4. Dealkalisasi
Setelah proses pelunakan, beberapa sistem pengolahan air umpan boiler akan menggunakan dealkalisasi untuk
mengurangi alkalinitas/pH, ketidakmurnian dalam air umpan boiler yang dapat menyebabkan busa, korosi, dan
embrittlement. Dealkalisasi natrium klorida menggunakan resin penukar anion yang kuat untuk menggantikan
bikarbonat, sulfat, dan nitrat untuk anion klorida. Ini adalah proses pelunakan parsial yang juga ekonomis untuk
menyesuaikan pH air umpan boiler.
3. Menurut ketentuan yang berlaku, ketel uap yang sudah berusia 35 tahun terhitung sejak
tahun pembuatan yg tertera di Name Platenya, disebut dengen “Ketel Uap Tua”. Ketel
Uap Tua wajib dilakukan PB (Penelitian bahan) sesuai dengan prosedur yaitu sbb;
Langkah1 :
Atas petunjuk Pengawas Ketenagakerjaan spesialis PUBT, pelat pada posisi tertentu
dipotong “dingin” , ukuran diameter 100-120 mm dalam bentuk lingkaran.
Langkah 2 :
Potongan pelat Ketel yang merupakan sampel dari pelat ketel ybs dengan Surat
Pengantar Kepala Disnaker Prop setempat dikirim ke B4T Bandung untuk diuji.
Langkah 3 :
Lembar hasil uji diterbitkan oleh B4T Bandung, dikirim ke Ditjen Binwasnaker & K3
Kemnaker RI.
Langkah 4 :
Kemudian Tim yang berwenang pada Ditjen Binwasnaker & K3 Kemnaker RI, melakukan
analisis atas laporan hasil pengujian bahan tersebut dan menyimpulkan berapa tahun lagi
Ketel masih dapat digunakan, dengan persuaratan tertentu.
Langkah 5 :
Berdasarkan hasil analisis Tim tersebut, Dirjen Binwasnaker & K3 atau pejabat yang
ditunjuknya menerbitkan “Surat Keputusan” yang pada intinya menyatakan bahwa “ Ketel
Uap dapat digunakan lagi selama …. tahun dengan syarat syarat sbb…..?”
Langkah 6 :
Surat Keputusan tersebut dikirimkan ke Kadisnaker Propinsi ybs, Untuk tindak lanjutnya.
CATATAN : Dari beberapa fakta yang ada, ada beberapa keputusan dari Ditjen Binwasnake &
K3 terkait dengan penentuan umur Ketel Tua yaitu sbb;
1) Ada yang langsung harus di afkir
2) Ada yang boleh digunakan 5 tahun lagi kemudian afkir
3) Ada yang boleh digunakan 15 tahun lagi dan diperkenankan dilakukan PB ke II.
4) Dst
4. Langkah2 pengurusan dokumen uji bahan sampe dgn keluar surat dari Kemnaker
- AJukan uji bahan ke Pengawas Tenaga Kerja spesialis PUBT
- SAmpel dari pelat Ketel YBS dengan surat pengantar dari kepala disnaker prop setempat
dikirim Ke B4T Bandung Utk diuji
- Lembar Hasil Uji dikeluarkan Oleh B4T Bandung , dikirim ke Ditjen Binwasnaker dan K3
Kemnaker RI
- Kemudian Tim yang berwenang pada Ditjen Binwasnaker & K3 Kemnaker RI, melakukan
analisis atas laporan hasil pengujian bahan tersebut
- Berdasarkan hasil analisis Tim tersebut, Dirjen Binwasnaker & K3 atau pejabat yang
ditunjuknya menerbitkan “Surat Keputusan”
- Terbit Surat Keputusan dari Kemnaker RI dikirim ke kadisnaker Prov. Setempat.