Anda di halaman 1dari 47

MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.

1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

DAFTAR ISI

MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)

Rancang Bangun Alat Kalibrasi Digital Pressure Meter Menggunakan Arduino Uno... .......1-7
Perancangan Alat Fisioterapi Infrared Dengan Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler Arduino
Uno........................................................................................................................................8-14
Fabrikasi Alat Phototherapy Dengan Sensor Suhu Dan Timer Berbasis Microkontroler
Arduino Uno.... ................................................................................................................... 15-20
Prototype Alat Pemantau Suhu Pasien Covid-19 Berbasis Iot Menggunakan Thingspeak.21-26
Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Dengan
Menggunakan Metode Hot Fit Di Puskesmas Kedungmundu Semarang... ........................ 27-33
Rancang Bangun Alat Lampu Infra Merah Yang Dapat Menyesuaikan Intensitas Cahaya
Dengan Jarak Berbasis Arduino Uno... ...............................................................................34-42

i
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

JURNAL

MEDIKA
TRADA
Publikasi resmi
Penganggung Jawab
MEDIKA TRADA : Teknik Elektromedik Polibitrada
Abdul Haris Kuspranoto,ST.,MT.
Desember 2021 • VOL. 2, NO. 1 • ISSN: 2829-453X

Ketua Dewan Redaksi


Abdul Haris Kuspranoto, ST., MT

A Publication of Hj. Wahyuni, M.Hum

Abdul Haris Kuspranoto, ST., MT

Muhammad Ulin Nuha Aba, M.Si.


https://journal.polbitrada.ac.id/index.php/Jtemp
Univ.Diponegoro
Abdul Haris Kuspranoto, ST., MT
Dian Andrianto, MT
Politeknik Bina Trada
Mugiyanto, MM
PMI Kota Semarang

ii
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

RANCANG BANGUN ALAT KALIBRASI DIGITAL


PRESSURE METER MENGGUNAKAN ARDUINO
UNO
DESIGN AND CONSTRUCTION OF DIGITAL
PRESSURE METER CALIBRATION USING ARDUINO
UNO
Lalu Riyan Hapipi1, Muhammad Arief Hidayat2, Ratih Dwi Anggraynie3
1)
Mahasiswa Teknik Elektromedik. Polbitrada, Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec,Tembalang,
Kota Semarang, Indonesia 50276
2)
Dosen Teknik Elektromedik. Polbitrada Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec,Tembalang, Kota
Semarang, Indonesia 50276
3)
Dosen Teknik Elektromedik. Polbitrada Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec,Tembalang, Kota
Semarang, Indonesia 50276
Alamat korespondensi: riyanhapipilalu@gmail.com

Abstrak
Sphygmomanometer merupakan alat yang dibutuhkan dalam proses diagnosa penyakit yaitu melalui
pengukuran tekanan darah. Kelayakan dan kualitas sebagai acuan untuk memperoleh hasil yang
sesuai, sphygmomanometer yang baik dan laik pakai harus dikalibrasi terlebih dahulu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat keakurasiannya nilai pengeluaran dari Sphygmomanometer
Anaroid. Metode yang digunakan dalam penelitina ini adalah pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pengertian penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat analisis dan melakukan kajian
penelitian, terutama mengenai apa yang sudah diteliti. Data yang ingin diteliti berupa hasil pengeluaran
dari Sphygmomanometer Anaroid. Rancang bangun alat kalibrasi digital pressure meter menggunakan
Arduino uno yang dimana sampel utamanya terdiri dari komponen elektronika diantaranya berupa
sensor MPX5100DP yang diperuntukan sebagai alat untuk membaca tekanan dengan bantuan Arduino
uno sebagai otak untuk menjalankannya dan menghubungkannya menggunakan kabel jumper yang
hasil tampilannya berupa LCD 16x2.

Kata Kunci: kalibrasi, sphygmomanometer, digital pressure meter, sensor mpx5100DP

Abstract
Sphygmomanometer is a tool needed in the process of diagnosing disease, namely through measuring
blood pressure. Feasibility and quality as a reference to obtain appropriate results, a good and usable
sphygmomanometer must be calibrated first. This study aims to determine the level of accuracy of the
discharge value from the Anaroid Sphygmomanometer. The method used in this research is the
approach used in this study is a quantitative approach. The definition of quantitative research is a
research method that uses data processing in the form of numbers as an analytical tool and conducts
research studies, especially regarding what has been researched. The data to be studied is the output
of the Anaroid Sphygmomanometer. Design and build a digital pressure meter calibration tool using
Arduino uno where the main sample consists of electronic components including the MPX5100DP
sensor which is intended as a tool to read pressure with the help of Arduino uno as the brain to run it
and connect it using jumper cables whose display results are a 16x2 LCD.

Keywords: calibration, sphygmomanometer, digital pressure meer, sensor mpx5100DP

1
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Pendahuluan konsisten akan berpengaruh langsung


terhadap kualitas produk dan dapat
Sphygmomanometer merupakan alat
membahayakan kesan perusahaan di mata
yang dibutuhkan dalam proses diagnosa
konsumen. Perancangan alat yang
penyakit yaitu melalui pengukuran tekanan
berdasarkan pada permasalahan maka
darah. Kelayakan dan kualitas sebagai
dengan ini penulis membuat RANCANG
acuan untuk memperoleh hasil yang sesuai,
BANGUN ALAT KALIBRASI DIGITAL
sphygmomanometer yang baik dan laik
PRESSURE METER MENGGUNAKAN
pakai harus dikalibrasi terlebih dahulu.
ARDUINO UNO untuk mengetahui tingkat
Penggunaan secara rutin terhadap alat ini
keakurasian dari sphygmomanometer
tentu mengakibatkan tingkat
aneroid.
keakurasiannya menurun dan bahkan bisa
rusak sekalipun. tensimeter digital yang
Metode Penelitian
lebih sering digunakan dibandingkan yang
Penelitian diartikan sebagai
manual membuat individu diluar tim medis
kegiatan pengumpulan, pengolahan,
atau masyarakat biasa seakan-akan mudah
analisis serta penyajian data secara
untuk menggunakannya karena cara
sistematis dan obyektif, untuk memecahkan
kerjanya yang hanya di tekan saja, namun
masalah atau menguji hipotesis.
segi keakuratan alat tersebut mereka masih
awam. Sehingga terjadi banyak kesalahan Ditinjau dari jenis datanya pendekatan
pada saat melakukan pengukuran tekanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
darah. pendekatan kuantitatif. Pengertian
Salah satu teknik untuk mendapatkan penelitian kuantitatif adalah metode
keakurasian alat sphygmomanometer salah penelitian yang menggunakan proses data-
satunya yaitu kalibrasi. Menurut Peraturan data yang berupa angka sebagai alat analisis
Mentri Kesehatan Republik Indonesia dan melakukan kajian penelitian, terutama
Nomor 54 Tahun 2015 Kalibrasi adalah mengenai apa yang sudah diteliti. Data
kegiatan peneraan untuk menentukan yang ingin diteliti berupa penelitian yang
kebenaran nilai penunjukkan alat ukur membahas tentang rancang bangun alat
dan/atau bahan ukur. Kalibrasi dan digital pressure meter menggunakan
pengujian diperlukan untuk memastikan Arduino uno.
bahwa hasil pengukuran yang dilakukan 1. Variabel
akurat dan konsisten dengan instrumen Berdasarkan Gambar 1. Penelitian ini
lainnya. Hasil pengukuran yang tidak memiliki satu variable independen, satu

2
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

variable dependen dan satu variable Pembuatan Alat


perancu dimana satu variable independen Dalam merancang atau membuat alat
berupa sphygmomanometer dan variable diperlukan adanya suatu bentuk desain atau
dependen berupa LCD sedangkan variable prototype yang akan dibuat. Desain dari
perancu memiliki parameter yaitu sistem deteksi harus diperhatikan tata letak
mengunakan sensor tekanan. komponen-komponen serta ukuran tempat
yang akan diginakan. Pembuatan desain
Variabel independen
sphygmomanometer
Variabel dependen
LCD
menggunakan kotak yang berbahan dasar
plastik, semua komponen elektronika yang

Variabel perancu
digunakan dikemas didalam satu kotak,
Sensor tekanan
komponen utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Arduino uno, LCD
Gambar 1. Variabel Penelitian 16x2 serta sensor tekanan dengan kabel
2. Prosedur Penelitian jumper untuk menghubungkan ini
Prosedur perancangan alat kalibrasi semuanya. Berikut adalah gambar Digital
digital pressure meter menggunakan Presure Meter:
arduino uno adalah sebagai berikut:
a. Menentukan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk pembuatan alat
digital pressure meter.
b. Menyiapkan coding untuk
menjalankan sistem pada arduino uno.
c. Menjalankan simulasi dengan aplikasi
Proteus 8 pada Windows 10.
d. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan. Gambar 2. Gambar Rangkaian
e. Perakitan alat.
f. Pengujian alat dengan cara
membandingkan alat yang telah dirakit
dengan alat digital pressure meter
standar rumah sakit.

3
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Pembahasan
Rancang bangun alat kalibrasi digital
pressure meter menggunakan Arduino uno
merupakan suatu sistem yang dapat
mengetahui tingkat keakurasian hasil dari
Sphygmomanometer Anaroid dengan
parameter berupa sensor tekanan pada alat
Gambar 3. Gambar Alat
Sphygmomanometer.
Nilai dari Sphygmomanometer akan
Sampel Data Uji
dibaca oleh sensor MPX5100DP dengan
Pada Tabel 1. hasil sampel data uji
nilai tekan berupa angka tetap, berdasarkan
diperoleh hasil pengeluaran sensor tekanan
sistem ini maka kalibrasi yang dilakukan
MPX5100DP terhadap Sphygmoma
oleh sensor tekanan bisa didasarkan pada
nometer aneroid.
keakurasian dan ketidakpastian nilai dari
Tabel 1. Sampel Data Uji
keluaran Sphygmomanometer.
Titik Percobaan Rata- Error Sistem pemeriksaan seperti ini dapat
akurasi 1 2 3 4 5 rata
0 0 0 0 0 0 0 0% membantu menyelesaikan ketidakpastian
50 49 49 48 49 49 48,8 0,4%
100 98 97 98 97 99 97,8 2,2% dan keakurasian nilai ukur yang dilakukan
150 149 148 147 149 148 148,2 0,2%
oleh Sphygmomanometer dengan bantuan
200 197 198 198 197 198 197,6 1,2%
sensor MPX5100DP yang keluaran hasil
Berdasarkan hasil perhitungan
akan ditampilkan pada LCD 16x2. Sensor
pengukuran pada Tabel 1. maka dapat
tekanan MPX5100DP merupakan seri
dilihat nilai rata rata dan nilai error dengan
tranduser piezoresitif merupakan keadaan
cara rumus sebagai berikut:
seni monolitik sensor tekanan silicon yang
Rumus rata-rata = jumlah data : banyak dirancang untuk berbagai macam
sampel pengukuran tekanan yang dirancang untuk

𝑋−𝑌
berbagai aplikasi, terutama yang
Rumus Error = 100% menggunakan mikrokontroler atau
𝑋
X=titik akurasi mikroprosesor dengan inputan A/D,
Y =jumlah rata rata Didalam sensor ini dipatenkan tranduser
elemen tunggal yang menggabungkan
teknik micromachining canggih, film tipis

4
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

metalisasi, dan pengolahan bipolar untuk Digital Pressure meter (DPM), tempat
memberikan akurat analog tingkat tinggi dilakukan proses pengambilan data yaitu
dan sinyal output yang sebanding dengan di RS ROEMANI MUHAMMADIYAH
tekanan yang diterapkan. SEMARANG Berikut hasil dari
perbandingan alat rancangan dengan
Hasil Penelitian Digital Pressure Meter saat kalibrasi
Rancang banngun alat kalibrasi digital tensimeter aneroid pada Tabel 2. hasil
pressure meter menggunakan Arduino uno pengukuran naik dan Tabel 3. hasil
merupakan suatu sistem yang dapat pengukuran turun
mengukur tingkat keakurasian dan Tabel 2. hasil pengukuran naik
ketidakpastian dari alat
Sphygmomanometer aneroid dengan
menggunakan sensor MPX5100DP,
dengan berdasarkan sistem ini maka
pengukuran dari alat ini dapat mengetahui
nilai keluaran dari tensimeter aneroid pada
pengukuran naik dan pengukuran turun.

1. Perbandingan Alat
Berdasarkan Gambar 4. Pengukuran Tabel 3. Pengukuran Turun
pembacaan keakurasian dan
ketidakpastian pada alat peneliti dengan
DPM yang asli sebagai berikut:

Berdasarkan dari hasil pengukuran


Gambar 4. Pembanding Alat naik dan turun pada Tabel 2 dan 3
persentase error terbesar pada alat
Berdasarkan Gambar 4. adalah proses
rancangan adalah 2% pada titik akurasi 50
pengambilan data dilakukan dengan
mmHg dan persentase error terbesar pada
mencatat hasil alat rancangan dengan

5
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

digital pressure meter adalah 0,2% pada Sphygmomanometer Anaroid. Metode yang
titik akurasi 150 mmHg dan hasil digunakan dalam penelitian ini adalah
pengukuran turun pada Tabel 2 persentase pendekatan yang digunakan dalam
error terbesar pada alat rancangan adalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
2,8% pada titik akurasi 50 mmHg dan Pengertian penelitian kuantitatif adalah
persentase error terbesar pada digital metode penelitian yang menggunakan
pressure meter adalah 0,25% pada titik proses data-data yang berupa angka sebagai
akurasi 200 mmHg. Dari hasil perhitungan alat analisis dan melakukan kajian
pada Tabel 6.1 dan Tabel 2 maka dapat di penelitian, terutama mengenai apa yang
ambil nilai rata rata dan error di setiap point sudah diteliti. Data yang ingin diteliti
pada Modul (alat rancangan) dan DPM berupa hasil pengeluaran dari
(digital pressure meter). Untuk mengambil Sphygmomanometer Anaroid. Rancang
nilai rata rata dan error menggunakan bangun alat kalibrasi digital pressure meter
rumus sebagai berikut: menggunakan Arduino uno yang dimana
sampel utamanya terdiri dari komponen
Rumus rata-rata = jumlah data : banyak
elektronika diantaranya berupa sensor
sampel
MPX5100DP yang diperuntukan sebagai
𝑋−𝑌
Rumus Error = 100% alat untuk membaca tekanan dengan
𝑋
bantuan Arduino uno sebagai otak untuk
X=titik akurasi
menjalankannya dan menghubungkannya
Y =jumlah rata rata menggunakan kabel jumper yang hasil
tampilannya berupa LCD 16x2.

Saran
Kesimpulan
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini
Sphygmomanometer merupakan alat
masih terdapat berbagai kekurangan dari
yang dibutuhkan dalam proses diagnosa
segala aspek. Untuk itu penulis
penyakit yaitu melalui pengukuran tekanan
memberikan saran sebagai berikut:
darah. Oleh karena itu dibutuhkan
1. pada saat pengambilan data
sphygmomanometer yang memiliki kualitas
sphygmomanometer disarankan untuk
yang baik dan laik pakai untuk
mengikuti SOP kalibrasi yang berlaku.
mendapatkan hasil yang sesuai. Penelitian
2. Menambahkan satuan tekanan yang
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
dapat dipilih saat pengukuran (tidak
keakurasiannya nilai pengeluaran dari
terbatas hanya mmHg)

6
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

8. Iin N. SENSOR TEKANAN.


Daftar Rujukan 2010;(1):5–45.
1. Suheriono G. Kalibrator Tensimeter 9. Wulandari DW, Swistoro E, Connie C.
Dilengkapai Dengan Pengukuran Suhu Efektivitas sphygmomanometer
dan Kelembaban. J Teknokes. aneroid modifikasi sebagai alat ukur
2016;9(1):2. tekanan hidrostatis dan
2. KEMENTERIAN KESEHATAN. implementasinya sebagai alat peraga.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik PENDIPA J Sci Educ. 2018;2(1):82–7.
Indonesia Nomor 54 Tahun 2015 10. Ii BAB, Pustaka T, Landasan DAN.
Tentang Pengujian Dan Kalibrasi Alat ARDUINO UNO. 2016;(22):1–18.
Kesehatan. Menteri Kesehat Republik 11. Ii BAB. Spesifikasi Arduino. 1995;1–
Indones Peratur Menteri Kesehat 15.
Republik Indones. 2015;65(1197):1– 12. Teori K, Konsep K. Faktor yang…,
38. Asep Edyana, FIK UI, 2008. 2016;109.
3. Teknik A, Medik E, Semarang S. 13. Hidayat A. Variabel 1. 14 O [Internet].
Prototype Alat Kalibrasi Pressure 2012;(X):1. Available from:
Sphygmomanometer. https://www.statistikian.com/2012/10/
2020;(02017108). variabel-penelitian.html
4. Sasmita GZ. RANCANG BANGUN 14. F KGe. Variabel Perancu. Angew
ALAT KALIBRASI DIGITAL Chemie Int Ed 6(11), 951–952.
PRESSURE METER. 1377;68–70. 1967;3–11.
5. Qalakhani Manouchehar, Hani Ali 15. Satriyo A. Dasar Teori Kompresor. [1]
TW. Kalibrasi. 1390;(363):117-99; 8 ‫ا‬. A Satriyo, “Dasar Teor Kompresor,”
6. Eriska Y, Adrianto A, Basyar E. pp 6–35, 2013 [Internet]. 2013;6–35.
Kesesuaian Tipe Tensimeter Pegas Available from: eprints.undip.ac.id
Dan Tensimeter Digital Terhadap 16. Sugiyarto YB. Pengukur Tekanan
Pengukuran Tekanan Darah Pada Usia Darah (Tensimeter) Digital Berbasis
Dewasa. J Kedokt Diponegoro. Mikro Atmega8535. 2010;1–219.
2016;5(4):1923–9. 17. Ismed N. Aplikasi Sensor Tekanan
7. Eriska Y, Adrianto A, Basyar E. MPX5100DP PAda Tensimeter Digital
Digital terhadap pengukuran tekanan Berbasis Mikrokontroler. 2002;5–34.
darah pada usia dewasa. J Kedokt
Diponegoro. 2016;5(4):1923–9.

7
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

PERANCANGAN ALAT FISIOTERAPI INFRARED DENGAN


SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO
UNO
DESIGN OF INFRARED PHYSIOTHERAPY WITH
TEMPERATURE SENSOR BASED ON ARDUINO UNO
MICROCONTROLLER
Lalu Zul Jana Haen1, Henry Prasetyo2, Resti Ariani3,
4)
Mahasiswa Teknik Elektromedik. Polbitrada, Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec,Tembalang,
Kota Semarang, Indonesia 50276
5)
Dosen Teknik Elektromedik. Polbitrada Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec,Tembalang, Kota
Semarang, Indonesia 50276
6)
Dosen Teknik Elektromedik. Polbitrada Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec,Tembalang, Kota
Semarang, Indonesia 50276
Alamat korespondensi: janalalu48@gmail.com

Abstrak
terapi. Alat terapi sinar infrared banyak diperjual belikan di pasaran. Pada umumnya alat terapi ini
digunakan oleh para fisioterapis yang sudah mengerti cara penggunaan alat terapi infrared. Terapi
pemanasan dengan infrared ini juga dapat memberikan perasaan nyaman dan rileks sehingga dapat
mengurangi nyeri, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti
ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi
yang terletak pada sendi tangan dan kaki. Banyak masyarakat yang menggunakan alat terapi ini tanpa
didampingi oleh petugas medis jadi mereka tidak mengetahui cara penggunaan yang baik dan benar.
Efek yang ditimbulkan dapat membuat kulit menjadi kemerah-merahan bahkan bisa lebih parah. seiring
dengan berjalannya kemajuan di bidang teknologi dan kesehatan kami ingin memberi sedikit inovasi
dari alat infrared tersebut dengan menambahkan sensor suhu DS18B20 dan timer berbasis Arduino
uno yang di mana Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang merupakan sebuah sistem
komputer yang fungsional dalam sebuah chip. Dan Batasan suhu atau pengaturan suhu pada alat

inframerah yaitu 35 °C–40 °C. Dan pengaturan waktu disesuaikan dengan kebutuhan user.Teknologi
sinar infrared telah banyak gunakan di berbagai peralatan, salah satunya di peralatan alat
Kata Kunci: Fisioterapi (Infrared), Sensor DS18B20, Mikrokontroler (Arduino uno)

Abstract
Infrared light technology has been widely used in various equipment, one of which is in therapeutic
equipment. Infrared ray therapy tools are widely traded in the market. In general, this therapy tool is
used by physiotherapists who already understand how to use infrared therapy tools. This infrared
heating therapy can also provide a feeling of comfort and relaxation so as to reduce pain, increase
stretchability or extensibility of soft tissues around joints such as ligaments and joint capsules so as to
increase the range of joint movement, especially the joints located in the joints of the hands and feet.
Many people use this therapy tool without being accompanied by a medical officer so they do not know
how to use it properly and correctly. The effects can make the skin become reddish and even worse.
along with advances in technology and health, we want to provide a little innovation from the infrared
device by adding a DS18B20 temperature sensor and an Arduino uno-based timer where Arduino is a
microcontroller board which is a functional computer system on a chip. And the temperature limit or
temperature setting on the infrared device is 35 °C–40 °C. And the time setting is adjusted to the user's
needs.
Keywords: Physiotherapy (Infrared), Sensor DS18B20, Microcontroller (Arduino uno)

8
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Pendahuluan sengaja ketika William sedang melakukan


Manusia memiliki aktivitas yang penelitian untuk mencari bahan penyaring
bermacam-macam dalam usaha memenuhi optic.
kebutuhan hidupnya. Hal ini menuntut manusia Infra merah ialah sinar elektromagnet yang
untuk memiliki kondisi tubuh yang baik tanpa panjang gelombangnya lebih daripada cahaya
ada gangguan pada tubuhnya. Apabila kondisi tampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar
tubuh seseorang terganggu, maka akan sangat infra merah merupakan cahaya yang tidak
berpengaruh terhadap aktivitasnya sehari-hari. tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka radiasi cahaya infra merah akan tampak
dan teknologi di seluruh aspek kehidupan pada spectrum elektromagnet dengan panjang
masyarakat terutama dalam bidang kesehatan, gelombang di atas panjang gelombang cahaya
diikuti pula dengan bertambahnya masalah merah. Dengan Panjang gelombang ini maka
kesehatan di kalangan masyarakat yang berupa cahaya infra merah akan tidak tampak oleh
gangguan gerak fungsional, mengakibatkan mata namun radiasi panas yang ditimbulkan
aktivitas fungsional dalam kehidupan sehari- masih terasa.
hari menjadi terganggu. Terganggunya
aktivitas fungsional itu antara lain dikarenakan Metode
otot-otot di daerah punggung bagian bawah. Ditinjau dari jenis datanya pendekatan
Terapi adalah pilihan yang tepat bagi para yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penderita nyeri punggung bawah. Tindakan pendekatan kuantitatif. Yang dimaksud dengan
yang akan diberikan guna mengurangi nyeri penelitian kuantitatif menurut Punch (1988)
punggung bawah adalah pemberian terapi Penelitian kuantitatif adalah penelitian empiris
panas. Salah satu alat yang memiliki efek panas dimana data-datanya dalam bentuk sesuatu
adalah sinar infrared. Pemberian sinar infrared yang dapat dihitung. Penelitian kuantitatif
ini bertujuan untuk memberikan efek rileksasi memperhatikan pengumpulan dan analisis data
pada otot yang mengalami ketegangan. dalam bentuk numerik. dimana data yang ingin
Infra merah atau dalam bahasa diteliti berupa penelitian yang membahas
Indonesia disebut infra merah merupakan prinsip kerja sinar infrared dengan sensor suhu
sebuah radiasi elektromagnetik di mana dan timer dengan berbasis mikrokontroler
panjang gelombang lebih panjang dari cahaya Arduino uno. Pada penelitian ini memberikan
tampak, tetapi juga lebih pendek dari radiasi inovasi dari alat yang sudah ada, dimana alat
gelombang radio. Infrared ini berasal dari sebelumnya menggunakan sensor jarak, timer
bahasa latin dimana red alias merah merupakan dan alat yang satunya lagi hanya menggunakan
warna dari cahaya tampak dari gelombang LCD. Sedangkan penilitian ini menambahkan
terpanjang sedangkan infra berarti bawah. Infra beberapa fitur seperi sensor suhu, timer dan
merah ditemukan oleh (Sir William Herschell), LCD sebagai outputannya.
seorang astronom kerajaan Inggris secara tidak

9
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

1. Variable penelitian 3. Mekanisme kerja alat


Penelitian ini memilik satu variable
Independen, satu Variable Dependen dan
dua Variable Perancu dimana satu Variable
Indipenden berupa Sinar infrared dan
Variable Dependen berupa sistem
mikrokontroler Arduino uno sedangkan
Variabel Perancu memiliki dua parameter
yaitu sensor suhu dan timer.

2. langkah pembuatan / perancangan


penelitian Langkah pertama yang harus di
bahwasanya tahap pertama lakukan adalah Ketika alat dihidupkan
membuat penelitian yaitu merancang sistem akan melakukan inisialisasi LCD
penelitian dengan mencari topik dan sensor suhu, kemudian melakukan
permasalahan, referensi terkait dan dapat penyetingan batasan suhu dan timer secara
menentukan indikator yang harus di manual melalui tombol pushbutton. Timer
kumpulkan sebelum melakukan habis? jika (Ya) lampu terapi inframerah
penelitian. Setelah terkumpul data dan akan mati serta batasan suhu dan timer
refrensi maka proses selanjutnya adalah nonaktif maka proses selesai, jika (Tidak)
membuat alat dengan merancang batasan suhu dan timer aktif. Suhu
hardware terlebih dahulu kemudian melebihi batasan suhu? jika (Ya) dimmer
software. Langkah selanjutnya pengujian akan mengatur intesitas cahaya lampu
hardware dan software sesuai dengan terapi infrared meredup, jika (Tidak)
yang diajukan. Pada Langkah ini lampu terapi infrared akan kembali terang.
diharapkan akan memperoleh data hasil Dimana proses terang dan redupnya lampu
pembacaan sebagai data penelitian. Tahap terapi inframerah akan berjalan terus
terakhir dari penelitian ini dengan menarik menerus selama timer belum habis.
kesimpulan dan saran.

10
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

4. Hasil Penelitian
6. Pemrograman sistem
Alat terapi infrared dengan sensor
Pada penelitian ini peneliti
suhu berbasis mikrokontroler merupakan
menggunakan aplikasi Arduino IDE sebagai
alat yang dapat mendeteksi seberapa panas
software untuk bisa menjalankan alat
suhu yang di hasilkan oleh alat ini pada
tersebut, dan juga memberikan perintah
saat melakukan penyinaran dengan rentan
kepada komponen yang digunakan. IDE
waktu yang sudah di tentukan. Saat proses
merupakan kependekan dari Integrated
penyinaran terjadi rangsangan panas akan
Developtment Environment, atau secara
di deteksi oleh sensor suhu DS18B20,
bahasa mudahnya merupakan lingkungan
kemudian hasil dari penyinaran akan di
terintegrasi yang digunakan untuk
tampilkan di LCD 16x2.
melakukan pengembangan. Disebut sebagai
5. Pembuatan Alat
lingkungan karena melalui software inilah
Dalam proses perancangan dan
Arduino dilakukan pemrograman untuk
pembuatan alat diperlukan adanya desain
melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan
atau prototype dari alat yang akan di buat,
melalui sintaks pemrograman. Arduino
kemudian menentukan ukuran dari kotak
menggunakan bahasa pemrograman sendiri
(box) untuk menyimpan komponen –
yang menyerupai bahasa C. Bahasa
komponen yang di gunakan dalam
pemrograman Arduino (Sketch) sudah
pembuatan alat tersebut. Komponen yang
dilakukan perubahan untuk memudahkan
di gunakan dalam penelitian ini adalah
pemula dalam melakukan pemrograman
lampu infrared, Arduino uno, sensor suhu
dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke
DS18B20, AC light dimmer, LCD 16x2,
pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah
serta komponen lainnya seperti kabel
ditanamkan suatu program bernama
jumper untuk menghubungkan komponen
Bootlader yang berfungsi sebagai penengah
satu dengan komponen lainnya. Berikut
antara compiler Arduino dengan
adalah gambaran dari alat terapi infrared
mikrokontroler.
dengan sensor suhu berbasis
7. Pengujian alat
mikrokontroler Arduino uno.
Pengujian dilakukan pada satu
orang yang sama agar nilai perbandingan
antara alat terpai infra merah (mylife)
dengan Alat terpai infra merah berbasis
Arduino uno.untuk mencari perbedaan
selisih waktu, panas penyinaran atau
Gambar 1. alat terapi infrared dengan sensor maksimal panas yang dihasilkan oleh kedua
suhu berbasis mikrokontroler
Arduino uno. alat terapi tersebut. Pengujian ini juga
dipengaruhi oleh lama penyinaran, jarak

11
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

penyinaran dan juga jenis bohlam yang di


gunakan, dimana jarak yang kami gunakan
yaitu konsisten pada jarak 30 - 40 cm.
A. Pengukuran suhu pada Alat terpai (mylife).
Pengukuran ini di lakukan guna
untuk mengetahui perbedaan antara alat
yang ada di rumah sakit dengan alat yang
kami buat
Gambar 3 alat terapi inframerah berbasis Arduino
uno.

