Muhammad Feriady
mferiady@mail.unnes.ac.id
Abstrak
Diterima: 7 Februari 2020 Diterima: 9 Maret 2020 Diterbitkan: 23 Maret 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penentu
teacherpreneurship dan hubungannya dengan inovasi
Layanan penerbitan disediakan oleh Knowledge E dan keunggulan bersaing guru di era disrupsi. Penelitian
ini akan mengadopsi model Strategic Entrepreneur yang
Muhammad Feriady et al. Artikel ini didistribusikan di bawah ketentuan Lisensi Atribusi
Creative Commons, yang mengizinkan penggunaan dan pendistribusian ulang tanpa batas
digunakan untuk menganalisis keunggulan
asalkan penulis dan sumber aslinya dicantumkan. kewirausahaan pada suatu perusahaan. Konsep
teacherpreneurship digunakan untuk menggantikan
Seleksi dan Peer-review di bawah tanggung jawab kewirausahaan dalam dunia pendidikan, dalam hal ini
Komite Konferensi ICE-BEES 2019.
sekolah sebagai perusahaan. Model yang diusulkan juga
ICE-BEES 2019
International Conference on Economics, Business and Economic Education
diadaptasi dari teori Strategic Entrepreneurship and
2019 Resource Base View (RBV) yang menekankan
Volume 2020
pentingnya komponen sumber daya manusia dalam
kemajuan organisasi. Metode penelitian yang digunakan
mengacu pada analisis jalur dengan penelitian kuantitatif
Conference Paper dengan jumlah sampel 187 responden. Hasil penelitian ini
adalah teacherpreneruship mampu memberikan
Determinasi kontribusi untuk meningkatkan faktor internal guru
berupa kemanjuran guru dan need for achievement
Teacherpreneurship Menuju terhadap daya inovasi dan kreativitas guru di era
Inovasi Guru dan Keunggulan disrupsi.
Entrepreneurship di Lembaga
Pendidikan
Muhammad Feriady, Harnanik, dan Arief Santoso
1. Pendahuluan dengan pertumbuhan 25% setiap tahunnya. Angka ini
lebih besar dari rata-rata Asia Tenggara sebesar 17,3%.
Dalam sistem pendidikan abad 21, pengembangan E- (Dikutip dari harian social.id, Februari 2018). Fenomena
learning merupakan optimalisasi teknologi di era ini menunjukkan bahwa paradigma pendidikan sudah
disrupsi. E-Learning juga tumbuh dan diperkirakan akan menuju era digitalisasi yang tidak hanya menciptakan
mencapai rata-rata hingga 23% pada tahun 2017. peluang tetapi juga tantangan.
Teacherpreneur yang dimiliki oleh guru tersebut kemudian memunculkan daya inovasi
dalam mengajar guru dan kegiatan lain yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
Theory of Resource Base View (RBV) menjelaskan penentuan keterampilan
kewirausahaan dan pola pikir kewirausahaan terhadap inovasi dan keunggulan kompetitif,
Barney dalam Winoto dan Hadi widjojo (2015). Senada dengan hal tersebut Alvarez dan
Lowell (2001) menjelaskan pentingnya kewirausahaan dalam inovasi perusahaan. Jelaslah
bahwa dalam sebuah sekolah dengan keunggulan kompetitif di era disrupsi, dibutuhkan
jiwa teacherpreneruship yang tinggi oleh guru. Berdasarkan pentingnya sumber daya
manusia dalam suatu perusahaan yang menentukan keunggulan kompetitifnya
(Kostopaulus dalam Winoto dan Hadiwidjojo, 2015).
Grand theory yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Resource Base View
Model (RBV) yang digunakan untuk melakukan pemahaman mendalam tentang potensi
sumber daya dan kapabilitas organisasi (Coulter, dalam Winoto dan Hadiwidjojo (2015)
2014). Tujuan dari teori ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sumber daya internal
suatu perusahaan dapat mencapai
. Namun tidak semua sumber daya perusahaan merupakan faktor yang berpotensi
membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Menurut Barney dalam Winoto dan
Hadiwidjojo (2015) menjelaskan bahwa untuk mencapai keunggulan bersaing, sumber
daya perusahaan harus memiliki empat kriteria penting, yaitu berharga, langka, tidak
dapat ditiru dan tidak dapat disubstitusikan. Resource Based View perusahaan
didefinisikan sebagai aset strategis yang merupakan entitas yang langka (langka),
berharga (berharga), sulit untuk ditiru (imperfectly imitable), dan tak tergantikan (non-
substitutable).
Nieves dan Haller (2014) melakukan studi empiris yang menunjukkan bahwa resource
based view dapat menjelaskan entrepreneurship mempengaruhi kapasitas inovasi suatu
perusahaan. Artinya, kapasitas inovasi dalam dunia pendidikan dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori ini. Argumentasi tersebut diperkuat dengan hasil penelitian Stacho,
Urban cová dan Stachová (2013) yang menyimpulkan bahwa strategi resource-based view
memiliki pengaruh sehingga meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi untuk
berinovasi.
1.3. Teacherpreneur
bahwa teacherpreneurship adalah seorang guru di kelas yang memiliki kreativitas yang
merupakan pembelajar dan wirausaha, bekerja dengan jadwal yang fleksibel, dan
meningkatkan pendapatannya dengan menghasilkan produk pembelajaran yang inovatif.
Davis mengatakan bahwa teacherpreneurship adalah mereka yang mampu bekerja
secara kreatif dan menghasilkan pengalaman kreatif bagi siswa dan menciptakan
pembelajaran yang menarik serta meningkatkan keterlibatan siswa. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka teacherpreneurship tidak selalu berorientasi pada bisnis jual
beli. Teacherpreneneur dapat dimaknai sebagai seorang guru yang memiliki komitmen
tinggi terhadap pekerjaannya. Komitmen tersebut diwujudkan dengan tindakan-tindakan
kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkesinambungan.
Konsep need for achievement pertama kali dikemukakan oleh David Mc Celland. Mc
Celland mengatakan kebutuhan berprestasi adalah proses belajar yang stabil yang akan
diperoleh dengan memperjuangkan kepuasan dan memenuhi tingkat tertinggi untuk
menjadi ahli dalam mata pelajaran tertentu. Selain itu, Mc Celland mengatakan bahwa
kebutuhan untuk berprestasi adalah kunci dari perilaku kewirausahaan. Senada dengan
hal tersebut, Chell berpendapat bahwa motivasi berprestasi memiliki hubungan dengan
kebiasaan wirausaha. Namun ada juga yang berpendapat bahwa kebutuhan berprestasi
merupakan pola belajar yang bertujuan untuk mencapai suatu standar keberhasilan dan
keunggulan pribadi dalam bidang tertentu hal ini berkaitan dengan pencapaian suatu
tantangan dalam pekerjaan yang berat. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa kebutuhan berprestasi merupakan dorongan untuk mencapai suatu keberhasilan
dengan tantangan yang sulit, memiliki target yang tepat, memilih untuk mengambil
keputusan yang berisiko dan mempertimbangkan standar keahlian dan keterampilan yang
harus dicapai.
Menurut Rhoades dan Eisenberger (2002) persepsi dukungan organisasi mengacu pada
persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan
peduli tentang kesejahteraan mereka. Jika karyawan menganggap organisasi dalam
penerimaan dukungan tinggi, maka karyawan akan menyatukan keanggotaan sebagai
anggota organisasi menjadi identitas mereka sendiri dan kemudian mengembangkan
hubungan dan persepsi yang lebih positif terhadap organisasi. Berdasarkan pendapat
tersebut, persepsi dukungan organisasi merupakan keyakinan karyawan tentang upaya
organisasi untuk memperhatikan kontribusi karyawan dan kesejahteraan karyawan.
1.6. Teacher
Efficacy Konsep Teacher Efficacy pada dasarnya merupakan turunan dari Self-efficacy.
Terinspirasi dari perkembangan Internal Locus Control Theory yang dikembangkan oleh
Rotter's pada tahun 1966, peneliti mengembangkan sebuah variabel penting dalam
menganalisis karakteristik seorang guru (Cantrell & Hughes, 2008). Berdasarkan
pendapat tersebut, seorang guru di dalam kelas yang mampu memberikan motivasi
kepada siswanya ketika sedang dalam keadaan terpuruk, guru yang mampu memberikan
prestasi kepada siswa yang tidak memiliki motivasi tinggi disini mereka sebut sebagai
teacher efficacy (Cantrell & Hughes, 2008).
Efikasi guru diartikan sebagai suatu keyakinan atau keyakinan yang dimiliki oleh
seorang guru atas kemampuannya untuk meningkatkan belajar siswa (Hoy, 2000).
Protheroe (2008) menjelaskan pentingnya tingkat kepercayaan tentang kemampuan guru
untuk memajukan pembelajaran dengan mengandalkan pengalaman masa lalu atau
budaya sekolah.
2. Metodologi
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain klausa asosiatif.
Desain asosiatif berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Dengan
penelitian ini akan dibangun sebuah teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
memprediksi, dan mengendalikan gejala.
Jumlah sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sejumlah 240 responden yang
merupakan guru sekolah menengah atas/SMK di Kota Semarang. Teknik pengumpulan
data menggunakan kuesioner dengan 10 pilihan variasi. Selain itu analisis data dalam
penelitian ini menggunakan alat analisis jalur berbantuan analisis AMOS 2.1. Adapun
model yang dibangun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Need for
Achievement
Data menunjukkan bahwa cr pada multivariat menunjukkan angka 1.739 di bawah 2,58,
hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan data normal. Data pada masing-masing
variabel juga menunjukkan
indikasi DOI
2,58
yaitu cr <. Pengujian terhadap data yang akan diajukan dalam model penelitian memenuhi
syarat normalitas data.
Setelah data dinyatakan dalam distribusi normal maka data tersebut dapat dianalisis
menggunakan model penelitian uji kesesuaian. Hasil pengujian model dalam penelitian ini
menunjukkan hasil sebagai berikut:
TABEL 2: Pengujian Kesesuaian Model Penelitian
/ DF 0.000.29 CMINTLI0.95
tabel 2 dapat diketahui semua hasil tes berada di area penerimaan yang diperlukan.
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa nilai perhitungan pada model yang diajukan
memenuhi kriteria penerimaan. Hasil tersebut membuktikan bahwa model dikatakan fit
atau baik. Ferdinand (2014:63) berpendapat bahwa model fit berarti telah memenuhi
asumsi model yang dihipotesiskan dan mewakili data sampel yang tersedia.
Berdasarkan output pada tabel 3 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara efikasi guru dan persepsi guru tentang dukungan organisasi terhadap
teacherpreneurship. Hal ini dapat diketahui dari signifikansi <0,05 dalam kaitannya
dengan efikasi guru dan persepsi dukungan organisasi terhadap teacherpreneurship. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Shapero dan Bird, dalam Gomzeldj (2016)
menjelaskan bahwa faktor penting karakteristik pribadi dipengaruhi oleh sifat wirausaha
individu.
Maka dapat diketahui peran teacherpreneurship ini sebagai faktor yang mampu
meningkatkan karakteristik individu terhadap daya kreativitas dan inovasi guru. Hal ini
dilakukan dengan membandingkan pengaruh variabel eksogen terhadap
Estimasi SE CR P Label
Variabel pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel tersebut mempengaruhi
variabel endogen. Pengaruh langsung variabel eksogen dalam model dapat dilihat pada
tabel berikut:
Sedangkan pengaruh tidak langsung dari eksogen terhadap variabel endogen dapat
dilihat dari tabel berikut :
Berdasarkan tabel 3 dan tabel 4 kita dapat membandingkan pengaruh langsung dari
variabel bahwa seorang guru secara pribadi seperti kebutuhan untuk berprestasi,
kemanjuran guru dan dukungan organisasi yang dirasakan memiliki perbedaan langsung
dan pengaruh tidak langsung. Efek tidak langsung lebih besar dari efek langsung. Artinya,
teacherpreneruship dapat meningkatkan pengaruh variabel eksogen terhadap variabel
endogen.
Jika dilihat dari total pengaruh variabel kreativitas dan inovasi guru diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut:
Tabel tersebut menggambarkan pengaruh total variabel eksogen yang diukur yaitu N-
Ach, efikasi guru, dan organisasi pendukung terhadap kreativitas dan inovasi guru
T-preneur , 377 , 475 , 082 , 000 Crein , 389 , 425 , 095 , 562 Sumber: Output AMOS Versi
21.0
berjumlah 0,425, 0,000 dan 0,389. Sedangkan pengaruh total teacherpreneurship baik
langsung maupun tidak langsung adalah 0,475 dan 0,377, dan 0,082.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disusun dapat dilanjutkan pengujian hipotesis
sebagai berikut:
H1 Need for Achievement guru berpengaruh positif terhadap efikasi guru terhadap daya kreatif dan inovatif
Teacherpreneurship guru SMP di Semarang guru sekolah menengah di kota Semarang
H2 Teacherpreneurship berpengaruh positif terhadap H9 Pola pikir teacherpreneurship dapat meningkatkan pengaruh
Teacherpreneurship guru SMP di Semarang persepsi guru tentang dukungan organisasi terhadap daya
kreatif dan inovatif guru sekolah menengah di Semarang
H3 Persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif terhadap
Teacherpreneurship guru SMP di Semarang H10 Pola pikir Teacherpreneurship seorang guru berpengaruh positif
terhadap kreativitas dan inovasi guru SMP di
H4 Need for Achievement teacher berpengaruh positif terhadap Provinsi Jawa Tengah
kreativitas dan inovatif guru SMP di Semarang
Ditolak Diterima
H5 Efikasi guru berpengaruh positif terhadap kreativitas dan inovatif
guru SMA di Semarang
Ditolak Ditolak Diterima
H6 Persepsi dukungan organisasi secara positif Pengaruh Kreativitas
dan Inovatif Guru SMP di
Semarang
Diterima Diterima Diterima
H7 Pola pikir Teacherpreneurship dapat meningkatkan Pengaruh
Need for Tercapainya
Daya Kreatif dan Inovatif Guru SMP di Semarang
Analisis hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menguji 10 hipotesis yang
diajukan oleh peneliti. Hal ini untuk mengukur estimasi sementara dari hubungan antar
variabel yang terbentuk dalam model. Hasil menunjukkan hipotesis yang sebagian besar
dapat diterima. Hal ini memberikan kesimpulan terhadap hubungan satu sama lain yang
telah peneliti prediksi sebelumnya.
4. Kesimpulan
Hasil penelitian ini adalah teacherpreneurship sebagai bagian dari jiwa wirausaha yang
dimiliki seorang guru di sekolah tersebut. Di era disrupsi seperti ini sangat penting bagi
seorang pendidik memiliki teacherpreneurship. Pengukuran hubungan antara
teacherprenruship dengan kreativitas dan inovasi guru sebagai modal keunggulan
bersaing dapat dilihat dengan menggunakan model Resource Base View (RBV),
dibuktikan dengan pengujian model menunjukkan model fit. Teacherpreneruship
berpengaruh pada guru kreatif dan inovatif sebagai modal keunggulan bersaing. Faktor
internal seperti efikasi guru, pengaruhnya terhadap kreativitas dan inovasi guru, dan
pengaruhnya lebih besar lagi jika guru memiliki teacherpreneur dalam dirinya. Dukungan
organisasi penting untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi guru sebagai modal
keunggulan bersaing, efeknya semakin membesar jika seorang guru memiliki
teacherpreneurship.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah beberapa variabel yang
diajukan tidak signifikan, peneliti menduga ada beberapa kesalahan terhadap
penyusunan instrumen dan bias responden. Berkaitan dengan hal tersebut perlu adanya
penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan model dalam dunia pendidikan khususnya
RBV teacherpreneurship. Penelitian ini dapat mencakup analisis kualitatif circuitry Hope
dengan pendekatan metode campuran guna menggali lebih dalam teacherpreneurship
pada seorang guru.
Referensi
[1] Alvarez, Sharon A. dan Lowell W. Busenitz. 2001. Jurnal manajemen: Kewirausahaan
teori berbasis sumber daya. Jurnal manajemen Man. Vol 27, Issue 6, pp. 755 – 775
First Published 1 Desember 2001https://doi.org/10.1177/014920630102700609
[2] Cantrell, Susan Chambers and Hughes, Hannah K.. 2008. Keefektifan Guru dan Literasi
Konten Implementasi: Eksplorasi Pengaruh Pengembangan Profesional yang
Diperpanjang dengan Pembinaan. Jurnal Penelitian Literasi, 40:95-127, 2008
[3] Ferdinand, Augusty. 2014. Pemodelan Persamaan Struktural dalam Penelitian Manaje
men. Semarang: AGF Press
[5] Hoy, AW (2000) Perubahan efikasi guru selama tahun-tahun awal mengajar. Makalah
dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan Asosiasi Riset Pendidikan Amerika, New
Orleans.
[6] Irlandia, RD, Hitt, MA, & Sirmon, DG (2003). Model kewirausahaan strategis: Konstruk
dan dimensinya. Jurnal manajemen, 29(6), 963-989.
[7] Kyrgidou, LP, & Hughes, M. (2010). Kewirausahaan strategis: asal usul, elemen inti, dan
arah penelitian. Ulasan bisnis Eropa, 22(1), 43-63.
[8] Nieves, J., & Haller, S. (2014). Membangun kemampuan dinamis melalui sumber daya
pengetahuan. Manajemen Pariwisata, 40, 224-232.
[9] Protheroe, Nancy. 2008. Kemanjuran Guru: Apa Itu dan Apakah Itu Penting, NSP.org
[10] Rhoades, L. dan R. Eisenberger. 2002. ”Dukungan Organisasi yang Dirasakan:
Tinjauan Literatur”. Jurnal Psikologi Terapan, Vol. 87 No. 4. pp. 698-714
[11] Stacho, Z., Urbancová, H., & Stachová, K. (2013). Pengaturan organisasi manajemen
sumber daya manusia dalam organisasi yang beroperasi di Slovakia dan Republik
Ceko. Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 61(7),
2787-2799.
[12] Winoto, AB, & Hadiwidjojo, D. (2015). Hubungan Strategi Relasional Pandangan
Berbasis Sumber Daya dan Keterampilan Kewirausahaan terhadap Inovasi dan
Keunggulan Kompetitif Lembaga Bimbingan Belajar di Wilayah Malang. Jurnal Aplikasi
Manajemen, 13 (2), 326-334.