Anda di halaman 1dari 11

Kajian sumber daya money

Sistem gaji di berikan sesuai gaji PNS bagi yang PNS yaitu setiap awal bulan. Jumlah yang diberikan sesuai standar
pemerintah. Pegawai BLU sesuai dengan UMR Privinsi Sumatera Selatan. Remunisasi diberikan sesuai dengan kinerja pegawai dan
akan di kurangi pada pegawai yang tidak mampu menyelesaikan jumlah beban kerja yang di berikan.

Hasis studi dokumentasi pada bulan juli 2022 dari ruang komering 1.1 telah didapatkan data pasien menggunakan BPJS ….
Orang dan umum …. Orang.

Kajian Kinerja Mutu Ruangan

a. BOR (Bed Occupation Rate)


Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu, indikator ini memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%
(Depkes RI, 2005)

Rumus:
BOR = (jumlah hari perawatan rumah sakit / (jumlah tempat tidur X jumlah hari dalam satu periode)) X 100%

Rekapan dari bulan januari – juni

BOR (Bed Occupancy Ratio) %


JANUAR FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Rata-Rata
I
90 78,8 87 93,2 84 97 88,3

Berdasarkan hasil perhitungan di dapatkan bahwa pemanfaatan tempat tidur di ruang rawat inap komering 1.1 dari bulan januari –
juni rata – rata hasilnya ideal (60 – 85%), namun pada bulan maret, april dan juni diatas nilai ideal.

b. ALOS (Leght Of Stay)


ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran
tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila di terapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan
hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005)

Rumus :
ALOS = jumlah lama di rawat / jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Rekapan bulan januari – juni

ALOS (Average Length Of Stay) hr


JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Rata-Rata
6,7 6,3 6,2 6,5 7,1 7,7 6,75

Berdasarkan hasil itungan lama rawat inap di ruang komering 1.1 dari bulan januari – juni rata – rata hasilnya 6 – 7 hari (nilai
idealnya 6 – 9 hari) yang mana artinya efisien.
c. TOI (Turn Over Interfal)
TOI menurut Depkes RI (2005)adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak di tempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur, idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada
kisaran 1 – 3 hari.

Rumus :
TOI = ((jumlah tempat tidur X periode) – hari perawatan) / jumlah pasien keluar (hidup+mati).

Rekapan bulan januari – juni

TOI (Turn Over Interfal) X


JANUARI FEBRUAR MARET APRIL MEI JUNI Rata-Rata
I
1,1 2,1 1,1 0,5 2,1 2,7 1,6

Berdasarkan hasil analisa, waktu tenggang penggunaan tempat tidur pada bulan januari – juni 2022 hasil rata – ratanya ialah 1-2
hari (nilai ideal = 1-3 hari) yang mana artinya perputaran perputaran pergantian tempat tidur diruang komering 1.1 efisien.
Pelaksanaan SOP dan SAK
Evaluasi terhadap pendokumentasian

No Aspek yang dinilai Kode berkas rekam medic pasien Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

A Pengkajian

1 Mencatat data yang dikaji sesuai V V V V V V V V V V V V V V V


dengan pedoman pengkajian

2 Data di kelompokkan (bio-psiko- V V V V V V V V V V V V V V V


sosial-spiritual)

3 Data dikaji sejak pasien masuk V V V V V V V V V V V V V V V


sampai pulang

4 Masalah dirumuskan berdasarkan V V V V V V V V V V V V V V V


kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan pola
fungsi kehidupan

Sub total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Total 60

Persentase 100%

B Diagnosa

1 Dx keperawatan berdasarkan V V V V V V V V V V V V V V V
masalah yang dirumuskan

2 Dx keperawatan mencerminkan
PE/PES

3 Merumuskan diagnosa V V V V V V V V V V V V V V V
keperawatan aktual/potensial

Sub total

Total

Persentase

C Perencanaan

1 Berdasarkan Dx keperawatan V V V V V V V V V V V V V V V

2 Disusun menurut urutan prioritas


3 Rumusan tujuan mengandung
komponen pasien/subjek,
perubahan, perilaku, kondisi
pasien, dan atau kriteria waktu

4 Rencana tindakan
menggambarkan keterlibatan
pasien/keluarga

5 Rencana tindakam
menggambarkan keterlibatan
pasien/ keluarga

6 Rencana tindakan mengambarkan V V V V V V V V V V V V V V V


kerja sama dengan tim kesehatan
lain.

Sub total

Total

Persentase

D Tindakan

1 Tindakan dilaksanakan mengacu V V V V V V V V V V V V V V V


pada rencana keperawatan

2 Perawat mengobservasi pasien V V V V V V V V V V V V V V V


terhadap tindakan keperawatan

3 Semua tindakan yang telah V V V V V V V V V V V V V V V


dilaksanakan dicatat ringkas dan
jelas

Sub total 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Total 45

Persentase 100%

E Evaluasi

1 Evaluasi mengacu pada tujuan

2 Hasil evaluasi dicatat V V V V V V V V V V V V V V V

Sub total

Total

Persentase

F Catatan asuhan keperawatan


1 Menulis pada format yang baku V V V V V V V V V V V V V V V

2 Pencatatan dilakukan sesuai V V V V V V V V V V V V V V V


dengan tindakan yang
terlaksanakan

3 Pencatatan ditulis dengan jelas, V V V V V V V V V V V V V V V


ringkas, istilah yang baku dan
benar

4 Setiap melakukan tindakan/ V V V V V V V V V V V V V V V


kegiatan perawat mencantumkan
paraf / nama jelas dan tanggal jam
dilakukannya tindakan

5 Berkas catatan keperawatan V V V V V V V V V V V V V V V


disimpan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku

Sub total 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Total 75

Persentase 100%

Sumber : Departemen kesehatan RI, 2005


Nilai rata – rata studi dokumentasi standar asuhan keperawatan diruang komering 1.1

Observasi terhadap pelaksanaan tindakan keperawatan

SOP memasang infus

TIDAK
NO TINDAKAN DILAKUKAN
DILAKUKAN
1 Mengidentifikasi pasien V

2 Melakukan kebersihan tangan sesuai V


indikasi

3 Menggunakan APD sesuai indikasi V

4 Menjaga prifasi pasien V

5 Mengisi etiket pada kolf infus, V


menuliskan nama obat apabila ada
obat yang di campurkan

6 menusukan infus set ke kolf infus V


dalam keadaan di klem

7 Menggantungkan kolf infus pada V


standar infus

8 Mengisi tabung pada selang infus V


dengan cairan ½ nya atau sesuai
dengan garis atau ukuran yang
tersedia

9 Mengalirkan cairan infus ke dalam V


selang infus set dan pastikan tidak ada
udara di dalamnya

10 Memasangkan underpad di bawah V


anggota tubuh yang akan di pasang
infus

11 Memilih vena yang akan di tusuk V


(besar dan ada dipermukaan, dan
mulai dari bagian distal)

12 Membersihkan area kulit yang akan di V


insersi

13 Melakukan pembendungan dengan V


tourniquet kurang lebih 10-12 cm
diatas area tusukan

14 Memberikan desinfeksi daerah insersi V


dengan alcohol swab dengan gerakan
memutar keluar

15 Menusukan IV chatetter ke vena V


dengan lubang jarum menghadap ke
atas setelah alcohol kering hingga
darah keluar dan dapat di lihat pada
IV chateter

16 Melepaskan tourniquet, sambungkan V


selang infus set dengan IV chateter
17 Menutup area tusukan dengan V
transparan film bila tetesan cairan
lancer

18 Melakukan fiksasi selang infus V

19 Mengatur tetesan cairan sesuai V


kebutuhan / order therapy

20 Menulis tanggal pemasangan infus V


untuk melihat kelancaran tetesan
cairan

21 Merapikan pasien dan evaluasi respon V


pasien terhadap tindakan

22 Membereskan alat dan membuang V


sampah sesuai panduan pemilahan
limbah

Sumber : STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL RSMH, 2020

Tindakan monitoring pemasangan infus 100% mengikuti SOP yang ada di rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai