JURNAL DISKUSI
PERTEMUAN 4
I. IDENTITAS
Nama : Isnaeni Thahir
NIM : 201051301049
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen : Dr. Ismail, M.S.
Kelas : Pendidikan Biologi A
Pertemuan : IV (14 Oktober 2020)
Topik/Materi : Unsur ilmu pengetahuan
Pertanyaan 1 :
Kelompok 5 (Hasnawati S.)
Menurut Keraf dan Mikhael (2001) pengetahuan dibedakan menjadi
empat macam pengetahuan yaitu tahu bahwa, tahu bagaimana, tahu
akan/mengenai, dan tahu mengapa. Berikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari maksud dari keempat pengetahuan tersebut!
Jawaban Kelompok 1 (Isnaeni Thahir) :
Contohnya dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam hal es batu,
kita tahu mengenai es batu kalau kita sudah pernh kontak langsung
dengan (objek) es batu itu, sehingga terjadi proses pengamatan terkait
informasi apa saja yang terdapat pada es batu, yang mengarahkan kita
pada (tahu bahwa ) itu adalah es batu, dari pengetahuan tersebut
tentunya kita mulai lebih mengamati segala hal yang berkaitan dengan es
batu, seperti proses mencairnya es batu mengapa hal itu bisa terjadi?
tentu kita perlu mempelajari hal-hal terkait es batu dan peristiwa mencair
untuk membentuk pengetahuan (tahu mengapa), ketika kita sudah
mengetahui beberapa pnegetahuan ini tentu kita sudah bisa mengetahui
tentang teknis bagaimana es batu ini bisa terbuat (tahu bagaimana).
Pertanyaan 2 :
Kelompok 4 (Muhammad Asnur Yenre)
Pengetahuan mistik itu sebenarnya dia masuk di objek formal atau
objek materil?
Jawaban Kelompok 1 (Resky Amaliah Sapa) :
Pengetahuan mistik ini masuk kedalam objek materil, dimana
merupakan bagian dari pengetahuan ketuhanan (teologi), pengetahuan
mistik menitik beratkan pada “keyakinan”
Pertanyaan 3 :
Kelompok 2 (Nur Ismayatul Ulya)
Berdasarkan pemaparan materi hanya ada empat metode mendapat
pengetahuan. Namun, di jurnal yang saya baca ada lima cara metode
mendapat pengetahuan, yaitu Metode Intuisionisme, dimana hal tersebut
merupakan pengetahuan didapatkan dari perbuatan yang telah dialami
manusia! Bagaimana menurut pemateri ?
Jawaban Kelompok 1 (Isnaeni Thahir) :
Menurut kelompok kami metode intuisionisme ini termasuk dalam
metode empirik, dimana menurut metode empirik seseorang dikatakan
mempunyai pengetahuan melalui pengalaman inderawi, dan
pengetahuan itu dapat dilacak secara empiric, sama halnya dengan
intuisionisme yang menyatakan bahwa pengetahuan ini merupakan hasil
dari perbuatan yang telah dialami.
Jawaban Kelompok 1 (Resky Amaliah Sapa) :
Metode intuisionisme ini pada prinsipnya hampir sama dengan paham
pengetahuan secara empiris dimana pengetahuan itu terbentuk melalui
proses pengamatan melalui indera sehingga terbentuk suatu
pengalaman, jadi metode intuisionisme ini dapat dikategorikan sebagai
bagian dari empiris.
Pertanyaan 3 :
Kelompok 8 (Akidah)
Bagaimana proses lahirnya ilmu pengetahuan? Apa saja yang menjadi
dasar dari ilmu pengetahuan itu sendiri?
Jawaban Kelompok 1 ( Isnaeni Thahir) :
Pengetahuan lahir dimulai dari adanya rasa ingin tahu sehingga
membuat seseorang itu mempertanyakan tentang hal-hal yang ingin
diketahui. Untuk itu, dia akan melakukan segala macam cara untuk
mengetahui hal tersebut dengan melakukan berbagai metode-metode
tertentu.
Untuk Dasar-dasar pengetahuan yaitu adanya rasa ingin tahu kemudia
adanya proses penalaran, ada logika, bahasa, dan kebutuhan manusia
yang ingin dipenuhi melalui proses menjawab pertanyaan-pertanyaan
dalam ilmu pengetahuan.
Jawaban Kelompok 1 (Arna Ningsih) :
Pengetahuan ini lahir dari masalah yang dialami manusia, sehingga
membuat manusia mencoba mencari penyelesaian atas masalahnya
melalui proses tertentu yang pada akhirnya akan melahirkan
pengetahuan baru, dalam menjalani aktivitas sehari-hari pengetahuan
yang perlu diketahui oleh manusia hanya terbatas pada pengetahuan
biasa, atau common sense.
V. REFLEKSI DIRI