Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Peternakan Indonesia, Februari 2015 Vol 17 (1)

ISSN 1907-1760

Peran Probiotik dalam Menurunkan Amonia Feses Unggas


Probiotic Role for Lowering Ammonia in Poultry Feces
H. Riza1, Wizna2, Y. Rizal2 dan Yusrizal2
1
Program Studi Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas
2
Fakultas Peternakan Universitas Andalas
e-mail : heldariza@yahoo.com
(Diterima: 3 November 2014 ; Disetujui: 2 Februari 2015 )

ABSTRAK
Perkembangan usaha peternakan terutama sektor peternakan unggas mengalami masalah
dalam meningkatkan produk peternakan. Salah satu masalah yang dihadapi industri unggas adalah
bau amonia yang mencemari lingkungan di sekitar kandang. Bau amonia terutama berasal dari
feses hewan dan sebagian kecil berasal dari pupuk serta industri. Salah satu cara untuk mengurangi
pencemaran amonia yang berasal dari feses hewan adalah memanfaatkan berbagai spesies mikroba
seperti probiotik. Dengan menurunnya kadar amonia pada suatu industri peternakan secara tidak
langsung dihasilkan ternak yang ramah lingkungan.
Kata kunci: amonia feses, peternakan unggas, probiotik

ABSTRACT
The development of livestock industries esspecially in poultry business have problems in
improving the livestock products. One of the problems faced in poultry industries is smell of
ammonia that pollute the environment around the cage. Ammonia smell primarily from animal
feces and a small portion comes from fertilizers and industry. One way to reduce ammonia
pollution originating from animal feces is utilizing various microbial species such as probiotics. By
decreasing ammonia levels in a livestock industry produced environmental friendly livestock
indirectly.

Keywords: amonia feces, poultry farm, probiotics

PENDAHULUAN pertambahan bobot badan/produksi daging


dalam waktu yang relatif singkat, sekitar 4 ±5
Kesadaran masyarakat akan pentingnya minggu produksi daging sudah dapat dipanen
nilai gizi protein hewani semakin meningkat (Murtidjo, 2003).
seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Salah satu masalah yang dihadapi dalam
di Indonesia, hal itu mendorong terjadinya manajemen pemeliharaan ayam broiler adalah
peningkatan pada permintaan produk peter- bau amonia yang mencemari lingkungan di
nakan. Salah satu produk peternakan yang sekitar kandang. Amonia merupakan gas hasil
berperan dalam pemenuhan kebutuhan protein dekomposisi bahan limbah nitrogen dalam
hewani adalah daging ayam. Kontribusi yang eskreta, seperti uric acid, protein yang tidak
diberikan daging ayam dari total konsumsi diserap, asam amino dan senyawa non protein
protein hewani di Indonesia sebesar 67% nitrogen (NPN) lainnya akibat adanya aktivi-
(Dirjen Peternakan, 2013), selain itu daging tas mikroorganisme di dalam feses (Manin et
ayam dinyatakan sebagai salah satu sumber al., 2010). Selain mencemari lingkungan, gas
protein hewani yang paling banyak dikon- NH3 dapat menurunkan penampilan ternak,
sumsi oleh masyarakat Indonesia. Ayam broi- meningkatkan kepekaan ternak terhadap
ler dikenal sebagai ternak yang paling ekono- penyakit serta menurunkan efisiensi kerja dari
mis bila dibandingkan dengan ternak lain, pekerja kandang (Charles dan Haryono, 1991).
kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran

Peran Probiotik dalam Menurunkan Amonia...(Riza, et al.) 19


Vol 17 (1)

