Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH KERJA MESIN

(OVERSIZE DAN UNDERSIZE)

Anggota Kelompok :
1. Nur Alima
2. Wanfrigianto
3. M. Fikri Ardiansyah
4. Fadhly Surya Ardi
5. Aldiansyah Hasfa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF (S1)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
petunjuknya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah “oversize
dan undersize”. Shalawat serta salam kepada Baginda Rasulullah SAW beliau
telah menjadi pedoman umat untuk menjalani masa labil kemasa yang stabil.

Terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini karena tugas ini
penulis mengenal ”oversize dan undersize”. Tidak lupa pula terima kasih kepada
pembaca karena telah menyempatkan diri untuk membaca makalah sederhana ini.

Walaupun penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam menyusun tugas makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya. Maka dari
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun, untuk perbaikan
pada makalah-makalah selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
1. OVER SIZE...............................................................................................3
2. UNDER SIZE..........................................................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. KESIMPULAN...........................................................................................12
B. SARAN.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidang otomotif sekarang telah mengalami perembangan yang
sangat pesat dan beragam. Pekembangan yang terjadi, bukan saja pada
keluaran terbaru dari suatu kendaraan tetapi juga suku cadang yang sudah
mengalami modifikasi. Hampir sebagian system pada teknologi otomotif,
baik sepeda motor (kendaraan roda dua) maupun mobil (kendaraan roda
empat) mengalami sentuhan modifikasi. Modifikasi pada kendaraan yang
dilakukan bertujuan untuk mendapatkan kinerja motor yang baik dari
sebuah system kerja yang standart, dengan merubah spesifikasi komponen
ataupun dengan cara memberikan komponen tambahan.
Salah satu bagian motor yang mengalami modifikasi yang trend
saat ini adalah perubahan volume silinder. Modifikasi volume silinder
berrtujuan untuk meningkatkan performance mesin sepeda motor.
Modifiksi volume silinder tidak terlepas dengan yang namanya piston.
Piston adalah komponen penggerak utama mesin yang sangat penting,
dimana piston bergerak turun naik di dalam silinder membuat langkah
hisap, kompresi, usaha dan langkah buang. Dua kemungkinan
dilakukannya oversize yaitu untuk meningkatkan performance mesin dari
yang sebelumnya atau akibat dari pemakaian motor dalam jangka waktu
yang lama, sehingga terjadi keausan yang menyebakan celah (clearence)
antara piston dengan silinder. Jika celah tersebut telah melebihi batas
maksimum yang diizinkan maka celah tersebut harus di kembalikan ke
kondisi standart. Artinya diameter dalam silinder tersebut diperbesar,
maka ukuran piston juga diperbesar. Proses tersebut juga dikenal dengan
istilah oversize. Pengaruh dari oversize piston ini akan berdampak
terhadap kinerja motor yang berkaitan dengan torsi, daya dan konsumsi
bahan bakar.
Setelah pemakaian beberapa lama, sebuah motor pembakaran
dalam mengalami tingkat keausan tertentu sehingga clearance antara
piston dan silinder liner mencapai batas toleransi yang diijinkan. Bila
clearance telah melewati toleransi yang diijinkan, maka kompresi akan
berkurang (bocor). Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan proses
oversize. Proses oversize adalah proses mengganti piston dengan diameter
yang lebih besar dari ukuran sebelumnya.
Oversize perlu dilakukan dengan proses boring yaitu pembesaran
diameter dinding silinder liner. Umumnya masyarakat dalam menambah
ukuran piston (oversize) pada motor untuk sekali oversize adalah 0,25 mm
dari ukuran standar atau sering disebut oversize 25. Batas maksimal

1
oversize untuk sepeda motor umumnya adalah oversize 100 atau
penambahan 1,00 mm dari ukuran standar (digilib.its.ac.id/oversize
silinder liner).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian oversize dan undersize?
2. Apa itu fungsi dan manfaat oversize pada kendaraan?
3. Apa efek samping oversize pada kendaraan?
4. Apa saja komponen-komponen kepala silinder?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu pengertian oversize dan undersize.
2. Mengetahui apa itu fungsi dan manfaat oversize pada kendaraan.
3. Mengetahui efek samping oversize pada kendaraan.
4. Mengetahui apa saja komponen-komponen kepala silinder.
D. Manfaat
Makalah ini nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
terhadap beberapa pembaca, yaitu pembaca bisa mengetahui tentang
“oversize dan undersize”.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Oversize dan Undersize


Dalam ilmu otomotif ada banyak sekali istilah - istilah yang dipakai
oleh para mekanik, baik dalam hal pembongkaran mesin, perawatan dan
pengukuran komponen - komponen mesin. Oleh karena itu, jika anda
berniat untuk menjadi mekanik yang handal maka tidak ada salahnya jika
anda mengenal sedikit istilah - istilah yang sering dipakai atau hanya
sekedar untuk menambah pengalaman. Diantara istilah - istilah yang
sering diucapkan oleh para teknisi tentang kerusakan komponen mesin
adalah OVER SIZE dengan UNDER SIZE (Juliandi, 2018).
1. OVER SIZE

Definisi Oversize
Kalau diartikan secara harfiah menurut bahasa Inggris adalah
OVER ( Kelebihan ) dan SIZE ( Ukuran ). Jadi jika kita gabungkan
maka artinya adalah kelebihan ukuran. Modifikasi motor di dunia
otomotif tidak hanya pada penampilan atau visualnya saja, namun juga
dapat dilakukan pada komponen lainnya seperti mesin. Arti oversize
sendiri merupakan istilah yang tidak asing bagi para peng-upgrade
motor yang sering melakukan modifikasi pada kendaraannya. Sebelum
memutuskan untuk melakukan oversize pada motor kesayangan,
sebaiknya Anda ketahui terlebih dahulu seluk beluk tentang oversize.
Arti oversize bisa dipahami dengan mengganti atau memperbesar
piston serta melakukan bubut boring di ruang bakarnya yang berguna
untuk memperbesar kemampuan boring. Melakukan oversize artinya

3
adalah mengganti ukuran piston pada motor lebih besar daripada
ukuran bawaannya. Oversize piston diartikan sebagai cara
memodifikasi mesin motor dengan cara memperbesar ukuran atau
diameter pada piston motor. Variasi ukuran untuk oversize motor
biasanya menggunakan kenaikan setiap 0,25 mm yaitu ukuran 25, 50,
75, hingga 100 untuk besar oversize maksimal. Apabila oversize sudah
melebihi 100 atau 1 mm, maka sebaiknya untuk mengganti boring dan
menggunakan ukuran standar lagi atau oversize 0. Jika oversize
melebihi 100 maka dikhawatirkan liner akan terlalu tipis dan tentunya
hal tersebut akan menimbulkan masalah baru (Suzuki, 2022).
Oversize merupakan langkah ketika ruang bakar bermasalah.
Biasanya oversize piston dilakukan pada motor yang memiliki umur
pakai yang tinggi yaitu pada motor tua yang mulai mengeluarkan asap
berasal dari knalpot yang disebabkan oleh kebocoran kompresi pada
mesin motor tersebut.
OVER SIZE ini biasanya digunakan untuk bagian - bagian mesin
berlubang yang sudah mengalami keausan ( perubahan ukuran ).
Contohnya adalah lubang silinder/ lubang piston.Lubang silinder
rentan dengan kerusakan yang diakibatkan oleh gesekan piston yang
bertubi - tubi sehingga mengakibatkan keausan. Maka cara
perbaikannya adalah:
- Dengan memperbesar lubang silinder sesuai dengan ukuran
OVERSIZE pada mesin.
Contoh : Ukuran standart lubang slinder 50 mm Ukuran standart
piston 50,10 mm Hasil pengukuran Lubang silinder 50,20 mm
Maka dari hasil pengukuran diatas dapat disimpulkan terjadi celah
sebesar 0,20 mm ( 50,20 mm - 50 mm = 0,20 mm ). Yang mana
menurut standart pabrik bahwa hasil tersebut sudah dikatan rusak
dan harus di OVERSIZE yang pertama. Maka lubang silinder harus
diperbesar dengan ukuran 50,25 mm. Sedangkan piston nya harus
diganti dengan ukuran yang Over Size Pertama ( mendekati ukuran
50,25 mm ).
- Memperkecil lubang silinder adalah hal yang sangat susah,
mengingat fungsi utamanya yang sangat vital. Adapun cara lain
adalah dengan mengganti lubang silinder tersebut dengan yang
baru. Namun, jenis silinder ini hanya digunakan untuk jenis-jenis
tertentu saja.

4
Tujuan Melakukan Oversize
Pada dasarnya, modifikasi oversize pada piston dan lubang
silinder adalah untuk memperbesar volume ruang bakar. Volume yang
semakin besar ini berarti kapasitas ruang bakar menjadi lebih besar
pula sehingga mampu menampung bahan bakar yang lebih banyak.
Jadi, tujuan melakukan oversize ini pada dasarnya adalah untuk
meningkatkan kapasitas ruang bakar agar pembakaran menjadi lebih
optimal karena tenaga yang besar memerlukan pasokan bahan bakar
yang lebih besar pula.
Selain untuk meningkatkan kapasitas ruang bakar, oversize juga
dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan performa mesin motor
pada motor standar harian yang telah mengalami kerusakan pada
piston dan silindernya akibat usia pemakaian yang tinggi. Dengan
melakukan modifikasi oversize, performa mesin motor dapat kembali
normal tanpa harus mengganti blok mesin.

Manfaat melakukan oversize


Selain untuk tujuan meningkatkan performa motor agar mampu
bertarung di lintasan balap, untuk pemakain harian pun dapat juga
dilakukan oversize piston dan silinder. Biasanya, oversize untuk
pemakaian harian ini dilakukan ketika silinder telah mengalami aus
akibat pemakaian yang telah mencapai batas pemakaiannya. Faktor
usia pakai memang tidak dapat dibohongi, karena piston bergereak
naik turun dalam kecepatan tinggi setiap harinya dalam proses
pembakaran, sehingga dinding liner silinder pun tergores. Goresan
tersebut lama kelamaan akan menggerus lapisan dinding liner
sehingga diameter lubang silinder pun berubah dari ukuran
standarnya. Ketika diameter lubang silinder telah berubah, maka
clearance (celah) antara dinding silinder dan piston menjadi terlalu
besar dan beresiko terjadi kebocoran dan penurunan kompresi.
Dengan melakukan oversize pada blok silinder yang telah
mengalami aus, maka performa sepeda motor akan kembali normal
lagi karena kompresi mesin normal kembali, langkah piston pun juga
lancar kembali. Bahkan, dengan oversize piston yang berukuran lebih
besar, performa motor dapat jauh ditingkatkan melebihi kemampuan
sebelumnya ketika masih menggunakan blok silinder pabrik dalam
kondisi masih normal.

5
Fungsi Oversize pada kendaraan
Fungsi oversize salah satunya adalah berguna untuk
meningkatkan performa kinerja mesin pada motor. Memiliki ukuran
piston yang lebih besar tentunya akan dapat menambah performa dari
mesin motor tersebut. Awalnya, modifikasi oversize pada piston
motor ini diadopsi dari dunia motor balap. Adapun fungsi lain dari
oversize motor untuk pemakaian harian adalah berguna untuk
menghilangkan tanda-tanda kompresi bocor yang disebabkan oleh
liner yang baret.
Oversize pada piston juga berfungsi untuk memperbaiki silinder
yang telah mengalami keausan sehingga akan normal kembali.
Oversize pada motor juga berfungsi untuk memperbesar volume pada
ruang bakar mesin. Apabila sebuah motor memiliki volume ruang
bakar yang besar, maka mesin tersebut juga akan semakin banyak
menampung bahan bakar sehingga pembakaran dapat berjalan lebih
optimal. Adanya modifikasi oversize pada piston motor menjadikan
performa mesin dapat kembali normal. Modifikasi oversize pada
piston juga dapat dijadikan sebagai alternatif ketika kondisi dinding
liner telah aus tanpa harus mengganti blok mesin yang tentunya
membutuhkan biaya yang lebih mahal.
Oversize pada piston biasanya dilakukan ketika motor telah
mengalami aus yang diakibatkan oleh usia pemakaian yang cukup
lama atau motor yang sudah tua. Manfaat yang diperoleh dari oversize
pada piston yaitu kompresi mesin menjadi normal kembali dan
performa motor menjadi meningkat. Tidak hanya untuk
mengembalikan kompresi mesin menjadi normal kembali, modifikasi
oversize yang dilakukan pada blok silinder atau dinding liner yang
telah mengalami aus akan bermanfaat. Ini untuk memperlancar
langkah dari piston kembali, sehingga proses pembakaran mesin akan
optimal lagi. Oversize merupakan salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kerusakan ruang bakar pada mesin
motor. Mesin motor yang telah di-oversize, maka memiliki tarikan
yang lebih responsif dan tenaga yang dihasilkan juga jauh lebih besar
jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Manfaat lainnya dari oversize yaitu menambah cc. Oversize
merupakan proses memperbesar diameter piston sehingga juga dapat
menambah cc motor meskipun tidak terlalu signifikan seperti bore up.
Ketika diameter piston bertambah, maka juga diiringi dengan
penambahan (Suzuki, 2022).

6
Mesin yang Digunakan untuk Oversize
Mesin korter merupakan mesin yang digunakan untuk
memperbesar silinder mesin. Hal ini bertujuan untuk memperbesar
volume ruang bakar dan mengurangi tanda-tanda kerusakan pada
dinding silinder akibat usia seperti goresan yang disebabkan oleh
pergerakan piston yang dapat mengakibatkan kebocoran. Nah, setelah
dilakukan proses oversize maka permukaan dinding silinder akan
menjadi halus Kembali.

Gambar. Mesin Korter

Berikut bagian-bagian mesin Korter :


1. Roda Gerinda (Grinding wheel), berfungsi untuk mengasah pisau
korter sebelum proses pengerjaan.
2. Dinamo, berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
meklanik atau sebagai motor penggerak mesin korter.
3. Eretan, berfungsi untuk menggerakkan naik turun spindle secara
manual.
4. Feed cluth Yaitu tuas untuk melakukan pemakanan secara
otomatis. Terletak di titik pusat eretan. Cara pengoperasiannya
ditarik kemudian diputar. Fungsinya sama dengan tuas otomatis
pada mesin bubut. Perbedaannya otomatis pada mesin korter hanya
bergerak dari atas ke bawah, namun tidak bisa dari bawah ke atas.
Dan kecepatan gerakan pemakanan pada mesin korter tidak bisa
diubah seperti pada mesin bubut.
5. Feed cluth Yaitu tuas untuk melakukan pemakanan secara
otomatis. Terletak di titik pusat eretan. Cara pengoperasiannya
ditarik kemudian diputar. Fungsinya sama dengan tuas otomatis
pada mesin bubut. Perbedaannya otomatis pada mesin korter hanya

7
bergerak dari atas ke bawah, namun tidak bisa dari bawah ke atas.
Dan kecepatan gerakan pemakanan pada mesin korter tidak bisa
diubah seperti pada mesin bubut.
6. Sistim pencekaman (mounting and clamping assembly) Berfungsi
untuk memasang (mencekam) benda kerja yang akan dikorter.
Pencekaman benda kerja dibantu dengan 2 ring di bagian atas dan
bawah benda kerja. Cara memasang benda kerja sesuai dengan
sumbu utama dengan cara menggeser benda kerja saja.
7. Sistim pencekaman (mounting and clamping assembly) Berfungsi
untuk memasang (mencekam) benda kerja yang akan dikorter.
Pencekaman benda kerja dibantu dengan 2 ring di bagian atas dan
bawah benda kerja. Cara memasang benda kerja sesuai dengan
sumbu utama dengan cara menggeser benda kerja saja.
8. Sistim pencekaman (mounting and clamping assembly) Berfungsi
untuk memasang (mencekam) benda kerja yang akan dikorter.
Pencekaman benda kerja dibantu dengan 2 ring di bagian atas dan
bawah benda kerja. Cara memasang benda kerja sesuai dengan
sumbu utama dengan cara menggeser benda kerja saja.
9. Spindle merupakan poros utama mesin yang berfungsi untuk
memutarkan pisau korter.
10. Sistem tansmisi atau Driving asselmbly (machine body) Berisi roda
gigi. Yaitu sistem pemindah tenaga (power train) mempunyai
fungsi meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros
propeler (spindle utama).
11. Boring bar assembly Yaitu tempat untuk spindle utama. Di
dalamnya terdapat bantalan (bearing) agar spindle dapat berputar.
Bagian luar yang tidak berputar disebut spindle sleeve. Bagian ini
membantu spindel bergerak naik dan turun.
12. Feed box Yaitu bagian yang menghubungkan spindle utama
dengan spindle pemakanan otomatis.
13. Rotating Knob Digunakan untuk memutar spindle secara manual
14. Batang Pembatas (Position limiting rod) Berfungsi sebagai
pembatas panjangnya pemakanan. Ujung dari benda ini akan
menekan bagian dari main clutch yang menonjol kemudian
memutus transmisinya.
15. Boring cutter Yaitu alat potong pemakanan untuk proses korter

8
Cara melakukan oversize dengan baik dan benar
Walaupun secara sepintas modifikasi oversize terlihat mudah,
yakni hanya mengganti piston standar dengan piston lain yang
memiliki diameter yang lebih besar, namun pada prakteknya lebih
kompleks daripada itu. Harus dipahami pula bahwa blok mesin pun
memiliki batas maksimal yang dapat diterima untuk mampu
menopang ukuran silinder maksimalnya. Jangan sampai menambah
ukuran diameter silinder dengan ekstrim tanpa mempertimbangkan
kondisi blok. Faktor yang sangat menentukan output dari modifikasi
oversize silinder ini adalah presisi dalam pengerjaannya. Perbedaan
dalam skala 0,1 mili meter saja akan mempengaruhi hasilnya. Oleh
karena itu, pengukuran yang cermat wajib dilakukan sebelum mulai
melakukan eksekusi. Alat ukur yang biasa digunakan adalah
mikrometer dan dial gauge.
Perhatikan juga batas maksimal ukuran piston oversize sesuai
dengan blok silinder mesin. Jangan sampai melebihi kemampuan blok
untuk menopang silinder. jika diameter silinder oversize bertambah
terlalu besar, lebih baik mengganti pula bloknya. ketika telah
ditentukan diameter piston oversize yang hendak diadopsi, langkah
berikutnya adalah melakukan korter pada dinding liner silinder. Proses
ini dilakukan dengan menggunakan mesin korter dan dioperasikan
oleh mekanik khusus yang mampu mengoperasikannya dan
mengetahui prinsip teknik korter. Proses pengikisan dengan teknik
korter ini dapat dilakukan berulang-ulang hingga tercapai diameter
liner silinder yang diinginkan. Pertimbangkan pula berapa milimeter
clearance (celah) antara piston dan dinding silinder yang ingin dibuat
sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, misal untuk pemakaian
harian, drag race, atau road race. Ketika proses korter telah selesai
dilakukan, finishing touch yang halus juga menentukan hasil akhirnya.
Oleh karena itu lah, teknik pemolesan dengan menggunakan mesin
poles harus dikerjakan dengan baik agar dinding liner yang telah
dikorter memiliki permukaan yang halus seperti dinding korter standar
pabrikan. Kehalusan dinding liner silinder ini penting bagi kelancaran
pergerakan langkah piston.

