*Email: geubrinarahmatan.bio16@fkip.unsyiah.ac.id
ABSTRAK
Burung unta (Struthio camelus) merupakan burung yang tidak bisa terbang
(Ratite) yang dibudidayakan salah satu konservasi eksitu yaitu Taman Safari Gurun
Putih Lestari, Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian
dan tingkat kesejahteraan hewan pada burung unta. Pengumpulan data dilakukan
pada bulan Maret 2020. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini merupakan
deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan teknik observasi langsung menggunakan
metode Scan Sampling. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh persentase
dari perilaku ingestif (40%), perilaku merawat diri (12%), perilaku berdiri (1%),
perilaku bergerak (31%), perilaku sosial (2%), perilaku bersuara (0.3%), perilaku
istirahat (3%), perilaku seksual (1%), dan perilaku lainnya (aktivitas menguap dan
aktivitas mematuk pagar) (9%). Perilaku dominan yang dilakukan burung unta
adalah perilaku ingestif, sedangkan perilaku yang paling sedikit yang dilakukan
burung unta adalah perilaku bersuara.
Kata Kunci: perilaku harian, burung unta, scan sampling
1
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
ABSTRACT
Ostrich (Struthio camelus) is a bird that can not fly (Ratite), which is cultivated
in one of the ex-situ conservation namely Taman Safari Gurun Putih Lestari, located
in Aceh Besar. This study aims to determine the daily behavior and animal welfare
level of ostriches. Data collection was conducted in March 2020. The approach used
in this research is quantitative descriptive, using direct observation techniques using
the Scan Sampling method. Based on research conducted obtained a percentage of
ingestive behavior (40%), grooming behavior (12%), standing behavior (1%),
locomotion behavior (31%), social behavior (2%), vocalization behavior (0.3%),
resting behavior (3%), sexual behavior (1%), and others behavior (yawning and
pecking activities) (9%). The dominant behavior by ostriches is ingestive behavior,
while the least behavior by ostriches is vocalization behavior.
Keywords: daily behavior, ostrich, scan sampling.
2
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu dikuasai, misalnya mengenai bentuk
negara yang terletak pada garis anatominya, faal tubuhnya,
khatulistiwa yang memiliki Indeks reproduksinya, aspek kesehatannya,
Keanekaragaman Hayati yang tinggi perilakunya, kesejahteraannya, dan
dengan berbagai fauna khas, salah satu manajemen pakannya. (Hardjoutomo
fauna yang banyak terdapat di dkk., 2002:115).
Indonesia adalah burung. Menurut Informasi perilaku hewan dapat
Purningsih (2019), terdapat sekitar memberi kontribusi terhadap
1777 spesies burung di Indonesia, perubahan lingkungan, sehingga
mencakup spesies burung penetap dan burung unta dapat tetap hidup dan
spesies burung migran yang setiap berkembang biak baik di habitat alami
tahunnya berkunjung ke wilayah maupun habitat buatan. Octavia dkk.
Indonesia. (2017:10) menyatakan ilmu perilaku
Burung unta merupakan salah adalah dasar utama dalam pengelolaan
satu burung yang mulai dibudidayakan hewan liar, pengetahuan dari perilaku
di Indonesia pada tahun 1996. spesies hewan pada penangkaran
Walaupun dikenal sebagai komoditas sangat mendukung keberhasilan usaha
ternak yang baru, populasinya penangkaran tersebut.
berkembang dengan pesat di Indonesia Dalam pengelolaan satwa,
(Ketaren, 1999:9). perilaku hewan perlu diperhatikan,
Taman Safari Gurun Putih karena dengan mengetahui pola
Lestari merupakan satu-satunya taman perilaku hewan khususnya di
safari yang ada di Aceh yang juga penangkaran dapat menentukan
membudidayakan burung unta, lokasi bagaimana pengelolaan penangkaran
taman safari tesebut yaitu di Desa yang tepat sesuai pola aktivitas
Cucum, Kecamatan Jantho, Kabupaten hariannya. Prinsip lainnya yang harus
Aceh Besar. Taman Safari Gurun Putih dipenuhi oleh setiap lembaga yang
Lestari berfungsi sebagai sarana melakukan konservasi ex situ adalah
rekreasi dan edukasi. Taman Safari ini kesejahteraan satwa.
mengoleksi ratusan jenis satwa dari Studi tentang perilaku penting
berbagai daerah di Indonesia maupun dilakukan untuk evaluasi kesejahteraan
mancanegara, salah satunya adalah hewan seperti burung unta (Amado,
burung unta. Burung unta yang terdapat 2011:1613), dengan tujuan
di Taman Safari tersebut saat ini meminimalkan efek stres yang dialami
berjumlah 10 ekor, 4 ekor burung unta burung unta tersebut. Kondisi stres
betina dan 6 ekor burung unta jantan, dapat mempengaruhi produktivitas
burung unta tersebut berumur ± 6 tahun burung unta (Shanawany dan Dingle,
dan ditangkarkan di lahan penangkaran 1999:8). Kardena dkk. (2016:155)
dengan luas ± 500 m2. menambahkan bahwa kondisi stres
Burung unta merupakan unggas dapat menyebabkan sistem imun hewan
yang belum lama dibudidayakan di menurun sehingga hewan tersebut
Indonesia, sehingga banyak aspek mudah terserang oleh penyakit.
kehidupan burung unta yang belum
3
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
4
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Ingesti
1% Merawat Diri
0.3% 3% 9%
Berdiri
2%
Bergerak
40%
Sosial
Bersuara
31% Istirahat
Seksual
12%
Lainnya (Mematuk
1% Pagar & Menguap)
5
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Perilaku Ingestif
45%
40%
40%
35%
Persentase
30% 26% 26%
25%
20%
15%
10%
4% 3%
5%
0%
Makan
Minum Defekasi Mencari Mematuk
dan Makan
Urinasi
Perilaku Ingestif
Gambar. 3 Grafik Persentase Perilaku Ingestif Burung Unta di Taman Safari
Gurun Putih Lestari, Aceh Besar
10.30, dengan persentase aktivitas
Berdasarkan persentase tersebut makan tertinggi pada pukul 10.00-
dapat dilihat bahwa aktivitas mematuk 10.30, persentase aktivitas minum
memiliki persentase tertinggi dan tertinggi pada pukul 14.00-14.30,
aktivitas defekasi dan urinasi memiliki persentase aktivitas defekasi dan
persentase terendah. Persentase urinasi tertinggi pada pukul 10.00-
perilaku ingestif tertinggi burung unta 10.30, 11.30-12.00, 14.30-15.00, dan
Taman Safari Gurun Putih Lestari, 15.00-15.30.
Aceh Besar tertinggi pada pukul 10.00-
6
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
50%
Persentase
40%
30%
20% 18%
11%
10% 7%
0%
Mandi Debu
Menelisik Bulu Menggoyangkan Mematuk Bulu
Tubuh
Perilaku Merawat Diri
Gambar. 4 Grafik Persentase Perilaku Merawat Diri Burung Unta di Taman
Safari Gurun Putih Lestari, Aceh Besar
7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Perilaku Bergerak
80%
68%
70%
Persentase
60%
50%
40%
29%
30%
20%
10% 2%
0%
Berlari Berjalan Berjalan Bolak-
balik
Perilaku Bergerak
Gambar. 5 Grafik Persentase Perilaku Bergerak Burung Unta di Taman Safari
Gurun Putih Lestari, Aceh Besar
Berdasarkan gambar 5 dapat tertinggi pada pukul 10.00-10.30,
dilihat bahwa aktivitas berjalan aktivitas berjalan dengan persentase
memiliki persentase tertinggi dan tertinggi pada pukul 10.00-10.30,
aktivitas berlari memiliki persentase 10.30-11.00, 11.00-11.30, dan 16.00-
terendah. Perilaku bergerak burung 16.30, dan aktivitas berjalan bolak-
unta di Taman Safari Gurun Putih balik dengan persentase tertinggi pada
Lestari, Aceh Besar memiliki pukul 11.00-11.30, 12.00-12.30,
persentase 31%, dengan persentase 15.00-15.30, dan 16.30-17.00.
