Jawaban Ujian Brevet Rizkika As 1831.083 UNAS
Jawaban Ujian Brevet Rizkika As 1831.083 UNAS
NPM : 183112340340083
1. Yang Tidak Termasuk Subjek Pajak Penghasilan Badan antara lain terdiri dari :
Yang tidak termasuk subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah:
a. kantor perwakilan negara asing;
b. pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing dan
orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama
mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh
penghasilan di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan
timbal balik;
c. organisasi-organisasi internasional dengan syarat:
1. Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; dan
2. tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain
memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota;
d. pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksud pada huruf c, dengan syarat
bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia.
Menurut undang-undang, ada 3 golongan bukan subjek pajak:
Organisasi Internasional tidak termasuk sebagai Subjek Pajak Penghasilan Badan apabila
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut.
b. Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari
Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari
iuran para anggota.
4. Unit tertentu dari badan pemerintah.
Unit tertentu dari badan pemerintah tidak termasuk sebagai Subjek Pajak Penghasilan Badan
apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
Contoh Unit tertentu dari badan pemerintah yang tidak termasuk subjek pajak penghasilan badan
antara lain :
1) Bendahara atau Instansi Pemerintah Pusat.
2. Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN) adalah norma yang digunakan oleh wajib pajak dalam
penghitungan penghasilan neto dalam satu tahun pajak sebagai dasar penghitungan PPh Pasal 25/29
terutang. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan penghitungan untuk mencari penghasilan neto.
Setelah mendapatkan besaran penghasilan neto, wajib pajak dapat menghitung besaran PPh terutang
untuk kebutuhan pembayaran dan pelaporan pajaknya.
3.
4. cara pengenaan pajak penghasilan yang diterima seorang suami dan istri. Status tersebut dibedakan
menjadi 4 (empat), yaitu:
KK = Kepala Keluarga
HB = Hidup Berpisah
PH = Pisah Harta
MT = Memilih Terpisah
KK atau kepanjangan dari Kepala Keluarga memiliki arti bahwa penghasilan dari seluruh anggota
keluarga digabungkan sebagai satu kesatuan. Pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan oleh satu orang
yang bertindak sebagai kepala keluarga. Artinya dalam satu keluarga suami dan istri hanya memiliki satu
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Pada status kewajiban perpajakan KK (Kepala Keluarga) NPWP istri sama dengan NPWP suami
meskipun keduanya sama-sama bekerja. Istri tidak perlu melaporkan SPT Tahunan sendiri.
Bagi Wajib Pajak yang belum menikah atau masih single juga memilih status kewajiban perpajakan ini
pada saat pengisian SPT Tahunan.
HB atau kepanjangan dari Hidup Berpisah adalah suatu keadaan dimana suami dan istri telah berpisah
berdasarkan keputusan hakim (cerai). Dalam kondisi HB (Hidup Berpisah) suami dan istri
mempunyai NPWP tersendiri yang berbeda. Suami dan istri sama-sama melaporkan SPT Tahunan.
Status kewajiban perpajakan yang ketiga adalah PH atau Pisah Harta. Kondisi tersebut bisa diperoleh bila
dalam perkawinan suami dan istri mengadakan perjanjian pisah harta secara tertulis. Istri akan
mendapatkan NPWP yang beda dengan suami dan diperkenankan menjalankan kewajiban perpajakannya
sendiri.
Kondisi yang keempat adalah MT atau kepanjangan dari Memilih Terpisah. Istri dapat mengajukan status
MT (Memilih Terpisah) jika ingin memiliki NPWP sendiri beda dengan suami tanpa membuat perjanjian
pisah harta.
Pada status kewajiban perpajakan PH (Pisah Harta) dan MT (Memilih Terpisah) baik suami dan
istri wajib melaporkan SPT Tahunan.