Anda di halaman 1dari 24

1

Konsep Penyakit

1. Definisi

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2500 gram

dibandingkan dengan berat badan seharusnya untuk masa gestasi bayi < 37 minggu

(Marmi dan Rahardjo, 2014) BBLR (kurang dari 2.500 gram)merupakan salah satu

faktor utama yang berkontribusi terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR di

bedakan dalam 2 katagori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari

37 mingggu) atau BBLR karena intrauterin retardation (IUGR) yaitu bayi cukup

bulan tetapi berat bayi kurang untuk usianya (Dep Kes RI, 2010)

2. Etiologi

Penyebab terjadinya BBLR secara umum yaitu bersifat multifaktorial, sehingga

kadang mengalami kesulitan untuk melakukan tindakan pencegahan namun

penyebab ini terbanyak terjadinya BBLR yaitu kelahiran prematur, semakin muda

usia kehamilan maka semakin besar resiko jangka pendek dan jangka panjang yang

terjadi.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan bayi BBLR secara

umum yaitu sebagai berikut.

2.1.1.1 Faktor genetik atau kromosom

1) Infeksi

2) Bahan toksik
10

3) Radiasi

4) Isufidiensi atau disfungsi plasenta

5) Faktor nutrisi

2.1.1.2 Faktor lain seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat masa hamil,

plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan dan sebagainya. (Nuratif,

2015)

3 Patofisologi

Salah satu patofisiologi dari BBLR yaitu asupan gizi yang kurang pada ibu,ibu
hamil yang kemudian secara otomatis juga menyebabkan berat badan lahir
rendah.apabila dilihat dari faktor kehamilan,salah satu etiologinya yaitu hamil ganda
yang mana pada dasarnya janin berkembang dan tumbuh lebih dari satu,maka nutrisi
atau gizi yang mereka peroleh dalam rahim tidak sama dengan janin tunggal,yang mana
pada hamil ganda gizi dan nutrisi yang didapat dari ibu harus terbagi sehingga kadang
salah satu dari janin pada hamil ganda juga mengalami BBLR.
Pada umumnya BBLR terjadi pada kelahiran prematur, selain itu juga dapat
disebabkan karena dismaturitas. Dismaturitas adalah bayi yang lahir cukup bulan tetapi
berat badan lahirnya kecil dari masa kehamilan (<2500 gram). BBLR dapat terjadi
karena adanya gangguan pertumbuhan saat kandungan. Hal tersebut antara lain
disebabkan oleh penyakit ibu, kelainan plasenta, keadaan-keadaan lain yang
menyebabkan suplai makanan dari ibu yang bekurang.
Semakin kecil dan semakin prematur bayi, maka akan semakin tinggi resiko gizinya.
Beberapa faktor yang memberikan efek pada masalah gizi menurut Kliegman, R (2000)
yaitu:
a. Menurunnya simpanan zat gizi cadangan makanan di dalam tubuh sedikit.
hampir semua lemak, glikogen, dan mineral seperti zat besi, kalsium, fosfor dan
deposit selama 8 minggu terakhir kehamilan.
b. Meningkatnya kebutuhan energi dan nutrien untuk pertumbuhan BBLR (berat
badan lahir rendah).
c. Belum matangnya fungsi mekanisme dari saluran pencernaan. Koordinasi
antara reflek hisap dan menelan dengan penutupan epiglotis untuk mencegah
aspirasi pneumonia belum berkembang dengan baik samppai kehamilan 32-34
minggu.
Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan, pada bayi paterem mempunyai
lebih sedikit simpanan garam pada empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan
mengabsorbsi lemak di bandingkan dengan bayi aterem. Produksi amilase pankreas dan
lipase, yaitu enzim yang terlibat dalam pencernaan lemak dan karbohidrat juga
menurun. Begitu pula kadar laktose (enzim yang di perlukan untuk mencerna susu)
juga sampai sekitar kehamilan 34 minggu.
Paru-paru yang belum matang dengan peningkatan kerja nafas dan kebutuhan kalori
yang meningkat. masalah pernafasan juga akan mengganggu makanan secara oral.
11
Potensial untuk kehilangan panas akibat permukaan tubuh di banding dengan berat
badan dan sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit.

4 Manifestasi Klinis

4.1.1.1 Sebelum bayi lahir

1) Pada anemnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematures

dan lahir mati

(1) Pergerakan janin pertama lebih lambat, gerakan janin lebih

lambat, walaupun kehamilannya sudah agak lanjut

2) Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan

3) Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut seharusnya

4) Sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion gravidarum atau

perdarahan antepartum

4.1.1.2 Gejala klinis setelah bayi lahir

1) Bayi dengan retradasi pertumbuhan intra uterin

2) Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu

3) Bayi small for date sama dengan bayi retradasi pertumbuhan intrauterine

4) Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuh

4.1.1.3 Tanda dan Gejala

1) Berat badan kurang dari 2.500 gram

2) Panjang badan kuranga atau sama dengan 45 cm


12

3) Lingkar dada kuaranga atau sama dengan 30 cm

4) Lingkar kepala kuarang dari 33 cm

5) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

6) Jaringan lemak bawah kulit sedikit

7) Tulang tengkorak lunak atau mudah bergerak

8) Menangis lemah

9) Kulit tipis, merah dan transparan

10) Tonus otot hipotonik

11) Letak kuping menurun

12) Ukuran kepala kecil

13) Masalah dalam pemberian makanan (reflek menelan dan menghisap

berkurang)

14) Anemia

15) Hiperbilirubinemia

16) Suhu tidak stabil (Kulit tipis dan

transparan) (Nuratif, 2015)

5 Prognosa

Diagnosa banding yang muncul pada BBLR adalah kelainan jantung, gagal

ginjal, penyakit SSP, sepsis, asfiksia, abnormalitas metabolic (hipoksemia,

hiponatremia, hipomagnesemia, defisiensi piridoksin) (Maryanti, 2011)

6 Komplikasi

6.1.1.1 Hipotermi

1) Suhu tubuh dibawah normal

2) Kulit dingin
13

3) Akral dingin

4) Sianosis

6.1.1.2 Sindrom gawat nafas

1) Pernafasan cepat

2) Sianosis perioral

3) Merintih waktu ekspirasi

6.1.1.3 Hipoglikemia

1) Gemetar atau tremor

2) Sianosis

3) Apatis

4) Kejang

5) Apnea intermiten

6) Tangisan lemah dan melengking

7) Kelumpuhan atau latergi

8) Keringat dingin

9) Hipotermia

10) Gagal jantung dan henti jantung

6.1.1.4 Perdarahan intra kranial

1) Kegagalan umum untuk bergerak normal

2) Reflek moro menurun atau tidak ada

3) Tonus otot tidak ada atau menurun

4) Pucat dan sianosis

5) Apnea

6) Kegagalan menetek dengan baik


14

7) Muntah yang kuat

8) Tangisan yang bernada tinggi dan tajam

9) Kejang

10) Kelumpuhan

6.1.1.5 Rentan terhadap infeksi

BBLR mudah menderita infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih

kurang, selain itu karena kulit dan selaput lendir membran tidak memiliki

perlindungan seperti bayi cukup bulan.

