PROPOSAL TEKNIS
DOKUMEN LINGKUNGAN (AMDAL/UKL/UPL)
BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL
BENGKULU
1
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Ruas jalan juga diartikan sebagai penggal jalan diantara dua simpul/persimbangan sebidang
atau tidak sebidang, baik yang dilengkapi dengan alat pemberi isyarat lalu lintas atau tidak.
Gambar ikstiar ruas jalan disajikan seperti pada Gambar berikut.
2
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan
hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia,
makluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya. Daya tampung lingkungan hidup
adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energy, dan/atau komponen lain
yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
3
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
c. Kajian evaluasi dampak dilakukan dalam rangka menentukan seberapa jauh langkah-
langkah pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang harus dilakukan untuk
setia[ dampak yang terjadi.
d. Hasil Kajian evaluasi merumuskan arahan pengelolaab da pemantauan lingkungan
hidup yang menjadi dasar bagi penyusunan RKL-RPL yang lebih rinci.
(4) Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Ketiga jenis dokumen ini menjadi satu kesatuan tidak terpisahkan, dan proses
penyusunanannya dibarengi dengan proses pembahasan dan penilaian oleh Tim Teknis dan
Tim Komisi AMDAL hingga disetujuinya Dokumen AMDAL oleh Komisi AMDAL dan
dikeluarkannya Rekomendasi Kelayakan Lingkungan, sebagai dasar dalam proses pengajuan
Izin Lingkungan atas usaha dan/atau kegiatan yang seang direncanakan.
4
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Dengan demikian bisa ditegaskan bahwa kegiatan Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
bermaksud melakukan Penyusunan Dokumen Lingkungan dan Kegiatan Penyusunan
Dokumen UKL/UPL.
Konsultasi Publik :
Proses AMDAL diawali dengan “konsultasi publik”seperti yang diatur dalam Peraturan
Menteri LIngkungan Hidup No. 17 Tahun 2012. Sebelum konsultasi public dilaksanakan,
terlebih dulu dilakukan pemasangan iklan di Media Masa Lokal yang banyak dibaca oleh
masyarakat dan pemasangan spanduk di lokasi tapak proyek.
5
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Tujuan utama pelaksanaan konsultasi publik adalah untuk menjaring saran, pendapat dan
tanggapan masyarakat atas rencana kegiatan atau rencana proyek yang akan dijalankan. Saran
pendapat dan tanggapan dari masyarakat ini merupakan salah satu bahan penting dalam
proses penyusunan Kerangka Acuan, khsusnya pada saat merumuskan Dampak Penting
Hipotetik atau pada saat proses pelingkupan. Saran, pendapatan, dan tanggapan masyarakat
akan ikut menentukan apakah suatu dampak potensial akan ditetapkan menjadi dampak
penting hiptetik atau tidak.
Penyusunan KA ANDAL :
Langkah berikut setelah pelaksanaan konsultasi publik adalah penyusunan Kerangka Acuan
Andal. Dalam proses penyusunan KA Andal terdapat beberapa aspek yang harus dicapai
yaitu :
(1) Memastikan bahwa peruntukan lokasi proyek adalah sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
(2) Rencana kegiatan dapat terdeskripsi dengan benar dan baik.
(3) Kondisi rona lingkungan hidup terdeskripsi dengan benar dan lengkap.
(4) Dampak Penting Hipotetik (DPH) terumuskan dengan benar dan tajam, sebagai
suatu dampak yang akan dikaji mendalah dalam Study Andal.
6
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
(5) Batas wilayah study terumuskan dengan baik dan fokus sehingga kajian Andal
tidak terlalalu sempit dan juga tidak terlalu luas, sesuai dengan potensi sebaran
dampaknya.
(6) Plot contoh untuk pengamatan atau survey lapangan.
(7) Metodologi pegumpulan data, analisis data, metode prakiraan dampak penting,
dan metode evaluai dampak penting.
Uji Administrasi :
Setelah KA ANDAL selesai disusun, selanjutnya diusulkan kepada Komisi AMDAL
untuk dilakukan uji administrasi, yaitu apakah secara adminsitratif dokumen KA Andal
telah memenuhi syarat. Pegajuan dokumen untuk uji administrasi diajukan secara tertulis
oleh pemrakarsa kepada Sekretariat AMDAL. Sekretariat Amdal selanjutnya
memberikan jawaban secara tertulis kepada pemrakarsa apakah dokumen telah memenuhi
syarat administrative atau belum. Bila telah memenuhi syarat adminsitratif, maka
dokumen KA Andal bisa diperbanyak untuk bahan pembasan dengan Tim Teknis.
Sebaliknya bila dinyatakan belum lengkap, maka harus dilengkapi sesuai dengan
kekurangan.
Survey Lapangan :
Setelah KA ANDAL disepakati, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan survey
lapangan. Survey lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data lapangan, baik berupa
data primer maupun data sekunder. Survey primer akan meliputi :
- Kualitas udara
- Kebisingan
- Kualitas air permukaan
7
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Pengolahan Data :
Data yang telah dikumpulkan saat survey lapangan, selanjutnya diolah dan dianalisis
sesuai dengan bidang dan parameter masing-masng. Pengolahan data dilakukan melalui
tabulasi, pengolahan secara spasial, grafik, dan sebagainya. Pengolahan data ini
dimaksudkan agar sejumlah data bisa diinterpretasikan dan dideskripsikan dalam rona
lingkungan hidup. Penolahan data juga diarahkan untuk bisa diperoleh gambaran tentang
kondisi kualitas lingkungan sesuai kondisi masing-masing parameter.
Analisis Laboratorium :
Analisis laboratorium ditujukan untuk sampel parameter lingkungan yang telah diambil
saat survey lapangan. Analisis laboratorium mencakup :
- Analisis laboratorium kualitas udara
- Analisis laboratorium kualitas air
- Analisis laboratorium biota air
- Analisis laboratorium tanah
8
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
9
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
10
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
11
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
12
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
13
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Tanggapan dterhadap susunan personil penting untuk meliht apakah susunan personil yang
diminta dalam KAK telah sesuai dengan kebutuhan penyusunan Dokumen Lingkungan untuk
bangunan jalan. Kalau susunan personil dinilai belum menceminkan kebutuhan untuk
penyusunan dokumen lingkungan Jalan, maka perlu diusulkan tambah atau penggantian agar
pelaksanaan penyusunan dokumen AMDAL dapat berjalan lancar.
Dalam KAK telah disebutkan kebutuhan personil terdiri dari :
(1) Ketua Tim (KTPA) dan SKA Jalan-Madya
(2) Ahli Lingkungan (Ahli Teknik Lingkungan-Madya)
(3) Ahli Manajemen Proyek (Sosial Ekonomi Budaya)
(4) Ahli Manajemen Konstruksi (GIS)
Tenaga Pendukung :
(1) Surveyor
(2) Operator Komputer
Susunan tenaga ahli tersebut harus memiliki Sertifikat Kompetensi yang terbiasa dalam
penyusunan AMDAL. Mengingat pokok utama pekerjaan adalah Penyusunan Dokumen
AMDAL/UKL-UPL maka seyogyanya Ketua Tim Penyusun dan atau Anggota Tim Penyusun
adalah Tenaga Ahli yang memiliki kompetensi di bidang Penyusunan Dokumen Lingkungan
yang bersertifikasi dari Kemen LHK (KTPA dan atau ATPA) tapi tidak harus memiliki SKA
Jalan atau SKA lainnya. Karena Parameter yang di analisis dan di kaji seperti Air Permukaan,
Udara Ambien, Kebisingan, Kualitas tanah, Getaran, dampak sosial ekonomi masyarakat
sekitar pada prinsipnya sama formulanya baik di bidang jalan atau pun di luar bidang jalan.
Ahli Jalan (tanpa perlu keahlian Amdal) dibutuh kan ketika mensinergikan dampak
lingkungan yang terintegrasi dengan konstruksi atau pun peralatan pembangunan konstruksi
jalan.
Ahli manjemen proyek tidak urgensi dibutuhkan dalam mengidentifikasi dampak sosial
ekonomi dan budaya yang bersifat relatif (tidak pasti) dan akan lebih tepat di fungsikan Ahli
Sosial Ekonomi dan Budaya untuk mengidentifikasi dan mengukur dampak sosial ekonomi
dan budaya terhadap keberadaan proyek pembangunan jalan sehingga menjadi bahan rujukan
kepada tim Penyusun Amdal untuk merumuskan prediksi dampak yang bisa dan akan terjadi
sehingga Tim Penyusun dapat merekomendasikan manjemen Upaya Pengelolaan Lingkungan
secara tepat untuk meminimalisir dampak pembangunan jalan tersebut.
14
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
15
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
C. II. METODOLOGI
2.1. METODOLOGI PENYUSUNAN AMDAL
2.1.1 Pendekatan Teknis
Penyusunan AMDAL akan mengacu pada :
- PermenLH No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup.
- PermenLH No 17 Tahun 2012 tentang Partisipasi Masyarakaat Dalam Proses
AMDAL dan Ijin Lingkungan.
Kaidah Ekologis :
Perubahan lingkungan yang terjadi akan ditelaah secara ekologis. Kaidah dan konsep-konsep
ekologi digunakan sebagai dasar atau perspektif untuk menilai karakter dampak penting yang
timbul dan menganalisis mata rantai aliran dampak penting. Melalui pendekatan ini
selanjutnya dirumuskan langkah-langkah atau upaya untuk mencegah, mengendalikan, dan
memantau dampak lingkungan secara efektif dan efisien.
Kaidah Holistik-Komprehensif :
Fenomena dampak penting lingkungan yang timbul sebagai akibat kegiatan pembanguannd an
pengoperasian bandara akan diidentifikasi, dianalisis, diprakirakan, dan dievaluasi secara
holistik. Hubungan sebab-akibat antar komponen lingkungan yang mengalami perubahan
mendasar ditelaah secara komprehensif dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya
waktu, tenaga, dan biaya.
a. Proses Pelingkupan
Titik kritis pertama dalam penyusunan kajian Dokumen Lingkungan adalah saat
dilakukannya proses pelingkupan untuk penetapan dampak penting hipotetik dan isu-
16
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
isu pokok lingkungan yang perlu dikaji secara cermat dan mendalam dalam Study
ANDAL. Secara diagramatis proses pelingkupan dalam AMDAL adalah seperti
tersaji pada Gambar 2.
b. Survei Lapang
Titik kritis kedua adalah saat penyusunan rencana survei lapang dan saat survei lapang
dilaksanakan. Survey lapangan merupakan kegiatan pengumpulan data lapangan baik
data primer maupun data sekunder. Kegiatan ini mencakup :
i. Melakukan kajian an evaaluasi terhadap desain, metode pelaksanaan, maupun
rencana operasi pemeliharaan, sebagai acuan untuk melaksanakan dokumen
AMDAL.
ii. Mekakukan identifikasi berbagai jenis kegiatan yang potensial menimbulkan
dampak penting lingkungan hidup.
iii. Melakukan identifikasi komponen dan parameter lingkungan yang diduga
mengalami perubahan mendasar atau komponen lingkungan terkena dampak
rencana kegiatan.
iv. Melakukan pengambilansampel kualitas udara di area terdampak .
v. Melakukan survey biologi di area terdampak pengamatan. Survey biologi
mencakup
17
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Biologi air
Biologi darat
Mikrobiologi air (Colli form)
vi. Melakukan survey kualitas air permukaan (air sungai) beserta uji labnya.
vii. Melakukan survey getaran dan kebisingan di area terdampak .
viii. Melakukan survey kesehatan masyarakat di lokasi permukiman terdampak,
antara lain tentang jenis penyakit dominan, fasilitsa dan pelayanan kesehatan.
ix. Survey sosial ekonomi, antara lain tentang demografi, perekonomian
masyarakat, dan kondisi sosial masyrakat.
18
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Besar dampak dinyatakan dalam skala perubahan kualitas lingkungan sebagai berikut :
1. Dampak dikatakan SANGAT BESAR, apabila dampak yang timbul akibat
kegiatan menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek
(without project ) dan dengan adanya proyek (with project) sebesar > 80 %.
2. Dampak dikatakan BESAR, apabila dampak yang timbul akibat kegiatan
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek (without
project ) dan dengan adanya proyek (with project) sebesar 60 – 80 %.
3. Dampak dikatakan SEDANG, apabila dampak yang timbul akibat kegiatan
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek (without
project ) dan dengan adanya proyek (with project) sebesar 40 – 60 %.
4. Dampak dikatakan KECIL, apabila dampak yang timbul akibat kegiatan
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek (without
project ) dan dengan adanya proyek (with project) sebesar 20 – 40 %.
5. Dampak dikatakan SANGAT KECIL, apabila dampak yang timbul akibat
kegiatan menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek
(without project ) dan dengan adanya proyek (with project) sebesar < 20 %.
Prakiraan sifat penting dampak akan dilakukan dengan berpedoman kepada 7 (tujuh)
Kriteria Dampak Penting sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 22 ayat (2) dan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan, Penjelasan Pasal 3.
Dampak lingkungan dinyatakan penting apabila perubahan satu atau lebih komponen/
indikator/parameter lingkungan memenuhi salah satu kriteria dampak penting.
Karena kriteria yang ketujuh belum ada yang dapat dirujuk dan ditetapkan oleh tim
studi sebagai kriteria dampak penting, maka pada studi ini yang akan dipakai adalah
kriteria 1 (satu) – 6 (enam), yaitu :
1. Jumlah manusia yang terkena dampak,
2. Luas persebaran dampak,
3. Lamanya dampak berlangsung dan Intensitas dampak,
4. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak,
5. Sifat kumulatif dampak,
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak,
7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Defenisi operasional dari 6 (enam) kriteria dampak penting tersebut didekati dengan
merujuk/mempergunakan Keputusan Kepala Bapedal No. Kep 056/1994 tentang
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting, seperti disajikan pada tabel di bawah.
19
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
20
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
No Ukuran Dampak
Kriteria Dampak Penting
. Penting
21
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
1. Kriteria jumlah manusia yang terkena dampak diberikan bobot tinggi, yaitu
nilai 3 (tiga). Hal ini dengan pertimbangan bahwa segala hasil
pembangunan/kegiatan adalah untuk kepentingan manusia.
2. Lima kriteria lainnya, yaitu luas wilayah penyebaran dampak, intensitas dan
lamanya dampak berlangsung, banyaknya komponen lingkungan lainnya yang
terkena dampak, sifat kumulatif dampak serta berbalik atau tidaknya dampak
diberi nilai bobot 1 (satu).
3. Apabila kumulatif bobot sifat penting pada tujuh kriteria diatas lebih besar atau
sama dengan tiga (ΣP ≥3), maka kesimpulannya dampak tersebut masuk
kategori dampak penting (P). Sebaliknya apabila kumulatif bobot sifat penting
dampak kurang dari tiga (ΣP < 3), maka dampak tersebut masuk kategori
dampak tidak penting (TP).
22
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
dilakukan dengan menggunakan alat penyaring dengan penjepit kertas saring, tripot, flow
meter, selang plastik, pompa isap, dan kertas grade GF/C.
Untuk pengambilan sampel udara dilakukan dengan tabung detektor. Sedangkan untuk
pengambilan data kebisingan akan dilakukan dengan menggunakan alat sound level meter.
23
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Gambar 4. Ilustrasi Pengambilan Sample Kualitas Air Permukaan dan Biota Air
24
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
25
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Analisis data kualitas air tanah akan dilakukan dengan cara membandingkan data hasil
pengukuran/analisa laboratorium terhadap Baku Mutu Kualitas Air Bersih Permenkes No.
416/Menkes/Per/IX1990.
C. Transportasi
1) Parameter yang Diteliti
Parameter transportasi yang akan diamati adalah level of service atau tingkat pelayanan dari
jalan terkait dengan proses penganngkutan alat berat dan material bangunan.
26
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
minggu), hari rabu (tengah minggu), sabtu (akhir minggu). Untuk pembagian jam dilakukan
sebanyak 3 kali, yaitu pukul 06.00-08.00, pukul 12.00-14.00, dan 16.00-18.00.
Kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran kecepatan yang merupakan besaran yang
menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh. Kecepatan dapat diukur
sebagai kecepatan titik, kecepatan perjalanan, kecepatan ruang dan kecepatan gerak.
Kelambatan merupakan waktu yang hilang pada saat kendaran berhenti, atau tidak dapat
berjalan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan karena adanya sistem pengendali atau
kemacetan lalu-lintas. Adapun rumus untuk menghitung kecepatan :
d
V=
t
Dimana : V = kecepatan (km/jam, m/det)
d = jarak tempuh (km, m)
t = waktu tempuh (jam, detik)
Kepadatan adalah jumlah rata-rata kendaraan persatuan panjang jalur gerak dalam waktu
tertentu, dan dapat dihitung dengan rumus (Morlok, E. K. 1991) berikut :
n
K=
L
27
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Kapasitas jalan adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati suatu jalan pada
jalur jalan selama 1 jam dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu. Penghitungan kapasitas
suatu ruas jalan perkotaan (MKJI 1997) sebagai berikut :
Penentu kapasitas dasar (Co) jalan ditentukan berdasarkan tipe jalan dan jumlah jalur, terbagi
atau tidak terbagi, seperti dalam tabel berikut.
Kapasitas Dasar (Co)
No Kapasitas Dasar
Tipe Jalan Keterangan
(smp/jam)
1 Empat lajur terbagi 1650 Perlajur
2 Empat lajur tidak terbagi (4/2 UD) 1500 Perlajur
3 Dua lajur tidak terbagi (2/2 UD) 2900 Total untuk
dua arah
(Sumber: ( MKJI 1997)
Derajat kejenuhan (DS) didefenisikan sebagai rasio arus lalu lintas terhadap kapasitas, yang
digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan.
Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau
tidak. Untuk menghitung derajat kejenuhan pada suatu ruas jalan perkotaan dengan rumus
(MKJI 1997) sebagai berikut :
DS = Q/C
28
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
dimana :
DS = Derajat kejenuhan
Q = Arus maksimum (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktifitas samping segmen
jalan. Banyaknya aktifitas samping jalan sering menimbulkan berbagai konflik yang sagat
besar pengaruhnya terhadap kelancaran lalu lintas.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kelas hambatan samping dengan frekwesi
bobot kejadian per jam per 200 meter dari segmen jalan yang diamati, pada kedua sisi jalan.
(MKJI 1997) seperti tabel berikut :
Untuk mengetahiu nilai kelas hanmbatan samping, maka tingkat hambatan samping telah
dikelompokkan dalam 5 kelas dari yang sangat rendah sampai tinggi dan sangat tinggi.
Nilai Kelas Hambatan Samping
Kelas Hambatan Kode Jumlah kejadian Kondisi Daerah
samping (SCF) per 200 m perjam
Sangat rendah VL <100 Daerah pemukiman; hampir
tidak ada kegitan
Rendah L 100-299 Daerah pemukiman; berupa
angkutan umum, dsb
Sedang M 300-499 Daerah industri, beberapa
toko disi jalan
Tinggi H 500-899 Daerah komersial; aktifitas
sisi jalan yang sangat tinggi
Sabgat tinggi VH >900 Daerah komersial; aktifitas
pasar di samping jalan
Sumber : (MKJI 1997)
29
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Dalam menentukan nilai Kelas hambatan samping digunakan rumus (MKJI 1997) :
SCF = PED + PSV + EEV + SMV
Dimana :
SFC = Kelas Hambatan samping
PED = Frekwensi pejalan kaki
PSV = Frekwensi bobot kendaraan parkir
EEV = Frekwensi bobot kendaraan masuk/keluar sisi jalan.
SMV = Frekwensi bobot kendaraan lambat
30
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
yang yang melewati suatu ruas jalan. Oleh karena itu kendaraan lambat merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai kelas hambatan samping.
Tingkat pelayanan jalan di klasifikasikan yang terdiri dari enam (6) tingkatan yang terdiri
dari Tingkat pelayanan A sampai dengan dengan tingkat pelayanan F. Selanjutnya tingkat
pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tingkat Pelayanan Jalan
Tingkat Kecepatan Ideal
Pelayanan (km/jam) Karasteristik
jalan
A > 48,00 Arus bebas, volume rendah, kecepatan
tinggi, pengemudi dapat memilih
kecepatan yang dikehendaki
B 40,00 – 48,00 Arus stabil, volume sesuai untuk jalan
luar kota, kecepatan terbatas
C 32,00 – 40,00 Arus stabil, volume sesuai untuk jalan
kota, kecepatan dipengaruhi oleh
lalulintas
D 25,60 – 32,00 Mendekati arus tidak stabil, kecepatan
rendah
E 22,40 – 25,60 Arus tidak stabil, volume mendekati
kapasitas, kecepatan rendah
F 0,00 – 22,40 Arus terhambat, kecepatan rendah,
volume di atas kapasitas, banyak
berhenti
Sumber : Morlok , E. K. (1991)
31
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
10 m
5m
2m Jalur Rintis
20 m
32
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Pencatatan jenis non kayu dilakukan pada jalur pengambilan sampel vegetasi. Selain itu
dilakukan pula pengamatan secara kualitatif untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang
dimanfaatkan oleh masyarakat.
2) Lokasi Pengamatan
Pengambilan contoh dilakukan pada masing-masing kondisi penutupan lahan, baik pada areal
berhutan maupun areal non hutan. Koordionat lokasi rencana pengambilan sampel vegetasi
dan satwa liar sebagaimana Tabel berikut..
INP = KR + FR + DR
33
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
H’ = - pi x log2 ( pi )
ni
Pi =
N
dimana :
N = Jumlah nilai penting individu seluruh jenis
ni = Jumlah nilai penting individu suatu jenis
3) Volume Kayu
V = ¼ x x d2 x t x f
dimana:
V = Volume kayu (m3)
= 22/7 (≈ 3,14)
d = Diameter batang (m)
t = Tinggi pohon bebas cabang (m)
f = Angka bentuk (= 0,7)
B. Fauna/Satwa
34
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
35
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
3) Lokasi Pengamatan
Pengamatan satwaliar dilakukan pada jalur sepanjang Lokasi proyek yang akan dibangun.
ni
Pi =
N
dimana :
H’ = Indeks keanekaragaman jenis burung
N = Jumlah individu seluruh jenis
ni = Jumlah individu suatu jenis
C. Biota Perairan
1) Parameter yang diteliti
Parameter yang ditelaah meliputi kelimpahan, keragaman, keseragaman, jenis dan kelimpahan
Nekton yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis.
36
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
tiga kali, kemudian sampel-sampel tersebut dikompositkan. Benthos dipisahkan dari substrat
dan disimpan dalam wadah (pail) yang diisi larutan formalin sebagai pengawet (konsentrasi
formalin 4 %), dan selanjutnya akan diidentifikasi di laboratorium.
Nekton; pendataan/inventarisasi jenis-jenis ikan yang ada, baik di perairan sungai maupun
perairan laut di sekitar areal studi dilakukan dengan mewawancarai penduduk sekitar serta
mengumpulkan data-data sekunder yang tersedia.
37
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Nekton; analisis nekton dilakukan guna mengidentifikasi jenis-jenis ikan yang masih bisa
dijumpai baik pada perairan sungai yang mengalir di dalam dan di sekitar lokasi kegiatan,
maupun pada perairan laut di sekitarnya. Analisis data akan disajikan dalam bentuk tabulasi.
2.1.3.3.Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
A. Kesempatan Kerja
1) Parameter yang Diteliti
Parameter kesempatan kerja yang akan diteliti adalah: Jumlah angkatan kerja, Jumlah non
angkatan kerja, Jumlah pekerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT), jenis pekerjaan yang ditekuni masyarakat, tingkat pendidikan
dan keterampilan Angkatan Kerja, serta spesifikasi dan jumlah kebutuhan tenaga kerja.
3) Lokasi Pengamatan
Data sekunder dikumpulkan dari lokasi: Kantor Pemrakarsa, Kantor Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Sosial, Kantor Badan Pusat Statistik, Kantor Distrik dan Kantor Kampung.
38
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Sedangkan pengambilan data primer melalui wawancara dan diskusi kelompok akan
dilakukan terhadap masyarakat Kampung setempat.
B. Peluang Usaha
1) Parameter yang Diteliti
Parameter peluang berusaha yang akan diteliti, antara lain adalah: keberadaan lembaga
ekonomi (pasar, bank dan koperasi), jenis-jenis usaha sektor informal, jenis barang kebutuhan
sehari-hari, potensi dan peluang usaha yang dapat dikembangkan.
3) Lokasi Pengamatan
Pengamatan dampak peluang berusaha dilakukan pada kampung/permukiman sepanjang
tapak proyek rencana pembangunan pendendalian banjir.
39
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Parameter pendapatan rumah tangga yang akan dikumpulan adalah: Jenis pekerjaan dan jenis
usaha, pola kerja dan pola usaha, nilai gaji/upah tenaga kerja, nilai keuntungan usaha serta
nilai insentif kerja dan insentif usaha .
3) Lokasi Pengamatan
Pengamatan dampak peluang berusaha dilakukan pada kampung/permukiman sekitar tapak
proyek.
D. Persepsi Masyarakat
1) Parameter yang diteliti
Parameter yang akan diteliti adalah: pemahaman masyarakat terhadap rencana kegiatan,
dampak dan manfaat serta sikap masyarakat terhadap rencana kegiatan .
3) Lokasi Pengamatan
Pengamatan dampak persepsi masyarakat dilakukan pada masyarakat yang tinggal di
kampung/permukiman sepanjang rencana jalur proyek.
40
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
A. Sanitasi Lingkungan
1) Parameter yang diteliti
Parameter sanitasi lingkungan yang ditelaah, antara lain adalah: akses pada sumber air bersih,
kepemilikan jamban keluarga, kondisi rumah tinggal, Pola Hidup Bersih dan Sehat,
keberadaan dan teknsi pengelolaan limbah dan sampah.
3) Lokasi Pengamatan
Pengamatan dampak sanitasi lingkungan dilakukan pada kampung/permukiman sepanjang
tapak proyek rencana Pengembangan/Pembangunan Rumah Sakit
41
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
B. Penyebaran Penyakit
1) Parameter yang diteliti
Parameter yang diteliti untuk mengetahui penyebaran penyakit adalah: kondisi sanitasi
lingkungan, habitat dan vektor penyakit, perilaku serta pola hidup bersih dan sehat dan jenis
penyakit yang berjangkit pada masyarakat.
3) Lokasi Pengamatan
Pengamatan dampak penyebaran penyakit dilakukan di wilayah study yang ditetapkan saat
proses pelingkupan.
42
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Prakiraan besar perubahan kualitas lingkungan akan didekati dengan menggunakan metode
formal berupa model matematika dan/atau metode non formal berupa teknik analogi dengan
dampak kegiatan sejenis di wilayah yang memiliki karakteristik hampir sama serta
profesional judgement dari tenaga ahli dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat
atau seluruh pihak (stake holder) yang terlibat dalam penyusunan dan penilaian dokumen.
Skala kualitas lingkungan hidup baik pada Rona Lingkungan Hidup Awal (RLA) maupun
pada saat kegiatan berlangsung (setiap tahap) ditampilkan dalam skala numerik dari 1 s/d 5
sebagaimana disajikan pada Lampiran. Skala kualitas lingkungan tersebut mengacu kepada
baku mutu lingkungan yang berlaku dan baku kriteria lainnya yang telah ditetapkan serta
literatur lain yang telah dipublikasikan.
Besar dampak dinyatakan dalam skala perubahan kualitas lingkungan sebagai berikut :
1) Dampak dikatakan SANGAT BESAR, apabila dampak yang timbul akibat kegiatan
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek (without project )
dan dengan adanya proyek (with project) sebesar > 80 %.
2) Dampak dikatakan BESAR, apabila dampak yang timbul akibat kegiatan
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek (without project )
dan dengan adanya proyek (with project) sebesar 60 – 80 %.
3) Dampak dikatakan SEDANG, apabila dampak yang timbul akibat kegiatan
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek (without project )
dan dengan adanya proyek (with project) sebesar 40 – 60 %.
4) Dampak dikatakan KECIL, apabila dampak yang timbul akibat kegiatan
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek (without project )
dan dengan adanya proyek (with project) sebesar 20 – 40 %.
43
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
5) Dampak dikatakan SANGAT KECIL, apabila dampak yang timbul akibat kegiatan
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan antara tanpa proyek (without project )
dan dengan adanya proyek (with project) sebesar < 20 %.
1. Kualitas Udara
Untuk memprediksi kadar partikel debu di sepanjang jalan jalur mobilisasi peralatan, material,
dan pengangkutan TBS ditentukan oleh frekuensi truk yang lewat per-jam dan lamanya hari
tidak hujan. Sebaran debu di sepanjang jalan pengangkutan akibat beroperasinya truk di
prediksi dengan rumus empirik dari Midwest Research Institute USA, sebagai berikut:
eu= 5,9 (s/12) (S/30) (W/7)0,7 (w/4)0,5 (d/365)
dimana:
eu = Jumlah debu per panjang jalan (1b/mile)
s = Silt conten (%)
S = Kecepatan kendaraan (mile/jam)
W = Berat kendaraan (ton)
w = Jumlah roda kendaraan
d = Jumlah hari tidak hujan
Prakiraan penurunan kualitas udara oleh emisi kendaraan juga menggunakan formula
gaussian sebagai berikut:
∆C(x,y,z) =
Q
2πσyσzU
exp
[ ( )]
-1
2
Y2
σy2
Pengaruh crosswind
∆C = Konsentrasi emisi (g/m³)
Q = Laju emisi dari sumbernya (g/det) = jumlah polutan yang diemisikan per satuan
waktu
H = Tinggi menara cerobong
U = Kecepatan angin (m/det)
σ = koefisien dispersi
44
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Perkotaan
A-B 0,32x (1 + 0,0004x)-0,5 0,24x (1 + 0,001x)0,5
-0,5
C 0,22x (1 + 0,0004x) 0,20x
-0,5
D 0,16x (1 + 0,0004x) 0,14x (1 + 0,0003x)-0,5
E-F 0,11x (1 + 0,0004x)-0,5 0,08x (1 + 0,0015x)-0,5
Sumber: Boubel dkk., 1994 dan The Meteorological Resouece Centre, 2002 (dalam Diah Wijayanti, Surabaya)
Q = EF x A x (1 – ER/100)
EF = Faktor Emisi =jumlah polutan yang diemisikan oleh tiap unit komponen kegiatan
dari suatu sumber emisi, sebagaimana tabel di bawah:
45
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
2. Kebisingan
Kegiatan mobilisasi peralatan kerja pada tahap awal konstruksi dan kegiatan
mobilitasyapengangkutan hasil pada tahap operasional diprakirakan akan menimbulkan
kebisingan. Prakiraan tingkat kebisingan dari sumber bergerak di jalan raya dapat dilakukan
dengan menggunakan model yang dikeluarkan oleh Federal Highway Administration
(FHWA). Diasumsikan semua kendaraan bergerak pada posisi ‘center line’ di jalur lalu
lintas. Masing-masing kelas kendaraan, yaitu light duty vehicle, medium duty vehicle, dan
heavy duty vehicle dapat dihitung tingkat kebisingannya dengan rumus:
Leq(h)i = LoE i + 10 log (Ni/V.T) + 10 log (15/d)1+@ + - 13
Dimana:
Leq(h)i = Kebisingan aktual sejumlah kendaraan sekelasnya (i)
LoE i = Kebisingan rata-rata dari sejumlah kendaraan sekelasnya (i) pada
kecepatan tertentu (km/jam), sesuai gambar grafik berikut.
Ni = Jumlah kendaraan sekelasnya (i), yang berlalu selama 1 jam.
V = Kecepatan rataan dalam km/jam dari sejumlah kendaraan sekelasnya (i)
T = Durasi terukur, normalnya 1 jam
d = Jarak antara sumber bunyi dengan dengan pengamat.
@ = Faktor absorbsi oleh permukaan tanah, seperti rumput, pohonan.
= Faktor perisai kebisingan (sound barrier) dan masing-masing sound
barrier tersebut diperhitungkan sesuai dengan spesifikasinya, seperti gedung, tanggul
tanah (open cut), dsb.
Prakiraan dampak kebisingan juga menggunakan formula kebisingan fungsi jarak sebagai
berikut:
L2 = L1 - 10 log (R2/R1)
L2 = Tingkat kebisingan (dBA) pada jarak R2 (meter) dari sumber bising
L1 = Tingkat kebisingan (dBA) pada jarak R1 (meter) dari sumber bising
R2 = Jarak pendengar dari sumber bising (meter)
R1 = Jarak bising dari sumbernya (meter)
46
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
(A x L)
∆ TSS =
(Qp x ∆Q)
dimana:
TSS = Peningkatan TSS total suspenden solid (mg/l).
A = Laju erosi (ton/ha/tahun)
L = Luas lahan tererosi (ha).
Qp = Debit sungai (liter/detik)
Q = Debit aliran permukaan (liter/detik)
0,53 = Nisbah pelepasan sedimen ke sungai (Robinson, 1979 dalam Arsyad, 2000)
Dampak kualitas air dikatakan besar jika peningkatan kadar parameter air melebihi baku mutu
lingkungan yang berlaku.
47
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Ukuran Dampak
No. Kriteria Dampak Penting
Penting
berlangsung dan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak
Intensitas Dampak berbaliknya dampak atau segi kumulatif dampak yang
berlangsung hanya pada satu atau lebih tahapan
kegiatan.
Kegiatan proyek akan menyebabkan perubahan sifat-
sifat fisik atau hayati lingkungan yang melampaui baku
mutu lingkungan menurut peraturan perundang-
undangan.
Kegiatan proyek akan menyebabkan perubahan
mendasar pada komponen lingkungan yang melampaui
kriteria yang diakui, berdasarkan pertimbangan ilmiah.
Kegiatan proyek akan mengakibatkan spesies-spesies
yang langka dan atau endemic dan atau dilindungi
menurut peraturan perundangan yang berlaku, terancam
punah atau habitatnya mengalami kerusakan.
Kegiatan proyek menimbulkan kerusakan atau gangguan
terhadap kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam,
taman nasional, suaka margasatwa dan sebagainya) yang
ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan.
Kegiatan proyek akan merusak atau memusnahkan
benda-benda dan bangunan peninggalan sejarah yang
bernilai tinggi.
Kegiatan proyek akan mengakibatkan konflik atau
kontroversi di kalangan masyarakat, pemerintah daerah
atau pemerintah pusat.
Kegiatan proyek mengubah atau memodifikasi areal
yang mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi.
Kegiatan proyek menimbulkan dampak sekunder dan
Banyaknya komponen
dampak lanjutan lainnya yang jumlah komponennya lebih
4 lingkungan lain yang
atau sama dengan komponen lingkungan yang terkena
terkena dampak
dampak primer.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak lingkungan berlangsung berulang kali dan terus
menerus, sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat
diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial yang
menerimanya.
48
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Ukuran Dampak
No. Kriteria Dampak Penting
Penting
Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu
ruang tertentu, sehingga tidak dapat diasimilasi oleh
lingkungan alam atau sosial yang menerimanya.
Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan
menimbulkan efek yang saling memperkuat (sinergetik).
Perubahan yang akan dialami oleh komponen lingkungan
Berbalik atau tidak
6 tidak dapat dipulihkan kembali walaupun dengan
berbaliknya dampak
intervensi manusia.
Sumber: Kepka Bapedal 056/1994
49
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Seperti dijelaskan diatas bahwa strip map disusun dengan pendekatan seperti pada
Gambar berikut :
Berbagai peryaratab tersebut harus didukung dengan Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh
instansi berwenang. Agar waktu pelaksanaan AMDAL efektif dan tidak terkendala karena
proses pemenuhan persyaratan administratif tersebut, maka sebaiknya persyarakat
administratif tersebut diurus sejak sekarang.
50
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
51
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
52
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Tahap Persiapan :
Pada tahapan persiapan ini, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan adalah meliputi :
- Penyiapan materi/literatur yang terkait dengan substansi pekerjaan
- Koordinasi dengan tim teknis.
- Konsolidasi tim konsultan.
- Pendalaman dan pemahaman Kerangka Acuan Kerja
Survey Lapangan :
Survey lapangan dilakukan setelah KA ANDAL dibahas dan atau disepakati oleh Tim Teknis.
Dengan kata lain bahwa survey lapangan tidak bias mendahului pembahasan KA ANDAL.
Analisis LAB :
53
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Analisis Lab dilakukan terhadap sampel kualitas udara, kualitas air, dan biota perairan yang
telah diambil pada saat survey lapangan.
Tahap Penyusunan Laporan Antara :
Laporan Antara berisikan hasil survey lapangan ditambah dengan data hasil analisis
laboratorium atas uji kualitas udara dan kualitas air.
Finalisasi :
Pada tahap ini dilakukann finalisasi untuk memnyempurnakan laporan sesuai masukan rapat.
54
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Tenaga Pendukung :
(1) Surveyor
(2) Operator Komputer
55
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup
Nama Personil Perusahaan Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/ Asing Keahlian
Bulan
A. TENAGA AHLI (PERSONIL INTI)
1 Lokal S1 Teknik Sipil Ketua Tim Mengkoordinir seluruh aktifitas 6 OB
ARIF ASHARI PT. CITRA Ahli Teknik tim dalam pelaksanaan kegiatan;
UTAMA Jalan-Madya
CONINDO. Bertanggung jawab terhadap
dan bersertifikat pemberi pekerjaan yang berkaitan
KTPA dari dengan kegiatan tim pelaksana
kemen LHK pekerjaan dan pelaksana pekerjaan
yang sedang berjalan;
Membuat jadwal dan rencana
kerja;
Mengkoordinir pelaksanaan
koordinasi dengan pihak terkait,
survey dan penyusunan dokumen;
Merumuskan komponen
lingkungan hidup awal yang
terkena dampak, analisis
identifikasi dan evaluasi dampak
lingkungan;
Melakukan pelingkupan dampak
potensial, merumuskan dampak
penting hipotetik, menyusun
klasifikasi dan prioritas dampak
penting hipotetik;
Menyusun dokumen Kerangka
Acuan, ANDAL dan RKL-RPL;
56
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup
Nama Personil Perusahaan Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/ Asing Keahlian
Bulan
Melaksanakan presentasi dan
pembahasan KA-ANDAL,
ANDAL dan RKL-RPL.
2 IMRON HASAN PT. CITRA Lokal S2 Teknik Ahli Lingkungan Melakukan analisis dan kajian 6 OB
UTAMA Lingkungan terhadap kondisi lingkungan;
CONINDO memiliki SKA Melakukan survey lapangan guna
Ahli Teknik mengumpulkan data primer dan
Lingkungan- data sekunder;
Madya
Mengidentifikasi kondisi
lingkungan di lokasi konstruksi;
melaksanakan pekerjaan berkaitan
dengan penyusunan rona
lingkungan hidup, dan prediksi
dampak komponen Lingkungan
Merumuskan komponen
lingkungan hidup awal yang
terkena dampak, analisis
identifikasi dan evaluasi dampak
lingkungan;
Melakukan pelingkupan dampak
potensial, merumuskan dampak
penting hipotetik, menyusun
klasifikasi dan prioritas dampak
penting hipotetik;
Menyusun dokumen Kerangka
Acuan, ANDAL dan RKL-RPL;
Melaksanakan presentasi dan
57
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup
Nama Personil Perusahaan Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/ Asing Keahlian
Bulan
pembahasan KA-ANDAL,
ANDAL dan RKL-RPL.
3 TUKIMAN PT. CITRA Lokal S1 Teknik Sipil Tenaga Ahli Melakukan analisis dan kajian 3 OB
UTAMA memiliki SKA Manajemen Proyek terhadap kondisi lingkungan;
CONINDO Ahli Manajemen (Sosial Ekonomi Melakukan survey lapangan guna
Proyek-Madya Budaya) mengumpulkan data primer dan
data sekunder;
Mengidentifikasi kondisi
lingkungan di lokasi konstruksi;
melaksanakan pekerjaan berkaitan
dengan penyusunan rona
lingkungan hidup, dan prediksi
dampak komponen sosial
ekonomi budaya.
Merumuskan komponen
lingkungan hidup awal yang
terkena dampak, analisis
identifikasi dan evaluasi dampak
lingkungan;
Melakukan pelingkupan dampak
potensial, merumuskan dampak
penting hipotetik, menyusun
klasifikasi dan prioritas dampak
penting hipotetik;
Menyusun dokumen Kerangka
Acuan, ANDAL dan RKL-RPL;
Melaksanakan presentasi dan
58
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup
Nama Personil Perusahaan Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/ Asing Keahlian
Bulan
pembahasan KA-ANDAL,
ANDAL dan RKL-RPL.
4YOKA MAHENDRA PT. CITRA Lokal S2 Teknik Sipil Tenaga Ahli Melaksanakan survei dan 3 OB
UTAMA memiliki SKA Manajemen identifikasi dampak lingkungan
CONINDO Ahli Manajemen Konstruksi pada aspek Biologi
Konstruksi- Memprediksi dampak yang akan
Madya terjadi berkaitan dengan aspek
biologi.
Melaksanakan uji kualitas
lingkungan pada aspek biologi
sesuai standar yang telah
ditetapkan (SNI dll).
Menyusun dokumen AMDAL
khususnya pada aspek biologi.
Membantu ketua tim dalam
penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam KAK.
Melaksanakan tugas-tugas
lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli biologi.
B. TENAGA PENDUKUNG
5 MERI EKA SARI PT. CITRA Lokal S1 Teknik Assisten Tenaga Bertanggung jawab langsung 6
UTAMA Lingkungan Ahli Teknik kepada Ketua Tim atas jalannya
CONINDO berpengalaman Lingkungan pekerjaan dari awal sampai
lebih dari 2 selesai.
tahun di bidang Membantu semua Tenaga Ahli
Lingkungan dan sebagai Asisten Ahli Jalan dalam
59
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup
Nama Personil Perusahaan Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/ Asing Keahlian
Bulan
Jalan meyelesaikan penyusunan
Laporan.
Membantu semua Tenaga Ahli
menyiapkan Materi yang akan
dipakai diskusi dan Presentasi.
6 MOCHAMAD PT. CITRA Lokal S1 Teknik Sipil Assisten Ahli Bertanggung jawab langsung 6 OB
AKBAR UTAMA berpengalaman Teknik Jalan kepada Ketua Tim atas jalannya
CONINDO lebih dari 2 pekerjaan dari awal sampai
tahun bidang selesai.
Jalan dan Membantu semua Tenaga Ahli
sebagai Asisten Ahli Lingkungan
dalam meyelesaikan penyusunan
Laporan.
Membantu semua Tenaga Ahli
menyiapkan Materi yang akan
dipakai diskusi dan Presentasi.
C. TENAGA PENUNJANG
7 RUBIANTO PK PT. CITRA Lokal S1 Teknik Sipil Surveyor Bertanggung jawab langsung 4 OB
UTAMA kepada Ketua Tim atas jalannya
CONINDO pekerjaan dari awal sampai
selesai.
Membantu semua Tenaga Ahli
8 RIZON PT. CITRA Lokal S1 Teknik Sipil Surveyor 4 OB
sebagai Administrasi Kantor
UTAMA
dalam meyelesaikan penyusunan
CONINDO
Laporan.
Membantu Ketua Tim membuat
surat-menyurat dengan pihak-
60
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup
Nama Personil Perusahaan Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/ Asing Keahlian
Bulan
pihak terkait baik instansi
pemerintah maupun swasta
selama dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
Membantu Ketua Tim dalam
menyiapkan absensi personil yang
terlibat dalam pekerjaan ini.
Membantu Ketua Tim dalam
menyiapkan semua masalah
administrasi kantor dan
membantu dalam pendistribusian
laporan kepada Pengguna Jasa.
9 F. SYAHMOKOADI PT. CITRA Lokal S1 Ekonomi Operator Komputer Bertanggung jawab langsung 6 OB
UTAMA Manajemen kepada Ketua Tim atas jalannya
CONINDO pekerjaan dari awal sampai
selesai.
Membantu semua Tenaga Ahli
10 PUTRI ERSA PT. CITRA Lokal S1 Teknik Sipil Operator 6 OB
MARETA Komputer sebagai Administrasi Kantor
UTAMA
dalam meyelesaikan penyusunan
CONINDO
Laporan.
Membantu Ketua Tim dalam
menyiapkan semua masalah
administrasi kantor dan
membantu dalam pendistribusian
laporan kepada Pengguna Jasa.
61
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
B. TENAGA SUB
PROFESIONAL
1. MERI EKA SARI Asisten Ahli Teknik Lingkungan 6
2. MOCHAMAD AKBAR Asisten Ahli Teknik Jalan 6
Jumlah B 12
C. TENAGA PENDUKUNG
1. RUBIANTO PK Surveyor 4
2. RIZON Surveyor 4
3. F.SYAHMOKOADI Operator Komputer 6
4. PUTRI ERSA MARETA Operator Komputer 6
Jumlah C 20
Jumlah A + B + C 50
62
PROPOSAL TEKNIS
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL/UKL/UPL
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu
63