amonia adalah memanfaatkan berbagai spesies Karakteristik probiotik yang efektif


mikroba unggul terseleksi sebagai sumber adalah dapat dikemas dalam keadaan hidup
probiotik. Mountzouris et al. (2010) dalam skala industri, stabil dan hidup pada
menunjukkan bahwa penambahan probiotik kurun waktu penyimpanan lama dan kondisi
nyata dapat meningkatkan performa ayam lapangan, bisa bertahan hidup di dalam usus
broiler dan mengurangi produksi amonia asal dan menguntungkan bagi ternak. Menurut
feses. Sjofjan (2003) menyatakan bahwa Shitandi et al. (2007), probiotik merupakan
pemanfaatan probiotik juga dapat menahan organisme hidup yang mampu memberikan
aktifitas mikroba pengurai protein pada feses efek yang menguntungkan kesehatan host-nya
dan litter sehingga menyebabkan kadar amo- apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup
nia menurun. Pada review ini akan dibahas dengan memperbaiki keseimbangan mikroflo-
mengenai peran probiotik dalam menurunkan ra intestinal pada saat masuk dalam saluran
amonia feses di kandang unggas. pencernaan. Probiotik dapat berupa bakteri,
jamur atau ragi, tapi yang paling bersifat
Peran Probiotik Menurunkan Amonia
probiotik adalah bakteri (Raja dan
Feses Unggas
Arunachalam, 2011). Menurut Reksohadiwi-
Probiotik. Menurut Fuller (2002) probiotik noto (2015), mikroba probiotik yang telah
adalah suplemen pakan dari bakteri hidup dipasarkan beragam diversitasnya, diantaranya
yang memberikan keuntungan terhadap ternak Lactobacillus dan Bifidobacterium sebagai
dengan meningkatkan keseimbangan mikro- bakteri probiotik utama, dan Pediococus,
flora dalam usus, karena mikroba yang me- Lactococus, Bacillus, Entrococus dan ragi.
nguntungkan dapat menekan mikroba patogen Saccharomyces adalah kelompok probiotik
dan mendesaknya keluar dari saluran pencer- potensial lain.
naan. Crawford (1979) menyatakan bahwa Mikroba pada produk probiotik berfung-
probiotik adalah kultur dari suatu mikroor- si meningkatkan kesehatan, maka digolongkan
ganisme hidup yang dimasukkan pada ternak sebagai makanan kesehatan dan makanan
melalui pencampuran dalam ransum untuk fungsional (Hoover, 2000). Menurut Holer
menjamin ketersediaan populasi bagi organis- (1992), strain mikroba probiotik harus mem-
me di dalam usus. Kultur tersebut mengan- punyai kriteria sebagai berikut:
dung bakteri spesifik, tahan dalam situasi 1. Mampu memfermentasi gugus gula
kering dan suhu lingkungan tertentu serta oligosakarida dalam waktu relatif cepat,
menghasilkan respons optimum dalam jarak 2. Mampu menggandakan diri
dosis tertentu. Matthews (1988) mende- 3. Tahan suasana asam sehingga dapat
finisikan probiotik sebagai mikroorganisme bertahan dalam saluran pencernaan
hidup dalam bentuk kering yang mengandung 4. Menghasilkan produk akhir yang dapat
media tempat tumbuh dan produksi meta- diterima oleh induk semang,
bolisme. Fuller (1989) mendefinisikan probio- 5. Mempunyai stabilitas tinggi selama
tik adalah suatu mikrobial hidup yang diberi- proses fermentasi.
kan sebagai suplemen pakan, memberikan
keuntungan bagi induk semang dengan cara Keberhasilan penambahan probiotik
memperbaiki keseimbangan populasi mikroba pada ransum dipengaruhi interaksi mikroor-
usus. Haddadin et al. (1996) menyatakan bah- ganisme dalam usus (Fuller, 1992). Menurut
Cheng (2009), probiotik dapat didefinisikan
wa probiotik adalah organisme beserta subs-
tansinya yang dapat mendukung keseimba- sebagai mikroorganisme hidup non patogen
ngan mikroflora dalam saluran pencernaan. yang dapat mempromosikan kesehatan usus.
Fuller (1992) menyatakan bahwa probiotik Mekanisme kerja probiotik
efektif bila mampu bertahan dengan baik Prinsip kerja probiotik meliputi kompeti-
dalam beberapa kondisi lingkungan dan tetap si untuk mendapatkan zat makanan, menda-
hidup dalam beberapa bentuk kemasan. patkan tempat adhesi pada dinding usus dan

20 Peran Probiotik dalam Menurunkan Amonia ... (Riza, et al.)


Vol 17 (1)

Gambar 1. Mekanisme kerja probiotik. (Sumber: Fuller 1992)

penghambatan secara langsung terhadap 1991). Amonia terdapat di atmosfer dalam ku-
mikroba yang dikalahkan serta keseimbangan antitas yang kecil akibat proses bahan organik.
mikroba usus tercapai apabila mikroorganisme Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di
yang menguntungkan dapat menekan mikro- tempat berdekatan dengan gunung berapi.
organisme yang merugikan (Fuller, 2002). Sumber emisi gas amonia (NH3) di udara
Gambar 1 menunjukkan mekanisme ker- berasal dari manure hewan, pupuk dan seba-
ja probiotik dalam usus. Delapan tahap kerja gian kecil berasal dari industri, bahwa 80
probiotik di dalam saluran pencernaan (Fuller sampai 90% total emisi amonia berasal dari
1992), yaitu : 1) berkompetisi dalam menda- manure hewan asal peternakan (Heij dan
patkan zat makanan, 2) biokonversi, seperti Schneider, 1991). Kadar NH3 yang berlebi-
gula yang dihidrolisis menjadi produk fermen- han di dalam kandang dapat mempengaruhi
tasi yang memiliki sifat penghambat, 3) mem- kesehatan ayam broiler dan pekerja kandang.
produksi substrat pertumbuhan seperti EPS Kadar NH3 dalam kandang sebaiknya tidak
atau vitamin untuk pertumbuhan bakteri lain- lebih dari 25 ppm dan ambang batas kadar
nya, 4) menyerang bakteri antagonis/tidak NH3 bagi manusia adalah 25 ppm selama 8-10
menguntungkan dengan sifat bacteriosin yang jam (Ritz et al., 2004). Batas toleransi kadar
dimiliki, 5) competitive exclusion untuk meng- NH3 pada ayam broiler disajikan pada Tabel
ikat bakteri pathogen, 6) mengikat fungsi 1.
barier, 7) mengurangi peradangan pada din- Bau amonia yang berasal dari kandang
ding usus sehingga mengubah sifat usus dan unggas merupakan sumber pemicu utama pe-
bakteri menguntungkan dapat berkolonisasi, nyebab penolakan dan keresahan lingkungan
8) menstimulasi respon imun. Klaim (2006) sekitar kandang unggas. Gas amonia juga sa-
mengungkapkan bahwa probiotik juga ikut ngat berperan dalam status kesehatan, tingkat
berperan dalam meningkatkan sistem kekeba- produktivitas dan performan ternak unggas
lan tubuh melalui stimulasi sel-sel tertentu di serta kesehatan ternak di kandang. Kadar
usus. amonia dengan level >25 ppm dapat menye-
babkan terjadinya kerusakan cilia dari achea
Amonia Feses dan mudah terjadi penyakit seperti News
Amonia merupakan gas hasil dekompo- Castle Deseases (ND) sehingga menyebabkan
sisi bahan limbah nitrogen dalam ekskreta, terjadinya penurunan status kesehatan, tingkat
seperti uric acid, protein yang tidak diserap, performan dan produktivitas unggas (Heij dan
asam amino dan senyawa non protein nitrogen Schneider, 1991). Amonia pada kandang ayam
(NPN) lainnya akibat adanya aktivitas mikro- terbentuk dari reaksi kimia antara asam urat
organisme dalam feses (Charles dan Haryono, (C5H4N4O3) dan air (H2O) serta enzim

Peran Probiotik dalam Menurunkan Amonia ... (Riza, et al.) 21


Vol 17 (1)

Tabel 1. Ambang batas kadar NH3 pada ayam broiler


Kadar NH3 (ppm) Pengaruh
20 Mengganggu kesehatan dan performan ayam broiler, meningkatnya
penyakit tetelo (New Castle Disease/ND) dan kerusakan sistem pernafasan
(dalam waktu lama)
25 Pertambahan bobot badan yang rendah, penurunan efisiensi pakan (selama
42 hari), menyebabkan timbulnya airsacculitis yang diikuti oleh infectious
bursal disease (setelah 56 hari)
25-125 Penurunan konsumsi pakan dan efisiensi pakan, menimbulkan gejala
keracunan pada ayam broiler meliputi iritasi pada trachea, radang kantong
udara, conjunctivity, dan dyspnea
75-100 Perubahan epithelium pernafasan, termasuk hilangnya silia dan
meningkatnya jumlah sel pengeluaran lender
46-102 Menyebabkan kerusakan pada mata dalam bentuk keratokonjunctivitis

uricase asal bakteri (gram). Efek yang sangat konsentrasi NH3 dalam kandang ayam broiler
merugikan dari emisi amonia pada lingkungan pada minggu keempat adalah 8,67 ppm.
dan performans ayam broiler serta kesehatan
Konsep Pembentukan Ammonia
ternak sudah sangat diketahui. Pengontrolan Salah satu masalah yang dihadapi dalam
amonia pada kandang unggas sangat penting manajemen pemeliharaan ayam broiler adalah
dilakukan untuk menjamin pengurangan emisi bau amonia (NH3) yang mencemari lingku-
amonia dan menciptakan lingkungan kandang ngan di sekitar kandang. Sumber emisi gas
yang lebih sehat. Hal ini dapat dilakukan amonia (NH3) di udara berasal dari manure
dengan memanfaatkan komposisi unik bakteri hewan, pupuk dan sebagian kecil berasal dari
khususnya bakteri yang memproduksi industri diperkirakan bahwa 80 sampai 90%
bakteriosin (antibiotic) dan enzim protease, total emisi amonia berasal dari manure hewan
serta bakteri yang mampu memfermentasi
asal peternakan (Heij dan Schneider, 1991).
starch (karbohidrat) menjadi asam organik. Adapun konsep pembentukan amonia unggas
Mekanisme dan teori di atas telah berhasil yaitu Uric acid menjadi S (+)- Allantoin
dibuktikan melalui penelitian terdahulu seba- dikatalisis oeh enzim urease memerlukan H2O
gaimana yang dilaporkan Yusrizal dan Azis + ½ O2 dan menghasilkan CO2. S (+)-
(2009) bahwa pemanfaatan kombinasi bakteri Allantoin diubah menjadi Allatoic acid
Bacillus cereus, (Proteolitic bacteri), dikatalisis oleh enzim S (+)- Allantoinase
Lactobacillus acidophilus (Bakteri asam) dan menghasilkan H2O kemudian Allantoic acid
L. Bulgaricus (Bakteri Penghasil Antibiotik) diubah menjadi S(+)- Ureidoglycolate dikata-
memang nyata (P<0.05) dapat menurunkan lisis oleh enzim Allantoate amidohyrolase
amonia feses sampai 24 jam inkubasi feses memerlukan 2H2O dan menghasilkan CO2 +
pada suhu ruang. Kelemahan yang harus 2NH3. Dan S (+)- Ureidoglycolate diubah
segera diatasi adalah pelepasan amonia feses menjadi Glyoxylate + Urea dikatalisis oleh
setelah 24 jam inkubasi cenderung meningkat enzim S (+)- Ureidoglycolase. Urea diubah
secara drastis. Hal ini disebabkan jumlah bak- menjadi 2NH3+CO2 oleh enzim urease meng-
teri probiotik tersebut yang cenderung
hasilkan H2O (Heij dan Schneider, 1991).
semakin menurun seiring bertambahnya waktu
sehingga tidak efektif dan tidak cukup lagi Konsep Turunnya Amonia Feses Unggas
jumlahnya untuk memproduksi asam dan Permasalahan yang ada di peternakan
antibiotik untuk menekan bakteri gram negatif Indonesia sekarang ini adalah sistem manaje-
yang berperan dalam menghasilkan ammonia men pemeliharaan ayam broiler yang kurang
(Yusrizal, 2009). Hasil penelitian Vucemilo et baik dikarenakan bau amonia (NH3) yang
al., (2007) menunjukkan bahwa nilai rata-rata mencemari lingkungan di sekitar kandang.

22 Peran Probiotik dalam Menurunkan Amonia ... (Riza, et al.)


Jurnal Peternakan Indonesia, Februari 2015 Vol 17 (1)
ISSN 1907-1760

Gambar 2. Konsep pembentukan amonia (Heij dan Schneider, 1991)

Sumber emisi gas amonia (NH3) di udara antibiotik, prebiotik, probiotik dan simbiotik
berasal dari manure hewan, pupuk dan seba- dapat menurunkan pembentukan amonia
gian kecil berasal dari industri 80 sampai 90% dengan menurunkan aktifitas bakteri dalam
total amonia emisi berasal dari feses hewan saluran pencernaan. Sjofjan (2003)
asal peternakan (Heij dan Schneider, 1991). menyatakan bahwa pemanfaatan probiotik
Pada perunggasan, bau amonia yang berasal juga dapat menahan aktifitas mikroba
dari kandang unggas petelur merupakan pengurai protein pada feses dan litter sehingga
sumber pemicu utama penyebab penolakan menyebabkan kadar amonia menurun.
dan keresahan lingkungan sekitar kandang Mikroba probiotik yang sudah teriden-
unggas. Gas amonia juga sangat berperan tifikasi pada umumnya berupa Bakteri Asam
dalam status kesehatan, tingkat produktivitas Laktat (BAL) dan beberapa genus Bacillus.
dan performan ternak unggas serta kesehatan Mekanisme kerja probiotik dengan bakteri
pekerja kandang. Suplementasi probiotik adalah Bacillus menghasilkan antibiotik
dapat mengubah pergerakan mucin dan (bacteriocin) yaitu bulgarican yang berfungsi
populasi mikroba dalam usus halus ayam, menekan pertumbuhan bakteri pathogenic
sehingga fungsi dan kesehatan usus serta gram (-). Tertekannya pertumbuhan bakteri
uptake nutrien dapat ditingkatkan (Smirnov et gram (-) ini menjadikan sedikitnya diproduksi
al., 2005). Mountzouris et al. (2010), enzim urease yang dapat digunakan untuk
menunjukkan bahwa penambahan probiotik mengkonversi Urid acid menjadi amonia
secara nyata dapat meningkatkan pertumbuhan sehingga menurunnya amonia. Rendahnya
ayam broiler, kecernaan nutrien dan AMEn amonia karena Bacillus menghasilkan asam
serta komposisi mikroflora pada sekum. Hasil akan menyebabkan turun pH dari pencernaan
penelitian tersebut memberi indikasi bahwa akan menyebabkan gram (-) mati atau tidak
probiotik memiliki peranan yang sangat berkembang lagi dan menjadikan cukup
berarti dalam menjaga keseimbangan mikroba banyaknya tersedia ion H+.Banyaknya tersedia
dalam saluran pencernaan unggas, sehingga ion H+ dalam feses akan dapat mengikat
dapat menjaga kesehatan ternak dan amonia feses menjadi amonium (NH4+)
meningkatkan efisiensi penyerapan zat sehingga sedikit terjadi pelepasan amonia
makanan yang pada akhirnya dapat feses. Mobley dan Hausinger (1989)
mengurangi produksi amonia yang berasal menyatakan bahwa pH feses sangat berperan
hasil dekomposisi limbah nitrogen dalam dalam pelepasan amonia pada feses, sebab
ekskreta. Yusrizal dan Chen (2003) menyata- penurunan pH manure akan merubah keseim-
kan bahwa penambahan bahan-bahan seperti bangan amonia (NH3) menjadi amonium

Peran Probiotik dalam Menurunkan Amonia...(Riza, et al.) 23


Vol 17 (1)

(NH4+) yang lebih larut dalam air sehingga DAFTAR PUSTAKA


tidak mudah menguap dibanding amonia NH3.
Amonia telah terbentuk dalam usus Car and Carter 1985. Effects of dietary
halus/feses diikat dengan Amonium sehingga tamarind on cholesteroll metabolism in
dia tidak akan menimbulkan bau. Soeharsono laying hens. Poult. Sci. 84 : 56-60.
(1999), bahwa bakteri proteolitik seperti
Charles, R. T. & B. Hariono. 1991.
Bacillus sp dapat menghambat konversi Urid
Pencemaran lingkungan oleh limbah
acid menjadi amonia dengan cara menggu-
peternakan dan pengelolaannya. Bull.
nakan Urid acid tersebut sebagai zat nutri-
FKG-UGM.X(2): 71-75.
sinya. Kurniawan (2003) menyatakan dengan
pemberian probiotik maka retensi nitrogen Crawford, J.S., 1979. Probiotics in animal
dalam tubuh akan meningkat dan nutrition. ArkansaV 1XWU &RQI í
menyebabkan kandungan pada ammonia akan Cheng, SW., F. Wang, and M.L. Wang. 2012.
menurun. Statistical optimization of medium
Menurut Car and Carter (1985), pembe- compositions for alkaline protease
rian probiotik yang mengandung Bacillus production by newly isolated Bacillus
subtillis dapat menurunkan kosentrasi ammo- amyloliquefaciens. Chem.
nia feses dan litter ayam broiler, sedangkan Biochem.Eng.Q.26 (3) 225-231.
menurut Yusrizal (2012) penambahan
probiotik dalam air minum terhadap penampi- Direktorat Jenderal Peternakan. 2013. Statistik
lan produksi dan kadar NH3 ayam telur Peternakan. Direktorat Jenderal
didapatkan hasil bahwa pemberian probiotik Peternakan, Jakarta.
tidak menurunkan konsumsi pakan, konsumsi Fuller, R. 1989. History and development of
air minum, HDP, berat telur, konversi pakan, probiotics. In: Probiotics The Scientific
tetapi pemberian probiotik sebanyak 30 ml/lt Basis.
dapat menurunkan amoniak ayam petelur.
Manin et al. ( 2010) menyatakan bahwa Fuller, R. 1992. History and development of
kombinasi bakteri Bacillus subtilis dengan probiotics. In: Probiotics The Scientific
Lactobacillus bulgarius sebagai probiotik Basis. FULLER. (Ed.). Chapman &
berpotensi untuk mengurangi pencemaran Hall. London, New York, Tokyo,
amonia pada kandang unggas dan aplikasi Melbourne, Madras.
probiotik secara nyata dapat menurunkan Fuller, R. 2002. Probiotic what they are and
amonia asal feses. Sedangkan menurut Ella et what they do. Htpp://D:/Probiotic. What
al. (2012) menyatakan pemberian probiotik they are and what do,html.
dalam air minum setelah diinkubasi 1 jam
Haddin,1996. The effect of Lactobacillus
ataupun 24 jam dengan 15,8 ppm dapat
acidophilus on the production and
menurunkan amonia feses pada ayam broiler.
chemical composition of hen eggs.
3RXOWU\ 6FL í
KESIMPULAN
Heij, G.J.,T. Schneider. 1991. Studies in
Probiotik berperan sangat nyata dalam Environmental Science 46. Acidification
menurunkan amonia. Probiotik yang diberikan Research in The Netherlands. Final
dengan berbagai bakteri dan diaplikasikan ke Report of the Dutch Priority Programme
ternak secara langsung dapat menurunkan on Acidification. Elsevier Science
kadar amonia. Publishing Company Inc. 655, Avenue
of the Americas. New York, NY 10010,
U.S.A

24 Peran Probiotik dalam Menurunkan Amonia « (Riza, et al.)


Vol 17 (1)

Hendalia, E. Yusrizal dan Manin. F. 2010. and cecal micrroflora composition.


Pemanfaatan berbagai spesies bakteri Poult. Sci. 89:58-67.
Bacillus dan Lactobacillus dalam pro-
Raja, B.R. and K.D. Arunachalam. 2011.
biotik untuk mengatasi polusi ling-
Market Potential For Probiotic Nutritio-
kungan kandang unggas. Jurnal
nal Supplements in India. African
Penelitian Universitas Jambi. Seri Sains.
Journal of Busniness management. 5
Vol. 12, Nomor 3. Agustus 2010. Hal.
(14) pp.5418- 5423.
26-32.
Holer, E.1992.Use probiotic starter culture in Reksohadiwinoto, B. S. 2015. Mengenal
dairy products. Food Austr.(44) 9: 418- Kinerja Probiotik : Produk, Aplikasi dan
420. Mekanisme Kerja. Biotek.bppt.go.
id/.../134- mengenal kinerja-probiotik-
Hoover, D.G.2000. Microorganism and their
products in the preservation of foods. diakses tanggal 13/12/2014 jam 12:15.
Dalam : B.M.Lund, T.C.Baird- Parker, Ritz, C. W, B. D. Fairchild, & M. P. Lacy.
G.W.Gould (Editors). The Microbio- 2004. Implications of ammonias produc-
logical safety and quality of food. Aspen tion and emissions from commercial
Pulb., Maryland. poultry facilities: a review. J. Appl.
Kurniawan, 2003. Toyocerin (Bacillus toyoi) Poult. Res. 13 : 684-692.
as growth promoter for animal feeding. Shitandi, A., M. Alfred, and M. Symon. 2007.
Mikrobiologi-Aliments Nutrition. 4:121- Probiotic characteristic of Lactococcus
124. strain from local fermented Amaranthus
Klaim. 2006. The online encyclopedia. hybrydus and Solanum nigrum. African
Wikipedia. Probiotik juga ikut berperan Crop Science Conference Proceedings
dalam meningkatkan kekebalan tubuh. 8:1809-1812.

Manin, F., Ella H, Yusrizal, dan Yatno. 2010. Soeharsono. 1999. Prospek Penggunaan
Probiotika sebagai Pengganti Antibiotika
Penggunaan Simbiotik yang Berasal
dari Bungkil Inti Sawit dan Bakteri untuk Ternak. Wacana Ilmu Penge-
Asam Laktat Terhadap Performans, tahuan Teknologi dan Seni Tahun
Lingkungan dan Status Kesehatan Akademik 1999-2000. Universitas
Ayam Broiler. Laporan Penelitian Padjajaran.
Strategi Nasional. Sjofjan, O. 2003. Kajian Probiotik
Matthews, A. 1988. Product evolution at (Aspergillus niger dan Bacillus spp)
work. Feed management. 39: 11-19. sebagai Imbuhan Ransum dan Implikasi
Efeknya terhadap Mikroflora Usus serta
Murtidjo, B. A.2003. Pedoman Beternak Penampilan Produksi Ayam Petelur.
Ayam Broiler . Kanisius. Yogyakarta. Disertasi. Universitas Pajajaran,
Mobley, D. F., and R. P. Hausinger. 1989. Bandung.
Microbial ureases: singnificance, regula- Smirnov A.,R. Perez, E.Amit-Romach,
tion, and moleculer characterization. D.Sklan, and Z. Uni. 2005. Mucin
Micbiol. Rev. 53:85-108. dynamics and microbial populations in
Mountzouris K.C. P. Tsitrsikos, I. Palamidi, chicken small intestine are changed by
A. Arvaniti, M. Mohnl, G. Schatzmayr dietary probiotic and antibiotic growth
and K. Fegeros. 2010. Effects of promoter supplementation. J. Nutr.
probiotik inclusion levels in broiler 135:187-192.
nutrion on growth performance, nutrient Vucemilo, M., K. Matkovic, B. Vinkovic, S.
digestibility, plasma immunoglobulins, Jaksic, K. Granic, & N. Mas. 2007. The

Peran Probiotik dalam Menurunkan Amonia ... (Riza, et al.) 25


Vol 17 (1)

effect of animal age on air pollutant Yusrizal dan A.Aziz. 2009. Identifikasi dan
concentration in a broiler house. Czech Pemanfaatan Kombinasi Berbagai Bak-
J. Anim. Sci. 6 : 170-174. teri untuk menurunkan kadar amonia
Yusrizal and T.C. Chen. 2003 Effect of adding feses dan litter unggas. Laporan
chicory fructans in feed on fecal and Penelitian Fundamental.
intestinal microflora and excreta voatile Yusrizal, F. Manin, Yatno and Noverdiman.
ammonia. Int. J. of Poult. Sci. 2 (3): 188- 2012. The use of probiotic and prebiotic
194. (symbiotic) derived from palm kernel
Yusrizal. 2009. Microbial and Oligosaccha- cake in reducing ammonia emission in
rides treatments of feces and surry in the broiler house. Proc. The 1st Poult Int.
reducing ammonia of the poultry farm. Sem. 2012. P : 3334343.
Media Peternakan, Desember 2012, pp.
152-156.

26 Peran Probiotik dalam Menurunkan Amonia « (Riza, et al.)

Anda mungkin juga menyukai