Disusun Oleh :
DENI ANDIKA PUTRA
141217033
TIM PENGUJI
Ketua Tim Penguji : Dr.Ir.Pancanto K Prabowo ,M,MT (…………………)
NIDS : 0728046504
Anggota penguji I : Moch.Choifin,ST,MT (………………….)
NIDN : 0716038305
NIDN : 0724016401
NIDN :070705801
Ditetapkan di : Sidoarjo
Tanggal :
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Oleh :
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Teknik Mesin Dosen Pembimbing
Saya, mahasiswa Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo, yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Deni Andika Putra
NIM : 141217033
Program Studi : Teknik Mesin
dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul:
ANALISIS PERPINDAHAN KALOR PADA MESIN ROASTER KOPI KAPAS
ITAS 250 GRAM MENGGUNAKAN PEMANAS KERAMIK HEATER DENG
AN VARIASI TEMPERATUR DAN JENIS KOPI
Adalah:
1. Dibuat dan diselesaikan secara mandiri, dengan menggunakan data-data penelitian
yang benar berdasarkan tinjauan lapangan ataupun sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
2. Tugas Akhir ini sepenuhnya merupakan karya intelektual saya sendiri dan seluruh
referensi yang menjadi rujukan dalam Tugas Akhir ini telah saya sebutkan sesuai
dengan prosedur penulisan Tugas Akhir yang berlaku dan telah tercantum dalam
daftar pustaka. Tugas Akhir ini juga bebas dari peniruan ataupun penjiplakan
karya orang lain.
3. Apabila terbukti melakukan plagiasi atau penjiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya nyatakan secara benar dengan penuh
tanggung jawab dan integritas.
Sebagai sivitas akademik Universitas Maarif Hasyim Latif, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Maarif Hasyim Latif berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
ABSTRAK
Perpindahan panas dengan keramik heater ke biji kopi merupakan proses konvek
si untuk aliran internal dengan pengujiannya menggunakan variasi jenis kopi sert
a temperatur.jenis biji kopi yang digunakan adalah biji kopi arabica dan robusta a
lasan penggunaan biji kopi tersebut bayak tersedia di Indonesia dan mencarinya
mudah. kemudian untuk variasi ke dua menggunakan perbedaan suhu atau temper
atur.Suhu yangdigunakan adalah 1800C untuk tehnik sangrai light roast, 1900C
untuk medium roast dan 2000C untuk dark roast
Penelitian dilakukan dengan cara menyangrai biji atau menyangrai biji kopi
menggunakan mesin roaster kopi . dalam proses sangrai tersebut kita dapat meng
etahui jumlah kadar air sesudah dan sebelum di sangrai serta perubahan suhu sebe
lum dan sesudah disangra,.dari kedua perubahan suhu serta kadar air tersebut pen
ulis dapat mengetahui jumlah perpindahn kalor ( Q ) dari keramik heater ke biji ko
pi.
Akhir kata, saya berharap Alloh SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iii
ABSTRAK....................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR................................................................................................viii
DAFTAR ISI.................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................14
2.5.1 Arabika........................................................................................................20
2.5.2 Robusta........................................................................................................20
2.9 Menentukan kalori meter, jumlah kalor,kadar air dan jumlah daya yang
dibutuhkan..............................................................................................................29
BAB III........................................................................................................................33
METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................33
3.3.1.2 Timbangan...............................................................................................35
3.3.1.4 Thermocoupel..........................................................................................37
3.3.1.4 Moisturetest..............................................................................................37
3.3.1.5 Laptop......................................................................................................38
3.3.1.6 stopwatch.................................................................................................39
4.4 Jumlah waktu dan kadar air selama proses percobaan roasting......................56
BAB V PENUTUP......................................................................................................58
5.1 KESIMPULAN................................................................................................58
5.2 SARAN............................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................59
LAMPIRAN.................................................................................................................60
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Masa jenis kopi...........................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Jadwal dan Pelaksanaan kegiatan...........................................................….43
Tabel 4.1 variasi temperature.......................................................................................45
Tabel 4. 2 hasil roasting menggunakan suhu 1800C...................................................46
Tabel 4. 3 Proses Sangrai suhu 1900C........................................................................47
Tabel 4. 4 Proses sangrai sangrai pada suhu 2000C.....................................................48
Tabel 4. 5 hasil sangrai dengan suhu 1800C................................................................52
Tabel 4. 6 hasil roasting dengan suhu 1900C...............................................................53
Tabel 4. 7 Hasil perpindahan kalor pada suhu 2000C..................................................54
Tabel 4. 8 Menjelaskan tentang perubahan waktu serta kadar air di setiap menit nya 56
DAFTAR GAMBAR
Pada era saat ini pertumbuhan masyarakat yang suka kopi semakin banyak. Hal i
ni berbeda dengan beberapa tahun lalu yang dulunya penikmat kopi identik dengan o
rang tua, sekarang kondisi itu berubah. Pada saat ini banyak dari kalangan remaja bah
kan anak anak sangat menyukai kopi. dengan meningkatnya daya konsumtif masyar
akat akan konsumsi kopi membuat para pengusaha di tuntut untuk melakuakan inova
si yang akan meningkatkan produksi kopi. pada saat ini yang dilakukan yaitu inovasi
di bidang penyangraian kopi . jika dulunya pengolahan kopi hanya di Sangrai diatas
wajan yang terbuat dari tanah liat dan dipanasi menggunakan kayu bakar .Proses pen
yangraian membutuhkan waktu yang cukup lama serta tingkat kematanganya kadang
tidak merata.jika setiap menggoreng kopi membutuhkan waktu yang lama dan hasiln
ya pun tidak maksimal maka produksi kopi pun tidak akan meningkat dengan cepat.
