STANDAR KOMPETENSI
TUJUAN PERCOBAAN
S M K S M T I B A N D A A C E H – L A B O R A T O R I U M O P E R A S I T E K N I K K I M I A Page 1
JOB SHEET PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
SMK SMTI BANDA ACEH
DASAR TEORI
Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
menggunakan pelarut, pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi
yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Secara garis besar, proses
pemisahan secara ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar yaitu:
1) Penambahan sejumlah massa pelarut untuk dikontakkan dengan sampel,
biasanya melalui proses difusi.
2) Zat terlarut akan terpisah dari sampel dan larut oleh pelarut membentuk
fase ekstrak.
3) Pemisahan fase ekstrak dengan sampel.
Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan kandungan senyawa kimia
dari jaringan tumbuhan ataupun hewan dengan menggunakan penyari tertentu.
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif
dengan menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua
pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian,
hingga memenuhi baku yang ditetapkan. Pemilihan tipe pelarut juga
mempengaruhi proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut. Sifat pelarut harus
sesuai dengan sifat polaritas zat yang hendak diekstrak dan kelarutannya.
Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang
terdapat pada bahan alam. Bahan-bahan aktif seperti senyawa antimikroba dan
antioksidan yang terdapat pada tumbuhan pada umumnya diekstrak dengan
pelarut.
Ekstraksi secara umum dapat digolongkan menjadi dua
yaitu ekstraksi padat cair dan ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair, senyawa
yang dipisahkan terdapat dalam campuran yang berupa cairan,
sedangkan ekstraksi padat-cair adalah suatu metode pemisahan senyawa dari
campuran yang berupa padatan.
S M K S M T I B A N D A A C E H – L A B O R A T O R I U M O P E R A S I T E K N I K K I M I A Page 2
JOB SHEET PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
SMK SMTI BANDA ACEH
3. Maserasi
Metode maserasi berasal dari bahasa latin yang berarti merendam.
Maserasi adalah salah satu metode ekstraksi bahan nabati dengan sediaan cair.
Cara pembuatannya yaitu dengan merendam bahan tersebut dengan pelarut non
polar (pelarut selain air) atau setengah air. Pelarut yang biasa digunakan yaitu
etanol encer. Maserasi umumnya menggunakan bahan non air atau non polar
sebagai. Ketika bahan nabati direndam, maka cairan akan menembus ke dinding
sel lalu masuk ke bagian sel yang penuh dengan zat aktif. Akibat adanya
perbedaan konsentrasi pada bagian dalam dan luar sel, maka akan muncul gaya
difusi. Kondisi ini akan menunjukkan bahwa proses ekstraksi telah selesai.
S M K S M T I B A N D A A C E H – L A B O R A T O R I U M O P E R A S I T E K N I K K I M I A Page 3
JOB SHEET PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
SMK SMTI BANDA ACEH
4. Digesti
Digesti adalah cara ekstraksi dengan pamanasan lemah, yaitu sekitar suhu
400-500 derajat celcius. Metode ekstraksi ini hanya dapat digunakan pada bahan
nabati yang zat aktifnya tahan akan pemanasan. Dengan adanya pemanasan,
pada metode digesti terdapat keuntungan diantaranya :
a. Kekentalan bahan pelarut berkurang, sehingga meminimalisir terbentuknya
lapisan batas
b. Koefisien difusi perbandingannya lurus terhadap suhu, akan tetapi
berbanding terbalik terhadap kekentalan
5. Sokletasi
Sokletasi adalah salah satu metode ekstraksi atau pemisahan senyawa yang
ada pada zat padat dengan cara penyaringan yang dilakukan berulang. Metode
ekstraksi ini menggunakan zat pelarut tertentu agar komponen yang diinginkan
akan terpisah dengan sempurna. Melalui penyaringan yang dilakukan secara
berulang-ulang, sokletasi hanya membutuhkan bahan pelarut dalam jumlah
sedikit. Sehingga hasil yang didapat akan sempurna. Jika proses ekstraksi telah
selesai, pelarutnya akan dibiarkan hingga menguap. Dari proses tersebut akan
menyisakan zat tersari hasil dari penguapan.
6. Perkolasi
Bahan nabati yang akan diekstraksi disebut juga dengan simplisa. Dengan
metode perkolasi simplisa akan disaring dengan pelarut menggunakan waktu yang
cukup lama. Tujuannya adalah agar dapat menghasilkan zat yang berkhasiat yang
tahan panas maupun tidak tahan panas. Cairan yang berperan sebagai pelarut
atau penyari dialirkan ke simplisa dari bagian atas ke bawah. Dengan cara
tersebut penyari akan melarutkan zat aktif sel yang dilewatinya hingga mencapai
keadaan yang jenuh. Gaya yang berperan selama proses perkolasi diantaranya
gaya berat, tegangan permukaan, difusi, osmosis, adesi, dan lain-lain.
S M K S M T I B A N D A A C E H – L A B O R A T O R I U M O P E R A S I T E K N I K K I M I A Page 4
JOB SHEET PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
SMK SMTI BANDA ACEH
7. Refluks
Metode refluks merupakan salah satu cara ekstraksi dari senyawa
anorganik. Metode ini digunakan dengan menyintesis senyawa tersebut
menggunakan pelarut yang bersifat volatil. Kondisi campuran tadi, apabila
dipanaskan maka pelarut akan menguap sebelum reaksi selesai. Prinsipnya
adalah, pelarut akan menguap pada suhu yang tinggi. Akan tetapi selanjutnya
pelarut didinginkan dengan kondensor. Sehingga melalui tahapan ini akan terjadi
perubahan larutan yang semula berbentuk uap akan menjadi embun. Pada
tahapan ini juga dialirkan gas N 2 yang berfungsi sebagai penahan uap air ataupun
oksigen yang akan masuk.
9. Estrasksi Ultrasonik
Ekstraksi dengan metode ultrasonik, memanfaatkan bantuan dari getaran
lebih dari 20.000 Hz. Melalui getara ultrasonik ini akan memberikan efek
peningkatan pada permeabilitas dinding sel. Sehingga dihasilkan banyak zat yang
dapat ditarik oleh pelarut.
S M K S M T I B A N D A A C E H – L A B O R A T O R I U M O P E R A S I T E K N I K K I M I A Page 5
JOB SHEET PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
SMK SMTI BANDA ACEH
Alat
a. Satu set alat ekstraksi k. Kertas saring
b. Kondenser l. Piknometer
c. Sokhlet m. Neraca analitik
d. Labu leher 3 n. Gelas ukur 250 ml
e. Mantel pemanas o. Corong
f. Pompa air p. Beaker Glass 500 ml
g. Selang penghubung q. Kaca arloji
h. Ember air r. Karet penyumbat
i. Cawan porselin s. Spatula
j. Oven t. Statif dan klem
Bahan
a. Bahan alam (daun kayu putih, pala, dll)
b. Air
c. Alkohol
Perlengkapan APD
a. Sarung tangan
b. Masker
c. Safety shoes
d. Googles
e. Baju laboratorium
Tahapan K3
1. Berdo'a sebelum memulai kegiatan praktek.
2. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
3. Ikutilah petunjuk/instruksi yang diberikan oleh Guru.
4. Persiapkan peralatan dan bahan sesuai dengan kebutuhan.
5. Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
S M K S M T I B A N D A A C E H – L A B O R A T O R I U M O P E R A S I T E K N I K K I M I A Page 6
JOB SHEET PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
SMK SMTI BANDA ACEH
6. Jauhkan peralatan dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai dari lokasi
tempat praktik.
7. Bersihkan peralatan setelah dipakai dan kembalikan pada ruang alat.
8. Pergunakan masker, sarung tangan. sepatu safety dan lain-lain pada waktu
praktik.
9. Jangan bercanda atau bergurau saat praktek.
10. Selesai melaksanakan kegiatan praktik, biasakan ditutup dengan berdo'a
PROSEDUR KERJA
S M K S M T I B A N D A A C E H – L A B O R A T O R I U M O P E R A S I T E K N I K K I M I A Page 7
JOB SHEET PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
SMK SMTI BANDA ACEH
EVALUASI
https://forms.gle/5aZdqbziYLvJBpsU8
https://www.youtube.com/watch?v=HMNUVZFKc_Q&t=12s
S M K S M T I B A N D A A C E H – L A B O R A T O R I U M O P E R A S I T E K N I K K I M I A Page 8