Modul Ajar Katolik BP SMA/SMK Kelas X Final
Modul Ajar Katolik BP SMA/SMK Kelas X Final
https://catatanseorangofs.wordpress.com/tag/anak-anak-kecil/
CATATAN PENDAHULUAN
1. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun sebagai salah satu model yang bersifat terbuka
untuk dikembangkan lebih lanjut dan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
2. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti pada Fase E dan Alur Tujuan Pembelajaran Kelas 10,
khususnya Alur Tujuan Pembelajaran 10.1 dan 10.3. Pemilihan Alur Pembelajaran dalam
modul ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Tujuan Pembelaajaran tersebut dianggap
esensial. Oleh karena itu, isi Modul Ajar ini tidak bisa dipakai untuk mengukur
ketercapaian seluruh Capaian Pembelajaran maupun Alur Tujuan Pembelajaran.
3. Adapun Capaian Pembelajaran Fase E, adalah sebagai berikut:
Pada akhir Fase E, peserta didik memahami kemampuan dan keterbatasannya sehingga
terpanggil untuk mengembangkan diri, mampu bersikap kritis terhadap media massa dan
ideologi yang berkembang dan bertindak sesuai dengan suara hati, serta mensyukuri diri
sebagai citra Allah, baik sebagai laki-laki atau perempuan; menanggapi panggilan
hidupnya dengan terlibat aktif dalam hidup menggereja (melalui kebiasaan doa, perayaan
sakramen); dan mewujudkan imannya dalam hidup bermasyarakat dengan cara
menjunjung tinggi martabat manusia.
MODUL KAT.E.DBK.10.1
Identitas Modul
Peserta didik mampu memahami diri dengan segala kekuatan dan keterbatasannya, sehingga
menerima diri dan dapat menempatkan dirinya sebagai citra Allah, serta bersyukur kepada Allah
atas segala anugerah yang diterimanya.
Peserta didik mampu memahami dirinya sebagai makhluk pribadi yang unik dengan segala
kemampuan dan keterbatasannya, sehingga menerima diri dan bersyukur atas keberadaan
dirinya sebagai manusia yang unik.
2. Profil Pelajar Pancasila : Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia –
Kreatif – Gotong Royong – Bernalar kritis
6. Metode: Dialog partisipatif, Sharing pengalaman, Diskusi kelompok. Refleksi dan aksi.
7. Sumber Belajar:
a. Artikel : Tarjono Slamet: Saya butuh waktu yang lama untuk bisa bangkit
b. Teks Kitab Suci Kitab Suci Kej 1: 26 – 31.
c. Teks Puisi, Jadilah Diri Sendiri Yang Terbaik (Douglas Mallock).
d. Rangkuman materi pembelajaran.
8. Persiapan Guru:
a. Membuat kolom lembar kerja untuk membantu peserta didik mengidentifikasi kekuatan
dan keterbatasan.
b. Guru membuat ringkasan materi pembelajaran.
c. Lembar observasi diskusi kelompok.
1 Menggali Pengalaman Hidup Berkaitan dengan keunikan Diri dan Orang lain
a. Peserta didik menggali pengalaman hidup Tarjono Slamet dalam mengatasi
keterbatasan yang dimiliki dengan memunculkan pertanyaan, misalnya:
1) Bagaimana kesan anda dengan ketika membaca cerita di atas?
2) Apa yag dialami oleh Tarjono Slamet dalam kisah diatas?
3) Apa yang mendorong Tarjono Slamet sehingga bisa mengubah
keterbatasan yang dia miliki menjadi sebuah kekuatan?
4) Nilai-nilai positif apa saja yang dapat anda pelajari dari pribadi Tarjono
Slamet?
b. Peserta didik mengamati keadaan dirinya, lalu menuliskan hasil
pengamatannya dalam lembar kerja dan melengkapi data keunikan dirinya
dengan meminta temannya (Contoh Lembar Kerja Terlampir).
c. Peserta didik menggali dari berbagai literasi atau studi pustaka dan
mensharingkannya hasil temuan tersebut dalam kelompok (1 kelompok 4 – 5
orang), misalnya:
1) Apa yang dimaksud manusia itu unik?
2) Hal apa yang paling mencirikan seseorang disebut unik ?
3) Mengapa penting seseorang mengenali dan menyadari apa yang menjadi
kekuatan dan keterbatasannya?
4) Sikap dan tindakan apa saja yang harus akan saya lakukan dalam rangka
mengembangkan diri?
d. Setiap perwakilan kelompok memplenokan temuannya berkaitan dengan
informasi di atas secara bergantian dan kelompok yang lain boleh mengajukan
pertanyaan yang bersifat informatif.
e. Guru memberikan peneguhan terkait dengan keunikan manusia dan mengapa
setiap orang perlu mengenali kekuatan dan keterbatasannya.
a. Peserta didik mendalami teks Kitab Suci Kej 1: 26 – 31 yang berbicara tentang
keunikan diri.
b. Peserta didik membaca dan merenungkan teks sekali lagi dalam hati, dengan
mengganti kata “manusia” dan kata “mereka” dengan nama mereka sendiri.
c. Peserta didik mensharingkan tanggapan mereka tentang isi teks, misalnya
dengan pertanyaan: Perasaan apa yang kamu rasakan saat mengganti kata
“manusia” dan kata “mereka” dengan namamu? Pesan apa yang hendak
disampaikan Kitab Kejadian berkaitan dengan keunikan manusia umumnya dan
keunikanmu sendiri?
b. Aksi:
1) Guru meminta peserta didik untuk membuat refleksi tentang keunikan
dirinya sebagai ciptaan.
2) Guru memberi penugasan peserta didik untuk membuat rencana program
jangka pendek dan jangka panjang yang dapat kamu lakukan sebagai
upaya untuk mengembangkan potensi/ kemampuan yang dimilikinya!
No Soal Jawaban
Apa arti manusia Manusia diciptakan berbeda satu dengan yang lainnya, lengkap
itu unik? dengan kekuatan dan keterbatasannya. Manusia itu unik (unique
atau unus = satu), tak ada satu orang pun yang sama persis dengan
orang lain, bahkan saudara kembar sekalipun.
Sikap apa yang Sikap apa saja yang perlu dikembangkan dalam menghadapi
perlu kekuatan dan keterbatasan adalah menerima diri apa adanya dan
dikembangkan mensyukurinya senagai anugerah Tuhan yang terindah dalam
dalam menghadapi hidupnya.
kekuatan dan
keterbatasan yang
kamu miliki?
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
b. Sikap
1) Sikap Spiritual:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal
2) Sikap Sosial: Penilaian diri:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal
c. Penilaian Keterampilan; Guru meminta peseta didik untuk membuat refleksi tentang
keunikan dirinya sebagai ciptaan Allah
Pedoman penilaian untuk refleksi
18. Lampiran:
a. Artikel:
Tarjono Slamet: Saya butuh waktu yang lama untuk bisa bangkit
yudhistira hananta, kurnia agung prabowo, bambang gustiawan / 25 Desember 2015
Tidak heran jika kemampuan produksi CV Mandiri Craft juga cukup besar mencapai 650 unit
per bulannya, jumlah yang setara dengan kapasitas produksi suatu perusahaan yang dikerjakan
oleh tenaga tanpa cacat fisik.
Soal pemasaran, bukan masalah serius bagi Tarjono. Pengalaman pernah belajar ke Eropa dan
Australia membuka jaringan pemasaran untuk barang produksinya. Sebagian besar produk
Mandiri Craft memang dieskpor, utamanya ke Eropa dan Amerika.
Dengan pangsa ekspor itu, tak heran jika Tarjono mampu membayar semua karyawannya dengan
upah di atas ketentuan pemerintah. Semua karyawan Mandiri Craft digaji di atas Upah Minimum
Provinsi atau UMP. (Bambang Gustiawan
https://umkmkreatifjogja.wordpress.com/2015/12/25/tarjono-slamet-saya-butuh-waktu-
yang-lama-untuk-bisa-bangkit-1/
Nama: ………………………..
Fisik/Jasmani
Bakat/Kemampuan
Materi/Ekonomi
Sifat – Sifat
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia – Kreatif – Gotong Royong
6. Metode: Dialog partisipatif, Sharing pengalaman, Diskusi kelompok, Refleksi dan aksi.
7. Sumber Belajar:
a. Artikel : Ajarkan Kesetaraan pada Anak di Keluarga dengan Bermain Peran
(https://gaya.tempo.co/read/1360986/ajarkan-kesetaraan-pada-anak-di-keluarga-
dengan-bermain-peran/full&view=ok)
b. Teks Kitab Suci Kitab Suci Kejadian 2:18-23.
c. Katekismus Gereja Katolik 370 - 372
d. Rangkuman materi pembelajaran
8. Persiapan Guru:
a. Menyiapkan artikel: Ajarkan kesetaraan pada anak di keluarga dengan bermain peran.
b. Menyiapkan teks kitab suci (kejadian 2: 18 – 23) dan Katekismus Gereja Katolik 370
– 371.
c. Guru membuat ringkasan materi pembelajaran
d. Lembar observasi diskusi kelompok
b. Peserta didik melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas dan dilanjutkan
dengan studi pustaka/ literasi untuk menemukan pentingnya kesetaraan gender
dalam masyarakat, sikap apa yang dapat kita lakukan untuk mendukung
gerakan tersebut,serta mencatat semua temuannya.
c. Guru memberikan peneguhan terkait dengan keunikan manusia dan mengapa
setiap orang perlu mengenali kekuatan dan keterbatasannya.
b. Aksi
No Soal Jawaban
1 Apa yang dimaksud a. Kesetaraan gender adalah suatu kondisi di mana semua
dengaqn kesetaraan manusia (baik laki-laki dan perempuan) bebas
gender? mengembangkan kemampuan personal mereka dan
membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi oleh stereotype,
peran gender yang kaku. Hal ini bukan berarti bahwa peran
laki-laki dan perempuan harus selalu sama, tetapi hak,
tanggung jawab dan kesempatannya tidak dipengaruhi oleh
apakah mereka dilahirkan sebagai laki-laki dan perempuan.
b. Kesetaraan gender memberikan penghargaan dan
kesempatan yang saa pada perempuan dan laki-laki dalam
menentukan keinginannya dan menggunakan
kemampuannya secara maksimal di berbagai bidang.
2 Bagaimana pesan Pria dan wanita diciptakan Tuhan untuk saling melengkapi, untuk
kitab suci terkait menjadi teman hidup. Pria saja tidaklah lengkap. Allah sendiri
dengan kesetaraan berkata: “Tidaklah baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku
laki-laki dan akan menjadikan seorang penolong baginya, yang sepadan
perempuan? dengan dia” (Kejadian 2: 18). Untuk menyatakan bahwa wanita
sungguh-sungguh merupakan kesatuan dengan pria, maka Tuhan
menciptakan wanita itu bukan dari bahan lain, tetapi dari tulang
rusuk pria itu. Maka, pria itu kemudian berkata tentang wanita itu
demikian: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku” (Kejadian 2: 23). Dari kutipan Kitab Suci ini jelaslah
bahwa hubungan pria dan wanita adalah hubungan yang suci dan
sepadan.
3 Upaya apa yang Upaya untuk mewujudkan kesetaraan dalam masyarakat yang
dapat kita lakukan dapat kita lakukan adalah;
untuk mewujudkan a) Mengakhiri diskriminasi terhadap semua wanita dan anak
kesetaraan dalam perempuan.
masyarakat yang b) Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam berbagai
dapat kita lakukan? kegiatan.
c) Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan
dan anak baik di ranah publik maupun pribadi. Hal ini
termasuk perdagangan manusia dan eksploitasi seksual pada
perempuan dan anak.
d) Meningkatkan pelayanan umum dan kebijakan publik yang
lebih pro terhadap perempuan
b. Penilaian Sikap
1) Sikap Spiritual:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
No Butir Instrumen Penilaian Jarang Tidak
selalu sering
pernah
Aku bersyukur karena Tuhan telah
menciptakan diriku sebagai laki-laki atau
1 perempuan
jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal
2) Sikap Sosial:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal
C. Penilaian Keterampilan; Guru meminta peseta didik untuk membuat refleksi tentang
kedudukan laki-laki dan perempuan di hadapan Allah.
Pedoman penilaian untuk refleksi
14. Bahan Bacaan untuk Guru: Buku Guru dan Buku Siswa dan buku penunjang
yang lain.
a. Buku Teks Pelajaran (Buku Guru)
b. Iota Tatsunari dan Takahata Masao; Pria Begini, Wanitu Begitu: Bagaiman sih Biar
Nyambung. Gudang Penerbit 2021
18. Lampiran:
a. Artikel
b. Puisi
Menghapus “Katanya”
Oleh: Maudy Ayunda
c. Materi:
1) Kesetaraan gender adalah suatu kondisi dimana semua manusia (baik laki-laki
maupun perempuan) bebas mengembangkan kemampuan personal mereka dan
membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi oleh stereotype, peran gender yang kaku. Hal
ini bukan berarti bahwa perempuan dan laki-laki harus selalu sama, tetapi hak,
tanggung jawab dan kesempatannya tidak dipengaruhi oleh apakah mereka
dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan.
3) PBB bahkan menekankan kesetaraan gender bagi semua adalah hak fundamental
yang dimiliki oleh setiap manusia. Pernyataan itu mengakar dari Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia ayat pertama yang jelas menyatakan bahwa, “Setiap manusia
dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.”
4) Upaya untuk mewujudkan kesetaraan dalam masyarakat yang dapat kita lakukan
adalah:
a) Mengakhiri diskriminasi terhadap semua wanita dan anak perempuan.
b) Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam berbagai kegiatan.
c) Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak baik di
ranah publik maupun pribadi. Hal ini termasuk perdagangan manusia dan
eksploitasi seksual pada perempuan dan anak.
d) Meningkatkan pelayanan umum dan kebijakan publik yang lebih pro terhadap
perempuan.
5) Pria dan wanita diciptakan Tuhan untuk saling melengkapi, untuk menjadi teman
hidup. Pria saja tidaklah lengkap. Allah sendiri berkata: “Tidaklah baik, kalau
manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan seorang penolong baginya, yang
sepadan dengan dia” (Kejadian 2: 18). Untuk menyatakan bahwa wanita sungguh-
sungguh merupakan kesatuan dengan pria, maka Tuhan menciptakan wanita itu
bukan dari bahan lain, tetapi dari tulang rusuk pria itu. Maka, pria itu kemudian
berkata tentang wanita itu demikian: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku” (Kejadian 2: 23). Dari kutipan Kitab Suci ini jelaslah bahwa hubungan
pria dan wanita adalah hubungan yang suci dan sepadan.
6) Dalam Katekismus Gereja Katolik Artikel 370 - 371 disebutkan bahwa pria dan
wanita diciptakan “satu untuk yang lain”, bukan seakan-akan Allah membuat mereka
sebagai manusia setengah-setengah dan tidak lengkap, melainkan Ia menciptakan
mereka untuk satu persekutuan pribadi, sehingga kedua orang itu dapat menjadi
“penolong” satu untuk yang lain, karena di satu pihak mereka itu sama sebagai
pribadi (“tulang dari tulangku”), sedangkan di lain pihak mereka saling melengkapi
dalam kepriaan dan kewanitaannya. Dalam perkawinan Allah mempersatukan
mereka sedemikian erat, sehingga mereka “menjadi satu daging” (Kej. 2:24) dan
dapat meneruskan kehidupan manusia: “Beranak-cuculah dan bertambah banyaklah;
penuhilah bumi” (Kej. 1:28). Dengan meneruskan kehidupan kepada anak-anaknya,
pria dan wanita sebagai suami isteri dan orang-tua bekerja sama dengan karya
Pencipta atas cara yang sangat khusus.
7) Panggilan Tuhan atas laki-laki atau perempuan adalah: masing-masing berkembang
dan memperkembangkan diri menjadi laki-laki sejati dan perempuan sejati.
8) Penolong itu adalah yang “sepadan” dengan dia, artinya yang memliki kedudukan
yang sama dan itu adalah MANUSIA YANG LAIN. Dengan adanya manusia yang
lain memungkinkan manusia membangun relasi dengan yang lain.
2. Profil Pelajar Pancasila : Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
– Kreatif – Gotong Royong.
6. Metode: Dialog partisipatif, Sharing pengalaman, Diskusi kelompok, Refleksi dan aksi.
8. Persiapan Guru:
a. Guru membuat ringkasan materi pembelajaran
b. Lembar observasi diskusi kelompok
5 Mendalami Kitab Suci dan Ajaran Gereja yang tentang Keluhuran Martabat
Manusia sebagai Citra Allah.
c. Peserta didik mencatat hasil yang diperoleh dalam kelompok dan perwakilan
kelompok melaporkan hasilnya dalam pleno.
Makna manusia sebagai Citra Allah berdasarkan dokumen Gaudium et Spes art
12 tersebut terdapat pada nomor... .
A. 1, 3 dan 4
B. 1, 2 dan 5
C. 2, 4 dan 6
D. 3, 4, dan 5
E. 3, 5 dan 6
2) Uraian
No Soal Jawaban
Manusia adalah a. Istilah martabat berasal dari kata dignitas-dignus
makhluk ciptaan (latin), dignity yang berarti layak, patut, wajar.
Tuhan yang Secara singkat martabat berarti konsep moralitas
bermartabat. Apa yang menyatakan tingkat nilai atau bobot seorang
artinya pribadi. Karena bernilai itulah, maka manusia tidak
bermartabat? dapat dijadikan obyek, diperalat, diperbudak atau
dijadikan sarana untuk mencapai tujuan tertentu
baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain.
b. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
bermartabat. Sebagai makhluk yang bermartabat,
manusia memiliki di dalam dirinya akal budi, rasa,
hati dan kehendak. Manusia menggunakan akal
budi untuk menemukan kebenaran. Manusia
menggunakan perasaan untuk menilai kebaikan.
Manusia menggunakan hatinya untuk
memutuskan yang baik. Dan menusia
menggunakan hatinya untuk memilih kebaikan.
Antara akal budi, rasa, hati, hati dan kehendak ada
penyatuan mutlak bagi manusia dalam mencapai
kebaikan umum, yaitu nilai-nilai keutamaan hidup
yang berlaku bagi semua orang.
Hal apa saja yang Yang mencirikan bahwa manusia bermartabat sebagai
mencirikan pribadi berdasarkan KGK 357?
bahwa manusia
bermartabat a. Ia bukan hanya sesuatu, melainkan seseorang.
sebagai pribadi b. Ia mengenal diri sendiri.
berdasarkan c. Ia dapat menjadi tuan atas diri sendiri.
KGK 357? d. Selalu mengabdikan diri dalam kebebasan.
e. Hidup dalam kebersamaan dengan orang lain.
b. Penilaian Sikap
1) Sikap Spiritual:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
No Butir Instrumen Penilaian Jarang Tidak
selalu sering
pernah
Aku bersyukur dan berdoa secara rutin
1 kepada Allah karena diciptakan secitra
dengan Allah.
Aku merasa bangga terhadap keadaan diri
2 saya seperti yang nampak saat sekarang
ini
Aku mensyukuri apapun yang ada /
3
melekat pada diri saya
Aku merawat tubuh sebaik mungkin
4 sebagai ungkapan syukur saya atas
kebaikan Tuhan terhadap diri saya
jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal
c. Penilaian Keterampilan; Guru meminta peseta didik untuk membuat sebuah doa
berdasarkan ayat yang sudah dipilih dalam kegiatan refleksi di atas. Doa ditulis pada selembar
kertas dan dihias semenarik mungkin dan ditempel pada meja belajar dalam kamarnya atau
tempat yang sering dilihat
18. Lampiran:
a) Artikel:
e. Materi Pembelajaran: