Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH APLIKASI LECTORA INSPIRE TERHADAP HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM MATERI TRI KAYA PARISUDHA


PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 4 BANYUNING

Made Zwivelingga Narotama


Program Studi Pendidikan Agama Hindu
Jurusan Dharma Acarya
STHN MPU Kuturan Singaraja
e-mail. linggaanarotamaa@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari Keberhasilan untuk meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama


Hindu sangat di tentukan oleh guru dalam memilih metode dan metode pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut untuk memberdayakan siswa dalam pembelajaran
pendidikan agama hindu dengan menggunakan model pembelajaran aplikasi Lectora
inspire, hal ini dilakukan karna didasari oleh suau pertimbangan bahwa
pembelajarana agama hindu ini kurang mampu menumbuhkan budaya belajar di
kalangan siswa yang masih menggunakan model pembelajaran Konvensional
sehingga kualitas pembelajaran cendrung rendah. Tujuan ini untuk menjawab
rumusan masalah yaitu: Apakah terdapat Pengaruh Aplikasi Lectora Inspire
terhadap hasil belajar Siswa Kelas V di SD Negeri 4 Banyuning dengan hasil
Pelajari cara menggunakan model pembelajaran Lectora Inspire bersama siswa yang
sedang belajar menggunakan model pembelajaran tradisional. Populasi penelitian
adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 4 Banyuning sebesar 44 orang dan dibagi
menjadi kelas eksperimen dan kelas control di antaranya 22 kelas eksperimen dan 22
kelas control. Data dikumpulkan dengan menggunkan tes objektif antaranya pretest
dan posstes untuk menemukan hasil belajar. Instrument ini telah di uji cobakan dan
memenuhi syarat validitas dan reabilitas tes. Data dianalisis dengan Uji normalits,
Ujihomogenitas, dan Ujihipotesis dengan teknik sampling. Berdasarkan hasil analisa
data di tentukan bahwa dari Hasil Pretest Descriptif Statistik menyatakan terlihat
bahwa rata rata nilai pretest pada kelas Eksperimen sebesar 6.01 sedangkan rata – rata
nilai pretest pada kelas control sebesar 5.56. Dari data diatas dapat Terlihat bahwa
kemampuan siswa di kedua kelas hampir berimbang. Dari sini dapat Disimpulkan
bahwa peningkatan hasil belajar siswa saat menggunakan media pembelajaran
Lectora Inspire lebih tinggi dan signifikan dibandingkan yang menggunakan media
pembelajaran. tradisional.
Kata kunci : Lectora Inspire , Hasil Belajar , pendidikam Agama
Abstract

The purpose of success to improve learning outcomes for Hindu religious education
is largely determined by the teacher in choosing learning methods and methods.
Related with this, to empower students in learning Hindu religious education using
the Lectora inspire application learning model, this is done because it is based on a
consideration that Hindu religion learning is less able to foster a learning culture
among students who still use conventional learning models. so that the quality of
learning tends to be low. This purpose is toanswer the problem formulation, namely:
Is there an effect of the Lectora Inspire application on the learning outcomes of Class
V students at SD Negeri 4 Banyuning with learning outcomes using the Lectora
Inspire learning model with students learning using conventional learning models.
research population was 44 students of fifth grade SD Negeri 4 Banyuning and
Divide the work of the observers and the control people, including 22 experimental
class and 22 control class. Data were collected using objective tests including pretest
and posttest to find learning outcomes. This instrument has been tested and meets the
requirements of the validity and reliability of the test. Data were analyzed by
normality test, homogeneity test, and hypothesis test with sampling technique. Based
on the results of data analysis, it was determined that the statistical descriptive pretest
results showed that the average pretest score in the experimental class was 6.01 while
the average pretest score in the control class was 5.56. From the data above, it can be
seen that both classes have students' abilities that are close to the same. So it can be
concluded that the increase in learning outcomes for students who use Lectora Inspire
learning media is higher and significant than students who use conventional learning
media.

Keywords: Lectora Inspire, Learning Outcomes, Religious Education

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar blakang

Pendidikan adalah kegiatan atau usaha manusia untuk meningkatkan


watak individu dengan meningkatkan potensi dirinya. Menurut Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
Ayat 1, pendidikan didefinisikan sebagai::
Kesadaran untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara aktif mengembangkan
kekuatan, karakter, intelektualitas, akhlak mulia, dan kemampuan diri,
masyarakat, bangsa, dan agamanya.

Definisi ini mendorong munculnya paradigma baru dalam praktik


pendidikan, yang lebih menekankan pada proses pembelajaran yang inklusif
dan berkualitas. Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan dan
masa depan suatu bangsa. Praktik pendidikan ditujukan untuk pengembangan
individu siswa (dalam arti kesempatan untuk mengembangkan potensi
mentahnya secara alami, tanpa dipandu oleh kepentingan kelompok tertentu).
Pendidikan agama Hindu merupakan Ini adalah salah satu mata pelajaran yang
harus diterapkan di semua jenjang dan jenis lembaga pendidikan formal, negeri
dan swasta, dari taman kanak-kanak hingga universitas. Seperti topik lainnya.
Pendidikan agama selalu bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
bangsa dan pada akhirnya tujuan nasional. Negara Kesatuan Republik
Indonesia, 2) memajukan kepentingan umum sebagaimana dimaksud dalam
alinea IV Pembukaan UUD 1945; 3) Melindungi tumpah darah Indonesia untuk
pertumpahan darah seluruh rakyat Indonesia dan seluruh daerah. 4)
Terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
sosial Bertaqwa dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan mandiri Persentase
Siswa Menjadi Warga Negara

bertanggungjawab (Lasmawan, 2006 )

Untuk itu, penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik materi,


siswa, dan strategi pembelajaran yang diterapkan selama proses
pembelajaran, terutama dalam memilih model pembelajaran modern.
Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih beragam, inovatif dan
konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan
menerapkannya untuk meningkatkan potensi, aktivitas, dan hasil belajar
siswa. Salah satu jenis pembelajaran yang terbukti efektif adalah
pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa dalam interaksi kelas belajar
melalui pembelajaran Lectora Inspire. Model pembelajaran Lectora Inspire.
Model pembelajaran terfokus pemecahan masalah disediakan untuk
membantu siswa nantinya mengembangkan keterampilan dalam memberi
alasan dan berfikir ketika mencari suatu informasi untuk mendapatkan
solusi dari permasalahan tersebut.

II PEMBAHASAN
2.1 Model Lectora inspire
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka pertanyaan penelitiannya
adalah: Apakah aplikasi Lectora Inspire berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
kelas 5 Negeri 4 Banyuning dengan hasil Pelajari cara menggunakan model
pembelajaran Lectora Inspire bersama siswa yang belajar cara menggunakan
model pembelajaran tradisional Lectora Inspirasi adalah software multimedia
yang dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran interaktif
berpenampilan menarik, dengan lapisan gambar, audio dan video yang dapat
merepresentasikan komunikasi nilai dari materi yang disajikan. . Dari
penggunaannya Lectra Inspire Media menyusun sebuah aplikasi software atau
software intim yang dapat digunakan di bidang pendidikan, seperti teknologi
untuk menampilkan bahan ajar dalam berbagai animasi atau menyimpannya
dalam CD untuk membantu siswa berkonsentrasi. Untuk pembelajaran dan
perhatian lebih lanjut, media pembelajaran ini juga membantu siswa belajar
secara mandiri dan meningkatkan semangat belajarnya, karena fitur dan suara
yang menarik seperti animasi dapat merangsang minat belajar siswa.

Berbeda dengan model Lectora inspire, Model pembelajaran konvensional


merupakan model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
sehari-hari dengan menggunakan model yang bersifat umum tanpa
menyesuaikan model yang tepat berdasarkan sifat maupun karakteristik dari
materi pelajaran yang diajarkan. Model pembelajaran konvensional juga
merupakan model pembelajaran yang sering digunakan hampir pada setiap
kali pengajaran terutama pada pendidikan tingkat bawah, karena metode
dalam model ini sederhana dan mudah untuk digunakan. (Maria, 2018).

2.2 Metode penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen, metode


penelitian yang digunakan untuk mempelajari sifat, implementasi, dan
dampak model pembelajaran Lectora Inspire. Model pembelajaran hasil
belajar dalam kondisi terkendali. Penelitian ini termasuk dalam kategori
eksperimen semu (quasi eksperimen) karena hanya dilakukan pada satu
variabel yang kontrolnya dianggap paling dominan. Penelitian ini
melibatkan dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen diajar dengan model Lectora Inspire dan kelompok
kontrol diajar dengan model. pembelajaran konvensional.
Dilihat dari jenis penelitian yang digunakan, penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan
adanya variabel sebagai objek penelitian, dan variabel tersebut harus
didefinisikan dalam kaitannya dengan variabel instrumentalnya masing-
masing.
Metode pengumpulan data dalam peneletian ini adalah data tentang
peningkatan aktivitas dan kreativitas belajar dikumpulkan dengan metode
observasi , wawancara dan instrument penelitian.

2.2.1 Observasi
pemantauan Observasi adalah kegiatan penelitian yang mengumpulkan
data tentang suatu pertanyaan Lakukan riset sambil mengamati langsung di
lokasi. Peneliti hadir untuk mendapatkan bukti yang valid dalam laporan
yang disampaikan. Observasi adalah metode pengumpulan data dimana
peneliti mencatat informasi yang diamati selama penelitian (W. Gulo,
2002). Untuk observasi ini, peneliti menggunakan mode observasi non-
partisipan. Artinya, peneliti secara langsung mengamati keadaan objek, dan
peneliti tidak aktif, tetapi berpartisipasi secara langsung (Husain Usman,
1995). Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan mengamati
fenomena yang ada dan yang terjadi. Pengamatan yang dilakukan
diharapkan dapat memberikan data yang relevan atau relevan dengan topik
penelitian. untuk diamati adalah pengaruh pembelajaran Lectora Inspire
terhadap aktivitas dan kreativitas siswa kelas 5 SD Negeri 4 Banyuning.

2.2.2 Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Wawancara
dilakukan oleh dua orang pewawancara, yang satu mengajukan pertanyaan
dan yang lainnya menjawab (Lexy J. Meleong, 2010: 186).
Ciri utama wawancara adalah kontak pribadi langsung antara pencari
informasi dan sumber. Banyak pertanyaan disiapkan dalam wawancara, tetapi
berbagai pertanyaan terbang selama penyelidikan. Melalui wawancara ini,
peneliti mengkaji data, informasi, dan kerangka informasi dari topik
penelitian. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terbimbing
bebas. H. Pertanyaan yang diajukan tidak terikat dengan pedoman wawancara
dan dapat diperdalam atau diperluas tergantung situasi dan wilayah.
wawancara adalah guru pengajar di mata pelajaran pendidikan agama hindu.

2.2.3 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data, yang pada
hakekatnya adalah alat ukur untuk mengukur variabel untuk mempelajari.
Menurut Arikunto (2009), “Alat pengumpulan data adalah alat-alat yang
dipilih peneliti untuk digunakan dalam kegiatan pengumpulan datanya
sehingga kegiatan tersebut sistematis dan terfasilitasi.

3. Hasil Pembahasan

Setelah kami memiliki data dari setiap kelas, kami dapat melanjutkan
dengan pengujian hipotesis. Namun, sebelum menguji hipotesis, asumsi
analisis data dalam data penelitian harus terlebih dahulu diuji, termasuk
pengujian normalitas dan homogenitas. Persyaratan berikut untuk analisis
data harus dipenuhi:

1. Uji normalitas
Uji normalitas merupakan bagian dari uji prasyarat analisis data. Ini
berarti bahwa data harus diuji normalitas distribusinya sebelum melakukan
analisis yang sebenarnya. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data yang diselidiki berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
dilakukan data hasil post-test kelas eksperimen dan kontrol. Pengujian untuk
kedua tanggal tersebut menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS
versi 25.0 for Windows. Alasan keputusan untuk uji normalitas adalah bahwa
data terdistribusi normal ketika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak
Distribusi normal. Hasil uji normalitas

Posttest untuk kelas eksperimen dan kontrol ditunjukkan pada table

4.4 berikut ini:


Tabel 4.4
Hasil posttest uji normalitas data kelas eksperimen dan kontrol
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Post Test .153 22 .199 .919 22 .073

Belajar Eksperimen
Post Test .176 20 .103 .929 20 .151

Kontrol
a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.4 menunjukan bahwa data hasil posttest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari sini kita
dapat menyimpulkan bahwa data yang diperoleh dari kedua kelas
berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel dinyatakan berdistribusi


normal, maka dilakukan uji homogenitas. data penelitian menunjukkan
distribusi yang seragam. Jika nilai signifikansi > 0,05 menunjukkan
homogenitas data, maka digunakan uji Levene sebagai uji homogenitas.
Sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak terdistribusi tidak
merata. Hasil uji homogenitas untuk kedua sampel penelitian ditunjukkan
pada Tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5

Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas


Kontrol
Test of Homogeneity of Variance
Levene df1 df2 Sig.
Statistic
Hasil Belajar Based on Mean 3.172 1 40 .083
Based on Median 3.155 1 40 .083
Based on Median and with 3.155 1 38.136 .084
adjusted df
Based on trimmed mean 3.266 1 40 .078

Tabel 4.5 menunjukan bahwa data hasil posttest pada Nilai signifikansi untuk
kelas eksperimen dan kontrol melebihi 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa data yang diperoleh dari kedua sampel survei adalah homogen.

.3 Uji hipotesis

Setelah kedua sampel dinyatakan berdistribusi normal, maka dilakukan Uji


homogenitas. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian
menunjukkan distribusi yang konsisten. Jika nilai signifikansi > 0,05
menunjukkan homogenitas data, maka digunakan uji Levene sebagai uji
homogenitas. Sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak
terdistribusi secara merata. Ditampilkan hasil uji homogenitas dua sampel
penelitian.

pada Tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.6
Hasil Uji Hipotesis Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
uji sampel independen
Levene's Test t-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
F Sig. t df Sig. Mean Std. Error 95% Confidence
(2- Difference Difference Interval of the
tailed) Difference
Lower Upper
Hasil Equal variances 3.172 .083 3.318 40 .002 1.27109 .38304 .49694 2.04524
Belajar assumed
Equal variances 3.357 39.247 .002 1.27109 .37869 .50527 2.03691
not assumed

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa data memiliki nilai
signifikansi lebih dari 0,05 sehingga H0 diterima. Berdasarkan dasar pengambilan
keputusannya jika nilai Sig < Alpha Penelitian, maka tolak H0 dan H1 diterima.
Sedangkan jika Nilai Sig > Alpha Penelitian, maka terima H0 dan H1 ditolak. Artinya
Perhitungan uji hipotesis pada data post-test menunjukkan bahwa nilai
signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 ditolak. Artinya
data post-test menunjukkan pengaruh model pembelajaran Lectora Inspire
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu Kelas
5 SD Negeri 4 Banyuning.

2.3 Pembahasan

Argumen dalam penelitian ini didasarkan pada data penelitian yang telah diuji secara
statistik untuk mendukung hipotesis. terkait dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Tujuan Penelitian ini membahas tentang bagaimana mengembangkan
media pembelajaran interaktif mata pelajaran agama Hindu di SD Negeri 4
Banyuning di Kelas 5 dan bagaimana mengembangkan pembelajaran berbasis
Lectora Inspire dalam proses pembelajaran agama Hindu di SD Negeri 4
Banyuning di Kelas 5 dimaksudkan untuk menemukan. Hal ini untuk menilai
kelayakan media. Berdasarkan tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan
angket dan tes untuk menilai kelayakan media pembelajaran berbasis Lectora
Inspire dalam proses pembelajaran agama Hindu kelas 5 SD Negri 4 Banyunin.
Sebelum penelitian ini, angket dan tes terlebih dahulu dicoba sebagai alat
penelitian. Kuesioner yang telah diisi ditinjau oleh validator untuk menilai
kekuatan dan kelemahan kuesioner. Survei yang diuji berisi 30 pertanyaan yang
dirancang untuk menginspirasi Lectora. Setelah menerima hasil survei dan
pengujian dalam mendukung Lectora Inspire yang dilakukan oleh responden,
peneliti akan menentukan kelayakan media pembelajaran Lectora Inspire.

Berdasarkan pemaparan menunjukkan bahwa hasil belajar yang menggunakan


Media Pembelajaran Lectra Inspire menunjukkan Perbedaan hasil belajar yang
signifikan dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran presentasi,
menunjukkan Hasil belajar yang lebih tinggi di kelas eksperimen. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan mengamati perbedaan (gain) antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan kelas eksperimen lebih
tinggi daripada perolehan kelas kontrol di semua sesi.

Media pembelajaran dengan Lectora Inspire dapat dipandang sebagai


alternatif multimedia media pembelajaran di sekolah. Kehadiran teks, audio dan
video dalam media merupakan salah satu fitur yang mendukung proses belajar
mengajar di sekolah. Selain itu, media pembelajaran memiliki permainan yang
sangat menarik dengan Lectora Inspire. menarik untuk digunakan dan mendengarkan
materi. Media pembelajaran Lectora Inspire dipilih untuk tujuan media
pembelajaran yang dijelaskan oleh Sanaky (2013:5). (1) Mempermudah proses
pembelajaran di kelas. Proses belajar di kelas menjadi lebih mudah dengan
produk ini baik untuk guru maupun siswa. Setelah proses eksperimen penelitian,
guru dan siswa dibekali Sangat cocok dengan contoh bahan yang ada di dalam
produk sehingga dapat berinteraksi dengan baik. (2) perampingan proses
pembelajaran; Lectora Inspire, produk media pembelajaran, ramah guru dan
bebas digunakan. (3) Mendukung fokus pembelajar dalam proses pembelajaran.
Produk media pembelajaran ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga
konten dalam produk ini bermanfaat bagi siswa untuk fokus pada
pembelajarannya

Konsisten Penelitian Hervina Kiruna, Massus Subekti dan Purwanto


Gendroyono (2020) menunjukkan bahwa Lectora Inspire lebih efektif dalam
pembelajaran. meningkatkan hasil belajar siswa [22]. Sanjaya dan Suparmin
(2020) Media Lectora Inspire meningkatkan minat belajar dan meningkatkan
hasil belajar siswa. Putra, Adlim dan Halim (2016) juga menemukan bahwa
media pembelajaran Lectora Inspire efektif digunakan untuk pembelajaran, dan
perbedaan hasil belajar siswa pada ranah kognitif lebih besar pada kelas
eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol. juga besar. Supriadi, Arisetyawan
& Tiurlina (2016) Media Lectora Inspire merupakan media interaktif yang dapat
digunakan untuk pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa
[25]. Selain itu, Warju dkk. (2020) menunjukkan bahwa penggunaan media
pembelajaran yang tepat secara alami meningkatkan motivasi belajar siswa dan
meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan temuan dari bab sebelumnya, kami sampai pada
kesimpulan bahwa secara umum peningkatan hasil belajar siswa yang
menggunakan media pembelajaran Lectora Inspire lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran tradisional.
agama Hindu. Lectora Inspire bisa dikatakan berpengaruh.

5. Saran
1. Bagi Siswa sebaiknya menggunkan model pembelajarn Lectora Inspire
karena membentuk anak yang aktif dan kreatif.

2. Kami mengantisipasi bahwa kami akan dapat menggali lebih dalam data
menggunakan pendekatan yang berbeda, menambahkan lebih banyak
Responden, atau cara lain untuk membandingkan. Diharapkan hal ini akan
menghasilkan data dan data yang lebih beragam. Pada waktu yang berbeda,
kemampuan untuk menerima alternatif pemecahan masalah yang berbeda,
tergantung pada konteks belajar-mengajar.

Anda mungkin juga menyukai