Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH SINGKAT

BERDIRINYA PONDOK PESANTREN DARUSSALAM

Diujung timur pulau jawa, tepatnya di Dusun Tegalgondo, Desa


Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, daerah yang
dikelilingi gunung dan perkebunan, pada hari Ahad tanggal 20 Sya’ban
1370 H / 27 Mei 1951 M, KH. R. Afifie Abdul Majid berkiprah merintis dan
mendirikan pondok pesantren, yang sekarang kita ketahui merupakan
sebuah nama “ PONDOK PESANTREN DARUSSALAM “

LATAR BELAKANG BERDIRINYA

Didaerah yang lembab, Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo,


Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi (daerah yang sekarang
ditempati Pondok Pesantren Darussalam), pada mulanya terkenal dengan
sebutan daerah hitam, daerah yang menjadi pusat kemaksiatan,
kemungkaran, dan gangguan yang menerpa mayarakat sekitarnya.
Daerah tersebut merupakan tempat segala macam perjudian, mabuk-
mabukan, kaum perianya biasa merampas istri orang lain, kaum wanitanya
biasa merampas suami orang lain, sering terjadi tukar menukar istri antara
satu kawan dengan kawan yang lain. Daerah ini pula, penjahat sering
memenggal kepala musuhnya, dan didaerah ini pula medan pertempuran
jago-jago kanuragan, serta merupakan tempat berkumpulnya tokoh-tokoh
pencuri dan perampok,
Penduduknya tidak berakhlak, tidak berperi kemanusian,dan bahkan
sama sekali tidak mengenal ajaran-ajaran agama, hati mereka gersang,
segersang batu-batu krikil yang berserakan di gunung sekitarnya, mereka
percaya kepada benda-benda yang tidak ada artinya, seperti penganut
animis, dibenak mereka hanya tersentuh bisikan harta dan wanita, serta
ilmu-ilmu kekebalan. Sedikitpun dihati mereka tidak pernah tersentuh ajaran-
ajaran moral yang baik, maupun budi akhlak keagamaan yang luhur.

MASA RINTISAN AWAL (KH.R. Afifie Abdul Majid)

Setelah KH. R. Afifie Abdul Majid menempa ilmu di pondok-pondok


pesantren kepada ulama-ulama terkenal pada waktu itu antara lain :
1. KH. Moh. Kholil Bangkalan Madura
2. KH. Abdul Karim Sampang Madura
3. KH. Nawawi Sidogiri Pasuruan
4. KH. Abdul Jalil Sidogiri Pasuruan
5. KH. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang
6. KH. Khozin Panji Sidoarjo
7. KH. Romli Tamim Peterongan Jombang
8. KH. Kholil Peterongan Jombang
9. KH. Ma’sum Peterongan Jombang
10. KH. Dahlan Peterongan Jombang
11. KH. Ali Wafa Tempurejo Jember
Maka KH. R. Afifie mencoba mengembara untuk mengamalkan dan
menyebarkan ilmunya, sebagai realisasi dari anjuran Rosululloh :
“‫ بلغوا عنى ولواية‬: ‫” قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
“ Rosululloh bersabda : sampaikan dari-Ku walaupun satu ayat”
Beberapa tahun kemudian, KH. R Afifie mengembara dari satu tempat
ke tempat yang lain, dan pada tahun 1948, KH. R. Afifie menuju ke Desa
Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, dan bertempat tinggal di kediaman KH.
Habibulloh Ahmad pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro Krikilan
Tegalharjo.
Ditempat ini, Alloh mentaqdirkan KH. R. Afifie Abdul Majid
mendapatkan jodoh seorang wanita Ny. H. Munawaroh, putri KH. Habibulloh
Ahmad.
Setelah mengadakan evaluasi keadaan masyarakat disekitarnya, KH.
R. Afifie sangat tersentuh dan prihatin melihat satu daerah yang sangat
gersang dari ajaran Agama, yaitu Dusun Tegalgondo, beliau menjumpai
seorang yang pernah menjadi santri abahnya (KH.Abd.Majid), yaitu H. Abdul
Fattah.
Pada tanggal 15 Sya’ban 1368 H / 1949 M, H. Abdul Fatah sowan ke
KH. R. Syamsul Arifin Abdurrohman (ayah dari KHR. As’ad) Sukerjo
Situbondo, Beliau berpesan kepada H. Abdul fatah agar ia dapat
mengusahakan sebuah tempat untuk KH. R. Afifie dan mengusahakan agar
KH. R. Afifie dapat membuka pondok pesantren di tempat tersebut.
Setelah H. Abdul Fatah mendapat pesan dari KH. R. Syamsul Arifin,
ia mencoba mengajak dan menghimbau agar KH. R. Afifie bersedia pindah
ke Dusun Tegalondo, dan bersedia bersama-sama memperbaiki keadaan
masyarakat, agar menjadi masyarakat yang baik dan mengerti ajaran agama
serta bermoral dan berakhlaqul karimah, dengan mendirikan pondok
pesantren.
Setelah mendapat izin dan restu dari KH. Habibulloh, maka pada hari
Ahad tanggal 20 Sya’ban 1370 H / 27 Mei 1951 M, KH. R. Afifie dengan
penuh tawakal kepada Alloh, dengan mengucapkan
Bismillahirrohmanirrohim, beliau membuka lembaran sejarah baru di Dusun
Tegalgondo dengan membuka pondok pesantren diatas tanah waqof dari
bapak Dulasman / P. Mito ( paman mertua dari H. Abdul Fatah ).
Ditempat yang baru itu, dengan bermodal dua santri putra dan dua
santri putri, KH. R. Afifie dengan dibantu H. Abdul Fatah berjuang sekuat
tenaga menegakkan kalimah Alloh, di tantangnya syaitan-syaitan yang
memikat fikiran masyarakat, dihentikan praktek-praktek kemaksiatan yang
dikerjakan masyarakat, disinari kalbu mereka dengan pancaran Islam, Iman,
dan Ihsan, disirami kegersangan hati mereka dengan siraman akhlaqul
karimah, diterangi fikiran dan langkah mereka dengan lampu ibadah,
dibimbing tindak tanduk mereka diatas landasan ilmu – amaliyah dan amal –
ilmiyah.
PERTUMBUHAN PONDOK PESANTREN DARUSSALAM DARI MASA
KELAHIRANNYA SAMPAI WAFATNYA KH. R. AFIFIE ABDUL MAJID

KH. R. Afifie Abdul Majid bersama Ny. H. Munawaroh Habibulloh pada


awal mulanya berkiprah membuka pondok pesantren dengan keempat santri
putra – putri ditengah-tengah masyarakat yang tidak bermoral dan didaerah
hitam, keadaan tersebut sangat menyulitkan posisi KH. R. Afifie dan sangat
memprihatinkan dalam mengembangkannya.
Warga masyarakat di Dusun Tegalgondo dan masyarakat disekitarnya
sangat pasif dan menilai negatif atas kehadiran KH. R. Afifie yang membawa
ajaran dan tuntutan baru, mereka beranggapan bahwa kehadiran KH. R.
Afifie ditengah-tengah mereka akan menjadi perintang dan akan
mengganggu kebiasaan-kebiasaan mereka. Mereka warga Tegalgondo
sepakat untuk memboikot segala kebutuhan dan kehidupan KH. R. Afifie,
dan merekapun berusaha dengan segala macam cara agar KH. R. Afifie
tidak krasan dan pergi meninggalkan Dusun Tegalgondo.
Pernah diceritakan oleh beliau sendiri, bahwa pada saat-saat pertama
beliau bertempat tinggal di Dusun Tegalgondo, kurang lebih selama dua
tahun, beliau dan istrinya berserta keempat santrinya, hanya memakan
singkong dan ubi yang ditanami oleh beliau sendiri bersama keempat
sntrinya, jangankan pinjam atau meminta, membeli beraspun tidak pernah
diberi oleh masyarakat.
Langkah pertama yang ditempuh oleh KH. R. Afifie pada awal
mulanya, adalah membangun sebuah gubuk berukuran 5 X 7 m, beratapkan
ilalang, cagak bambu, dan dinding sesek ( bambu ayaman kasar ). Di tempat
ini KH. R. Afifie mengajar, dan sekaligus menjadi tempat istirahat, dan
tempat ini pula menjadi tempat istirahat bagi para santri, demikian juga
bangunan ini menjadi dapur untuk tempat menanak.
Pada malam hari, harimau dan binatng-binatang buas sering
berkeliaran disekitar tempat tersebut, demikian juga sering dijumpai ular-ular
berbisa berkeliaran dibawah tempat tidur beliau, bahkan gangguan-
gangguan dari makhluk halus, jin , syaitan, dan lain sebagainya juga sering
mengganggu konsentrasi beliau dalam menegakkan agama Alloh.
Dengan ketabahan, ketekunan, dan kesabaran KH. R. Afifie dalam
mengemban tugas suci tersebut, akhirnya masyarakat mulai menyadari akan
arti pentingnya kehadiran KH. R. Afifie di tengah-tengah masyarakat
Tegalgondo, dan dengan pendekatan yang menyentuh sanubari warga
masyarakat di dusun Tegalgondo dan masyarakat disekitarnya, akhirnya
mereka mengikuti jejak langkah KH. R. Afifie dan berusaha mematuhi
ajaran-ajaran yang dibawa oleh beliau.
Dengan kesadaran yang mulai tumbuh itu, akhirnya pondok pesantren
yang di dirikan oleh KH. R. Afifie mulai diminati dan di kunjungi oleh putra-
putri warga masyarakat disekitarnya, sehingga pada tahun 1953 berjumlah ±
20 santri putra-putri.
Pada tahun 1953 tersebut dibuatlah pondok/asrama untuk
menampung dan tempat tinggal para santri yang mulai berdatangan,
walaupun bangunan tersebut sangat sederhana sekali, dengan beratapkan
ilalang, dan dinding dari sesek, kemudian di buat pula dua buah langgar
untuk tempat sholat dan mengaji bagi santri putra dan santri putri.
Namun tidak berapa lama, pondok yang dibangun dengan atap ilalang itu,
setelah ditempati ± lima ( 5 ) bulan, terbakar oleh api yang tidak diketahui
asal mulanya.

