Anda di halaman 1dari 24

Evidance Based dalam

Asuhan Nifas & Menyusui


Greiny Arisani, SST., M.Kes
Pengertian Evidance Based

Evidance : bukti, fakta.

Base : dasar

Evidance based :
Praktik berdasarkan bukti
Lanjutan…
Evidance Based Berdasarkan Bukti

Proses sistematis untuk mencari, menilai dan


menggunakan hasil penelitian sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan klinis.
Kategori Evidance Based

Evidance Based Medicine Evidance Based Policy

Pemberian informasi obat-obatan Sistem peningkatan mutu pelayanan


berdasarkan bukti dari penelitian kesehatan & kedokteran (clinical
yang bisa dipertanggung jawabkan. goverment)

Evidance Based Midwifery Evidance Based Report


Pemberian informasi kebidanan Bentuk penulisan laporan kasus yang
berdasarkan bukti dari penelitian yang baru berkembang, memperlihatkan
bisa dipertanggung jawabkan bagaimana hasil penelitian & dapat
diterapkan pada tahapan
penatalaksanaan pasien.
Ilmu kebidanan berkembangan sangat pesat

Temuan & hipotesis yang diajukan pada waktu yang lalu secara
cepat digantikan dengan temuan baru yang segera menggugurkan
teori yang ada sebelumnya.

Tidak semua EBM dapat langsung diaplikasikan oleh semua profesional


kebidanan → harus ditelaah terlebih dahulu mempertimbangkan
manfaat & kerugian serta kondisi setempat.
Lanjutan...
Evidance Based Midwifery (EBM) adalah Pemberian informasi kebidanan
berdasarkan bukti dari penelitian yang dipertanggung jawabkan.

Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil


penelitian dan pengalaman praktik terbaik dari praktisi.

Rutinitas yang tidak terbukti


manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.
Lanjutan... Keamanan bagi tenaga
kesehatan.

Meningkatkan
Dapat disimpulkan Evidance Based kompetensi (kognitif).

Midwifery (EBM) sebagai asuhan kebidanan


yang berdasarkan bukti penelitian yang telah Memenuhi tuntutan
teruji menurut metodologi ilmiah yang dan kewajiban sebagai
sistematis. profesional.

Memenuhi kepuasan
pelanggan.
Sumber Evidance Based Midwifery
Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet
maupun berlangganan baik hardcopy

Sumber EBM dapat diakses melalui layanan indeksasi dan penyedia database
jurnal sebagai mesin pencarian artikel :
 Internasional : scopus, WoS (web of science), PubMed, Elsevier, EBSCO dsb.
 Nasional : sinta (science and technology index) ristekdikti, garuda (garda
rujukan digital), neliti dsb.
Desain Penelitian dalam Tingkatan Evidance
Meta
Analisis &
SR.
Randomized
Controlled
Trial.
Cohort study, Quasi
Eksperimental.

Case Control.

Survei (cross sectional).


Case series, laporan kasus dan
pendapat pakar.
Pengalaman pribadi, testimoni
pasien.
EBM Asuhan Nifas & Menyusui

Dalam melaksanakan asuhan kebidanan nifas, kita harus berdasarkan bukti yang
terbaik (evidance based practice), pelaksanaan praktik asuhan kebidanan
bukan sekedar berdasarkan kebiasaan rutinitas praktik atau pengalaman klinis saja,
namun berdasarkan bukti yang terbaik.

Adapun yang dimaksud bukti yang terbaik (evidence based) adalah hasil riset yang
terbukti terpilih dan direkomendasikan untuk memperbaiki kualitas asuhan kebidanan.
Beberapa Contoh
Evidance Based Midwifery (EBM) dalam
Asuhan Nifas & Menyusui
EBM Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
 Di daerah di mana kekurangan vitamin A sering terjadi, sehingga
ibu memproduksi ASI dengan konsentrasi vitamin A yang lebih
rendah.
 Asupan makanan ibu merupakan penentu penting vitamin A
pada konsentrasi ASI terhadap status vitamin A bayi. Program
seperti suplementasi nifas, diversifikasi pola makan dan fortifikasi
pangan dengan vitamin A telah digunakan untuk meningkatkan
status vitamin A dan untuk meningkatkan kandungan vitamin A
dalam ASI. Ini melindungi cadangan vitamin A menyusui wanita
sekaligus mengatasi masalah rendahnya asupan vitamin A dari
ASI ke bayi.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
books/NBK185189/ Suplemen vitamin A sebagian besar dapat ditoleransi dengan
baik oleh wanita postpartum
EBM Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas

○ Permenkes No. 21 tahun 2015 tentang standar kapsul vitamin A bagi bayi, anak
balita dan ibu nifas & Panduan Pelayanan Pasca Persalinan bagi Ibu dan Bayi Baru
Lahir tahun 2019.

Kapsul vitamin A 200.000 UI untuk anak balita usia 12 bulan


sampai dengan 59 bulan dan ibu nifas.

Buku KIA : Salah satu pelayanan kesehatan Ibu Nifas adalah pemberian kapsul
vitamin A (2 kapsul) yang diberikan Pertama segera setelah lahir, Kedua diberikan
setelah 24 jam pemberian kapsul vitamin A.
EBM Perah ASI menggunakan
Teknik Marmet “C” Technique

Memerah Asi merupakan cara mengeluarkan ASI dari


payudara (selain dengan hisapan langsung bayi). Selain
penting digunakan untuk menjaga produksi ASI, memerah
ASI juga berguna untuk mengurangi nyeri/rasa tidak
nyaman saat payudara penuh.

Untuk memerah ASI

Pompa ASI (Manual & elektrik) dan manual Hand


expression (memerah ASI menggunakan tangan).
Hasil Penelitian
• Hasil penelitian : memerah ASI dengan tangan pada periode
Randomised trial comparing hand
awal postpartum tampaknya meningkatkan angka menyusui
expression with breast pumping
pada 2 bulan setelah lahir dibandingkan dengan memompa
for mothers.
ASI.

Manual expression and • Hasil penelitian Pada periode postpartum awal, cara
electric breast pumping in the terbaik untuk mendapatkan kolostrum adalah dengan
first 48 h after delivery memerah ASI dengan tangan.

Methods of milk expression • Hasil Penelitian membandingkan memerah ASI menggunakan tangan
dengan pompa listrik dan pompa manual, terdapat kasus kerusakan
for lactating women puting ditemukan di masing-masing kelompok pompa, dan tidak ada
(Systematic review summary) di kelompok memerah ASI dnegan tangan.

Breast Pump Adverse Events: •Hasil penelitian kejadian tak diinginkan yang paling sering dilaporkan untuk payudara listrik
pompa adalah rasa sakit, nyeri, atau ketidaknyamanan; kebutuhan intervensi medis; dan
Reports to the Food and Drug kerusakan jaringan payudara. Masalah yang paling sering dilaporkan untuk pompa payudara
Administration manual adalah kerusakan jaringan payudara dan infeksi.
Lanjutan...
 Memerah ASI dapat dilakukan secara manual dengan
menggunakan tangan (hand expression). Metode ini sangat
efektif untuk mengosongkan payudara secara optimal, bahkan
jika dibandingkan dengan menggunakan pompa.
 Memerah dengan tangan dapat lebih cepat dalam
merangsang reflek ejeksi (pengeluaran) ASI karena adanya skin
to skin kontak antara tangan dengan payudara. Reflek ejeksi
susu juga dikenal dengan let down reflek (LDR).