Dengan kondisi tersebut maka pengusaha kopi akan kewalahan untuk menghadapi da
ya konsumsi kopi yang meningkat pesat.
Pada saat ini inovasi yang dilakukan adalah membuat mesin roaster kopi atau me
sin penyangrai kopi. Mesin ini kopi dapat disangrai atau digoreng dengan waktu yan
g cepat serta kematangan kopi yang merata. Pada mesin roaster ini mempunyai pema
nas yang berbeda beda, ada yang menggunakan burner yaitu seperti kompor yang me
mpunyai nyala api lumayan besar dan berbahan bakar gas LPG .dan ada juga yang
menggunakan pemanas heater keramik.
Dengan ini penulis ingin menganalis kalor atau perpindahan panas pada roaster k
opi yang menggunakan pemanas listrik heater keramik dengan menggunakan beberap
a variabel yaitu variasi temperatur yang dapat ditentukan melalui temperatur control
serta jenis kopi. Dari hasil penelitian tersebut penulis dapat mengetahui perpindahan
kalor yang terjadi di mesin roaster serta juga dapat mengetahu berapa waktu serta suh
u yang tepat supaya hasil penggorengan kopi matang dengan merata.
14
15
1. Berapa jumlah kalor yang diperlukan agar kopi dapat matang dengan merata?
2. Berapa jumlah waktu supaya kopi dapat matang dengan merata?
3. Beapa jumlah suhu yang dibutuhkan agar kopi matang sesuai teknik roasting?
1. Mengetahui berapa jumlah kalor yang diperlukan pada mesin roaster kopi kapa
sitas 250 gram agar kopi dapat matang secara merata
2. Mengetahui tentang pengaruh waktu pada proses menyangrai kopi
3. Mengetahui jumlah suhu atau temperatur agar kopi matang dengan merata
1. Bagi mahasiswa
Dengan ini penulis dapat mengetahui jumlah perpindahan kalor dari keramik
heater ke drum Pada roaster kopi. sehingga dapat mengetahui jumlah kalor yamh dib
utuhkan agar kopi matang dengan sempurna. Serta waktu yang dibutuhkan agar kopi
matang secara merata
2. Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat dengan penelitian ini adalah masyarakat dapat meng
etahui proses perpindahan panas pada keramik heater sebagai alat untuk menyangrai
kopi.Sehingga masyarakat tidak hanya terpaku dengan cara tradisional yaitu menggu
nakan kayu bakar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
16
003 yang terdapat di Taman Teknologi Pertanian Cikajang.analisis diskriptif
dalam penelitian ini mencangkup data kinerja mesin roasting kopi (suhu penyangraia
n ,kadar air,laju penyangraian ,efisiensi penyangraian ,kebutuhan daya penggerak ,ku
alitas hasil penyangraian ,,rendemen dan konsumsi bahan bahan bakar ) dan data kad
ar air 3.09% .sudah sesuai dengan SNI 746 2008 sedangkan efisiensi mesin 13,30% .
Kebutuhan daya penggerak 126,28 W.Rendimen penyangraian 084,2% konsumsi bah
an bakar 0,096 kg/jam kadar abu 4,17 % .kapasitas teoritis 5 kg/proses kapasitas akt
ual0,752 kg/jam dan energi spesifik 600,319 kj/kg .
Proses sangrai kopi adalah proses memanggang biji kopi ( green been) kopi
mentah dalam jangka waktu tertentu untuk menentukan cita rasa kopi. Proses sangrai
kopi secara tradisional menggunakan kayu bakar dan di sangrai di atas wajan
17
sedangkan secara modern menggunakan mesin roaster kopi , mesin roaster kopi ini
merupakan sebuah mesin sangarai yang mempunyai kapasitas beberbagai varian,
mesin kopi ini biasanya ada yang berbahan bakar gas dan pemanas listrik,untuk yang
berbahan bakar gas LPG biasanya berkapasitas 3 kg keatas karena membutuhkan
pembakaran yang besar agar cepat matang sedangkan yang kecil menggunakan
pemanas keramik heater
Proses sangrai ini merupakan proses dimana kopi di panggang dengan mesin
roaster menggunakan pemanas elemen heater keramik. pada proses tersebut penulis
menggunakan dua variasi yaitu temperatur dan jenis kopi. Pada mesin ini penulis
menggunkan 3 keramik heater yang masing - masing heater berkapasitas 250 watt.
pada penelitian ini penulis inigin menganalisis perpindahan panas dari heater
keramik ke biji kopi dengan tujuan untuk mengetahui berapa jumlah waktu dan suhu
yang tepat agar kopi matang sesuai yang diinginkan dan mendapatkan informasi
mengenai jumlah kalor yang berpindah dari heater keramik ke biji kopi
1. Light roast
Secara penampilan biji kopi ini berwarna coklat muda.proses waktu roasternya
selama 8-10 menit dengan suhu 180- 190°C Sehingga menghasilkan biji kopi yang
segar seperti baru dipanen di kebun ,dan biji akan retak pada suhu 190 °C .
18
2. Medium roast
Pada proses roasting ini menghasilkan biji kopi yang menurun keasamanya dan
diganti dengan rasa manis medium roast di sangrai pada suhu 190-200°C
3. Medium – dark roast
Proses ini menghasilkan biji yang berwarna hitam dan
berminyak .jenis ini banyak digunakan di Indonesia .jenis kopi ini biasanya
dicampur dengan susu.
4. Dark roast
Proses ini menghasilkan biji kopi yang hitam dan seperti hampir
gosong.Biji kopi ini biasanya dibuat cappucino dll . suhu yang digunakan
kisaran 200-2100C
Jenis kopi menurut(Hamni, A., Akhyar, G. & Burhanuddin, 2013) yang banyak
dibudidayakan yakni kopi arabika (Coffea arabika) dan robusta (Coffea canephora).
Sementara itu, ada juga jenis Coffea Liberika dan Coffea congensis yang merupakan
perkembangan dari jenis robusta.
19
2.5.1 Arabika
Nama ilmiah kopi arabika adalah Coffea arabica. Carl Linnaeus, ahli
botani asal Swedia, menggolongkannya ke dalam keluarga Rubiaceae
genus Coffea. Sebelumnya tanaman ini sempat diidentifikasi sebagai
Jasminum arabicum oleh seorang naturalis asal Perancis. Kopi arabika
diduga sebagai spesies hibrida hasil persilangan dari Coffea eugenioides
dan Coffea canephora (Hamni, 2013). Berikut ciri – ciri kopi arabika:
1. Aromanya wangi sedap mirip pencampuran bunga dan buah. Hidup
di daerah yang sejuk dan dingin.
2. Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
3. Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
4. Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.
2.5.2 Robusta
20
dan sangat cepat berkembang, oleh karena itu jenis ini lebih banyak
dibudidayakan oleh petani kopi di Indonesia. Beberapa sifat penting kopi
robusta yaitu resisten terhadap penyakit (HIV) dan tumbuh sangat baik
pada ketinggian 0-900 meter dari permukaan laut. Namun idealnya
ditanam pada ketinggian 400-800 meter. Suhu rata-rata yang dibutuhkan
tanaman ini sekitar 26°C dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun.
Tanaman ini tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki tingkat
keasaman (pH) sekitar 5-6,5(Panggabean, 2011).
Penanganan kopi setelah panen menurut (Sutarsi & Taruna, 2014) dimulai
dengan pemanenan buah kopi, sortasi (pemilahan) gelondong, pengupasan
kulit buah pulping), fermentasi, pencucian, penjemuran/pengeringan mekanis,
pengupasan kulit kering (hulling), dan kemudian dilanjutkan dengan proses
pengolahan sekunder yang meliputi sortasi biji, penyangraian, pencampuran,
pembubukan, uji cita rasa dan pengemasan. Proses pengolahan produk
sekunder (kopi bubuk) sebaiknya juga dilakukan secara kelompok. Unit
produksinya diharapkan menjadi salah satu bagian dari sentra pengolahan
21
produk primer. Tahapan produksi bubuk kopi berikut pengawasan prosesnya
disajikan pada gambar 2.6
waktu sangrai
Penyangraian warna biji hasil sangrai
Keseragaman
suhu biji
Pendinginan
Kehalusan bubuk
Cita rasa
Pembubukan
Standar mutu
Pengemasan Berat
Jenis Kemasana
Umpan balik
Pemasaran Perbaikan mutu
Pengembangan produk
Dari gambar 2.6 diatas merupakan penjelasan tahapan dan pengawasan proses
pengolahan dari biji kopi mentah menjadi kopi bubuk yang siap disajikan .
1. Bahan baku menentukan cita rasa kopi jika bahan baku nya jelek atau cacat
akan menghsilkan kopi yang rasanya jauh dari kata sempurna
2. Dalam proses penyangraian ini merupakan proses penentuan cita rasa kopi
karena pada proses ini suhu dan waktu sangat menentukan
22
3. Dalam proses pendinginan ini juga berpengaruh karena jika suhu nya turun
terlalu rendah makan akan menimbulkan kelembapan atau kadar airnya
meningkat
4. Pada proses pembubukan ini disesuaikan dengan tingkat kehalusan yang kita
inginkan
5. Dalam proses pengemasan yaitu proses dimana menentukan berat, jenis
kemasan ,lebel dan kerapatan
6. Dalam proses pemasaran kita bisa mendapat kan pelajaran dari konsumen
untuk perbaikan mutu dan pengembangan produk
Mesin penyangrai biji kopi atau biasa disebut dengan mesin roasting coffee
bean merupakan suatu alat yang diciptakan untuk mengolah biji kopi yang
masih berbentuk green bean atau biji kopi yang masih mentah menjadi biji kopi
dalam bentuk roasted bean atau biji kopi yang sudah matang dan siap diolah
untuk diseduh atau dinikmati. Proses penyangraian biji kopi menggunakan
mesin dilakukan secara tertutup dengan menggunakan tabung yang dilengkapi
dengan pengaduk untuk mengaduk biji kopi sehingga biji kopi yang disangrai
dapat matang dengan merata yang dipanaskan menggunakan kompor gas LPG
dan elektrik herater.
Menyangrai biji kopi dengan cara tradisional umumnya dilakukan secara
terbuka menggunakan wajan dan diaduk secara manual terus menerus tanpa
jeda agar biji kopi yang disangrai dapat matang dengan merata. Sedangkan
menyangrai biji kopi menggunakan mesin sudah otomatis tanpa harus
mengaduk secara manual
Mesin penyangrai kopi memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah
efisiensi waktu dan tenaga. Alasan itulah yang membuat cara menyangrai kopi
secara tradisional sudah mulai banyak ditinggalkan. Namun untuk harga mesin
roaster kopi saat ini tidaklah murah , untuk kapasitas 1 kg dikisaran harga
Rp.15.000.000 sampai Rp.20.000.000.
23
Melihat Kendala harga itulah yang memicu datangnya ide untuk
menciptakan sendiri mesin penyangrai kopi 250 gram dengan harapan suatu
saat nanti dapat diproduksi masal dan dipasarkan.
1 Heater keramik
Heater keramik adalah pemanas ruang yang meghasilkan panas dengan
menggunakan pemanas PTC. Komponen dari coil pemanas yang dibalut dengan
keramik.
Macam macam pemanas heater
24
b. Coil heater
Pemanas ini dirancang tanpa adanya isolator .sehingga pemanas langsung di
transfer ke udara sekitar.pemasangan heater ini menggunakan pegangan isolator yang
tidak bisa menghantarkan panas
c. Quartz heater
Heater jenis ini elemen pemanasnya digulung diatas batangan keramik,sehingga
kedua terminalnya ada pada satu sisi.kemudian gulungan ini dimasukkan kedalam
tube berbahan quartz ( silika) dengan warna putih susu dan tube tadi di beri lapisan
pipa pvc atau teflon berlubang yang berfungsi melindungi quartz dari benturan benda
lain saat dicelupkan kedalam cairan yang akan dipanaskan. Penggunaan quartz heater
ini untuk memanaskan cairan kimia dengan suhu tidak terlalu tinggi.
25
Gambar 2. 9 Quartz heater
26
Gambar 2. 11 Black body ceramik heater / infrared heater
2. Burner
Pembakar gas adalah alat yang menghasilkan nyala api yang dikendalikan dengan
mencampur gas bahan bakar seperti asetilena, gas alam, atau propana dengan
oksidator seperti udara sekitar atau oksigen yang disuplai, dan memungkinkan
pembakaran
Gambar 2. 12 Burner
Bahan bakar dari burner sendiri biasanya yang di pakai orang orang adalah gas elpiji
27
Contoh penggunaan burner biasanya pada kompor , mesin roaster dll
28
pada tekanan yang sangat tinggi mensyaratkan batasan yang ketat terhadap
kandungan air dan hidrokarbon berat untuk mencegah terjadinya kondensasi dan
pembetukan hidrat
2.9 Menentukan kalori meter, jumlah kalor,kadar air dan jumlah daya yang
dibutuhkan
29
29 hari arabica 3,700.927
43 hari arabica 3,700.927
30
Menentukan daya atau watt merupakan hal yang sangat penting karaena disini
penulis bertujuan untuk mendapatkan informasi tengtang berapa watt yang
dibutuhkan untuk menyangrai kopi 250 kg. rumus yang digunakan sebagai berikut
T
Q m.cp.
t ....................................................................................................2.3
Q = Daya heater yang dibutuhkan untuk menyangrai biji kopi (W)
m = massa kopi di dalam drum (g)
c = kalor jenis kopi (J/g.0C) = 4,005 J/g.0C
= selisih temperatur awal dan temperatur akhir yang ingin dicapai (0C)
= waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan drum (s)
Drum yang digunakan berbahan plat stainlis steel type dof 304.alsanya pengunaan dr
um berbahan stainlis stell adalah satailis mampu menghantarkan panas yang stabil, ji
ka drum berbahan material mild stell atau besi akan mudah karat sedangkan jika berb
ahan alumunium yang tidak cocok karena alumunium besifat memantulkan panas /(r
eflektor) sehingga tidak efektif untuk bahan drum pada mesin roaster.