Perilaku Sosial
90%
77%
80%
70%
Persentase
60%
50%
40%
30% 23%
20%
10%
0%
Mengancam Mengejar
Perilaku Sosial
Gambar. 6 Grafik Persentase Perilaku Sosial Burung Unta di Taman Safari
Gurun Putih Lestari, Aceh Besar
8
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Perilaku Istirahat
70% 64%
60%
Persent
50%
ase
40% 36%
30%
20%
10%
0%
Tidur Duduk
Perilaku Istirahat
Gambar. 7 Grafik Persentase Perilaku Istirahat Burung Unta di Taman
Safari Gurun Putih Lestari, Aceh Besar
9
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Perilaku Lainnya
90% 83%
80%
Persentase
70%
60%
50%
40%
30%
20% 17%
10%
0%
Menguap Mematuk Pagar
Perilaku Lainnya
Gambar. 8 Grafik Persentase Perilaku Lainnya Burung Unta di Taman Safari
Gurun Putih Lestari, Aceh Besar
10
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Burung unta di Taman Safari Gurun Selain pakan utama, burung unta juga
Putih Lestari paling tinggi adalah diberikan pakan tambahan berupa
setelah pemberian pakan dan siang sawi, kangkung, dan kol. Pemberian
hari, hal ini sesuai dengan penelitian pakan tambahan dilakukan setiap
Cooper, dkk. (2005:9) bahwa burung harinya dengan jenis yang berbeda.
unta membutuhkan minum apabila Selain makan pakan yang diberikan,
suhu lingkungan menjadi panas dan burung unta juga merumput dan
makan pakan yang kering. Pada mematuk pohon.
habitat alaminya, ketika burung unta
dapat menemukan tanaman sukulen Perilaku Merawat Diri
mereka jarang melakukan aktivitas Perilaku merawat diri burung
minum (Brand, 2014:13). unta di Taman Safari Gurun Putih
Aktivitas defekasi dan urinasi Lestari, Aceh Besar memiliki
yang diamati pada penelitian ini yaitu persentase 12%. Perilaku merawat diri
kegiatan burung unta ketika yang diamati pada penelitian ini
mengeluarkan kotoran (feses) dan meliputi aktivitas mandi debu,
kencing (urinasi). Aktivitas mencari aktivitas menelisik bulu, aktivitas
makan pada burung unta di Taman menggoyangkan tubuh, dan aktivitas
Safari Gurun Putih Lestari yaitu mematuk bulu.
kegiatan burung unta ketika mencari Burung unta melakukan
dan mengonsumsi pakan ternak di aktivitas mandi debu untuk menjaga
palung pakan. Aktivitas mematuk pada bulu mereka agar tetap kering. Burung
burung unta yaitu kegiatan burung unta melakukan aktivitas tersebut
unta mematuk rumput, mematuk yaitu dengan cara duduk di atas tanah,
tanah, mematuk pohon dan mematuk menggosokkan bagian tubuh pada
batu. tanah, dan mengepak-ngepakkan
Perilaku ingestif burung unta sayapnya. Aktivitas mandi debu
di Taman Safari Gurun Putih Lestari, dilakukan pada siang hingga sore hari,
Aceh Besar memiliki persentase pada waktu tersebut suhu lingkungan
tertinggi dibandingkan dengan lebih tinggi, hal ini sesuai dengan
perilaku-perilaku lainnya yang diamati penelitian yang dilakukan oleh
yaitu 40%, hal ini dikarenakan pakan Amado, dkk. (2011:1617), bahwa
burung unta sudah tersedia sehingga mandi debu lebih sering dilakukan
burung unta tidak perlu mencari burung unta pada sore hari.
pakan. Pemberian pakan burung unta Aktivitas menelisik bulu yang
dilakukan satu kali dalam sehari setiap dilakukan yaitu ketika burung unta
pukul 10.00-10.30. Frekuensi tertinggi menelisik bulu dengan paruh ketika
perilaku ingestif burung unta di Taman duduk, berdiri, dan berjalan, hal ini
Safari Gurun Putih Lestari yaitu pada sesuai dengan penelitian yang
pagi hari, hal ini sesuai dengan dilakukan Menon, dkk. (2014:4)
penelitian Mbaya, dkk., (2015:8) bahwa burung unta melakukan
bahwa tingginya frekuensi perilaku aktivitas menelisik bulu sambil duduk,
ingestif pada pagi hari dikarenakan berjalan, dan berdiri. Aktivitas
periode rutin harian pemberian menggoyangkan tubuh pada burung
makanan oleh penjaga pada pagi hari. unta yaitu kegiatan burung unta
Pakan utama yang diberikan menggoyangkan tubuh dengan cara
adalah pelet dan dedak, pelet dan duduk dengan lutut dan
dedak yang diberikan 100 kg per hari. menggoyangkan badan/sayapnya, hal
11
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
12
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
13
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
14
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
15
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
16