Anda di halaman 1dari 71

PEMANFAATAN APLIKASI GNS3 PADA MATA PELAJARAN

INSTALASI JARINGAN DI SMK PEMBANGUNAN BUKITTINGGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Dalam Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Oleh:

AGUSRIO PUTRA
NIM. 2514.132

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Supriadi, S.Ag, M.Pd Hari Antoni, M, .kom


NIP. 19721005 200312 1 003 NIP. 198309072009121005

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUTAGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2020/1442 H
ABSTRAK

Agus Rio Putra, 2514.132 : “Pemanfaatan Aplikasi GNS3 Pada Mata Pelajaran
Instalasi Jaringan di SMK Pembangunan Bukittinggi”. Program study Pendidikan
Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Bukittinggi.

Di SMK ada satu mata pelajaran produktif yang diberikan di Jurusan Teknik
Informasi dan Komunikasi yaitu Instalasi Jaringan Komputer. Mata pelajaran ini
memiliki beberapa kompetensi yang harus dipenuhi siswa antara lain diharapkan mampu
melakukan Instalasi Jaringan ,membuat desain Jaringan dan mengkonfigurasi Jaringan
dengan TCP/IP. Untuk memenuhi kompetensi tersebut tidak cukup diberikan dengan
teori dikelas, akan tetapi harus didukung dengan pratikum dilabor dengan menggunakan
media yang dapat menunjang pelaksanaan praktek Instalasi Jaringan. Untuk itu
diperlukanlah sebuah media berupa simulasi yang dapat menggambarkan pengajaran
tentang Instalasi Jaringan. Salah satu media yang memenuhi hal tersebut adalah GNS3.
Perangkat lunak GNS3 adalah software pemodelan yang berbasis GUI (Graphical User
Interface). Software ini bisa dibilang gabungan dari Cisco Paket Tracer. Akan tetapi
software ini lebih menggambarkan kondisi nyata dalam konfigurasi router langsung
dibanding dengan Cisco Paket Tracer.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk


Eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK
Pembangunan, Sampel yang digunakan teknik Purpose Sampling mengambil 2 kelas
dari populasi yang dijadikan sampel. Dari 3 kelas terambil 2 kelas sebagai sampel
berdasarkan ciri-ciri tertentu. Dimana didapat kelas XII TKJ 1 sebagai kelas kontrol dan
kelas XII TKJ 2 sebagai kelas eksperimen.

Setelah melalui proses pembelajaran, hasil uji normalitas dan homogenitas data
hasil tes dari kedua kelas tersebut diperoleh bahwa data kedua sampel normal dan
homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis dapat digunakan uji t. menurut hasil
penelitian dan pembahasan perhitungan uji t, diperoleh thitung = 1,355 sedangkan nilai ttabel
= 1,67 oleh karena itu thitung<ttabel dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak, artinya
tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan GNS3 pada kelas eksperimen
tidak memberikan pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa dibanding dengan siswa
yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya

teknologi informasi sekarang ini telah memberikan dampak positif dalam semua

aspek kehidupan manusia termasuk juga aspek pendidikan. Pendidikan merupakan

masalah yang menarik untuk dibahas, karena melalui usaha pendidikan diharapkan

tujuan pendidikan akan dapat tercapai.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Kualitas belajar mengajar akan dapat mempengaruhi mutu pendidikan.

Dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar ditentukan oleh guru dan siswa itu

sendiri sebagai subjek atau pelaku dalam proses belajar mengajar. Pentingnya

kualitas belajar mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan

peranan dan kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa

sebagian besar ditentukan oleh guru sebagai fasilitatornya.

Pendidikan dalam ajaran Islam sangat diutamakan karena orang yang memiliki

pendidikan atau ilmu pengetahuan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, hal

ini ditegaskan dalam Al-Quran Surat Al-Mujadalah ayat 11 :

ِ‫سح‬َ ‫س ُحواْ َي ۡف‬ َ ‫س ُحواْ فِي ۡٱل َم َٰ َج ِل ِس فَ ۡٱف‬َّ َ‫َٰ ََٰٓيأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ إِذَا قِي َل لَ ُك ۡم تَف‬
َ‫ٱَّللُ ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ِمن ُك ۡم َوٱلَّذِين‬
َّ ِ‫ش ُزواْ يَ ۡرفَع‬ ُ ‫ش ُزواْ فَٱن‬ُ ‫ٱَّللُ لَ ُك ۡۖۡم َو ِإذَا قِي َل ٱن‬
َّ
َّ ‫أُوتُواْ ۡٱل ِع ۡل َم دَ َر َٰ َج ٖۚت َو‬
١١ ‫ير‬ٞ ِ‫ٱَّللُ ِب َما تَعۡ َملُونَ َخب‬
Terjemahya:
Hai orang-orang beriman apa bila dikatakan kepadamu: "Berlapang lapanglah
dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apa bila dikatakan: "Berdirilahkamu", Makaberdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamukerjakan.[1]
Kutipan ayat diatas menjelaskan bahwa umat Islam dianjurkan untuk berlapang-

lapang dalam kebaikandan Allah akan meninggikan derajat orang yang memiliki ilmu

pengetahuan. Oleh karena itu umat Islam harus bersungguh-sungguh menuntut ilmu di

dunia pendidikan, menuntut ilmu bagi manusia merupakan hal yang terpenting dalam

kehidupan manusia, ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui belajar.

Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai peran yang

sangat penting. Peran tersebut adalah upaya menumbuhkan dan mengembangkan

potensi anak didik kearah yang lebih optimal dan actual melalui proses belajar dan

mengajar. Pada proses belajar setiap guru mengerahkan setiap kemampuan yang

dimiliki dan meningkatkan terus pengetahuannya supaya dapat melaksanakan

pembelajaran dengan baik sehingga diharapkan siswa memiliki sejumlah

pengetahuan, keterampilan, sikap dan prestasi yang memadai. Pendidikan sangat

penting bagi kemajuan suatu bangsa. Salah satunya pendidikan formal yaitu Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).

Di SMK ada satu mata pelajaran produktif yang diberikan di Jurusan Teknik

Informasi dan Komunikasi yaitu Instalasi Jaringan Komputer. Mata pelajaran ini

memiliki beberapa kompetensi yang harus dipenuhi siswa antara lain diharapkan

mampu melakukan Instalasi Jaringan ,membuat desain Jaringan dan mengkonfigurasi

Jaringan dengan TCP/IP. Untuk memenuhi kompetensi tersebut tidak cukup diberikan

dengan teori dikelas, akan tetapi harus didukung dengan pratikum dilabor dengan
menggunakan media yang dapat menunjang pelaksanaan praktek Instalasi Jaringan.

Untuk itu diperlukanlah sebuah media berupa simulasi yang dapat menggambarkan

pengajaran tentang Instalasi Jaringan. Salah satu media yang memenuhi hal tersebut

adalah GNS3.

Perangkat lunak GNS3 adalah software pemodelan yang berbasis GUI

(Graphical User Interface). Software ini bisa dibilang gabungan dari Cisco Paket

Tracer. Akan tetapi software ini lebih menggambarkan kondisi nyata dalam

konfigurasi router langsung dibanding dengan Cisco Paket Tracer. GNS3 pun

memungkinkan simulasi jaringan yang komplek, karena menggunakan operating

system asli dari perangkat jaringan Cisco Paket Tracer. Prinsip kerja dari GNS3 adalah

mengemulasikan Cisco IOS pada komputer sehingga PC atau laptop dapat berfungsi

layaknya beberapa router atau switch.

Penggunaan media aplikasi GNS3 diharapkan siswa tidak hanya mendengarkan

penjelasan dari guru tetapi siswa dapat mengamati atau memperhatikan ketika guru

menjelaskan materi pembelajaran melalui media aplikasi GNS3 tersebut. Di sisi lain,

guru dapat mengamati siswa yang sedang melakukan praktikum. Pembelajaran yang

baik adalah pembelajaran yang siswanya dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan

pengalaman. Oleh sebab itu guru hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang

interaktif dan beraneka ragam.

Kelengkapan fasilitas pembelajaran dengan menggunakan media aplikasi GNS3

pada mata pelajaran instalasi jaringan akan dapat dengan mudah dipraktekkan secara

langsung kapada siswa. Siswa dapat dengan mudah menanggapi materi instalasi

jaringan dan pelajaran lainnya yang disampaikan oleh guru.


Kebanyakan dari beberapa sekolah memiliki kekurangan dalam mencukupi

fasilitas atau media yang dibutuhkan oleh guru untuk penyampaian materi kepada

siswa dan diharapkan dengan menggunakan aplikasi GNS3 siswa menjadi semangat

selama proses pembelajaran yang di samapaikan oleh guru, dan guru juga dapat

dengan mudah menyampaikan materi pembelajaran instalasi jaringan dengan

menggunakan aplikasi GNS3 tersebut.

Suatu proses pembelajaran, ada beberapa unsur – unsur yang harus diketahui

yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, media

dan sumber belajar atau metode mengajar dan evaluasi mengajar. Yang harus

diperhatikan dalam memilih bahan ajaran, antara lain ketepatannya dengan tujuan

pengajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, keterampilan guru dalam

menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya, sesuai dengan taraf

berpikir siswa. Dan yang diharapkan siswa menguasai setelah pembelajaran

berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun

demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utamanya agar memudahkan guru

menyampaian materi oleh guru.

Pada tanggal 28 September 2018, peneliti telah melakukan Observasi ke SMK

Pembangunan, disana terlihat para siswa kurang berpatisipasi dan tidak fokus terhadap

pelajaran karena pelajaran disampaikan hanya dengan metode ceramah dan tidak

adanya sebuah media visual yang dapat menarik semangat belajar siswa. Pada hari itu

juga peneliti melakukan wawancara terhadap guru dan siswa di SMK Pembangunan

dan hasilnya yaitu guru mengalami kesulitan dikarenakan tidak adanya media yang

membantu dalam penyampaian materi pelajaran instalasi jaringan, dan siswa merasa
bosan dan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran instalasi jaringan tersebut

dikarenakan guru hanya memakai metode ceramah dalam pembelajarannya.

Aktivitas belajar di dalam kelas lebih baik perlu adanya upaya dari sekolah atau

guru mencukupi fasilitas atau media pembelajaran yang ada disekolah agar bisa

membangkitkan kembali semangat belajar siswa terutama dalam mata pelajaran

instalasi jaringan di SMK Pembagunan Bukittinggi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul skripsi “ PEMANFAATAN APLIKASI GNS3 PADA

MATA PELAJARAN INSTALASI JARINGAN DI SMK PEMBANGUNAN

BUKITTINGGI”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah adalah

sebagai berikut:

1. Guru belum punya media yang cukup menunjang pembelajaran instalasi jaringan

2. Siswa merasa kurang semangat dalam pembelajaran instalasi jaringan

3. Kurangnya respon siswa pada pelajaran instalasi jaringan yang dijelaskan melalui

metode ceramah

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan ini tidak terlalu luas, maka penulis memberikan batasan

masalah pada :
1. Manfaat yang timbul pada penggunaan Aplikasi GNS3 pada mata pelajaran

instalasi jaringan di SMK Pembangunan Bukittinggi pada pokok bahasan

Instalasi Jaringan semester 2.

2. Hasil belajar mata pelajaran Instalasi Jaringan pada siswa kelas XII di SMK

Pembangunan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

dalam penelitian ini yaitu apakah ada manfaat Aplikasi GNS3 pada mata pelajaran

instalasi jaringan.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk

mengetahui seberapa besar pemanfaatan aplikasi GNS3 pada mata pelajaran instalasi

jaringan pada siswa-siswi di SMK Pembangunan Bukittinggi.

F. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui manfaat dari aplikasi GNS3 pada mata pelajaran instalasi jaringan.

2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang hasil belajar.

3. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian perkuliahan di IAIN

Bukittinggi dan sekaligus memperoleh Sarjana Pendidikan teknik informatika dan

komputer.

4. Untuk menambah wawasan menulis serta untuk membangkitkan ilmu yang telah

penulis peroleh pada nusa bangsa dan agama.


G. Defenisi Operasional

Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal Yang

didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi).[2] Oleh karena itu, untuk

menghindari kesalahpahaman terhadap judul ini, penulis perlu memberikan batasan

beberapa istilah dalam ruang lingkup pembahasan penelitian ini sebagai berikut :

1. Pemanfaatan adalah aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.

2. GNS3 adalah sebuah program graphical network simulator yang dapat

mensimulasikan topologi jaringan yang lebih kompleks satu satunya aplikasi

open source simulasi jaringan yang dapat bekerja secara sinergi pada sistem

operasi.

3. Instalasi jaringan adalah salah satu mata pelajaran di SMK Pembangunan

Bukittinggi.

H. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan : yang meliputi Latar Belakang Masalah yang menguraikan

alasan-alasan yang jelas mengapa penelitian ini perlu dilakukan, lalu diidentifikasi

sejauh mana peneliti akan melakukan penelitian. Kemudian batasan masalah yang

membatasi penelitian ini agar peneliti fokus pada permasalahan yang akan diteliti.

Selanjunya dijelasakan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Definisi Operasional, serta Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teoritis : Bab ini membahas tentang landasan

teoritis secara jelas, yang pada beberapa teori dikemukakan oleh pakar pendidikan.

Landasan teori ini terdiri dari Media Pembelajaran, Video, dan Hasil Belajar.
BAB III Metodologi Penelitian : Bab ini merupakan metode penelitian yang

digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Kemudian populasi dan sampel

yang menjelaskan tentang objek yang akan diteliti. Selanjutnya teknik pngumpulan

data yang menjelaskan bagaimana cara peneliti melakukan pengumpulan data.

BAB IV Hasil Penelitian : Bab ini merupakan pembahasan inti yaitu analisa dan

hasil penelitian deskripsi data yang menjelaskan atau menggambarkan data hasil

penelitian, lalu pengujian persyaratan analisis yang bertujuan untuk membuktikan

semua aspek dari analisis data selanjutnya.

BAB V Penutup : Bab ini membahas tentang kesimpulan akhir dari penulisan,

dan saran mengenai penulisan skripsi.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemanfaatan Teknologi Informasi

1. Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi yang

menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi, yang

membawa data, suara, dan video. Definisi ini memperlihatkan bahwa dalam

teknologi informasi pada dasarnya terdapat dua komponen utama yaitu teknologi

komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer yaitu teknologi yang

berhubungan dengan komputer termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan

dengan komputer. Sedang teknologi komunikasi yaitu teknologi yang

berhubungan perangkat komunikasi jarak jauh, seperti telepon, feximil, dan

televisi.[1]

Menurut Martin (1999) didalam jurnal M.Husaini,[1] Teknologi

informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan

perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan

informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk

mengirim/menyebarkan informasi.

Berdasarkan dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi secara sederhana dapat dipandang sebagai ilmu yang diperlukan untuk

mengelola/memanag informasi agar informasi tersebut dapat secara mudah dicari

atau ditemukan kembali. Sementara dalam pelaksanaannya untuk dapat

mengelola informasi tersebut dengan baik, cepat, dan efektif, maka diperlukan
teknologi computer sebagai pengolah informasi dan teknologi komunikasi

sebagai penyampai informasi jarak jauh.[1]

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi

a. E-learning

E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di

bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui elearning belajar tidak lagi

dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan

saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui

e-learning mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa

pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi,

menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik

dirasang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan.[1]

E-learning dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar

bukan hanya guru, tetapi juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia.

Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui e-

learning diantaranya: ebook, e-library, interaksi dengan pakar, email, mailling

list, news group, worl wide web (www), dan lain-lain. Situs-situs yang

menyediakan e-learning beberapa diantaranya yaitu: educasi.net, ilmu

komputer, plasa.com, pintar media.com dan banyak lagi situs lainnya.

Pelaksanaan e-learning dapat dilakukan oleh berbagai pihak. Perguruan

tinggi diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-learning sendiri. Secara

sederhana elearning dapat dilaksanakan oleh dosen dengan membuat situs

sendiri atau situs perguruan tinggi yang di-link dengan situs situs yang
berkaitan dengan pelajarannya. Situs dapat diisi dengan materi pelajaran yang

dapat divisualisasikan, tugas-tugas dan evaluasi.[1]

Menurut William & Sawyer (Abdul Kadir & Terra CH, 2003),

teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan

komputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi, yang membawa data,

suara, dan video. Definisi ini memperlihatkan bahwa dalam teknologi

informasi pada dasarnya terdapat dua komponen utama yaitu teknologi

komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer yaitu teknologi

yang berhubungan dengan komputer termasuk peralatan-peralatan yang

berhubungan dengan komputer. Sedang teknologi komunikasi yaitu teknologi

yang berhubungan perangkat komunikasi jarak jauh, seperti telepon, feximil,

dan televisi.

Menurut Martin (1999), Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada

teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan

digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga

mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim/menyebarkan informasi.

Berdasarkan dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi secara sederhana dapat dipandang sebagai ilmu yang diperlukan

untuk mengelola/memanag informasi agar informasi tersebut dapat secara

mudah dicari atau ditemukan kembali. Sementara dalam pelaksanaannya

untuk dapat mengelola informasi tersebut dengan baik, cepat, dan efektif,

maka diperlukan teknologi komputer sebagai pengolah informasi dan

teknologi komunikasi sebagai penyampai informasi jarak jauh.


b. Media Pembelajaran

Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat

melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer

sebagai media interaktif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat

merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian

rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selain itu, proses

pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran

memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta

didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan.[1]

Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam

memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian mahasiswa lebih

mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih mudah

memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain lebih

mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek

langsung atau kinestetik (Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999 dikutip di

dalam jurnal M.Husaini).

Secara umum pemanfaatan teknologi informasi sebagai media

pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Pemanfaatan

kelompok pertama, memanfaatkan komputer sebagai media penyampaian

materi ajar, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instruksional

(CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini,

informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta didik

dikemas dalam suatu perangkat lunak (program). Peserta didik kemudian


dapat belajar dengan cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut

di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program

pembelajaran untuk melakukan simulasi atau materi praktek, yang juga dapat

memberikan umpan balik secara langsung terhadap kemajuan belajar peserta

didik tersebut melalui rekaman hasil evaluasi belajar.[1]

Pemanfaatan kelompok kedua memanfaatkan teknologi informasi

sebagai media pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet. Materi

ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, atau pun program belajar interaktif

(CAI atau CBI). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang

tersambung ke internet, sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan

menggunakan web broser atau file transport protocol (aplikasi pengiriman

file). Pemanfaatan kelompok ketiga memanfaatkan teknologi informasi

sebagai media komunikasi dengan pakar, atau nara sumber, atau peserta didik

yang lainnya (teleconferences). Momen komunikasi ini dapat digunakan

untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan

pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta didik yang lain atau oleh guru.

Dengan demikian, peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau

dari nara sumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.[1]

c. Pendidikan Life Skill

Teknologi informasi dengan komputer sebagai jantungnya telah

memasuki berbagai aspek kehidupan. Hampir semua bidang pekerjaan

membutuhkan komputer. Pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan


menggunakan komputer terbuka luas. Ketrampilan menggunakan computer

merupakan salah satu kecakapan hidup yang sangat dibutuhkan untuk

bersaing dalam sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.[1]

Pendidikan teknologi informasi mengandung kecakapan hidup yang

dapat dikembangkan baik specific life skill maupun general life skill.

Kecakapan dalam mengoperasikan komputer menggunakan program, baik

aplikasi maupun Bahasa pemrograman merupakan kecakapan hidup yang

bersifat vokasional. Sementara keterampilan menggali informasi internet pada

internet, mengolah dan memanfaatkannya merupakan general life skill.

B. GNS3 (Graphical Network Simulator)

1. Pengertian GNS3

GNS3 adalah sebuah program graphical network simulator yang dapat

mensimulasikan topologi jaringan yang lebih kompleks satu satunya aplikasi open

source simulasi jaringan yang dapat bekerja secara sinergi pada sistem operasi.

Dibandingkan dengan simulator lainnya, Program ini dapat dijalankan di berbagai

sistem operasi, seperti Windows, Linux, atau Mac OS X.Untuk memungkinkan

simulasi lengkap, GNS3 memiliki beberapa komponen yaitu:

a) Dynamips

Dynamips merupakan software yang dibuat oleh Christophe

Fillot.Dynamips dikembangkan untuk keperluan training, testing, eksperimen,

dan menguji kualitas konfigurasi IOS pada router secara real.Software ini

berbasis CLI dan tidak memiliki mode GUI sehingga harus memahami perintah-
perintahnya. Dynamips mampu berjalan dibeberapa sistem operasi seperti linux

dan windows.

b) Dynagen

Dynagen dibuat oleh Greg Anuzelli merupakan program front-end untuk

dynamips yang berfungsi untuk menyederhanakan konfigurasi dynamips.

c) Qemu

Untuk membuat suatu simulasi jaringan di GNS3 terkadang kita

memerlukan keberadaan end user device untuk keperluan test koneksi end to end

sehingga simulasi routing menjadi terasa lebih nyata.

d) WinPCAP

WinPcap adalah tool standar yang digunakan pada industri untuk

mengakses link-layer network pada lingkungan kerja Windows.[2]

2. Fungsi simulator GNS3

GNS3 sering dipakai sebagai simulator router Cisco, Juniper, Mikrotik dan

Virtual Machine. Jarang terlihat GNS3 dipakai untuk simulator Switch tentunya yang

manageble seperti switch Cisco. Namun bukan tidak mungkin kalau GNS3 dapat

dipakai untuk mengsimulatorkan switch.

Walaupun agak memaksa yaitu dengan menggunakan IOS c3640-is-mz.124-21,

namun dengan cara ini kita dapat mengsimulatorkan hampir mirip seperti switch

manageble minimal untuk konfigurasi VLAN.[3]

Adapun fitur utama dari GNS3 adalah :

1. Desain kualitas tinggi dan topologi jaringan yang kompleks.


2. Mendukung banyak platform Cisco IOS router, IPS, PIX dan ASA firewall,

JUNOS.

3. Simulasi Ethernet sederhana, ATM dan Frame Relay switch.

4. Koneksi jaringan simulasi ke dunia nyata!

5. Packet capture menggunakan Wireshark.[4]

3. Kelebihan dan kekurangan GNS3

a. Memungkinkan akses penuh ke Cisco IOS.

b. Memungkinkan desain topologi yang lebih nyata dengan interaksi ke

sistem lain seperti OS yang ada di VirtualBox, komputer host (tempat

dimana GNS3 di instal) ataupun koneksi ke internet.

Kekurangan GNS3:

a. Tidak disediakannya multilayer switchse bagai default device dan juga

sistem operasi yang digunakan pada device tersebut. Sehingga

dibutuhkan sebuah module dan juga Cisco IOS untuk dapat

menggunakan multilayer switch

b. Memerlukan resource komputer yang relatif tinggi.[5]

4. Hardware Aplikasi GNS3

Tabel 2.1 Hardware Aplikasi GNS3

Processor Inter Core 2 Duo,

AMD FX Dual Core,

Minimun 1.3 GHz

RAM >2.00 GB ;

recommed 4 GB
Minimum 300MB

free space

System 64-bit Operating

System[6]

5. Perbedaan antara GNS3 dan Paket Tracer

membandingkan Software Simulator Cisco Packet Tracer dan GNS3

dengan criteria sebagai berikut:

a. Ketersediaan

1) Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer hanya tersedia untuk Siswa yang terjaring di Cisco

Network Academi.

2) GNS3

GNS3 dapat di unduh secara bebas di gns3.com .

b. Dukungan Untuk Konfigurasi CLI

1) Cisco Packet Tracer

Konfigurasi CLI di Cisco Packet Tracer sangat terbatas.

2) GNS3

Full Support untuk melakukan konfigurasi jaringan lewat CLI.

c. Legal Isue

1) Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer hanya ditujukan kepada anggota Cisco Network

Academi.
2) GNS3

GNS3 dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin melakukan simulasi

jaringan.

d. Level Simulasi

1) Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer hanya bersifat sebagai Simulator dimana hanya dapat

mensimulasikan Jaringan dan Perangkat Jaringan yang khusus Untuk

Cisco.

2) GNS3

GNS3 dapat bertindak sebagai emulator dimana dalam GNS3 dapat

menjalankan berbagai macam Sistem Operasi yang berada didalam

perangkat Jaringan dan dapat mensimulasikan jaringan computer.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Packet Tracer dan GNS3

masing-masing memiliki keunggulan dan Kekurangan dimana Packet Tracer

hanya dapat mensimulasikan perangkat Khusus Cisco sedangkan GNS3 dapat

mensimulasikan Berbagai macam vendor perangkat jaringan. Dari segi

pengajaran Cisco Packet Tracer dan GNS3 dapat digunakan dalam melakukan

pembelajaran jaringan computer dimana paket tracer terdapat fitur animasi

sehingga dalam melakukan penjelasan tidak terlihat monoton sedangkan GNS3

dikarenakan dapat mendukung berbagai macam Perangkat Jaringan dari berbagai

vendor sehingga dalam pembelajaran jaringan computer tidak terpaku dalam satu

vendor perangkat jaringan.[7]

C. Mata Pelajaran Instalasi jaringan


Instalasi jaringan adalah suatu materi yang terdapat pada mata pelajaran

produktif. Materi instalasi jaringan termasuk kedalam ruang lingkup konsep jaringan

komputer. Materi jaringan memiliki tujuan agar siswa dapat mendeskripsikan

jaringan komputer, mengetahui konsep-konsep jaringan, menjelaskan fungsi dari

masing-masing perangkat yang digunakan dalam melakukan instalasi jaringan.

Berdasarkan standar isi yang mata pelajaran produktif SMK yang menekankan

pada kemandirian siswa dan pemberian pengalaman belajar langsung, maka dalam

pembelajaran instalasi jaringan diperlukan sebuah media yang dapat mendukung

aktivitas siswa dalam mempelajari instalasi jaringan sehingga siswa dapat belajar

mandiri tanpa harus bergantung pada guru mata pelajaran dalam mengembangkan

bakat dan potensi yang dimiliki.[8]

Beberapa materi yang diajarkan dalam mata pelajaran instalasi jaringan

diantaranya:

a. Melakukan instalasi perangkat jaringan WAN.

b. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan.

c. Melakukan perbaikan dan atau setting ulang koneksi jaringan.

1. Jaringan juga terbagi berdasarkan geografis yaitu:[9]

a. LAN (Local Area Network)

LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup

wilayah kecil seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam

rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebayakan LAN berbasis

pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang

mempunyai kecepatan tranfer data 10,100, atau 100 Mbit/s. Selain


teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi)

juga sering digunakan untuk membentuk LAN.[9]

Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi

Wi-fi bisa disebut dengan hostpot.

b. MAN (Metropoliton Area Network)

MAN adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data

berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti

kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN

adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antara 10

hingga 50 km, MAN ini merupakann jaringan yang tepat Metropolitan

Area Network atau disingkat dengan MAN.[9]

Sebenarnya terdapat 2 jenis koneksi yang biasanya digunakan,

pertama yaitu koneksi yang menggunakan cara wireless dan yang kedua

adalah koneksi yang menggunakan kabel fiber optic. Misalnya saja

jaringan yang terdapat pada Bank. Setiap bank tentu saja memiliki kantor

pusat dan kantor cabang. Dari setiap kantor, baik itu kantor pusat ataupun

cabang tentunya memiliki jaringan LAN (Local Area Network) yang mana

penggabungan dari jaringan LAN yang ada di setiap kantor-kantor akan

membentuk jaringan MAN.

Jaringan MAN ini biasanya dapat menunjang data baik itu teks

ataupun suara. Bahkan dapat pula berhubungan dengan gelombang radio

ataupun jaringan televise kabel. Wireless MAN biasanya dapat bermain

pada beberapa frekuensi, antara lain adalah 900 MHz, 1.5 GHz,2 GHz, 2.5
GHz, 3.3 GHz, serta 5.8 Ghz. Dan frekuensi yang saat ini diijinkan oleh

Pemerintah Indonesia untuk digunakan masyarakat umum adalah pada

frekuensi 2.4 GHz.[9]

Fungsi dari jaringan MAN sendiri adalah untuk membangun serta

mengimplementasi sistem jaringan yang mengkombinasikan antara server

dengan tujuan untuk bias memenuhi segala kebutuhan internal perusahaan

dan pemerintahan yang di dalam mengkomunikasikan sebuah jaringan

yang digunakan sehingga dapat melakukan berbagai kegiatan semisal

chat, messenger, dan lainnya dengan menggunakan bandwidth lokal.

Berikut ini beberapa kelebihan dari jaringan MAN yang perlu anda

ketahui .[9]

1) Server yang berada di kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data

dari semua kantor cabang yang ada.

2) Transaksi yang dilakukan real-time (data yang ada di server pusat

akan di update saat itu juga).

3) Cakupan wilayah dari jaringannya lebih luas dibandingkan dengan

system jaringan komputer lainnya, sehingga berkomunikasi dapat

menjadi lebih efisien dan tentu saja mempermudah bisnis yang

dilakukan.

4) Komunikasi yang dilakukan antara satu kantor dengan lainnya dapat

menggunakan chatting, email dan lainnya.

5) Adanya Video Conference (ViCon).


6) Keamanan dari jaringan komputer MAN lebih baik dibandingkan

lainnya.[9]

c. WAN (Wide Area Network)

WAN adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat

interkoneksi antara jaringa computer Local yang secara fisik tidak

berdekatan satu sama lain, yang secara fisik bias dipisahkan dengan kota,

provinsi atau bahkan melintasi batas geography – lintas negara dan banua.

Ada beberapa teknologi jaringan WAN saat ini satu satunya adalah bis.[9]

d. Hybrid Netwok

Kebanyakan jaringan sebenarnya merupakan hybrid network. Pada

jenis jaringan ini umumnya memiki active domains dan work groups.

Hybrid network adalah jaringan berbasis client-server dimana di dalam

jaringan tersebut selain server menyediakan kebanyakan sumber yang

dibutuhkan oleh user, tetapi user juga masih dapat mengakses sumber-

sumber yang disediakan oleh user lain (peer-topeer).[9]

2. Jaringan Komputer Berdasarkan Distribusi Sumber Data

a. Jaringan Terpusat

Yang dimaksud istilah jaringan terpusat merupakan jaringan yang

terdiri dari komputer client dan komputer server dimana komputer client

akan bertugas sebagai perantara dalam mengakses sumber informasi/ data

yang berasal dari computer server yang utama. Dalam jaringan terpusat,

terdapat istilah dumb terminal (terminal bus), dimana terminal ini tidak

memiliki alat pemroses data.[9]


b. Jaringan Terdistribusi

Jaringan terdistribusi ini adalah hasil dari perpaduan beberapa

jaringan yang terpusat sehingga akan memungkinkan beberapa komputer

server dan client dapat saling terhubung untuk membentuk suatu system

jaringan tertentu.[9]

3. Jaringan komputer berdasarkan media tranmisi data

a. Jaringan berkabel (Wired Network)

Jaringan terdistribusi ini adalah hasil dari perpaduan beberapa

jaringan yang terpusat sehingga akan memungkinkan beberapa komputer

server dan client dapat saling terhubung untuk membentuk suatu system

jaringan tertentu.[9]

b. Jaringan Nirkabel (Wirreles Network)

Pada jaringan ini diperlukan gelombang elektromagnetik sebagai

media transmisi datanya. Berbeda dengan jaringan berkabel (Wired

Network), jaringan ini tidak menggunakan kabel pada saat bertukar

informasi/data,dengan komputer lain melainkan menggunakan gelombang

elektro untuk mengirimkan sinyal informasi/ data antar komputer satu

dengan komputer lainnya. Wireless adapter, salah satu media transmisi

yang digunakan dalam Wireless Network.[9]

4. Jaringan komputer berdasarkan peran dan hubungan computer dalam memproses

data.

a. Jaringan Client-server
Pada Jaringan ini terdiri dari satu atau lebih komputer server dan

komputer client. Pada umumnya terdiri dari satu komputer server dan

beberapa komputer client. Komputer server bertugas menyediakan sumber

daya data, sedangkan komputer client hanya dapat menggunakan sumber

daya data tersebut.[9]

b. Jaringan peer to peer

Dalam jaringan ini, masing-masing komputer, baik itu komputer

server maupun komputer client mempunyai kedudukan yang sama. Jadi,

computer server dapat menjadi komputer client, dan sebaliknya komputer

client juga dapat menjadi komputer server.[9]

5. Jenis Jaringan Berdasarkan Topologi Jaringan Yang di Gunakan

Topologi jaringan komputer merupakan bentuk/struktur jaringan yang

menghubungkan komputer satu dengan yang lain seperti.[9]

a. Topologi BUS

Topologi Bus adalah tersusun rapi seperti antrian dan menggunakan

cuma satu kabel coaxial dan setiap computer terhubung ke kabel

menggunakan konektor BNC, dan kedua ujung dari kabel coaxial harus

diakhiri oleh terminator.[9]

Kelebihan dari bus sama dengan ring, yaitu kabel yang digunakan

tidak banyak dan menghemat biaya pemangan.

Kekurangan topologi bus adalah jika terjadi gangguan atau masalah

pada satu komputer bisa mengganggu computer lain, dan untuk topolongi
yang sangat sulit mendeteksi gangguan, sering terjadinya antrian data, dan

jikan jaraknya terlalu jauh harus menggunakan repeater.[9]

b. Topologi Bintang

Topologi Bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang

berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.

Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya

menengah.[9]

Kelebihan Topologi Bintang :

1) Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada

saluran tersebut dan station yang terpaut.

2) Tingkat keamanan termasuk tinggi.

3) Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

4) Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

5) Akses kontrol terpusat.

6) Kemudahan deteksi dan isolasi, kesalahan/kerusakan pengolahan

jaringan.

Kekurangan Topologi Bintang :[9]

1) Jika node tengah megalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan

berhenti.

2) Boros dalam pemakaian kabel.

3) HUB/SWITCH jadi elemen krisis karena kontrol terpusat.

4) Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub

maka jaringan tersebut akan down.


5) Jaringan tergantung

c. Topologi Cincin

Topologi Cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik

yang masing-masing terhubung ke dua ttik lainnya, sedemikian sehingga

membentuk jalur melinkar berbentuk cincin.

Kelebihan topologi cincin adalah sebagai berikut :[9]

1) Mudah untuk dirancang dan implementasikan.

2) Memiliki performa yang lebih baik dari pada berat sekalipun.

3) Mudah melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.

4) Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan

dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point.

5) Hemat kabel.

6) Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada

satu waktu hanya satu code yang dapat mengirimkan data.

Kekurangan topologi cincin adalah sebagai berikut :[9]

1) Peka kesalahan, jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan

terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi

dengan menggunakan cincin ganda (dua ring).

2) Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah

dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keselurahan

jaringan.

3) Kinerja komunikasi dalam jaringat sangat tergantung pada jumlah

titik/node yang terdapat pada jaringan.


4) Lebih sulit dikonfigurasi dari pada Topologi bintang.

5) Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles.

d. Topologi Mesh[9]

Topologi Mesh (Acak) merupakan bentuk topolongi yang sangat

cocok dalam hal pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi

sebagai jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.

Kelebihan Topologi Mesh :[9]

1) Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, terjadi tidak

perlu khawatir akan adanya tabrakan data (collision).

2) Besar bandwidth yang cukup lebar.

3) Keamanan pada topologi ini bias dibilang sangat baik.

Kekurangan Topologi Mesh :[9]

1) Proses instalasi jaringan pada

2) topologi ini sangatlah rumit.

3) Membuhkan banyak kabel.

4) Memakan biaya instalasi yang sangat

5) mahal, dikarenakan membutuhkan banyak kabel

e. Topologi Linier[9]

Topologi Linier atau biasanya disebut topologi bus beruntut. Pada

topologi ini biasanya menggunakan satu kabel utama guna

menghubungkan tiap titik sambung pada setiap komputer.

Kelebihan Topologi Linier :

1) Mudah dikembangkan.
2) Membutuhkan sedikit kabel.

3) Tidak memperlukan kendali pusat.

4) Letak pada rangkaian topologi ini bias

5) dibilang cukup sederhana.

Kekurangan Topologi Linier :[9]

1) Memiliki kepadatan lalu lintas yang

2) bisa dibilang cukup tinggi.

3) Keamanan data kurang baik.

4) Perangkat Keras Kabel Cross.

6. Komponen Utama Jaringan Komputer

a. Hardware

Hardware merupakan bagian dari komputer yang dapat dilihat dan

diraba dengan tangan, seperti Monitor, Mouse, Keyboard, CPU dan

sebagainya.[10]

Berikut merupakan peralatan pendukung untuk membangun suatu

jaringan:

1) LAN Card

LAN Card merupakan sebuah alat yang sangat penting dalam

membangun sebuah jaringan, baik dalam skala kecil maupun

besar.[10]

2) Hub

HUB adalah kotak persegi panjang kecil, biasanya terbuat dari

plastik, yang menerima daya dari stop kontak pada dinding biasa.
3) Switch

Switch Fungsinya sama dengan bridge (menghubungkan dua buah

LAN). Switch terdiri dari beberapa port sehingga switch disebut

multiport bridge. Dengan kemampuannya tersebut, jika salah satu port

pada switch sibuk maka port-port lain akan masih tetap berfungsi.

Namun, bridge dan switch tidak dapat meneruskan paket IP yang

ditujukan komputer lain yang secara logika berbeda jaringan.[10]

4) Router

Router adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk

menghubungkan dua buah jaringan yang memiliki perbedaan pada

lapisan OSI I, II, dan III, misal LAN dengan Netware akan

dihubungkan dengan jaringan yang menggunakan UNIX.[10]

5) Kabel

Kabel Jaringan dan Teknik Pengkabelan Jaringan Komputer pada

dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi dengan

sisi yang lain. Namun, bukan berarti kurva tertutup dan bisa jadi

merupakan kurva terbuka (dengan terminator di ujungnya).[10]

Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar

komputerpun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi

telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hinga teknologi serat

optik dan laser yang menjadi tumpuan perkembangan jaringan

komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa

menggunakan teknologi kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan


kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi tinggi (seperti laser

dan serat optik).

Bentuk dan fungsi dari jaringan komputer akan menentukan

pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel

dan harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah

jaringan (baik home network,SOHO network ataupun jaringan kelas

raksasa seperti MAN -Metropolitan Area Network).[10]

Tabel 2.2 jenis kabel Jaringan[10]

Physical Topology Common Common Protocol

Cable

Ring Fiber Token Ring

Twisted Pair

Linear Bus Twisted Pair Ethernet

Coaxial Fiber LocalTalk

Star Twisted Pair Ethernet

Fiber LocalTalk

Tabel 2.3 Tipe Kabel[10]

Cable Type Feature

Type CAT 1 UTP Analog (biasanya digunakan di

perangkat telephon pada umumnya dan

pada jalur ISDN – integrated service


digital network. Juga untuk

menghubungkan modem dengan line

telepon)

1 2 3

Type CAT 2 UTP Up to 1 Mbits (sering digunakan pada

topologi token ring)

Type CAT 3 UTP/STP 16 Mbits data transfer (sering digunakan

pada topologi token ring atau 10Baset)

Type CAT 4 UTP STP 20 Mbits data transfer (biasanya

digunakan pada topologi token ring)

Type CAT 5 UTP,STP – up 100 Mbits data transfer / 22 db

to 100 MHz

Type CAT 5enhanced UTP,STP – up 1 gigabit Ethernet up to meters- 4 copper

to 100 MHz pairs (kedua jenis CAT5 sering

digunakan pada topologi token ring

16Mbps atau pada fastEthernet

100Mbps)

Type CAT 6 Up to 155 2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meter or

MHz or 250 10Gbit/s up to 25 meter / 20,2 db

MHz (Gigabit Ethernet)

Type CAT 7 Up to 200 Giga – Ethernet / 20.8 db (Gigabit

MHz or 700 Ethernet)


MHz

D. Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan GNS3

Beberapa tahap yang akan dilakukan dalam penelitian peningkatan aktivitas

belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan GNS3 yaitu :[11]

a. Perencanaan

Mengkaji silabus atau membuat perangkat pembelajaran, Pengkajian

dilakukan terhadap materi pembelajaran, alokasi waktu yang diharapkan serta

skenario pembelajaran menggunakan software simulator jaringan gns3 pada mata

pelajaran WAN (Wide Area Network ).

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan software simulator

jaringan GNS3 meliputi beberapa langkah utama yaitu:

1) Penyampaian Tujuan

Penyampaian materi pembuka pembelajaran oleh guru disetiap awal

pertemuan, guru menjelaskan secara umum saja atau menjelaskan materi yang

terkait dengan lainnya atau yang dianggap sulit.

2) Mempersiapkan Sarana, Prasarana dan Siswa


Masing-masing siswa melaksanakan praktek yang dilakukan dengan

menggunakan software simulator jaringan GNS3 ( Grapichal Network

Simulation ) sesuai dengan materi pembelajaran yang telah dijelaskan guru.

3) Melaksanakan Praktek/Latihan.

Siswa melaksanakan praktek menggunakan software simulation jaringan

GNS3( Grapichal Network Simulation ) sesuai dengan materi pembelajaran

yang telah dijelaskan guru pada awal pertemuan.

4) Membimbing Praktek

Pada saat dilakukan aktivitas oleh masing-masing siswa, dan apabila

siswa yang bertanya atau mengalami kesulitan maka guru dapat menjawab

dan memberikan solusi atau dengan cara mendemontrasikan.

5) Mengecek Pemahaman dan Unjuk Kerja

Guru melaksanakan penilaian berdasarkan hasil kerja secara langsung

ketika siswa berunjuk kerja dan dapat diamati. Agar pengamatan dilakukan

secara objektif harus digunakan pedoman pengamatan yang berisi aspek yang

diamati.

6) Memberikan Kesempatan untuk Latihan Lanjutan.

7) Membuat Kesimpulan.

Belajar akan berhasil bila respon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti

dengan rasa senang dan kepuasan.Ini berarti siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas

yang diberikan dengan baik akan memiliki perasaan kepuasan diri.

E. Penelitian Yang Relevan


Penelitian yang relevan digunakan sebagai bahan pertimbangan terhadap

penelitian atau karya ilmiah yang ada, baik mengenai kekurangan atau kelebihan

yang ada sebelumnya. Selain itu telaah pustaka juga mempunyai informasi yang ada

sebelumnya dalam teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan untuk

memperoleh landasan teori ilmiah. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik,

maka penulis berusaha menemukan teori-teori, hasil-hasil penelitian dan penemuan-

penemuan berupa skripsi, jurnal, buku, maupun hasil penelitian yang lain. Berikut ini

beberapa karya yang peneliti dapatkan antara lain:

1. Yuni Twelefty, Tafta Zani, Muhammad Fahru Riza dengan judul jurnalnya

implementasi gns3 cluster sebagai alat bantu simulasi jaringan komputer (studi

kasus laboratorium jaringan komputer fakultas ilmu terapan). Hasil penelitiannya

Sistem Cluster dapat diimplementasikan dengan menggunakan GNS3

2. I Gusti Lanang Putra Eka Prismana dengan judul jurnal implementasi simulasi

jaringan komputer multi device dengan menggunakan gns3. Hasil penelitiannya

bahwa implementasi topologi mesh menggunakan GNS3 dapat dilakukan terbukti

dengan sambungan antar router tidak mengalami masalah. Implementasi routing

OSPF yang berjalan pada topologi mesh juga dapat dilakukan terbukti dengan

tiga pengujian yang dilakukan berjalan sukses.

3. Taufik Rahman dengan judul jurnal implementasi jaringan vpn eoip tunnel

menggunakan gns3. Hasil penelitiannya akhirnya setelah dilakukan persiapan

untuk penelitian dimulai dari unduh simulator GNS3, mikrotik

routerOS,virtualbox, sistem operasi. Administrasi jaringan dengan menuliskan

ip address. Instalasi aplikasi yang sudah diunduh. Konfigurasi pada loopbaack


adapter, MikroTik Router dan Pc- Branch, Setelah melakukan eksperiman

bahwa jaringan vpn dengan interface eoip tunnel dapat dilakukan lebih dari 2

router dengan tunnel-id yang sama antar koneksi Mikrotik-HO dengan

MikroTik Branch, setelah terkoneksi terbentuklah interface virtual dan

diberikan ip address sebagai ip pengikat dari dua ip publik.

F. Hipotesis

1.Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu dugaan yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

H1 = Terdapat pemanfaatan yang signifikan antara aplikasi GNS3 pada mata

pelajaran instalasi jaringan terhadap hasil belajar siswa.

H0 = Tidak terdapat pemanfaatan yang signifikan antara aplikasi GNS3 terhadap

hasil belajar siswa.

2.Hipotesis statistik

Tidak terdapat pemanfaatan yang signifikan antara aplikasi GNS3 terhadap

hasil belajar siswa, berarti hipotesis statistiknya :

H0 : p >= 0

H1: p < 0
Terdapat pemanfaatan yang signifikan antara aplikasi GNS3 pada mata pelajaran

instalasi jaringan terhadap hasil belajar siswa, berarti hipotesis statistiknya :

H0 : p <= 0

H1: p > 0
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, dapat

diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambila sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.[1] Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian eksperimen, dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendalikan.[1]

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah selesai dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2018/2019, dimana penulis mengumpulkan data siswa, dan data nilai

siswa.Kemudian diolah dan dilakukan penelitian agar dapat mengetahui seberapa

besar hasil belajar siswa menggunakan Aplikasi GNS3 terhadap mata pelajaran

instalasi jaringan.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pembangunan Bukittinggi. Pemilihan

tempat penelitian ini didasarkan atas pertimbangan sebagaimana yang telah

diuraikan dalam latar belakang masalah. Untuk itu perlu dilakukan sebuah penelitian

agar guru dapat menggunakan media pembelajaran yang baik agar hasil belajar siswa
menjadi baik pula sehingga siswa dan guru sama-sama aktif dalam proses belajar

mengajar.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Only

Design. Dalam rancangan ini sekelompok subjek yang diambil dari populasi tertentu

dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.[2] Kelompok eksperimen dikenai variable tertentu yaitu menggunakan

AplikasiGNS3 dalam jangka waktu tertentu, lalu kedua kelompok itu dikenai

pengukuran yang sama.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.[3] Yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Pembangunan

Bukittinggi. Jumlah siswa kelas XII TKJdi SMK Pembangunan Bukittinggi

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas XII SMK Pembangunan Bukittinggitahun

ajaran 2018/2019

Kelas Jumlah Siswa

XIITKJ 1 25

XIITKJ 2 25

XIITKJ 3 28
Jumlah 78

(Sumber : Guru TKJSMK Pembangunan Bukittinggi)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi.[3] Di karenakan peneliti meneliti tentang pemanfaatan VirtualBox

berbasis GNS3 pada mata pelajaran instalasi jaringan. Jadi dipakai sempel

yang lebih expert dalam menggunakan GNS3 yaitu kelas eksperimen di XII

TKJ 1 dan kontrol XII 2.

Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik purpose

samplingadalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.Sampel dari penelitian ini meliputi kelas eksperimen dan kelas

kontrol, yaitu XIITKJ 2 untuk kelas eksperimen dan XIITKJ1 untuk kelas

kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian pada siswa kelas XII SMK

Pembangunan Bukittinggitahun ajaran 2018/2019.

Kelas Jumlah Siswa

XIITKJ 1 25

XIITKJ 2 25

Jumlah 50

(Sumber : Guru TKJ SMK Pembangunan Bukittinggi.)

E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi, kemudian ditarik

kesimpulannya.[3] Variabel dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian berupa pemanfaatan pembelajaran

menggunakanAplikasi GNS3 pada kelas eksperimen.

2. Variabel terikat

Variabel terikatnya berupa hasil pemanfaatan belajar siswa-siswi TKJ di

kelas sampel.

F. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data dalam penelitian ini peneliti mengambil data dari hasil tes belajar.Dimana

data hasil belajar tersebut didapat setelah melakukan treatmen atau ekperimen.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari siswa SMK

Pembangunan Bukittinggi yaitu siswa kelas XIITKJ 1 dan XIITKJ 2 yang

terdaftar pada tahun ajaran 2018/2019.

G. Prosedur Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, disusun prosedur

yang sistematis.Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahap,

yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian.

1. Tahap Persiapan
a. Merancang perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan kelas control.

b. Membuat kisi-kisi soal tes

c. Menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan dilakukan proses pembelajaran yang berbeda

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, tetapi dengan materi yang sama

sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3 data eksperimen dan kontrol pada siswa kelas XII SMK

Pembangunan Bukittinggi tahun ajaran 2018/2019.

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

A. Pendahuluan A. Pendahuluan

1. Salam 1. Salam

2. Membaca do’a 2. Membaca do’a

3. Tadarus Al-Qur’an 3. Tadarus Al-Qur’an

4. Literasi 4. Literasi

5. Absensi siswa 5. Absensi siswa

6. Motivasi 6. Motivasi

7. Apersepsi 7. Apersepsi

8. Menyampaikan tujuan 8. Menyampaikan tujuan

pembelajaran pembelajaran

B. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi B. Kegiatan Inti


1. Guru menjelaskan a. Eksplorasi

materi pelajaran 1. Guru menjelaskan materi

menggunakan pelajaran dan siswa

Aplikasi GNS3 mencatat materi pelajaran

2. Siswa menyimak

yang

diinformasikan 2. Siswa menyimak dan

mencatat yang di

informasikan

b. Elaborasi

1. Guru memberikan

tugasmelalui

Aplikasi GNS3 b. Elaborasi

dan siswa 1. Siswa

menjawab melalui 2. mengerjakan soal

Aplikasi GNS3 latihan tanpa Aplikasi

GNS3

c. Konfirmasi

1. Guru memeriksa

jawaban siswa dan

memberikan

jawaban yang
benar dari soal c. Konfirmasi

yang tidak 1. Guru memeriksa

terjawab oleh jawaban siswa dan

siswa memberikan jawaban

yang benar dari soal

C. Penutup yang tidak terjawab

1. Guru membimbing oleh siswa

siswa untuk menarik

kesimpulan materi

yang sudah dipelajari

2. Mengingatkan materi

minggu depan C. Penutup

3. Membaca do’a 1. Guru membimbing siswa

4. Salam untuk menarik kesimpulan

materi yang sudah

dipelajari

2. Mengingatkan materi

minggu depan

3. Membaca do’a

4. Salam

3. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini yang dilakukan penelitu adalah:

a. Mengadakan tes hasil belajar pada kedua kelas sampel setelah

penelitian berakhir guna mengetahui hasil perlakuan yang diberikan.

b. Mengolah data dari kedua kelas sampel, baik kelas eksperimen maupun

kelas control dan menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh sesuai

dengan teknis analisis yang digunakan.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupuan sosial yang diamati.[3] Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

instrument tes, untuk mengukur prestasi belajar siswa.

1. Validitas

Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang

hendak diukur. Suharsimi arikunto menjelaskan bahwa validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Untuk menetukan indeks validitas tes digunakan rumus teknik korelasi

product moment,[4] adalah

∑ ∑ ∑
rxy=
√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

rxy = validitas yang dicari

N = Jumlah butir soal

X = Skor yang diperoleh

Y = Skor total
Dengan kriteria :

0,80 – 1,00 : sangat tinggi

0,60– 0,79 : tinggi

0,40– 0,59 : cukup

0,20– 0,39 : rendah

0,00– 0,19 : sangat rendah

2. Reliabilitas

Relibilitas tes berhubungan dengan masalah kepercayaan.Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap.

Untuk menentukan reliabilitas tes dipakai rumus Kuder-Richardson KR-20,[4]

yaitu :


r11= ( )

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes

Dengan kriteria :
0,80 - 1,00 : sangat tinggi

0,60 - 0,79 : tinggi

0.40 - 0,59 : cukup

0.20 - 0,39 : rendah

0,00 – 0,19 : sangat rendah

3. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan

mudahnya sesuatu soal.Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah

atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar

akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Untuk melihat besarnya bilangan indeks ini maka digunakan rumus:[4]

P=

Keterangan :

P = Tingkat kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS =Jumlah seluruh siswa peserta tes

Dengan kriteria :

0,00 – 0,29 : soal sukar

0,30 – 0,69 : soal sedang

0,70 – 1,00: soal mudah

4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah).