Memerah menggunakan tangan


dengan metode “Marmet”
○ Human Milk Composition: Nutrients and Bioactive Factors
Penyimpanan ○ (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3586783/)
ASI Perah (ASIP)
○ Kebanyakan wanita menyusui sekarang memerah dan
menyimpan ASI mereka pada suatu waktu. Berbagai
tingkat kehilangan nutrisi terjadi tergantung pada
nutrisi dan metode penyimpanannya. Namun, untuk
beberapa komponen ASI, degradasi yang signifikan
hanya dapat terjadi dengan penyimpanan jangka
panjang dan siklus pembekuan-pencairan, yang
cenderung mengurangi bakterisida.
○ Academy of Breastfeeding Medicine memiliki protokol
penyimpanan ASI di rumah yang dapat digunakan
untuk memandu para ibu dalam kegiatan ini untuk
mengoptimalkan integritas ASI yang diperah dan
disimpan.
EBM Pijat Oksitosin

○ Pijat Oksitosin adalah suatu tindakan


pemijatan tulang belakang mulai dari nervus ke 5 -
6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja
saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah
ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar.

Merangsang refleks oksitosin


Hasil penelitian menyimpulkan Terdapat peningkatan
yang signifikan sekresi ASI pada ibu nifas setelah
diberikan kombinasi pijat oksitosin dan perawatan
payudara pada kelompok eksperimen dibandingkan
dengan pendidikan dan konseling tentang perawatan
payudara pada kelompok kontrol. Dengan demikian,
hasil ini dapat dijadikan sebagai bukti untuk melakukan
pijat oksitosin dan perawatan payudara untuk
meningkatkan sekresi ASI pada ibu nifas.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pijat


oksitosin efektif untuk meningkatkan produksi
ASI pasca melahirkan ibu bersalin. Disarankan
untuk menerapkan pijat oksitosin pada ibu
nifas untuk meningkatkan produksi ASI
Lanjutan...

Manfaat Pijat Oksitosin :


1. Mempercepat penyembuhan luka bekas
implantasi plasenta.
2. Mencegah terjadinya perdarahan post partum.
3. Dapat mempercepat terjadinya proses
involusi uterus.
4. Meningkatkan produksi ASI.
5. Meningkatkan rasa nyaman pada ibu
menyusui.
6. Meningkatkan hubungan psikologis antar ibu
dan keluarga .
Penggunaan Babat
Selama 2 jam pertama atau selanjutnya penggunaan gurita
akan menyebabkan kesulitan pemantauan rahim.

Berdasarkan penelitian ilmiah dinyatakan pemasangan gurita


tidak baik bagi kesehatan ibu serta mengganggu kenyamanan ibu.
Disamping itu, pemakaian gurita terlalu ketat dalam jangka waktu
lama akan menyebabakan aliran darah tungkai kurang lancar,
sehingga tungkai terasa sakit atau bengkak. Kerugian lain apabila
gurita dipakai dua jam postpartum, maka akan mempersulit
pelayan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan fundus uteri,
guna memastikan baik tidaknya kontraksi uterus.
http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/JKK/article/view/191
Pengukuran Postpartum Blues dengan
Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS)
○ Pospartum Blues merupakan gangguan mood yang berlangsung singkat pada masa
nifas, ditandai dengan : Merasa sedih, merasa lelah, insomnia, mudah tersinggung,
sulit konsentrasi
○ Terjadi pada hari pertama sampai ke-10 setelah melahirkan dan hanya bersifat
sementara hingga 2 minggu pasca salin.

○ Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS) adalah instrumen yang paling banyak
digunakan untuk skrining depresi pasca kelahiran. penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan skala edinburgh secara aktif pada wanita postpartum meningkatkan pendeteksian
depresi pasca persalinan.

Penerapan Edinburgh Post-Partum Depression Scale Sebagai Alat Deteksi Risiko Depresi Nifas
pada Primipara dan Multipara.
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/315
Lanjutan...

○ Penggunaan Edinburgh Postpartum


Depression Scale (EPDS) yang terdiri dari 10
item pernyataan dengan 4 pilihan jawaban
dimana masing-masing jawaban
mempunyai skor 0-3.

Kategori tidak mengalami postpartum blues dengan


skor < 10 dan responden yang mengalami
postpartum blues dengan skor ≥ 10.

Anda mungkin juga menyukai