6.1.1.6 Hiperbilirubinemia

1) Sklera, hidung, pucat, sekitar mulut, dada, perut, ekstremitas bawah

kuning

2) Kemampuan menghisap menurun

3) Kejang

5.1.1.7 Kerusakan integritas


kulit

4) Lemak subkutan sedikit

5) Struktur kulit belum matang

6) Sensibilitas yang kurang akan memudahkan keusakan integritas kulit

terutama pada daerah yang sering tertekan (Muryunani, 2013)

7 Pemeriksaan Penunjang

7.1.1.1 Pemerikasaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterina serta

menemukan gangguan pertumbuhan misalnya dengan pemeriksaan ultra

sonografi

7.1.1.2 Memeriksa kadar gula darah dengan dektrostix atau laboratorium jika

hipoglikemia perlu diatasi


15

7.1.1.3 Pemeriksaan hematokrit dan mengobati hiperviskositasnya

7.1.1.4 Bayi BBLR lebih banyak membutuhkan banyak kalori dibandingkan dengan

bayi normal

7.1.1.5 Melakukan tracheal-washing pada bayi yang akan menderita aspirasi

mekonium

7.1.1.6 Sebaiknya setiap jam dihitung frekuensi pernafasan dan bila frekuensi lebih

dari 60X/menit dilakukan foto thorax (Antika & Cahyo, 2010)

8 Penatalaksanaan
8.1.1.1 Mempertahankan suhu tubuh ketat, BBLR mudah mengalami hipotermi,

oleh sebab itu suhu tubuh bayi harus dipertahankan dengan ketat.

8.1.1.2 Pengawasan nutrisi (ASI). Reflek menelan BBLR belum sempurna, oleh

sesbab itu pemberian nutrisi dilakukan dengan cepat.

8.1.1.3 Pencegahan infeksi dengan ketat, BBLR sangat rentan dengan infeksi,

Mempertahankan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci

tangan sebelum memegang bayi.

8.1.1.4 Penimbangan berat badan. Perubagan berat badan mencerminkan kondisi

gizi bayi dan erat kaitannya degan daya tahan tubuh, oleh sebab itu

penimbangan dilakukan dengan ketat.

8.1.1.5 Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih,

pertahankan suhu tubuh tetap hangat

8.1.1.6 Kepala bayi dipakaikan topi, beri oksigen bila perlu.

8.1.1.7 Tali pusat dalam keadaan bersih.

8.1.1.8 Beri minum dengan sonde/tetes dengan pemberian asi (Antika & Cahyo,

2010
16
17

2.4.1 Patoflodiogram

Prematuritas Dismaturitas

Faktor ibu Faktor placenta Faktor janin Faktor


gangguan
pertukaran zat
Dinding otot Rahim bagian bawah
Bayi Rahim lemah
lahir premature ibu dan janin
BBLR / BBSLR
Retardasi
pertumbuhan
intra uterin

Permukaan tubuh relative lebih luas subkutan lebih Prematuritas


Jaringan tipis Fungsi organ- organ
belum baik

Penguap Penurunan daya


tahan
an
Pernafasan dengan
suhu luar
Kehilangan panas
Kehilang Resiko Infeksi
melalui kulit
an
Kehilangan panas Kehilangan
cadangan energi

Resiko
Dehidrasi
icterus Hipotermia
Malnutrisi
Sepsis Resiko Halus mudah lecet Kulit
Defisiensi infeksi
Volu
Retrolentral Hipoglikemia
Retinopaty piodermal
fibroplasia
me

Terapi sekunder Hiperbilirubin Imaturitas ginjal


Konjungasi Ginjal
Hati
bilirubin

Imaturitas lensa Mata


mata sekunder
18

Penyakit membrane hialin


Insuf pernafasan
Pertumbuhan dinding dada belum sempurna.
Hati
Vasikuler imatur

Ketidakefektifan Pola Nafas


Imaturitas sentrum vital
Otak

Regulasi pernafasan Reflek menelan belum sempurna

Pernafasan
periodic Ketidakseimbangan Nutrisi Diskontinuit
pernafasan biotic Kurang dari Kebutuhan as Pemberian
Tubuh

Usus

Peristaltic
belum
sempurna
Dinding
lambung
lunak
Pengosongan lambung belum baik
Mudah kembung

