Di siang hari itu akhirnya tentara Jepang mulai memasuki desaku.Dan tidak
lama kemudian mereka datang ke rumahku dan mulai mengancam bapakku.
“Serahkan anakmu!!!Atau kau yang akan kami bunuh!!!”Teriak tentara itu
sambil menyodorkan tembaknya ke arah bapakku.
“Kedua ankku tidak ada dirumah.Mereka sudah pergi.”Jawab Bapkku yang
berupaya melindungi keluarganya.
“Kami tidak percaya dengan ucapanmu itu.Kau….cepat pergi dan periksa ke
dalam!!”Seru tentara itu menyuruh pasukannya.
Ibu yang khawatir dengan keadaan kami,langsung menuyuruh kami untuk
pergi ke kandang kambng secepatnya.
“Nak,sebaiknya kalian pergi duluan.Kalian pergi sembunyi di kandang
kambing saja agar aman.”Sambil meratapi kami.
“Tapi bu,bagaimana dengan ibu jika kami pergi?”Aku merasa cemas.
“Jangan khawatirkan ibumu ini.Ibu akan menyusul nanti dengan bapakmu.”Ibu
mencoba memberikan kepercayaan kepadaku dan adikku.
Akhirnya kami segera pergi dari rumah dan bersembunyi di kandang
kambing.Sambil menahan bau itu,kami bersembunyi dibawahnya.Adikku terus
saja menangis tanpa henti.Aku mencoba menenangkannya karena aku takut jika
tentara Jepang akan mendengarnya,pasti akan pergi kesini.
“Dik,tenanglah!Jangan menangis.Aku disini bersamamu.”Ucapku sambil
tegang.
“Tapi aku takut mbak.Jika tentara Jepang nanti menangkap kita,pasti tidak akan
selamat.Dan kita tidak akan bertemu ibu dan bapak!”Ucap adikku yang masih
menangis itu.
“Aduuuhhhh….Jika kau terus menangis seperti ini,Jepang akan mudah untuk
menemukan kita Dik!Jadi kau harus tetap diam!”Tegasku.
Akhirnya adikku mulai bisa diam dan kami tifak tahu apa yang terjadi dengan
orang tua kami selanjutnya.
Tidak lama kemudian kmi mendengar pergerakan Jepang yang mulai mendekati
Kandang Kambing.Saat itu suasana mulai tegang. Saat Jepang menghampiri
sambal menutup hidungnya,salah satu tentara Jepang bertanya sambil menunjuk
kearah kandang kambing.Dan ingin tahu apa isi dari kandang tersebut.
“ Apa itu di dalamnya?”Tanya seorang Tentara Jepang sambil menunjuk kearah
kandang.
”Itu hanya kambing tuan.”Ucap salah satu warga.
Tanpa berfikir tentara itu langsung pergi begitu saja. Dan kembali bergabung
dengan tentara lainnya.Kamipun bersyukur karena tentara Jepang itu sudah pergi
dan tidak memeriksa kandangnya.
Dan pasukan Jepang itu akhirnya pergi.Tapi kami masih menunggu orang tua
kami saat itu.Karena kami merasa takut untuk keluar.Dan tidak lama kemudian
kami mendengar suara orang tua kami.
“Nak,keluarlah.Kalian sudah aman sekarang.Tentara Jepang sudah pergi.Jadi
tidak ada yang perlu kalian takutkan sekarang.”Ucap ibku sambil tersenyum.
“Ibu….Bapak!!!!Apa kalian tidak apa-apa?”Ucapku dan adikku serempak.
“Kami tidak apa-apa nak.Yang terpenting buat kami adalah kalian aman dan
tidak dibawa oleh Jepang.”Ucap Bapakku sambil membelai rambutku.
Lalu ibu mengucapkan syukur dan mulai berbicara dengan bapak.
“Alhamdulillah pak,anak kita selamat.Aku sempat mikir kalau anak kita akan
diambil Belanda.”Ucap Ibuku.
“ Iya Bu.Ini semua karena Tuhan masih melindungi kita.”(Ucap Bapakku).
Kondisi telah aman dari Jepang karena tidak memperoleh keinginan mereka
dengan mencari di desa kami.Mereka pergi dengan tangan kosong.
“Ayo nak kita pulang.Kalianpun harus makan dan bermain bersama.Karena
kondisi sudah aman sekarang.”Ucap Ibuku.
“Iya….Kalian berdua pasti lapar setelah begitu lama berada di Kandang kambing
yang bau itu.”Ucap Bapakku yang ada benarnya juga.
Akhirnya kami bisa dibesarkan oleh kedua orang tua kami.Orang tua kami
sekarang sudah meninggal saat aku dan adikku sudah besar.Aku merasa bahagia
karena masih bisa melihat orang tuaku hidup dan bisa merawat kami.Dan kini aku
sudah berusia 80 tahun.Semua itu hanyalah tinggal kenangan.Dan kini adikku
sudah tiada juga.Jadi,aku memandangi tempat itu sendirian.
Kandang Kambing itu sekarang sudah menjadi tempat mobil dari keponakanku
sendiri.Aku merasa bahagia juga karena aku sudah memiliki anak dan juga cucu
yang cantik.