Volume drum :
Drum memiliki dimensi panjang 202mm,diameter 130mm maka:
31
2
V =π r t ............................................................................................................2.4
V =volume tabung
Π =3.14
r= jari – jari tabung
t = tinggi tabung
Berat kopi rata rata adalah 1.28 gram/cm3 dikarenakan bentuk kopi tidak sama
besar kecilnya , dan volume drum yang digunakan tidaklah dipenuhi kopi, karena
pada waktu penyangraian biji kopi harus berputar dan menyentuh dinding drum
supaya matang dengan merata maka menggunakan rumus 1/2 dari volume drum.
m=ρ . v .......................................................................................................2.5
m = masa kopi
ρ =masa jenis kopi
v = volume drum ( supaya kopi bisa matang dengan merata maka drum kopi tidak
diisi penuh sehingga menggunakan rumus 1/2 dari volume drum )
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Study literature
Hasil penelitian
Pengambilan Data ya
Pembuatan
Laporan
selesai
33
34
1. Mulai
Pertama – tama saya mencari topik dan judul melalui masalah disekitar
lingkungan ditempat saya bekerja sedang mengembangkan sebuah produk mesin
kopi atau roaster kopi ,dengan demikian saya dan 2 orang teman saya mempuyai ide
untuk membuat mesin tersebut dengan kapasitas yang lebih kecil serta menggunakan
pemanas keramik heater
2. Study literature
Hal yang saya lakukan pada proses ini yaitu mencari segala sesuatu tentang
mesin roaster kopi mulai dari buku internet sampai tanya pada orang yang sudah
berpengalaman di bidang mesin roaster ,hal yang paling saya cari tahu andalah
mengenai tentang sistem pemanasnya karena penelitian saya tertuju pada
perpindahan panas mesin tersebut.
3. Persiapan penelitian
Persiapan yang saya lakukan yang pertama adalah menyiapkan referensi referensi
tentang tehnik cara menyangrai biji kopi dan hal hal apa saja yang dilakukan saat
proses pengambilan data pada mesin roaster tersebut.
4. Pembuatan alat
Pembuatan alat saya lakukan dengan 2 orang teman saya karena 1 mesin itu akan
dibuat tugas akhir oleh tiga orang mahasiswa.Pembuatan alat dilakukan di PT. Tata
Rapika Globalindo selaku subcon pembuatan mesin roaster kopi
5. Pengujian alat
Pengujian alat akan dilakukan setelah mesin roaster selesai dengan cara
menyangrai kopi dengan mesin tersebut.lalu dicari berapa temperature yang pas
untuk menghasilkan biji kopi matang merata .setelah itu kita dapat mengetahui
berapa jumlah kalor berpindah dari heater keramik ke drum supaya kopi matang
secara merata. Metode pengujian menggunakan 3 tehnik roasting yaitu light roast,
medium roast dan dark roast
6. Hasil Pengujian
Hasil pengujian dilakukan secara berulang ulang agar sesuai dengan yang kita
inginkan
35
7. Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan setelah mesin selesai dan bertujuan alat yang dibuat
sesuai dengan fungsinya atau tidak.
8. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dengan cara membukukan hasil dari penelitian tersebut.
3.3.1.2 Timbangan
Timbangan ini merupakan suatu alat untuk menghitung berat jenis kopi
36
Gambar 3. 2 Timbangan
3.3.1.4 Thermocoupel
Thermocoupel ini adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu yang berada
pada drum mesin roaster kopi.
Gambar 3. 4 Thermocoupel
3.3.1.4 Moisturetest
Alat ini digunakan untuk mengukur kadar air pada biji kopi.Caranya adalah biji
kopi dimasukkan ketabung lalu tutup .maka dengan sendirinya alat akan mengukur
38
tingkat kadar air pada kopi . biasanya pengukuran kadar air biji kopi dilakukan
sebelum roasting dan sesudah proses roasting fungsinya untuk mengetahui perubahan
kadar air di dalam biji kopi
Gambar 3. 5 Moisturtest
Dari layar alat moisture meter diatas menjelaskan bahwa kondisi kadar air kopi
adalah 7,6% dan temperatur nya 340C
3.3.1.5 Laptop
Gambar 3. 6 Laptop
Aplikasi artisan
Sebuah aplikasi khusus mesin kopi dimana aplikasi ini membantu kita dalam
proses roasting kopi.cara kerja aplikasi ini adalah dengan menunjukan grafik suhu
serta waktu dimana proses roaster berlangsung, dimana kita bias memamntau
langsung keadaan atau kondisi biji kopi didalam drum ,di aplikasi ini kita bija juga
mengetahui waktu fist crak atau dimana kulit ari kopi mengalami pengelupasan
Alat ini terbuat dari pipa besi yang dilubang dan handel nya terbuat dari kayu
alat ini digunakan untuk melihat kematangan biji kopi. Pengecekan biji kopi pun
harus dilakukan terus menerus karena kalau kita lengah takutnya biji kopi tidak
sesuai yang kita inginkan kematangannya.tujuan handelnya terbuat dari kayu agar
saat proses melihat kopi tidak panas saat di pegang
40
3.3.1.6 stopwatch
Gambar 3. 8 stopwatch
Motor listrik ini bertipe 2N 50-K .Fungsi dari motor ini adalah untuk
menggerakakn drum agar berputar .kecepatan yang dihasilkan adalah 60 km/jam
motor listrik ini kecepatannya konstan karena kecepatannya tidak dapat diubah ubah
41
3.3.2 Bahan
Bahan yang dgunakan adalah kopi Arabica dan robusta karena jenis kopi ini
sangat mudah ditemukan di indonesia.
