywords: daily behavior, ostrich, scan sampling.

2
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu dikuasai, misalnya mengenai bentuk
negara yang terletak pada garis anatominya, faal tubuhnya,
khatulistiwa yang memiliki Indeks reproduksinya, aspek kesehatannya,
Keanekaragaman Hayati yang tinggi perilakunya, kesejahteraannya, dan
dengan berbagai fauna khas, salah satu manajemen pakannya. (Hardjoutomo
fauna yang banyak terdapat di dkk., 2002:115).
Indonesia adalah burung. Menurut Informasi perilaku hewan dapat
Purningsih (2019), terdapat sekitar memberi kontribusi terhadap
1777 spesies burung di Indonesia, perubahan lingkungan, sehingga
mencakup spesies burung penetap dan burung unta dapat tetap hidup dan
spesies burung migran yang setiap berkembang biak baik di habitat alami
tahunnya berkunjung ke wilayah maupun habitat buatan. Octavia dkk.
Indonesia. (2017:10) menyatakan ilmu perilaku
Burung unta merupakan salah adalah dasar utama dalam pengelolaan
satu burung yang mulai dibudidayakan hewan liar, pengetahuan dari perilaku
di Indonesia pada tahun 1996. spesies hewan pada penangkaran
Walaupun dikenal sebagai komoditas sangat mendukung keberhasilan usaha
ternak yang baru, populasinya penangkaran tersebut.
berkembang dengan pesat di Indonesia Dalam pengelolaan satwa,
(Ketaren, 1999:9). perilaku hewan perlu diperhatikan,
Taman Safari Gurun Putih karena dengan mengetahui pola
Lestari merupakan satu-satunya taman perilaku hewan khususnya di
safari yang ada di Aceh yang juga penangkaran dapat menentukan
membudidayakan burung unta, lokasi bagaimana pengelolaan penangkaran
taman safari tesebut yaitu di Desa yang tepat sesuai pola aktivitas
Cucum, Kecamatan Jantho, Kabupaten hariannya. Prinsip lainnya yang harus
Aceh Besar. Taman Safari Gurun Putih dipenuhi oleh setiap lembaga yang
Lestari berfungsi sebagai sarana melakukan konservasi ex situ adalah
rekreasi dan edukasi. Taman Safari ini kesejahteraan satwa.
mengoleksi ratusan jenis satwa dari Studi tentang perilaku penting
berbagai daerah di Indonesia maupun dilakukan untuk evaluasi kesejahteraan
mancanegara, salah satunya adalah hewan seperti burung unta (Amado,
burung unta. Burung unta yang terdapat 2011:1613), dengan tujuan
di Taman Safari tersebut saat ini meminimalkan efek stres yang dialami
berjumlah 10 ekor, 4 ekor burung unta burung unta tersebut. Kondisi stres
betina dan 6 ekor burung unta jantan, dapat mempengaruhi produktivitas
burung unta tersebut berumur ± 6 tahun burung unta (Shanawany dan Dingle,
dan ditangkarkan di lahan penangkaran 1999:8). Kardena dkk. (2016:155)
dengan luas ± 500 m2. menambahkan bahwa kondisi stres
Burung unta merupakan unggas dapat menyebabkan sistem imun hewan
yang belum lama dibudidayakan di menurun sehingga hewan tersebut
Indonesia, sehingga banyak aspek mudah terserang oleh penyakit.
kehidupan burung unta yang belum

3
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

METODE PENELITIAN Teknik Analisis Data


Tempat dan Waktu Penelitian Data yang didapatkan dianalisis
Penelitian dilakukan di Taman secara deskriptif, yaitu perilaku harian
Safari Gurun Putih Lestari di jalan burung unta akan digambarkan dalam
utama Jantho-Lamno, Gampong bentuk tabel dan grafik. Data yang
Cucum, Jantho, Kabupaten Aceh diperoleh selama 7 hari pengamatan
Besar. Penelitian dilaksanakan pada dirata-rata dan dipresentasikan untuk
bulan Maret 2020. mengetahui persentase perilaku harian
setiap hari dan interval waktu perjam.
Metode Penelitian Perhitungan persentase perilaku
Data perilaku harian burung harian (Ramadhan, 2010:22), yaitu:
unta diperoleh melalui observasi Frekuensi Perilaku x
%Perilaku x = x 100%
langsung dan menggunakan metode Total scan seluruh perilaku