Tabel 2. Hasil pengukuran suhu dalam celsius


alat yang sudah dimodifikasi
waktu Perubahan perbandingan
suhu/jarak waktu dengan
stopwatch

30 - 40cm
Gambar 2. Alat terpai IR (mylife) yang ada Suhu 32
di RSJD. Awal
5 menit 37 5 menit 8 detik
Tabel 1. Hasil pengukuran suhu dalam celsius Alat 10 menit 38 10 menit 8
terpai (mylife) yang ada di RSJD Dr.amino detik
semarang. 15 menit >40 15 menit 8
Waktu di Perubahan Perbedaan detik
alat suhu/jarak wakatu dengan
stopwatch
30 - 40cm Pada tabel 2 suhu awal merupakan
Suhu Awal 32
suhu yang diukur pada saat sebelum melakukan
5 menit 38,7 5 mnit 17 detik
10 menit 40,2 10 menit 18 penyinaran, hal ini dilakukan agar mengetahui
detik
15 menit 41,6 15 menit 18 kenaikan suhu tubuh setelah dilakukan
detik penyinaran. Pada saat dilakukan pengukuran
suhu di waktu yang telah ditentukan, suhu tidak
Pada tabel 1 suhu awal merupakan
selalu terjadi kenaikan, hal ini dikarenakan
suhu yang diukur pada saat sebelum melakukan
suhu ruangan bisa berbeda beda, dan juga
penyinaran, hal ini dilakukan agar mengetahui
bohlam lampu yang di gunakan.
kenaikan suhu tubuh setelah dilakukan
8. Pembahasan
penyinaran. Pada saat dilakukan pengukuran
A. proses penyinaran
suhu di waktu yang telah ditentukan, suhu tidak
Proses penyinaran di lakukan pada dua
selalu terjadi kenaikan, hal ini dikarenakan
alat yaitu alat yang ada di RSJD. Dr amino
suhu ruangan bisa berbeda beda.
gondohutomo dan alat terapi infrared yang
B. Pengukuran suhu pada Alat terpai infrared
kami buat, penyinaran ini di pengaruhi oleh
berbasis Arduino uno.

12
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

beberapa faktor diantaranya jenis lampu yang Setelah melakukan percobaan


di gunakan, suhu di sekitar ruangan penyinaran, tersebut penulis dapat memberikan
dan jarak penyinaran. Jadi suhu yang di terima kesimpulan sebagai berikut:
oleh kulit berpengaruh dari beberapa faktor 1. Ketika alat dihidupkan sistem akan
tadi, akan tetapi alat yang kami buat tidak melakukan inisialisasi, kemudian
mengukur panas pada kulit yang terkena melakukan penyetingan timer secara
penyinaran lampu infrared akan tetapi berapa manual melalui tombol pushbutton. Jika
panas penyinaran yang bisa di hasilkan oleh timmer habis maka lampu terapi infrared
panas infrared pada waktu yang sudah di akan mati, akan tetapi Jika timmer belum
tentukan. habis kemudian melebihi batasan suhu
yaitu maximal 40 derajat, maka lampu
akan, jika suhu sudah di bawah 40 derajat
maka lampu terapi infrared akan kembali
terang.
2. Batasan waktu yang di gunakan pada alat
ini adalah 5 - 20 menit Jika user mengatur
timer 5 menit maka alat akan bekerja
selama 5 menit jika dalam waktu 5 menit
Gambar 4 proses penyinaran pada area pergelangan
tangan. Dengan alat yang ad di RSJD suhu yang di hasilkan melebihi 40 derajat
maka AC light dimmer akan membatasi
tegangan yang di berikan ke lampu yaitu
sebesar 50%, dan untuk menaikan tegangan
lagi harus menunggu suhu berada di bawah
40 derajat ceccius.

10. Saran
Setelah melakukan percobaan
Gambar 5 proses penyinaran pada area tangan
dengan alat peneliti
tersebut penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
Perbedaan yang kami dapatkan saat
1. Setelah menggunakan alat sebaiknya
melakukan penyinaran menggunakan kedua
alat dirapikan dan di diamkan
alat tersebut ada pada tingkat panas yang di
beberapa saat untuk mengurangi efek
hasilkan dan juga perbedaan selisih waktu dari
panas yang masih terdapat pada kap
kedua alat menggunakan stopwatch.
lampu kemudian disimpan pada
tempat yang aman.
9. Kesimpulan
2. Untuk pengembangan alat dapat
menambahkan sensor jarak

13
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

3. Untuk pengembangan alat dapat Digital Thermometer Absolute


menambahkan fitur IoT. Maximum Ratings. 2019;92:1–20.
6. Amadri M. Dasar Teori ac light
Kontribusi penulis dimmer. Libr Politek Negeri Bandung.
1. Lalu Zul Jana haen 2013;5–45.
LZ Melakukan proses pengumpulan data, 7. Satriyo A. Dasar Teori Kompresor. [1]
menambah refrensi dan pembahasan A Satriyo, “Dasar Teor Kompresor,” pp
6–35, 2013 . 2013;6–35. Available
Ucapan terima kasih from: eprints.undip.ac.id
Terimakasih kepada tuhan yang maha 8. Kurnia Utama YA. Perbandingan
kuasa atas segala kemudahan yang di berikan, Kualitas Antar Sensor Suhu dengan
dan juga kepada bapak henry selaku dosen Menggunakan Arduino Pro Mini. e-
pembimbing I dan ibu resti ariani selaku dosen NARODROID. 2016;2(2).
pembimbing II yang telah membantu dalam 9. Prasetyo EB. Perbedaan Pengaruh
proses pembuatan dan penulisan selama ini. Terapi Sinar Infra Merah Dan Back
Exercise Terhadap Nyeri Punggung
Daftar rujukan Bawah. J Fisioter dan Rehabil.
1. Hafid A. Penggunaan Timer Dan 2018;2(2):71–8.
Sensor Jarak Pada Alat Terapi Sinar 10. Iin N. SENSOR TEKANAN.Dasar
Inframerah. Univ Muhammadiyah Teori Komponen arduino spesifikasi.
Surakarta. 2018;1–14. 2010;(1):5–45.
2. Hayati F. Rancang Bangun Alat Terapi 11. Ke- PS. C dan hasil kalibrasi dengan
Sinar Infra Merah. J Ranc bangun alat thermometer dihasilkan tingkat
Ter sinar infra merah. 2008;(1):1–23. kesalahan penggunaan sensor DS18B20
3. Wakhidatiningrum fitri nur. Terap[1] adalah <2% Kata kunci : sensor, suhu,
fitri nur Wakhidatiningrum, “Terapi DB18B20, Arduino uno 1. 2017;
Inframerah dengan sensor suhu,” pp. 5– 12. Ii BAB, Pustaka T, Landasan DAN.
26, 2016.i Inframerah dengan sensor ARDUINO UNO. 2016;(22):1–18.
suhu. Ter inframerah dengan Sens suhu.
2016;5–26.
4. Praktikum M. Modul praktikum 1
pengenalan arduino uno. Progr Stud
Inform – Univ Pembang Jaya. :1–19.
5. Maxim integrated. DS18B20
Programmable Resolution 1-Wire
Digital Thermometer DS18B20
Programmable Resolution 1-Wire

14
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

FABRIKASI ALAT PHOTOTHERAPY DENGAN SENSOR


SUHU DAN TIMER BERBASIS MICROKONTROLER
ARDUINO UNO

PHOTOTHERAPY EQUIPMENT FABRICATION WITH SENSOR


TEMPERATURE AND TIMER BASED ON MICROCONTROLLER
ARDUINO UNO

Muhammad Zulyadain1, Henry Prasetyo2, Dian Andrianto3


1)
Mahasiswa Teknik Elektromedik. Polbitrada, Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec,Tembalang, Kota
Semarang, Indonesia 50276
2)
Dosen Teknik Elektromedik. Polbitrada Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec,Tembalang, Kota
Semarang, Indonesia 50276
3)
Dosen Teknik Elektromedik. Polbitrada Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec,Tembalang, Kota
Semarang, Indonesia 50276
Alamat korespondensi: zulyadain567@gmail.com

Abstrak
Alat Phototherapy adalah alat yang digunakan untuk terapi pada bayi yang menderita penyakit
hiperbilirubin atau penyakit kuning, penyakit ini dikarenakan adanya penimbunan bilirirubin dalam darah
yang ditandai dengan kulit atau bagian putih mata yang menjadi berwarna kuning, bayi yang menderita
penyakit ini biasa disebut dengan bayi kuning atau icterus. Alat Phototherapy ini bekerja dengan memberi
cahaya berwarna biru pada kulit bayi secara langsung dengan jangka waktu tertentu (tergantung kadar
birirubin pada bayi). Bayi akan terkena cahaya biru yang mempunyai panjang gelombang dikisaran 450-
490 nm dalam jangka waktu tertentu sampai tingkat bilirubin pada tubuh bayi turun ke tingkat yang aman.
Dengan adanya kemajuan teknologi kami ingin menambahkan sedikit inovasi dengan mengaplikasikan
penggunaan mikrokontroler pada alat phototherapy dalam hal ini kami menambahkan time serta sensor
suhu DS18B20 sebagai indicator yang akan ditampilkan pada layar LCD sehingga dapat memudahkan user
dalam mematikan alat serta otomatis serta dapat memberitahukan suhu dari bayi yang sedang melakukan
terapi blue light ini. Dalam hal ini waktu bisa diatur sesuai dengan kebutuhan user.

Kata kunci: Phototherapy berbasis mikrokontroler Arduino uno, sensor suhu DS18B20.

Abstract
Phototherapy is a technology used for therapy in infants who suffer from hyperbilirubinemia or jaundice, this disease
is due to the accumulation of bilirubin in the blood which is marked by the skin or the whites of the eyes turning
yellow, babies who suffer from this disease are usually called yellow babies or icterus. This Phototherapy tool works
by giving a blue light to the baby's skin directly for a certain period of time (depending on the level of bilirubin in the
baby). The baby will be exposed to blue light which has a wavelength in the range of 450-490 nm for a certain period
of time until the level of bilirubin in the baby's body drops to a safe level. With the advancement of technology, we
want to add a little innovation by applying the use of a microcontroller to the phototherapy tool, in this case we add
the time and temperature sensor DS18B20 as an indicator that will be displayed on the LCD screen so that it can
make it easier for the user to turn off the tool and automatically and can notify the temperature of the baby who is
getting sick. is doing this blue light therapy. In this case the time can be set according to user needs.

Keywords: Phototherapy based on Arduino uno microcontroller, DS18B20 temperature sensor.

15
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Pendahuluan Yang dimaksud dengan penelitian


Secara umun, penyakit kuning diobati kuantitatif menurut Punch (1988)
dengan cara membawa bayi untuk disinari Penelitian kuantitatif adalah penelitian
dengan sinar matahari, yang biasanya empiris di mana data-datanya dalam bentuk
dilakukan hanya di pagi hari dan dilakukan sesuatu yang dapat dihitung. Penelitian
berulang-ulang sehingga waktu kuantitatif memperhatikan pengumpulan
penyembuhan akan lama. Saat ini, dan analisis data dalam bentuk numerik.
perawatan medis yang paling umum untuk dimana data yang ingin di teliti berupa
menyembuhkan penyakit kuning adalah penelitian yang membahas prinsip kerja alat
menggunakan alat phototherapy. phototherapy dengan sensor suhu dan timer
Alat Phototherapy merupakan alat berbasis mikrokontroler Arduino uno.
yang digunakan untuk terapi pada bayi
Pada karya tulis ilmiah ini peneliti
yang menderita penyakit hiperbilirubin
hanya membuat inovasi alat phototherapy
atau penyakit kuning, penyakit ini
berdasarkan teori teori yang sudah
disebabkan karena adanya penimbunan
dijabarkan pada orisinalitas, pada
bilirirubin dalam darah yang ditandai
penelitian ini memberikan inovasi dari alat
dengan kulit dan bagian putih mata yang
yang sudah ada, dimana alat sebelumnya
berwarna kuning, bayi yang menderita
menggunakan timer dengan Arduino uno,
penyakit seperti ini disebut juga dengan
dan alat yang satunya lagi hanya membuat
bayi kuning atau icterus.
double sunface. Sedangkan penilitian ini
Phototherapy bekerja dengan
menambahkan beberapa fitur seperi sensor
memberi cahaya pada kulit bayi secara
suhu, timer berbasis mikrokontroler dan LCD
langsung dengan jangka waktu tertentu
sebagai outputannya.
(tergantung kadar birirubin pada bayi).
Bayi akan terkena cahaya biru yang 1. Variable penelitian
memiliki kisaran panjang gelombang 450- Penelitian ini memilik satu variable
490 nm untuk jangka waktu tertentu sampai Independen, satu Variable Dependen dan
tingkat bilirubin turun ke tingkat yang dua Variable Perancu dimana satu Variable
aman untuk bayi Indipenden berupa alat phototherapy atau
Metode sinar blue light dan Variable Dependen
Ditinjau dari jenis datanya berupa sistem mikrokontroler Arduino uno
pendekatan yang digunakan dalam sedangkan Variabel Perancu memiliki dua
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. parameter yaitu sensor suhu dan timer.

16
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

2. Langkah pembuatan / perancangan


b) Bahan
penelitian
NO Nama Bahan Jumlah
tahap pertama membuat penelitian yaitu
1 Lampu Blue Light TL 2
merancang penelitian dengan mencari topik
2 Ballast elektronik 2
permasalahan, refrensi terkait dan dapat
3 Arduino uno 1
menentukan indikator yang harus di
4 LCD 1
kumpulkan sebelum melakukan penelitian.
5 Buzzer 1
Setelah terkumpul data dan refrensi maka
6 Relay 1
proses selanjutnya adalah membuat alat 7 Sensor suhu ds18b20 1
dengan merancang hardware terlebih 8 Modul 12C 1
dahulu kemudian software. Langkah 9 Push buttom 4
selanjutnya pengujian hardware dan 10 Tenol (timah) 1

software sesuai dengan yang diajukan. Pada 11 Kabel 7 meter

Langkah ini diharapkan akan memperoleh 12 Relay 1

data hasil pembacaan sebagai data 13 Hourmeter 1

penelitian. Tahap terakhir dari penelitian ini


dengan menarik kesimpulan dan saran.

