BAB 1
Pendahuluan
Negara Republik Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri dari ribuan pulau besar dan
kecil. Karena wilayahnya yang sangat luas dan masih tergolong negara yang sedang
berkembang, cukup banyak pulau atau daerah yang terisolir, terpencil, tertinggal, belum
berkembang, dan bahkan rawan dikuasai negara asing, terutama pulau-pulau di perbatasan.
Berdasarkan hal tersebut, sistem transportasi laut yang merupakan bagian dari sistem
transportasi nasional perlu terus dikembangkan, selain untuk mendukung gerak roda
perekonomian juga untuk pertahanan, keamanan, dan untuk menjaga kedaulatan negara.
Salah satu cara mengembangkan sistem transportasi laut adalah dengan mengembangkan
prasarana yang diperlukan, diantaranya dengan melakukan pembangunan pelabuhan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumba Timur akan
terus melakukan pembangunan pelabuhan baru atau meningkatkan fasilitas pelabuhan yang
ada untuk mendukung angkutan kapal pengumpan, pelayaran rakyat, dan lain - lain.
Kabupaten Sumba Timur memiliki potensi yang beragam, baik dari sektor pertanian,
pariwisata, perkebunan dan perikanan. Keseluruhan potensi tersebut tidak lepas dari
keseriusan dari pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya. Salah satu sektor yang
saat ini sedang di perhatikan oleh Pemerintah Sumba Timur adalah sektor perikanan. Hal
ini didasari oleh peningkatan jumlah hasil tangkapan ikan oleh nelayan di Kabupaten
Sumba Timur. Selama periode 5 tahun dari 2009 hingga 2014 tercatat peningkatan
jumlah hasil tangkapan yang signifikan yaitu 14 %. Berdasarkan prosentase tersebut, maka
dinilai cukup berpeluang untuk menjadikan Kabupaten Sumba Timur sebagai salah satu
bagian dari poros kemaritiman Indonesia dengan potensi hasil laut yang memadai. Sektor
perikanan merupakan salah satu potensi yang dapat terus didorong oleh Pemerintah
Kabupaten Sumba Timur, mengingat garis pantai yang cukup panjang, dan produksi
perikanan hasil tangkap terus meningkat dari tahun ketahun, maka dapatlah kiranya
Kabupaten Sumba Timur memposisikan dirinya sebagai bagian dari Poros Maritim
Indonesia dan dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan nasional dalam
bidang kemaritiman. Berdasarkan peluang dengan potensi yang ada, maka perlu kiranya
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas publik guna
meningkatkan peran pelayanan kepada masyarakat. Disisi lain peningkatan fasilitas yang
berkanaan dengan sector kemaritiman merupakan salah satu bentuk dorongan nyata untuk
mencapai visi yang telah di jelaskan sebelumnya.
Komoditi Perikanan merupakan salah satu sumber gizi yang di jangkau oleh segala
lapisan masyarakat baik masyarakat berpenghasilan tinggi maupun rendah. Permintaan
terhadap hasil perikanan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk
dan kesedaran masyarakat terhadap kebutuhan protein hewani, oleh karena pemenuhan
kebutuhan protein hewani yang berasal dari ikan merupakan pemenuhan sumber protein
yang dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Pada tahun 2013, Untuk
Perikanan Laut, jumlah tangkapan ikan sebesar 11.503,58 Ton, dengan jumlah armada
tangkap sebanyak 1.778 unit, Jumlah ini meningkat di bandingkan dengan tahun 2014,
dimana jumlah tangkapan sebesar 11.814,8 Ton ton dengan jumlah kapal penangkap
ikan sebanyak 1.785 Unit. Jumlah Rumah tangga perikanan tahun 2014 sebanyak 2.099 RTP,
dan jumlah pangkalan pendaratan ikan sebanyak 1 Unit. Sementara Budidaya ikan dan biota
Air Laut mempunyai luas sebesar 230 Ha pada tahun 2014. Untuk Perikanan Darat, Jumlah
tambak tahun 2014 sebanyak 4 Ha dengan jumlah produksi sebesar 2 Ton, Kolam
sebanyak 10 Ha dengan jumlah produksi sebesar 4 Ton, sedangkan untuk Perikanan
Perairan umum (Rawa-rawa, danau, sungai, dll) jumlah produksi pada tahun 2014 sebesar
12.000 ton dengan luas areal sebesar 11 Ha.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas maka, perlu disusun sebuah rencana master
(masterplan) pangkalan pendaratan ikan, guna mempertemukan antara kebutuhan
masyarakat Kabupaten Sumba Timur akan protein dan ikan dengan kebutuhan nelayan
untuk dapat memasarkan hasil tangkapannya dengan baik. Output dari kegiatan masterplan
Maksud dari penyusunan kegiatan ini adalah melakukan kajian serta menyusun suatu
perencanaan pembangunan Tempat Pelelagan Ikan. Sedangkan tujuan pelaksanaan
kegiatan ini adalah untuk tersusunnya suatu dokumen perencanaan yang didalamnya telah
termuat studi kelayakan, konsep bangunan dan siteplan, serta gambar teknik
pembangunan sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam Penyusunan adalah :
1. Melakukan studi kelayakan pembangunan pangkalan pendaratan ikan
2. Merumuskan konsep rencana pengembangan
3. Menterjemahkan konsep pengembangan kedalam gambar arsitektural
4. Menyusun gambar teknik, Rencana Kerja dan Syarat, dan Rencana Anggaran Biaya.
1.4 KELUARAN
Penyajian Laporan Pendahuluan secara sistematis akan dibagi dalam beberapa bagian,
yaitu :
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, Keluaran, referensi
Hukum dan sistematika penyajian.