9
2. UNDER SIZE

a. Defini underzize
Jika kita artikan maka UNDER (Dibawah) dan SIZE (Ukuran).
Jadi UNDER SIZE adalah komponen mesin yang berbentuk poros
yang mengalami keausan. Jika OVERSIZE ukurannya menjadi lebih
besar, sedangkan UNDERSIZE ukurannya menjadi lebih kecil.
Contohnya adalah poros - poros pada poros engkol. Perbaikan yang bisa
dilakukan adalah dengan menambal bagian yang kecil dan
merapikannya dengan cara dibubut sesuai dengan ukuran standart
komponen.
b. Standar Undersize Mesin
PT Kubota Indonesia tidak menganjurkan pembubutan crank pin
lebih dari 0.50 mm dari batas standar, karena dapat menyebabkan patah
pada crankshaft akibat crank pin yang terlalu tipis. Untuk itu jika
konsumen sudah pernah melakukan pembubutan crank pin sampai 0.50
mm maka sebaiknya segera dilakukan penggantian crankshaft.
c. Perawatan Undersize Mesin
- Sebelum disimpan dalam waktu yang lama, mesin sebaiknya dicuci
dahulu sampai bersih

10
- Setelah dicuci jangan langsung disimpan, nyalakan mesin terlebih
dahulu agar sisa air yang ada di bearing / laker dapat keluar semua
sehingga bearing tidak berkarat
- Pastikan juga kondisi mesin sudah benar-benar kering sebelum
disimpan
- Fuel tank dalam kondisi penuh bahan bakar agar tidak ada ruang
pengembunan dalam fuel tank, yang dapat berpotensi korosi / karat
- Posisikan flywheel dalam kondisi “Top Kompresi”, tujuannya agar
klep in dan ex tertutup sehingga klep tidak mudah korosi yang bisa
menyebabkan kompresi bocor dan mesin susah dihidupkan serta
pegas katup tidak tertekan rocker arm, sehingga life time pegas
klep/valve lebih awet
- Simpan mesin di dalam ruangan untuk menghindari terkena air
hujan, karena air hujan bisa masuk ke ruang bakar melalui muffler.
Jika tidak ada ruang penyimpanan mesin yang tertutup, maka dapat
mengatasinya dengan memberikan cover atau tutup pada muffler
agar air tidak bisa masuk
- Oli mesin jangan dikuras, agar tidak ada potensi macet atau karat
pada crank case atau moving part. Namun segera lakukan
penggantian oli mesin dengan oli baru sebelum mesin digunakan
untuk olah lahan.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Oversize adalah mengganti atau memperbesar piston serta
melakukan bubut boring di ruang bakarnya yang berguna untuk
memperbesar kemampuan boring. Melakukan oversize artinya adalah
mengganti ukuran piston pada motor lebih besar daripada ukuran
bawaannya. Oversize piston diartikan sebagai cara memodifikasi mesin
motor dengan cara memperbesar ukuran atau diameter pada piston motor.
Undersize komponen mesin yang berbentuk poros yang mengalami
keausan. Perbaikan yang bisa dilakukan adalah dengan menambal bagian
yang kecil dan merapikannya dengan cara dibubut sesuai dengan ukuran
standart komponen.
B. SARAN
Melakukan perawatan pada sepeda motor itu sangat penting supaya
penggunaan sepeda motor dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama,
salah satu perawatan sepeda motor adalah dengan rutin mengganti oli
motor dalam 1 kali dalam 1 bulan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Juliandi, 2018. Perbedaan Antara Oversize dan Undersize. [Online]


Available at: www.lksotomotif.com
[Accessed 05 April 2022].
Suzuki, 2022. Oversize Piston Motor: Pengertian, Fungsi & Manfaatnya.
[Online]
Available at: https://www.suzuki.co.id/uploads/news/20012063_s.jpg
[Accessed 05 April 2022].
Terkini, B. O., 2018. 10 Komponen Kepala Silinder. [Online]
Available at:
https://www.beritaotomotifterkini.co.id/uploads/news/2001205233_s.jpg
[Accessed 05 April 2022].

13

Anda mungkin juga menyukai