Kopi arabica diduga pertama kali di klarifikasi oleh seorang ilmuan swedia
bernama Carl Linneus pada tahun 1753.Jenis kopi yang memiliki kandungan kafein
sebesar 0.8-1.4% ini awalnya berasal dari Brasil dan Ethiopia . kadar kafein arabica
dua kali lebih rendah dibandingkan robusta tetapi kadar gula arabica lebih tinggi dari
pada robusta. Harga arabica lebih mahal daripada robusta dikarenakan proses
penanamannya sulit dan jenis kopi ini mudah terserang hama dibangding robusta.
Bentuk bijinya pun oval dan sedikit lebih besar dibandingkan robusta.
1 Studi literatur
2 Sudi lapangan
3 Konsultasi
4 Identifikasi masalah
5 Perancangan mesin
6 Pembelian alat
7 Proses perakitan
8 Pengujian alat
9 Pembuatan laporan
43
1 Cut
2 Drum
3 Heater
Thermo
4
couple
5 Motor
6 As besi
1. Ducting tempat dimana untuk menampung biji kopi sebelum turun ke drum
ducting ini terbuat dari plat stenlis yang di bentik kerucut menggunakan
tehnik bending lalu di welding pada sambungannya
2. Drum merupakan tempat dimana kopi di rosting drum ini mempunyai
kapasits 250 gram terbuat dari plat stainlis steel yang di roll sampai
berbentuk tabung lalu di las full.di dalam tabung ini terdapar sirip sirip dari
plat yang fungsinya untuk mengaduk biji kopi agar matang secara merata
3. Keramik heater fungsinya sebagai pemanas dalam mesin roaster .kapasitas
heater tersebut 250 watt dimensinya 60 x 60 mm .disini penulis
menggunakan 3 buah karena menyesuaikan kebutuhan kalor yang diperlukan
sedangkan memakai yang ukuran 60 x 60 untuk menyesuaikan volume dari
tabung
4. Thermo couple berfungsi sebagai alat untuk mengecek suhu di dalam drum
5. Motor listrik ini mempunyai tipe motor dc dengan kecepatan 60 km/jam
fungsi montor tersebut untuk memutas as pada drum.kecepatan motor ini
konstan dan tidak dapat di ubah ubah
44
Chute ( Corong)
Thermocouple
Heater
Proses perpindahan panas dari keramik heater ke biji kopi terjadi ketika biji kopi
dimasukan kedalam drum melalui corong / cut
Didalam drum terjadi proses konveksi internal dimana terjadi perpindahan panas dari
keramik heater ke biji kopi melalui drum. Desain drumnya sendiri terdapat sirip sirip
45
dari plat yang fungsinya untuk mengaduk kopi agar matang secara merata,drum
disini diputar oleh motor dc yang dihubungkan dengan sebuah poros besi.
46
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Penyajian data merupakan data dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti yang bertempat di PT.Tata Rapika Globalindo dengan menggunakan alat ya
ng bernama “ Roaster kopi” data yang diperoleh penulis merupakan hasil dari uji c
oba menggunakan variasi temperatur serta jenis biji kopi. Adapun tabel dibawah ini
merupakan variasi temperatur dan jenis kopi.
Tabel 4.1 merupakan tabel variasi perpindahan panas untuk pengujian perpindahan
panas pada mesin roaster
Tabel 4.1 variasi temperature
4.1.2Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan bertujuan agar penulis memperoleh data data tentang
perpindahan kalor guna untuk membuat laporan
Berikut ini merupakan tabel data dan diagram untuk kopi robusta dan arabica dengan
metode light roast yaitu dengan suhu di dalam drum 1800
47
No Jenis kopi Kadar air Kadar air Suhu awa Suhu akhi Waktu ( s)
sebelum s sesudah sa l r
angrai ngrai
Grafik pada proses roastting dengan suhu 1800C pada drum dengan biji kopi robusta
Gambar 4. 2 pada proses roasting dengan suhu 1800C dilihat dengan aplikasi artisan
Dari grafik diatas dijelaskan suhu awal 1800C kemudian saat kopi dimasukan
suhu turun menjadi 1150C kemudian pada suhu 1310C biji kopi mengalami fisrt
crack atau pengelupasan biji kopi dan pada grafik diberi tanda kuning kemudian pada
suhu 1330C sudah matang tetapi peneliti menunggu sampai suhu 1360C agar kopi
matang dengan sempurna
48
Berikut ini merupakan tabel data untuk kopi robusta dan arabica dengan metode med
ium roast yaitu dengan suhu pada drum 1900C
Tabel 4. 3 Proses Sangrai suhu 1900C
Grafik pada proses roastting dengan suhu 1900C pada drum dengan biji kopi arabi
ca g,rafik diatas menunjukkan dimana suhu awal yaitu 1900C kemudian saat biji
kopi dimasukan suhu turun menjadi 1230C dan biji kopi matang pada suhu 1320C
49
Berikut ini merupakan data untuk kopi robusta dan arabica dengan metode dark roas
t menggunakan suhu awal 2000C
Tabel 4. 4 Proses sangrai sangrai pada suhu 2000C
Sebelum menghitung kalor sebaiknya kita hitung volume drum, masa biji ko
pi dan jumlah daya heater yang digunakan terlebih dahulu
a. Meghitung volume drum
Drum yang digunakan berbahan plat stainlis steel type dof 304.alsanya pengunaan dr
um berbahan stainlis stell adalah satailis mampu menghantarkan panas yang stabil, ji
ka drum berbahan material mild stell atau besi akan mudah karat sedangkan jika berb
ahan alumunium yang tidak cocok karena alumunium besifat memantulkan panas /(r
eflektor) sehingga tidak efektif untuk bahan drum pada mesin roaster.
50
V =π . r 2 .t
V =3 , 14 .(652 mm) x 202 mm
3
V =2679833=2670 cm =2 .67 liter
Jadi volume tabung kopi roaster adalah 2670 cm3 = 2.671 litter
Daya dari heater yang dibutuhkan untuk dipasang di mesin roaster kopi, serta
temperatur yang ingin dicapai untuk memanaskan heater adalah 1800C. berdasarkan
suhu awal pada mesin yang ditampilkan kontroler autonic adalah 30 0C, dan waktu
yang diinginkan untuk mencapai suhu 2000C adalah 30 menit (1800s) maka :
51
ΔT
Q=m . cρ.
t
Q=1708 gram. 4 .005 J / gram° C . (200 °C−30 ° C
1800 s )
Q=646 . 05 J /s=646 Watt
Daya heater yang diperlukan adalah 646 watt maka heating yang dibutukan
adalah 3 buah karena 1 buah heater keramik merek elstein dayanya adalah 250 watt
maka totalnya adalah 750 watt. Alasanya pakai 3 heater dikarenakan juga karena
tabung tebalnya 2 mm serta jarak antar heaternya 20 cm sehingga dibutuhkan daya
yang lebih agar pada saat memanaskan tabung atau preheating tidak memakan waktu
yang lama.
Menghitung perpindahan panas pada mesin roaster dengan variasi temperatur dan
jenis kopi
Q = 1.001.250J /gram0C . 46 C
Q = 46.057,6J /gram0C
2. Data hitungan jenis kopi arabica dengan suhu 1900C
a. kopi arabica
Diketahui : m =250 gram
Cp = 3,700 J/gram0C
T. awal = 1930C
T .akhir = 1410C
Q = m.c.Δt
Q = 250 gram .3,700 J/gram0C . (1910C – 1410C )
Q = 925 J /gram0C . 500C
Q = 46.250J /gram0C
b. kopi robusta
Diketahui : m =250 gram
Cp = 4.005 J/gram0C
T. awal = 1910C
T .akhir = 1320C
Q = 250 gram .4,005 J/gram0C . (1910C – 1320C )
Q = 1.001.250J /gram0C . 590C
Q = 59,073,75J /gram0C
Q = m.c.Δt
Q = 250 gram .3,700 J/gram0C . (2010C – 1460C )
Q = 925J /gram0C . 540C
53
Q = 49.950 J /gram0C
2. kopi robusta
Diketahui : m =250 gram
Cp = 4.005 J/gram0C
T. awal = 2010C
T .akhir = 1350C
Q = m.c.Δt
Q = 250 gram .4005 J/gram0C . (2010C – 1350C )
Q = 1.001.250J /gram0C . 66 0C
Q = 66.082,5 J /gram0C
Dari hasil perhitungan diatas didapat tabel sebagai berikut ini
Tabel perhitungan roasting kopi dengan suhu 1800C
Tabel 4. 5 hasil sangrai dengan suhu 1800C
Menurut tabel perhitungan diatas dapat disimpulkan perbedaan suhu dan kadar ai
r sangart berpengaruh untuk hasil penyangraian
Hasil sangrai dengan suhu 1800C
Dari 2 gambar di atas sudah terlihat jelas perbedaan antara 2 jenis kopi tersebut w
alaupun menggunakan teknik roasting yang sama light roast yaitu dimana teknik roas
ting dengan suhu awal 180 0C. dari segi warna kopi robusta lebih coklat pekat diband
ing arabica . faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut adalah kadar air robusta
lebih rendah dibanding arabica.
Tabel 4. 6 hasil roasting dengan suhu 1900C
Kopi robusta
Dari 2 gambar jenis biji kopi diatas yang membedakan adalah warna , karena yang le
bih gelap menunjukan bahwa kadar air lebih rendah.
Tabel dan perhitungan kopi dengan suhu 2000C
Tabel 4. 7 Hasil perpindahan kalor pada suhu 2000C
No Jenis kopi Kadar air awaKadar air ak Suhu awalSuhu akhir Q (J /gram0C)
l hir
70,000
66,085.50
60,000 59,073.75
50,000 49,950.00
46,250.00 46,057.50
40,000
34,225.00
30,000
20,000
10,000
0
arabica robusta
Dari diagram diatas menunjukkan bahwa jumlah perpindahan kalor pada kopi robust
a lebih tinggi di bandingkan kopi arabica dari diagram diatas menunjukan bahwa
perpindahan kalor dari keramik heater ke biji kopi robusta lebih besar dibandingkan
arabica .
57
4.4 Jumlah waktu dan kadar air selama proses percobaan roasting
Tabel 4. 8 menjelaskan tentang perubahan waktu serta kadar air di setiap menit nya
no waktu (meniJumlah kada
Jumlah kad
Jumlah kadar Rata rata kadar air
t) r air suh ar air s air suhu
u 1800C uhu 19 2000C
00C
1 0 13,5 13,5 13,5 13.5
2 2 12,1 11,9 11,9 12,5
3 4 11,4 11,3 10,2 10,9
4 6 10,1 10,2 9,7 10
5 8 9,6 9,4 9,1 9,3
6 10 9,0 9,0 8,8 8,9
7 12 8,7 8,6 8,3 8,5
8 14 8,6 8,2 7,9 8,2
9 15 8,3 8,0 7,6 7,9
Suhu 1450C
Perubahan warna
Waktu 8 menit
Suhu 1650C
Waktu 2 menit waktu
5.1 KESIMPULAN
Maka dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
mesin roaster kopi yaitu
1 . Jumlah kalor yang dibutuhkan supaya kopi arabica dan robusta matang secara
merata disesuaikan dengan tehnik sangrai yaitu 34,255 J/gram0C dan 46,057,6
J/gram0C untuk tehnik sangrai dengan suhu awal 1800C ( light roast) kemudian
46,250 J/gram0C dan 59,073,75 J/gram0C untuk tehnik sangrai dengan suhu awal
1900C ( medium roast ) dan yang terakhir 49,950 J/gram0C dan 66,082,5
J/gram0C untuk tenik sangrai dengan suhu awal 2000C ( dark roast )
2. Waktu rata rata yangdibutuhkan untuk menyangrai kopi dengan tehnik sangrai
light roast ,medium roast maupun dark roast adalah 15 menit
3. Jumlah suhu yang dibutuhkan agar biji kopi arabica dan robusta matang merata
adalah mulai 145 0C sampai 1360C untuk tehnik sangrai light roast , 1410C sampai
1320C untuk tehnik sangrai medium roast dan 1460C sampai 1350C utuk tehnik
sangrai dark roast
5.2 SARAN
59
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, A., Widyasanti, A., & Yusuf, A. (2019). Uji kinerja dan analisis ekonomi
mesin roasting kopi (Studi kasus di Taman Teknologi Pertanian Cikajang-
Garut). Jurnal Teknotan, 13(1), 1.
Hamni, A., Akhyar, G., S., & Burhanuddin, Y. & T. (2013). Potensi Pengembangan
Teknologi Proses Produksi Kopi Lampung. Jurnal Mechanical, 4(1), 45–51.
Hidayat, D. D., Sudaryanto, A., Kurniawan, Y. R., Indriati, A., & Sagita, D. (2020).
Development and evaluation of drum coffee roasting machine for small-scale
enterprises. INMATEH - Agricultural Engineering, 60(1), 79–88.
https://doi.org/10.35633/INMATEH-60-09
Ii, A., Panas, P., Bahan, S., Praktikum, I. T., Pustaka, T., Alat, T., & Alat, B. (2018).
5/24/2018 Penentuan Panas Spesifik Bahan - slidepdf.com. 1–8.
Nasir, G. A. (2019). Uji Kinerja Alat Penyangrai Kopi Tipe Silinder Menggunakan
Band-Heater sebagai Pemanas untuk meningkatkan produksinya . Industri kopi
di Indonesia dalam 10 tahun terakhir terus yaitu pada proses
penyangraiannya . Kualitas biji kopi dapat ditingkatkan bila. 4(November),
382–391.
Reza, A., Soenoko, R., Teknik, J., Fakultas, M., & Universitas, T. (2003). Pengaruh
Jumlah Sudu Static Radial Fin Terhadap Laju Perpindahan Kalor Dan
Pressure Drop Pada.
Sutarsi, & Taruna, I. (2014). Rancang Bangun Mesin Penyangrai Kopi Tipe Rotari.
November.
60
LAMPIRAN
20,000
10,000
0
arabica robusta
61
Kadar air kopi robusta sebelum di sangrai
Kadar air kopi robusta sesudah di sangrai pada suhu awal 1800C
62
Kadar air kopi arabica sesudah di sangrai pada suhu awal 1900C
Kadar air kopi robusta sesudah di sangrai pada suhu awal 1900C
Kadar air kopi arabica sesudah di sangrai pada suhu awal 2000C
63
Kadar air kopi robusta sesudah di sangrai pada suhu awal 2000C
64