Rumus menentukan daya pembeda digunakan sebagai berikut :[4]

BA BB
D 
JA JB

Keterangan :

D = Daya Pembeda

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB =banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

Dengan kriteria :

0,00– 0,19 : jelek (poor)

0,20– 0,39 : cukup (satisfactory)

0,40– 0,69 : baik (good)

0,70– 1,00 : baik sekali (excellent)

I. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dengan

menggunakan tes.Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa

yang menjadi sampel penelitian ini.Tes dilakukan pada akhir pelajaran pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol.Soal tes yang diberikan tersebut telah diuji

cobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba.Soal yang telah dianalisis dan

dinyatakan valid dan signifikan perbedaannya itulah yang diberikan sebagai soal

evaluasi pada kedua kelas sampel.

Jenis data, dalam penelitian dan pengembangan data diperoleh dengan

mengalami, mengerjakan, menanyakan, dan mengamati.Data dapat berupa data

primer dan data sekunder.

J. Teknik Analisa Data

Analisa terhadap data penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji hipotesis

yang diajukan atau ditolak.Untuk menguji hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan

uji normalitas dan uji homogenitas variansi kedua kelompok data.

1. Uji prasyarat analisis

a. Uji normalitas

Uji normalitas untuk melihat apakah data sampel terdistribusi normal atau

tidak untuk digunakan dengan ujikolmogorov-smirnov menggunakan SPSS versi

24 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah 1 Aktifkan program SPSS


Gambar 3.2 Langkah 2 Buat data pada Variable View

Gambar 3.3 Langkah 3 Masukkan data pada Data View


Gambar 3.4 Langkah 4 Klik Analyze → Descriptive statistics → Explore

Gambar 3.5 Langkah 5 setelah itu akan muncul tampilan explore

Gambar 3.6 Langkah 6pindahkan kekotak Dependent list


Gambar 3.7 Langkah 7 Klik Plots → Centang Normality Plots →

kemudian continue

Gambar 3.8 Langkah 8 kemudian klik OK maka akan keluar output

dari IBM SPSS

- Nilai signifikansi < 0,05 maka data mempunyai varian yang tidak normal

- Nilai signifikansi > 0,05 maka data mempunyai varian yang normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel homogen

atau tidak. Uji homogenitas variansi dilakukan dengan uji F:

F=

Dengan :
= Varians hasil belajar kelas eksperimen

= Varians hasil belajar kelas kontrol

Kriteria pengujian dimana H0 diterima jika :

F hitung ≤ F tabel maka tolak H0 dan terima H1

F hitung> F tabel maka terima H0 dan terima H1

Keterangan :

H0 : Data terdistribusi Homogen

H1 : Data tidak terdistribusi Homogen

2. Uji hipotesis

Bila dari hasil uji prasyarat analisis memenuhi syarat uji :

Uji Normalitas = normal

Uji homogenistas = homogen

Maka dilakukan pendekatan statistik dengan melakukanTes “t” atau “t” Test,

adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau

kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa dianatara dua buah mean

sample yang diambil secara random dari populasi yang sama. Hipotesis yang

akan diuji adalah H0: µ1 = µ2dan H1: µ1 > µ2dengan µ1 merupakan rata-rata hasil

belajar kelas eksperimen dan µ2 merupakan rata-rata hasil belajar kelas kontrol.

Untuk uji hipotesis digunakan uji t-test yaitu : jika data berdistribusi normal dan

homogen, maka digunakan :

̅̅̅ ̅̅̅


Dengan S2 = √

Dengan :

X1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen

X2 = Nilai rata-rata kelas control

S = simpangan baku kedua kelompok data

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelas control

S1 = Simpangan baku kelas eksperimen

S2 = Simpangan baku kelas kontrol

Kriteria pengujiannya adalah ;

1. Terima Ho jika < t (1 - α) dimana t (1 - α) didapat dari daftar distribusi t

dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2 – 2) dan peluang (1 – α),

dan

2. Tolak Ho jika t > t (1 - α) dimana t (1 - α) didapat dari daftar distribusi t

dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2 – 2) dan peluang (1 – α).

Bila tidak dipenuhi syarat untuk melakukan analisis menggunakan statistik

parametrik, dimana ditemukan pada uji normalitas data tidak berdistribusi normal dan

tidak pula homogen, maka dilakukan uji hipotesis menggunakan statistik non parametrik

dengan uji Mann whitney-u dengan prosedur sebagai berikut :

a) Klik Analyze – Nonparametric tests legacy Dialog – 2 Independent

Samples
b) Masukkan skala rasio ke test Valiables list, masukkan kelompok ke

Grouping Variable

c) Klik Define Groups – isilah Group 1 dengan 1 dan group 2 dengan 2. klik

continue

d) Klik Options, pilih Descriptive dan Quartiles. Klik Continue

e) Pilih Mann Whitney-U

f) Kllik OK

Pada tahap ini langkah Mann Whitney-U sudah selesai dan kita sudah memiliki

output. Langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan berdasarkan output tersebut.

Jika Sig diatas 00,5 maka Ho diterima

Jika Sig dibawah 00,5 maka Ho ditolak


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan pengolahan data dari pemanfaatan Aplikasi GNS3 pada mata

pelajaran instalasi jaringan di SMK Pembangunan Bukittinggi (pada kelas

eksperimen) dan konvensional (kelas kontrol) diperoleh hasil seperti tertera pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Data Hasil Belajar

Persentase
Ketuntasan
Kelas N X S2 S Xmaks Xmin Klasikal

Eksperimen 25 76,4 71,91 8,48 90 60 80%

Kontrol 25 73 85,42 9,24 85 60 52%

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen

adalah 76,4, sedangkan kelas kontrol mempunyai rata-rata 73. Jadi, rata-rata pada

kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Disamping itu, jumlah ketuntasan siswa di kelas eksperimen lebih banyak

daripada kelas kontrol. Terlihat bahwa persentase ketuntasan siswa kelas

eksperimen lebih tinggi daripada persentase ketuntasan siswa kelas kontrol. Pada

kelas eksperimen, jumlah siswa yang tuntas ada 20 siswa atau 80 % dari 25
siswa.Sedangkan, pada kelas kontrol jumlah siswa yang tuntas ada 13 siswa atau

52 % dari 25 siswa.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Kelas Eksperimen

Frekuensi Frekuensi Frekuensi


Kelas Batas
Absolut Komulatif Relatif
Interval Kelas
(fa) (fk) (fr %)
60-65 59,5 - 65,5 5 5 20
66-71 65,5 - 71,5 0 5 0
72-77 71,5 - 77,5 7 12 28
78-83 77,5 - 83,5 7 19 28
84-89 83,5 - 89,5 5 24 20
90-95 89,5 - 95,5 1 25 4
100

7
6
5
4
3
2
1
0
59,5 - 65,5
65,5 - 71,5
71,5 - 77,5
77,5 - 83,5
83,5 - 89,5
89,5 - 95,5

Gambar 4.1 Grafik Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen


Dari tabel dan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang

memperoleh nilai 90 sampai 95 adalah 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 84

sampai 89 adalah 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 78 sampai 83 adalah 7

orang, siswa yang memperoleh nilai 72 sampai 77 adalah 7 orang,siswa yang

memperoleh nilai 66 sampai 71 adalah tidak ada, siswa yang memperoleh nilai 60

sampai 65 adalah 5 orang. Nilai yang paling banyak di peroleh siswa adalah dari 72

sampai 77 dan 78 sampai 83.

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Kelas Kontrol

Frekuensi Frekuensi
Kelas Frekuensi
Batas Kelas Absolut Komulatif
Interval Relatif (fr %)
(fa) (fk)
60-64 59,5 - 64,5 5 5 20
65-69 74,5 - 79,5 3 8 12
70-74 79,5 - 84,5 4 12 16
75-79 84,5 - 89,5 3 15 12
80-84 89,5 - 94,5 5 20 20
85-89 94,5 - 99,5 5 25 20
100

0
59,5 - 64,5
74,5 - 79,5
79,5 - 84,5
84,5 - 89,5
89,5 - 94,5
94,5 - 99,5
Gambar 4.2 Grafik Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol

Dari tabel dan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang

memperoleh nilai 85sampai 89 adalah 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 80

sampai 84 adalah 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 75 sampai 79 adalah 3

orang, siswa yang memperoleh nilai 70 sampai 74 adalah 4 orang,siswa yang

memperoleh nilai 65 sampai 69 adalah 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 60

sampai 64 adalah 5 orang. Nilai yang paling banyak di peroleh siswa adalah dari 60

sampai 64, 80 sampai 84, dan 85 sampai dengan 89.

Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data tes akhir yang diperoleh

melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians dari nilai siswa kelas XII

TKJ 1 dan XII TKJ 2 SMK Pembangunan Bukittinggi.

Untuk hasil perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians tes akhir dari

dua kelas sampel dapat digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Tes Akhir

Kelas Eksperimen

2 2
)

60 3 180 3600 10800


65 2 130 4225 8450
75 7 525 5625 39375
80 7 560 6400 44800
85 5 425 7225 36125
90 1 90 8100 8100
2
N = 25 1910 = 147650
n = 25
Rata-rata Standar Deviasi Varians
= 1910

n  fxi2   fxi  n  fxi2   fxi 


2 2
= S S2 
nn  1 nn  1

25147650   1910  25147650   1910 


2 2
= S S
2525  1 2525  1

43150 43150
= 76,4 S S
600 600

S 71,917  8,48 S 2  71,917

Tabel 4.5 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Tes Kelas

Kontrol

2 2
)

60 5 300 3600 18000


65 3 195 4225 12675
70 4 280 4900 19600
75 3 225 5625 16875
80 5 400 6400 32000
85 5 425 7225 36125
2
N = 25 1825 = 135275

n = 25
Rata-rata Standar Deviasi Varians
= 1825

n  fxi2   fxi  n  fxi2   fxi 


2 2
= S S2 
nn  1 nn  1

25135275   1825  25135275   1825 


2 2
= S S
2525  1 2525  1
51250 51250
= 73 S S
600 600

S  85,42  9,24 S 2  85,42

Tabel.4.6 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Tes Akhir Kelas
Sampel

No Kelas Sampel F(xi) N x SD S2


1 Eksperimen 1910 25 76,4 8,48 71,917
2 Kontrol 1825 25 73 9,24 85,42

Keterangan : F(xi) = Jumlah seluruh nilai siswa

N = Jumlah siswa

x = Rata-rata nilai siswa

SD = Standar deviasi

S2 = Varians

Dari perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians tes akhir pada tabel di

atas maka dapat dilihat Standar Deviasi kelas Eksperimen yaitu 8.48 dengan rata-

rata nilai siswa 76,4 sedangkan pada kelas kontrol standar deviasinya yaitu 9.24

dan rata-rata nilai siswa 73.

Berdasarkan Tabel dan Gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa :

a. Rata-rata hasil belajar Instalasi jaringan pada kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan rata-rata hasil belajar Instalasi jaringan pada kelas kontrol.


b. Jumlah siswa pada kelas eksperimen yang mendapatkan nilai di atas KKM

lebih banyak dibandingkan kelas kontrol. Artinya ketuntasan belajar siswa pada

mata pelajaran instalasi jaringan pada kelas eksperimen lebih baik

dibandingkan kelas kontrol.

B. Analisis Data

Sebelum uji hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis dengan menentukan

uji normalitas tes hasil belajar pada kedua kelas sampel, yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol, kemudian dilakukan uji homogenitas variansi dan langkah

selanjutnya melakukan uji hipotesis.Setelah dilakukan uji hipotesis, barulah

ditarik kesimpulan tentang hasil belajar yang dilakukan pada kedua kelas sampel.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk melihat apakah data sampel terdistribusi normal

atau tidak untuk digunakan dengan uji kolmogorov-smirnov menggunakan

SPSS versi 24.

Ket:

- Nilai signifikansi < 0,05 maka data mempunyai varian yang tidak normal

- Nilai signifikansi > 0,05 maka data mempunyai varian yang normal.

Tabel. 4.7 Hasil Tes Menggunakan SPSS

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
xiitkj2 .234 25 .051 .884 25 .008
xiitkj1 .176 25 .095 .888 25 .010
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas di atas dapat disimpukan data

populasi mempunyai varian yang normal. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel. 4.8 Distribusi Normal Data Penelitian Kelas XII TKJ 2 (Kelas
Eksperimen) dan Kelas XII TKJ 1 (Kelas Kontrol)

Kelas Nilai signifikansi Ket

XII TKJ 2 0,51 Normal

XII TKJ 1 0,95 Normal

b. Uji Homogenitas

Setelah melakukan uji normalitas dilakukan uji homogenitas. Uji

homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan menggunakan uji F

dengan rumus sebagai berikut :

2
S1
F 2
S2

Keterangan:

F = uji F

= Varians besar

= Varians kecil

Hasil uji homogenitas variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9 Uji Homogenitas Tes Akhir


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 25 25

76,4 73

S 8,48 9,24

S2 71,92 85,42
2
S1
F1  F 
2
2
S2

85,42

71,92

 1,187
Ftabel = ƒ 0.05(n1-1)(n2-1)

= ƒ 0.05(25-1)(25-1)

= ƒ 0.05;(24,24)

=1,98

Berdasarkan F hitung = 1,18 Sedangkan F tabel = 1,98 Jadi F hitung < F

tabel. Maka varian homogen

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas

Data Fhitung Ftabel Kesimpulan Keterangan


Tes Akhir 1,18 1,98 Fhitung < Ftabel Homogen

Diperoleh hasil analisis perhitungan dengan menggunakan analisis uji-F

untuk melihat kesetaraan kedua kelompok, Fhitung = 1,18 dan Ftabel = 1,98.

Karena Fhitung ≤ Ftabel, maka data kedua kelompok adalah homogen.Sehingga

terima H0 artinya data sampel homogen.


c. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas seperti yang telah

dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa kedua sampel terdistrbusi normal

dan kedua kelas mempunyai variansi homogen. Oleh karena itu, uji untuk

melihat kesamaan rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi

jaringan kedua kelas sampel dapat dilakukan dengan menggunakan uji t. rumus

yang digunakan adalah :

x1  x 2
t
1 1
s 
n1 n2

Dengan:

x1  skor rata-rata kelas eksperimen

x2  skor rata-rata kelas kontrol

s = standar deviasi perbedaan rata-rata

n1 = jumlah Siswa kelas eksperimen

n2 = jumlah Siswa kelas kontrol

s12 = variansi kelas eksperimen

s22 = variansi kelas kontrol

Hasil uji hipotesis variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Tes

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 25 25

76,4 73

S 8,48 9,24

S2 71,92 85,42

X1  X 2
t
s gab 
n1  1S12  n2  1S 22
1 1
S  n1  n2  2
n1 n2

76,4  73 (25  1)71,92  (25  1)85,42


 
1 1 25  25  2
8 ,8 7 
25 25

= 8,87
= 1,355

Langkah – langkah Pengujian Hipotesis

a. H0 : =

b. H1 : >

c. Kriteria pengolahan H0

H0diterima jika thitung ≤ ttabel dan H0 ditolak jika thitung> ttabel dengan dk= (n1+

n2)- 2

dk = (25+25) – 2 = 48= 1,67


d. Kesimpulan

thitung> ttabel

1,355 < 1,67

Berdasarkan kriteria pengujian adalah terima H0, jika t  t1 dimana

t1 didapat dari daftar distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2

dan peluang 1    .

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 1,355 dan harga ttabel = 1,67

untuk peluang 0,95 dan derajat kebebasan dk = 48. Ternyata harga thitung < ttabel

(1,355 < 1,67) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak

yaitu tidak ada pemanfaatan Aplikasi GNS3 pada hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Instalasi jaringan di SMK Pembangunan Bukittinggi.

C. Pembahasan

Pada pelaksanaan penelitian, jumlah waktu pembelajaran yang diberikan pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Jadi perlakuan yang berbeda hanya

pada aplikasi yang digunakan. Pada kelas eksperimen menggunakan aplikasi GNS3

sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran biasa.

Pemanfaatan Aplikasi GNS3 sebagai aplikasi yang digunakan pada kelas

eksperimen sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa menggunakan GNS3

sebagai aplikasi Pembelajaran bermanfaat terhadap hasil belajar siswa pad mata

pelajaran Instalasi jaringan siswa diterima.

Dikarenakan kecilnya jarak rata-rata hasil belajar tes akhir kelas eksperimen

sebesar 76,4 dengan kelas kontrol sebesar 73. Maka tidak ada manfaat yang cukup
besar dalam penggunaan aplikasi GNS3 pada mata pelajaran Instalasi jaringan di

kelas XII TKJ di SMK Pembangunan Bukittinggi.


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:.
1. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan Aplikasi GNS3
dengan siswa yang menggunakan system konvensional setelah diberi
perlakuan. Dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang menggunakan
aplikasi GNS3 lebih besar nilainya (rata-rata = 76,4) dari pada hasil
belajar siswa yang menggunakan metode konvensional (rata-rata = 73).
2. Hipotesisnol (H0) yang diterima yang berbunyi tidak terdapat
pengaruh
yang signifikan pada pembelajaran menggunakan Aplikasi GNS3
terhadap hasil belajar Instalasi jaringan siswa hasilnya terbukti atau dapat
diterima.
3. tidak ada manfaat yang cukup besar dalam penggunaan aplikasi GNS3
pada mata pelajaran Instalasi jaringan di kelas XII TKJ di SMK
Pembangunan Bukittinggi.

B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang
dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mata pelajaran instalasi jaringan tidak perlu menggunakan
Aplikasi GNS3.
2. Hasil penelitian ini hendaknya dapat di gunakan oleh guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar agar mendapatkan hasil yang
lebih baik.
3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dilaksanakan bagi peneliti apa bila
kelak telah mengabdikan diri di dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai