Anda di halaman 1dari 10

ISSN: 2599-1965 (online)

Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

PERANAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM PERKEMBANGAN


PESERTA DIDIK

Dorlan Naibaho
STAKPN Tarutung
Email: naibaho_dorlan@yahoo.com

Abstark; Guru sebagai pelaku utama dalam implementasi atau penerapan


program pendidikan disekolah, memiliki peranan yang sangat penting dalam
mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Dalam hal ini guru dipandang
menjadi faktor determinan terhadap pencapaian mutu prestasi belajar siswa.
Maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan secara
komperehensif tentang kompetensinya sebagai pendidik. Gurulah yang
membimbing peserta didik untuk belajar mengenal, memahami dan
menghadapi dunia dimana tempatnya berada. Dalam pemahaman itu, guru
merupakan jembatan, sekaligus agen yang memungkinkan peserta didik
berdialog dengan dunianya.guru sebagai fasilitator diharapkan mampu
menjalin hubungan yang baik, interaksi yang baik terhadap peserta didik dan
orang tua peserta didik, dan guru juga harsu mampu menjalian komunikasi
yang menarik minat dimana peserta didik ingin melakukan apa yang terbaik
daalm perkembangan belajarnya, dan guru juga hasru mampu memiliki
penampilan yang menarik dan mampu di tempatkan dalam dunia modren atau
dapat menerima perubahan yang baru dalam memfasilitasi perkembangan
peserta didik.

Kata kunci; guru, peserta didik

PENDAHULUAN dan sosial. Tugas guru tidak hanya


Tugas guru banyak bukan sebatas mengajar, yang menjelaskan
sekedar mengajar. UU Guru dan bahan pengajaran, tetapi juga melatih ,
Dosen No.14 tahun 2005 menegaskan membimbing dan memfasilitasi anak
bahwa guru adalah pendidi didiknya. Misalnya ketika guru ingin
profesionalisme dengan tugas utama membantu anak didik untuk menguasai
mendidik, mengajar, membimibing, keterampilan membaca, menulis, atau
memfasilitasi, mengarahkan , melatih berhitung, ia melakuakan tugas sebagai
menilai dan mengevaluasi peserta pelatih.
didik.Dilihat dari segi kebutuhan Sebagai fasilitator, guru tidak
peserta didik guru terpanggil mendominasi peserta didik melalui
memainkan sejumalah peran individual cerita, ceramah, atau penjelasan,

1
ISSN: 2599-1965 (online)
Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

namun ia memandang anak didik


pengalaman. Dan bagaiman jika guru
sebagai pribadi yang bertanggung
yang tidak dapat dan mampu dalam
jawab, yang mampu mengolah sumber
mengambangakan kemampuan untuk
- sumber belajar sehingga mereka
memfasilitasi perkembangan peserta
melakukan kegiatan belajar
didik. Dalam hal ini panggilan penting
berdasarkan petunjuk yang tepat.
bagi setiap guru ialah mendorong
Dalam pendidikan dasar
peserta didik untuk menimba
sekalipun, peran guru sebagai
pengetahuan, pemahaman, atau bahkan
fasilitator dapat berlangsung dengan
memberi konstribusi bagi dunianya.
baik. Hal yang sangat penting ialah
Dalam rangka meningkatkan
guru berusaha memahami kebutuhan
perkembangan peserta didik amatlah
atau keperluan peserta didik dalam
perlu guru meningkatkan pemahaman
proses belajar dan perlu bertanya
komperatif tentang peserta didiknya,
kepada mereka,mengajukan kasus
konsep guru tentang manusia yang
kasus kecil untuk ditanggapi dalam
belajar itu harus juga tepat dan benar,
rangka mengukur pemahaman anak
jangan sampai hanya memandang dan
didik. Dari keadaan itulah guru
memperlakukan mereka sebagai
melakukan bimbingan belajar. Sebagai
pribadi yang memiliki tubuh dan
fasilitator guru pun menyediakan
pikiran belaka.
waktunya untuk konsultasi pribadi
Sebagai guru seharusnya juga
atau kelompok kecil dengan peserta
dapat memahami bagaimana
didik, baik di dalam maupun diluar
kebutuhan peserta didik, apa yang
ruangan kelas. Dengan begitu guru
perlu dan dibutuhkan selama masa
membantu peserta didik dalam
pendidikan oleh guru, dan disini lah
mengatasi kesulitan belajar dan
guru sebagai fasilitator memakai
merencanakan kegiatan belajar yang
fungsinya untuk memfasilitasi peserta
lebih efektif.
didik dalam hal seperti;
Guru yang dibesarkan dalam
1. Memberikan dukungan motivasi
tradisi lama, yang terbiasa dengan
untuk meningkatlan keterampilan
pembelajaran pasif di sekolah,
dalam belajar.
biasanya tidak mudah untuk
2. Memberikan refensi atau alat yang
melakukan tugas dan peran itu. Untuk
dapat menumbuhkan rasa ingin
mengalami perubahan paradigma dan
tahu dan tidak bosan dalam
cara kerja, guru seperti itu
belajar.
membutuhkan kesadaran, pelatihan,
3. Memberikan fasilitas yang
kemudian tekad untuk
dibutuhkan peserta didik.
mengembangakan diri berdasarkan

2
ISSN: 2599-1965 (online)
Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

METODE
Demikianlah dala proses belajar
Dalam penulisan artikel ini metode
mengajar guru tidak terbatas
yang digunakan adalah metode deskriptif
sebagai penyampaian ilmu
kualitatif.dalam proses belajar mengajar,
pengetahuan akan tetapi lebih
guru mempunyai tugas untuk
dari itu, ia bertanggung jawab
mendorong, membimbing, dan memberi
akan keseluruhan perkembangan
fasiilitas belajar bagi siswa untuk
kepribadian siswa . ia harus
mencapai tujuan. Guru mempunyai
mampu menciptakan proses
tanggung jawab untuk melihat segala
belajar yang sedemikian rupa
sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk
sehingga dapat merangasang
membantu proses perkembangan peserta
siswa untuk belajar secara aktif
didik. Peyampaian materi belajar
dan dinamis dalam memenuhi
hanyalah merupakan slah satu dari
kebutuhan dan menciptaan
berbagai kegiatan belajar dalam belajar
tujuan.
sebagia sutau proses yang dinamis dalam
Guru dapat berperan sebagai
segala fase dan proses perkembangan
fasilitator dalam membimbing yang
peserta didik. Secara lebih terpeerinci
tidak menimbulkan pertentangan;
gury dalam meberikan fasilotas sebagai
1. Mengajar mata pelajaran, yaitu
berikut;
guru
1. Mendidik dengan titik berat a. Dapat menimbulkan minat
memberikan arahan dan motivasi dan semangat belajar pserta
pencapaian tujuan baik jangka didik melalui mata pelajaran
pendek maupun jangka panjang. yang diajarkan.
2. Memberi fasilitas pencapaian b. Memiliki kecakapan untuk
tujuan melalui pengalaman memimpin.
belajar yang memadai. c. Dapat menghubungkan
3. Membantu perkembangan aspek materi pelajaran dengan
aspek pribadi seperti sikap, nilai pekerjaan pekerjaan praktis.
nilai, dan penyusaian diri.
Hubungan siswa dengan guru
e. Membuat kontak dengan
dengan melakukan ;
orang tua siswa.
a. Memberi nasihat dan bantuan
2. Sikap profesional yaitu
kepada siswa
a. Sukarela untuk melakukan
b. Mencari kontak dengan siswa di
pekerjaan ekstra.
luar kelas.
b. Telah menunujukkan dapat
c. Memimpin kegiatan kelompok.
menyesuaikan diri dan sabar.
d. Memiliki rasa cinta dalam
pelayanan sosial.

3
ISSN: 2599-1965 (online)
Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

c. Memiliki sikap yang


itulah guru melakukan bimbingan
konstruktuf dan rasa
belajar.
tanggung jawab.
d. Berkemauan untuk melatih
PEMBAHASAN
diri.
Sehubungan dengan fungsinya
e. Memiliki semangat untuk
sebagai fasilitator, pengajar, pendidik,
memberikan layanan
dan pembimbing, maka diperlukan
kepada siswa sekolah dan
adanya berbagai peran pada diri guru.
masyarakat.
Peranan guru ini akan sangat senantiasa
menggambarkan pola tingkah laku yang
Adakalanya seorang siswa atau
diharapakan dalam berbagai
mahasiswa mengalami kesulitan
interaksinya, baik dengan siswa (yang
walaupun ia telah mengarah seluruh
terutama), sesama guru, maupun
tenaga dan pikitan utuk belajar.
denagan staf yang lain. Dari berbagai
Pemahaman yang didapatkan tetap saja
kegiatan interaksinya belajar nengarjar,
sedikit sekali. Jelaslah bahwa dalam hal
dapat dipandang sebagai sentral bagi
ini terjadi ketidak seimbangan antara
peranannya. Sebab baik disadari atau
tenaga dan pikiran yang telah dikerahkan
tidak bahwa sebagian dari waktu dan
untuk belajar dengan hasil belajar yang
perhatian guru banyak dicurahkan untuk
didapat.
menggarap proses belajar mengajar dan
Karena itu, proses belajar
berinterkasi dengan siswanya.
memelurkan metode yang tepat agar
Peranan guru sebagai fasilitator,
masalah tersebut dapat dihindari. Metode
sahabat yang dapat memberikan nasihat
belajar yang tepat akan meungkinkan
nasihat, motivator sebagi pemberi
siswa menguasi ilmu dengan lebih
inspirasi dan dorongan, pembimibing
mudah dan lebih cepat sesuai dengan
dalam pengembangan sikap dan tingkah
kapasitas tenaga dan pikiran yang
lau serta nilai - nilai , orang yang
diperlukan. Dengan kata lain, metode
menguasai bahan yang diajarkan. Peran
belajar yang tepat tersebut akan
sebagai fasilitator, guru dalam hal ini
memungkinkan siswa akan terhindar dari
akan memberikan fasilitas atau
beban pikiran yang terlalu berat dalam
kemudahan dalam proses belajar
mempelajari suatu bidang studi, perlu
mengajar, misalnya saja dengan
dipahami pula bahwa tepat tidaknya
menciptakan suasana kegiatan belajar
suatu metode belajar tergantung pada
yang sedemikian rupa, serasi dengan
cocok tidaknya metode tersebut dengan
perkembangan siswa, sehingga interaksi
jenis pelajaran dan juga dengan siswa
belajar mengajaar akan berlangsung
yang bersangkutan. .
secara efektif. Hal ini beranut dengan
Dalam pendidikan dasar sekalipuan , pseermanbogyuarun
“setubtawgauirifaHsialnitdaatoyrandia”p.at berlangsung baik. Hal pemahamam anak didik. Dari
keadaan

4
ISSN: 2599-1965 (online)
Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

Menurut Dickinson, ( 2004: 25 ) peran


f. Guru secara mandiri atau
guru yang utama adalah memfasilitasi
bersama sama mengembangakan
pembelajaran siswa, yang secara luas
dan meningkatkan mutu
dijabarkan,dengan berbagai cara.
profesinya.
Menjadi fasilitator, yaitu menyediakan
g. Guru menciptakan dan
materi bagi pserta didiknya dalam
memelihara hubungan antar
mencapai tujuan belajar ia bertugas
sesama guru baik berdasarakan
selalu menyajikan pengetahuan atau
lingkungan kerja maupun
materi pelajaran bagi peserta didiknya.
didalam hubungan keseluruhan.
Materi itu hendakanya merupakan hal
h. Guru secara bersama sama
baru dalam artian baru di dapat untuk
memeliara membina dan
diajarkan kepada peserta didiknya.
meningkatkan mutu organisasi
Sebagai fasilitataor guru yang profesinal
guru dan peserta didik.
seharusnya menyediakan hal ini;
i. Guru melaksanakan segala
a. guru berbakti membimbing dan
ketentuan yang merupakan
memfasilitasi anak didik
kebijaksanaan pemerintah dalam
seutuhnya untuk membentuk
bidang pendidikan.
manusia pembangunan yang
Peran guru sebagai fasilitator
berpancasila.
membawa konsekuensi terhadap
b. Guru nemiliki kejujuran
perubahan pola hubungan guru-siswa,
profesional dalam menerapkan
yang semula lebih bersifat “top-down”
kurikulum sesuai kebutuhan anak
ke hubungan kemitraan. Menurut
didik masing masing.
Sindhunata (2001 : 80 ) dalam hubungan
c. Guru mengadakan komunikasi,
yang bersifat “top-down”, guru
terutama dalam memperoleh
seringkali diposisikan sebagai “atasan”
informasi tentang peserta didik,
yang cenderung bersifat otoriter, sarat
tetapi menghindarkan diri dari
komando, instruksi bergaya birokrat,
segala bentuk penyalahgunaan.
bahkan pawang, Sementara, siswa lebih
d. Guru menciptakan suasana
diposisikan sebagai “bawahan” yang
kehidupan sekolah dan
harus selalu patuh mengikuti instruksi
memelihara hubungan dengan
dan segala sesuatu yang dikehendaki
orang tua murid sebaik baiknya
oleh guru.
bagi kepentingan peserta didik.
Oleh karena itu, agar guru dapat
e. Guru memelihara hubungan baik menjalankan perannya sebagai fasilitator
dengan massyarakat disekitar
seyogyanya guru dapat memenuhi
sekolahnya maupun masayarakat prinsip-prinsip belajar yang
yang lebih luas untuk
dikembangkan dalam pendidikan
kepentingan pendidikan. kemitraan, yaitu bahwa siswa akan
belajar dengan baik apabila:

5
ISSN: 2599-1965 (online)
Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

1. Siswa secara penuh dapat


5. Siswa lebih menyenangi hal-hal
mengambil bagian dalam setiap
yang bersifat kongkrit dan
aktivitas pembelajaran
praktis.
2. Apa yang dipelajari bermanfaat
6. Siswa lebih suka menerima
dan praktis (usable).
saran-saran daripada diceramahi.
3. Siswa mempunyai kesempatan
7. Siswa lebih menyukai pemberian
untuk memanfaatkan secara
penghargaan (reward) dari pada
penuh pengetahuan dan
hukuman (punishment).
keterampilannya dalam waktu
Selain dapat memenuhi prinsip-
yang cukup.
prinsip belajar dan memperhatikan
4. Pembelajaran dapat
karakteristik individual, juga guru dapat
mempertimbangkan dan
memperhatikan asas-asas pembelajaran
disesuaikan dengan pengalaman-
sebagai berikut:
pengalaman sebelumnya dan
1. Kemitraan, siswa tidak dianggap
daya pikir siswa.
sebagai bawahan melainkan
5. Terbina saling pengertian, baik
diperlakukan sebagai mitra
antara guru dengan siswa
kerjanya
maupun siswa dengan siswa
2. Pengalaman nyata, materi
Di samping itu, guru seyogyanya
pembelajaran disesuaikan dengan
dapat memperhatikan karakteristik-
pengalaman dan situasi nyata
karakteristik siswa yang akan
dalam kehidupan sehari-hari
menentukan keberhasilan belajar siswa,
siswa.
diantaranya:
3. Kebersamaan, pembelajaran
1. Setiap siswa memiliki
dilaksanakan melalui kelompok
pengalaman dan potensi belajar
dan kolaboratif.
yang berbeda-beda.
4. Partisipasi, setiap siswa
2. Setiap siswa memiliki tendensi
dilibatkan dalam proses
untuk menentukan
pengambilan keputusan sehingga
kehidupannnya sendiri.
mereka merasa bertanggung
3. Siswa lebih memberikan
jawab atas pelaksanaan
perhatian pada hal-hal menarik
keputusan tersebut, sekaligus
bagi dia dan menjadi
juga bertanggung atas setiap
kebutuhannnya.
kegiatan belajar yang
4. Apabila diminta menilai
dilaksanakannya.
kemampuan diri sendiri, biasanya
5. Keswadayaan, mendorong
cenderung akan menilai lebih
tumbuhnya swadaya (self
rendah dari kemampuan
supporting) secara optimal atas
sebenarnya.
setiap aktivitas belajar yang
dilaksanakannya.

6
ISSN: 2599-1965 (online)
Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

6. Manfaat, materi pembelajaran


kesempatan agar siswa dapat aktif.
disesuaikan dengan kebutuhan
Upaya pengalihan peran dari
dan dapat memberikan manfaat
fasilitator kepada siswa bisa
untuk memecahkan masalah-
dilakukan sedikit demi sedikit.
masalah yang dihadapi siswa
2. Bersikap sabar. Aspek utama
pada masa sekarang mau pun
pembelajaran adalah proses belajar
yang akan datang.
yang dilakukan oleh siswa itu
7. Lokalitas, materi pembelajaran
sendiri. Jika guru kurang sabar
dikemas dalam bentuk yang
melihat proses yang kurang lancar
paling sesuai dengan potensi dan
lalu mengambil alih proses itu, maka
permasalahan di wilayah
hal ini sama dengan guru telah
(lingkungan) tertentu (locally
merampas kesempatan belajar siswa.
specific), yang mungkin akan
3. Menghargai dan rendah hati. Guru
berbeda satu tempat dengan
berupaya menghargai siswa dengan
tempat lainnya.
menunjukan minat yang sungguh-
Pada bagian lain, Wina Senjaya
sungguh pada pengetahuan dan
(2008 : 67 ) mengemukakan bahwa agar
pengalaman mereka
guru dapat mengoptimalkan perannya
4. Mau belajar. Seorang guru tidak
sebagai fasilitator, maka guru perlu
akan dapat bekerja sama dengan
memahami hal-hal yang berhubungan
siswa apabila dia tidak ingin
dengan pemanfaatan berbagai media dan
memahami atau belajar tentang
sumber belajar. Dari ungkapan ini, jelas
mereka.
bahwa untuk mewujudkan dirinya
5. Bersikap sederajat. Guru perlu
sebagai fasilitator, guru mutlak perlu
mengembangkan sikap kesederajatan
menyediakan sumber dan media belajar
agar bisa diterima sebagai teman atau
yang cocok dan beragam dalam setiap
mitra kerja oleh siswanya
kegiatan pembelajaran, dan tidak
6. Bersikap akrab dan melebur.
menjadikan dirinya sebagai satu-satunya
Hubungan dengan siswa sebaiknya
sumber belajar bagi para siswanya.
dilakukan dalam suasana akrab,
Terkait dengan sikap dan perilaku santai, bersifat dari hati ke hati
guru sebagai fasilitator, di bawah ini
(interpersonal realtionship),
dikemukakan beberapa hal yang perlu sehingga siswa tidak merasa kaku
diperhatikan guru untuk dapat menjadi
dan sungkan dalam berhubungan
seorang fasilitator yang sukses: dengan guru.
1. Mendengarkan dan tidak
7. Tidak berusaha menceramahi. Siswa
mendominasi. Karena siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan
merupakan pelaku utama dalam
keyakinan tersendiri. Oleh karena
pembelajaran, maka sebagai itu, guru tidak perlu menunjukkan
fasilitator guru harus memberi
diri sebagai orang yang serba tahu,

7
ISSN: 2599-1965 (online)
Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

tetapi berusaha untuk saling berbagai


Perkembangan peserta didik
pengalaman dengan siswanya,
Berkembang atau tidaknya
sehingga diperoleh pemahaman yang
peserta didik dalam pendidikan itu
kaya diantara keduanya.
adalah tugas seorang guru, bagaimana
8. Beriwibawa. Meskipun pembelajaran
cara guru memperhatikan atau lebih
harus berlangsung dalam suasana
tepatnya membimbing peserta didik dan
yang akrab dan santai, seorang
mengetahui sampai mana perkembangan
fasilitator sebaiknya tetap dapat
peserta didik tersebut.
menunjukan kesungguhan di dalam
Guru memegang peranan yang sangat
bekerja dengan siswanya, sehingga
strategis terutama dalam membentuk
siswa akan tetap menghargainya.
watak bangsa serta mengembangkan
9. Tidak memihak dan mengkritik. Di
potensi siswa. Kehadiran guru tidak
tengah kelompok siswa seringkali
tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-
terjadi pertentangan pendapat. Dalam
lebih dalam masyarakat kita yang
hal ini, diupayakan guru bersikap
multikultural dan multidimensional,
netral dan berusaha memfasilitasi
dimana peranan teknologi untuk
komunikasi di antara pihak-pihak
menggantikan tugas-tugas guru sangat
yang berbeda pendapat, untuk
minim. Guru memiliki peran yang sangat
mencari kesepakatan dan jalan
penting dalam menentukan keberhasilan
keluarnya.
pendidikan. Guru yang profesional
10. Bersikap terbuka. Biasanya siswa
diharapkan menghasilkan lulusan yang
akan lebih terbuka apabila telah berkualitas. Guru mempunyai tanggung
tumbuh kepercayaan kepada guru
jawab untuk melihat segala sesuatu yang
yang bersangkutan. Oleh karena itu, terjadi dalam kelas untuk membantu
guru juga jangan segan untuk
proses perkembangan siswa.
berterus terang bila merasa kurang Penyampaian materi pelajaran hanyalah
mengetahui sesuatu, agar siswa
merupakan salah satu dari berbagai
memahami bahwa semua orang kegiatan dalam belajar sebagai suatu
selalu masih perlu belajar
proses yang dinamis dalam segala fase
11. Bersikap positif. Guru mengajak dan proses perkembangan siswa.
siswa untuk mamahami keadaan
Begitu pentinya peranan guru dalam
dirinya dengan menonjolkan potensi- keberhasilan peserta didik maka
potensi yang ada, bukan sebaliknya
hendaknya guru mampu beradaptasi
mengeluhkan keburukan- dengan berbagai perkembangan yang
keburukannya. Perlu diingat, potensi
ada dan meningkatkan kompetensinya
terbesar setiap siswa adalah kemauan sebab guru pada saat ini bukan saja
dari manusianya sendiri untuk
sebagai pengajar tetapi juga sebagai
merubah keadaan pengelola proses belajar mengajar.

8
ISSN: 2599-1965 (online)
Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

Mendidik dengan titik berat


diketahui oleh guru bukanlah pekerjaan
memberikan arah dan motivasi
yang mudah.
pencapaian tujuan baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Memberi
SIMPULAN
fasilitas pencapaian tujuan melalui
Perkembangan dimaknai sebagai
pengalaman belajar yang memadai,
suatu proses perubahan dalam diri
membantu perkembangan aspek – aspek
individu atau organisme, secara fisik
pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan
maupun psikis, menuju tingkat
penyusuaian diri, demikianlah dalam
kedewasaan atau kematangan.
proses belajar mengajar guru tidak
Perkembangan itu berlangsung secara
terbatas sebagai penyampai ilmu
sistematis, progresif dan
pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia
berkesinambungan. Secara psikis
bertanggung jawab akan keseluruhan
perkembangan mengarah kepada
perkembangan kepribadian siswa ia
pembentukan kepribadian, yang sangat
harus mampu menciptakan proses
menentukan seseorang.
belajar yang sedemikian rupa sehingga
Sebagi fasilitator guru
dapat merangsang siswa muntuk belajar
menyediakan waktunya untuk konsultasi
aktif dan dinamis dalam memenuhi
konsulatasi pribadi atau kelompok kecil
kebutuhan dan menciptakan tujuan.
dengan peserta didik baik di dalam
Menurut Slameto (2002 : 22-31 )
maupun diluar jangkauan kelas. Dengan
Peran seorang guru sangat penting dalam
begitu, guru membantu peserta didik
upaya perkembangan peserta didik,
dalam mengatasi belajar dan
maka dari itu akan dijelaskan beberapa
merencanakan kegiatan belajr yang lebih
peran penting seorang guru dalam upaya
efektif.
perkembangan peserta didik hal-hal apa
saja yang harus diketahui oleh seorang
DAFTAR PUSTAKA
guru dalam upaya mengembangkan
peserta didik, peran guru dalam proses Sardiman, interaksi dan motivasi belajar
belajar mengajar upaya mengembangkan mengajar,raja grafindo persada
perkembangan peserta didik, kriteria tahun 2011
guru dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik, komponen Yusuf samsyu dan sughandu m. nani,
kinerja profesional guru dalam Perkembangan Peserta Didik,
perkembangan peserta didik. Hal-hal Rajawali pers tahun 2011.
yang perlu diketahui oleh guru dalam Hasibuan .J. dan Moetdjiono, Proses
upaya perkembangan peserta didik Belajar Mengajar, pt remaja
Dalam perkembangan peserta rosdakarya, tahun 2006.
didik, merumuskan apa-apa yang perlu

9
ISSN: 2599-1965 (online)
Jurnal Christian Humaniora Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN:2598-6317 (Cetak)

Mulyasa. E, Menjadi Guru Profesional,


Sidjabat, S.B, Membesarkan Anak D
Rosdakarya, 2011
engan Kreatif, Yogyakarta:
Amik Fajjin. Menuju guru dan siswa ANDI, 2008
cerdas.Yogyakarta. Leutikaprio.2016.
Kristiawan Muhammad, Safitri dian,
Sidjabat, S.B, Mengajar Secara Profesional, Manajemen
Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1993 Pendidikan.Yogyakarta.
Deepublish Cv budi Utama.2017.
Kristianto Lilik Paulus, Prinsip dan Praktik
PAK, Yogyakarta: ANDI, 2008

Anda mungkin juga menyukai