Nim : 190029
Kompres Hangat Pada Pasien Gout Arthritis Dengan Gangguan Nyeri Kronis”
benar bebas dari plagiat dan apabila terbukti tidak benar maka saya bersedia
mestinya.
Nim : 190029
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Proposal yang saya tulis ini adalah benar-
benar merupakan hasil karya tulis sendiri dan bukan merupakan pengambilan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran
saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Palu, …..2022
Pembuat Pernyataan
Mengetahui Pembimbing
Proposal oleh : Feybe Glady Theresia Ombo NIM 190029 Dengan judul “Asuhan
Dengan Gangguan Nyeri Krronis” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
Pembimbing
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
menyelesaikan Proposal ini tepat pada waktunya. Adapun judul Proposal ini
Gout Arthritisi Dengan Gangguan Nyeri Kronis Di Kota Palu Provinsi Sulawesi
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada :
1. Ibu Estelle Lilian Mua, SKM., M.Kep selaku ketua STIKes yang
3. Kepada kedua orang tua saya Ibu Meyskeline Uniplaita dan Bapak Daniel
Meiska Boro serta semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu per satu.
Proposal ini dapat menjadi sumber yang layak sebagai bahan bacaan yang
PENDAHULUAN
Asam urat (Gout Arthritis) adalah penyakit sendi yang di akibatkan oleh
tingginya kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi dalam
dalam persendian dan organ lainnya ( Susanto ,2013 ) . Gout Arthritis adalah
salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling sering ditemukan, yang di
jumlah penderita hingga dua kali lipat antara tahun 1990-2010. Pada orang
8,3 juta (4%) orang Amerika (Songgigilan, 2019; Jaliana dkk, 2018).
tahun sebanyak 45%, usia 65-74 tahun sebanyak 51,9%, usia > 75 tahun
atas 15 tahun banyak yang terrkena penyakit sendi, diantaranya usia 65-74
tahun sebesar 21,81%, usia > 75 tahun sebesar 19,64%, usia 55-64 tahun
sebesar 18.61% dan usia 45-54 tahun sebanyak 11,78%. Penelitian yang
dilakukan Rahmad di RS Anutapura Palu menunjukkan bahwa penyakit gout
arthritis sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yang berumur 18-59 tahun
Gout arthritis biasanya paling banyak terdapat pada sendi jempol jari
kaki, sendi pergelangan, sendi kaki, sendi lutut, dan sendi siku, yang dapat
Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat
yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas,
beberapa faktor, salah satunya yaitu pola makan yang tidak terkontrol dan
(Daging, Ikan teri, Alkohol dll). Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah
menurunkan berat badan, dan cukup minum air putih banyak (Trianipurna,
2017).
dengan terapi diet makanan yang merupakan sumber purin seperti daging
itu kompres hangat dan kompres hangat jahe merah. (Lingga, 2012).
korteks serebri menimbulkan persepsi nyeri dan reseptor otot sehingga nyeri
dapat perkurang (Perry & Pottre, 2005). Selain itu, terapi non farmakologi
2006).
jaringan atau gambaran tanpa kerusakan jaringan. Nyeri kronis adalah nyeri
konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri
lebih dari enam bulan. Nyeri kronis tidak mempunyai awitan yang
ditetapkan dengan tetap dan sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini
Kompres Hangat pada pasien Gout Arthritis dengan gangguan nyeri kronis
Tengah?”
1.3 Tujuan
Pada Pasien Gout Arthritis Dengan Gangguan Nyeri Kronis. Di Kota Palu
1.4 Manfaat
Hasil studi kasus ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan
Arthritis.
1.4.3 Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.1 Pengkajian
1) Identitas Klien
3) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
lingkungan , dll)
Keterangan )
Gout Arthritis dapat berpontesi pada keturunan
5) Pola Aktivitas
a) Pola Nutrisi
badan baik .
b) Kebutuhan Eliminasi
baik .
c) Istirahat Tidur
6) Pemeriksaan Fisik
b) Sistem pernapasan
paratiroid
tanda cedera atau luka dan nyeri yang dilaporkan klien adalah
c) Pengalaman nyeri
mengetahui pada fase apa nyeri yang dirasakan pasien dan apakah
pasien mengetahui nyeri yang sedang dialaminya. Fase tersebut
d) Ekspresi nyeri
tubuh, dan salah satu postur tubuh yang tidak lazim merupakan
e) Karakteristik Nyeri
berikut :
Q:quality(kualitas) Bisakah anda menjelaskan rasa sakit/nyeri; apakah rasanya tajam, sakit,
seperti diremas, menekan, membakar, nyeri berat, kolik, kaku, atau
seperti ditusuk (biarkan pasien menjelaskan kondisi ini dengan kata-
katanya).
R:Radiates Apakah rasa sakitnya menyebar atau berfokus pada satu titik.
(penyebab)
S:Severety Seperti apa sakitnya; nilai nyeri dalam skala 1-10 dengan 0 bearti tidak
sakit dan 10 yang paling sakit. Cara lain adalah menggunakan skala
(keparahan) FACES untuk pasien anak-anak lebih dari 3 tahun atau pasien dengan
kesulitan bicara.
T:Time (waktu) Kapan sakit mulai muncul; apakah munculnya perlahan atau tiba-tiba;
apakah nyeri muncul secara terus-menerus atau kadang-kadang; apakah
pasien pernah mengalami nyeri seperti ini sebelumnya, apabila “iya”
apakah nyeri yang muncul merupakan nyeri yang sama atau berbeda.
atau pada proses kehidupan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017a).
2. Penyebab :
c. Penekanan saraf
d. Infiltrasi tumor
reseptor
varicella-zoster)
Subjektif
a) Mengeluh nyeri
b) Merasa depresi
Objektif
a) Tampak meringis
b) Gelisah
Subjektif
Objektif
b) Waspada
d) Anoreksia
e) Focus menyempit
e) Tumor
dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang
dilaksanakan.
dilaksanakan
baru
respon klien yang terdiri dari tindak lanjut klien dan tindak lanjut
perawat
2.1.4.1 Definisi
darah, dan mengurangi rasa sakit atau nyeri (Hoesny et al., 2018).
2019) menimbulkan persepsi nyeri dan reseptor otot sehingga nyeri dapat
berkurang .
setelah terjadinya cedera atau peradangan lutut, hindari berbagai hal yang
panas, misalnya dengan kompres (heating pad) atau pun mandi air hangat,
cenderung lebiuh tepat untuk mengurangi sendi yang nyeri dan otot yang
lelah. Hal ini disebabkan karena panas dapat memperbaiki sirkulasi dan
1. meredakan nyeri
4. meningkatkan sirkulasi
2 Mencuci tangan
3 Memasang sampiran
(Sriyanti, 2016)
didalam jaringan tersebut. Dengan cara ini penyaluran zat asam dan bahan
akan diperbaiki. Jadi akan timbul proses pertukaran zat yang lebih baik.
Aktivitas sel yang meningkat akan mengurangi rasa sakit dan akan
2006), yaitu :
pembengkakan
b) Perdarahan aktif.
meningkatkan peredarahan.
sesuatu keadaan secara objektif dengan pendekatan studi kasus . Studi kasus
intensif.
Subyek studi kasus adalah seseorang yang menderita penyakit Asam urat
Kriteria inklusi :
Kriteria eksklusi :
memenuhi kriteria inklusi dari studi dari berbagai sebab (Setyorini &
Setyaningrum, 2018).
3.3 Fokus Studi Kasus
Fokus studi kasus yang menjadi kajian utama dari kasus diatas adalah
3.4.1 Gout Arthritis adalah Klien yang terdiagnosa penyakit Gout Arthritis
3.4.2 Nyeri kronis yaitu nyeri berulang yang dialami oleh klien dengan gout
3.4.3 Kompres hangat adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk
3.6.1 Wawancara
Tengah .
Penyajian data yang disajikan penulis secara deskriptif yaitu memaparkan dan
berupa data subjektif dan objektif yang diperoleh dari hasil pengkajian
c. Konsul proposal
d. Perbaikan proposal
e. Pengajuan proposal
f. Ujian proposal
g. Perbaikan
Tahap pelaksanaan
2. Tahap pelaksanaan
a. Pengkajian s/d
implementasi
b. Penyusunan studi kasus
c. Pengajuan
3. Tahap hasil
a. ujian hasil
b. Revisi ujian hasil
c. Pembukuan
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
(PSP)
1) Kami adalah Peneliti berasal dari STIKes Bala Keselamatan Palu program
Nyeri Kronis.
keperawatan.
5) Nama dan jati diri saudara beserta seluruh informasi yang saudara
Peneliti
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Gledis Prastika Ismail dengan judul “ Asuhan Keperawatan
Gangguan Nyeri.”
Saya memutuskan setuju untuk ikut partisipan pada penelitian ini secara
apapun.
Saksi
Peneliti
A. Identitas Klien
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Alamat :
5. Status :
6. Jumlah anak :
7. Agama :
8. Suku :
9. Tingkat pendidikan :
11. Pekerjaan :
B. Penanggung Jawab
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
1. Keluhan utama :
4. Riwayat Alergi :
1. Pola Nutrisi
dengan makan?
2. Eliminasi
tidur?
E. Pengkajian Fisik
Keadaan umum :
Kesadaran :
Tinggi badan :
Berat badan :
Suhu :
Tekanan darah :
Nadi :
Respirasi :
Berat badan :
Tinggi badan :
(IMT) :
STIKes BALA KESELAMATAN PALU
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
PARAF
NO. TANGGAL REKOMENDASI PEMBIMBING
PEMBIMBING
1 21 Maret 2022 Perbaiki penulisan
Perbaiki tanda baca