PASANG SURUT PERKEMBANGANNYA

Dengan keberhasilan KH. R. Afifie meletakkan dasar-dasar akhlaq


yang baik, serta keberhasilan meletakkan fondasi aqidah Islamiyah yang
kokoh ditengah-tengah masyarakat, maka nampaklak kepioneran pondok
pesantren dalam membangun kehidupan ideal, sehingga penduduk Dusun
Tegalgondo dan masyarakat sekitarnya sedikit demi sedikit mulai
berpartisipasi kepada pondo pesantren yang diasuh oleh KH. R. Afifie.
Kepribadian tokoh KH. R. Afifie, pancaran ke ‘aliman ilmu dan
pancaran kesufiannya, ketabahan dan kesabaran hatinya, dapat menembus
dan mengendap kelubuk hati masyarakat, suatu endapan yang menjadi akar
tunjang bagi petumbuhan pondok pesantren tersebut, serta menjadi dasar
berpijak bagi kehidupan warga Dusun Tegalgondo dan masyarakat
sekitarnya.
Setiap hari, pondok pesantren yang baru tersebut, di datangi oleh
putra-putri warga masyarakat sekitar yang ingin menimba ilmu kepada KH.
R. Afifie, sehingga pada tahun 1955 ± berjumlah 90 an santri putra-putri,
maka dibuatlah pondok/asrama dan langgar yang lebih besar.
Untuk menambah aktifitas kegiatan dalam bidang pendidikan, maka
pada tahun 1955, KH. R. Afifie mencoba mendirikan pendidikan klasikal,
dengan bentuk yang sangat sederhana sekali, yaitu bertempat di langgar
dan tidak memakai bangku ( klosotan ), dengan jenjang sifir awal, sifir tsani,
dan sifir tsalis.
Tahun demi tahun pondok pesantren tersebut ( pada waktu itu belum
ada namanya ), mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik pengajiannya,
pendidikan klasikalnya, ataupun jumlah santrinya, yang pada tahun 1965 ±
berjumlah 350 an santri putra-putri.
Pada waktu Negara Republik Indonesia di khianati oleh PKI pada
tahun 1965, KH. R. Afifie beserta segenap santri ikut ambil bagian bersama-
sama ABRI dalam menumpas G 30 S PKI dan mengikis habis ideology
komunis dari bumi Indonesia, sehingga pada waktu itu aktifitas
pendidikan/pengajian mengalami kemacetan.
Kemacetan kegiatan tersebut berakibat pula banyaknya santri yang
tidak kembali ke pondok, lebih-lebih keamanan di daerah –daerah pada
waktu itu belum normal.
Kegiatan di pondok pesantren berobah menjadi markas tempat
berkumpulnya pejuang-pejuang bangsa, sedangkan KH. R. Afifie berfungsi
menjadi komando yang selalu memberi bimbingan dan nasehat bahkan
memberi bekal bacaan wiridan-wiridan serta bekal senjata dari rotan dan
janur kuning kepada pejuang-pejuang bangsa bersama-sama ABRI dalam
menumpas G 30 S PKI.
Keadaan tersebut berakibatkan merosotnya jumlah santri, sehingga
pada tahun 1967 merosot sampai ± 70 santri.
Setelah selesainya penumpasan G 30 S PKI KH. R. Afifie mulai
menurun dalam menangani kegiatan aktifitas pendidikan di pondok
pesantren. Hal tersebut karena factor kesehatan yang mengganggu fisik
beliau. Keadaan yang demikian itu berakibat pula macetnya pendidikan
klasikal. Sedangkan KH. R. Afifie hanya mengajar kitab-kitab kuning dengan
system wetonan dan sorogan. Adapun putra-putri belia, pada waktu itu
masih berusia muda, dan sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Darul
Ulum Jobang.
Pada waktu putra KH. R. Afifie, yaitu L.Maimun (H. syamsul Arifin
Afifie) sedang menuntut ilmu di Podok Pesantren Darul Ulum Jombang
dibawah asuhan KH. Musta’in Romli, maka pondok pesantren yang selama
ini tidak ada namanya, mendapat barokah nama dari KH. Musta’in Romli
dengan nama PONDOK PESANTREN DARUSSALAM. Nama tersebut di
sahkan pada tanggal 12 Dzil Hijjah 1391 H / 03 Maret 1968, bersama pula
dengan di dirikannya kegiatan Jam’iyah Thoriqoh Mu’tabaroh Al Qodiriyah
Wan Naqsabandiyah.
Sejak penumpasan G 30 S PKI, tahun demi tahun, jumlah santri terus
mengalami surut, sampai akhir hayat KH. R. Afifie pada tahun 1977. Jumlah
santri pada waktu itu ± 17 santri.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, KH. R. Afifie wafat pulang ke haribaan
Alloh Swa, pada hari Jum’at tanggal 17 Juni 1977 / 30 Jumadil Akhir
1397 pukul 17.00 (05.00 sore ).
kita tundukkan kepala sejenak, kita baca suroh Al Fatihah, kita
hadiyahkan kepada Al Marhum Wal Maghfur Lahu KH. R. Afifie,
semuga amal baiknya diampuni oleh Allah, semuga dosa-dosa
diampuni oleh Allah, semuga amal jariyah dan peninggalannya
berupa pondok pesantren, menjadi pondok pesantren yang
barokah, hidup kekal abadi sampai hari kemudian, dan semuga
penerus risalahnya mendapatkan bimbingan taufiq hidayah alloh,
Al Fatihah ..................................................

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DARUSSALAM PADA


PRIODE KEDUA (KH.R. Syamsul Arifin Afifie)

Kepemimpinan di pondok pesantren Darussalam, setelah wafatnya Al


Marhum Wal Maghrur Lahu KH. R. Afifie, tongkat estafet diteruskan oleh
putra beliau, yaitu KH. R. Syamsul Arifin Afifie bersama Ny.Hj.Qurrotul
Faizah Dhafir, dibantu oleh menantu beliau, Yaitu KH. Abdul Karim Hasyim
suami Ny.H. Mariah Ulfah Afifie.
Pada masa kepemimpinan kedua tokoh muda ini, Pondok Pesantren
Darussalam mengalami perobahan-perobahan yang sangat pesat, namun
tidak meninggalkan corak kehidupan pesantren yang asasi diatas landasan :

‫المحا فظة على القديم الصالح واالخذ بالجديد االصلح‬


Mempertahankan metode-metode lama yang baik, dipadukan
dengan metode-metode baru yang lebih baik.
Atau dengan kata lain : “mempertahankan tradisional yang baik,
dan mengembangkan ilmu-ilmu proporsional yang lebih baik “.

Dengan langkah yang mantap, kedua pengasuh Pondok Pesantren


Darussalam bersama-sama tokoh masyarakat disekitarnya sepakat meng
akta notariskan Pondok Pesantren Darussalam menjadi lembaga yang
berbadan hukum, akta notaris R.E.Bawolje, SH Banyuwangi, nomor
108, tanggal 28 maret 1981, dengan nama “ Yayasan Pondok Pesantren
Darussalam”.
Setelah Pondok Pesantren Darussalam resmi menjadi lembaga yang
berbadan hukum, maka satu demi satu, dibuka pendidikan-pendidikan formal
yang dipergunakan kurikulum Departemen Agama dan mempergunakan
kurikulum Departeman Pendidikan Nasional, demikian juga pendidikan
formal khusus dalam bidang diniyah yang mempergunakan kurukulum
pesantren.
Secara bertahap, pada tahun 1981 dibuka Madrasah Ibtidaiyah
Darussalam, selanjutnya pada tahun 1985 dibuka SMP Darussalam,
kemudian pada tahun 1987 dibuka Madrasah Aliyah Darussalam.
Sedangakan pendidikan khusus dalam bidang diniyah, secara bertahap pula,
Madrasah Diniyah Tingkat Sifir dibuka pada tahun 1985. Madrasah
Diniyah Tingkat Awwaliyah dibuka pada tahun 1987. Dan Madrasah
Diniyah Tingkat Wustho dibuka pada tahun 1991.
Demikian juga pendidikan yang bersifat tradisional/non formal seperti
pengajian kitab-kitab kuning atau pendidikan Khusus Al Qur’an dengan
system weton dan sorogan, setiap saat selalu di usahakan untuk di
tingkatkan kwalitasnya, walaupun sampai saat ini belum bisa mencapai
kepada sasaran yang diharapakan.
Ditengah tengah arus kebangkitan Pondok Pesantren Darussalam
dibawah pimpinan KH. R. Syamsul Arifin Afifie dan KH. Abdul Karim Hasyim
dengan langkah yang terpadu, Alloh memberikan ujian kepada Pondok
Pesantren Darussalam yang sudah mulai melangkah maju kedepan.
Pada tahun 1987, Alloh mentaqdirkan KH. Abdul Karim Hasyim yang
menjadi pendamping utama KH. R. Syamsul Arifin Afifie, meninggalkan
Pondok Pesantren Darussalam, hijrah ke Jember untuk membuka dan
mendirikan pondok pesantren yang baru di Bangsalsari Jember, sehingga
KH. R. Syamsul Arifin Afifie dalam mengasuh Pondok Pesantren Darussalam
berjalan sendiri, tanpa adanya pembantu utama.
Walaupun dalam keadaan yang pincang, KH. R. Syamsul Arifin
dengan semangat yang membaja, tetap melangkah demi tercapainya cita-
cita yang diharapkan, mempertahankan dan membangkitkan Pondok
Pesantren Darussalam, sebagaiman wasiat yang disampaikan oleh Al
Marhum KH. R. Afifie Abdul Majid.
Untuk mengatasi kepincangan-kepincangan yang ada, baik dalam bidang
managemen atau lainnya, maka KH. R. Syamsul Arifin Afifie pernah
mengadakan kerja sama dengan Institut Managemen Prasetya Mulya
( IMPM ) Jakarta untuk mengikut sertakan petugas dan staf Pondok
Pesantren Darussalam, mengikuti pendidikan management administrasi
perkantoran, pada tahun 1985 s.d. 1987.
Demikian juga pada tahun 1988 pernah mengikut sertakan staf
Pondok Pesantren Darussalam untuk mengikuti pelatihan Perkoperasian
Tingkat Dasar yang diadakan oleh Kanwil Dep.Kopresasi Prop. Jawa Timur,
atau dalam kesempatan-kesempatan yang lain, KH. R. Syamsul Arifin Afifie
selalu mengikut sertakan petugas dan staf Pondok Pesantren Darussalam,
untuk meningkatkan kwalitas kemampuannya dalam melaksanakan tugas-
tugas suci yang diemban demi pengembangan Pondok Pesantren
Darussalam. Al Hamdulillah usaha-usaha itu berhasil, walaupun
keberhasilan itu jauh dari harapan yang optimal.
Demikian pula dalam bidang pengembngan yang lain, seperti sarana
fisik, pembelian tanah untuk lokasi pengembangan, maupun tanah sawah
untuk sumber dana, dan lain-lain. KH. R. Syamsul Arifin Afifie selalu
berusaha meningkatkan dan mengembangkan sesuai dengan kemampuan
yang ada.
Untuk menggalang potensi alumni yang merupakan asset Pondok
Pesantren Darussalam, maka pada tahun 1988 diadakan reuni alumni
Pondok Pesantren Darussalam, sekaligus didirikan subuah organisasi
IKATAN ALUMNI DAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM
(IKASDA) untuk menampung saran-saran serta aktifitas para alumni untuk
mengembangkan Pondok Pesantren Darussalam.

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DARUSSALAM PADA


PRIODE KETIGA (K.Muhammad Faizin)

Sepeninggal Al Marhum KH.R.Syamsul Arifin Afifie, maka


kepemimpinan Pondok Pesantren Darussalam dilanjutkan oleh menantu
beliau sebagai generasi ke III K.Muhammad Faizin bersama Ny.Afifatul
Fajriyah, S.Hi.
Dalam perjalanannya pada periode ke III ini, dan untuk melengkapi
jenjang pendidikan yang telah ada di Pondok Pesantren Darussalam maka
pada pada tahun 2006 dibukalah Taman Kanak-Kanak (TK) dan pada
tahun 2011 yang dibuka pula Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Seiring dengan perkembangan sistem dan aturan Pemerintah,
mengingat anggota pengurus Yayasan PPDS yang lama telah banyak yang
wafat, maka dibutuhkan pembaharuan yayasan berikut pengurusnya
sebagaimana aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
Sehingga pada tahun 2015 diadakan perubahan nama yayasan dari
nama ”Yayasan Pondok Pesantren Darussalam“ menjadi “YAYASAN
DARUSSALAM Kalibaru“ dengan Akta Notaris Ir.M.Imam Soleh Hadi,
SH, M.Kn tanggal 25 September 2015 nomor 26 yang disahkan dengan
SK Kemenkumham Nomor AHU-0014485.AH.01.04. Tahun 2015.
Demikianlah sekelumit sejarah PPDS, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai