Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

KEGIATAN PRAKTEK KATEKESE

DI STASI SANTO THOMAS COORSINI ENGGANG RAYA

Disusun Oleh:

Agapitus Leonardo

19101003

SEKOLAH TINGGI AGAMA KATOLIK NEGERI PONTIANAK


KUBU RAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena atas berkat
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan praktik katekese di stasi Santo Thomas Coorsini
Enggang Raya, dan kemudian penulis masih diberi kesempatan untuk dapat menyusun
laporan akhir praktek katekese tersebut. Katekese merupakan suatu pengajaran tentang iman
katolik yang bersifat kristosentris, atau pengajaran yang bersumber dan berpusat pada
Kristus, sebagai inti dari iman katolik yang mengajarkan cinta kasih. Dalam praktiknya,
katekese yang dilakukan oleh penulis, selalu mengedepankan isi dari injil Yesus Kristus
misalnya, (Mat 28:19-20) dan (Yoh 10:9-10) dimana inti dari kedua injil ini berisi tentang
perutusan dan keselamatan. Oleh karena itu, dengan adanya kesempatan bagi penulis dalam
melaksanakan praktik katekese, yang kemudian penulis dapat menjalankan apa yang
diperintahkan oleh Yesus kristus yaitu menggembalakan domba-dombanya, serta penulis
dapat menjadi penjala manusia. Berkenaan dengan itu penulis sampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam mendukung praktik katekese yang dijalani.

terutama penulis sampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Sunarso, S.T.,M.Eng selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri
Pontianak yang telah mendukung kami dalam melaksanakan praktek katekese.
2. Lembaga STAKatN pada umumnya, yang telah mengatur dan mendukung kami dalam
penyelenggaraan praktik pastoral dan katekese.
3. Bapak Amadi, S.Ag.,M.Th. selaku dosen pembimbing katekese yang telah membekali
kami dengan ilmu yang sangat-sangat bermanfaat.
4. Pastor Yustinus sukardi, CP. selaku pastor paroki Santo Fidelis Sungai Ambawang.
5. Bapak Fransiskus Marjoko Selaku Ketua Dewan Stasi Santo Thomas Coorsini
Enggang Raya. yang telah menerima kami untuk melaksanakan praktik katekese dan
pastoral di stasi yang ia pimpin.
6. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
mendukung kelancaran praktik katekese dan pastoral kami.

Penulis menyadari dalam penyusunan serta isi dari laporan ini, masih banyak
terdapat kekurangan serta keterbatasan. Oleh sebab itu penulis mohonkan
kepada Bapak dan Ibu serta semua pihak yang terlibat, dapat memberikan
kritikan dan sarannya untuk laporan ini. Sehingga laporan ini dapat
bermanfaat dalam menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca-Nya.
Akhir kata penulis sampaikan mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan
dan menyinggung bapak/ibu dan semuanya dalam tulisan ini. Penulis ucapkan
terima kasih.

Enggang raya,

Mahasiswa

Agapitus Leonardo
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KATEKESE DI STASI SANTO


THOMAS COORSINI ENGGANG RAYA PAROKI SANTO FIDELIS
SUNGAI AMBAWANG

PENANGGUNG JAWAB LAPORAN

AGAPITUS LEONARDO

NIM: 19101003

Dosen Pembimbing Ketua Umat Stasi


Lapangan St. Mikael Emang

Amadi, S.Ag.,M.Th. Bpk. Fransiskus Marjoko


NIDN: 2727078401

MENGETAHUI

Plt. KAPRODI Pastor Paroki


STAKAT NEGERI PONTIANAK St. Fidelis Sungai ambawang

Metodius Ttybrata Role. Yustinus Sukardi, Cp


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB I: PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Pelaksanaan Praktik Lapangan Katekese 2
1.3 Manfaat Pelaksanaan Praktik Lapangan Katekese 2
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Lapangan Katekese 2
BAB II: PROFIL PAROKI 3
2.1 Data Geografis 3
2.2 Data Demografis 4
2.3 Data Statistik Stasi 5
BAB III: ANALISIS SITUASI BEORIENTASI SWOT 6
3.1 Analisis Situasi Bidang Katekese 6
BAB IV: PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN KATEKESE 8
4.1 Program yang Terlaksana 8
BAB V: EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) 10
5.1 Evaluasi 10
5.2 Rencana Tindak Lanjut (RTL) 11
BAB VI: REFLEKSI PANGGILAN 13
6.1 Hubungan Praktik Lapangan Katekese dengan Kuliah 13
6.2 Hubungan Praktik Lapangan Katekese dengan Diri Sendiri 13
6.3 Kesimpulan 15
6.4 Saran 15
Lampiran data-data 17
Lampiran Materi Pembinaan 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gereja Santo Thomas Coorsini adalah salah satu Gereja yang ada di Stasi
Enggang Raya, Paroki Santo Fidelis Sungai Ambawang keuskupan Agung
Pontianak. Pastoral dan Katekese merupakan pembelajaran tentang teologi
pastoral yang mengedepankan katekese (kabar gembira) sebagai dasar dan
tugas utama Gereja. Pastoral dan katekese ini hendak merefleksikan
pentingnya pastoral katekese dalam kehidupan Gereja dan bagaimana pastoral
katekese ini dapat diterapkan di tengah-tengah umat beriman di dunia ini.
Selain itu, pastoral dan katekese ini hendak memberikan gambaran bahwa
pastoral dan katekese merupakan bentuk pendidikan Iman yang penting dan
perlu. Sehingga, peranan Katekis sangat penting bagi pertumbuhan Iman.
Dasar Katekese dan Pastoral adalah “penugasan Kristus kepada para rasul dan
pengganti-pengganti mereka”. Dalam Mat 28:19-20, Yesus mengutus para
rasul untuk “pergi”, “menjadikan semua bangsa muridKu”, “baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”, dan “ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”.
Dalam tafsir Injil Matius dijelaskan bahwa tugas para rasul mencakup
pewartaan awal kepada orang yang belum mengenal Tuhan, pengajaran
kepada para katekumen, dan pengajaran kepada orang yang telah menjadi
anggota Gereja agar iman mereka lebih mendalam. Katekese dan
Pastoral merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas mewartakan Injil
yang diamanatkan Yesus Kristus. Dalam melaksanakan praktek PPL
mahasiswa STAKatN Pontianak diharapkan mampu memberikan motivasi
kepada umat agar mereka lebih aktif baik itu dalam kegiatan hidup
menggereja, terutama melalui karya-karya yang dilaksanakan selama PPL
berlangsung. Dengan demikian mahasiswa akan mengalami secara langsung
bagaimana rasanya hidup ditengah-tengah masyarakat. Mahasiswa juga
diharapkan mampu membantu umat di tempat ia praktek, dalam hal ini yakni
menjadi penyemangat umat dalam bidang rohani sehingga umat semakin
mendalami iman mereka secara Katolik.
1.2 Tujuan Praktik katekese

1. Meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak kampus dan paroki


terkait.
2. Memperoleh wawasan dan pengalaman yang baru.
3. Melatih kemampuan pengalaman mahasiswa dalam melakukan praktik.

4. Melatih mahasiswa dalam hidup berkatekese di tengah-tengah umat.

5. Menggali pengalaman baru iman bersama umat.

6. Meningkatkan kualitas mahasiswa.

1.3 Manfaat Praktik Katekese


a Mahasiswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program kerja
pada Paroki maupun Stasi-stasi yang digunakan sebagai tempat praktek.
Melalui praktek inilah mahasiswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata
serta berbagai permasalahan yang dihadapi dalam dunia kerja. Selain itu
mahasiswa juga akan mempunyai rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan pekerjaan dan menjaga profesinya.
b Supaya mahasiswa yang Praktik katekese dapat memperoleh pengalaman
dan pengetahuan yang baru.
c Mahasiswa dapat membantu atau menjadi rekan kerja bagi pastor Paroki,
baik dalam administrasi maupun segi Katekese.

1.4 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Praktik Katekese


1.4.1 Tempat Pelaksanaan Praktik Lapangan Katekese
Tempat praktik pastoral dan katekese dilakukan di Paroki Santo Fidelis
Sungai Ambawang, di Stasi Santo Thomas Coorsini Enggang Raya kec.
Sungai Ambawang. Kubu Raya.
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Praktik Lapangan Katekese
Waktu praktik pastoral dan katekese dilakukan selama kurang lebih 5
bulan dari bulan Oktober 2022 sampai dengan 10 Februari 2023.
BAB II

PROFIL PAROKI ST. FIDELIS SUNGAI AMBAWANG

2.1 Data Geografis


2.1.1 Data Geografis Paroki
Secara Geografis kecamatan Sungai Ambawang terletak pada
0°44’42” Lintang Utara sampai dengan 1°03’14” Lintang Utara 03’13”
Lintang Utara dan 107°07’96” Bujur Timur sampai dengan 108°23’13”
Bujur Timur. Secara administratif, batas wilayah Kecamatan Sungai
Ambawang:

Timur : Kabupaten Sanggau

Barat : Paroki Santo Hironimus Tanjung Hulu

Timur :

Barat :

2.1.2 Data Geografis Stasi Santo Thomas Coorsini Enggang Raya


Berdasarkan data yang dikumpulkan, kita dapat melihat data
Geografis Stasi Santo Thomas Coorsini Enggang Raya, kec. Sungai
Ambawang, kab. Kubu Raya. melalui tabel sederhana berikut:
Enggang 0°12"12,00"-0°26"14,24 109°12"13,44"-109°33"05,84
Raya " ".

2.2 Data Demografis


2.2.1 Data Demografis Paroki
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah keseluruhan kepala
keluarga di desa Teluk Bakung dusun Enggang Raya yaitu mencapai 101
kepala keluarga, dan secara garis besar mayoritas penduduk di dusun
tersebut beragama Katolik. Masyarakat di dusun Enggang adalah
masyarakat yang seluruhnya merupakan suku Dayak (Ba Ahe) dan
bahasa sehari-hari yang sering digunakan adalah bahasa Ba Ahe.
Namun, ada juga sebagian kecil orang suku lain misalnya suku jawa dan
Tionghua yang menetap disana secara tidak sengaja dengan kata lain
mereka terikat oleh pernikahan.
2.2.2 Kehidupan Sosial Umat Di Stasi Santo Thomas Coorsini Enggang
Raya

Gereja katolik Santo Thomas Coorsini Enggang Raya terletak di


desa Teluk Bakung dusun Enggang Raya Kecamatan Sungai Ambawang,
Kabupaten Kubu Raya. Pada tahun 2019 dibangunlah Gereja tersebut
dan pada tahun 2023 menuju Tahap Peresmian Gereja, dan diberi Nama
Stasi Santo Thomas Coorsini Enggang Raya paroki Santo Fidelis Sungai
Ambawang.
Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di dusun
Enggang Raya tergolong cukup baik, sebagian besar orang di sana
berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal itu disebabkan
terbatasnya minat untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih
tinggi lagi dan juga keterbatasan biaya untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang tinggi. Pendidikan menjadi suatu hal yang mahal karena
pendidikan yang dapat dianyam hanya SMA, itupun jarak yang harus
ditempuh lumayan jauh dari pemungkiman mereka. Ada yang
menggunakan motor dan ada juga yang Tingal diasarama. Kebanyakan
penduduk di sana hanya mampu melanjutkan pendidikan di jenjang
SMA, karena untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,
masyarakat harus mengeluarkan biaya yang besar.
Religius Sebagian besar penduduk yang mendiami dusun Enggang
Raya memeluk agama katolik yaitu sebanyak 101 KK, sedangkan
sisanya memeluk agama Islam dan Kristen. Fasilitas keagamaan yang
ada berupa satu buah gereja. Agama turut berperan serta mempengaruhi
tata kehidupan masyarakat.
Ekonomi Secara umum terdapat tiga jenis mata pencaharian utama
penduduk di dusun Enggang Raya yaitu: pedagang, pegawai dan
mayoritas petani. Namun disamping mata pencaharian pokok tersebut,
penduduk juga mempunyai mata pencaharian sampingan seperti:
berternak dan Kerja kayu.
Budaya masyarakat yang sudah terinternalisasi sejak masa nenek
moyang tersebut akan terefleksikan dengan jelas dalam budaya politik
masyarakat di dusun Enggang Raya. Di dusun Enggang Raya budaya
masih dijunjung tinggi oleh masyarakat budaya adalah salah satu
peninggalan nenek moyang yang harus tetap dijaga dan dilestarikan
contohnya adalah memohon Berkat dari Tuhan ( Jubata bahasa ahe)
Bapamang artinya berdoa.
Politik di dusun Emang berlangsung dengan baik dan
masyarakatnya antusias untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada.
Politik juga dapat diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu
masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk
masyarakat seluruhnya di desa tersebut.

2.3 Data Statistik Stasi Santo Thomas Coorsini Enggang Raya


Enggang Raya adalah sebuah dusun yang berada di kecamatan Sungai
Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Indonesia. Ada sekitar
400an kurang-lebih penduduk yang ada di dusun Enggang Raya dan itu
terbagi dari beberapa suku, agama, dan juga Bahasa. Pekerjaan masyarakat di
desa Enggang Raya adalah 90% petani, 5% Pns, 5% pedagang. Umat yang
beragama katolik sekitar 101 KK data dari tahun 2022-2023, dan untuk
sisanya itu agama Islam dan Kristen Protestan.

BAB III

ANALISIS SITUASI DAN STUDI KELAYAKAN

3.1 Analisis Situasi Bidang Kerygma

3.1.1 Katekese Anak; Asmika

Katekese Anak atau Asmika adalah katkese Minggu gembira….


3.1.2 Katekese Remaja; OMK
Katekese Remaja adalah katekese omk yang….
3.2 Studi Kelayakan Bidang Kerygma
3.2.1 katekese Anak; Asmika
3.2.2 katekese Remaja; OMK

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK LAPANGAN KATEKESE

1.1 Program yang terlaksana


4.1.1 Natal bersama

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa


ketika praktik pastoral dan katekese di Stasi Santo Thomas Coorsini
Enggang Raya, pada dasarnya kegiatan ini tidak semerta-merta kegiatan
bertujuan untuk menghidupi Iman dan membangkitkan semangat para
Umat di Satasi wilayah 4 yaitu natal bersama khusus 4 Stasi yaitu Stasi
, dalam pelayanan tugas tanggung jawab mereka sebagai anggota
Gereja. Di jaman sekarang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa secara
tidak sadar media massa telah menjajah kita, pengaruh teknologi
membuat anak-anak muda baik itu orang tua lupa akan iman dan
tanggung jawabnya kepada Tuhan dan Gereja umat Allah. Sehingga,
kegiatan Natal Bersama ini merupakan salah satu metode yang
digunakan mahasiswa agar secara perlahan iman anak muda tumbuh
dan berkembang dengan baik melalui kegiatan-kegiatan positif yang
mereka lakukan. Serta untuk meningkatkan tali persaudaraan,
cinta-kasih terhadap sesama.

4.1.2 Ibadat/Doa/Novena Rosario.


Sesuai dengan sub judul di atas, ketiga hal diatas merupakan suatu
perwujudan ketaatan umat Kristiani dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai anggota Gereja. Namun karena kurangnya
pelayanan pastoral dari pihak paroki, membuat semangat umat menjadi
semakin menurun. Tentu hal ini menjadi perhatian bagi kita semua,
terutama mahasiswa yang melaksanakan praktek pastoral dan katekese,
begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh Gereja. Sehingga,
mahasiswa memiliki metode tentang bagaimana cara membangkitkan
kembali kebiasaan untuk berdoa, devosi, novena serta ibadat baik itu di
lingkungan maupun di Gereja. Dengan melibatkan para umat, agar
kegiatan seperti ini tidak mudah terkikis oleh waktu dan perkembangan
zaman.
4.1.3 Katekese Anak Minggu Gembira
Seorang guru agama tak luput dari tugas perutusan Gereja, selain
mengajar di sekolah seorang ketekis juga memberikan pengajaran
kepada umat agar lebih dekat dengan Kristus Tuhan.Maka, sebagai
calon guru agamaatau katekis yang baik, tugas itu harus dilakukan
sesuai dengan program yang sudah direncanakan. Baik itu program dari
pihak paroki maupun pihak stasi. Dalam praktiknya mahasiswa
melaksanakan apa yang seharusnya mahasiswa melakukan apa yang
menjadi tanggungjawabnya selama praktek berlangsung. Oleh karena
itu, mahasiswa melaksanakan praktek katekese yang diperuntukan bagi
anak-anak usia dini, dengan harapan agar iman anak di Stasi Santo
Thomas Coorsini Enggang Raya dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik.

4.2 Kegiatan Tambahan

4.2.1 Membuat Api Unggun


Dalam tradisi umat di Stasi Santo Thomas Enggang Raya,
pembuatan api unggun pada saat hari sebelum pergantian tahun sudah
menjadi tradisi yang dilakukan setiap tahunnya. Api unggun untuk
digunakan untuk menerangi malam puncak pergantian tahun, kegiatan
tersebut berjalan dengan lancar karena berkat dan bantuan dari orang
muda dan umat yang berpastisipasi meramaikan kegiatan tersebut.
Bahkan Api Unggung yang ada distasi Santo Thomas coorsini Enggang
raya adalah Api Unggun tertinggi dan terbesar tinggi sekitar 14 meter
dan lebar 5 meter, itu adalah suatu kesiapan yang luar biasa terutama
membentuk kepanitiaan dan melubatkan orang muda untuk berperan
didalamnya.

BAB V
EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT ( RLT )

5.1 Evaluasi
5.1.1 Natal bersama di Rumah Pelangi Biara Kapusin.
Berlandaskan tema Natal tahun 2022 yaitu “Maka pulanglah Mereka
kenegerinya melalui jalan lain ” yang di ambil dari ayat Kitab Suci(
Matius 2:). Tema Natal ini mengusung seluruh keluarga Kristiani di
dunia untuk saling bersama-sama menigkatkan jiwa gotong-royong dan
persaudaraan dengan baik dalam segala aspek kehidupan untuk
membawa damai sukacita Natal kepada sesama. Kegiatan ini di awali
dengan Misa Natal Bersama kemudian setelah misa di adakan sesi foto
bersama khusus setiap Stasi kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan
dari ketua panitia Natal (Ketua Wilayah 4) yaitu Ibu apransiska Selaku
ketua panitia dalam kegiatan salam pembuka tersebut, Selanjutnya Pak
kimbun mewakili setiap Ketua dewan Stasi mengucapkan terima kasih
kepada seluruh rekan-rekan yang sudah ikut ambil bagian dalam
membantu mensyukseskan acara ini Natal bersama ini mulai dari
persiapan kepanitiaan hingga pada acara puncak Perayaan Natal.
Perayaan Natal bersama tahun ini berlangsung dengan baik, tentunya
mengandung nilai-nilai baik bagi kehidupan umat di stasi ini terutama
khusus Wilayah 4 ada 4 stasi yaitu Stasi Santo Thomas coorsini
Enggang Raya, nilai kebersamaan dan nilai persatuan dalam Kristus
Yesus begitu pekat tersasa di stasi Santo Thomas Coorsini Enggang
Raya.
5.1.2 Ibadat/doa/novena/Rosario
Selama mahasiswa melakukan praktek di stasi Santo Thomas
Coorsini Enggang Raya, tata cara peribadatan, petugas, dan
pemimpinnya itu terkesan monoton. Karena Ibadat yang dilakukan
setiap minggunya selalu di pimpin oleh ketua umat. Dalam ranah ini
Mahasiswa yang praktek juga turut ambil bagian dalam tugas perutusan
ini, secara bergiliran membagi tugas masing-masing untuk membantu
umat dalam Ibadat. Sejauh ini umat di Stasi Santo Thomas Coorsini
Enggang Raya mulai aktif ikut ambil dalam bagian, baik itu dalam
Ibadat sabda maupun dalam sembahyang Rosario di lingkungan. Dengan
mengikuti ibadat seperti ini dan berlandaskan Kristus Tuhan, maka doa
yang dipanjatkan dapat bermanfaat bagi Iman. Berkat kerjasama dan
kekompakan umat di stasi ini, kegiatan-kegiatan rohani yang dapat
memupuk Iman umat dapat terlaksana dengan baik.
5.1.3 Katekese Anak Minggu Gembira
Katekese dapat di berikan kepada siapa saja, tergantung aspek mana
yang akan menjadi subyeknya. Kali ini mahasiswa memilih anak-anak di
stasi St. Thomas coorsini Enggang Raya sebagai subyeknya, kegiatan ini
dilakukan atas dasar keprihatinan, kepedulian, dan keaktifan anak-anak
di dalam Gereja yang mulai berkurang. Dengan diadakannya kegiatan
ini, mahasiswa berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa cinta
kasih terhadap sesama dan mengembangkan iman anak-anak. Serta,
diharapkan anak-anak dapat mempraktekan apa yang telah mereka
dapatkan dalam pengajaran ini didalam lingkungan sekitar. Katekese
Minggu Gembira ini di terima dengan baik oleh anak-anak serta para
orang tua di sana, kegiatan tersebut berjalan dengan baik karena
didukung penuh oleh ketua Stasi dan ketua pembimbing anak ASMIKA.

5.2 Rencana Tindak Lanjut (RTL)


5.2.1 Natal Bersama

Partsipasi dan dukungan umat tentunya menjadi poin penting untuk


mendukung kelancaran segala program yang akan dilaksanakan oleh
mahasiswa. Namun selama melakukan praktek hal itu tidak menjadi
masalah untuk mahasiswa, karena pada dasarnya umat di stasi Santo
Thomas Enggang Raya memiliki kesadaran dan tanggungjawab dalam
kehidupan bermasyarakat dan beragama. Oleh sebab itu kegiatan Natal
Bersama ini dapat berjalan dengan baik dan penuh suka cita. Mahasiswa
beraharap kedepannya, semoga kegiatan-kegiatan seperti Natal Bersama
ini diadakan setiap tahunnya. Guna untuk mempererat tali persaudaraan
dan kebersamaan dalam Kritus Yesus.

5.2.2 Ibadat, Doa, Novena dan Rosario

Sub tema diatas merupakan kegiatan dasar Iman umat Kritiani,


contoh dan pengajaran terus dilakukan. Mahasiswa berfokus pada
bidang ini, karena hal tersebut menjadi suatu masalah dalam
perkembangan Iman umat di stasi St. Thomas Coorsini Enggang raya
sehingga, mahasiswa selalu mengadakan Doa bersama, Ibadat sabda
serta Novena bersama umat, dengan tujuan agar umat terbiasa dalam
pelayanan tugas perutusan Gereja.

5.2.3 Katekese Anak Minggu Gembira

Kegiatan Katekese Minggu Gembira dilakukan sesuai dengan


anjuran dan peraturan dari pemerintah. Yaitu dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan, tentunya hal tersebut bukanlah halangan bagi kami
dan anak-anak ASMIKA di stasi St. Santo Thomas Coorsini Enggang
Raya. semua itu dapat dilihat dari semangat dan keaktifan mereka dalam
menjalani kegiatan demi kegiatan. Pengajaran yang disampaikan
mahasiswa dalam katekese tersebut berkaitan dengan dasar-dasar Iman
katolik, berdoa yang baik sesuai ajaran Gereja katolik. Serta,tak lupa
juga mahasiswa memberikan gambaran agar pengajaran yang diberikan
mudah di pahami. Misalnya, menceritakan kisah-kisah Yesus
berdasarkan Kitab Suci.
BAB VI

REFLEKSI PANGGILAN

6.1 Hubungan Praktik Lapangan Katekese Dengan Kuliah


Profil mahasiswa yang ingin diperoleh melalui perkuliahan adalah
seorang sarjana yang beriman kepada Allah menurut pola Yesus Kristus,
dengan senantiasa mempertanggungjawabkan imannya dalam hidup
menggereja dan memasyarakat. Untuk mencapai hal dimaksud, maka:  Tujuan
kuliah, tidak hanya berhenti pada penyampaian pengetahuan iman, tetapi
pertobatan (metanoia). Dengan kata lain perkuliahan ditujukan untuk
membantu mahasiswa mampu, ulet dan cekatan dalam mengartikan dan
menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari.
6.2 Hubungan Praktik Lapangan Katekese Dengan Diri Sendiri
Melalui pengalaman Praktek pastoral dan ketekese mahasiswa merasa
semakin diperkaya dengan pengalaman baru. Dan juga dalam upaya
meningkatkan panggilan mahasiswa menjadi seorang katekis dengan demikian
seorang katekis yang senantiasa didorong, dimotivasi, dibimbing, dipimpin,
dijiwai dan diterangi oleh kekuatan Roh Allah yang berpengetahuan dan
berpengalaman dibidang agama, memiliki kesaksian iman dan
mengkomunikasikannya kepada umat di tengah-tengah kehidupan nyata.
6.2.1 Hubungan praktik lapangan katekese dengan motivasi
Pengajaran demi pengajaran telah kami lakukan, begitu pula
kamipun selalu mengahdirkan Kristus dalam setiap pewartaan yang kami
sampaikan. Selama praktek lapangan motivasi akan muncul dengan
sendirinya, tentu motivasi setiap orang berbeda-beda, namun motivasi
yang muncul yaitu tentang bagaimana cara kami mengenalkan Yesus
kepada umat maupun kepada masyarakat. Secara bersamaan ini juga
menjadi tantangan sekaligus motivasi untuk kami, hal ini tentu mudah
diucapkan bagi sebagian orang akan tetapi tidak mudah untuk dilakukan
karena jika salah mengartikan saja maka akan berakibat negatif bagi
orang. Ketika seseorang sudah benar-benar telah menghadirkan Kristus
dalam dirinya, itu artinya dia telah bersungguh-sungguh menjadi
pengikutnya untuk mewartakan sabda-Nya dengan puncak ajaranya yaitu
Cinta Kasih.
6.2.2 Hubungan Praktik Lapangan Katekese Dengan Panggilan
Tentunya panggilan ini tidak serta merta secara spontan karena
aturan yang dibuat manusia. Sesuai yang diajarkan Yesus dan perintah
yang diberikan-Nya dalam Injil (Mat 28:19-20), tentang pembaptisan
dan perwartaan.Ayat ini menjadi dasar untuk membantu memotivasi
mahasiswa dakam panggilannya agar semakin menyadari akan tugas
pelayanan yang akan diberikannya kepada masyarakat. Panggilan itu
tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui proses yaitu dengan
baptis. Oleh sebab itu ketika kita telah dibaptis terlebih dahulu untuk
menjadi katolik sebagai anggota Kristus, baptis adalah lambang bahwa
kita siap menjadi pewarta kabar suka cita yang datang dari Yesus Kristus
yaitu tentang cinta kasih.
6.2.3 Reorientasi
Dari hasil pengalaman yang dialami mahasiswa yang berkaitan dengan
praktek lapangan katekese, hal yang menjadi sorotan bagi mahasiswa
ialah, pengimplementasian katekese yang harus bersifat kontekstual.
Dengan pengalaman, pengamatan serta pemahaman, tak baik rasanya
jika katekese yang dilakukan selalu bersifat monoton. Perlu adanya
pembaharuan dalam katekese, agar katekese yang disampaikan dapat
menarik dan memotivasi umat agar terus bertahan dan menjaga imanya.
Oleh sebab itu semoga kedepannya STAKaTN dapat menciptakan calon
katekis yang profesional yang bisa menguasai dan memanfaat segala
media yang terdapat di lingkungan tertentu untuk memberikan
pengajaran tentang Kristus Yesus. Memang bukanlah hal yang mudah,
untuk membuat katekese lebih menarik dan selalu terbaharui, tetapi
dengan melihat perkembangan, kemajuan serta kebutuhan umat dalam
iman. Tak dapat dihin dari mau tidak mau, suka tidak suka, perlu adanya
gerakan baru demi membuat katekese terus berkembang sehingga
pewartaan yang diberikan tidak luput dari perkembangan jaman. Dengan
kata lain, agar lebih mudah dipahami dan diterima oleh pendengarnya.