3. Alat dan bahan

a) Alat

NO Nama Alat Jumlah


1 Toolset 1
2 Gergaji 1
3 Bor 1
4 Laptop dengan 1
software IDE
5 Kabel USB 1
6 Triplek 3 mm 1Lembar
122x244
7 Kayu balok 2 meter
8 Sedotan tenol (timah) 1

17
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

alat yang dapat mengukur/mengetahui


4. Mekanisme kerja alat
panas suhu bayi pada saat alat ini pada saat
melakukan penyinaran dengan rentan
waktu yang sudah di tentukan. Saat proses
penyinaran suhu tubuh akan di deteksi oleh
sensor suhu DS18B20, kemudian hasil dari
sensor tersebut akan di tampilkan di LCD
16x2.
6. Pembuatan alat
Dalam proses perancangan dan pembuatan
alat diperlukan adanya desain atau
prototype dari alat yang akan di buat,
kemudian menentukan ukuran dari kotak
Langkah pertama yang harus dilakukan
(box) untuk menyimpan komponen–
adalah menghubungkan kabel power pada
komponen yang di gunakan dalam
tegangan utama, setelah itu lampu akan
pembuatan alat tersebut. Komponen yang
menyala lalu user tinggal menaruh sensor
di gunakan dalam penelitian ini adalah
pada bayi setelah itu mengatur timer sesuai
lampu Blue light, Arduino uno, sensor suhu
kebutuhan, jika sudah maka perintah
DS18B20, AC light dimmer, LCD 16x2,
tersebut akan diolah oleh mikrokontroler,
Hourmeter, serta komponen lainnya seperti
lalu LCD akan menampilkan indikator suhu
kabel jumper untuk menghubungkan
serta hitung mundur dari timer, jika tidak
komponen satu dengan komponen lainnya.
maka timer dan sensor tidak akan bekerja
Berikut adalah gambaran dari alat terapi
dan LCD tidak akan menampilkan suhu
Phototherapy dengan sensor suhu berbasis
hitung mundur pada timer. Setelah
mikrokontroler Arduino uno.
penyinaran selesai maka lampu akan mati
dan buzzer akan berbunyi untuk
7. Pemrograman system
memberitahu user bahwa alat telah selesai
Pada penelitian ini peneliti menggunakan
bekerja, alat akan berhenti bekerja dan
aplikasi Arduino IDE sebagai software
buzzer juga akan berbunyi apabila suhu
untuk bisa menjalankan alat tersebut, dan
mencapai nilai 39˚C.
juga memberikan perintah kepada
5. Hasil penelitian
komponen yang digunakan. IDE
Alat terapi phototherapy dengan sensor
merupakan kependekan dari Integrated
suhu berbasis mikrokontroler merupakan
18
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Developtment Enviroenment, atau secara Tabel 8.1 Spesifikasi alat pembanding


bahasa mudahnya merupakan lingkungan Nama alat Infant incubator
Merk Local
terintegrasi yang digunakan untuk No. seri B1001
melakukan pengembangan. Disebut Frekuensi 50 Hz
Tegangan 220-230V
sebagai lingkungan karena melalui
software inilah Arduino dilakukan
pemrograman untuk melakukan fungsi-
Tabel 8.2 Hasil perbandingan
fungsi yang dibenamkan melalui sintaks Waktu Suhu Suhu Suhu pada
pemrograman. Arduino menggunakan pada pada thermometer
alat Baby air raksa
bahasa pemrograman sendiri yang yang incubator
menyerupai bahasa C. Bahasa dibuat
Awal 28˚C 28˚C 28˚C
pemrograman Arduino (Sketch) sudah 5 menit 30˚C 29,8 ˚C 29 ˚C
dilakukan perubahan untuk memudahkan 10 menit 33 ˚C 33,6 ˚C 33 ˚C
15 menit 36 ˚C 36,3 ˚C 37 ˚C
pemula dalam melakukan pemrograman
dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke
Pada Tabel 8.2 dapat kita lihat hasil
pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah
yang didapatkan dari perbandingan yang
ditanamkan suatu program saya lakukan, didapatkan hasil yang tidak
bernama Bootlader yang berfungsi sebagai terlalu signifikan dimana perbedaannya
kadang hanya dibelakang koma, sehingga
penengah antara compiler Arduino dengan dapat disimpulkan bahwa hasil yang
mikrokontroler. diperoleh oleh alat yang kami buat bisa
dikatakan cukup akurat.

8. Perbandingan
9. Pembahasan
Perbandingan ini kami lakukan
Pada saat penyinaran ada beberapa hal yg
dengan cara melakukan perbandingan
perlu diperhatikan yaitu menutup mata bayi
dengan baby incubator yang berada di RS.
dengan kain kasa, agar bayi tidak melihat
Romani Muhammadiyah dengan cara ini
blue light secara langsung dan terus
kamu bisa memastikan ketepatan dari
menerus dikarenakan jika melihat paparan
sensor suhu yang terpasang pada alat yang
cahaya blue light terlalu lama dapat
kami buat, pada saat melakukan
mengakibatkan penyakit retina degenerasi
perbandingan terdapat dua pembanding
yaitu membuat penglihatan semakin kabur
yang terpasang pada baby incubator
yang menyebabkan jarak pandang semakin
tersebut pertama sensor suhu yang
berkurang, bahkan dalam beberapa kasus
terpasang pada alat serta adanya
cahaya blue light juga bisa menyebabkan
thermometer air raksa yang juga sudah
kebutaan jika dilihat dalam jangka waktu
tersedia pada alat tersebut, berikut adalah
yang lama.
spesifikasi dari alat yang digunakan sebagai
pembanding:
19
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Bayi). Progr Stud Tek Elektro, Univ


10. Kesimpulan Muhammadiyah Sumatera Utara
Medan. 2020;1–40.
Setelah melakukan percobaan penulis 3. Yudha G, Putra W, Yulianto E.
mendapat kesimpulan sebagai berikut: Seminar Tugas Akhir DOUBLE
SURFACE PHOTOTHERAPY.
1. Dengan menggunakan alat ini dapat
2017;1–10.
mempermudah pekerjaan user sehingga
4. Rpm P, Islami A, Adillah R,
user tidak perlu mematikan alat secara
Rahmawati T. Seminar Tugas Akhir
manual karna dengan adanya timer yang
Mei 2017. 2017;1–9.
terpasang pada alat dapat membuat alat ini
5. Nurwanto A, St EY, Kholiq A, Mt
mati secara otomatis.
SST. Modifikasi Infant Warmer
2. Dalam pembuatan alat ini kami
Dilengkapi Phototherapy ( Parameter
menggunakan teknologi mikrokontroler
Skin Sensor Dan Phototerapy ).
yang diaplikasikan sebagai otak dari alat
2006;1–10.
ini, yang dimana dalam penggunaan timer,
6. Praktikum M. Modul praktikum 1
sensor suhu kami mengaplikasikan
pengenalan arduino uno. Progr Stud
program yang membuat alat ini bisa
Inform – Univ Pembang Jaya
berjalan secara otomatis yang dimana kita
[Internet]. 2014;Volume 3:1–19.
mengatur timer lalu ampu akan menyala
Available from:
dan ketika waktu habis lampu akan mati
file:///E:/DATAKU/SEMESTER
dengan sendirinya.
6/TUGAS/praktikum mekatro/507-
1011-1-PB.pdf
11. Saran
7. Hestylesta. Bab ii teori penunjang
Saran yang dapat diberikan penulis 2.1 umum. 2009;(September
untuk pengembangan pada penelitian 2015):6–26.
selanjutnya: 8. Elektro ST, Teknik F, Negeri U,
Elektro DT, Teknik F, Surabaya UN.
1. Untuk pengembangan selanjutnya bisa Satriyo Prasojo Bambang Suprianto
menggunakan bahan untuk body yang lebih Abstrak. 2017;
bagus atau memadai. 9. Kurnia Utama YA. Perbandingan
2. Untuk mengembangkan alat dapat Kualitas Antar Sensor Suhu dengan
ditambahkan 1 buttom lagi untuk Menggunakan Arduino Pro Mini. e-
menghidupkan dan mematikan lampu NARODROID. 2016;2(2).
sehingga tanpa mengatur waktu lampu 10. Natsir M, Rendra DB, Anggara
masih bisa menyala. ADY. Implementasi IOT Untuk
3. Untuk pengembangan dapat menambahkan Sistem Kendali AC Otomatis Pada
box/tempat tidur bayi pada bagian bawah Ruang Kelas di Universitas Serang
alat. Raya. J PROSISKO Vol 6 No 1.
2019;6(1).
DAFTAR PUSTAKA 11. André J. Relay. Routledge Encycl
1. Supriyadi E, Nurman K. Design and Transl Stud. 2021;470–4.
Construction of the phototherapy
instrument that use LED based on
Arduino. Sinusoida.
2017;XIX(2):38–47.
2. Pulungan AK. Perancangan Alat
Phototherapy Menggunakan LED
Smd Berbasis Arduino (Untuk
Mengurangi Kadar Bilirubin pada
20
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

PROTOTYPE ALAT PEMANTAU SUHU PASIEN COVID-19 BERBASIS


IOT MENGGUNAKAN THINGSPEAK

IOT-BASED PROTOTYPE TEMPERATURE MONITORING TOOL FOR


COVID-19 PATIENTS USING THINGSPEAK

Rahmi Desintia Putri1, Dian Andrianto2, Rina Puspita3


1. Mahasiswa Teknik Elektromedik Polbitrada, Jl. Sambiroto Raya No. 64-D, Kec. Tembalang Kota
Semarang, Indonesia 50276.
2. Dosen Teknik Elektromedik. Polbitrada, Jl. Sambiroto Raya No. 64-D, Kec. Tembalang Kota
Semarang, Indonesia 50276.
3. Dosen Teknologi Tranfusi Darah. Polbitrada, Jl. Sambiroto Raya No. 64-D, Kec. Tembalang Kota
Semarang, Indonesia 50276.
Alamat Korespondensi : rdsntp999@gmail.com

Abstrak

Pasien COVID-19 dengan gejala ringan lebih dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri, metode
yang dilakukan dokter saat ini hanya melalui telemedecine. Metode yang digunakan pengujian
pendeteksian suhu tubuh manusia yang bersuhu tubuh normal dengan menggunakan sensor suhu
MLX90614 berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan thingspeak. Percobaan pengukuran suhu
tubuh yang dilakukan pada partisipan menggunakan alat pengukur suhu dan hasil pembacaan sensor
MLX90614 akan muncul pada web thingspeak yang sudah terhubung internet. Hasil pembacaan pengujian
suhu tubuh manusia yang telah dilakukan sebanyak 89 kali percobaan dengan 7 kali eror dan 82 kali
berhasil.
Kata Kunci : Suhu tubuh manusia, sensor suhu MLX90614, web thingspeak.

Abstrac
COVID-19 patients with mild symptoms are encouraged to isolate themselves, the method currently used by
doctors is only through telemedicine. The method used is the detection of human body temperature with normal body
temperature using the Internet of Things (IoT) based MLX90614 temperature sensor using thinkspeak. Body
temperature measurement experiments were carried out on participants using temperature measuring devices and the
results of the MLX90614 sensor readings will appear on the thingspeak web which is connected to the internet. The
results of the human body temperature test readings that have been carried out are 89 times with 7 errors and 82
successes.

Keywords : Human body temperature, temperature sensor MLX90614, web thingspeak.

21
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

PENDAHULUAN aman. Penunjukan yang digunakan


Kesehatan adalah keadaan merupakan satuan nilai ukurnya langsung
sejahtera dari badan jiwa, dan sosial yang ditampilkan dalam bentuk angka atau
memungkinkan setiap orang hidup digit, sehingga lebih mudah diamati dan
produktif secara sosial dan ekonomis. tingkat ketelitian juga lebih baik.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya Pengukuran suhu dilakukan melalui
penanggulangan dan pencegahan energi sinar infra merah dari target yang
gangguan kesehatan yang memerlukan kemudian dapat digambarkan dalam
pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan. bentuk suhu(4).
Hal ini diperkuat oleh World Health Internet of Things (IoT) mampu
Organization (WHO) bahwa kesehatan memberikan kemudahan dalam hal
adalah suatu keadaan fisik, mental, dan kapasitas berbagi data dalam waktu yang
sosial kesejahteraan dan bukan hanya singkat, efisiensi monitoring dalam jarak
tidak adanya penyakit atau kelemahan. jauh, meningkatkan inovasi,
Sedangkan menurut Undang-Undang meminimalisir kesalahan dan resiko yang
No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan akan terjadi sebagainya. Internet of Things
menyatakan bahwa kesehatan adalah hak (IoT) pada bidang kesehatan adalah,
asasi manusia yang merupakan hak memanfaatkan fungsi konektivitas
fundamental setiap warga negara dan internet secara terus-menerus untuk
mutlak untuk dipenuhi (1). orang-orang yang bergelut di bidang
Pasien covid-19 yang melakukan kesehatan dalam rangka mencapai angka
isolasi mandiri tentu tetap memerlukan kesehatan yang tinggi. (3)
beberapa pemeriksaan agar tetap dapat
memantau kondisi kesehatannya. Metode METODE
yang dilakukan dokter, yakni pemeriksaan Metode yang digunakan dalam penelitian
melalui video call. Melalui telemedicine atau ini adalah eksperimen kuantitatif. Objek
yang diteliti berupa pendeteksian kondisi
pemeriksaan secara daring, dokter akan
tubuh manusia yang menjalani isolasi
menanyakan keluhan yang dirasakan dengan menggunakan sensor suhu
pasien setiap harinya. Terutama keluhan MLX90614 berbasis IoT. Sampel yang
seperti badan panas, demam, berapa digunakan yaitu pasien COVID-19, orang
suhunya, baik pengukuran suhu pada pagi tanpa gejala, dan manusia bersuhu tubuh
normal yang diperiksa menggunakan
maupun sore hari. Selain itu, menanyakan
thermogun.
keluhan sesak napas, dan lain sebagainya. Tabel 1. Alat dan Bahan
(2) No Alat Bahan
Internet of Things (IoT) pada bidang
kesehatan adalah memanfaatkan fungsi 1. Solder Sensor MLX90614
konektivitas internet secara terus-menerus
untuk orang-orang yang bergelut di 2. Software PCB

bidang kesehatan dalam rangka mencapai Proteus


angka kesehatan yang tinggi(3). Penulis
merancang dan membuat alat termometer 3. Adaptor Saklar ON/OFF
jenis digital yang efisien dan dapat
4. Lem tembak LCD 16x2
digunakan dalam dunia kesehatan secara

22
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

No Alat Bahan
ya
5. Tool set Modul 12C Pengujian
alat
6. Multimeter Push Button

END
7. Bor Baterai 3,7 V

8. Mata Bor Resistor


Gambar 1. Diagram Alir

9. Pemanas Air Kabel Pada Gambar 1 mengenai konsep


pemantauan suhu tubuh pasien COVID-19
10. Spidol Transistor menggunakan IoT (Internet of Things) dapat
di jelaskan bahwa, pemantauan suhu tubuh
Permanen pasien COVID-19 yang sedang menjalani
isolasi akan di deteksi oleh sensor suhu yang
11. Setrika Amplas/stillwool dibantu dengan sinyal wifi untuk mendukung
pemantauan jarak jauh. Dari pengukuran
12. Laptop sensor data yang dihasilkan akan dikelola oleh
arduino yang menjadi penguat pembacaan
akan di teruskan dengan MQTT sebagai alat
1. Mekanisme Kerja Alat perantara sehingga akan di hubungkan
melalui aplikasi thingspeak yaitu terdeteksi
atau tidak. Jika hasil terdeteksi maka output
START nya akan ditampilkan pada layar lcd, tetapi
jika hasilnya tidak terdeteksi maka
pengukuran kembali oleh sensor. Apabila
hasil terlihat pada lcd maka alat siap di uji
Studi coba.
Literatur

2. Perancangan Alat
Dalam proses perancangan dan
pembuatan alat diperlukan adanya desain
Sensor
MLX90614 atau prototype dari alat yang akan dibuat.
Berikut adalah Arsitektur Perancangan
Sistem :
ARDUINO

WIFI LCD
ESP8266 Periksa
device,
internet

Web tidak Gambar 2 Arsitektur Perancangan Sistem


Thingspeak
cek koneksi
internet Berdasarkan Gambar 2 Arsitektur
perancangan sistem dapat dijelaskan

23
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

bahwa input yang digunakan berupa alat pada 5 kali percobaan dan
tubuh manusia yang di dteksi oleh sensor menghitung presentase perbandingan
suhu MLX90614 kemudian hasil hasil alat yang dibuat dan alat yang
pembacaan sesnor akan dikirim dan di sudah ada. Hasil pengujian dapat
proses oleh board NodeMCU ESP8266 . dilihat pada Tabel :
Board mikrokontroler NodeMCU
Tabel 2 Hasil pengukuran suhu dengan alat peneliti
ESP8266 sebagai tempat pengolahan data
dari sensor, kemudian hasil data di kirim
dari sensor MLX90614 ke NodeMCU
ESP8266 dengan modul wifi sekaligus
menyambungkan hasil pengukuran ke web
thingspeak yang terhubung dengan internet
dan akan ditampilkan pada display LCD
16x2 beserta Thingspeak pada aplikasi
sebagai informasi suhu yang terbaca.

3. Bentuk fisik Alat Keterangan :


jumlah data
Rumus rata-rata = banyak data

𝛴(𝑥ⅈ−µ)2
Rumus Nilai Deviasi : 𝑠𝑡𝑑𝑣 = √
𝑛

s = standar deviasi (simpangan baku)

xi = nilai data pertama

µ = rata-rata

n = banyak data
(a) (b)
Gambar 3 bentuk fisik alat bagian kanan dan atas

ALAT PEMBANDING (Infrared


HASIL
Thermogun tipe CRY F08)
Pengujian perbandingan alat
dilakukan untuk mengetahui seberapa
akurat alat yang telah dibuat jika Tabel 3 Hasil pengukuran suhu dengan alat pembanding
dibandingkan dengan alat yang sudah
ada. Pada pengujian ini peneliti
membandingkan dengan alat
Thermogun inframerah dengan merek
Thermometer Infrared CRY F08.
Pengujian dilakukan dengan cara
membandingkan hasil pembacaan tiap

24
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

KESIMPULAN
Keterangan: Dari hasil pengujian alat
jumlah data pemantau suhu pasien COVID-19
Rumus rata-rata =
banyak data
berbasis Internet of Things (IoT)
Nilai Koreksi Data Ke- =
𝑨𝒍𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 menggunakan Thingspeak, maka
𝑨𝒍𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒍𝒊𝒕𝒊
dapat ditarik kesimpulan sebagai
jumlah nilai koreksi per−acuan berikut :
Rata- Rata Nilai Koreksi =
banyak data nilai koreksi
1. Nilai koreksi pada pembacaan
nilai pengukuran suhu tubuh
manusia bersuhu tubuh normal
pada alat peneliti dan
thermogun infrared pabrikan
terbesar di jarak 7 cm sebesar
3,04% dan yang terkecil di jarak
3 cm sebesar 2,93%.
2. Pemantauan suhu tubuh
partisipan dengan rentang
waktu 30 menit dengan 89 kali
Gambar 4 Perbandingan Alat
percobaan ditampilkan pada
web thingspeak yang
membutuhkan waktu delay
332ms.
3. Pengiriman data hasil
pembacaan sensor MLX90614
berhasil di monitoring secara
langsung menggunakan web
Thingspeak.
Gambar 5 Hasil Monitoring Suhu pada Thingspeak
4. Menampilkan suhu tubuh
manusia di LCD dan web
Thingspeak berhasil dilihat
Pada gambar 1.3 diketahui bahwa secara langsung, suhu yang
hasil monitoring suhu badan pada objek terdeteksi sebesar 36-37℃.
dengan rentang waktu selama 30 menit 5. Pembacaan nilai monitoring
terdapat suhu yang terdeteksi antara 36℃ - suhu pada manusia bersuhu
37℃ ke atas. Percobaan dilakukan tubuh normal antara tampilan
sebanyak 89 kali percobaan, dengan 7 kali pada LCD dan grafik web
error disebabkan koneksi buruk dan 82 kali Thingspeak pembacaannya
percobaan yang terbaca. Pengiriman hasil sama, namun ada juga hasil
pembacaan dengan delay waktu pembacaan yang error
pembacaan antara alat penelitian (device) dikarenakan koneksi internet
dengan web thingspeak selama 332ms. buruk.

25
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

2017;
Saran
6. Wulandari R. Rancang Bangun
Setelah dilakukan penelitian dan Pengukur Suhu Tubuh Berbasis
uji fungsi alat ini dapat dikembangkan Arduino Sebagai Alat Deteksi Awal
dengan pengembangan sebagai berikut : Covid-19. Pros SNFA (Seminar Nas
Fis dan Apl. 2020;5:183–9.
1. Penambahan komponen buzzer
agar mengetahui nilai suhu yang 7. Hidayati N, Dewi L, Rohmah MF,
terlalu tinggi. Zahara S. Prototype Smart Home
2. Menambahkan indikator baterai Dengan Modul NodeMCU ESP8266
pada tampilan LCD. Berbasis Internet of Things (IoT).
3. Penelitian selanjutnya diharapkan
Tek Inform Univ Islam Majapahit.
agar mengembangkan sensor yang
2018;1–9.
lebih akurat.
4. Untuk penelitian selanjutnya dapat 8. Naibaho KE. Pengukur Suhu Tubuh
menambahkan sistem pembacaan Secara Tak Sentuh Menggunakan
suhu ruangan. Sensor Suhu IR Non Contact
MLX90614 Berbasis Arduino Nano.
DAFTAR PUSTAKA 2020;

1. Khoirul Iman. LCD I2C untuk 9. Andriyana. Pengukur Percepatan


ARDUINO. 2016; Gravitasi Menggunakan Gerak
Harmonik Sederhana Metode
2. Stevania AS. Alat pengukur dan
Bandung. 2011;5–18.
pencatat suhu tubuh manusia
berbasis arduino mega 2560 dengan 10. Hill WD. Battery. English J.
sms gateway. Alat Pengukur Dan 1980;69(5):55.
Pencatat Suhu Tubuh Mns Berbas
11. Komputer situs sistem universitas
Arduino Mega 2560 Dengan Sms
andalas. Protokol MQTT. 2018;
Gatew. 2019;(thesis):1–68.
Available from:
3. WHO. Transmisi SARS-CoV-2 : http://reslab.sk.fti.unand.ac.id/inde
implikasi terhadap kewaspadaan x.php?option=com_k2&view=item
pencegahan infeksi. Pernyataan &id=229:mengenal-mqtt-protokol-
keilmuan. 2020;1–10. untuk-iot&Itemid=303

4. Linawati. Pemodelan Alat 12. Research R. Pengertian Metode


Pengukuran Saturasi Oksigen Penelitian Eksperimen [Internet].
Dalam Darah ( Sp02 ) Dan Heart Available From:
Rate ( BPM ) Berbasis Internet of Https://Ranahresearch.Com/Penger
Things ( IoT ) Pada Smartphone tian-Metode-Penelitian-Eksperimen
Android. 2020;1–87.

5. Publikasi N. Rancang Bangun Alat


Pengukur Suhu Tubuh Manusia
Dengan Non-Contact Thermometer.

26
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PUSKESMAS (SIMPUS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE
HOT FIT DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU SEMARANG
TAHUN 2020

Destri Maya Rani, MH. Kes


destrimr@gmail.com
Politeknik Bina Trada Semarang
Jalan Sambiroto Raya No. 64-D Kota Semarang

ABSTRAK

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Puskesmas Kedungmundu Semarang dimulai


pada tahun lalu yaitu tahun 2019. Evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai
dari beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan, yang artinya dalam
penerapan SIMPUS selama ini di Puskesmas Kedungmundu cukup untuk melakukan evaluasi selama
penerapan dan proses menentukan hasil yang telah dicapai dari beberapa kegiatan yang direncanakan
untuk mendukung tercapainya tujuan Puskesmas selama satu tahun penerapannya. Tujuan penelitian
untuk mengevaluasi penerapan SIMPUS di Puskesmas Kedungmundu Semarang dengan metode HOT
Fit yang meliputi karakteristik manusia, organisasi, dan Teknologi yang mempengaruhi penggunaan
SIMPUS. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dengan wawancara dan Studi
Dokumen. Subjek penelitian adalah 7 pengguna SIMPUS di Puskesmas Kedungmundu Semarang.
Karakteristik manusia dan organisasi sudah sesuai dan sudah didukung sepenuhnya oleh organisasi,
hanya saja dalam penerapannya teknologi kualitas jaringan sedikit mengganggu dalam proses
pelayanan di Puskesmas Kedungmundu karena jika jaringan sedang bermasalah semua akan
terhambat dan aksesnya akan menjadi lama. Selain itu, kondisi fasilitas di Puskesmas Kedungmundu
Semarang sudah cukup memadai kecuali fasilitas yang ada di PKD/Pustu. Penerapan SIMPUS pada
karakteristik teknologi secara umum sudah baik. Akan tetapi, penambahan daya untuk kelancaran
koneksi harus ditambah karena dapat mengganggu kelancaran akses SIMPUS.
Kata Kunci : Evaluasi, SIMPUS, Puskesmas, Metode HOT Fit

ABSTRACT
The implementation of the Public Health Care Management Information System at the Kedungmundu
Public Health Center in Semarang began last year, namely 2019. Evaluation as a process of determining
the results that have been achieved from several activities planned to support the achievement of
goals, which means that in implementing SIMPUS so far at Kedungmundu Public Health Care it is
sufficient to carry out evaluation during implementation and the process determines the results that
have been achieved from several activities planned to support the achievement Public Health Care
goals during one year of implementation. This study is a qualitative study, using the interview and
document study as the instrument. The respondent is 7 person of the SIMPUS application user
Kedungmundu Public Health Care Semarang. The characteristic of human and the organization are
appropriated with the organization, but the application of network quality is disturbing the
Kedungmundu Public Health Care Semarang service. If the network quality in troubled, the accessed
and the service network will took a long time. The facility on Kedungmundu Public Health Care
Semarang is all good accept on the PKD/Pustu. The SIMPUS application is good on technology

27
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

point. But adding network connection is necessary to reduce the troubleshooting.


Keywords: Evaluation, SIMPUS, Public Health Care, HOT Fit Methods

28
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

PENDAHULUAN 2019 tentang Sistem Informasi Puskesmas


Salah satu kemajuan teknologi menyebutkan bahwa Sistem Informasi
informasi merambah pada bidang Puskesmas (SIMPUS) diterbitkan dalam
kesehatan seperti kedokteran. Kemajuan rangka meningkatkan manajemen
dalam bidang kesehatan ini sangat penyelenggaraan Puskesmas perlu
berkembang dengan begitu pesat, sehingga dukungan Sistem Informasi Puskesmas
banyak temuan-temuan yang didapatkan yang mampu menjamin ketersediaan data
dengan bantuan teknologi informasi baik dan informasi secara cepet, akurat, terkini,
dalam bidang pengorganisasian rumah berkelanjutan, dan dapat dipertanggung
sakit, pengobatan, maupun penelitian jawabkan. Oleh karena itu dalam rangka
pengembangan dari ilmu kesehatan itu meningkatkan manajemen penyelenggaraa
sendiri. Beberapa penelitian terkait dengan Puskesmas perlu diadakannya evaluasi
perkembangan teknologi salah satunya akan lebih lanjut dapat direncanakan untuk
Manganello, Jennifer, et al, 2017 The memperbaiki kinerja penerapannya
relationship of healthy literacy with use of (Murnita dkk., 2016).
digital technology for health information Penelitian sebelumnya yang
menyebutkan bahwa Pelayanan kesehatan dilakukan oleh Nindya Ni’mah O (2018)
berbasis teknologi informasi tengah dengan judul Evaluasi Sistem Informasi
mendapat banyak perhatian dunia. Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di
Terutama disebabkan oleh janji dan Puskesmas Klaten Utara. Dengan
peluang bahwa teknologi mampu menggunakan Utilization Focus Metode,
meningkatkan kualitas hidup manusia. penelitian serupa juga dilakukan oleh
Beberapa berbagai penelitian terkait Amalia Ridzky L (2018) dengan judul
dengan perkembangan teknologi Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen
menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan Puskesmas (SIMPUS) pada Bagian
masyarakat sangat dipengaruhi penggunaan Pendaftaran Pasien di Puskesmas Sragen.
teknologi digital, penerapan intervensi Penelitian terdahulu mengevaluasi sistem
kesehatan dalam pengembangan teknologi informasi kesehatan dengan menggunakan
digital sangat efektif dalam melayani metode evaluasi yang berbeda.
masyarakat. Dari hasil Studi Pendahuluan yang
Dalam melakukan perkembangan dilakukan, SIMPUS selama pergantian dari
teknologi informasi kesehatan, pelayanan Sistem lama ke Sistem yang baru yang saat
kesehatan menerapkan Sistem Informasi ini diterapkan di Puskesmas
Manajemen Puskesmas (SIMPUS) yang Kedungmundu belum pernah diadakan
mampu menjamin ketersediaan data dan evaluasi. Pada awal penerapannya belum
informasi secara cepet, akurat, terkini, ada simulasi dari Dinas Kesehatan Kota
berkelanjutan, dan dapat dipertanggung Semarang sehingga dalam pelaksanaannya
jawabkan. Sistem Informasi Puskesmas pengguna SIMPUS di Puskesmas
yang dimaksud adalah suatu tatanan yang Kedungmundu berjalan dengan sendirinya.
menyediakan informasi untuk membantu Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai
proses pengambilan keputusan dalam bahan referensi untuk memperbaiki atau
melaksanakan manajemen Puskesmas menyempurnakan SIMPUS serta
dalam mencapai sasaran kegiatannya. mengembangkan potensi yang masih ada,
(Permenkes Nomor 31 Tahun 2019 tentang sehingga dapat bermanfaat bagi Puskesmas
Sistem Informasi Puskesmas). Kedungmundu Semarang dalam
Implementasi SIMPUS di meningkatkan kinerja pelayanan
Puskesmas Kedungmundu Semarang puskesmas kearah lebih baik, serta dapat
bertujuan untuk membantu meningkatkan mendukung tujuan visi dan misi organisasi.
pelayanan kesehatan di Puskesmas. Melalui evaluasi Sistem Informasi
Berdasarkan Permenkes Nomor 31 Tahun Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas

29
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Kedungmundu dengan menggunakan keperawatan, pelaporan, dalam penelitian


metode HOT FIT nantinya digunakan ini sampel yang digunakan berjumlah 7
peneliti sebagai alasan mendasar mengapa orang dengan menggunakan teknik
memilih untuk mengevaluasi Sistem pengambilan sampel secara purposive dan
Informasi Manajemen Puskesmas snowball.
(SIMPUS). Tempat Penelitian ini dilakukan di
Maka dari itu peneliti ingin Puskesmas Kedungmundu Semarang yang
mengevaluasi Sistem Informasi beralamatkan Jl. Sambiroto Raya, RW. 1
Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di RT. 1, Sambiroto, Tembalang, Sambiroto,
Puskesmas Kedungmundu Semarang Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
dengan menggunakan metode HOT Fit Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan
dengan harapan dapat mengetahui sejauh Mei-Agustus Tahun 2020.
mana penerapannya dan jika mana ada Jenis data dalam variabel ini adalah
kendala dalam implementasi SIMPUS data primer dan data sekunder.
dengan menjelaskan hubungan antara Metode penelitian data kedua
komponen sistem informasi yaitu manusia, variabel dengan wawancara kepada
organisasi, dan teknologi yang mendukung pengguna Sistem Informasi Manajemen
penerapan SIMPUS di Puskesmas Puskesmas (SIMPUS) yang bertanggung
Kedungmundu. jawab pada setiap bagiannya di Puskesmas
Kedungmundu.
METODE PENELITIAN Instrumen penelitian untuk
mendapatkan data yang relavan dengan
Penelitian yang dilakukan adalah
masalah yang diteliti yaitu pengumpulan
penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian
data berupa Instrumen yang digunakan
yang bertujuan untuk menggambarkan dan
adalah dengan menggunakan panduan
menggali informasi tentang penerapan
wawancara semi terstruktur.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
Analisis data dalam penelitian ini
(SIMPUS) di Puskesmas kedungmundu
dilakukan melalui tiga kegiatan yang terjadi
Semarang dengan menggunakan desain
secara bersamaan yaitu reduksi data,
penelitian survey.
penyajian data, dan penarikan kesimpulan
Populasi dalam penelitian ini adalah
atau verifikasi.
seluruh pengguna Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di
Puskesmas Kedungmundu yaitu bagian HASIL PENELITIAN
Kepala Puskesmas 1, Customer Service 1,
Pendaftaran 2, Apotek 2, laboratorium 1, 1. Kategori dalam metode HOT Fit
Penulis dapat menurunkan beberapa kategori
Poli Lansia 2, Poli BP Umum 2, Poli KIA
yang berkaitan dengan HOT. Adapun kategori
2, Poli Gigi 2, Poli Gizi 2, Epidemiologi 1,
tersebut adalah sebagai berikut :
Pelaporan 1, Puskesmas pembantu 11
a. Manusia / Human
dengan ini seluruhnya berjumlah 30
Kategori Manusia dimaksudkan disini adalah
pengguna.
bagaimana pengguna/user khususnya petugas
Sampel yang digunakan dalam
Puskesmas yang menggunakan Sistem
penelitian ini adalah pengguna Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS),
Informasi Manajemen Puskesmas kepuasaan pengguna, pengembangan sistem,
(SIMPUS) yang bertanggung jawab pada serta manfaat yang diperoleh pengguna.
setiap bagiannya di Puskesmas Jumlah petugas yang menggunakan sistem
Kedungmundu yaitu kepala puskesmas, kurang lebih berjumlah 63 orang.
penanggung jawab rekam medis, b. Organisasi / Organization
penanggung jawab pendaftaran, teknologi Kategori Organisasi dimaksudkan disini adalah
informasi, dokter, penanggung jawab bagaimana peran organisasi yang mendukung

30
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

penerapan Sistem Informasi Manajemen untuk mendukung tercapainya tujuan


Puskesmas (SIMPUS) meliputi struktur Puskesmas.
organisasi dan lingkungan organisasi. Faktor-faktor yang membentuk dasar
c. Teknologi / Tecnology evaluasi penerapan Sistem Informasi
Kategori teknologi dimaksudkan disini adalah Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di
bagaimana peran teknologi yang mendukung Puskesmas Kedungmundu Semarang,
penerapan Sistem Informasi Manajemen sebagai berikut:
Puskesmas (SIMPUS) meliputi kualitas sistem, 1. Manusia / Human
kualitas informasi, kualitas layanan. a. Pengguna Sistem
Secara keseluruhan pengguna
PEMBAHASAN sistem atau petugas puskesmas sangat
Penerapan Sistem Informasi terbantu dengan adanya SIMPUS,
Manajemen Puskesmas di Puskesmas membantu pekerjaan karena secara
Kedungmundu Semarang dimulai pada rutin digunakan, selain itu perilaku
tahun lalu yaitu tahun 2019. Pada dasarnya yang baik akan berpengaruh terhadap
pengevaluasian taerhadap objek atau sistem kelancaran sistem dan kinerja antar
ini tidak terdapat aturan yang memerlukan sesama pengguna.
berapa lama penerapan dan harus b. Kepuasan Pengguna
dievaluasi pada jangka waktu ke berapa, Secara keseluruhan petugas
namun menurut Arikunto (2010), “Evaluasi puskesmas cukup puas dengan
sebagai sebuah proses menentukan hasil penerapan dan fungsi yang ada dalam
yang telah dicapai dari beberapa kegiatan SIMPUS saat ini namun untuk
yang direncanakan untuk mendukung penerapan yang dilakukan di farmasi
tercapainya tujuan”, yang artinya dalam dan laborat masih kurang karna masih
penerapan SIMPUS selama ini di menggunakan kertas sebagai alat
Puskesmas Kedungmundu cukup untuk untuk input data ke SIMPUS tetapi
melakukan evaluasi selama penerapan dan jika merasakan manfaatnya dari
proses menentukan hasil yang telah dicapai SIMPUS seluruh bagian di
dari beberapa kegiatan yang direncanakan Puskesmas cukup berpengaruh
untuk mendukung tercapainya tujuan seperti mengurangi beban kerja dan
Puskesmas. mengurangi kesalahan dalam
Penerapan Sistem Informasi pekerjaan.
Manajemen Puskesmas di Puskesmas c. Pengembangan Sistem
Kedungmundu Semarang dimulai pada Pengembangan sistem yang
tahun lalu yaitu tahun 2019. Pada dasarnya dilakukan tidak terdapat di internal
pengevaluasian taerhadap objek atau sistem puskesmas, petugas puskesmas hanya
ini tidak terdapat aturan yang memerlukan memberikan kritik dan saran yang
berapa lama penerapan dan harus sudah dikumpulkan ke penanggung
dievaluasi pada jangka waktu ke berapa, jawab kemudian akan disampaikan di
namun menurut Arikunto (2010), “Evaluasi forum atau pertemuan yang diadakan
sebagai sebuah proses menentukan hasil Dinas Kesehatan Kota Semarang
yang telah dicapai dari beberapa kegiatan tentang perbaikan mutu Sistem
yang direncanakan untuk mendukung Informasi Manajemen Puskesmas di
tercapainya tujuan”, yang artinya dalam seluruh Kota Semarang.
penerapan SIMPUS selama ini di d. Manfaat
Puskesmas Kedungmundu cukup untuk Dalam penerapannya SIMPUS
melakukan evaluasi selama penerapan dan termasuk dalam membantu melakukan
proses menentukan hasil yang telah dicapai pekerjaan sehari-hari, dapat meningkatkan
dari beberapa kegiatan yang direncanakan produktivitas pekerjaan, mengurangi
beban pekerjaan, membantu dalam

31
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

menurunkan tingkat kesalahan dalam informasi yang dipengaruhi oleh


melakukan pekerjaan, mengurangi biaya karakteristik personal. SIMPUS di
pengeluaran menjadi efisien serta Puskesmas Kedungmundu sudah sesuai dan
termasuk dalam membantu membuat memenuhi karakteristik faktor yang
keputusan walaupun tidak setap saat dan digunakan pada metode HOT Fit.
dapat mencapai tujuan yang efektif. 2. Organisasi / Organization
Berdasarkan hasil wawancara yang a. Struktur Organisasi
dilakukan pengguna sistem yang meliputi Memiliki dukungan dari top
seluruh petugas puskesmas melakukan manajemen sangatlah penting dan
penerapan Sistem Informasi Manajemen sudah dilakukan oleh kepala
Puskesmas (SIMPUS) hampir seluruh puskesmas, didukung oleh sumber
bagian menggunakannya meliputi Poli-poli daya manusia yang saling
yang terwakili oleh perawat dan dokter, bekerjasama menjadikan Puskesmas
kefarmasian, laboratorium, rekam medis Kedungmundu menjadi lebih baik.
serta pendaftaran, dan pelaporan yang ada b. Lingkungan Organisasi
digunakan oleh Kepala Puskesmas dan Hasil wawancara menunjukan
Tekonologi Informasi yang mewakili. jika SIMPUS menjadikan Organisasi
Penggunaan SIMPUS dilakukan rutin di Puskesmas Kedungmundu
setiap hari dan dapat membantu pekerjaan Semarang menjadi lebih meningkat
petugas puskesmas. dan kondisi lingkungan internal
Penerapan Sistem Informasi organisasi berpengaruh pada
Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di penerimaan SIMPUS.
Puskesmas Kedungmundu sebelumnya Penerapan SIMPUS di Puskesmas
diadakan pelatihan baik di internal Kedungmundu Semarang dalam
puskesmas maupun perwakilan pengiriman karakteristik organisasi terhadap evaluasi
petugas di forum Dinas Kesehatan Kota penerapan Sistem Informasi Manajemen
Semarang kemudian diteruskan ke internal Puskesmas di Kedungmundu Semarang
puskesmas, SIMPUS yang ada saat ini antara lain adalah Kerjasama tim
sudah cukup efektif, efisien, tingkat memperlihatkan hasil yang memuaskan
penggunaannya rutin dilakukan setiap hari, terhadap pemanfaatan sistem manajemen
dan pengguna menerima dengan baik informasi atau SIMPUS, dukungan top
sistem tersebut, karena memiliki fungsi manajemen dan para petugas satu sama
yang sesuai dan mengurangi beban kerja cukup memberikan hasil yang baik.
petugas Puskesmas yang hampir selurunya Lingkungan organisasi belum nampak
menggunakan SIMPUS kurang lebihnya keterhubungannya dengan penerapan ini
ada 68 orang pengguna. Berdasarkan Yusof sehingga menurut Yusof (2013) dalam
(2013) peran manusia dalam teori metode metode HOT Fit komponen organisasi
HOT Fit menyatakan bahwa komponen (organization) menilai sistem yang
manusia menilai sistem informasi dari sisi diiimplemetasikan dari aspek struktur
penggunaan sistem (system use) pada organisasi sudah sesuai namun untuk
frekwensi dan luasnya fungsi dan Lingkungan Organisasi belum terlihat
penyelidikan sistem informasi. System use keterhubungannya.
juga berhubungan dengan siapa yang
3. Teknologi / Technology
menggunakan (who use it), tingkat
a. Kualitas Sistem
penggunanya (level of user), pelatihan, Selama penerapan, SIMPUS memiliki
pengetahuan, motivasi penggunaan, sikap keakuratan data yang sesuai kebutuhan
menerima atau menolak sistem, serta pada tiap bagiannya, SIMPUS
kepuasan pengguna pada dapat berintegrasi dengan baik antar bagian
dihubungkan dengan perspektif manfaat mulai dari pendaftaran sampai ke poli-
dan sikap pengguna terhadap sistem poli, sistem mudah diakses tergantung

32
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

kecepatan jaringannya dan kepemilikan perlu adanya perbaikan terutama dalam hal
username dan paswoard yang tidak ketepatan waktu entri data dan ketelitian
semua petugas memiliki tersebut, waktu sehingga informasi yang dihasilkan tetap
dalam aksesnya tidak memerlukan sesuai dengan aslinya. Kualitas layanan
waktu yang lama, selama penerapan pada sistem informasi perpustakaan juga
SIMPUS, sistem jarang mengalami
masalah hanya saja sering pada koneksi
cukup baik karena baik kecepatan dan
internet dari internal Puskesmas. kelancaran koneksi internet jarang ada
b. Kualitas Informasi masalah hanya saja sekitar 1 bulan sekali
SIMPUS di Puskesmas harus ada masalah soal kelambatan
Kedungmundu Semarang koneksi.
menampilkan data yang sesuai
dengan kenyataan di setiap harinya SIMPULAN DAN SARAN
informasi yang diinput maupun
Dari hasil penelitian yang dilakukan
dioutput akan selalu up to date
dengan judul “Hubungan Antara
karena kegiatan internal maupun
Pengetahuan Dan Kebijakan Dengan
eksternal akan segera diinput pada
Keterlambatan Pengembalian Dokumen
tiap bagiannya. SIMPUS
Rekam medis Rawat Inap Di Rumah Sakit
menampilkan informasi dengan
Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang Periode
menu-menu atau pemberitahuan
Triwulan I Tahun 2020” maka di dapatkan
langkah-langkah yang mudah
kesimpulan:
dipahami.
1. Peran serta manusia dalam penggunaan
c. Kualitas Layanan
SIMPUS menggunakan metode HOT Fit
Puskesmas Kedungmundu memiliki
yang mendukung evaluasi penerapan
kecepatan respon, dan dukungan
SIMPUS di Kedungmundu Semarang
teknis kepada pengguna yang sudah
dilihat dari penggunaan sistem yang
secara langsung terkoneksi pada
meliputi perilaku menerima tidaknya
SIMPUS seperti P-care oenyedia
sistem dan perilaku baik dapat
layanan kesehatan BPJS.
mempengaruhi kelancaran sistem,
Penerapan SIMPUS di Puskesmas
dalam penerapannya SIMPUS sudah
Kedungmundu Semarang dalam
berjalan dengan baik dan sudah dapat
karakteristik organisasi terhadap evaluasi
merasakan manfaat yang diinginkan
penerapan Sistem Informasi Manajemen
sesuai motivasi penggunanya. Pelatihan
Puskesmas di Kedungmundu Semarang
yang ada baik dari DKK maupun
antara lain adalah Kualitas sistem telah
internal Puskesmas menjadikan
cukup baik, hal ini dapat ditunjukkan dari
pekerjaan petugas puskesmas menjadi
jawaban informan yang cukup puas
mudah dan termasuk mengurangi beban
terhadap kualitas sistem seperti tampilan
kerja.
dan menu-menu informasinya indikator
2. Peran serta organisasi dalam
yang ada pada kualitas sistem menunjukkan
penggunaan SIMPUS menggunakan
respon positif, akan tetapi tetap perlu
metode HOT Fit yang mendukung
adanya perbaikan terutama dari segi
evaluasi penerapan SIMPUS di
pelaporan yang diungkapkan pada bagian
Kedungmundu Semarang sudah adanya
teknologi informasi kurang puas dalam
dukungan struktur organisasi terutama
menu-menu pelaporan. Kualitas informasi
dari top manajemen selama
pada sistem cukup baik, hal ini dapat dilihat
penerapannya serta lingkungan
jawaban informan bagian pendaftaran yang
organisasi yang saling bekerjasama
sudah cukup puas menggunakan SIMPUS
dalam penerapan Sistem Informasi
yang berguna seperti rekam medis berbasis
Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
elektronik. Kualitas informasi yang sudah
baik harus tetap di pertahankan namun juga
33
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

3. Peran serta teknologi dalam penggunaan 9. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Peneli


SIMPUS menggunakan metode HOT Fit tian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
yang mendukung evaluasi penerapan 10. PERMENKES. (2014). Peraturan Menteri
SIMPUS di Kedungmundu Semarang, Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
dalam hal peran serta tekonologi selama Puskesmas. www.depkes.go.id. Diakses
penerapannya cukup baik hanya saja jika tanggal 25 April 2020.
sedang terjadi masalah baik dari pusat 11. PERMENKES. (2015). Peraturan Menteri
maupun dari internal puskesmas itu Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97
sangat mengganggu dalam pelayanan. Tahun 2015 tentang Peta Jalan Sistem
Informasi Kesehatan tahun 2015-2019.
Saran diharapkan Menambah daya dalam 12. PERMENKES. (2019). Peraturan Mentri
jaringan internet atau koneksi menjadi lebih Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019
besar, karena berbasis elektronik semua tentang Sistem Informasi Puskesmas.
mengandalkan kelancaran dalam jaringannya. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun
2014 tentang Sistem Informasi
Daftar Pustaka Kesehatan.
www.dinkes.bantenprov.go.id. Diakses
1. Abdullah, T. (2010). Penerapan Sistem
tanggal 20 April 2020.
Informasi Manajemen Puskesmas (Studi
14. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kasus di Puskesmas Ceureumen Kabupaten
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Aceh Barat). Tesis. Universitas Gadjah
15. Widodo, F. (2013). Evaluasi Penerapan
Mada.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
2. Amalia, R. L. (2018). Evaluasi Sistem
di Kabupaten Bantul. Tesis. Universitas
Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Gadjah Mada.
Pada Bagian Pendaftaran Pasien Puskesmas
16. Wiyoko, E.P. (2012). Teknik Penyusunan
Sragen. Tugas Akhir. Universitas Gadjah
Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Mada.
Pustaka Pelajar.
3. Ariesta, P. A. (2013). Tinjauan Implementasi
17. Yusof, M. M. (2011). Hot-Fit evaluation
Sistem Manajemen Informasi Puskesmas
framework, “Validation Using Care
(SIMPUS) Berdasarkan Jaringan Komunikasi
Studies and Qualitive Systematic Review
Data di Puskesmas Karangmalang Semarang
in Health Information Systems
Tahun 2013. Tugas Akhir. Universitas Dian
Eavluation Adoption”. Diakses pada
Nuswantoro.
tanggal 25 April 2020
4. Depertemen Kesehatan Republik Indonesia.
http://search.proquest.com/docview/1
(2011). Sistem Informasi Manajemen
010055788?accountid=18759
Puskesmas.
5. Dewi, A. P. (2015). Evaluasi Implementasi
Integrated Health Information System (IHIS)
di Puskesmas Sentolo I dengan Pendekatan
HOT-Fit. Tugas Akhir. Universitas Gadjah
Mada.
6. Manganello, Jennifer, et al. (2017). The
relationship of healthy literacy with use of
digital technology for health information.
7. Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
8. Nindya, N. O. (2018) Evaluasi Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
di Puskesmas Klaten Utara. Tugas Akhir.
Universitas Gadjah Mada.

34
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

RANCANG BANGUN ALAT LAMPU INFRA MERAH YANG DAPAT


MENYESUAIKAN INTENSITAS CAHAYA DENGAN JARAK
BERBASIS ARDUINO UNO

DESIGN AND BUILD OF INFRA RED LIGHTING EQUIPMENT THAT


CAN ADJUST LIGHT INTENSITY WITH DISTANCE BASED ON
ARDUINO UNO
Pradipta Didik Iswanto1 , Abdul Haris K, ST.,MT2, Destri Maya Rani, MH.,Kes
1) Mahasiswa Teknik Elektromedik Polbitrada Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec.
Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50276
2) Dosen Teknik Elektromedik Polbitrada Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec.
Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50276
3) Dosen Rekam Medik Polbitrada Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec. Tembalang,
Kota Semarang, Indonesia 50276

Alamat Korespondensi: 25pradiptadidikiswanto@gmail.com

Abstrak
Terapi infra merah adalah salah satu jenis terapi dalam bidang fisioterapi yang menggunakan
gelombang elektromagnetik infra merah dengan rentang panjang gelombang 750 nm-100 μm, dan
frekuensi 400 THz-3 THz. Alat terapi infra merah yang ada saat ini masih dioperasikan secara manual,
tidak terdapat jarak aman penyinaran. Lama waktu penyinaran adalah 10 – 30 menit, untuk jarak
penyinaran 45 – 60 cm. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk membuat dan merancang alat yang
dapat menyesuaikan tingkat cahaya infra merah berdasarkan jarak, dengan menggunakan sensor
ultrasonic HC-SR04 sebagai sensor jaraknya, modul AC Light Dimmer sebagai control intensitas infra
merah dan Arduino akan memproses data. Pengambilan data pada penelitian ini berdasarkan 10 kali
pengujian alat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan penggaris dan multimeter untuk melihat
jarak dan tegangan pada alat. Hasil dari penelitian ini adalah pengukuran jarak 45 cm dihasilkan
simpangan error sebesar 0, untuk waktu terapi 30 menit dihasilkan error sebesar 0,014%.
Kata Kunci : Infra Merah, Sensor HC-SR04, AC Light Dimmer, Jarak Aman Penyinaran

Abstrac
Infrared therapy is one type of therapy in the field of physiotherapy that uses infrared electromagnetic
waves with a wavelength range of 750 nm-100 m, and frequency 400 THz-3 THz. The current infrared
therapy device is still operated manually, there is no safe radiation distance. The length of the
irradiation is 10 – 30 minutes, for the irradiation distance of 45 – 60 cm. For this reason, this study
aims to create and design a tool that can adjust the infrared light level based on distance, using the
ultrasonic sensor HC-SR04 as the distance sensor, the AC Light Dimmer module as an infrared intensity
control and Arduino will process the data. Data collection in this study was based on 10 times of tool
testing. Tests are carried out using a ruler and multimeter to see the distance and voltage on the tool.
The result of this research is the distance measurement of 45 cm resulted in an error deviation of 0, for
a therapy time of 30 minutes an error of 0.014% was generated.
Keywords: Infrared, HC-SR04 Sensor, AC Light Dimmer, Irradiation Safe Distance

35
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

PENDAHULUAN parameter yaitu menggunakan sensor


Dalam pelaksanaan fisioterapi terdapat ultrasonic HC-SR04.
sebuah alat terapi infra merah. Alat terapi infra b. Prosedur Kerja
merah ialah suatu alat yang berfungsi 1. Menentukan dan memutuskan model
memancarkan cahaya infra merah(Prasetyo EB, bentuk alat terapi infra merah.
2018). Radiasi infra merah memiliki rentang
panjang gelombang antara 750 nm-100 2. Membuat sketsa gambar terlebih
μm(Lukluknaningsih Z, 2020), rentang dahulu pada aplikasi proteus 8.
frekuensi antara 400 THz-3 THz(Kurniawan,
3. Menentukan dan menyiapkan alat dan
2017). Terapi Infra Merah terbukti memiliki
bahan yang diperlukan pada saat
manfaat dalam mengobati pegal pada otot,
pembuatan alat.
nyeri otot, dan kekakuan bahu atau
sendi(Utama DW, 2020). Alat terapi infra 4. Menentukan langkah awal membuat
merah yang ada saat ini masih dioperasikan alat terapi infra merah.
secara manual, karena operator hanya perlu
menyalakan dan mematikan alat dengan 5. Membuat dan merakit alat.
menggunakan tombol on/off. 6. Menguji merupakan bagian penting
Tidak adanya jarak aman penyinaran dalam pembuatan alat.
pada saat terapi dapat menimbulkan resiko
kelalaian dalam pemantauan terapi, lama waktu c. Alat dan Bahan
penyinaran membutuhkan waktu 10 – 30 menit 1. Alat
(Nova and Nur, 2016), lampu infra merah baik Tabel 1 Alat Praktek
digunakan dengan jarak penyinaran adalah 45 – No. Nama Alat Jumlah
60 cm dikarenakan sensitifitas kulit setiap
1 Gunting 1
orang berbeda-beda dan dapat membahayakan
2 Tang (Tekiro) 1
pasien serta mempengaruhi efek terapi yang
3 Obeng (Tekiro) 1
diterima (Kurniawan, 2017). Untuk mengatasi
permasalahan tersebut penulis ingin membuat 4 Gergaji (Sandflex) 1
alat infra merah yang dapat menyesuaikan jarak 5 Gerinda (Makita) 1
penyinaran. 6 Bor (Makita) 1
7 Solder (K. A. P.) 1
Metode Penelitian 8 Tang potong 1
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan (Tekiro)
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Yang dimaksud dengan 2. Alat
penelitian kuantitatif menurut Kasiram tahun Tabel 2 Bahan Praktek
2008, Pengertian penelitian kuantitatif adalah No. Nama Alat Jumlah
metode penelitian yang menggunakan proses 1 Arduino Uno 1
data-data yang berupa angka sebagai alat 2 Sensor 1
menganalisis dan melakukan kajian penelitian, ultrasonik HC-
terutama mengenai apa yang sudah di teliti. SR04
Dimana data yang ingin diteliti berupa 3 Modul AC 1
penelitian yang membahas prinsip kerja Light Dimmer
menyesuaikan intensitas infra merah dengan 4 Power Supply 1
jarak pengguna. Bagian dari metode sebagai 5 Kabel Secukupnya
berikut: 6 Akrilik 1 m2
a. Variabel 7 Timah 1 rol
Penelitian ini memilik satu variabel 8 Bohlam infra 1
Independen, satu Variabel Dependen dan satu merah
Variabel Perancu dimana satu Variabel 9 Saklar 1
Independen berupa jarak penyinaran dan 10 Switch 2
Variabel Dependen intensitas infra merah 11 Vitting 1
sedangkan Variabel Perancu memiliki 12 Solasi 1
No. Nama Alat Jumlah

36
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

13 Cable ties Secukupnya merah(Wibowo B, 2019). Intensitas cahaya


14 Baut kecil Secukupnya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur
daya yang dipancarkan oleh suatu sumber
Perancangan Alat cahaya pada arah tertentu per satuan
sudut(Guntur B, 2017).
Perancangan sistem adalah merancang atau
mendesain suatu sistem yang baik, yang b. Wiring Diagram
isinya adalah langkah - langkah operasi
dalam proses pengolahan data dan prosedur
untuk mendukung operasi sistem. Berikut
ini adalah perancangan sistem penelitian:

a. Blok Diagram

Gambar 2 Wiring Diagram

Gambar 1 Blok Diagram Penjelasan:


1. Power Supply berfungsi untuk
mensupply tegangan Arduino Uno.
Penjelasan blok diagram: 2. Sensor HC-SR04 akan diletakan di
bawah dudukan lampu Infra merah,
1. Power supply berfungsi untuk mencatu yang berfungsi untuk menghitung jarak
daya arduino, power supply yang alat dengan pasien. Berikut ini
digunakan adalah 9 volt DC. konfigurasi pin sensor HC-SR04
2. Arduino Uno berfungsi untuk pengolah dengan Arduino Uno:
data(Imadudin, 2018). a. Pin VCC dihubungkan ke pin 5V
3. Switch start adalah push button yang DC Arduino Uno.
berfungsi untuk memulai terapi. b. Pin GND dihubungkan ke pin
4. Switch stop adalah push button yang GND Arduino Uno.
berfungsi untuk menghentikan terapi. c. Pin Echo dihubungkan ke pin 13
5. Sensor HC-SR04 adalah sensor yang Arduino Uno.
berfungsi untuk merubah besaran fisis d. Pin Trig dihubungkan ke pin 12
(suara) menjadi besaran listrik maupun Arduino Uno.
sebaliknya(Nopitasari, 2018). Konsep 3. Modul AC Light Dimmer berfungsi
dasar dari sensor ini memanfaatkan untuk mengatur intensitas cahaya infra
prinsip gelombang suara dengan merah, berikut ini konfigurasi modul
frekuensi yang telah ditentukan sesuai AC Light Dimmer:
dengan sumber oscillator (Utama DW, a. Pin VCC dihubungkan ke pin 5V
2020). Frekuensi transducer sensor DC Arduino Uno.
HC-SR04 memiliki frekuensi pada b. Pin GND dihubungkan ke pin
kisaran 20kHz(Siswanto, 2017). GND Arduino Uno.
6. Modul AC Light Dimmer berfungsi c. Pin Z/C dihubungkan ke pin 2
untuk mengatur intensitas cahaya infra Arduino Uno.

37
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

d. Pin PWM dihubungkan ke pin 3


Arduino Uno.
e. Untuk Terminal AC in
dihubungkan ke jala-jala PLN.
f. Untuk terminal LOAD
dihubungkan ke vitting bohlam
infra merah.
4. Switch Start berfungsi untuk memulai
terapi. Input dari Switch Start
dihubungkan ke pin 5 V DC Arduino
Uno dan outputnya dihubungkan ke pin
7 Arduino Uno.
5. Switch Stop berfungsi untuk
menghentikan terapi. Input
dibuhungkan ke pin 5 V DC Arduino
Uno, sedangkan outputnya
dihubungkan ke pin 8 Arduino Uno.
6. Arduino Uno berfungsi untuk
mengolah data.

c. Flowchart

Berdasarkan dari Gambar 3 mengenai


flowchart rancang bangun alat lampu infra
merah yang dapat menyesuaikan intensitas
cahaya dengan jarak berbasis arduino uno
dapat dijelaskan bahwasannya, saat steker
dicolokan pada stopkontak jala-jala pln lalu
saklar power ditekan maka power supply
akan mencatu daya arduino dan arduino
akan stanby. Disaat arduino stanby,
Gambar 3 Flowchart
arduino akan menginisialisasi input yang
terdiri dari switch on, switch off dan sensor
Hasil dan pembahasan
ultrasonic hc-sr04. Jika switch on ditekan
maka infra merah akan menyala dan sensor
ultrasonic hc-sr04 akan menghitung jarak
antara bohlam infra merah dengan
pengguna.
Jika jarak lebih dari 60 cm maka infra
merah akan padam, jika jarak kurang dari
60 cm maka intensitas infra merah akan
berkurang, dan jika jarak kurang dari 45 cm
dari pengguna maka infra merah akan
padam. Pada saat tombol on ditekan timer
juga bekerja selama 30 menit, jika timer
sudah mencapai 30 menit maka lampu akan
padam. Untuk menyalakannya kembali
tekan tombol on. Dan tombol off berfungsi
untuk menghentikan terapi.
Gambar 4 Alat terapi infra merah yang dapat
menyesuaikan intensitas cahaya dengan jarak.

38
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan alat


“Rancang Bangun Lampu Infra Merah Yang
Dapat Menyesuaikan Intensitas Cahaya
Dengan Jarak Berbasis Arduino UNO”
dilakukan 10 kali pengujian. Pengujian
dilakukan dengan alat ukur multimeter,
penggaris, dan stopwatch. Dibawah ini
merupakan tabel pengukuran tegangan
bohlam infra merah, dan waktu alat.

Tabel 3 Hasil Pengukuran Tegangan


Bohlam Infra Merah Pada Jarak 60 cm.
Tegangan
Jarak
Percobaan Bohlam Infra
(cm)
Merah
1 60 220 V AC
2 60 220 V AC
3 60 220 V AC Gambar 6 Jarak penyinaran 60 cm.
4 60 220 V AC
5 60 220 V AC
Tabel 4 Hasil pengukuran tegangan
6 60 220 V AC
bohlam infra merah pada jarak lebih dari
7 60 220 V AC
60 cm.
8 60 220 V AC
Tegangan
9 60 220 V AC Jarak
Percobaan Bohlam Infra
10 60 220 V AC (cm)
Merah
1 > 60 0 V AC (OFF)
2 > 60 0 V AC (OFF)
3 > 60 0 V AC (OFF)
4 > 60 0 V AC (OFF)
5 > 60 0 V AC (OFF)
6 > 60 0 V AC (OFF)
7 > 60 0 V AC (OFF)
8 > 60 0 V AC (OFF)
9 > 60 0 V AC (OFF)
10 > 60 0 V AC (OFF)
Gambar 5 Grafik hasil pengukuran pada
jarak 60 cm.

Gambar 7 Grafik hasil pengukuran pada


jarak lebih dari 60 cm.

39
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Gambar 9 Grafik pengukuran pada jarak


49 cm.

Tabel 6 Pengukuran tegangan bohlam infra


merah pada jarak 47 cm.
Tegangan
Jarak
Percobaan Bohlam Infra
(cm)
Merah
1 47 120 V AC
2 47 125 V AC
3 47 120 V AC
4 47 125 V AC
5 47 125 V AC
6 47 125 V AC
7 47 125 V AC
8 47 120 V AC
9 47 125 V AC
10 47 125 V AC

Gambar 8 Jarak Penyinaran 64 cm.

Tabel 5 Hasil pengukuran tegangan


bohlam infra merah pada jarak 49 cm.
Tegangan
Jarak
Percobaan Bohlam Infra
(cm)
Merah Gambar 10 Grafik pengukuran pada jarak
1 49 180 V AC 47 cm.
2 49 180 V AC
3 49 190 V AC Tabel 7 Pengukuran tegangan bohlam infra
4 49 180 V AC merah pada jarak 47 cm.
5 49 190 V AC Tegangan
6 49 180 V AC Jarak
Percobaan Bohlam Infra
7 49 190 V AC (cm)
Merah
8 49 180 V AC 1 45 0 V AC (OFF)
9 49 190 V AC 2 45 0 V AC (OFF)
10 49 180 V AC 3 45 0 V AC (OFF)
4 45 0 V AC (OFF)
5 45 0 V AC (OFF)
6 45 0 V AC (OFF)
7 45 0 V AC (OFF)
8 45 0 V AC (OFF)
9 45 0 V AC (OFF)
10 45 0 V AC (OFF)

40
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Gambar 11 Grafik pengukuran pada jarak Gambar 13 Grafik pengukuran 45 cm 30


45 cm. derajat ke kanan.

Tabel 8 Hasil pengukuran alat


menggunakan busur derajat ke arah kiri
sebesar 30.
Tegangan
Jarak
Percobaan Bohlam Infra
(cm)
Merah
1 45 0 V AC (OFF)
2 45 0 V AC (OFF)
3 45 0 V AC (OFF)
4 45 0 V AC (OFF)
5 45 0 V AC (OFF)
6 45 0 V AC (OFF)
7 45 0 V AC (OFF)
8 45 0 V AC (OFF)
9 45 0 V AC (OFF)
10 45 0 V AC (OFF)

Gambar 12 Jarak penyinaran 45 cm.

Tabel 8 Hasil pengukuran alat


menggunakan busur derajat ke arah kanan
sebesar 30.
Tegangan
Jarak
Percobaan Bohlam Infra
(cm)
Merah
1 45 0 V AC (OFF) Gambar 14 Grafik pengukuran 45 cm 30
2 45 0 V AC (OFF) derajat ke kiri.
3 45 0 V AC (OFF)
4 45 0 V AC (OFF) Pengujian yang dilakukan dengan
5 45 0 V AC (OFF) menggunakan busur derajat bertujuan untuk
6 45 0 V AC (OFF) mengetahui keakuratan alat, setelah dilakukan
7 45 0 V AC (OFF) percobaan sebanyak 10 (sepuluh) kali
8 45 0 V AC (OFF) didapatkan data-data sesuai Tabel 5 dan 6.
9 45 0 V AC (OFF) Tabel 10 Hasil Pengukuran Perbandingan
10 45 0 V AC (OFF) Timer Alat Pada Stopwatch.

41
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Modul Stopwatch 0- 0
Percobaan = ´ 100%
(menit) (menit) 0
1 30 29,59 = 0%
2 30 29,58 Pada perhitungan diatas dihasilkan
3 30 29,59 error sebesar 0%. Jadi dapat
4 30 29,59 disimpulkan bahwa besarnya nilai
5 30 29,56 error yang didapatkan dari data
6 30 29,58 tersebut sebesar 0% dan nilai standart
7 30 29,59 deviasi yaitu 0.
8 30 29,58
9 30 29,57 2. Pengukuran waktu modul dengan
stopwatch.
10 30 29,57
a. Rata-rata
æ29,59 + 29,58 + 29,59 + 29,59 ÷ ö
çç ÷
÷
çç+ 29,56 + 29,58 + 29,59 + 29,58÷
çç ÷
÷
çè+ 29,57 + 29,57 ÷
÷
ø
x=
10
= 29,58

b. Simpangan Deviasi
n 2
å (x - x )
i
Gambar 15 Grafik Pengukuran Stopwatch. SD = i= 1

n- 1
= 0

Berdasarkan pengambilan data yang telah


c. Error
dilakukan didapatkan beberapa hasil
xn - x
pengukuran yaitu: Error = ´ 100%
xn
1. Pengukuran tegangan pada jarak 45
30 - 29,58
cm. = ´ 100%
a. Rata-rata 30
= 0,014%
x =
å x(n) Untuk waktu 30 menit diperoleh
n
rata-rata waktu selama sebesar
=
å 0(10) 29,58 menit, berdasarkan data
10 tersebut dihasilkan nilai error
= 0 sebesar 0,014% dengan standart
deviasi 0.
b. Simpangan Deviasi
n 2
å (x - x )
i Sedangkan pengukuran menggunakan
SD = i= 1
busur derajat berfungsi untuk mengetahui
n- 1 bahwa alat hanya bekerja jika objek berada
= 0 tegak lurus dengan alat, lalu untuk
pengukuran tegangan pada jarak berfungsi
c. Error untuk membuktikan bahwa bohlam infra
xn - x merah semakin meredup jika jarak kurang
Error = ´ 100%
xn dari 60 cm dan padam pada jarak 45 cm.

42
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Kesimpulan Daftar Rujukan


Setelah melakukan serangkaian perencanaan 1. Kurniawan B. TERAPI INFRA
dan melakukan uji fungsi alat secara MERAH DILENGKAPI SENSOR
keseluruhan, maka didapatkan hasil bahwa dari JARAK DAN TIMER. 2017;11(1):92–
hasil 10 kali percobaan yang dilakukan, alat 105.
yang dilengkapi sensor jarak HC-SR04 dan 2. Prasetyo EB. Perbedaan Pengaruh
modul AC Light Dimmer dapat mengetahui Terapi Sinar Infra Merah Dan Back
Exercise Terhadap Nyeri Punggung
jarak aman penyinaran sejauh 45 – 60 cm.
Bawah. J Fisioter dan Rehabil.
Selanjutnya untuk pengukuran waktu rata-rata 2018;2(2):71–8.
penyinaran adalah 29 menit 58 detik dengan 3. Lukluknaningsih Z. Pengaruh Infra
standart deviasi sebesar 0, dan error 0,014%. Red dengan Massage Fisioterapi
Untuk pengukuran jarak 45 cm didapatkan nilai terhadap Tingkat Stres Mahasiswa
standart deviasi sebesar 0, dan error 0%. yang Sedang Mengerjakan Tugas
Sedangkan untuk jarak lebih dari 60 cm Akhir. J Ilm Kesehat. 2020;15(3):167–
didapatkan nilai standart deviasi sebesar 0, dan 76.
error 0%. 4. Guntur B, Putro GM. Analisis
Intensitas Cahaya Pada Area Produksi
Terhadap Keselamatan Dan
Kenyamanan Kerja Sesuai Dengan
Saran
Standar Pencahayaan. Opsi.
Dari kegiatan pembuatan alat ini penulis 2017;10(2):115.
memberikan saran sebagai berikut : 5. Imadudin. Rancang Bangun Alat
Terapi Infra Red Dengan Pengaturan
1. Setelah menggunakan alat sebaiknya Jarak Aman Pada Pasien Menggunakan
alat dirapikan dan disimpan pada Arduino Uno. 2018;
tempat yang aman. 6. Nova D, Nur L. RANCANG
2. Untuk pengembangan alat dapat BANGUN TERAPI INFRA MERAH
menambahkan LCD. BERBASIS ATMEGA8. 2016;
3. Untuk pengembangan alat dapat 7. Nopitasari. PERANCANGAN
menambahkan variable timer. PROTOTIPE LAMPU OPERASI
4. Untuk pengembangan alat dapat DENGAN SENSOR JARAK. 2018;
menambahkan fitur IoT. 8. Utama DW. RANCANG BANGUN
ALAT TERAPI INFRARED
DENGAN TAMBAHAN SENSOR
Kontribusi Penulis JARAK BERBASIS
1. Pradipta Didik Iswanto MICROCONTROLLER. 2020;
PDI melakukan proses pengumpulan 9. Siswanto. Pemanfaatan Sensor Suhu
DHT-22, Ultrasonik HC-SR04 Untuk
data menambah referensi dan
Mengendalikan Kolam Dengan
pembahasan. Notifikasi Email. 2017;1(1):19–25.
10. Wibowo B, Utama HS,
Kusumaningrum N. Perancangan dan
Ucapan Terimakasih Realisasi Sistem Kendali Lampu, Air
Conditionerer Berbasis Android.
Terimakasih kepada seluruh nya terutama TESLA J Tek Elektro. 2019;21(1):36.
kepada Bapak Abdul Haris K, ST., MT selaku
dosen pembimbing I dan Ibu Destri Maya Rani,
MH., Kes selaku pembimbing II yang telah
membantu dalam proses pembuatan dan
penulisan selama ini.

43
MEDIKA TRADA : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada Vol 2, No.1, (2021)
e-ISSN : 2829-453X

Judul terbitan : Medika Trada (JTEMP)


Sub Judul / Judul : Jurnal Teknik Elektromedik Polbitrada
Varian
Bahasa : Indonesia
Jenis terbitan : Ilmiah - Jurnal
Sinopsis : Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia merupakan jurnal yang
mewadahi paper dan naskah dari bidang ilmu,
1. Teknik Elektromedik
2. Teknik Elektro
3. Teknik Kendali
4. Teknik Telekomunikasi
5. Teknik Elektronika
6. Teknik Tenaga Listrik
7. Blomedical Engineering
8. Life Support
9. Signal Processing
10. Image Processing
11. Sistem Infromasi
12. Teknik KOmputer Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Juni
dan Desember. Jurnal Teknik Elektromedis Polbitrada
Merupakan Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, Riset, dan inovasi Teknik Elektromedis atau
alat-alat medis dan sekitarnya.
Edisi mulai berlaku : Volume 2 No. 1, Desember 2021
Frekwensi terbitan : 6 Bulanan
URL : https://journal.polbitrada.ac.id/index.php/Jtemp
Nomor ISSN : 2829-453X (Online - Elektronik)
Nomor SK ISSN : 0005.2829453X/K.4/SK.ISSN/2022.04

44

Anda mungkin juga menyukai