Disfungsi multilitas gastrointestinal

Gambar 2.1 : Kerangka Masalah BBLR NANDA Noc-Nic 2015


KONSEP DASAR KEPERAWATAN

3.1.1 Identitas Anak

Klien adalah seorang bayi perempuan yang lahir pada tanggal 09 Desember

2019 pada pukul 12.30 WIB yang bernama By. Ny “J” yang berusia 5 hari, klien anak

pertama dari Tn. S 28 tahun dan Ny. J usia 20 tahun. Klien tinggal di daerah Klipang

grati kabupaten Pasuruan, orang tua klien beragama Islam dan pekerjaan ayah adalah

karyawan swasta dan ibu sebagai rumah tangga. Klien masuk Rumah Sakit pada

tanggal 14 Desember 2019 jam 12.00 WIB.

3.1.2 Identitas Orang Tua

Ny. J adalah anak ke tiga yang berumur 20 tahun dan Tn. S anak ke dua yang

berumur 28 tahun dan mempunyai anak pertama bernama By. J yang berusia 5 hari.

Orang tua klien tinggal didaerah klipang grati kabupaten pasuruan, orang tua klien

beragama Islam dan pekerjaan ayah adalah karyawan swasta dan ibu sebagai rumah

tangga.
60

3.1.3 Riwayat Keperawatan

3.1.3.1 Keluhan Utama/alasan MRS : Ibu klien mengatakan bayinya masuk MRS

karena kurang asupan ASI di sertai daya hisap lemah dan BB menurun dari

2.100 gram – 1800 gram dari 3 hari yang lalu (terpasang OGT).

3.1.3.2 Riwayat penyakit saat ini :

Ny. J mengatakan melahirkan di rumah sakit RSUD Bangil Pasuruan di ruang

OK pada pukul 12.30 WIB di tolong oleh dokter. Ny. J melahirkan bayi

premature dengan SC selama kurang lebih 2 jam beserta dengan pemulihan,

dengan jenis kelamin perempuan, dengan berat badan : 2100 gram, panjang

badan : 47 cm, dengan APGAR SCORE : 6-7, ketuban jernih, letak kepala

keluar terlebih dahulu, Saat mengkaji di Ruang Perinatologi ibu klien :

mengatakan bayinya datang ke ruang alamanda pada tanggal 14-12-2019 jam :

12:00 dengan mengeluh kurangnya asupan ASI, BB menurun dari 2.100 gram

– 1800 gram sejak 3 hari yang lalu (terpasang OGT), gerak tangis (+), klien

tampak lemah, kesadaran Composmentis, tidak menggunakan alat bantu nafas,

tidak ada retraksi otot bantu nafas, sesak (-), reflex menghisap lemah (+).

3.1.3.3 Riwayat persalinan :

1) Pre natal care

Ibu klien mengatakan bahwa selama hamil rutin control ke dokter

kandungan untuk memeriksakan kehamilannya kurang lebih 5 kali dan

mendapat imunisasi TT 1 kali, dan selama hamil Ny. J mengalami kenaikan

berat badan 5 kg. Ny. J saat selama hamil mengeluh mual dan muntah.
61

2) Natal

Ny. J mengatakan melahirkan di rumah sakit dengan usia kehamilan 7 bulan

2 minggu dengan lama persalinan kurang lebih 2 jam dengan SC, dengan

bantuan penolong persalinan dokter dan tidak ada komplikasi eklamsi

selama persalinan.

3) Post Natal

Kondisi klien lahir BBLR 2.100 gram, BB sekarang 1.800 dengan panjang

bayi (PB) 47 cm, APGAR SCORE 6-7. Klien dilakukan perawatan di

incubator.

3.1.4 Genogram ( 3 generasi )

Gambar 3.1

Nama : By.J

Umur : 5 hari

Diagnosa : BBLR

Ruangan : Perinatologi

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal
bersama
62

3.1.5 Riwayat Nutrisi

3.1.5.1 Pemberian ASI


Bayi Ny. J diberikan dengan pemberian ASI pada tanggal 10-12-2019, cara

pemberian setiap kali bayi menangis, lama pemberian 2 hari dan ASI keluar sedikit-

sedikit lalu bayi terpasang OGT dan cara pemberian OGT dengan jumlah pemberian

8x10cc/hari.Pengetahuan ibu tentang ASI Ny. J mengatakan ASI sangatlah penting

bagi anaknya dari pada harus diberikan susu formula.

3.1.5.2 Pemberian susu formula

Klien tidak di berikan susu formula dengan alasan Ibu klien masih mampu

mengeluarkan ASI walaupun sedikit-sedikit, dan reflek menghisap klien lemah (+),

dengan jumlah pemberian ASI ibu sebanyak 8x10cc/hari dan cara pemberian dengan

OGT.

3.1.6 Riwayat Psikososial

Ny. J mengatakan hubungan antar anggota keluarganya baik, dan bayi Ny. J

akan tinggal satu rumah dengan Aya, ibu dan akan di asuh oleh Ayah dan Ibunya

sendiri. Ny. J mengatakan tidak mengetahui kalo anaknya mengalami berat bayi lahir

rendah (BBLR)

3.1.7 Observasi dan Pengkajian Fisik

3.1.7.1 Keadaan umum klien: Bayi lemah di inkubator & reflek menghisap lemah

3.1.7.2 Tanda-tanda vital : suhu : 36,6°C tempat pengukuran di aksila, frekuensi nadi

130x/menit, dan frekuensi pernafasan respirasi : 44x/menit, Bayi di letakkan di

inkubator
63

3.1.7.3Antropometri : panjang badan 47 cm, berat badan lahir 2.100 gram, berat

badan sekarang 1.800 gram, lingkar lengan atas 10 cm, lingkar dada 27 cm,

lingkar kepala 28 cm, lingkar perut 30 cm SOB 30 cm, FO 31 cm, MO 30 cm.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.7.4 Sistem Pernafasan

Inpeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dada sama kanan dan kiri, klien

tidak menggunakan alat bantu nafas, frekuensi pernafasan : 44x/menit tidak

ada batuk dan tidak ada sputum dan tidak ada retraksi otot bantu nafas.

Palpasi : vocal premitusnya tidak terkaji, dengan perkusi thorak

sonor, Auskultasi : suara nafas vesikuler.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.7.5 Sistem Kardiovaskuler

Inpeksi : Pulsasi kuat, tidak ada clubbing finger tidak juga sianosis.

Palpasi :CRT < 3 detik, tidak ada nyeri dada

perkusi : tidak terkaji

Auskultasi : dengan bunyi jantung S1 dan S2 tunggal.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.7.6 Sistem Persyarafan

Bentuk kepala simetris kanan/kiri, ubun-ubun datar, kesadaran klien

composmentis gerak tangis (+), dengan reflex suckling tapi lemah (+), reflek

menggenggam ada tapi lemah, reflek babinsky ada tapi lemah, reflek moro ada

tapi lemah, dan reflek rooting ada tapi lemah, reflek patella ada tapi lemah, dan

tidak ada kejang, nyeri kepala tidak ada, istirahat tidur klien tampak selalu tidur

dan sesekali membuka mata dantidak ada kelainan nervus kranialis


64

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.7.7 Sistem Genitourinaria

Labia minor menutupi labia mayor, klitoris menonjol, alat kelamin normal,

kebersihan kelamin bersih, bau urine khas, produksi urin 20cc/kg/BB ml/hr,

tempat yang di gunakan pempers.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.7.8 Sistem Pencernaan

Mulut : Mukosa bibir kering, kondisi bibir simetris, lidah tampak putih,

jaringan lemak subkutan tipis, aerola payudara datar tidak ada tonjolan, pada

abdomen tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi dan peristaltic usus 25x/mnt,

dengan buang air besar (BAB) 3x/hari 30 cc/KgBB/jam dengan konsistensi

encer, warna kuning pucat, dengan bau yang khas, tempat yang digunakan

pempes, lain-lan terpasang OGT (ASI 8x10cc/24jam)

Masalah Keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

3.1.7.9 Sistem Muskuloskeletal dan integument

Klien tampak lemah dalam incubator, tidak ada fraktur dan dislokasi, akral

dingin, dan turgor baik, kelembapan lembab, tidak ada oedema, kulit bersih,

warna kulit merah muda, licin/ halus tampak tipis,terdapat lanugo.

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan


65

3.1.7.10 Sistem Pengindraan

Mata : pupil isokor kanan/kiri, reflek cahaya positif kanan/kiri, konjungtiva

merah muda kanan/kiri, skelera putih kanan/kiri, pergerakan bola mata baik

kanan/kiri, ketajaman penglihatan normal kanan/kiri

Telinga : simetris kanan dan kiri (daun telinga masih menempel) ketajaman

pendengaran normal (jika kita tepukan tangan diantara telingan kanan & kiri

bayi akan menoleh), tidak menggunakan alat bantu pendengaran

Hidung : mukosa lembab, tidak ada secret dan tidak ada

kelaianan. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

keperawatan

3.1.7.11 Sistem Endokrin

Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, dan juga tidak ada pembesaran

kelenjar parotis, tidak hiperglikemi, juga hipoglikemia.

3.1.8 Pemeriksaan Diagnostik

Tanggal : 16-12-2019

Nama : By.Ny.J

Umur : 5 hari

No.RM : 00411653

Ruang Perawatan : Perinatologi

Diagnosa Medis : BBLR

Tabel : 3.2 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi

Darah Lengkap
66

Leukosit (WBC) 4,54 10’3/Ul 5,5-15,5

Neutrofil 3,0 10’3/uL 1,5-8,5

Limfosit 0,84 10’3/uL 2-10

Monosit 0,6 10’3/uL 0,17-0,93

Eosinofil 0478 10’3/uL 0-0,47

Basofil 0,09 10’3/uL 0-0,16

Eritrosit (RBC) 3,721 3,9-5,3

Hemoglobin (HGB) 8,87 g/dL 11,5-15,5

Hematokrit (HCT) 26,6 % 34-40

MCV 71,41 fL 75-87

MCH 23,83 Pg 24-30

MCHC 33,37 % 32-36

RDW 16,72 % 11,5-15

PLT 548 10’3/uL 150-450

MPV 5,073 fL 6,90-10,6

3.1.9 Terapi

(Tanggal 15-Desember-2019)

3.1.9.1 Infus otsu D10 220cc/24 jam : berfungsi sebagai pengganti cairan untuk

mengurangi dehidrasi

3.1.9.2 Injeksi vitamin K 1 mg : berfungsi untuk mencegah perdarahan BBL

3.1.9.3 Injeksi Vicilin 2x125 mg : berfungsi untuk mencegah ISPA


67

3.1.9.4 Genta 1x10 mg : berfungsi mengobati infeksi pada kulit yang di sebabkan oleh

bakteri

3.1.9.5 ASI 8x10cc/24jam : berfunsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi

dalam masa pertumbuhan & perkembangan

3.2 Analisa Data

Tanggal : 30 Januari 2019

Nama Pasien : By. Ny. L

Umur : 5 hari

No. RM : 00411653

Ruang Perawatan : Perinatologi

Diagnosa Medis : BBLR

Tabel 3.3 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah keperawatan

1. Ds : Imaturitas sentrum Ketidakseimbangan

Ibu px mengatakan anaknya vital nutrisi kurang dari

kurang asupan ASI dan BB kebutuhan tubuh

menurun dari 3 hari yang lalu. Reflek menelan

Do : belum sempurna

1. K/u lemah

2. Kesadaran imaturitas reflek

composmetis menghisap

3. Mukosa kering

4. BBL : 2100 kg

5. BBS : 1800 kg Ketidakseimbangan


68

6. Daya menghisap lemah nutrisi kurang dari

(+) kebutuhan tubuh

7. Terpasang OGT

Pemberian ASI 8x10cc/24jam

2. Ds : Perubahan status Difisien pengetahuan

Ibu pasien tidak mengetahui kesehatan

tentang BBLR

Do :

Ibu pasien terlihat Kurangnya informasi

kebingungan dan merasa tentang perawatan

ketakuatan dengan kondisi BBLR

bayi-nya

Difisien pengetahuan

3.3 Diagnosa Keperawatan

3.3.1 Daftar Masalah Keperawatan

3.3.1.1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d imaturitas reflek

menghisap.

3.3.1.2 Defisit pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang perawatan BBLR

3.3.2 Daftar Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

3.3.2.1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3.3.2.2 Defisit pengetahuan


69

3.4 Intervensi Keperawatan

Tanggal : 16 Desember 2019

Nama Pasien : By. J

Umur : 0 5 hari

No. RM : 00411653

Ruang Perawatan : Perinatologi

Diagnosa Medis : BBLR

Tabel 3.4 Rencana Tindakan Keperawatan

No Dx Tujuan/Kriteria hasil Intervensi Rasional

1. Setelah dilakaukan 1. Jelasakan pada kelurga 1. Untuk menambah

tindakan keperawatan tentang kebutuhan pengetahuan

selama 3x24 jam di nutrisi neonatal klien tentang

harapakan kebutuhan nutrisi yang di

nutrisi neonatus dapat butuhkan

terpenuhi dengan neonatus

kriteria hasil:

1. Keluarga dapat 2. Anjurkan kepada 2. Untuk memenuhi

menjelaskan keluarga px untuk kebutuhan nutrisi

kembali tentang memberikan ASI bayi karena pada

kebutuhan nutrisi eksklusif selama 6 usia 0-6 bulan,

neonatal bulan nutrisi bayi hanya

2. Keluarga klien dari ASI atau

terlihat mau susu formula


70

memberikan ASI 3. Anjurkan pada ibu 3. Untuk membantu

eksklusif pada bayi untuk menyusui bayi pemenuhan

selama 6 bulan pada payudara ibu bila nutrisi awal

3. Keluarga klien reflek menghisap kuat neonatal

mampu menyusui 4. Observasi intake dan 4. Untuk mengetahu

bayi pada payudara output nutrisi bayi kebutuhan nutrisi

ibu bayi

4. Intake dan output 5. Observasi reflek hisap 5. Untuk mengetahu

nutrisi neonatal baik bayi kemampuan

5. Menunjukan hisap bayi

peningkatan fungsi 6. Kolaborasi pemberian 6. Untuk proses

hisap neonatal gizi neonatal dengan penyembuhan

ahli gizi

2. Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada kelurga 1. Untuk menambah

tindakan keperwatan klien tentang berat bayi pengetahuan

selama 1x 30 menit di lahir rendah dalam perawatan

harapkan pengetahuan berat bayi lahir

keluarga klien dapat rendah

teratasi dengan kriteria 2. Anjurkan kelerga untuk 2. Untuk

hasil : merawat berat bayi mengurangi

1. Keluarga klien lahir rendah dengan resiko pada klien

mampu menjelaskan baik

kembali tentang
perawatan BBLR. 3. Ajarkan tehnik 3. Untuk mencegah

2. Kelurga klien merawat berat bayi klien yang cedera

mampu lahir rendah dengan

menyebutkan benar

penyebab 1 atau 2

penyebab BBLR.

3. Kelurga klien mampu

merawat BBLR

dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Betz, LC dan Sowden, LA. 2002. Keperawatan Pediatrik - Edisi 3. Jakarta : EGC. Bobak,
Irene M. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8. Jakarta : EGC.
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Jakarta : EGC. Maryunani,
Anik. 2009. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta : TIM.
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi NANDA NIC NOC. Yogyakarta
: Media Action Publishing.
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka
Wilkinson, Judith M. 2013. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai