Anda di halaman 1dari 23

BAB 16

Akuntansi Pajak Penghasilan


Kelompok :2
Anton Nius
Dicky Heriawan
Emilia Wati
Ina Yusnita Shalehah
Maidah
Novita Sari

Penghasilan Sebagai Objek Pajak Penghasilan

Penghasilan dari usaha dan kegiatan

Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan


bebas

Penghasilan dari modal berupa harta gerak ataupun harta tak gerak

Penghasilan lain-lain

Penghasilan Tertentu
Petimbangan yang mendasari diberikannya perlakuan tesendiri
dimaksud antara lain :
Perlu adanya dorongan dalam rangka perkembanga investasi dan
tabungan masyarakat
Kesederhanaan dalam pemungutan pajak
Berkurangnya beban administrasi baik bagi WP maupun DJP
Pemerataan dalam pengenaan pajaknya
Memperhatikan perkembangan ekonomi dan moneter

Bukan Objek Pajak Penghasilan

Tidak termasuk kategori penghasilan walaupun pada


hakikatnya adalah penghasilan undang-undang
menjelaskan bahwa tdak semua tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
WP merupakan Objek Pajak

Penghasilan Tidak Kena Pajak


PTKP sesuai dengan
peraturan Mentri
Keuangan No.
162/PMK.011/2012
Tanggal 22 Oktober
2012 dan berlaku sejak
1 Januari 2013 adalah
Sebagai berikut :

Rp. 24.300.000
tambahan untuk WP OP

Rp. 2.025.000 tambahan


untuk WP Kawin

Rp. 2.025.000 tambahan


untuk setiap anggota
keluarga sedarah dan
semenda dalam garis
keturunan garis lurus

Rp. 24.300.000
tambahan untuk
seorang istri yang
penghasilannya
digabung dengan
penghasilan suami

Tarif Pajak
1. Untuk wajib pajak orang pribadi dalam
negeri
Lapisan penghasilan Kena
Pajak

Tarif Pajak

Sampai dengan Rp. 50.000.000.

5 % ( lima persen)

Diatas Rp.50.000.000 sampai


dengan Rp. 250.000.000

15 % (lima belas
persen)

Diatas Rp.250.000.000 sampai


dengan Rp.500.000.000

25 % (dua puluh
lima persen)

Diatas Rp.500.000.000

30 % (tiga puluh
persen)

2. Untuk wajib pajak badan dalam


negeri dari BUT
Tarif pajak untuk WP badan dalam
negeri Bentuk Usaha Tetap
sebesar 28 %. Tarif PPH tersebut
menjadi 25 % mulai berlaku sejak
Tahun pajak 2010.
3. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
dan Wajib Pajak badan yang tidak
memiliki NPWP

Aturan Khusus Penerapan Tarif Pajak


Badan
Wajib Pajak Badan dalam negeri berbentuk perseroan terbuka yang sahamnya
paling sedikit 40 % dari jumlah keseluruhan saham yang disetor tesebut
diperdagangkan di bursa efek di indonesia dapat memperoleh tarif sebesar 5 %
lebih rendah
Wajib Pajak Badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp.
50.000.000.000 (lima puluh milyar) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif
sebesar 50 % dari tarif

Penghitungan Penghasilan Kena Pajak


Pajak Terutang = Tarif x Penghasilan kena
Pajak
Tarif
umu
m

Tarif
sesuai
undangundang

Tarif
yang
digunak
an dapat
mengiku
ti

Tarif
khusu
s

Perhitungan Pajak Terhutang


Perhitungan
Pajak
Penghasilan
dengan dasar
pembukuan
Perhitungan
Pajak
Penghasilan
dengan dasar
pencatatan

Penggabungan Penghasilan Orang Pribadi


Penghasilan istri tersebut semata-mata diperoleh dari satu pemberi
kerja
Penghasilan istri tersebut berasal dari pekerjaan yang tidak ada
hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas suami atau
anggota keluarga lainnya

Pemisahan penghasilan Orang Pribadi

Suami istri telah hidup


berpisah berdasarkan putusan
hakim
Dikehendaki secara tertulis
oleh suami-istri bedasarkan
perjanjian pemisahan harta
dan penghasilan
Dikehendaki oleh istri yang
memilih untuk menjalankan
hak dan kewajiban
perpajakannya sendiri.

Penghasilan Anak yang Belum Dewasa


Anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan belum
pernah menikah.
Digabungkan dengan penghasilan ayahnya atau ibunya
berdasarkan keadaan yang sebenarnya

Pemajakan Atas UMKM Serta Aspek


Akuntansinya
1)
2)
3)
4)

Pengusaha Orang Pribadi yang melakukan pekerjaan bebas


Wajib Pajak yang telah dikenai PPH Final
Pengusaha Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha perdagangan
Wajib Pajak badan yang belum beroperasi secara komersial

Tata Cara Pengenaan PPh bagi UMKM


PPh yang dikenakan terhadap WP UMKM ini,
pengenaannya bersifat final yang ditetapkan dengan
tarif 1% dari peredaran bruto.

Tata Cara Pengenaan PPh bagi UMKM

Contoh Soal
PT Ayodya adalah perusahaan yang terkelompokkan sebagai UMKM memperoleh
penghasilan bruto sesuai pembukuan perusahaan yaitu sebesar Rp 300.000.000
untuk bulan September 2013. Hitung pajak terutang bulan September 2013 dan
ayat jurnal yang diperlukan.
Penghitungan PPh Terutang:
PPh Terutang = 1% x Rp 300.000.000 = Rp 3.000.000
Ayat jurnal yang diperlukan:

PPh Final UMKM


Kas dan Bank

3.000.000

3.000.000

Pajak Penghasilan Pasal 21


Biaya jabatan yaitu biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memlihara penghasilan
sebesar 5 % (lima persen) dari penghasilan bruto setinggi-tingginya Rp. 6.000.000
setahun atau Rp. 500.000 sebulan
Iuran yang terikat pada gaji kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh Mentri Keuangan dan iuran Tabungan Hari Tua datau Tunjangan Hari Tua (THT)
kepada badan penyelenggaraan Jamsostek
Pengahasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP)

Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21


Tn Darusman adalah pegawai tetap PT Nagoya telah ber-NPWP memperoleh penghsilan setiap bulan Rp.6000.000.
Kewajiban setiap bulan yang harus dibayar Tn. Darusman adalah iuran pensiun sebesar Rp.50.000. PPh terutang
setiap bulan yang harus dibayar, apabila Tn. Darusman telah menikah dan tidak mempunyai tanggungan serta
bagaimana PT. Nagoya melakukan pencatatannya melalui ayat jurnal.
Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah sebagai berikut :
Gaji sebulan Rp.6.000.000,00
Pengurangan
1. Biaya jabatan 5 % x Rp 6.000.000 Rp.300.000,00
2. Iuran pensiun
Rp. 50.000,00
Rp. 350.000,00
Penghasilan Netto Sebulan
Rp.5.650.000,00
Penghasilan Netto Setahun
(12 x Rp. 5.650.000,00) Rp. 67.800.000,00
PTKP
Untuk Wajib Pajak
Rp 24.300.000,00
Untuk Status Kawin
Rp 2.025.000,00
Penghasilan Kena pajak Rp. 26.325.000,00
Rp. 41.475.000,00
PPh Pasal 21 setahun = 5% x Rp. 41.475.000,oo = Rp. 2.073.750,00
PPh Pasal 21 sebulan = Rp. 1/12 x Rp. 2.073.750,00 = Rp 172.812,00

Ayat Jurnal yang Dibuat


1. Pada saat pemotongan pajak atas pembayaran gaji setiap bulan
Biaya Gaji

6.000.000

Iuran Pensiun Terutang

50.000

PPh Pasal 21 Terutang

172.812

Kas dan Bank

5.777.188

2. Pada saat perusahaan menyetor ke kas negara dan pembayaran iuran


pensiun
via21
bank
PPh Pasal
Terutang
172.812
Iuran Pensiun Terutang
Kas dan Bank

50.000
222.812

Pemberian natura dan kenikmatan lainnya kepada


pekerja dengan perlakuan pajak
Contoh :
Tn. Yamin berstatus kawin dan mempunyai tanggungan 1 (satu) orang anak, bekerja pada
PT. Nirwana dengan gaji Rp.6.000.000,00 sebulan dan diberikan tunjangan pajak sebesar
Rp.200.000,00 serta iuran pensiun yang dibayar Tn. Yamin Rp.150.000,00 sebulan ke
Yayasan Dana Pensiun yang pendaftarannya telah disahkan oleh Mentri Keuangan.

Gaji sebulan
Rp.6.000.000,00
Tunjangan Pajak
Rp. 200.000,00
PPh 21 terutang
Rp. 214.000,00
Iuran Pensiun yang dibayar
Rp. 150.000,00

Ayat Jurnal yang disusun


1.

Saat pembayaran gaji


Biaya Gaji
Tunjangan Pajak

2.

6.000.000
200.000

PPh Pasal 21 Terutang

214.000

Iuran PensiunTerutang

150.000

Kas dan Bank


Saat penyetoran Pph 21 dan iuran pensiun
PPh Pasal 21 Terutang

214.000

Iuran Pensiun Terutang

150.000

Kas dan Bank


3.

5.836.000

364.000

Saat pembebanan biaya atas tunjangan pajak


Saldo Laba
Tunjangan Pajak

200.000
200.000

Sifat pemotong PPh pasal 21 ditinjau dari pihak


yang dipotong
Pemotong pph pasal 21 bersifat tidak final
Pemotong Pph pasal 21 bersifat final

Penghasilan yang dipotong Pph 21 final


Uang manfaat pensiun yang dibayarkan oleh dana pensiun
Uang pesangon
Hadiah atau penghargaan perlombaan
Honorarium atau komisi yang dibayarkan kepada penjaja barang dan
petugas dinas luar asuransi
Penghasilan yang dibayarkan kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil,
anggota TNI/ Polri, selain Pegawai Negeri Sipil golongan II kebawah dan
Anggota TNI / Polri berpangkat pembantu Letnan Satu ke bawah yang
dibebankan ke APBN/ APBD berupa honorarium, uang sidang, uang hadir,
uang lembur, dan lain-lain dikenakan Pph 21 bersifat final sebesar 15 %.

Pertanyaan
Rika: contoh perhitungan penghasilan anak belum
dewasa tapi mendapat penghasilan
Martin: penggabungan dan pemisahan
penghasilan
Zulfikar: hal 241 jurnal no.3
Siwiwin: angka pph 21 terutang

Anda mungkin juga menyukai