6.3 Kesimpulan

Pelaksanaan Praktek Katekese dan Pastoral merupakan wadah bagi


mahasiswa untuk mengaktualisasikan pengembangan dirinya sebagai calon
tenaga katekis yang profesional dan berkompeten, terutama sebagai calon
katekis yang profesional dalam menangani umat tidak hanya dengan teori
tetapi secara langsung terjun ke lapangan dan memperoleh pengalaman yang
nyata dalam mengatasi permasalahan umat maupun saat dalam pelayanan.
Mahasiswa juga dapat mengetahui kondisi nyata yang ada di stasi baik dari
paroki, stasi, sosialisasi dengan masayarakat di stasi, dan mengetahui kondisi
dunia luar secara nyata.
6.4 Saran
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak yang
bersangkutan berdasarkan hasil pengamatan praktikan selama melaksanakan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), antara lain:
1. Untuk Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak
a) Koordinasi yang baik perlu ditingkatkan untuk dapat menyelenggarakan
program PPL lebih baik lagi.
b) Penyampaian dan sosialisasi informasi terkait program PPL harus lebih
diperhatikan lagi, agar sampai ke mahasiswa calon pelaksana PPL
berikutnya.

2. Bagi pihak Stasi Santo Thomas coorsini Enggang Raya


a) Agar mempertahankan dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga ibadat
sabda di stasi Santo Thomas coorsini Enggang Raya semakin
meningkat di masa mendatang.
b) Menjaga dan meningkatkan pelayanan yang sudah didapatkan.

3. Bagi mahasiswa PPL yang akan datang


a) Mahasiswa PPL harus mempersiapkan program dengan baik meliputi
persiapan materi katekese dan pastoral, dan juga dari diri pribadi
mahasiswa.
b) Mahasiswa berkewajiban menjaga nama baik Almamater, bersikap
disiplin dan bertanggungjawab.
c) Jangan segan untuk berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan
atau dengan Koordinator PPL jika permasalahan yang belum dapat
diselesaikan.
Lampiran Data-Data
Lampiran Materi Pembinaan Katekese Minggu Gembira

Anda mungkin juga menyukai