scan sampling untuk pencatatan


perilaku. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Teknik Pengumpulan Data Perilaku harian yang dilakukan
Pengamatan perilaku harian burung unta di Taman Safari Gurun
burung unta dilakukan selama 7 hari Putih Lestari, Aceh Besar diamati
dari pukul 08:00-18:00 WIB. Total selama 10 jam memiliki intensitas yang
pengamatan dalam sehari yaitu 10 jam berbeda disetiap jamnya. Besarnya
dengan waktu pengamatan 15 menit intensitas perilaku ingestif, perilaku
dan rentang pengamatan 30 menit, merawat diri, perilaku berdiri, perilaku
sehingga total pengamatan dalam bergerak, perilaku sosial, perilaku
sehari yaitu 300 menit. Setiap perilaku bersuara, perilaku istirahat, perilaku
yang sedang berlangsung dicatat, dan seksual, dan perilaku lainnya (aktivitas
difoto, kemudian dihitung berapa menguap dan aktivitas mematuk pagar)
jumlah burung unta yang melakukan dapat dilihat pada grafik berikut.
setiap perilaku tersebut.

Gambar 1. Grafik Persentase Intensitas Perilaku Harian Burung Unta

4
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Grafik tersebut menunjukkan 11.30, dan perilaku lainnya (aktivitas


perilaku ingestif tertinggi pada pukul menguap dan aktivitas mematuk pagar)
10.00-10.30, perilaku merawat diri tertinggi pada pukul 10.00-10.30 dan
tertinggi pada pukul 13.00-13.30, 12.00-12.30.
14.00-14.30, 16.00-16.30, perilaku Selama 7 hari pengamatan yang
berdiri tertinggi pada pukul 11.00- dilakukan terhadap perilaku harian
11.30, perilaku bergerak tertinggi pada burung unta di Taman Safari Gurun
pukul 10.00-10.30, 10.30-11.00, 11.00- Putih Lestari, Aceh Besar memiliki
11.30, 16.30-17.00, perilaku sosial persentase yang berbeda. Jumlah
tertinggi pada pukul 10.00-10.30, persentase perilaku harian yang
perilaku bersuara tertinggi pada pukul dilakukan burung unta di Taman Safari
17.30-18.00, perilaku istirahat tertinggi Gurun Putih Lestari, Aceh Besar dapat
pada pukul 13.30-14.00, perilaku dilihat pada grafik berikut.
seksual tertinggi pada pukul 11.00-

Ingesti
1% Merawat Diri
0.3% 3% 9%
Berdiri
2%
Bergerak
40%
Sosial

Bersuara
31% Istirahat

Seksual
12%
Lainnya (Mematuk
1% Pagar & Menguap)

Gambar 2. Grafik Persentase Perilaku Harian Burung Unta di Taman Safari


Gurun Putih Lestari, Aceh Besar

Berdasarkan persentase tersebut perilaku bersuara memiliki persentase


dapat dilihat bahwa perilaku ingestif terendah.
memiliki persentase tertinggi dan

5
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Perilaku Ingestif
45%
40%
40%
35%

Persentase
30% 26% 26%
25%
20%
15%
10%
4% 3%
5%
0%
Makan
Minum Defekasi Mencari Mematuk
dan Makan
Urinasi
Perilaku Ingestif
Gambar. 3 Grafik Persentase Perilaku Ingestif Burung Unta di Taman Safari
Gurun Putih Lestari, Aceh Besar
10.30, dengan persentase aktivitas
Berdasarkan persentase tersebut makan tertinggi pada pukul 10.00-
dapat dilihat bahwa aktivitas mematuk 10.30, persentase aktivitas minum
memiliki persentase tertinggi dan tertinggi pada pukul 14.00-14.30,
aktivitas defekasi dan urinasi memiliki persentase aktivitas defekasi dan
persentase terendah. Persentase urinasi tertinggi pada pukul 10.00-
perilaku ingestif tertinggi burung unta 10.30, 11.30-12.00, 14.30-15.00, dan
Taman Safari Gurun Putih Lestari, 15.00-15.30.
Aceh Besar tertinggi pada pukul 10.00-

6
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Perilaku Merawat Diri


70%
63%
60%

50%
Persentase

40%

30%

20% 18%
11%
10% 7%

0%
Mandi Debu
Menelisik Bulu Menggoyangkan Mematuk Bulu
Tubuh
Perilaku Merawat Diri
Gambar. 4 Grafik Persentase Perilaku Merawat Diri Burung Unta di Taman
Safari Gurun Putih Lestari, Aceh Besar

Berdasarkan gambar 4 dapat persentase aktivitas menggoyangkan


dilihat bahwa aktivitas menelisik bulu tubuh tertinggi pada pukul 10.00-
memiliki persentase tertinggi dan 10.30 dan 11.30-12.00, dan persentase
aktivitas menggoyangkan tubuh aktivitas mematuk bulu tertinggi pada
memiliki persentase terendah. Perilaku pukul 13.00-13.00 dan 16.00-16.30.
merawat diri burung unta di Taman
Safari Gurun Putih Lestari, Aceh Perilaku Berdiri
Besar memiliki persentase 12%, Perilaku berdiri burung unta
dengan persentase aktivitas mandi memiliki persentase 1 % dengan
debu tertinggi pada pukul 13.30-14.00, persentase tertinggi pada pukul 11.00-
persentase aktivitas menelisik bulu 11.30.
tertinggi pada pukul 12.00-12.30,

7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Perilaku Bergerak
80%
68%
70%

Persentase
60%
50%
40%
29%
30%
20%
10% 2%
0%
Berlari Berjalan Berjalan Bolak-
balik
Perilaku Bergerak
Gambar. 5 Grafik Persentase Perilaku Bergerak Burung Unta di Taman Safari
Gurun Putih Lestari, Aceh Besar
Berdasarkan gambar 5 dapat tertinggi pada pukul 10.00-10.30,
dilihat bahwa aktivitas berjalan aktivitas berjalan dengan persentase
memiliki persentase tertinggi dan tertinggi pada pukul 10.00-10.30,
aktivitas berlari memiliki persentase 10.30-11.00, 11.00-11.30, dan 16.00-
terendah. Perilaku bergerak burung 16.30, dan aktivitas berjalan bolak-
unta di Taman Safari Gurun Putih balik dengan persentase tertinggi pada
Lestari, Aceh Besar memiliki pukul 11.00-11.30, 12.00-12.30,
persentase 31%, dengan persentase 15.00-15.30, dan 16.30-17.00.

Perilaku Sosial

90%
77%
80%
70%
Persentase

60%
50%
40%
30% 23%
20%
10%
0%
Mengancam Mengejar
Perilaku Sosial
Gambar. 6 Grafik Persentase Perilaku Sosial Burung Unta di Taman Safari
Gurun Putih Lestari, Aceh Besar

8
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Berdasarkan gambar 6 dapat persentase tertinggi pada pukul 10.00-


dilihat aktivitas mengancam memiliki 10.30 dan 10.30-11.00.
persentase tertinggi dan aktivitas
mengejar memiliki persentase Perilaku Bersuara
terendah. Perilaku sosial burung unta Perilaku bersuara burung unta
di Taman Safari Gurun Putih Lestari, di Taman Safari Gurun Putih Lestari
Aceh Besar memiliki persentase 2%, memiliki persentase 0.3% dengan
dengan aktivitas mengancam memiliki persentase tertinggi pada pukul 17.30-
persentase tertinggi pada pukul 10.00- 18.00.
10.30. Dan aktivitas mengejar dengan

Perilaku Istirahat
70% 64%
60%
Persent

50%
ase

40% 36%

30%

20%

10%

0%
Tidur Duduk
Perilaku Istirahat
Gambar. 7 Grafik Persentase Perilaku Istirahat Burung Unta di Taman
Safari Gurun Putih Lestari, Aceh Besar

Berdasarkan gambar 7 aktivitas burung unta memiliki persentase


duduk burung unta memiliki tertinggi pada pukul 13.30-14.00.
persentase tertinggi dan aktivitas tidur
burung unta memiliki persentase Perilaku Seksual
terendah. Perilaku istirahat burung Perilaku seksual burung unta di
unta di Taman Safari Gurun Putih Taman Safari Gurun Putih Lestari,
Lestari, Aceh Besar memiliki Aceh Besar memiliki persentase 1%
persentase 3%, dengan persentase dengan persentase aktivitas tertinggi
aktivitas tidur tertinggi pada pukul pada pukul 11.00-11.30.
17.30-18.00, dan aktivitas duduk

9
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Perilaku Lainnya
90% 83%
80%

Persentase
70%
60%
50%
40%
30%
20% 17%

10%
0%
Menguap Mematuk Pagar
Perilaku Lainnya
Gambar. 8 Grafik Persentase Perilaku Lainnya Burung Unta di Taman Safari
Gurun Putih Lestari, Aceh Besar

Berdasarkan gambar 8 aktivitas unta yang diamati pada penelitian ini


mematuk pagar burung unta memiliki meliputi perilaku ingestif, perilaku
persentase tertinggi dan aktivitas minum, perilaku merawat diri,
menguap burung unta memiliki perilaku berdiri, perilaku bergerak,
persentase terendah. Perilaku lainnya perilaku sosial, perilaku bersuara,
burung unta di Taman Safari Gurun perilaku istirahat, perilaku seksual,
Putih Lestari, Aceh Besar memiliki dan perilaku lainnya.
persentase 9% dengan persentase
aktivitas menguap tertinggi pada pukul Perilaku Ingestif
10.00-10.30, dan aktivitas mematuk Perilaku Ingestif meliputi
pagar tertinggi pada pukul 16.30- aktivitas makan, minum, urinasi dan
17.00. defekasi, mencari makan, dan aktivitas
mematuk, hal ini sesuai dengan
Pembahasan penelitian Desmudzat, dkk., (2015:68)
Perilaku hewan adalah ekspresi dan Menon, dkk. (2014:3). Aktivitas
hewan yang ditimbulkan oleh semua makan pada burung unta yaitu
faktor yang mempengaruhinya, baik kegiatan burung unta mengonsumsi
faktor eksternal maupun faktor pakan yang diberikan oleh pihak
internal yang berasal dari Taman Safari Gurun Putih Lestari,
lingkungannya, Hal ini sesuai dengan pakan burung unta yang diberikan
penelitian Deden (2008). Perilaku berupa pelet, dedak, dan sayur-sayuran
hewan terjadi karena pengaruh genetis (kol, sawi, kangkung). Aktivitas
(innate) dan lingkungan (akibat proses minum burung unta yaitu kegiatan
belajar). Perilaku harian adalah burung unta menyentuh permukaan air
aktivitas keseharian yang dilakukan dengan paruh dengan atau tanpa
suatu hewan yang untuk tindakan menelan, hal ini sesuai
menyesuaikan diri terhadap keadaan dengan penelitian Menon, dkk.,
lingkungan. Perilaku harian burung (2014:3). Frekuensi aktivitas minum

10
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Burung unta di Taman Safari Gurun Selain pakan utama, burung unta juga
Putih Lestari paling tinggi adalah diberikan pakan tambahan berupa
setelah pemberian pakan dan siang sawi, kangkung, dan kol. Pemberian
hari, hal ini sesuai dengan penelitian pakan tambahan dilakukan setiap
Cooper, dkk. (2005:9) bahwa burung harinya dengan jenis yang berbeda.
unta membutuhkan minum apabila Selain makan pakan yang diberikan,
suhu lingkungan menjadi panas dan burung unta juga merumput dan
makan pakan yang kering. Pada mematuk pohon.
habitat alaminya, ketika burung unta
dapat menemukan tanaman sukulen Perilaku Merawat Diri
mereka jarang melakukan aktivitas Perilaku merawat diri burung
minum (Brand, 2014:13). unta di Taman Safari Gurun Putih
Aktivitas defekasi dan urinasi Lestari, Aceh Besar memiliki
yang diamati pada penelitian ini yaitu persentase 12%. Perilaku merawat diri
kegiatan burung unta ketika yang diamati pada penelitian ini
mengeluarkan kotoran (feses) dan meliputi aktivitas mandi debu,
kencing (urinasi). Aktivitas mencari aktivitas menelisik bulu, aktivitas
makan pada burung unta di Taman menggoyangkan tubuh, dan aktivitas
Safari Gurun Putih Lestari yaitu mematuk bulu.
kegiatan burung unta ketika mencari Burung unta melakukan
dan mengonsumsi pakan ternak di aktivitas mandi debu untuk menjaga
palung pakan. Aktivitas mematuk pada bulu mereka agar tetap kering. Burung
burung unta yaitu kegiatan burung unta melakukan aktivitas tersebut
unta mematuk rumput, mematuk yaitu dengan cara duduk di atas tanah,
tanah, mematuk pohon dan mematuk menggosokkan bagian tubuh pada
batu. tanah, dan mengepak-ngepakkan
Perilaku ingestif burung unta sayapnya. Aktivitas mandi debu
di Taman Safari Gurun Putih Lestari, dilakukan pada siang hingga sore hari,
Aceh Besar memiliki persentase pada waktu tersebut suhu lingkungan
tertinggi dibandingkan dengan lebih tinggi, hal ini sesuai dengan
perilaku-perilaku lainnya yang diamati penelitian yang dilakukan oleh
yaitu 40%, hal ini dikarenakan pakan Amado, dkk. (2011:1617), bahwa
burung unta sudah tersedia sehingga mandi debu lebih sering dilakukan
burung unta tidak perlu mencari burung unta pada sore hari.
pakan. Pemberian pakan burung unta Aktivitas menelisik bulu yang
dilakukan satu kali dalam sehari setiap dilakukan yaitu ketika burung unta
pukul 10.00-10.30. Frekuensi tertinggi menelisik bulu dengan paruh ketika
perilaku ingestif burung unta di Taman duduk, berdiri, dan berjalan, hal ini
Safari Gurun Putih Lestari yaitu pada sesuai dengan penelitian yang
pagi hari, hal ini sesuai dengan dilakukan Menon, dkk. (2014:4)
penelitian Mbaya, dkk., (2015:8) bahwa burung unta melakukan
bahwa tingginya frekuensi perilaku aktivitas menelisik bulu sambil duduk,
ingestif pada pagi hari dikarenakan berjalan, dan berdiri. Aktivitas
periode rutin harian pemberian menggoyangkan tubuh pada burung
makanan oleh penjaga pada pagi hari. unta yaitu kegiatan burung unta
Pakan utama yang diberikan menggoyangkan tubuh dengan cara
adalah pelet dan dedak, pelet dan duduk dengan lutut dan
dedak yang diberikan 100 kg per hari. menggoyangkan badan/sayapnya, hal

11
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

ini sesuai dengan penelitian Campbell burung unta memiliki persentase


dan Lack (1985:104) yaitu aktivitas hampir sama setiap waktunya, hal ini
menggoyangkan tubuh/sayap sesuai dengan penelitian Sauer dan
dilakukan oleh burung unta untuk Sauer, (1966:187) bahwa burung unta
penataan bulu dan mengeringkan bulu. di lingkungan alami menghabiskan
Aktivitas mematuk bulu yang sebagian besar waktu berjalan dan
dilakukan burung unta yaitu kegiatan makan di siang hari, termasuk
burung unta ketika mematuk bulu merumput dan mencari jenis makanan
burung unta lainnya, hal ini sesuai lain, hal ini berhubungan dengan
dengan penelitian Samson (1996:413). perilaku eksplorasi dengan tujuan
mencapai kebutuhan nutrisi harian.
Perilaku Berdiri Aktivitas berlari yang diamati
Perilaku berdiri burung unta pada penelitian ini yaitu kegiatan
memiliki persentase 1 %. Perilaku burung unta ketika berlari (bukan
berdiri pada burung unta yang diamati berlari mengejar burung unta lainnya).
pada penelitian ini adalah meliputi Berdasarkan penelitian yang telah
aktivitas burung unta berdiri dengan dilakukan, burung unta melakukan
leher membentuk huruf S, hal ini aktivitas berlari ketika mendengar
sesuai dengan penelitian Shanawany tepukan tangan dari penjaga (berlari
dan Dingle (1999:238). Frekuensi mendekat ke penjaga) dan mendengar
perilaku berdiri tertinggi pada pukul kebisingan dari mobil yang membawa
11.00-11.30, hal ini sesuai dengan pakan (berlari menjauh seperti
penelitian Amado, dkk., (2011:1617) ketakutan), hal ini sesuai dengan
bahwa burung unta menunjukkan penelitian yang dilakukan oleh
perilaku tenang pada jam-jam Amado, dkk. (2011:1616) aktivitas
menjelang tengah hari, mereka berlari dilakukan burung unta
menghabiskan lebih banyak waktu umumnya ketika burung bereaksi
berdiri pada waktu tersebut. Dan terhadap beberapa jenis kebisingan
penelitian Menon, dkk., (2014:6) yang tidak diketahui atau kehadiran
bahwa burung unta lebih aktif mencari petugas untuk beberapa jenis
makan pada pagi hari sehingga mereka manajemen, seperti pasokan makanan.
lebih banyak melakukan aktivitas Aktivitas berjalan bolak-balik yaitu
berdiri pada siang hari. kegiatan berjalan mondar-mandir
burung unta di sekitar pagar, aktivitas
Perilaku Bergerak ini merupakan aktivitas abnormal yang
Perilaku bergerak burung unta dilakukan oleh burung unta karena
di Taman Safari Gurun Putih Lestari, pergerakannya yang dibatas dan
Aceh Besar memiliki persentase kedua kurungan di dalam kandang, hal ini
tertinggi setelah perilaku ingestif yaitu sesuai dengan penelitian Menon, dkk.,
31%, perilaku bergerak yang diamati (2014:3-6). Aktivitas ini adalah
pada penelitian ini yaitu meliputi indikator stres pada burung unta dan
aktivitas berjalan, aktivitas berlari, dan merupakan mekanisme untuk
aktivitas berjalan bolak-balik. mengatasi stres pada hewan tersebut.
Aktivitas berjalan burung unta yaitu
kegiatan burung unta ketika berjalan Perilaku Sosial
tanpa bolak-balik. Burung unta Perilaku sosial burung unta di
melakukan aktivitas berjalan Taman Safari Gurun Putih Lestari,
sepanjang hari, aktivitas berjalan Aceh Besar memiliki persentase 2%.

12
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Perilaku sosial yang diamati pada peningkatan suhu lingkungan pada


penelitian ini meliputi aktivitas waktu tersebut menyebabkan frekuensi
mengancam dan mengejar. istirahat yang tinggi pada burung unta.
Berdasarkan hasil penelitian, burung Perilaku istirahat burung unta yang
unta melakukan aktivitas mengancam diamati pada penelitian ini meliputi
ketika diganggu oleh individu lainnya aktivitas duduk dan aktivitas tidur.
yaitu dengan mengeluarkan suara Burung unta melakukan aktivitas tidur
mendesis terhadap individu lain, hal yaitu dengan berdiri dan menutup
ini sesuai dengan penelitian Menon, mata, hal ini sesuai dengan penelitian
dkk., (2014:3). Menon, dkk., (2014:3) aktivitas tidur
Aktivitas mengejar burung unta adalah kegiatan burung unta berdiri
sering dilakukan oleh burung unta atau duduk diam dengan mata
jantan mengejar burung unta lainnya, terpejam. Burung unta melakukan
hal ini sesuai dengan penelitian aktivitas duduk dengan cara duduk di
Mukhtar, dkk., (2017:3) aktivitas atas tanah dekat dengan shelter atau di
mengejar merupakan salah satu bawah pepohonan untuk menghindari
aktivitas yang dilakukan burung unta paparan sinar matahari langsung, hal
jantan untuk melindungi wilayahnya. ini sesuai dengan penelitian Menon,
dkk., (2014:3).
Perilaku Bersuara
Perilaku bersuara burung unta Perilaku Seksual
di Taman Safari Gurun Putih Lestari Perilaku seksual burung unta di
memiliki persentase 0.3%. Taman Safari Gurun Putih Lestari,
Berdasarkan penelitian, burung unta Aceh Besar memiliki persentase 1%.
melakukan booming pada pagi hari Perilaku seksual burung unta yang
atau sore hari, leher burung unta yang diamati pada penelitian ini meliputi
melakukan booming akan aktivitas kawin. Berdasarkan hasil
mengembang seperti balon dan penelitian betina burung unta yang
mengeluarkan suara “boom” dengan siap kawin akan mengepak-ngepakkan
nyaring untuk menarik perhatian sayapnya untuk menarik perhatian
burung unta betina dan menetapkan burung unta jantan dan memosisikan
wilayah teritorinya. Hal ini sesuai diri di depan pasangannya. Hal ini
dengan penelitian Shanawany dan sesuai dengan penelitian yang
Dingle (1999:8) dan Samson dilakukan oleh Sauer dan Sauer
(1996:413). (1966:184) dan Mukhtar, dkk.,
(2017:73).
Perilaku Istirahat
Perilaku istirahat burung unta Perilaku Lainnya
di Taman Safari Gurun Putih Lestari, Perilaku lainnya burung unta di
Aceh Besar memiliki persentase 3%. Taman Safari Gurun Putih Lestari,
Burung unta melakukan perilaku Aceh Besar memiliki persentase 9%.
istirahat secara individu dan dan juga Perilaku lainnya dari burung unta yang
secara berkelompok. Burung unta diamati pada penelitian ini meliputi
banyak melakukan perilaku istirahat aktivitas mematuk pagar dan
pada siang hingga sore hari, hal ini menguap. Burung unta di Taman
sesuai dengan penelitian Mbaya, dkk. Safari Gurun Putih Lestari melakukan
(2015:8) bahwa burung unta kurang aktivitas mematuk besi pagar kandang
aktif pada siang hingga sore hari, yaitu disela-sela aktivitas berjalan

13
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

mondar-mandir. Burung unta Altmann, J. 1974. Observational Study


mematuk apa saja dengan paruhnya, of Behavior: Sampling
mereka mematuk rumput, batu, pohon Methods. Behaviour, 49(3-4):
dan juga pagar. Aktivitas mematuk 227-266.
pagar merupakan aktivitas yang sering Amado, M. F., D. B. Xavier., V.
diamati pada penelitian perilaku harian Boere., C. Torres-Pereira., C.
burung unta di penangkaran, salah satu McManus., F. E. M. Bernal.
penelitian yang mengamati aktivitas 2011. Behaviour of Captive
mematuk pagar dilakukan oleh Ostrich Chicks from 10 Days to
Menon, dkk., (2014:3) yang 5 Months of Age. Revista
berpendapat bahwa kegiatan burung Brasileira de Zootecnia, 40(7),
unta mematuk kawat atau tiang pagar. 1613-1618.
Aktivitas menguap adalah kegiatan Brand, T. S. 2014. Ostrich Manual.
ketika burung unta membuka mulut Sout Africa: Western Cape
sebentar dan menutupnya, aktivitas Department of Agriculture.
menguap dirangsang oleh peristiwa
metabolisme endogen dan berfungsi Campbell, B., E. Lack. 1985. A
untuk mengatur proses fisiologis Dictionary of Birds. London: T.
pernapasan dan sirkulasi darah hal ini & A. D. Poyser.
sesuai dengan penelitian Sauer dan
Sauer, (1967:571). Cooper, R. G., K. Erlwanger., K. M.
Mahroze. 2005. Nutrition of
SIMPULAN Ostrich (Struthio camelus var.
Berdasarkan hasil penelitian domesticus) Breeder
yang telah dilakukan maka dapat Birds. Animal Science
disimpulkan bahwa rata-rata perilaku Journal, 76(1): 5-10.
harian burung unta di Taman Safari
Gurun Putih Lestari, Aceh Besar Csermely, D., G. Gaibani., E. Dardani.
perilaku ingestif 40%, perilaku 2007. Year-Round Behavioural
merawat diri 12%, perilaku berdiri Sequences in Captive Ostrich
1%, perilaku bergerak 31%, perilaku (Struthio camelus domesticus)
sosial 2%, perilaku bersuara 0.3%, Pairs. Applied animal behaviour
perilaku istirahat 3%, perilaku seksual science, 103(1-2): 156-166.
1%, dan perilaku lainnya (aktivitas
menguap dan aktivitas mematuk Desmudzat, A. S., P. Sukandar., A.
pagar) 9%. Perilaku dominan yang Suryanda. (2015). Perbandingan
dilakukan burung unta adalah Perilaku Harian Burung Bayan
perilaku ingestif, sedangkan perilaku Jantan (Eclectus roratus Müller,
yang paling sedikit yang dilakukan 1776) Berdasakan Keberadaan
burung unta adalah perilaku bersuara. Pejantan Pesaing di Taman
Margasatwa Ragunan. Bioma,
Daftar Pustaka 11(1): 67-72.
Aganga, A. A., , A. O. Aganga., U. J.
Omphile. 2003. Ostrich Feeding Fericean, L. M., O. A. Rada. 2013.
and Nutrition. Pakistan Journal The Behavior of Ostriches In
of Nutrition, 2(2), 60-67. Captivity. Research Journal Of
Agricultural Science, 45(1): 165-
171.

14
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Kardena, I. M., T. A. Putra., N. H. Zoology Research Journal, 1(1):


Septiani., D. A. W. K. Ningrat., 1-9.
P. D. Y. Utama., I D. G. T.
Damayanthi., F. M. Siswanto. Menon, D. G., D. C. Bennet., K. M.
2016. Pendekatan Cheng. 2014. Understanding the
Psikoneuroimunologi dalam Behavior of Domestic Emus: A
Penanganan Penyakit Hewan. Means to Improve Their
Indonesia Medicus Veterinus, Management and Welfare-Major
5(2): 154:164. Behaviors and Activity Time
Budgets of Adult Emus. Journal
Ketaren, P. P. 1999. Burung Unta of Animals, 2014: 1-8.
sebagai Komoditas Harapan:
Klasifikasi dan Keunggulan Mukhtar, N., Gazala., M. W. Mirza.
Biologis Burung Unta (Struthio 2017. Understanding of Social
camelus). Wartazoa, 8(1): 9-14. and Mating Behaviour of Ostrich
(Struthio camelus). Journal of
Hambali, K., N. Zakaria., N. Fauzi., A. World’s Poultry Research, 7(2):
Amir. 2015. Behaviour of 72-78.
Captive Ostriches (Struthio
camelus) at Universiti Malaysia Octavia, D., R. Komala., A. Supiyani.
Kelantan, Bachok Campus, 2017. Studi Perilaku Harian dan
Kelantan, Malaysia. J. Trop. Kesejahteraan Monyet Hitam
Resour. Sustain. Sci, 3: 13-17. Sulawesi (Macaca nigra
Desmarest, 1822) di Pusat
Hardjoutomo, S., M. B. Primata Schumutzer. Bioma,
Poerwadikarta., K. Barkah. 13(1): 18-22.
2002. Kejadian Antraks Pada
Burung Unta Di Purwakarta, Purningsih, D. 2019. “Tahun 2019
Jawa Barat, Indonesia. Jurnal Spesies Burung Indonesia
Ilmu Ternak dan Bertambah 6 Jenis”, (Online),
Veteriner, 19(3): 114-120. (https://www.greeners.co/berita/t
ahun-2019-spesies-burung-
Kadri, M. H. M., Dian S., Riyanti. indonesia-bertambah-6-jenis/.,
2016. Karakteristik dan Perilaku diakses 09 November 2019).
Merpati Tinggi Lokal Jantan dan
Betina. Jurnal Ilmiah Ramadhan, R. 2010. “Pola Aktivitas
Peternakan Terpadu, 4(2): 156- Kukang Jawa (Nycticebus
160. javanicus) di Kandang
Rehabilitasi Primata
Mbaya, P. Y., A. Tijani., C. L. Okoye. International Animal Rescue
2015. Behavioural Pattern of (IAR), Bogor”. Skripsi. Depok:
Ostrich (Struthio camelus- L) in Universitas Indonesia.
Captivity and Perception of
People on Rearing of the Bird Samson, J. 1996. Behavioral Problems
Case Study: Sanda Kyarimi of Farmed Ostriches in
Park, Maiduguri, Borno State, Canada. The Canadian
Nigeria. Academic Open Veterinary Journal, 37(7): 412-
414.

15
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Santono, D., A. Widiana., S. Sauer, E. G. F., E. M. Sauer. 1967.


Sukmaningrasa. 2016. Aktivitas Yawning and Other
Harian Lutung Jawa Maintenance Activities in The
(Trachypithecus auratus South African ostrich. The Auk,
sondacius) di Kawasan Taman 84: 571-587.
Buru Masigit Kareumbi Jawa
Barat. Jurnal Biodjati, 1(1): 39- Shanawany, M. M., J. Dingle. (Eds).
47. 1999. Ostrich Production
Systems. Roma: Food and
Sauer, E. G. F., E. M. Sauer. 1966. Agriculture Organization.
Social Behaviour of the South
African Ostrich, Struthio Sumarto, S., R. Koneri. 2016. Ekologi
camelus australis. Ostrich. Hewan. Bandung: CV. Patra
31(1): 183-192. Media Grafindo Bandung.

16

Anda mungkin juga menyukai