Anda di halaman 1dari 2

1.

A, menggunakan alaskaki pada pasien DM sangat penting untuk mengurangi resiko


terjadinya luka atau trauma pada kaki.
2. D, rumus (Tinggi badan – 100) x 0,9 = 58,5 kg
3. A, memodifikasi nutrisi dapat meningkatkan asupa nutrisi diantara siklus kemoterapi atau
dari kemoterapi yang satu kepada yang lainya, pasien biasanya mual pada beberapa hari
setelah kemoterapi tetapi dapat makan dengan baik beberapa hari sebelum kemoterapi
berikutnya
4. A, menghentikan diet adalah cara terbaik karena pasien tidak menjalankan diet dengan
benar akibat kurang pengetahuan tentang diet.
5. D, kafein dapat meningkatkan kinerja RAS sehingga pasien terus terjaga
6. A, suhu diatas 38,5oC maka masalahnya adalah hipertermia
7. C, masalah keperawatan yang muncul adalah resiko gangguan kerusakan kulit
8. A, dahak susah keluar dengan frkeuensi napas cepat
9. C, keluarga baru akan melakukan modifikasi lingkungan
10. A, tanda kelebihan cairan lebih banyak dibanding yang lain
11. C, pasien bingung dengan kondisinya menunjukan pasien kurang pengetahuan
12. A, pasien mengalami hypoglikemia, tindakan pertama keperawatan adalah memberikan
cairan gula
13. B, pasien PPOM maka tindakan yang tepat adalah memberikan oksige 2 liter per menit
14. B, pasien hyperthermia
15. A, pengkajian lanjutan pada luka yang lebih lengkap harus dilakukan sebelum melakukan
perawatan luka.
16. C, suara berupa erangan (2), pasien menghindar dari stimulus nyeri (4), buka mata dengan
respon nyeri (2)
17. A, data nyeri lebih kuat dari suhu tubuh
18. B, pada saat menarik cairan lambung ditermukan cairan lebih dari 200ml berupa makanan
sebelumnya menunjukan pasien tidak bisa menyerap makanan tersebut.
19. A, pasien mengalami obesitas
20. E, HNP menyebabkan pasien mengalami hambatan mobilitas fisik
21. A, menganjurkan mandi dengan air hangat lebih murah dibanding dengan lotion, mandi
dapat mengurangi ketidaknyaman pasien.
22. D, air liur dapat menyebabkan sumbatan napas
23. B, memasukan selang 2 inchi dapat mencegah terjadinya rupture urethra
24. C, masalah pasien nyeri, 4 dari 5 skala nyeri
25. B, pasien terlihat gelisah dan selalu bertanya tentang penyakitnya menunjukan pasien
kurang pengetahuan terhadap penyakitnya.

26. D,
27. D, kecepatan kompresi menurut AHA, 2015
28. E, suhu diatas 38,5oC
29. D, regurgitasi menunjukan keluarga belum mengetahui tehnik menyusui yang benar
30. B, pasien mengalami dehidrasi
31. E, penurunan kesadaran paska trauma menunjukan adanya gangguan perfusi jaringan
cerebral
32. A, skala nyeri 6
33. D, tindakan sangat menguntungkan untuk pasien
34. B, saturasi 93%
35. B, untuk mengtahui fungsi ginjal pasien
36. A, pasien halusinasi maka tidakannya adalah menghardik
37. E, pertanyaan terbuka memberikan kemungkinan untuk mendapatkan informasi lebih
banyak
38. C, pasien mengalami waham maka tindakannya adalah membawa ke realita
39. A, masalah pasien dalah perilaku kekerasan maka tindakan keperawatanya adalah melatih
mengontrol kekerasan fisik
40. E, pasien merasa rendah merupakan tanda HDR
41. D, setelah mengetahui isi waham maka selanjutnya adalah menemukan penyebab waham
42. E, pasien mengalami halusinasi lihat, strateginya adalah menghardik
43. C, peran sebagai istri
44. A, sikapnya tidak menunjukan yang sesuai dengan komunikasi terapeutik
45. B, membantah sama dengan menghardik yang merupakan setrategi perancanaan pasien
dengan halusianasi
46. C, keluarga menolak tindakan
47. D, wheezing menunjukan adanya gangguan bersihan jalan napas
48. D, cairan yang menumpuk di perut menyebakan terhambat diapraghma untuk bergerak
49. B, Rumus Tetesan Infus Kanduru, untuk menghitung tetesan infus cepat adalah
(jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian)
(4000/500) x 7 ( 24/24)
8x7x1
56 tetes per menit
50. E, pasien menunjukan tanda dehidrasi

Anda mungkin juga menyukai