Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM

NASIONAL

dr Amy Rahmadanti, MSc.PH


Dit Mutu Pelayanan Kesehatan – Kementerian Kesehatan
STRUKTUR STANDAR PROGNAS
STANDAR PROGNAS TERDIRI ATAS:
1. GAMBARAN UMUM
2. LIMA STANDAR:
1. Standar 1 (2 St; 6 EP)
2. Standar 2 (3 St; 9 EP)
3. Standar 3 (1 St; 5 EP)
4. Standar 4 (2 st; 5 EP)
5. Standar 5 (2 st; 8 EP)
3. TOTAL ELEMEN PENILAIAN: 33 EP
Gambaran Umum
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI
Salah satu fungsi rumah sakit
: PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS
melaksanakan program
pemerintah dan mendukung
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
tercapainya target target
pembangunan nasional.
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING

PELAYANAN KELUARGA BERENCANA RUMAH SAKIT


Standar Prognas 1
Rumah sakit melaksanakan program PONEK 24 jam dan 7 (tujuh) hari seminggu.

Elemen Penilaian:

1) Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pelaksanaan PONEK 24 jam.


2) Terdapat Tim PONEK yang ditetapkan oleh rumah sakit dengan rincian
tugas dan tanggungjawabnya.
3) Terdapat program kerja yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program
PONEK Rumah Sakit sesuai maksud dan tujuan

4) Terdapat bukti pelaksanaan Program PONEK RS

5) Program PONEK RS dipantau dan dievaluasi secara rutin


Program PONEK
1) Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu.
2) Mengembangkan kebijakan dan standar pelayanan ibu dan bayi.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
4) Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetric dan neonates termasuk
pelayanan kegawatdaruratan (PONEK 24 jam).
5) Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina teknis dalam pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif
serta Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada BBLR
6) Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan
kesehatan lainnya.
7) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan
kesehatan ibu

8) Melakukan pemantauan dan Analisa: Angka keterlambatan operasi sc, angka kematian Ibu dan Bai dan kejadian
tidak dilakukannya IMD
Standar Prognas 1.1
Untuk meningkatkan efektifitas sistem rujukan maka Rumah sakit melakukan pembinaan
kepada jejaring fasilitas Kesehatan rujukan yang ada.

Elemen Penilaian
1) Rumah sakit menetapkan program pembinaan
jejaring rujukan rumah sakit.
2) Rumah sakit melakukan pembinaan terhadap
jejaring secara berkala.
• Rumah sakit memetakan jejaring rujukan yang ada dan
3) Telah dilakukan evaluasi program pembinaan membuat program pembinaan setiap tahun
• Puskesmas, Klinik bersalin, praktek perseorangan dan fasilitas
jejaring rujukan.
pelayanan kesehatan lainnya.
• Pelatihan, berbagi pengalaman serta peningkatan kompetensi
jejaring rujukan secara berkala.
Standar Prognas 2
Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan tuberculosis.
Elemen Penilaian
1) Rumah sakit menerapkan regulasi tentang 1. Promosi Kesehatan
pelaksanaan penanggulangan tuberkulosis di rumah 2. Surveillans TB
3. Pengendalian Faktor Resiko TBC
sakit. 4. Penemuan dan Penanganan kasus
2) Direktur menetapkan tim TB Paru Rumah sakit 5. Pemberian kekebalan/vaksinasi
6. Pemberian Obat Pencegahan
beserta program kerjanya.

3) Ada bukti pelaksanaan promosi Kesehatan,


surveillans dan upaya pencegahan TBC

4) Tersedia laporan pelaksanaan promosi kesehatan


Standar Prognas 2.1
Rumah sakit menyediakan sarana dan prasarana pelayanan
tuberkulosis sesuai peraturan perundang-undangan.

Elemen Penilaian
1) Tersedia ruang pelayanan rawat jalan yang memenuhi pedoman
pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis.
2) Bila rumah sakit memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien
tuberkulosis paru dewasa maka rumah sakit harus memiliki ruang Penataan pasien rawat inap & r isolasi

rawat inap yang memenuhi pedoman pencegahan danpengendalian


infeksi tuberkulosis.
3) Tersedia ruang pengambilan spesimen sputum yang memenuhi
pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis.
Lokasi poli, ruang tunggu dll
Standar Prognas 2.2

Rumah sakit telah melaksanakan pelayanan tuberkulosis dan upaya pengendalian


faktor risiko tuberkulosis sesuai peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian

1) Rumah sakit telah menerapkan kepatuhan staf medis terhadap panduan praktik
klinis tuberkulosis.
2) Rumah sakit merencanakan dan mengadakan penyediaan Obat Anti Tuberculosis.
3) Rumah sakit melaksanakan pelayanan TB MDR (bagi rumah sakit Rujukan TB MDR).
4) Rumah sakit melaksanakan pencatatan dan pelaporan kasus TB Paru sesuai
ketentuan.
Standar Program Nasional 3
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Elemen Penilaian
1) Rumah sakit telah melaksanakan kebijakan program HIV/AIDS sesuai ketentuan perundangan.
2) Rumah sakit telah menerapkan fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3) Rumah sakit melaksanakan pelayanan Provider initiated Testing and Counceling dan Prevention of Mother To Child Transmission.
4) Rumah sakit memberikan pelayanan ODHA dengan factor risiko IO.
5) Rumah sakit merencanakan dan mengadakan penyediaan Anti Retro Viral (ART).

6) Rumah sakit melakukan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan HIV/AIDS


Langkah – langkah Penanggulangan HIV/AIDS
1) Meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT).
2) Meningkatkan fungsi pelayanan Antiretroviral Therapy (ART) atau bekerjasama dengan rumah sakit
yang ditunjuk.
3) Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO).
4) Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan factor resiko Injection Drug Use (IDU).
5) Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan gizi, laboratorium dan radiologi,
pencatatan dan pelaporan.
STANDAR 4
Rumah Sakit melaksanakan program penurunan prevalensi stunting dan wasting.

ELEMEN PENILAIAN

1) Rumah sakit telah menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan program gizi.


2) Terdapat tim untuk program penurunan prevalensi stunting dan wasting di rumah sakit.
3) Rumah sakit telah menetapkan sistem rujukan untuk kasus gangguan gizi yang perlu penanganan
lanjut.
Kebijakan: Program:
a. Program penurunan prevalensi stunting 1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh
dan prevalensi wasting staf
b. Panduan tata laksana
2. Intervensi spesifik
c. Tim yang tda:
1. Staf Medis 3. Penerapan RSSIB
2. Staf keperawatan 4. RS sebagai pusat rujukan kasus stunting dan
3. Staf Gizi wasting
4. Staf Instalasi Farmasi
5. RS sebagai pendamping klinis dan manajemen
5. Tim tumbuhkembang
serta merupakan jejaring rujukan
6. Tim humas
6. Pemantauan dan evaluasi
STANDAR 4.1
Rumah Sakit melakukan edukasi, pendampingan intervensi dan pengelolaan gizi serta
penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit kelas di bawahnya dan FKTP di wilayahnya
serta rujukan masalah gizi

1. Rumah sakit membuktikan telah Dibuktikan dengan adanya laporan


kegiatan pendampingan
melakukan pendampingan intervensi dan
pengelolaan gizi serta penguatan jejaring
rujukan kepada rumah sakit kelas di
bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta
rujukan masalah gizi.
2. Rumah sakit telah menerapkan sistem Dibuktikan dengan adanya laporan
pemantauan dan evaluasi, bukti pemantauan dan evaluasi
pelaporan dan Analisa.
STANDAR 5
Rumah sakit melaksanakan program pelayanan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi di rumah sakit beserta pemantauan dan
evaluasinya.
ELEMEN PENILAIAN
1) Rumah sakit telah menetapkan kebijakan
tentang pelaksanaan PKBRS. 1)SK TIM PKBRS – lengkap dengan TUSI,

2) Terdapat tim PKBRS yang ditetapkan program kerja dan dukungan anggaran
2)Ada SK direktur ttg kebijakan pelayanan
oleh direktur disertai program kerjanya.
KB RS yang di ikuti dengan pedoman
3) Rumah sakit telah melaksanakan
pelayanan dan SPO2 yang terkait.
program KB Pasca Persalinan dan Pasca
3)Terdapat program KB pasca persalinan dan
Keguguran. Paska Keguguran
4) Rumah sakit telah melakukan 4)Ada laporan monitoring evaluasi berkala
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan terhadap kegiatan KBRS
PKBRS.
STANDAR 5.1

Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan


pelayanan keluarga dan kesehatan reproduksi.

1) Rumah sakit telah menyediakan alat


1.Obat-obatan/alat KB tersedia.
dan obat kontrasepsi dan sarana 2.Ada petugas dan jadwal pelayanan konseling KB
penunjang pelayanan KB. 3.Terdapat ruangan yang layak untuk pelayanan KB
2) Rumah sakit menyediakan layanan
konseling bagi peserta dan calon peserta
program KB.
3) Rumah sakit telah merancang dan
menyediakan ruang pelayanan KB yang
memadai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai