Anda di halaman 1dari 4

Teks 3

Nama : Aisyah Dewi Lusiana


Kelas : XII IIB 2
NISN : 001 279 5198
Antara Aku,Kambing dan Tentara Jepang
Di sore ini aku memandangi tempat dimana aku dan adikku bersembunyi pada
zaman Jepang.Tempat dimana aku dan adikku menyelamatkan diri dari
cengkraman Jepang yang ingin merebut kami dari tangan orang tuaku.Aku
mengingat semuanya.Tempat itu yakni sebuah Kandang Kambing.
Masih tetap sama….
Tahun 1943 Bulan Mei…..
Saat itu aku masih berusia 5 tahun dan adikku berusia 3 tahun.Aku merasa
sangat ketakutan saat Jepang mulai memasuki desaku.
Bapakkku saat itu berada diluar untuk melihat tanda-tanda dari Jepang.Aku
berada didalam rumah bersama ibuku dan adikku.Aku merangkul ibuku dengan
sangat erat.
“Ibu….Bapak dimana?Aku merasa takut.Dan itu apa?”Tanyaku tegang sambil
memeluk ibuku.
“Itu adalah suara dari pasukan Jepang nak.Kau jaga adikmu saja.”Ibuku terus
saja mengkhawatirkan aku dan adiku.
Dan kedatangan mereka berbeda dengan Belanda yang hanya masuk ke desa
kami hanya dengan lewat jalan.Jepang masuk ke desaku dengan cara masuk ke
rumah-rumah warga juga guna untuk memastikan tidak ada yang melawannya.
Pada zaman penjajahan Jepang,semua anak di desaku yang berkulit putih atau
kuning diincar.Termasuk aku dan juga adikku.Hal itu berguna untuk untuk
Jepang.Karena mereka ingin menjadikan anak-anak di desaku yang berkulit putih
sebagai mata-mata Jepang.Maka dari itu orang tua terpaksa menyembunyikan anak
mereka di manapun asalkan itu aman.
Dulu mereka datang dengan memakai mobil perangnya yang sangat
besar.Sehingga,saat mereka masih jauh sudah terdengar oleh rakyat kami. Warga
di desa Gongseng Megaluh saat Jepang datang mulai berlarian kesana kemari unuk
menyelamatkan anak mereka.

Di siang hari itu akhirnya tentara Jepang mulai memasuki desaku.Dan tidak
lama kemudian mereka datang ke rumahku dan mulai mengancam bapakku.
“Serahkan anakmu!!!Atau kau yang akan kami bunuh!!!”Teriak tentara itu
sambil menyodorkan tembaknya ke arah bapakku.
“Kedua ankku tidak ada dirumah.Mereka sudah pergi.”Jawab Bapkku yang
berupaya melindungi keluarganya.
“Kami tidak percaya dengan ucapanmu itu.Kau….cepat pergi dan periksa ke
dalam!!”Seru tentara itu menyuruh pasukannya.
Ibu yang khawatir dengan keadaan kami,langsung menuyuruh kami untuk
pergi ke kandang kambng secepatnya.
“Nak,sebaiknya kalian pergi duluan.Kalian pergi sembunyi di kandang
kambing saja agar aman.”Sambil meratapi kami.
“Tapi bu,bagaimana dengan ibu jika kami pergi?”Aku merasa cemas.
“Jangan khawatirkan ibumu ini.Ibu akan menyusul nanti dengan bapakmu.”Ibu
mencoba memberikan kepercayaan kepadaku dan adikku.
Akhirnya kami segera pergi dari rumah dan bersembunyi di kandang
kambing.Sambil menahan bau itu,kami bersembunyi dibawahnya.Adikku terus
saja menangis tanpa henti.Aku mencoba menenangkannya karena aku takut jika
tentara Jepang akan mendengarnya,pasti akan pergi kesini.
“Dik,tenanglah!Jangan menangis.Aku disini bersamamu.”Ucapku sambil
tegang.
“Tapi aku takut mbak.Jika tentara Jepang nanti menangkap kita,pasti tidak akan
selamat.Dan kita tidak akan bertemu ibu dan bapak!”Ucap adikku yang masih
menangis itu.
“Aduuuhhhh….Jika kau terus menangis seperti ini,Jepang akan mudah untuk
menemukan kita Dik!Jadi kau harus tetap diam!”Tegasku.
Akhirnya adikku mulai bisa diam dan kami tifak tahu apa yang terjadi dengan
orang tua kami selanjutnya.
Tidak lama kemudian kmi mendengar pergerakan Jepang yang mulai mendekati
Kandang Kambing.Saat itu suasana mulai tegang. Saat Jepang menghampiri
sambal menutup hidungnya,salah satu tentara Jepang bertanya sambil menunjuk
kearah kandang kambing.Dan ingin tahu apa isi dari kandang tersebut.
“ Apa itu di dalamnya?”Tanya seorang Tentara Jepang sambil menunjuk kearah
kandang.
”Itu hanya kambing tuan.”Ucap salah satu warga.
Tanpa berfikir tentara itu langsung pergi begitu saja. Dan kembali bergabung
dengan tentara lainnya.Kamipun bersyukur karena tentara Jepang itu sudah pergi
dan tidak memeriksa kandangnya.
Dan pasukan Jepang itu akhirnya pergi.Tapi kami masih menunggu orang tua
kami saat itu.Karena kami merasa takut untuk keluar.Dan tidak lama kemudian
kami mendengar suara orang tua kami.
“Nak,keluarlah.Kalian sudah aman sekarang.Tentara Jepang sudah pergi.Jadi
tidak ada yang perlu kalian takutkan sekarang.”Ucap ibku sambil tersenyum.
“Ibu….Bapak!!!!Apa kalian tidak apa-apa?”Ucapku dan adikku serempak.
“Kami tidak apa-apa nak.Yang terpenting buat kami adalah kalian aman dan
tidak dibawa oleh Jepang.”Ucap Bapakku sambil membelai rambutku.
Lalu ibu mengucapkan syukur dan mulai berbicara dengan bapak.
“Alhamdulillah pak,anak kita selamat.Aku sempat mikir kalau anak kita akan
diambil Belanda.”Ucap Ibuku.
“ Iya Bu.Ini semua karena Tuhan masih melindungi kita.”(Ucap Bapakku).
Kondisi telah aman dari Jepang karena tidak memperoleh keinginan mereka
dengan mencari di desa kami.Mereka pergi dengan tangan kosong.
“Ayo nak kita pulang.Kalianpun harus makan dan bermain bersama.Karena
kondisi sudah aman sekarang.”Ucap Ibuku.
“Iya….Kalian berdua pasti lapar setelah begitu lama berada di Kandang kambing
yang bau itu.”Ucap Bapakku yang ada benarnya juga.
Akhirnya kami bisa dibesarkan oleh kedua orang tua kami.Orang tua kami
sekarang sudah meninggal saat aku dan adikku sudah besar.Aku merasa bahagia
karena masih bisa melihat orang tuaku hidup dan bisa merawat kami.Dan kini aku
sudah berusia 80 tahun.Semua itu hanyalah tinggal kenangan.Dan kini adikku
sudah tiada juga.Jadi,aku memandangi tempat itu sendirian.
Kandang Kambing itu sekarang sudah menjadi tempat mobil dari keponakanku
sendiri.Aku merasa bahagia juga karena aku sudah memiliki anak dan juga cucu
yang cantik.

Anda mungkin juga menyukai